IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARANLEARNING CYCLE 7E UNTUKMENINGKATKANKETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS.

(1)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARANLEARNING CYCLE 7E UNTUKMENINGKATKANKETERAMPILAN MENULIS

KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

SKRIPSI

diajukanuntukmemenuhisebagiansyaratmemperolehgelar SarjanaPendidikanBahasaPerancis

Oleh: TitiYuliani

1101727

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Implementasi Model Pembelajaran

Learning Cycle 7E

untukMeningkatkanKeterampilanMenulis

KaranganNarasiBahasaPerancis

Oleh Titi Yuliani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra

© TitiYuliani 2015

Universitas Pendidikan Indonesia Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS


(4)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Yuliani, T. 2015. Implementasi Model Pembelajaran Learning Cycle 7E untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Bahasa Perancis. Skripsi S1 FPBS UPI: Tidak Diterbitkan.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: ( 1) implementasi model pembelajaran Learning Cycle 7E dalam pembelajaran menulis karangan narasi bahasa Perancis; (2) gambaran peningkatan keterampilan menulis karangan narasi bahasa Perancis menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 7E; (3) tanggapan mahasiswa mengenai penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7E dalam pembelajaran keterampilan menulis karangan narasi bahasa Perancis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre-Experimental, dengan desain penelitian One Group Pretest-Posttest. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah studi pustaka, tes, dan angket. Populasi penelitian ini adalah karakteristik menulis karangan narasi bahasa Perancis mahasiswa semester III Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI Tahun Akademik 2015/2016, sementara sampel penelitian adalah karakteristik menulis karangan narasi bahasa Perancis dari 30 mahasiswa semester III Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI Tahun Akademik 2015/2016. Hasil penelitian yang diperoleh pada penelitian ini yaitu implementasi dari model Learning Cycle 7E pada pembelajaran keterampilan menulis karangan narasi bahasa Perancis sesuai dengan setiap fase yang meliputi Elicit, Engage, Explore, Explain, Elaborate, Evaluate, dan Extend. Sementara itu, nilai rata-rata yang diperoleh oleh mahasiswa pada prates yaitu 8,21 dan nilai rata-rata pascates sebesar 10,24 setelah diberi perlakuan model pembelajaran Learning Cycle 7E. Terjadi peningkatan nilai rata-rata sebesar 2,19. Sedangkan berdasarkan perhitungan statistik, nilai thitung

yang diperoleh pada penelitian ini sebesar 5,645. Kemudian, nilai ttabel dengan

taraf signifikansi (α) 5% dan derajat kebebasan (d.b) sebesar 29 yaitu 2,045 yang berarti nilai thitung > ttabel. Artinya, implementasi model pembelajaran

Learning Cycle 7E dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi bahasa Perancis. Berdasarkan hasil analisis angket, sebagian besar responden menyatakan setuju bahwa implementasi model pembelajaran Learning Cycle 7E sesuai dan menarik dalam pembelajaran keterampilan menulis. Peneliti menyarankan khususnya kepada pengajar bahasa Perancis agar menggunakan model ataupun strategi pembelajaran yang menarik pada saat pembelajaran keterampilan menulis. Model Learning Cycle 7E dapat dijadikan sebagai salah satu model pembelajaran alternatif yang bisa digunakan dalam pembelajaran menulis karangan narasi.

Kata kunci: learning cycle 7e, keterampilan menulis, karangan narasi


(5)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1. 1 Latar Belakang Masalah ... 1

1. 2 Rumusan Masalah ... 3

1. 3 Tujuan Penelitian ... 3

1. 4 Manfaat Penelitian ... 4

1. 4. 1 ManfaatTeoretis ... 4

1. 4. 2 ManfaatPraktis ... 5

1. 5 Asumsi ... 6

1. 6 Hipotesis ... 6

BAB II KAJIAN TEORI TENTANG MODEL PEMBELARAN LEARNING CYCLE 7E DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS... 7

2. 1 Model Pembelajaran ... 7

2. 1. 1Ciri-ciri Model Pembelajaran ... 8

2. 1. 2 Model PembelajaranLearning Cycle ... 10

2. 1. 3 Model PembelajaranLearning Cycle 7E ... 15

2. 1. 3. 1Tahap-tahap Model PembelajaranLearning Cycle 7E ... 16

2. 1. 3.2KelebihandanKekurangan Model PembelajaranLearning Cycle 7E ... 17

2. 2 Keterampilan Menulis Bahasa Perancis Sebagai Bahasa Asing Merujuk pada CECRL (Cadre Européen Commun de Référence pour Les Langues) ... 18


(6)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

2. 2. 1FungsiMenulis ... 20

2. 2. 2 TujuanMenulis ... 21

2. 2. 3 Kemampuan yang HarusDikuasaipada DELF (Diplômes d’Études de la Langue Française) Tingkat A2 ... 22

2. 2. 4 Penguasaan Tata Bahasa yang HarusDikuasaiolehPembelajarBahasaPerancispada DELF (Diplômes d’Études de la Langue Française) Tingkat A2 ... 25

2. 2. 5 Kosa Kata yang HarusDikuasaiolehPembelajarBahasaPerancispada DELF (Diplômes d’Études de la Langue Française) Tingkat A1 ... 26

2. 3 Karangan ... 27

2. 3. 1 Jenis-jenisKarangan ... 28

2. 3. 2 KaranganNarasi ... 29

2. 3. 2. 1 StrukturKaranganNarasidalamBahasaPerancis ... 30

2. 3. 2. 2 Unsur-unsurKaranganNarasidalamBahasaPerancis ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

3. 1 Metode dan Desain Penelitian ... 32

3. 1. 1 MetodePenelitian... 32

3. 1. 2 DesainPenelitian ... 33

3. 2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 34

3. 2. 1 PopulasiPenelitian ... 34

3. 2. 2 SampelPenelitian ... 34

3. 3 Lokasi Penelitian ... 34

3. 4 Variabel Penelitian ... 35

3. 4. 1 VariabelBebas ... 35

3. 4. 2 VariabelTerikat ... 35

3. 5 Definisi Operasional ... 35

3. 5. 1 Implementasi ... 36

3. 5. 2 Model PembelajaranLeaning Cycle 7E ... 36

3. 5. 3 KeterampilanMenulis ... 37


(7)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

3. 6 Instrumen Penelitian ... 37

3. 6. 1 Tes ... 38

3. 6. 2 Angket ... 39

3. 7 Validitas ... 39

3. 8 Teknik Pengumpulan Data ... 40

3. 8. 1 StudiPustaka ... 40

3. 8. 2 Tes ... 40

3. 8. 3 Angket ... 48

3. 9 Teknik Pengolahan Data ... 49

3. 91Tes ... 49

3. 9. 2Angket ... 51

3. 10 Prosedur Penelitian ... 52

3. 10. 1 PersiapanPengumpulan Data ... 52

3. 10. 2 PelaksanaanPenelitian ... 53

3. 10. 3 SkenarioPembelajaran ... 53

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 57

4. 1 Hasil Penelitian ... 57

4. 1. 1Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ... 57

4. 1. 2Tahap Pelaksanaan Penelitian ... 58

4. 2 Pembahasan Penelitian ... 61

4. 2. 1Hasil Penelitian Prates Menulis Karangan Narasi Bahasa Perancis 61 4. 2. 2 Hasil Penelitian Pascates Menulis Karangan Narasi Bahasa Perancis ... 67

4. 2. 3Analisis Perhitungan Nilai Rata-rata Prates dan Pascates... 73

4. 2. 4 Analisis Perhitungan Koefisien Signifikansi (f) antara Nilai Rata-rata Prates dan Pascates ... 75

4. 2. 5 Analisis Deskriptif Hasil Data Angket ... 79

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 96

5. 1 Simpulan ... 96

5. 2 Saran ... 98


(8)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

2. 1 Tabel Summary of the BSCS 5E Instructional Model 3. 1 Tabel Format Penilaian Tes Menulis Bahasa Perancis 3. 2 Tabel Kriteria Penilaian Tes Menulis Karangan Narasi 3. 3 Tabel Kisi-Kisi Angket

3. 4 Tabel Presentase Analisis Hasil Angket 4. 1Tabel Data Responden

4. 2 Tabel Data Nilai Prates 4. 3 Tabel Data Nilai Pascates

4. 4 Tabel Distribusi Nilai Prates dan Pascates

4. 5 Tabel Jumlah Kuadrat Deviasi Masing-masing Subjek Penelitian

4. 6 Tabel Minat Mahasiswa terhadap Keterampilan Menulis Bahasa Perancis 4. 7 Tabel Frekuensi Menulis Karangan Narasi Bahasa Perancis Mahasiswa 4. 8 Tabel Pengetahuan Mahasiswa tentang Jenis Karangan

