HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN KOSA KATA DAN

ISSN : 2337-3253

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN KOSA KATA DAN KALIMAT
EFEKTIF DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V
SDN WONOKUSUMO V SURABAYA
(Riyo Darminto)

ABSTRACK
This study aimed to describe : 1 ) the relationship between vocabulary mastery with
narrative writing skills of fifth grade students of SDN Wonokusumo II Surabaya ; 2 )
Relationship Mastery effective sentence with narrative writing skills of fifth grade
students of SDN Wonokusumo II Surabaya ; 3 ) the relationship between vocabulary
mastery and effective sentences with narrative writing skills fifth grade students of SDN
Wonokusumo.
II
Surabaya.
The method used in this study is correlational survey method . The study population
was a fifth grade students of SDN Wonokusumo II Surabaya consisting of 62 students .
Samples for this study totaled 62 te.rmasuk study population . Instruments for collecting
data is to test vocabulary , and procurement of effective sentence narrative writing skills
test . The data analysis technique used is regression analysis with the 0.01 correlation .

From the analysis of the data , and the linearity test and the significance of regression
that has been done in detail with the help of SPSS 16.0 for window and on the
interpretation of hypothesis testing in advance , it can be drawn a conclusion , namely: 1
)
There is a positive relationship between the two variables the relationship between
vocabulary mastery words with narrative writing skills with degrees ( levels ) r greater
than 0.671 hitungsebesar table r of 0.24 with a significance level of 1 % . 2 ) . There is a
positive relationship Mastery effective sentence with narrative writing skills with degrees
( levels ) count of 0.68 r greater than r table value of 0.24 with a significance level of 1 %
. 3 ).
There is a positive correlation between vocabulary mastery , mastery of effective
sentence together with the ability to write narrative , with the degree ( level ) 0.738
hitungsebesar r greater than r table value of 0.24 with a significance level of 1 % . With a
price of 35.370 and F major contribution to 54.5 % . Therefore, this study concluded that
the mastery of vocabulary and mastery of effective sentences together contribute
significantly to the ability to write narrative .

Kata kunci : Kosa Kata,Kalimat Efektif,Menulis Narasi

E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya; Volume 7


Hal. 1

I.

PENDAHULUAN
Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan
untuk meningkatkan kemampuan peserta didik
untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia
yang benar, baik secara lisan maupun tulis,
serta menumbuhkan apresiasi terhadap karya
sastra manusia Indonesia. Menulis merupakan
keterampilan yang mensyaratkan penguasaan
bahasa yang baik. Menulis sebagaimana
berbicara, merupakan keterampilan yang
produktif dan ekspresif.
Di Sekolah Dasar keterampilan bahasa
terutama menulis sudah mulai ditekankan.
Pada hakikatnya, siswa telah menyadari bahwa
kemampuan menulis merupakan sarana untuk

berkomunikasi, atau bekal melanjutkan studi
ke jenjang yang lebih tinggi. Namun perlu
diketahui bahwa setiap mendapat tugas
menulis siswa seringkali mengalami kesulitan.
Kesulitan tersebut dapat berupa kesulitan
dalam pemilihan kosa kata yang tepat, kurang
lancar menulis, maupun kurang jelas dalam
mengungkapkan gagasannya. Kenyataan ini
yang dialami siswa kelas V SDN
Wonokusumo V yang selama ini kurang baik
dalam hal menulis. Guru pada umumnya
menerangkan hal-hal yang berkenaan dengan
teori menulis. Sementara pelatihan menulis
yang sebenarnya jarang dibahas atau
disampaikan, seperti penggunaan tanda baca
dalam
menulis,
memadukan
kalimat,
menyatukan paragraf yang baik, kurang

mendapat perhatian. Sehingga pada saat di
adakan tes keterampilan menulis ketuntasan
belajar siswa sangat rendah artinya masih di
bawah KKM. Tolok ukur keberhasilan
mengajar didasarkan pada ketuntasan belajar
75 dan porsentase 85% untuk ketuntasan
belajar secara klasikal belum tercapai. Hasil
tes yang diadakan untuk menuris karangan
narasi adalah diperoleh data ketuntasan yaitu:
kelas V A= 56%; kelas V B=72%.
Kosakata sebagai salah satu unsur bahasa
memegang peranan penting dalam kegiatan
menulis. Melalui kata-kata, kita dapat
mengekspresikan pikiran, gagasan, serta

