PENGARUH METODE SIMA’I TERHADAP KEMAMPUAN MENGHAFAL SURAT-SURAT PENDEK AL-QUR’AN PADA SISWA TUNANETRA DI SLB NEGERI A KOTA BANDUNG.

(1)

PENGARUH METODE SIMA’I TERHADAP KEMAMPUAN MENGHAFAL SURAT-SURAT PENDEK AL-QUR’AN PADA SISWA TUNANETRA DI SLB

NEGERI A KOTA BANDUNG SKRIPSI

DiajukanuntukMemenuhi Salah

SatuSyaratMemperolehGelarSarjanaPendidikanJurusanPendidikanKhusus

Oleh:

NAJMI NURUL HAQ 1000240

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KHUSUS FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014


(2)

PengaruhMetodeSima’iterhadapKemampuanMenghafalSurat-SuratPendek Al-Qur’an padaSiswaTunanetra di SLB Negeri A Kota Bandung

Oleh NajmiNurulHaq

Sebuahskripsidiajukanuntukmemenuhisalahsatusyaratmemperolehgelarsarjanapendidi kan

© NajmiNurulHaq

UniversitasPendidikan Indonesia Oktober 2014

HakCiptadilindungiundang-undang.

Skripsiinitidakbolehdiperbanyakseluruhnyaatausebagian, dengandicetakulang, di


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

NAJMI NURUL HAQ

PENGARUH METODE SIMA’I TERHADAP KEMAMPUAN MENGHAFAL

SURAT-SURAT PENDEK AL-QUR’AN PADA SISWA TUNANETRA DI SLB

NEGERI A KOTA BANDUNG Disetujuidandisahkanolehpembimbing:

Pembimbing I

Dr. Hj. Ehan, M.Pd. NIP. 19570712 198403 2 001

Pembimbing II

dr. EuisHeryati, M.Kes NIP. 19771113 200501 2 002

Mengetahui,

KetuaDepartemenPendidikanKhusus

Drs. Sunaryo, M.Pd. NIP. 19560722 198503 1 001


(4)

Najmi Nurul Haq, 2014

Pengaruh Metode Sima’i Terhadap Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Al-Qur’an

Pada Siswa Tunanetra Di Slb Negeri A Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GRAFIK ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Batasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 7

G. Struktur Organisasi Skripsi ... 8

BAB II PENGARUH METODE SIMA’I TERHADAP KEMAMPUAN MENGHAFAL SURAT-SURAT PENDEK AL-QUR’AN PADA SISWA TUNANETRA A. Konsep Dasar Tunanetra ... 9

1. Definisi Tunanetra ... 9

2. Kemampuan Kognitif pada Tunanetra ... 11

B. Menghafal Al-Qur’an (Tahfidzul Qur’an) ... 12

1. Definisi Menghafal Al-Qur’an ... 12

2. Mengenal Kerja Memori (Ingatan) dalam Menghafal Al-Qur’an 14 3. Keutamaan Menghafal Al-Qur’an ... 15

4. Ragam Metode Menghafal Al-Qur’an ... 16


(5)

Najmi Nurul Haq, 2014

Pengaruh Metode Sima’i Terhadap Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Al-Qur’an

Pada Siswa Tunanetra Di Slb Negeri A Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 20

E. Kerangka Pemikiran ... 20

F. Hipotesis Penelitian ... 22

BAB III METODEPENELITIAN A. Variabel Penelitian ... 23

1. Variabel Bebas ... 23

2. Variabel Terikat ... 24

B. Metode Penelitian ... 25

C. Subjek dan Lokasi Penelitian ... 26

1. Subjek Penelitian ... 26

2. Lokasi Penelitian ... 28

D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data... 28

1. Instrumen Pengumpulan Data ... 28

a. Penyusunan dan Penilaian Soal Tes ... 28

b. Uji Validitas ... 30

c. Uji Reabilitas ... 31

2. Teknik Pengumpulan Data ... 33

a. Tes ... 33

b. Dokumentasi ... 33

3. Teknik Pengolahan data ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 35

B. Analisis Data Hasil Penelitian ... 40

1. Analisis dalam Kondisi ... 40

2. Analisis Antar Kondisi ... 74

C. Pembahasan ... 93


(6)

Najmi Nurul Haq, 2014

Pengaruh Metode Sima’i Terhadap Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Al-Qur’an

Pada Siswa Tunanetra Di Slb Negeri A Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Kesimpulan ... 102

B. Saran ... 103

1. Bagi Pendidik ... 103

2. Bagi Peneliti Selanjutnya ... 103

DAFTAR PUSTAKA ... 104 LAMPIRAN


(7)

Najmi Nurul Haq, 2014

Pengaruh Metode Sima’i Terhadap Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Al-Qur’an

Pada Siswa Tunanetra Di Slb Negeri A Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Perkembangan Kemampuan menghafal Q.S Al-Ikhlas ... 36