4. 9 Tabel Jenis Karangan yang Diketahui Mahasiswa

4. 10 Tabel Pengetahuan Mahasiswa mengenai Karangan Narasi

4. 11 Tabel Frekuensi Penulisan Karngan Narasi Bahasa Perancis oleh Mahasiswa

4. 12 Tabel Pendapat Mahasiswa mengenai Kegiatan Menulis Karangan Narasi

4. 13 Tabel Kesulitan Mahasiswa dalam Menulis Karangan Narasi Bahasa Perancis

4. 14 Tabel Alasan Mahasiswa Menjawab “YA” mengenai Kesulitan Menulis

Karangan Narasi Bahasa Perancis

4. 15 Tabel Alasan Mahasiswa Menjawab “TIDAK” mengenai Kesulitan


(9)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

4. 16 Tabel Cara Mengatasi Kesulitan Menulis Karangan Narasi Bahasa Perancis

4. 17 Tabel Upaya yang Dilakukan oleh Mahasiswa untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Bahasa Perancis

4. 18 Tabel Pengetahuan Mahasiswa mengenai Model Pembelajaran Learning Cycle 7E

4. 19 Tabel Pendapat Mahasiswa tentang Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Bahasa Perancis Menggunakan Model Learning Cycle 7E

4. 20 Tabel Pendapat Mahasiswa tentang Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 7E dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Bahasa Perancis

4. 21 Pendapat Mahasiswa tentang Kesesuaian antara Model Pembelajaran Learning Cycle 7E dengan Pembelajaran Menulis Karangan Narasi 4. 22 Tabel Kesulitan yang Masih Dihadapi Mahasiswa Pada Saat

Pembelajaran Keterampilan Menulis Menggunakan Model Pembelajaran Learning Cycle 7E

4. 23 Tabel Cara Mahasiswa dalam Mengatasi Kesulitan

4. 24 Tabel Pendapat Mahasiswa mengenai Kelebihan Model Pembelajaran Learning Cycle 7E

4. 25 Tabel Pendapat Mahasiswa mengenai Kekurangan Model Pembelajaran Learning Cycle 7E


(10)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

2. 1 The Purposed 7E Learning Cycle and Instructional Model 3. 1 Pola Desain Penelitian


(11)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : a. Article de Recherche

Lampiran 2 : a. SuratKeputusanDosenPembimbing b. SuratPermohonanExpert Judgment c. SuratPernyataanExpert Judgment Lampiran 3 : InstrumenPenelitian

a. SatuanAcaraPerkuliahan b. Lembar Prates danPascates c. AngketPenelitian

d. KriteriaPenilaianMenulisKaranganNarasiBahasaPerancis Lampiran 4 : a. DaftarHadirMahasiswa

b. LembarJawaban Prates danPascates c. LembarJawabanAngket

d. DaftarPemerolehanNilaiPrates dan Pascates e. Foto-fotoKegiatanPenelitian


(12)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang Masalah

Dengan keterampilan menulis, seorang pembelajar bahasa Perancis khususnya mahasiswa diharapkan mampu menuangkan ide atau gagasannya dengan baik yang berbentuk tulisan dalam wujud rangkaian kalimat.

Kemampuan penalaran mahasiswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan oleh pengajar biasanya akan dapat terlihat dari sikap aktif, kreatif, dan inovatif dalam memunculkan sebuah ide penulisan. Keaktifan mahasiswa bisa berupa pengembangan pola pikir mereka dalam mengemukakan ide-ide sesuai materi yang diajarkan. Dalam keterampilan menulis mahasiswa dapat menuangkan idenya. Namun terkadang ide-ide yang dibutuhkan ini sangat sulit diperoleh oleh mereka.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka diperlukan suatu pembelajaran yang seyogyanya mampu berperan sebagai sarana yang mempermudah mahasiswa untuk meningkatkan keterampilan menulis. Keterampilan menulis yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu keterampilan menulis karangan narasi bahasa Perancis. Untuk mengatasi sulitnya pemerolehan ide-ide atas penulisan karangan narasi dari sebuah tema, seorang pendidik harus menciptakan situasi pembelajaran yang dapat memotivasi mahasiswa untuk berperan aktif dalam menuangkan ide mereka. Konstruktivisme merupakan suatu pendekatan yang mampu membangun pengetahuan mahasiswa. Oleh karena itu, pendekatan konstruktivisme ini akan sangat diperlukan dalam meningkatkan keterampilan menulis. Trianto (2010:75) menyatakan bahwa “aliran konstruktivisme menghendaki agar pengetahuan dibentuk sendiri oleh individu dan pengalaman merupakan kunci utama dari belajar bermakna”.


(13)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Pemerolehan ide atau gagasan penulisan mahasiswa dalam pembelajaran menulis karangan narasi bahasa Perancis akan dapat lebih mudah dengan cara melihat sendiri pengalaman pribadi yang telah mereka alami, kemudian dapat disatukan dengan imajinasi tak terbatas dari mahasiswa. Salah satu solusi untuk mengatasi kesulitan mahasiswa dalam penulisan karangan narasi ini yaitu dengan penggunaan model pembelajaran Learning Cycle 7E di dalam kelas.

Learning Cycle 7E terdiri atas rangkaian tahap-tahap pembelajaran yang harus dilakukan oleh mahasiswa dan pendidik, diantaranya Elicit, Engage, Explore, Explain, Elaborate, Evaluate, dan Extend. Setiap tahap tersebut menuntut agar mahasiswa menggunakan pengetahuan yang telah mereka miliki sebelumnya untuk pemahaman materi yang akan disampaikan.

Peneliti bermaksud menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 7E dalam upaya mengukur efektivitas implementasi model pembelajaran tersebut dalam keterampilan menulis karangan narasi bahasa Perancis. Penelitian dengan model pembelajaran yang sama sebelumnya pernah dilakukan oleh Eka Melina Purnama pada tahun 2011 dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 7E dalam Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Penalaran Adaptif Siswa SMP”. Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut adalah model pembelajaran Learning Cycle 7E dapat meningkatkan penalaran adaptif siswa dengan lebih baik daripada pembelajaran secara konvensional. Namun, penelitian mengenai penggunaan model pembelajaran Learning Cycle 7E ini belum pernah dilakukan sebelumnya dalam pembelajaran bahasa asing, khususnya bahasa Perancis. Pada penelitian kali ini, peneliti akan menguji efektivitas implementasi model pembelajaran yang sama dalam pembelajaran menulis karangan narasi bahasa Perancis. Implementasi Learning Cycle7E dalam proses pembelajaran menempatkan pengajar sebagai fasilitator yang mengelola setiap fase dari awal hingga akhir.


(14)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Model pembelajaran Learning Cycle 7E menyarankan agar proses pembelajaran dapat melibatkan peserta didik secara langsung dalam sebuah kegiatan yang aktif. Apabila terjadi proses konstruksi pengetahuan dengan baik maka akan terdapat peningkatan pemahaman materi dari peserta didik.

Berdasarkan pemikiran dan latar belakang yang telah disampaikan di atas, peneliti bermaksud melakukan penelitian dengan judul: “Implementasi Model Pembelajaran Learning Cycle 7E dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Bahasa Perancis.”

1. 2 Rumusan Masalah

Agar penelitian ini lebih terfokus dan terarah pada pokok permasalahan yang akan dikaji, maka peneliti merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana implementasi model pembelajaran Learning Cycle 7E dalam proses pembelajaran menulis karangan narasi bahasa Perancis mahasiswa semester III Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI?

2. Apakah model pembelajaran Learning Cycle 7E dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi bahasa Perancis mahasiswa semester III Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI? 3. Bagaimana tanggapan mahasiswa semester III Departemen Pendidikan

Bahasa Perancis FPBS UPI terhadap pembelajaran keterampilan menulis karangan narasi bahasa Perancis menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 7E ?

1. 3 Tujuan Penelitian

Suatu penelitian memiliki tujuan sebagai alat kontrol yang dapat digunakan sebagai acuan sehingga penelitian ini sesuai dengan apa yang diharapkan. Secara umum tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini


(15)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

adalah mendapatkan gambaran mengenai model pembelajaran Learning Cycle 7E dalam keterampilan menulis karangan narasi bahasa Perancis.

Adapun secara khusus, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan:

1. implementasi model pembelajaran Learning Cycle 7E dalam pembelajaran menulis karangan narasi bahasa Perancis mahasiswa semester III Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI. 2. gambaran peningkatan keterampilan menulis karangan narasi bahasa

Perancis mahasiswa semester III Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 7E.

3. tanggapan mahasiswa semester III Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI mengenai penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7E dalam pembelajaran keterampilan menulis karangan narasi bahasa Perancis.

