UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD.

KATAPENGANTAR

Segala puji dan syuk.ur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah
memberi rahmat dan hidayahNya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
pcnulisan tesis ini. Penulisan tesis ini diajukan untuk mernenuhi persyaratan

dalam memperoleh gelar magister pendidik.an program studi pendidikan
matematika. Selama menyelesaikan penulisan tesis ini, penulis menemukan
banyak hambatan dan tantangan. tetapi kesulitan ini dapat ditanggulangi dengan
adanya bantuan berbagai pihak., baik moral maupun material.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasib kepada:

I. Bapak prof. Dr. Belferik Manullang selaku direktur program pascasrujana
UNIMED.
2. Bapak Syarifuddin, M.Sc, Ph.D selaku asisten direk:tur I program pasca

sarjana UNIMED.
3. Bapak Prof. Sahat Saragih selaku ketua program studi pendidikan matematika
program pasca sarjana UNIMED sekaligus pembimbing I.

4. Bapak Prof. Dr.


Asmin. M.Pd selaku pembimbing 11.

5. Bapak Prof. Dr. Siman, M.Pd; Bapak Dr. Hasratuddin, M.Pd; dan lbu Dr.
Retno, M.Si selaku narasun1ber.
6. Bapak dan lbu dosen yang mcngajar di program studi peodidikan maternatika
program pa-;ca sarjana UNIMED.
7. Bapak Drs. Ismail, AD selaku kepala SMA Negeri 1 Bang.ko Pusako, Bapak
Riduan Tobing, S.Pd, Bapak Satria.. S.Si dan ibu Latifah Jlanum, S.Pd beserta
bapak dan ibu majelis guru.

iii

8. Ayahanda Umar Pasaribu (Alm). lbunda Jaiyah (Alm), Bapak Sarif Sukartara

dan lbu Pariati selalcu orang tua.
9. lstri tercinta Fitria Yanti, S.Pd dan anak-anakk:u tersayang Sayyid Syaddad,
Hasid Miqdad. Ghitrif Aqil serta Ghitrif Aqib.
10. Semua pihak, sahabal, keluarga yang Ielah memberikan dorongan, semangat
serta banruan lainnya kepada penulis.

Penulis tidak dapat membalasnya, hanya kepada Allah SWT penu)js pintakan
semoga Allah SWT membaJasnya dengan kebaikan yang berlipat ganda.
Penulis menyadari bahwa tesis ini tidak luput dari kekurangan. Untuk itu.
penulis mengharapkan kritik dan saran dari Bapak dan lbu pembaca yang sifatnya
membangun demi kesempumaan tesis ini. Demik.ianlah kata pengantar yang dapat
penulis sampaikan. Semoga tesis ini bennanfaat bagi kita semua.

Bangko Pennata, 28 Juni 2011

Penulis

Muhammad Yamin
NIM: OR 1188730024

iv

ABSTRAK
Muhammad Yamin. 081l88730024. Upaya Meningbtkan Komvnilwi
Matematika Melalui Pembelajarao Kooperatif Tipe STAD. Tesis. Medan:
Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan,lOll.


Kata Kunci: Komunikasi Matcmatika. Pembelajaran KooperatifTipe STAD.
Tujuan dari penelitian ini: (I) Untuk mengetahui peningkatan kemampuan komunikasi
matematika siswa .setelab mengilmti pembelajaran kooperatif tipe STAD, (2) Untuk
rnengctahaui aktivitas siswa dalam proses pembelajaran kooperatif tipc STAD, dan (3)
Untuk rnengctahui persepsi yang diberikan siswa temadap pembelajacan kooperatif cipe
STAD.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanak.an di
SMA Negeri I Bangko Pusako Jalan lintas Riau Sumut Komplek Pendidikan
Pematang lbul. Subjek penelitian adalah siswa kelas X1 tahun petajaran
201012011 seba.nyak 21 orang yang terdiri dari 9 orang laki-laki dan 12 orang
perempuan.
Objek pada penelitian ini adalah kemampuan komunik.asi
matemati.ka siswa dan strategi pembelajaran kooperatiftipe STAD.
Penelitian ini terdiri dati 2 siklus yaitu siklus I terdiri dari 3 pertemuan dan siklus
II terdiri dari 3 pertemuan. Tes kemampuan kemampuan komunibsi matematika
siswa dilakukan di awal dan akhir setiap silcu.tudents' activity cooperative learning
process type STAD, and (3) To understand perception that gives to the students
for cooperative education type ST AD.