4.2 Perkembangan Kemampuan menghafal Q.S Al-Kautsar ... 37

4.3 Perkembangan Kemampuan menghafal Q.S An-Nashr ... 38

4.4 Perkembangan Kemampuan menghafal Q.S Al-Ashr ... 39

4.5 Panjang Kondisi ... 41

4.6 Estimasi Kecenderungan Arah Q.S Al-Ikhlas ... 42

4.7 Estimasi Kecenderungan Arah Q.S Al-Kautsar ... 43

4.8 Estimasi Kecenderungan Arah Q.S An-Nashr ... 44

4.9 Estimasi Kecenderungan Arah Q.S Al-Ashr ... 45

4.10 Rangkuman Kondisi Stabilitas ... 64

4.11 Estimasi Kecenderungan Jejak Data ... 65

4.12 Level Stabilitas dan Rentang ... 66

4.13 Kondisi Level Perubahan ... 67

4.14 Rangkuman Hasil Analisis Perubahan dalam Kondisi Q.S Al-Ikhlas ... 68

4.15 Rangkuman Hasil Analisis Perubahan dalam Kondisi Q.S Al-Kautsar.. 69

4.16 Rangkuman Hasil Analisis Perubahan dalam Kondisi Q.S An-Nashr ... 71

4.17 Rangkuman Hasil Analisis Perubahan dalam Kondisi Q.S Al-Ashr ... 73

4.18 Jumlah Variabel yang Diubah ... 75

4.19 Perubahan Kecenderungan Arah dan efeknya pada Q.S Al-Ikhlas ... 75

4.20 Perubahan Kecenderungan Arah dan efeknya pada Q.S Al-Kautsar ... 75

4.21 Perubahan Kecenderungan Arah dan efeknya pada Q.S An-Nashr ... 76


(8)

Najmi Nurul Haq, 2014

Pengaruh Metode Sima’i Terhadap Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Al-Qur’an

Pada Siswa Tunanetra Di Slb Negeri A Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.23 Perubahan Kecenderungan Stabilitas pada Q.S Al-Ikhlas ... 76

4.24 Perubahan Kecenderungan Stabilitas pada Q.S Al-Kautsar ... 77

4.25 Perubahan Kecenderungan Stabilitas pada Q.S An-Nashr ... 77

4.26 Perubahan Kecenderungan Stabilitas pada Q.S Al-Ashr ... 77

4.27 Perubahan Level Kemampuan Menghafal Q.S Al-Ikhlas ... 78

4.28 Perubahan Level Kemampuan Menghafal Q.S Al-Kautsar ... 78

4.29 Perubahan Level Kemampuan Menghafal Q.S An-Nashr ... 78

4.30 Perubahan Level Kemampuan Menghafal Q.S Al-Ashr ... 79

4.31 Data Overlap Kemampuan Menghafal Q.S Al-Ikhlas ... 81

4.32 Data Overlap Kemampuan Menghafal Q.S Al-Kautsar ... 83

4.33 Data Overlap Kemampuan Menghafal Q.S An-Nashr ... 85

4.34 Data Overlap Kemampuan Menghafal Q.S Al-Ashr ... 87

4.35 Rangkuman Hasil Analisis antar Kondisi Q.S Al-Ikhlas ... 88

4.36 Rangkuman Hasil Analisis antar Kondisi Q.S Al-Kautsar... 89

4.37 Rangkuman Hasil Analisis antar Kondisi Q.S An-Nashr ... 90


(9)

Najmi Nurul Haq, 2014

Pengaruh Metode Sima’i Terhadap Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Al-Qur’an

Pada Siswa Tunanetra Di Slb Negeri A Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

4.1 PerkembanganKemampuan menghafal Q.S Al-Ikhlas ... 36

4.2 Perkembangan Kemampuan menghafal Q.S Al-Kautsar ... 37

4.3 Perkembangan Kemampuan menghafal Q.S An-Nashr ... 38

4.4 Perkembangan Kemampuan menghafal Q.S Al-Ashr ... 39

4.5 Kecenderungan Arah Kemampuan Menghafal Q.S Al-Ikhlas pada kondisi Baseline-1(A-1), intervensi (B), dan baseline-2 (A-2) ... 42

4.6 Kecenderungan Arah Kemampuan Menghafal Q.S Al-Kautsar pada kondisi Baseline-1(A-1), intervensi (B), dan baseline-2 (A-2) ... 43

4.7 Kecenderungan Arah Kemampuan Menghafal Q.S An-Nashr pada kondisi Baseline-1(A-1), intervensi (B), dan baseline-2 (A-2) ... 44

4.8 Kecenderungan Arah Kemampuan Menghafal Q.S Al-Ashr pada kondisi Baseline-1(A-1), intervensi (B), dan baseline-2 (A-2) ... 45

4.9 Kecenderungan Stabilitas fase Baseline-1(A-1) Q.S Al-Ikhlas... 47

4.10 Kecenderungan Stabilitas fase Baseline-1(A-1) Q.S Al-Kautsar ... 48

4.11 Kecenderungan Stabilitas fase Baseline-1(A-1) Q.S An-Nashr ... 50

4.12 Kecenderungan Stabilitas fase Baseline-1(A-1) Q.S Al-Ashr ... 53

4.13 Kecenderungan Stabilitas fase intervensi (B) Q.S Al-Ikhlas ... 54

4.14 Kecenderungan Stabilitas fase intervensi (B) Q.S Al-Kautsar ... 56

4.15 Kecenderungan Stabilitas fase intervensi (B) Q.S An-Nashr ... 57


(10)