E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya; Volume 7

perasaan terhadap orang lain. Henry Guntur
Tarigan (1993:2) mengatakan bahwa kualitas
keterampilan berbahasa seseorang jelas

bergantung kepada kuantitas dan kualitas
kosakata yang dimilikinya. Faktor lain yang
diduga mempengaruhi kemampuan menulis
narasi adalah pengusaan kalimat efektif.
Pengusaan kalimat efektif yang baik, siswa
akan lebih mudah dalam menyusun kalimat
yang baik dalam mengarang.
Dari beberapa faktor penyebab mengapa
kompetensi dasar menulis karangan narasi
masih rendah, dalam penelitian ini akan diteliti
lebih lanjut dalam penguasaan kosa kata dan
kalimat efektif dengan keterampilan menulis
narasi. Penelitian ini diharapkan dapat
menunjukkan keterkaitan penguasaan kosa
kata dan kalimat efektif dengan keterampilan
menulis narasi.
II. PEMBAHASAN
a. Penguasaan Kosa kata
Penguasaan kosakata bukan hanya sekedar
mengerti arti secara harfiah tetapi juga arti

secara pragmatik, sesuai dengan konteks
kalimatnya. Berbicara tentang makna kata,
Gorys Keraf (1986: 25) menyatakan bahwa
makna kata dapat diartikan sebagai hubungan
antara bentuk dengan hal atau barang yang
diwakilinya, sedangkan menurut Henry Guntur
Tarigan (1993: 60) membagi makna kata
menjadi makna khusus dan makna umum.
Makna kata dalam suatu kalimat akan
mengalami perubahan. Menurut Leo Indra
Ardiana dkk. (2002: 36) perubahan makna
dapat terjadi karena: (1) faktor kebahasaan,
yang berkaitan dengan proses morfologis dan
sintaksia dan (2) faktor nonkebahasaan
berkaitan dengan waktu, tempat, dan sosial.
Berkaitan dengan penguasaan kosakata
seseorang, Henry Guntur Tarigan (1986: 262268) menjelaskan tahap-tahap perkembangan
linguistik, adalah sebagai berikut: (1) tahap
meraba, yaitu masa kanak-kanak mengalami
omong kosong atau tahap kata tanpa makna;


Hal. 2

(2) tahap holofrastik, yaitu ucapan satu kata,
pada masa ini kanak-kanak menyatakan makna
keseluruhan frase atau kalimat dalam satu kata
yang diucapkannya itu, misalnya: makan,
tidur, pergi, main, mandi; (3) tahap dua
holofrase, yaitu ucapan dua kata, tahap ini
merupakan perkembangan dari tahap satu kata,
misalnya kata: baju ibu, adik makan, adik
tidur.Usia, lingkungan, dan semakin minatnya
seseorang juga sangat menentukan penguasaan
kosakata seseorang. Apabila anak hidup di
lingkungan yang penuh dengan fasilitas buku
serta lingkungan yang gemar membaca, maka
akan mempunyai penguasaan kosakata yang
memadai.
Selain itu
makin

banyak
buku/referensi yang dibaca akan semakin
banyak kosakata yang dimiliki.
b.