This research is about students' action research (Penelitian Tindabn Kelas- PlX)
was done in SMA Negeri 1 Banglco Pusako Jalan Lintas Riau Swnut Kompleks
Pendidikan Pematang lbu\, of the academic years 2Qt()/2()1l the subject of the
research is especially in the first class the toea! member of the population was 21
students, 9 boys and 12 girls .llte objecl of the research is the student ability of
matltematics communication and education strategy type STAD.

This research consists of two cycles. That is the first cycle about 3 teaming
prossess and the second is about 3 learning process. The ability mathematics

J

I

I
i

'

'


communication students was done in the first and the last every cycle. The result
of the research is: to increase the ability mathematic communication of student X
class SMA by applied cooperative education type ST AD. These research support
by result of the research that i5: (n) Evaluation t~u!
test mathematic
communication of student at the last first cycle that 57,74; the night score 93,75
and the low score 15,63; is 12 persons as able and 9 persons as lDlable, and
classical complete 57,14%; l!lld (b) Results of evaluation test mathematics of
student in the last second cycles total score 76,40; the high scores 92,68; and the
low scores 51,22 as able 19 persons as Wlable, 2 persons and classical complete
90,48%; (2) Education with used cooperative education type STAD could make
students ability with categories in learning process, and (3) education with used
cooperative education type STAD could given positive perception to students in
learning process. According to the result of the research, the research is useful for:
(1) Education of mathematic with cooperative education type stad can be one of
the education alternative and effective in crease ability mathematics
commlUiication of students, (2) Results of the research can be advice for the
school w grow up quality in education, (3) Result of the research can be advice
for the teacher in resowces teacher ability in learning process so the students

activity and students perception in learning process can grow up.

DAFfARISI
ABSTRAK

KATAPENGANTAR

ii

DAFTAR lSI

v

DAFTAR TABEL

vii

DAFTAR GAMBAR

viii


DAFTAR LAMPIRAN

ix

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN
1.1.

LATAR BF:LAKANG MASALAH

1

l.2.

JDF.:NTIFIKASI MASALAH


10

1.3.

PEMBATASAN MASALAH

10

1.4.

RUMUSAN MASALAH

11

l.S.

THJUAN PENELITIAN

II


1.6.

MANF AAT PENELITIAN

12
13

KAJlAN PUSTAKA
2.1.

KERANGKA TEOR.ITIS

l3

2.1.1.

Kerangk:a Teoritis

13


2.1.1.1. Komunikasi Matematika

13

2.1.1.2. Prin.sip Pernbelajacan Matcmatika

22

2.1.1.3. Pembl~jarn

2.1.1.4. Persepsi Siswa Terhadap Pembelajaran

24
28

2.1.1.5. Hakekat Pembelajaran Kooperatif

31

2.1.1.6. Pembelajaran KooperatifTipe STAD


38

Berorientasi Aktivitas Siswa

2.1.1.7. Twri Belajar Yang Melandasi Pembelajaran

Koopet11tif

40

2.1.1.8. Penelitian YangRelevan

lll\11111

2.2.

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

44

2.2.1.

Kerangk:aKonseptual

44

2.2.2.

Hipotesis Tindakan

48

METODOLOGl PENELITIAN
3.1.

TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

49
49

3.2.

SUBJEK DAN OBJEK PENELITlAN

49

v

.



:1: "'~. ...•:.:

42

BAS IV

BABV

3.2.1.

Subjek Penelitian

49

3.2.2.

Objek Pe.nelitian

50

3.3.