1. 4 Manfaat Penelitian

Sebuah penelitian harus memiliki manfaat, baik itu bagi peneliti sendiri maupun bagi orang lain, penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis maupun secara praktis. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, antara lain:

1. 4. 1 Manfaat Teoretis

Secara teoretis manfaat dari penelitian ini adalah untuk dapat memberi pengayaan pengetahuan baik bagi penulis maupun pembaca serta bermanfaat pula untuk turut membantu memberi sumbangsih terhadap


(16)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang pembelajaran bahasa asing pada umumnya dan khususnya mengenai penggunaan model pembelajaran yang tepat dalam keterampilan menulis bahasa Perancis.

1. 4. 2 Manfaat Praktis

Hasil dari penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi pihak-pihak yang memiliki kepentingan dengan pembelajaran bahasa Perancis, diantaranya:

1) Bagi pengajar:

a. Sebagai bahan pertimbangan pengajar untuk memperbanyak ilmu mengenai model pembelajaran di kelas.

b. Memberi gambaran dan sumbangan pemikiran tentang penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7E dalam pembelajaran bahasa asing, khususnya keterampilan menulis bahasa Perancis. 2) Bagi mahasiswa

a. Mahasiswa menjadi lebih terbiasa untuk belajar secara aktif dalam mengemukakan ide.

b. Mahasiswa dapat menulis karangan narasi bahasa Perancis dengan lebih baik.

3) Bagi peneliti sendiri

a. Penelitian ini sangat penting bagi peneliti karena dapat menambah wawasan peneliti dalam bidang model pembelajaran di kelas, khususnya penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7E. b. Menambah wawasan peneliti dalam pembuatan artikel ilmiah. 4) Bagi peneliti lainnya


(17)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini merupakan sebuah masukan bagi peneliti-peneliti lain yang ingin mengkaji dan meneliti mengenai model-model pembelajaran yang dapat meningkatkan empat keterampilan dalam pembelajaran bahasa asing.

1. 5 Asumsi

Asumsi merupakan suatu hal yang dijadikan pijakan berpikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti berasumsi bahwa:

1. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh pembelajar bahasa Perancis;

2. Dalam mengembangkan keterampilan menulis mahasiswa, diperlukan strategi pengajaran berupa model pembelajaran yang variatif dan menarik untuk memunculkan ide-ide penulisan.

1. 6 Hipotesis

Hipotesis menurut Margono (2009:67) adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoretis dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat kebenarannya. Hipotesis dari penelitian ini, yaitu “Implementasi model pembelajaran Learning Cycle 7E dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi bahasa Perancis.”


(18)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3. 1 Metode dan Desain Penelitian

Pada bagian ini, peneliti akan memaparkan metode dan desain penelitian yang digunakan untuk memperoleh data yang kemudian akan ditarik menjadi sebuah kesimpulan.

3. 1. 1 Metode Penelitian

Sebuah metode sangat diperlukan oleh peneliti dalam melakukan sebuah penelitian. Metode penelitian pada dasarnya merupakan “cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum data yang telah diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah” (Sugiyono, 2013:3). Sugiyono (2013:72) menambahkan terdapat tiga metode penelitian jika digolongkan dari segi tempat penelitiannya, yaitu penelitian eksperimen, penelitian naturalistik (kualitatif), dan survey.

Dalam penelitian eksperimen ditandai dengan adanya perlakuan (treatment), sedangkan dalam penelitian naturalistik tidak ada perlakuan. Dengan demikian bahwa metode penelitian eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain yang tentunya dalam kondisi yang terkendali.

Metode eksperimen sendiri merupakan bagian dari metode kuantitatif. Pada metode eksperimen terdapat beberapa bentuk desain eksperimen yang dapat digunakan dalam sebuah penelitian, diantaranya: Pre-experimental Design, True Experimental Design, Factorial Design, dan Quasi Experimental Design. Untuk desain pre-experimental terdapat beberapa macam desain, yaitu :

a. One-Shot Case Study


(19)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

c. Intact-Group Comparaison

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Pre-Experimental. Data penelitian yang diperoleh berupa angka-angka yang akan dianalisis dengan menggunakan perhitungan statistik. Dalam penelitian ini, peneliti mengukur penggunaan model pembelajaran Learning Cycle 7E dalam meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi bahasa Perancis. 3. 1. 2 Desain Penelitian

Peneliti menggunakan desain penelitian One Group Pretest-Posttest Design atau Prates-Pascates Satu Kelompok. Sugiyono (2013:110) menjelaskan bahwa “One Group Pretest-Posttest Design, yaitu eksperimen yang dapat membandingkan keadaan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan yang dilakukan pada satu kelompok saja”. Hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Pola desain dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3. 1 Pola Desain Penelitian

Keterangan:

O1 = Prates dilaksanakan sebanyak satu kali, untuk mengukur

variabel dependen atau variabel terikat sebelum perlakuan diberikan.

X = Perlakuan (treatment) yang diberikan kepada sampel penelitian berupa pembelajaran keterampilan menulis karangan narasi dengan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 7E.


(20)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

O = Pascates diberikan sebanyak satu kali dengan memberikan tes yang sama pada saat prates untuk mengukur variabel dependen atau variabel terikat setelah perlakuan diberikan.

3. 2 Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti memiliki tujuan untuk memperoleh data sehingga dapat menghasilkan kesimpulan. Data tersebut diperoleh dari sejumlah sampel yang kesimpulannya dapat diberlakukan dalam suatu populasi.

3. 2. 1 Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2013:117) “populasi adalah wilayah generalisasi keseluruhan subbyek/obyek penelitian yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Berdasarkan penjelasan sebelumnya, Populasi dalam penelitian ini adalah karakteristik keterampilan menulis mahasiswa semester III Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI Tahun Akademik 2015/2016.

3. 2. 2 Sampel Penelitian

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”, (Sugiyono, 2013:118). Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik probability sampling, dimana peneliti menggunakan teknik simple random sampling yang berarti pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut dan peneliti tidak melakukan pengamatan pada semua obyek tetapi hanya sebagian saja. Sampel dari penelitian ini adalah karakteristik keterampilan menulis karangan narasi bahasa Perancis dari 30 mahasiswa semester III Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI Tahun Akademik 2015/2016.


(21)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

3. 3 Lokasi Penelitian

Lokasi atau tempat pelaksanaan penelitian ini adalah Universitas Pendidikan Indonesia, Jalan Dr. Setiabudhi No. 229, Bandung.

3. 4 Variabel Penelitian

“Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2013:60). Terdapat dua macam variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas atau variabel independen serta variabel terikat atau variabel dependen.

3. 4. 1 Variabel Bebas

Variabel bebas atau variabel independen yang sering disebut juga sebagai variabel stimulus, predictor, antecedent. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Berdasarkan penjelasan tersebut, yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini yaitu model pembelajaran Learning Cycle 7E.

3. 4. 2 Variabel Terikat

Variabel terikat atau variabel dependen yang sering disebut juga sebagai variabel output, criteria, konsekuen. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dengan demikian, variabel terikat dalam penelitian ini yaitu keterampilan menulis karangan narasi bahasa Perancis mahasiswa semester III Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI Tahun Akademik 2015/2016.


(22)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

3. 5 Definisi Operasional

Dalam sebuah penelitian, definisi operasional menjelaskan pokok-pokok yang merupakan kata-kata kunci dalam bentuk pengertian yang berfungsi untuk memudahkan pemahaman terhadap ungkapan atau istilah-istilah yang dimaksud.

3. 5. 1 Implementasi

Usman (2002:70) mengatakan pengertian implementasi sebagai “suatu aktivitas, aksi, tindakan, atau adanya mekanisme suatu sistem. Implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan”.

Maka berdasarkan pengertian tersebut, yang dimaksud implementasi di dalam penelitian ini adalah sebuah kegiatan dari peneliti dalam menerapkan model pembelajaran Learning Cycle 7E terhadap keterampilan menulis karangan narasi bahasa Perancis mahasiswa semester III Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI Tahun Akademik 2015/2016 sehingga mencapai tujuan kegiatan, yakni meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi bahasa Perancis.

3. 5. 2 Model Pembelajaran Learning Cycle 7E

Menurut Trianto (2010:53) “model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan para guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran”.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model pembelajaran Leaning Cycle 7E dengan keseluruhan bentuk yang tergambar dari awal hinggal akhir pembelajaran meliputi tujuh fase kegiatan, diantaranya Fase


(23)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

elicit (mendatangkan pengetahuan awal), engage (melibatkan), explore (menjelajahi), explain (menjelaskan), elaborate (memerinci), evaluate (menilai), dan extend (memperluas) yang disajikan dan digunakan secara khas di kelas untuk membantu meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi bahasa Perancis mahasiswa semester III Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI Tahun Akademik 2015/2016.

3. 5. 3 Keterampilan Menulis

Terdapat empat komponen dalam keterampilan berbahasa menurut Tarigan (2013:1), yaitu keterampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skills), keterampilan membaca (reading skills), dan keterampilan menulis (writing skills). Tarigan juga (2013:3) menjelaskan bahwa “menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain.”