Penguasaan Kalimat efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang
dapat mewakili gagasan pembicara atau
penulis serta dapat diterima maksudnya/arti
serta tujuannya seperti yang di maksud
penulis/pembicara. Rohmadi (2008: 92)
mengatakan kalimat efektif adalah kalimat
yang
memperlihatkan
bahwa
proses
penyampaian oleh pembicara atau penulis dan
proses penerimaan oleh pendengar atau
pembaca berlangsung dengan sempurna
sehingga isi atau maksud yang disampaikan

oleh
pembicara atau penulis tergambar
lengkap dalam pikiran pendengar atau
pembaca. Kalimat yang baik harus memenuhi
syarat gramatikal. Ini berarti kalimat itu harus
disusun berdasarkan peraturan (kaidah yang
berlaku). Kaidah-kaidah itu meliputi: unsurunsur kalimat yang penting yang ada dalam
sebuah kalimat, penggunaan ejaan yang
berlaku (EYD), dan cara memilih kata dalam
kalimat.
Bambang
Yulianto
(2008:
133)
mendefinisikan kalimat efektif sebagai kalimat
yang
dapat
mengungkapkan
gagasan
pemakaianyasecara tepat dan dapat dipahami

secara tepat pula. Syarat kalimat efektif adalah
kejelasan gagasan kalimat, kepaduan unsur

E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya; Volume 7

kalimat, kecermatan pembentukannya, dan
kevariasian penyusunannya.
Abdul Rozak (1990: 8) berpendapat
bahwa kalimat efektif adalah kalimat yang
mampu membuat isi atau maksud yang
disampaikan itu tergambar lengkap dalam
pikiran penerima (pembaca) persis seperti apa
yang disampaikan. Sementara itu, menurut
Zainal Arifin (2000: 84) kalimat efektif adalah
kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai
dengan kaidah, ringkas dan enak dibaca.
c. Kemampuan menulis narasi
Menulis menurut Y. Budi Artati ( 2008:
2) adalah kegiatan yang dilakukan seseorang
untuk menghasilkan tulisan. Maksudnya

melahirkan pikiran atau perasaan dengan
tulisan.
Menulis
merupakan
suatu
keterampilan berbahasa yang dipergunakan
untuk berkomunikasi secara tidak langsung,
tidak secara tatap muka dengan orang lain.
Menulis merupakan suatu kegiatan yang
produktif dan ekspresif. Dalam menulis,
penulis harus terampil
memanfaatkan
grafologi, struktur bahasa, dan kosakata.
Keterampilan menulis diperoleh melalui
latihan dan praktik yang banyak dan teratur
(Tarigan, 2008: 3-4).
Karangan narasi adalah karangan yang
menceritakan satu atau beberapa kejadian dan
bagaimana berlangsungnya peristiwa-peristiwa
tersebut. Rangkaian kejadian atau peristiwa
biasanya disusun menurut urutan waktu
(secara kronologis).
d.

Kajian Riset Sebelumnya
Hasil penelitian yang dilakukan Hadi
Pranowo (2009) memiliki relevansi variabel
penelitian dengan penelitian yang akan
dilakukan. Penelitian ini bertujuan mengetahui
ada tidaknya hubungan antara (1) penguasaan
kosakata
dan
kemampuan
membaca
pemahaman; (2) prestasi belajar bahasa
Indonesia
dan
kemampuan
membaca
pemahaman; (3) penguasaan kosakata dan
prestasi belajar bahasa Indonesia secara