DESAIN PENELITlAN

50

3.4.

DEFINISI OPERASIONAL UBAHAN

53

3.5.

PROSEDUR PENELITIAN

54

3.6.

SUMBERDATA

56

3.7.

TEKNIK DAN ALAT PENOUMPULAN DATA

57

3.&.

HASIL UJI COBA INSTRUMEN

60

3.9.

TEKNIK ANALISIS DATA

64

3.10.

INDIKATOR KEBER.HASILAN

67

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

69

4.1.

HASIL PENELITIAN

69

4.1.1.

Tes Awal Kemampuan Komun.ikasi Matematika Siswa

69

4.2.

PELAKSANAAN SHG.US J

71

4.2.1.

Perencanaan

71

4.2.2.

Pelaksanaan Tindakan

71

4.2.3.

Observasi dan Evaluasi

85

4.2.4.

Refleksi

103

4.3.

Pf.LAKSANAAN SIKT.US 11

106

4.3.1.

Pcrencanaan

106

4.3.2.

Pelaksanaan Tindakan

107

4.3.3.

Observasi dan Evaluasi

119

4.3.4.

Reflelcsi

137

4.4.

TEMUAN PENELITIAN

140

4.5.

PEMBAHASAN PENELJTIAN

141

4.5.1. Kemampuan Komunikasi Matcmatika Siswa

142

4.5.2. Aktivitas Siswa Pada Pembclajaran Kooperalif STAD

144

4.5.3. Persepsi Siswa £'ada Pembelajaran Kooperatif STAD

145

KESlMPULAN DAN SARAN

147

5.1.

KESIMPULAN

147

5.2.

SARAN

148

ISO

DAFTAR PUSTAKA

vi

BABI

PENDAHULUAN

l.l. LATAR BELAKANG MASALAH

Pada kurikulum berbasis kompetensi yang tertuang dalarn larnpiran
Permen 23 Tahun 2006 disebutkan bahwa tujuan pembelajaran

matematika

adalah: (1) Memahami k.onsep matematik.a, menjelaskan ketericaitan antar konsep
dan mengaplikasikan kon.sep atau algoritma, secara luwes, akura.t, efisien, dan
tepat, dalam pemecahan masalah. (2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat,

melakukan manipulasi matematilca dalarn membuat generalisasi, menyusun bukti,
atau menjelaskan gagasan dan pemyataan matematik.a. (3) Memecahkan masalah
yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matemalika,
mcoyelesaikan model matematika dan menafsirkan solusi yang diperoleh.

(4) Mengomunikasikan gagastm dengiU! simbol, label. diagram, atAu media lain
untulc memperjelas keadaan atau masalah. (5) Memiliki silcap menghargai

k:eguoaan matematika dalam kehidupan. yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian,
dan minat dalarn mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri daJam

pemecahan masalah, (Puskur, 2007).
Melihat cujuan dari pembelajaran matematika diatas maka pelajaran
matematika pcrlu diajarkan kepada semua siswa agar mereka mampu berlikir
logis, analitis, sistimatis, kritis, kreatif dan kemampuan untuk bckerja secara

sama-sama. Kemampuan seperti in.i sangat diperlukan oleh siswa agar mereka
dapat memmki kemampuan memperoleh, mengelola, dan rnemanfaatkan

informasi untuk bertaban hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan
1

2

lc.ompetitif, karena tak diragukan lagi bahwa matematika merupakan salah satu
puncak kegemilangan intelektual, matematika memberikan bahasa, proses dan

teori yang memberikan ilmu suatu bentuk kekua.saan, (Sumantri, 1999: 172).
Perhitungan matcmatis menjadi dasar bagi desain ilmu teknik, metode
matcmatis mcmbcrikan inspirasi kepada pemik.iran dibidang sosial dan elc.onomi.
Disamping itu pemikiran matematis memberikan wama kepada kegiatan seni
lukis, nrsitektur dan musik. Menurut Moris Klien "Jatuh bangun suatu Negara
dewasa ini tergantung dari kemajuan dibidang matematikanya", sedangkan Slamet
Imam Santoso (dalam Hudoyo, 1979:47) menyatakan "Kemajuan Negara·negara