Dalam penelitian ini, peneliti mengartikan keterampilan menulis sebagai salah satu keterampilan berbahasa mahasiswa semester III Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI Tahun Akademik 2015/2016 dalam menulis narasi bahasa Perancis.

3. 5. 4 Karangan Narasi

Definisi karangan narasi menurut Finoza (2013:261) “adalah suatu bentuk tulisan yang berusaha menciptakan, mengisahkan, merangkaikan tindak-tanduk perbuatan manusia dalam sebuah peristiwa secara kronologis atau yang berlangsung dalam suatu kesatuan waktu”.

Dalam penelitian ini, karangan narasi yang diteliti berupa karangan narasi berbahasa Perancis yang dibuat oleh mahasiswa semester III


(24)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Departemen Pendidikan Bahasa Perancis Tahun Akademik 2015/2016, yang menceritakan sebuah peristiwa tersusun dalam suatu rangkaian kronologis mengenai tema les loisirs (waktu luang) dan les vacances (liburan).

3. 6 Instrumen Penelitian

Dalam melakukan sebuah penelitian, diperlukan instrumen-instrumen yang mendukung. Sugiyono (2013:148) menjelaskan bahwa “instrumen adalah alat ukur dalam penelitian”. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen-instrumen sebagai berikut:

3. 6. 1 Tes

Dalam sebuah penelitian, tes merupakan salah satu instrumen yang sangat sering digunakan untuk memperoleh data yang akurat. Dengan menggunakan tes, hasil penelitian yang diperoleh oleh peneliti akan lebih baik dan dan lebih dapat dipercaya. “Tes yaitu suatu alat ukur yang diberikan pada individu (responden) untuk mendapat jawaban-jawaban, baik secara tertulis maupun lisan, sehingga dapat diketahui kemampuan individu/responden yang bersangkutan” (Suharsaputra, 2012:95).

Jihad dan Haris (2012:67) menyatakan pengertian tes adalah “himpunan pernyataan yang harus dijawab, harus ditanggapi, atau tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yang dites.”

Menurut Djiwandono (2011:36-56) tes terbagi menjadi dua jenis, yaitu :

a. Tes objektif (objectif test)

Tes objektif adalah tes yang penskorannya dapat dilakukan dengan tingkat objektivitas yang tinggi. Skor yang dihasilkan pada akhir penskoran terhadap seorang peserta tes objektif pada dasarnya tidak berbeda dan akan sama seandainya penskoran dilakukan oleh dua atau lebih korektor atau oleh seorang korektor yang sama yang melakukan penskoran dua kali atau lebih pada waktu yang berlainan.


(25)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Tes objektif dapat dituangkan dalam bentuk beberapa tes, yaitu : 1) Tes menjodohkan (Matching test)

2) Tes benar salah (True-false test)

3) Tes pilihan ganda (Multiple-choice test) b. Tes subjektif (subjectif test)

Tes dikatakan subjektif apabila penskoran pekerjaan peserta tes tidak mungkin dilakukan secara objektif dan hanya dapat dilakukan secara subjektif. Pertanyaan dan tugas yang diberikan dalam tes itu diberikan sedemikian rupa sehingga mengundang jawaban dan pelaksanaan tugas peserta tes yang beragam dalam fokus, isi, susunan kata, dan panjang pendeknya jawaban, seperti : 1) Tes essai

2) Tes pertanyaan menggunaan kata tanya 3) Tes pertanyaan jawaban pendek

4) Tes melengkapi

Tes yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah berupa tes yang berbentuk essai yang diberikan kepada sampel, dilakukan sebanyak dua kali yaitu prates dan pascates. Tujuan dari prates adalah untuk mengetahui keterampilan mahasiswa semester III Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI Tahun Akademik 2015/2016 dalam menulis karangan narasi bahasa Perancis sebelum mendapatkan perlakuan (treatment) yaitu berupa implementasi model pembelajaran Learning Cycle 7E. Sedangkan tujuan pascates adalah untuk melihat sejauh mana model pembelajaran tersebut dalam meningkatkan keterampilan menulis narasi bahasa Perancis dari sampel yang telah disebutkan sebelumnya. Dari tes tersebut akan diperoleh skor yang selanjutnya akan dianalisis.

3. 6. 2 Angket

Instrumen kedua yang digunakan oleh peneliti adalah angket. Penggunaan angket ini yaitu untuk mendukung dan memperkuat hasil penelitian. Menurut Suharsaputra (2012) angket merupakan “instrumen penelitian dalam bentuk pertanyaan yang biasanya dimaksudkan untuk


(26)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

mendapatkan informasi berkaitan dengan pendapat, aspirasi, persepsi, keinginan, keyakinan, dan lain-lain secara tertulis”. Angket dalam penelitian ini berisi 20 pertanyaan dalam bentuk pilihan ganda, untuk memperoleh gambaran atau informasi mengenai implementasi model pembelajaran Learning Cycle 7E dalam meningkatkan pembelajaran keterampilan menulis karangan narasi bahasa Perancis.

3. 7 Validitas

Uji validitas terhadap instrumen penelitian dilakukan untuk menjamin kesesuaian antara masalah penelitian dengan hasil penelitian yang ditargetkan.

Instrumen yang telah teruji validitasnya, akan menghasilkan data yang dapat dipercaya kebenarannya. Menurut Sugiyono (2013:173), “instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid”. Sedangkan valid itu sendiri berarti instrumen tersebut dapat dipergunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Pada penelitian ini, untuk melakukan pengujian validitas, peneliti menggunakan pendapat dari ahli (judgment experts) yang dalam hal ini adalah dosen tenaga ahli penimbang Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI yang dianggap memiliki keahlian dalam bidang yang akan peneliti uji atau penimbang untuk “expert judgment”.

3. 8 Teknik Pengumpulan Data

Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk memperoleh data mengenai keterampilan menulis karangan narasi bahasa Perancis mahasiswa semester III Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI Tahun Akademik 2015/2016. Oleh karena itu, peneliti menggunakan teknik-teknik sebagai berikut:


(27)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Menurut Arikunto (2006:16), “studi pustaka dilakukan untuk mengumpulkan data teoretis melalui bahan-bahan yang beruhubungan dengan topik penelitian seperti buku-buku, catatan dan dokumen penting lainnya”.

Berdasarkan hal tersebut, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dalam bentuk studi pustaka untuk mengumpulkan teori terkait penelitian melalui berbagai referensi baik yang bersumber dari buku, internet, atau maupun sumber lainnya yang saling berkaitan.

3. 8. 2 Tes

Untuk mengetahui dan mengukur besarnya kemampuan dasar, serta pencapaian yang diperoleh responden, peneliti menggunakan tes. Menurut Arikunto (2006:150) tes (tahap pengumpulan data) adalah “serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”.

Peneliti akan memberikan sebanyak dua kali yaitu prates dan pascates yang bertujuan agar mendapatkan hasil data aplikasi kemampuan subjek penelitian dalam menulis karangan narasi bahasa Perancis setelah penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7E. Tema soal merupakan seputar kegiatan siswa yang dilakukan sewaktu luang.

Untuk penilaian karangan narasi bahasa Perancis yang dibuat oleh subjek penelitian, peneliti menggunakan kriteria penilaian kemampuan menulis karangan bagi pembelajar bahasa Perancis di tingkat A2 yang dikemukakan oleh Tagliante (2005:70-71).

Tabel 3. 1

Format Penilaian Tes Menulis Bahasa Perancis 1. Respect de la consigne 0 0,5 1 1,5 2


(28)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

(Patuh terhadap perintah yang diberikan)

2. Performance globale

0 0,5 1 1,5 2 (Organisasi karangan)

3. Pertinence des informations données (Ketepatan informasi yang diberikan)

0 0,5 1 1,5 2

4. Structure simples correctes, présence des temps du passé

(Penggunaan struktur kalimat sederhana yang tepat dan kala waktu lampau)

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3

5. Lexique approprié / decrire

(Kesesuaian kosakata)

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 6. Présence d’articulateurs

très simples, comme « et », « mais » et « parce que »

(Penggunaan kata sambung sederhana seperti « et », « mais », dan «parce que » )

0 0,5 1 1,5 2

Dalam penilaian ini, skor terbesar yang akan diperoleh subjek penelitian adalah antara 2, 3 dan 4 poin tergantung pada aspek penilaian


(29)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

tersebut, sedangkan total skor maksimal yaitu 15. Untuk lebih jelasnya, peneliti akan memaparkan kriteria penilaian tersebut seperti yang tergambarkan dalam tabel selanjutnya.

Tabel 3. 2

Kriteria Penilaian Tes Menulis Karangan Narasi No. Aspek yang

Dinilai Kriteria Nilai

Nilai Maksimal 1. Patuh terhadap

perintah yang diberikan.