Hal. 3

bersama-sama dengan kemampuan membaca
pemahaman. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa (1) ada hubungan positif yang
signifikan antara penguasaan kosakata dan
kemampuan memabaca pemahaman dengan r
hitung sebesar 0,69 lebih besar dari r tabel
0,230, taraf signifikan 1%, dengan harga F
sebesar 95,42 %, besar sumbangannya 47,6 %
(2) ada hubungan positif antara prestasi
belajar bahasa Indonesia dan kemampuan
membaca pemahaman r hitung sebesar 0,679
lebih besar dengan r tabel 0,230 dengan taraf
signifikansi 1% dengan harga F sebesar
89,090, besar sumbangannya 45,9 % (3) ada
hubungan positif antara penguasaan kosakata
dan prestasi belajar bahasa Indonesia dengan
kemampuan membaca pemahaman r hitung
sebesar 0,789 lebih besar dari r tabel 0,230
dengan taraf signifikansi 1% dengan harga F
sebesar 85,822 %, besar sumbangannya
62,3%. Dari hasil penelitian ini
dapat
disimpulkan bahwa secara bersama-sama
penguasaan kosakata dan prestasi belajar
bahasa Indonesia memberi sumbangan yang
berarti
kepada
kemampuan
membaca
pemahaman sebesar 62,3 %. Ini menujukkan
bahwa kedua variabel tersebut dapat menjadi
prediktor yang baik bagi kemampuan
membaca pemahaman. Hasil penelitian ini
juga mengindikasikan bahwa guru yang
mengajar pelajaran bahasa Indonesia perlu
lebih memotivasi penguasaan kosakata untuk
meningkatkan
kemampuan
membaca
pemahaman.
Penelitian yang kedua oleh Rifolani
(2009). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya (1) hubungan antara
penguasaan kalimat efektif dan kemampuan
mengembangkan paragraf; (2) hubungan
antara persepsi siswa terhadap cara mengajar
guru dan kemampuan mengembangkan
paragraf; dan (3) hubungan antara penguasaan
kalimat efektif dan persepsi siswa terhadap
cara mengajar guru secara bersama-sama
dengan
kemampuan
mengembangkan
paragraf. Hasil analisis menunjukkan bahwa:

E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya; Volume 7

(1) ada hubungan positif penguasaan kalimat
efektif dengan kemampuan mengembangkan
paragraf (r y.1 = 0,52 pada taraf nyata α =
0,05 dengan N= 80 di mana r t = 0,220); (2)
ada hubungan positif persepsi siswa terhadap
cara mengajar guru dengan kemampuan
mengembangkan paragraf (r y.2 = 0,81 pada
taraf nyata α = 0,05 dengan N= 80 di mana r t
= 0,220); dan (3) ada hubungan positif antara
penguasaan kalimat efektif dan persepsi siswa
terhadap cara mengajar guru secara bersamasama dengan kemampuan mengembangkan
paragraf (R y.12 =0,82 pada taraf nyata α =
0,05 dengan N= 80 di mana r t = 0,220). Dari
hasil penelitian di atas dapat dinyatakan
bahwa
secara
sendiri-sendiri
maupun
bersama-sama penguasaan kalimat efektif dan
persepsi siswa terhadap cara mengajar guru
memberikan sumbangan yang berarti kepada
kemampuan mengembangkan paragraf.
III. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode survai melalui
studi korelasional, sebab melalui jenis
penelitian korelasional ini dapat dipakai untuk
mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada
suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi
pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan
pada koefisien korelasi (Sumadi Suryabrata,
1993: 26)
Dalam penelitian ini yang menjadi
populasi adalah semua siswa kelas V Sekolah
Dasar Negeri Wonokusumo V Surabaya yang
berjumlah 62 siswa. Dan penelitian ini
termasuk penelitian populasi.
Analisis data dimaksudkan untuk menguji
hipotesis yang telah diajukan. Dalam analisis
data dalam penelitian ini, mencakup analisis
data secara deskriptif dan analisis data secara
inferensial. Analisis data secara deskriptif,
meliputi pendeskripsian tendensi sentral dan
tendensi penyebaran, penyusunan distribusi
frekuensi nilai dan histogramnya. Sementara
itu, analisis data secara inferensial digunakan
untuk keperluan pengujian hipotesis. Pengujian