maju hingga sekarang menjadi dominan temyata 60-80 % menggantungkan

kepada matematika". Akhimya matematika merupakan salah satu kekuatan utama
pembentuk konsepsi tentang alam, serta hakc:kat dan tujuan manusia dalam
berkehiduoan.
Perkembangan llmu Pcngetahuan dan Tckenologi (JPTEK) merupakan
sllr.'lbangan terbesar dari ilmu matematika, yang pada akhimya melahirkan zaman
modem yang sarat dengan infonnasi dan menuntut semua orang untuk marnpu
berkomunikasi secara efektif. Ada pameo yang menyatakan siapa yllllg menguasai
infonnasi dialah yang akan menguasai dunia. Judy C Pearson dan Paul E Nelson
(dalam Mulyana, 2007:5) menyatakan bahwa
komunia~

bcrfungsi untuk: {I)

Kelangsungan hidup diri scndiri yang meliputi: kcsclamatan ti.sik, meningkatkan
kesadaran pribadi,

men~tpilka

diri kita sendiri kepada orang lain dan mencapai

ambisi pribadi, (2) Kelangsungan hidup masyarakat, tepatnya untuk memperbaiki
hubungan sosial dan mengembangkan keberadaan suatu masyarakat. Artinya
bahwa komunikasi adalah kunci kebcrhasilan berinteraksi dalam kehidupan dunia.

3

Bila komwtikasi

berjalan efektif maka arus infonnasi akan berjalan lancar

sehingga dapat mempercepat proses penyelesaian suatu pekelja.an.

Kegagalan

ltomunikasi dalam kehidupan dapat berakibat fatal baik secara individual maupun
sosial.

Secara individual, kegagalan komunikasi menimbulkan prustasi,

demoralisasi, alienasi dan penyaldt jiwa. Secara sosial, kegagalan komunikasi
menghambat sating pengertian, keljasarna, toleransi dan merintangi pelaksanaan

norma-norma agama. Begitu pentingnya
komunia~

maka salah satu tujuan

pembelajaran rnaternatika mene.k.ankan pada belajur untuk berkomunikasi secara
matematik (malhemaJical communication).
Komunikasi matematika merupakan kemampuan yang dapat menyertakan
dan memuat berbagai kesempatan siswa untuk berkomunikasi dalam bentuk:
merefleksikan benda-benda nyata, gambBr, atau ide-ide matematika, membuat
model situasi at.lu persoalan mengu~a

metode oral, tertulis, konkrit, grafik,

dan aljabar, menggunakan keahlian membaca, menulis, dan menelaah, untuk
menginterpretasikan dan mengevaluasi ide-ide, simbol, isti\ah, serta informasi

matematika, merespon suatu pemyataanlpersoalan dalam bentuk argumen yang
meyakinkan (Ansari, 2009). Ada dua alasan mengapa komun.ikasi matematik.a

perlu diturnbuh kembangkan dikalangan siswa.
"Pertama, mathematics as langue, artinya matematik.a tidak hanya sekedar
alat bantu berpikir (a tool to aid thinkiflg}, alat untuk menetnukan pola,
menyelesaikan masalah atau mengambil kesimpulan, tetapi matematikajuga
sebagai suatu alat yang berharga untuk rnengkomunikasikan ide secara jelas,
tcpat dan cermat. Kedua, mathematics learning as social activity, artinya
sebagai aktivitas sosia! dalarn pembelajaran matematika, matematika juga
sebagai wahana interaksi antar siswa, dan juga komunikasi antara guru dan
siswa" (Baroody, 1993:299).