1. Isi karangan sangat sesuai dengan judul / tema dalam perintah yang diberikan sehingga mudah dimengerti.

2. Isi karangan sesuai dengan judul / tema dalam perintah yang diberikan, meskipun terdapat hal yang tidak sesuai namun tidak terlalu berpengaruh.

3. Isi karangan cukup sesuai dengan judul / tema dalam perintah yang diberikan.

4. Isi karangan kurang sesuai dengan judul / tema dalam perintah yang diberikan.

5. Isi karangan tidak sesuai dengan judul / tema

2

1,5

1

0,5

0


(30)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

dalam perintah yang diberikan.

2. Organisasi Karangan

1.Karangan berisi maksud yang jelas, menarik, sesuai dengan tema, dan ide-ide penulisan saling terkait satu sama lain.

2.Maksud yang

disampaikan sudah cukup bagus namun masih terdapat sedikit kesalahan informasi yang kurang relevan, tetapi tidak mempengaruhi ide pokok. 3.Kurangnya kemampuan untuk menyajikan maksud penulisan dengan baik dan terdapat beberapa informasi yang tidak sesuai.

4.Terdapat banyak informasi yang tidak sesuai.

5.Maksud dari tulisan tidak koheren dan terlalu bercabang. 2 1,5 1 0,5 0 2

3. Ketepatan

informasi yang diberikan

1. Semua informasi yang terdapat dalam karangan sangat sangat tepat dan terkait satu sama lain.

2


(31)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

2. Semua informasi yang terdapat dalam karangan tepat dan cukup terkait satu sama lain.

3. Beberapa informasi yang terdapat dalam karangan cukup tepat dan cukup terkait satu sama lain. 4. Informasi yang terdapat

dalam karangan kurang tepat dan kurang terkait satu sama lain.

5. Informasi yang terdapat dalam karangan sangat tidak tepat dan tidak terkait satu sama lain.

1,5

1

0,5

0

4. Penggunaan

struktur kalimat sederhana dan bentuk waktu lampau yang tepat.

1. Tidak ada satupun struktur kalimat sederhana dan bentuk waktu lampau yang salah. 2. Terdapat sedikit

kesalahan struktur kalimat

sederhana dan

penggunaan bentuk waktu lampau karena kurang berhati-hati.

3. Terdapat sedikit kesalahan struktur kalimat

sederhana dan

3

2,5

2


(32)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

penggunaan bentuk waktu lampau karena kurangnya penguasaan tata bahasa, namun masih dianggap cukup baik.

4. Terdapat beberapa kesalahan struktur kalimat

sederhana dan

penggunaan kala waktu lampau karena kurang berhati-hati.

5. Terdapat beberapa kesalahan struktur kalimat

sederhana dan

penggunaan kala waktu lampau karena kurangnya penguasaan tata bahasa. 6. Ada banyak kesalahan

struktur kalimat

sederhana dan

penggunaan bentuk waktu lampau karena kurangnya penguasaan tata bahasa. 7. Terdapat kesalahan

struktur pada semua kalimat sederhana dan kalimat dalam kala waktu lampau karena tidak menguasai tata bahasa dan kurang berhati-hati.

1,5

1

0,5


(33)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

5. Kesesuaian kosakata

1. Menggunakan banyak kosakata atau istilah yang tepat.

2.Beberapa penggunaan kosakata atau istilah yang kurang sesuai namun tidak mengganggu pemahaman.

3.Beberapa penggunaan kosakata atau istilah tidak sesuai sehingga cukup mengganggu pemahaman. 4.Banyak penggunaan kosakata atau istilah yang tidak tepat dan mengganggu pemahaman. 5.Kosakata yang digunakan sangat terbatas dan terdapat banyak kesalahan dalam penggunaan kosakata.

3,5 – 4

2,5 – 3,4

1,5 – 2,4

0,5 – 1,4

0

4

6. Penggunaan kata sambung

sederhana seperti « et », « mais », dan «parce que »

1. Tidak ada satupun kesalahan penggunaan kata sambung sederhana dan terdapat beragam kata sambung yang digunakan dalam karangan.

2. Ada kesalahan penggunaan kata

2

1,5


(34)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

sambung sederhana dan terdapat beragam kata sambung yang digunakan dalam karangan.

3. Ada sedikit kesalahan penggunaan kata sambung sederhana dan terdapat sedikit kata sambung yang digunakan dalam karangan.

4. Ada banyak kesalahan penggunaan kata sambung sederhana dan terdapat sedikit kata sambung yang digunakan dalam karangan.

5. Tidak ada kata sambung yang digunakan dalam karangan.

1

0,5

0

Total Nilai 15

Sumber : Diadaptasi dari Tagliante (2005: 70-71)

3. 8. 3 Angket

Teknik pengumpulan data yang terakhir yang digunakan pada penelitian ini adalah angket. Menurut Sugiyono (2013:199) “angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi


(35)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

seperangkat pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.

Tujuan pemberian angket dalam penelitian ini yaitu agar peneliti mendapatkan data mengenai tanggapan mahasiswa tentang penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7E dalam pembelajaran keterampilan menulis karangan narasi bahasa Perancis, kesulitan yang ditemukan dan upaya untuk menanggulangi kesulitan tersebut. Jumlah pertanyaan angket sebanyak 20 butir.

Tabel 3. 3 Kisi-Kisi Angket

No Kategori Pertanyaan Jumlah

Pertanyaan Nomor %

1

Minat mahasiswa terhadap kegiatan keterampilan menulis dalam Bahasa Perancis.

2 1,2 10

2 Pengetahuan mahasiswa tentang jenis

karangan. 3 3,4 10

3 Pengetahuan mahasiswa mengenai

karangan narasi. 1 5 5

4 Pendapat mahasiswa tentang menulis

karangan narasi. 2 6,7 10

5

Kesulitan yang dihadapi mahasiswa dalam menulis karangan narasi Bahasa Perancis.

3 8,9,10 15

6

Usaha mahasiswa dalam mengatasi kesulitan penulisan karangan narasi berbahasa Perancis .

2 11,12 10

7 Pengetahuan mahasiswa terhadap model


(36)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

8

Pendapat mahasiswa tentang penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7E dalam kegiatan pembelajaran menulis karangan narasi berbahasa Perancis .

5 14,15,16, 17,18 25

9 Kelebihan dan Kekurangan Model

Pembelajaran Learning Cycle 7E 2 19,20 10

Jumlah 20 100

3. 9 Teknik Pengolahan Data

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data mengenai keterampilan menulis karangan narasi bahasa Perancis mahasiswa semester III Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI Tahun Akademik 2015/2016.

Setelah data penelitian terkumpul, langkah selanjutnya adalah peneliti melakukan serangkaian teknik pengolahan data.

3. 9. 1 Tes

Setelah data dari subjek penelitian diperoleh, peneliti kemudian mengolah data menggunakan langkah-langkah berikut:

a) Mencari nilai rata-rata prates :

b) Mencari nilai rata-rata pascates :

Keterangan:

X : Nilai rata-rata prates

N x X

N Y Y


(37)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Y : Nilai rata-rata pascates Ʃ x : Jumlah seluruh nilai prates Ʃ y : Jumlah seluruh nilai pascates N : Jumlah sampel

(Nurgiyantoro, 2010: 219)

c) Menghitung taraf signifikansi perbedaan dan mean dengan nilai fhitung (uji-t). Dengan rumus:

� = �

Ʃ��( ²1) Keterangan:

Md : Rata-rata ƩXd² : Varians

N : Jumlah sampel N-1 : Derajat kebebasan d) Mean deviasi prates dan pascates

Md = Ʃd N

d : y – x e) Deviasi subjek

Xd = d – Md


(38)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

d.b = n – 1

d.b : derajat kebebasan (ditentukan dengan N-1) g) Melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan signifikasi

perbedaan dua variabel dengan kriteria thitung lebih besar dari ttabel,

dapat disimpulkan kedua variabel mempunyai perbedaan yang signifikan. Namun jika thitung lebih kecil atau sama dengan ttabel

kedua variabel tidak mempunyai perbedaan yang signifikan.

3. 9. 2 Angket

Untuk dapat menilai data yang diperoleh dari angket, peneliti menggunakan cara jumlah keseluruhan responden yang menjawab item-item yang tersedia, kemudian jumlah tersebut diubah kedalam bentuk presentase dengan perhitungan sebagai berikut:

% = ��

� Keterangan:

% : Presentase

F : Frekuensi alternatif jawaban N : Jumlah sampel

Untuk menganalisis hasil angket, peneliti menggunakan aturan-aturan sebagai berikut:


(39)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Tabel 3. 4

Presentase Analisis Hasil Angket

0% Tidak Ada

1-25% Sebagian Kecil 26-49% Hampir Setengahnya

50% Setengahnya 51-75% Sebagian Besar 76-99% Hampir Seluruhnya

100% Seluruhnya

(Sudjana, 2005: 131)

3. 10 Prosedur Penelitian

Peneliti menggunakan kriteria penilaian kemampuan menulis karangan bahasa Perancis di tingkat A2 dari Tagliante (2005:70) untuk penilaian penulisan karangan bahasa Perancis yang ditulis oleh subjek penelitian. Berikut ini adalah tabel penilaian tes keterampilan menulis karangan deskripsi bahasa Perancis dengan jumlah skor maksimal 15.