Hal. 4

hipotesis, meliputi pengujian hipotesis I dan
hipotesis II digunakan teknik korelasi
sederhana, sedangkan pengujian hipotesis III
digunakan teknik korelasi ganda.
Analisis diskripsi dilakukan terhadap
seluruh ubahan beserta indikator-indikatornya,
guna menggambarkan karakteristik setiap
variabel penelitian meliputi: pembuatan daftar
distribusi frekuensi, perhitungan rerata,
simpangan baku, serta penentuan standar skor
katagori
setiap
ubahan.
Untuk
mendiskripsikan data yang diperoleh dari hasil
pengukuran
dilakukan
dengan
cara
mentabulasikan harga rerata, simpangan baku,
distribusi frekuensi dan histogram setiap
ubahan, dengan menggunakan bantuan
komputer program SPSS 16.0 for window.
IV.

HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
1. Data penguasaan kosakata merupakan
skor yang diperoleh melalui tes angket.
Data ini memiliki skor tertinggi 90 dan
terendah 50, mean sebesar 69,6, Median
sebesar 70, Modus sebesar 70. Selain
itu, dapat didiskripsikan varian data ini
adalah 101,8 dengan simpangan baku
sebesar 10,
Skewness
0,11 dan
Kurtosis sebesar -0.2.
2. Data penguasaan kalimat efektif
merupakan skor yang diperoleh melalui
tes angket. Data ini memiliki skor
tertinggi 90 dan terendah 45, mean
sebesar 70,56 Median sebesar 72,5,
Modus sebesar 75. Selain itu, dapat
didiskripsikan varian data ini adalah 86,9
dengan simpangan baku sebesar 9,3,
Skewness -0,9 dan Kurtosis sebesar
1,7.
3. Data Kemampuan menulis Narasi
merupakan skor yang diperoleh melalui
tes menulis narasi. Data ini memiliki
skor tertinggi 85 dan terendah 30, mean
sebesar 62,4,
Median sebesar 60,
Modus sebesar 60. Selain itu, dapat
didiskripsikan varian data ini adalah

E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya; Volume 7

130,1 dengan simpangan baku sebesar
11,4, Skewness -0,46 dan Kurtosis
sebesar 0,78
4. Dari hasil analisis data, uji kelinieran
dan keberartian regresi yang telah
dilakukan secara rinci dengan bantuan
program SPSS 16.0 for window, serta
daripenafsiran
pengujian
hipotesis
semuanya
diterima.
Temuan
ini
mengandung arti bahwa secara umum
terdapat hubungan yang positif antara
penguasaan kosakata dan Penguasaan
kalimat efektif dengan Kemampuan
menulis narasi, baik secara sendirisendiri maupun secara bersama-sama
(simultan) pada siswa kelas V S SDN
Wonokusumo V Surabaya. Pertama,
hasil analisis yang berkenaan dengan
hubungan antara penguasaan kosakata
dengan Kemampuan menulis narasi.
Terdapat hubungan yang positif antara
kedua variabel tersebut mengandung arti
bahwa makin baik penguasaan kosakata,
makin baik pula kemampuan menulis
narasinya. Dengan derajat (kadar) r
hitungsebesar 0,671 lebih besar daripada
r tabel sebesar 0,24 dengan taraf
signifikansi 1%. Dengan harga F sebesar
49,054 dan besar sumbangannya 45%.
Karena itu penelitian ini menyimpulkan
bahwa penguasaan kosakata berpengaruh
secara signifikan terhadap kemampuan
menulis narasi. Kedua, mengenai hasil
analisis yang berkaitan dengan hubungan
antara penguasaan kalimat efektif dan
kemampuan menulis narasi. Terdapat
hubungan yang positif antara kedua
variabel tersebut mengandung arti bahwa
makin baik penguasaan kalimat efektif,
makin baik pula kemampuan menulis
narasi. Dengan derajat (kadar) r hitung
sebesar 0,68 lebih besar daripada r tabel
sebesar 0,24 dengan taraf signifikansi
1%. Dengan harga F sebesar 53,965dan
besar sumbangannya 47,4%. Karena itu
penelitian ini menyimpulkan bahwa