...,.T-

4

Kornunikasi maternatika rnerupakan bagian dari komunikasi secara umum.
Alqur'an menyebutkan komunikasi sebagai salah satu fitrah rnanusia (Qs,SS: 1- 4).
Komunikasi sangat dibutuhkan siswa dalam mengeksperesikan dirinya,
membentuk jaringan interaksi sosial dan mcngembangkan kepribadiannya
(Rahmat, 1991:76). Grecnes dan Schulman (dalarn Ansari, 2009) mengemukak.an

bahwa komunikasi matematika memiliki peran;
(l) kek:uatan sentral bagi siswa dalam merurnuskan konsep dan strategi
matematika, (2) modal keberhasilan bagi siswa terhadap pendekatan dan
penyelesaian dalam eksplorasi dan investigasi matematika, (3) wadal1 bagi
siswa dalam berkomunikasi dengan temaMya untuk memperoleh informasi,

membagi piki.ran dan penemuan, curah pendapat, menilai dan mempertajam
ide untuk menyakinkan yang lain.
Pendapat ini sesuai dengan Peressini dan Bassett (National Council of Teach~

of

Math.ematics(NCTM}, 1966) bahwa "Tanpa komunikasi dalarn matematika kita
akan memiliki sedikh keterangan, data, dan fakta tentang pemahaman siswa
dalam melakuk.an proses dan aplikasi matematika". lni berarti, komunikasi dalam
matematika meno!ong guru memahami kemampuan siswa dalam menginterpretasi
dan mengekspresikan pemahamannya tentang konsep dan proses matematika yang

merek.a pelajari.

Pada bagian lain, Lindquist (NCTM, 1996) berpendapat, "Jika kita sepalebut salah.

7

Renda.hnya kemampuan komunikasi matematika siswa SMA Negeri 1

Bangk.o Pusako sangat berkaitan erat dengan proses pembelajaran yang dilakukan
oleh guru selama ini. Dimana guru yang merupakan ujung tombak pembelajaran
tidak merancang slcenario pembelajaran yang lebih melibatkan aktivitas siswa,
pembelajaran yang tcrjadi pembelajaran yang kurang mencerminkan karakteristik
pembelajaran matematika itu sendiri, sehingga persepsi yang diberikan siswa
terhadap proses pembelajaran yang dilakukan adalah persepsi negatif. Hal ini
terlihat dari rencana pelaksanaan pembelajaran dan soal-soal ujian yang dibuat
oleh guru matematika KLS X SMA Negeri 1 Bangko Pusako tidak
memperhatikan terha.dap peningkatan kemampuan komunikasi matematika siswa.
Soal yang diberikan guru saat mcla.kukan evaluasi masih dalam bentuk soal
objcktif.
Proses pembelajaran seperti ir,i menempatkan guru : ebagai sosok yang
memiliki otoritas 'memaksa'. Guru meaempati PQSisi sebagai orang yang paling
tahu, paling berkua.'la, dan pemberi komando (Mosston, 1972:32). Guru
menganggap siswa sebagai lembaran putih yang polos yang tidak tahu apa-apa

dan siap untuk diisi dengan ilmu. Ratumanan (dalam Gulo, 2009) menyatakan
proses pembelajaran sept:rti ini membuat siswa hampir tidak pernah dituntut
mencoba strategi sendiri atau cara altematif dulam memccahkan masalah, siswa
pada umumnya duduk scpanjang waktu di atas kursi dan jarang siswa herinteraksi
sesama siswa selama pcmbelajaran bcrlangsung. Siswa cendnmg pasif rnt:nerima
pengetahuan tanpa ada kesempatan untuk mengolah sendiri pengetahuan yang
diperoleh, aktivitas siswa seolah terprogram mengikuti algoritma yang dibuat
guru".