3. 10. 1 Persiapan Pengumpulan Data

Penelitian ini memiliki tujuan untuk memperoleh data mengenai keterampilan menulis karangan narasi mahasiswa semester III Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI Tahun Akademik 205/2016. Untuk memperoleh data tersebut, peneliti melakukan langkah-langkah yang dibutuhkan pada tahap persiapan sebelum melakukan penelitian langsung di lapangan. Tahap pertama yang dilakukan adalah menyusun seluruh instrumen penelitian yaitu membuat tema karangan narasi, kriteria penilaian karangan narasi, serta angket yang akan diberikan kepada subjek penelitian. Kemudian, menentukan dan menguji validitas instrumen melalui penilaian para dosen penimbang ahli.


(40)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

3. 10. 2 Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa tahap, dimulai dengan tahap prates, tahap perlakuan (treatment) dan tahap pascates sebagai upaya implementasi model pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi bahasa Perancis.

3. 10. 3 Skenario Pembelajaran

Skenario pembelajaran merupakan tahapan-tahapan dalam proses pembelajaran yang akan dilakukan oleh peneliti. Berikut penjabaran skenario pembelajaran saat perlakuan (treatment) menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 7E.

1) Kegiatan Pendahuluan

 Pada tahap kegiatan pendahuluan ini, peneliti mengucapkan salam kepada seluruh mahasiswa, kemudian memeriksa kehadiran dan mengkondisikan kelas agar siap untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Selanjutnya peneliti menyampaikan kompetensi yang akan dicapai yaitu mampu menulis karangan narasi. Kemudian peneliti memotivasi mahasiswa dengan memberi penjelasan tentang pentingnya mempelajari materi ini.

Fase Elicit (mendatangkan pengetahuan awal peserta didik)

 Peneliti memberikan pertanyaan mendasar untuk mengetahui konsep awal mahasiswa mengenai materi yang akan dipelajari: “Apa yang kalian ketahui tentang karangan narasi?”

 Kemudian mahasiswa akan menjawab apapun yang mereka ketahui mengenai karangan narasi, baik itu kriteria ataupun struktur karangan narasi.


(41)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Fase Engage (melibatkan)

 Peneliti membangkitkan minat dan rasa ingin tahu mahasiswa dengan mengemukakan fenomena yang terjadi pada kehidupan sehari-hari atau pengalaman pribadi yang dialami secara langsung oleh mahasiswa, kemudian peneliti dan mahasiswa bersama-sama membuat sebuah cerita secara lisan.

2) Kegiatan Inti

Fase Explore (menjelajahi)

 Mahasiswa dibagi kedalam kelompok dengan jumlah enam orang di setiap kelompoknya.

 Peneliti menuliskan tema yang akan dikembangkan menjadi karangan, yaitu “les loisirs.

 Mahasiswa diminta untuk menuliskan beberapa ide-ide pokok terkait tema “les loisirs”. Hal ini dapat dilakukan secara berdiskusi dengan teman kelompok ataupun menggali ide sendiri.

 Peneliti memantau dan membimbing jalannya diskusi, kemudian memberikan bantuan secukupnya pada kelompok yang mengalami kesulitan, serta mengarahkan mahasiswa dalam memecahkan suatu permasalahan dengan mengajukan pertanyaan yang terbimbing.

Fase Explain (menjelaskan)

 Peneliti menunjuk beberapa perwakilan kelompok untuk mengungkapkan secara lisan ide-ide pokok terkait tema “les loisirs” yang telah didapat dengan cara berdiskusi. Mahasiswa lain mendengarkan dan menanggapi. Contoh ide pokok yang didapat dari tema tersebut yaitu berupa kegiatan-kegiatan yang


(42)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

biasa dilakukan oleh seseorang dalam waktu luangnya, seperti aller au cinéma, faire la cuisine, aller en montagne, pratiquer les sports, jouer d’un instrument de musique, lire des romans, dll.

 Peneliti membimbing dan memotivasi mahasiswa lain untuk terlibat aktif dalam diskusi dengan cara bertanya kepada mahasiswa yang terlihat kurang aktif.

 Setelah mengungkapkan ide-ide pokok terkait tema “les loisirs”, peneliti mengklarifikasi ide-ide dari mahasiswa yang salah dan menguatkan jawaban yang benar. Peneliti akan memperjelas kegiatan apa saja yang terbiasa dilakukan oleh seseorang di waktu luangnya.

Fase Elaborate (memerinci)

 Peneliti meminta mahasiswa untuk menulis karangan narasi dengan tema yang sama yaitu “les loisirs”.

 Setiap mahasiswa menulis karangan narasi bahasa Perancis dengan tema “les loisirs” yang telah ditentukan, dengan berisi ide-ide yang telah mereka kembangkan kembali.

Fase Evaluate (menilai)

 Peneliti menilai kinerja mahasiswa secara umum selama kegiatan pencarian ide-ide dengan cara membahas satu demi satu ide pokok dari tema “les loisirs” yang telah mereka kembangkan sebelumnya.

Fase Extend (memperluas)

 Peneliti memastikan agar mahasiswa dapat terbiasa untuk menggali ide dari tema penulisan terlebih dahulu sebelum membuat sebuah karangan, agar nantinya dapat menulis karangan narasi lebih mudah.

 Peneliti memberikan masalah baru sebagai contoh aplikasi kehidupan sehari-hari untuk membantu melatih mahasiswa


(43)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

agar terbiasa menulis karangan narasi dengan cara pengembangan bahasan dari tema secara lebih mudah karena telah bersama-sama melakukan pembelajaran keterampilan menulis dengan model pembelajaran Learning Cycle 7E.

 Setelah proses pembelajaran selesai, peneliti memberikan penguatan atas hasil kerja subjek dengan pujian. Terakhir, peneliti memotivasi mahasiswa agar dapat terbiasa menulis karangan narasi menggunakan tahap dalam model pembelajaran ini.

3) Kegiatan Akhir

 Mempersilahkan mahasiswa untuk bertanya apabila masih ada yang belum dipahami.

 Peneliti memberikan penguatan berupa pujian kepada seluruh mahasiswa atas seluruh hasil kerja mereka, dan memberi motivasi kepada mahasiswa agar terbiasa untuk melatih keterampilan menulis mereka.


(44)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5. 1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian pada keseluruhan tahapan penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, diperoleh beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan implementasi model pembelajaran Learning Cycle 7E pada pembelajaran keterampilan menulis karangan narasi bahasa Perancis. Adapun kesimpulan yang berkenaan dengan masalah yang telah dirumuskan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Implementasi dari model Learning Cycle 7E dalam penelitian ini sesuai dengan tujuh fase kegiatan yang diminta yaitu elicit (mendatangkan pengetahuan awal), engage (melibatkan), explore (menjelajahi), explain (menjelaskan), elaborate (memerinci), evaluate (menilai), dan extend (memperluas). Dalam fase elicit, pengetahuan awal mahasiswa semester III Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI didatangkan sedikit demi sedikit mengenai karangan narasi yang telah mereka ketahui sebelumnya. Kemudian peneliti memperjelas pemahaman mahasiswa mengenai karangan narasi dengan menjelaskan kriteria yang terdapat dalam narasi. Setelah itu pada fase engage, peneliti membangkitkan motivasi dan semangat mahasiswa dengan cara bersama-sama membuat karangan narasi secara lisan dan spontan berdasarkan pengalaman pribadi yang dialami oleh mahasiswa secara langsung, pada fase ini peneliti bersama mahasiswa membuat karangan narasi dengan tema liburan yang berkesan. Kemudian pada fase explore, mahasiswa menjelajah bersama teman sekelompoknya untuk menemukan ide-ide penulisan sesuai tema karangan narasi yang diminta oleh peneliti yaitu « les loisirs ». Setelah fase ini selesai, dilanjutkan dengan fase explain yaitu menunjuk salah seorang dari setiap kelompok


(45)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

untuk mengungkapkan secara lisan ide-ide yang telah didiskusikan sebelumnya secara berkelompok, mahasiswa lain dapat berperan aktif dengan menanggapi setiap ide yang diutarakan. Memasuki fase kelima elaborate, mahasiswa membuat karangan narasi dengan tema yang sama, namun secara individual. Pada fase ini, diharapkan mereka mampu mengembangkan ide-ide penulisan dengan mudah karena telah berlatih sebelumnya. Pada fase berikutnya yaitu evaluate, kinerja mahasiswa dalam menjelajahi suatu tema secara berkelompok dinilai secara umum oleh peneliti, kemudian membahasnya bersama. Sedangkan pada fase terakhir yaitu extend, peneliti meluruskan kembali konsep salah yang dimiliki mahasiswa mengenai karangan narasi, memastikan bahwa pengetahuan mahasiswa mengenai karangan narasi menjadi semakin luas dengan cara membahas kembali secara umum dan menyimpulkan apa yang dimaksud dengan karangan narasi bersama-sama, serta mengingatkan kembali cara membuat karangan narasi dengan mengembangkan ide-ide dari sebuah tema penulisan dengan cara yang mudah.