Hal. 5

penguasaan kalimat efektif berpengaruh
secara signifikan terhadap kemampuan
menulis narasi. Ketiga, berkenaan
dengan hubungan antara kedua variabel
bebas secara bersama-sama dengan
kemampuan menulis narasi. Terdapat
hubungan
yang
positif
antara
penguasaan
kosakata,
penguasaan
kalimat efektif secara bersama-sama
dengan kemampuan menulis narasi,
mengandung arti bahwa makin baik
penguasaan kosakata dan penguasaan
kalimat efektif makin baik pula
kemampuan menulis narasinya.
5. Dengan derajat (kadar) r hitungsebesar
0,738 lebih besar daripada r tabel sebesar
0,24 dengan taraf signifikansi 1%.
Dengan harga F sebesar 35,370 dan
besar sumbangannya 54,5%. Karena itu
penelitian ini menyimpulkan bahwa
penguasaan kosakata dan penguasaan
kalimat efektif secara bersama-sama
memberikan
sumbangan
secara
signifikan terhadap kemampuan menulis
narasi.
V. KESIMPULAN
Dari hasil analisis data, uji kelinieran
dan dan keberartian regresi yang telah
dilakukan secara rinci dengan bantuan
program SPSS 16.0 for window serta dari
penafsiran pengujian hipotesis di muka
maka dapat ditarik suatu kesimpulan
sebagai berikut:
1. Ada hubungan antara penguasaan kosa
kata dengan keterampilan menulis
narasi
siswa
kelas
V
SDN
Wonokusumo V Surabaya. hasil
analisis yang berkenaan dengan
hubungan antara penguasaan kosakata
dengan Kemampuan menulis narasi.
Terdapat hubungan yang positif antara
kedua variabel tersebut mengandung
arti bahwa makin baik penguasaan
kosakata, makin baik pula kemampuan
menulis narasinya. Dengan derajat

E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya; Volume 7

(kadar) r hitungsebesar 0,671 lebih
besar daripada r tabel sebesar 0,24
dengan taraf signifikansi 1%. Dengan
harga F sebesar 49,054 dan besar
sumbangannya 45%. Karena itu
penelitian ini menyimpulkan bahwa
penguasaan
kosakata
berpengaruh
secara signifikan terhadap kemampuan
menulis narasi.
2. A d a h ubungan Penguasaan kalimat
efektif dengan keterampilan menulis
narasi
siswa
kelas
V
SDN
Wonokusumo V Surabaya. hasil
analisis
yang
berkaitan
dengan
hubungan antara penguasaan kalimat
efektif dan kemampuan menulis narasi.
Terdapat hubungan yang positif antara
kedua variabel tersebut mengandung
arti bahwa makin baik penguasaan
kalimat efektif, makin baik pula
kemampuan menulis narasi. Dengan
derajat (kadar) r hitung sebesar 0,68
lebih besar daripada r tabel sebesar 0,24
dengan taraf signifikansi 1%. Dengan
harga F sebesar 53,965dan besar
sumbangannya 47,4%. Karena itu
penelitian ini menyimpulkan bahwa
penguasaan
kalimat
efektif
berpengaruh secara signifikan terhadap
kemampuan menulis narasi
3. Ada Hubungan antara penguasaan kosa
kata dan kalimat efektif dengan
keterampilan menulis narasi siswa
kelas V SDN Wonokusumo V
Surabaya. berkenaan dengan hubungan
antara kedua variabel bebas secara
bersama-sama dengan kemampuan
menulis narasi. Terdapat hubungan
yang
positif
antara
penguasaan
kosakata, penguasaan kalimat efektif
secara
bersama-sama
dengan
kemampuan
menulis
narasi,
mengandung arti bahwa makin baik
penguasaan kosakata dan penguasaan
kalimat efektif makin baik pula
kemampuan
menulis
narasinya.