.....,......,

8

Dalam betajar matematika agar siswa dapat memahami matematika secara
konseptual mereka perlu saling berinteraksi dengan ternan maupun guru dan
mendiskusikan gagasan mereka sendiri. Gestalt (dalam Sumiadi dan Arsa
2007:84) menekankan bahwa belajar merupakan proses interaksi individu dengan
lingkungannya. Belajar tidaklah semata-rnata sebagai suatu upaya dalam

merespon suatu stimulus, tetapi lebih dari pada itu belajar dilakukan melalui
berbagai kegiatan seperti mengalanti, mengerjakan dan memallami belajar mela!ui
proses, jadi belajar dapat terjadi jika siswa aktif tidak pasif. Ansari (2009)
menycbutkan " Guru perlu memperhatikan pemilihan strategi pembelajaran yang

mampu meujadikan proses belajar mengajar di kelas menjadi hidup, siswa aktif
dan pembelajaran meoarik". Pernilihan strategi pembelajaran ini sangat penting
karena melalui strategi pembelajaran ini seorang guru dapat menentukan langkah·
langkah dalam menanamkan pengetahuan, ketcrampilan, dan sikap pada diri
siswa, oleh karena itu pola interaksi pembelajaran antara guru dan siswa haruslah
memungkinkan keterlibatan mental siswa secara optimal dalam merealisasikan
pengulaman belajarnya.
Tugas pendidik rnatematika menjadi berat dan kompleks tentunya.

Pertama, bagaimana menyampaikan materi ajar kepada peserta didik supaya

5esuai dengan standar lrurikulum? Kedua, bagaimana proses pembelajaran dapat
terlaksana dengan melibatkan peserta didik secara aktif dan krcatif. Suatu

tantangan bagi pendidik matcmatika untuk seoantiasa hc!J!ikir. hertindak inovatif,
dan kreatif, sehingga tujuan pembe\ajaran matcmatika iru sendiri dapat tcrcapai.
Dengan usaha yang keras, untuk mau mengubah proses pembelajaran yang selama
ini terjad.i penulis menyakini akan mernberikan hasil yang terbaik terhadap proses

9

pencapaian tujuan dari

pembelajaran

matematika terutama komunikasi

matematika.
MenW'Ut teori

belajar konstruktivisme,

pengetahuan

tidak dapat

dipindahkan begitu saja dari pikiran guru ke pikiran siswa, Artinya, bahwa siswa
harus aktif secara mental membangun struktur pcngctahuannya berdasarkao

kematangan kognitif yang dimilikinya. Dengan kata lain, siswa tidak diharapkan
sebagai botol-botol kecil yang siap diisi dengan berbagai ilmu pengetahuan sesuai
dengan kehendak guru. Suatu aktivitas yang dapat diterapkan untuk membuat
pembelajaran yang aktif serta menumbuh kembangkan kemampuan komunikasi
matematika siswa adalah dengan menerapkan strategi pembelajaran kooperatif
Tipe Student Team Achivment Division (STAD) (Sanjaya, 2008:243). Salah satu
manfaat pembelajaran kooperatif ini adalah terjadinya sharing proses antara siswa.
Bentuk sharing ini dapat bcrupa curah pendapat, saran kelompok, k..;rjasama

dalam kelompok. presentasi kelompok dan feedback dari guru sehingga dapat

meningk.atkan kemampuan mereka dalam mengkomunikasikan pikirannya baik
secara lisan maupun tulisan.
Hasil penclitian yang dilakukan Jhonson and jhonson (dalam Rusman,
2009:203) bahwa interaksi pembelajaran kooperatif dapat memberikan pengaruh
positif terhadap perkembangan anak, seperti: meningkatkan hasil belajar,
mendorong tumbuhnya motivasi intrinsik, dapat digunakan untuk mencapai tarap
penalaran tingkat tinggi, meningl

Dokumen yang terkait

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

Peningkatan pemahaman unsur interinsik pada cerpen melaui metode kooperatif tipe student teams achievement division (stad) (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas X MA As-Syafi'iyah 01 Jkarta semester Ganjil, Tahun ajaran 2011/2012)

0 37 181

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE Peningkatan Pemahaman Konsep Dan Komunikasi Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII ASMP Muhammadiyah 7 Suraka

0 1 17

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE Peningkatan Pemahaman Konsep Dan Komunikasi Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII ASMP Muhammadiyah 7 Suraka

0 2 13

UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD.

0 2 8

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN ANAK DALAM MENYIMAK MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD.

0 1 35

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD.

0 0 12