2) Berdasarkan hasil tes yang diperoleh, peneliti menyimpulkan bahwa keterampilan menulis mahasiswa semester III Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI setelah mendapatkan perlakuan (treatment) menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 7E mengalami peningkatan. Hal ini terbukti dari nilai rata-rata yang diperoleh dari 30 mahasiswa pada prates yaitu 8,21 dan nilai rata-rata pascates sebesar 10,24 dari nilai maksimal 15. Peningkatan nilai rata-rata dari kedua tes ini yaitu sebesar 2,03. Selain itu, hipotesis kerja dalam penelitian ini dapat diterima karena model pembelajaran Learning Cycle 7E terbukti mampu meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi bahasa Perancis. Hal ini dikuatkan dari perhitungan statistik yang menghasilkan nilai thitung > ttabel.


(46)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

3) Secara umum mahasiswa semester III Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI memberikan tanggapan yang positif terhadap pembelajaran keterampilan menulis karangan narasi bahasa Perancis menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 7E. Hal ini terbukti dari analisis deskriptif data pada angket penelitian yang menunjukkan bahwa hampir seluruhnya (76,7%) mahasiswa menyatakan setuju penggunaan model Learning Cycle 7E dalam pembelajaran keterampilan menulis karangan narasi menarik, serta sebagian besar (60%) mahasiswa berpendapat bahwa model pembelajaran ini sesuai untuk diterapkan dalam pembelajaran keterampilan menulis karangan narasi bahasa Perancis. Adapun pendapat mahasiswa mengenai kelebihan dari model pembelajaran Learning Cycle 7E yaitu mampu membuat kegiatan menulis karangan narasi bahasa Perancis menjadi lebih menarik, dapat menyatukan ide dalam waktu singkat, dapat mengembangkan gagasan utama dengan lebih mudah, serta mampu mengatasi kurangnya penguasaan kosakata yang dimiliki. Sedangkan kekurangan model pembelajaran Learning Cycle 7E yaitu sulit untuk membuat mahasiswa aktif dalam kegiatan menulis, dan juga implementasi model pembelajaran ini membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih.

5. 2 Saran

Pada bagian ini, peneliti akan mencoba menguraikan rekomendasi dan saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan atau masukan baik di masa yang akan datang.

5. 2. 1 Untuk Seluruh Pengajar Bahasa Perancis

Bagi pengajar yang akan memberikan pembelajaran menulis, peneliti memberikan saran agar dapat menggunakan strategi, model ataupun teknik pembelajaran yang sekiranya inovatif dan menarik. Model pembelajaran Learning Cycle 7E merupakan salah satu model yang dapat menjadi


(47)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

alternatif pilihan bagi para pengajar bahasa, diharapkan dengan implementasi model pembelajaran ini pada keterampilan menulis sebuah karangan, peserta didik akan mampu mengembangkan ide-ide dari sebuah tema dalam membuat karangan narasi dengan mudah.

5. 2. 2 Untuk Mahasiswa

Peneliti menyarankan kepada mahasiswa berbagai hal berikut ini untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi bahasa Perancis. 1) Membiasakan diri untuk menulis dalam bahasa Perancis agar dapat

melatih pembuatan struktur kalimat yang telah dipelajari.

2) Membaca buku dan hasil tulisan lainnya yang berbahasa Perancis agar menambah penguasaan kosakata.

3) Membuat kelompok belajar untuk saling membantu apabila menemukan kesulitan dalam kegiatan menulis.

5. 2. 3 Untuk Peneliti Selanjutnya

Peneliti berharap agar penelitian ini dapat dijadikan sebuah referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian dalam bidang pembelajaran keterampilan menulis selanjutnya.


(48)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Bybee, R.W. (2009). “THE BSCS 5E INSTRUCTIONAL MODEL AND 21ST CENTURY SKILLS. A Commissioned Paper Prepared For A Workshop”. Diunduh tanggal 15 Mei 2015 dari: http://sites.nationalacademies.org/ cs/groups/dbassesite/documents/webpage/dbasse_073327.pdf

Chauvet, A. (2008). Référentiel de l'Alliance Française pour le Cadre Européen Commun - Guide Pédagogique. Paris : CLE International.

Dahar, R.W (2011). Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga. Djiwandono, S. (2011). Tes Bahasa Pegangan Bagi Pengajar Bahasa. Jakarta :

Indeks.

Eisenkraft, A. (2003). “Expanding the 5E Model. The Science Teacher, 70(6): 56-59”. Diunduh tanggal 17 Desember 2014 dari: http://emp.byui.edu/firestonel/ bio405/readings/learning%20models/expanding%205e.pdf

Finoza, L. (2013). Komposisi Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa Non Jurusan Bahasa. Jakarta: Diksi Insan Mulia.

Herdiansyah, D. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 7E untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Penguasaan Konsep Siswa SMA. Skripsi S1 FPMIPA UPI: Tidak Diterbitkan.

Jihad, A dan Haris, A. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Justo, L. (2010). “Proposition Didactique pour Développer la Compétence Écrite chez des Étudiants Universitaires de FLE (niveau débutant-avancé)”. Diunduh tanggal 14 Mei 2015 dari: https://www.academia.edu/ 4726669/proposition_didactique_pour_am%C3%A9liorer_la_comp%C3%A 9tence_%C3%A9crite_dapprenants_de_FLE_niveau_universitaire

Kosasih, E. (2003). Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung: Yrama Widia.

Lawson, A. E. (2001). “Using the Leaning Cycle to Teach Biology Concepts and Reasoning Patterns. Journal of Biological Education”. Diunduh tanggal 20


(49)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Februari 2015 dari : http://www.dartmouth.edu/~physteach/ ArticleArchive/Lawson_JBE35_4.pdf

Lorsbach, A. W (2002). “The Learning Cycle As a Tool for Planning Science Instruction”. Diunduh tanggal 15 Mei 2015 dari: http://www.coe.ilstu.edu/scienceed/lorsbach/257lrcy.html

Majouba, K. (2012). “Strategies d’Enseignement/Apprentissage de la Production Écrite en Class de FLE. Didactique du diplôme de magistere Université d’Oran : Faculté des Lettres, des Langues étrangeres et des Arts”. Diunduh tanggal 20 Januari 2015 dari: http://www.univ-oran.dz/theses/document/TH4015.pdf

Margono. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta. Nurgiyantoro, B. (2010). Penilaian Keterampilan Berbahasa. Yogyakarta: BPFE. Rusman. (2013). Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru Edisi Kedua. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sudjana, N. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharsaputra, U. (2012). Metode Penelitian. Bandung: PT. Refika Aditama.

Sukardjo, M dan Ukim, K. (2009). Landasan Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press. Suparno dan Yunus, M. (2002). Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Pusat

Penerbitan Universitas Terbuka.

Suyono dan Hariyanto. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tagliante, C. (2005). L’Evaluation et le Cadre Européen Commun. Paris : CLE International.

Tarigan, H. G. (2013). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Usman, N. (2002). Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.


(1)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

untuk mengungkapkan secara lisan ide-ide yang telah didiskusikan sebelumnya secara berkelompok, mahasiswa lain dapat berperan aktif dengan menanggapi setiap ide yang diutarakan. Memasuki fase kelima elaborate, mahasiswa membuat karangan narasi dengan tema yang sama, namun secara individual. Pada fase ini, diharapkan mereka mampu mengembangkan ide-ide penulisan dengan mudah karena telah berlatih sebelumnya. Pada fase berikutnya yaitu evaluate, kinerja mahasiswa dalam menjelajahi suatu tema secara berkelompok dinilai secara umum oleh peneliti, kemudian membahasnya bersama. Sedangkan pada fase terakhir yaitu extend, peneliti meluruskan kembali konsep salah yang dimiliki mahasiswa mengenai karangan narasi, memastikan bahwa pengetahuan mahasiswa mengenai karangan narasi menjadi semakin luas dengan cara membahas kembali secara umum dan menyimpulkan apa yang dimaksud dengan karangan narasi bersama-sama, serta mengingatkan kembali cara membuat karangan narasi dengan mengembangkan ide-ide dari sebuah tema penulisan dengan cara yang mudah.