Hal. 6

Dengan derajat (kadar) r hitungsebesar
0,738 lebih besar daripada r tabel
sebesar 0,24 dengan taraf signifikansi
1%. Dengan harga F sebesar 35,370 dan
besar sumbangannya 54,5%. Karena itu
penelitian ini menyimpulkan bahwa
penguasaan kosakata dan penguasaan
kalimat efektif secara bersama-sama
memberikan
sumbangan
secara
signifikan
terhadap
kemampuan
menulis narasi.
Berdasarkan uraian di atas dapat
diketahui bahwa hipotesis penelitian
yang diajukan diterima yaitu Hubungan
antara penguasaan kosa kata dan
kalimat efektif secara sendiri-sendiri
maupun
bersama-sama
memiliki
hubungan positif dengan kemampuan
menulis narasi pada SD Wonokusumo V
Surabaya. Akan tetapi, apabila dilihat
besar nilai sumbangan variabel bebas
(prediktor) kepada variabel terikat
(respons), tampak bahwa penguasaan
kalimat efektif memberikan sumbangan
atau konstribusi yang lebih besar
daripada
prestasi
belajar
bahasa
Indonesia.

Harimurti Kridalaksana. 2007. Kelas Kata
dalam Bahasa Indonesia . Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Henry Guntur Tarigan. 1985. Menulis Sebagai
Suatu
Keterampilan
Berbahasa .
Bandung: Angkasa.
Henry Guntur Tarigan. 1990. Berbicara
Sebagai
Suatu
Keterampilan
Berbahasa . Bandung: Angkasa.
Henry Guntur Tarigan. 1993. Membaca
Sebagai
Suatu
Keterampilan
Berbahasa . Bandung: Angkasa.
Henry Guntur Tarigan. 1993. Pengajaran
Kosakata. Bandung: Angkas
Henry Guntur Tarigan. 2008. Membaca
sebagai
Suatu
Keterampilan
Berbahasa . Bandung: Angkasa.
Ida Bagus Putrayasa. 2006. Tata Kalimat
Bahasa Indonesia . Singaraja: Aditama.
Imam Syafi’ie. 1993. Terampil Berbahasa
Indonesia I. Jakarta: Depdikbud.
Leo Idra Ardana.dkk. 2002. Semantik Bahasa
Indonesia . Pelatihan Terintegrasi

DAFTAR PUSTAKA
Berbasis Kompetensi Guru Pelajaran Bahasa
Indonesia. Direktorat Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama, Direktorat Jendral
Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional.
Darmiyati Zuchdi. 2007. Stategi Membaca
Meningkatkan Kemampuan Membaca
Yogyakarta: Uny Press.
Dirgo Sabariyanto. 2001. Mengapa Disebut
Bentuk Baku dan Tidak Baku .
Yogyakarta: Mitra Gama Widya.
Harimurti Kridalaksana. 1984.
Linguistik. Jakarta: Gramedia.

Kamus

E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya; Volume 7

Roekhan dan Martutik. 1991. Evaluasi
Pengajaran
Bahasa
Indonesia .
Malang: Yayasan Asih Asah Asuh.
Sabarti Akhadiah; Maidar G. Arsyad; dan
Sakura H. Ridwan. Menulis I. Jakarta:
Depdikbud (Dirjen Dikdasmen)
Singgih Santosa. 2000. SPSS versi 16.0:
Mengolah Data Statistik secara
Professional.Jakarta:
Elex
Media
Komputindo
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhinya .
Jakarta:
Rineka Cipta

Hal. 7

Sudjana. 2002. Metode Statistika.Bandung:
Tarsito

Yudiono, K.S. 1984. Bahasa Indonesia untuk
Penulisan Ilmiah. Semarang: Undip.

Sugiyono.2008. Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif
dan
R&D.Bandung:
Alfabeta.

E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya; Volume 7

Hal. 8