2) Berdasarkan hasil tes yang diperoleh, peneliti menyimpulkan bahwa keterampilan menulis mahasiswa semester III Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI setelah mendapatkan perlakuan (treatment) menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 7E mengalami peningkatan. Hal ini terbukti dari nilai rata-rata yang diperoleh dari 30 mahasiswa pada prates yaitu 8,21 dan nilai rata-rata pascates sebesar 10,24 dari nilai maksimal 15. Peningkatan nilai rata-rata dari kedua tes ini yaitu sebesar 2,03. Selain itu, hipotesis kerja dalam penelitian ini dapat diterima karena model pembelajaran Learning Cycle 7E terbukti mampu meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi bahasa Perancis. Hal ini dikuatkan dari perhitungan statistik yang menghasilkan nilai thitung > ttabel.


(2)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

3) Secara umum mahasiswa semester III Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI memberikan tanggapan yang positif terhadap pembelajaran keterampilan menulis karangan narasi bahasa Perancis menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 7E. Hal ini terbukti dari analisis deskriptif data pada angket penelitian yang menunjukkan bahwa hampir seluruhnya (76,7%) mahasiswa menyatakan setuju penggunaan model Learning Cycle 7E dalam pembelajaran keterampilan menulis karangan narasi menarik, serta sebagian besar (60%) mahasiswa berpendapat bahwa model pembelajaran ini sesuai untuk diterapkan dalam pembelajaran keterampilan menulis karangan narasi bahasa Perancis. Adapun pendapat mahasiswa mengenai kelebihan dari model pembelajaran Learning Cycle 7E yaitu mampu membuat kegiatan menulis karangan narasi bahasa Perancis menjadi lebih menarik, dapat menyatukan ide dalam waktu singkat, dapat mengembangkan gagasan utama dengan lebih mudah, serta mampu mengatasi kurangnya penguasaan kosakata yang dimiliki. Sedangkan kekurangan model pembelajaran Learning Cycle 7E yaitu sulit untuk membuat mahasiswa aktif dalam kegiatan menulis, dan juga implementasi model pembelajaran ini membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih.

5. 2 Saran

Pada bagian ini, peneliti akan mencoba menguraikan rekomendasi dan saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan atau masukan baik di masa yang akan datang.

5. 2. 1 Untuk Seluruh Pengajar Bahasa Perancis

Bagi pengajar yang akan memberikan pembelajaran menulis, peneliti memberikan saran agar dapat menggunakan strategi, model ataupun teknik pembelajaran yang sekiranya inovatif dan menarik. Model pembelajaran Learning Cycle 7E merupakan salah satu model yang dapat menjadi


(3)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

alternatif pilihan bagi para pengajar bahasa, diharapkan dengan implementasi model pembelajaran ini pada keterampilan menulis sebuah karangan, peserta didik akan mampu mengembangkan ide-ide dari sebuah tema dalam membuat karangan narasi dengan mudah.

5. 2. 2 Untuk Mahasiswa

Peneliti menyarankan kepada mahasiswa berbagai hal berikut ini untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi bahasa Perancis. 1) Membiasakan diri untuk menulis dalam bahasa Perancis agar dapat

melatih pembuatan struktur kalimat yang telah dipelajari.

2) Membaca buku dan hasil tulisan lainnya yang berbahasa Perancis agar menambah penguasaan kosakata.

3) Membuat kelompok belajar untuk saling membantu apabila menemukan kesulitan dalam kegiatan menulis.

5. 2. 3 Untuk Peneliti Selanjutnya

Peneliti berharap agar penelitian ini dapat dijadikan sebuah referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian dalam bidang pembelajaran keterampilan menulis selanjutnya.


(4)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Bybee, R.W. (2009). “THE BSCS 5E INSTRUCTIONAL MODEL AND 21ST CENTURY SKILLS. A Commissioned Paper Prepared For A Workshop”.

Diunduh tanggal 15 Mei 2015 dari: http://sites.nationalacademies.org/ cs/groups/dbassesite/documents/webpage/dbasse_073327.pdf

Chauvet, A. (2008). Référentiel de l'Alliance Française pour le Cadre Européen Commun - Guide Pédagogique. Paris : CLE International.

Dahar, R.W (2011). Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga. Djiwandono, S. (2011). Tes Bahasa Pegangan Bagi Pengajar Bahasa. Jakarta :

Indeks.

Eisenkraft, A. (2003). “Expanding the 5E Model. The Science Teacher, 70(6): 56-59”. Diunduh tanggal 17 Desember 2014 dari: http://emp.byui.edu/firestonel/ bio405/readings/learning%20models/expanding%205e.pdf

Finoza, L. (2013). Komposisi Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa Non Jurusan Bahasa. Jakarta: Diksi Insan Mulia.

Herdiansyah, D. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 7E untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Penguasaan Konsep Siswa SMA. Skripsi S1 FPMIPA UPI: Tidak Diterbitkan.

Jihad, A dan Haris, A. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Justo, L. (2010). “Proposition Didactique pour Développer la Compétence Écrite chez des Étudiants Universitaires de FLE (niveau débutant-avancé)”. Diunduh tanggal 14 Mei 2015 dari: https://www.academia.edu/ 4726669/proposition_didactique_pour_am%C3%A9liorer_la_comp%C3%A 9tence_%C3%A9crite_dapprenants_de_FLE_niveau_universitaire

Kosasih, E. (2003). Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung: Yrama Widia.

Lawson, A. E. (2001). “Using the Leaning Cycle to Teach Biology Concepts and Reasoning Patterns. Journal of Biological Education”. Diunduh tanggal 20


(5)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Februari 2015 dari : http://www.dartmouth.edu/~physteach/ ArticleArchive/Lawson_JBE35_4.pdf

Lorsbach, A. W (2002). “The Learning Cycle As a Tool for Planning Science Instruction”. Diunduh tanggal 15 Mei 2015 dari: http://www.coe.ilstu.edu/scienceed/lorsbach/257lrcy.html

Majouba, K. (2012). “Strategies d’Enseignement/Apprentissage de la Production Écrite en Class de FLE. Didactique du diplôme de magistere Université d’Oran : Faculté des Lettres, des Langues étrangeres et des Arts”. Diunduh tanggal 20 Januari 2015 dari: http://www.univ-oran.dz/theses/document/TH4015.pdf

Margono. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta. Nurgiyantoro, B. (2010). Penilaian Keterampilan Berbahasa. Yogyakarta: BPFE. Rusman. (2013). Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru Edisi Kedua. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sudjana, N. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharsaputra, U. (2012). Metode Penelitian. Bandung: PT. Refika Aditama.

Sukardjo, M dan Ukim, K. (2009). Landasan Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press. Suparno dan Yunus, M. (2002). Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Pusat

Penerbitan Universitas Terbuka.

Suyono dan Hariyanto. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tagliante, C. (2005). L’Evaluation et le Cadre Européen Commun. Paris : CLE International.

Tarigan, H. G. (2013). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Usman, N. (2002). Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.


(6)

Titi Yuliani, 2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Zainurrahman. (2013). Menulis dari Teori Hingga Praktik (Penawar Racun Plagiarisme. Bandung: Alfabeta CV.

Online :

Bibliothèque Virtuelle. (n.d). “Les Procédés Narratifs” Diunduh tanggal 20 Mei 2015 dari: http://www.alloprof.qc.ca/bv/pages/f1632.aspx

Larson, M. dan. Lockee, B. (2013). “Streamlined ID : A Practical Guide to Instructional Design”. Diunduh tanggal 15 Mei 2015 dari: https://books.google.co.id/books?id=lQyCAAAAQBAJ&pg=PA167&lpg=P A167&dq=BYBEE+1997+176&source=bl&ots=AMz2IhOknr&sig=h-HIseCxMR5sVnYvqQdcMptU5Y8&hl=id&sa=X&ei=OjVVVc20OIjloASdq oHwBg&ved=0CB4Q6AEwAA#v=onepage&q=BYBEE%201997%20176& f=false

Morgan, E dan Ansberry, K. (2007). “More Picture-perfect Science Lessons”. Diunduh tanggal 15 Mei 2015 dari : https://books.google.co.id/ books?id=wsKfQwaOlGcC&pg=PA29&lpg=PA29&dq=BYBEE+1997+176 &source=bl&ots=_wEeGTh_4f&sig=nw8rv-iIF0mGmU8lchjDg9577-A&hl=id&sa=X&ei=OjVVVc20OIjloASdqoHwBg&ved=0CCwQ6AEwAg# v=onepage&q=BYBEE%201997%20176&f=false

Skayem, Hady. C. (2015). “Les Types de Textex ou Les Formes de Discours”. Diunduh tanggal 20 Mei 2015 dari : http://www.espacefrancais.com/les-types-de-textes/