Najmi Nurul Haq, 2014

Pengaruh Metode Sima’i Terhadap Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Al-Qur’an

Pada Siswa Tunanetra Di Slb Negeri A Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.17 Kecenderungan Stabilitas fase Baseline-2 (A-2) Q.S Al-Ikhlas ... 59

4.18 Kecenderungan Stabilitas fase Baseline-2 (A-2) Q.S Al-Kautsar ... 60

4.19 Kecenderungan Stabilitas fase Baseline-2 (A-2) Q.S An-Nashr ... 62

4.20 Kecenderungan Stabilitas fase Baseline-2 (A-2) Q.S Al-Ashr... 63

4.21 Data Overlap Kondisi Baseline-1(A-1) ke Intervensi (B) pada Kemampuan Menghafal Q.S Al-Ikhlas ... 80

4.22 Data Overlap Kondisi Intervensi (B) ke Baseline-2 (A-2) pada Kemampuan Menghafal Q.S Al-Ikhlas ... 81

4.23 Data Overlap Kondisi Baseline-1(A-1) ke Intervensi (B) pada Kemampuan Menghafal Q.S Al-Kautsar ... 82

4.24 Data Overlap Kondisi Intervensi (B) ke Baseline-2 (A-2) pada Kemampuan Menghafal Q.S Al-Kautsar ... 83

4.25 Data Overlap Kondisi Baseline-1(A-1) ke Intervensi (B) pada Kemampuan Menghafal Q.S An-Nashr ... 84

4.26 Data Overlap Kondisi Intervensi (B) ke Baseline-2 (A-2) pada Kemampuan Menghafal Q.S An-Nashr ... 85

4.27 Data Overlap Kondisi Baseline-1(A-1) ke Intervensi (B) pada Kemampuan Menghafal Q.S Al-Ashr ... 86

4.28 Data Overlap Kondisi Intervensi (B) ke Baseline-2 (A-2) pada Kemampuan Menghafal Q.S Al-Ashr ... 87

4.29 Meal Level Kemampuan Menghafal Q.S Al-Ikhlas ... 96

4.30 Meal Level Kemampuan Menghafal Q.S Al-Kautsar ... 97

4.31 Meal Level Kemampuan Menghafal Q.S An-Nashr ... 99


(11)

Najmi Nurul Haq, 2014

Pengaruh Metode Sima’i Terhadap Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Al-Qur’an

Pada Siswa Tunanetra Di Slb Negeri A Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

I. Kisi-Kisi Instrumen RPP

Instrumen Penelitian

II. Expert Judgement

Hasil Uji Validitas Hasil Uji Reabilitas

III. Hasil Baseline-1 (A-1) Hasil Intervensi (B) Hasil Baseline-2 (A-2)

IV. Surat Izin Dokumentasi


(12)

Najmi Nurul Haq, 2014

Pengaruh Metode Sima’i Terhadap Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Al-Qur’an Pada Siswa Tunanetra Di Slb Negeri A Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH METODE

SIMA’I

TERHADAP KEMAMPUAN MENGHAFAL

SURAT-SURAT PENDEK AL-

QUR’AN PADA SISWA TUNANETRA DI SLB

NEGERI A KOTA BANDUNG

Najmi Nurul Haq

1000240

Abstract: The effect of Sima’i method towards the ability of Memorizing Short Letters Al-Qur'an at Blind Student in SLB Negeri A Bandung. This research was conducted in a blind student with characteristics totally blind sitting in class VI A SLB Negeri Bandung. Subjects had difficulty in memorizing short letters of the Qur'an, which is of the Competency Standards of Islamic education in school. The subject requires a suitable method to help improve her memorize ability. One effort to do that is by applying the Sima’i Methode in learning. Sima’i method is a method of memorizing the Quran by the teacher read the verses to be memorized by students. This research used an experimental research method, with Single Subject Research with ABA design. The data collection technique with oral tests conducted to the subject and analyzed using descriptive statistics are shown in graphical form. The findings of the research results show that the method Sima’i have a positive influence on the ability of memorizing short letters of Al-Qur'an on the subject. This is evidenced by an increase in the mean level at each phase of the first phase of the baseline-1 (A-1), then the intervention (B), and baseline-2 (A-2) on each letter. Based on these results, it is expected that Sima’i method can be an alternative method in memorize Al-Qur'an learning, especially for students with visual impairments.

Keywords: blind, memorizing short letters, Sima’i method.

Abstrak: Pengaruh Metode Sima’i terhadap Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Al-Qur’an pada Siswa Tunanetra di SLB Negeri A Kota Bandung. Penelitan ini dilakukan pada seorang siswa tunanetra dengan karakterisktik totally blind yang duduk di kelas VI SLB Negeri A Kota Bandung. Subjek mengalami kesulitan dalam menghafal surat-surat pendek Al-Qur’an yang merupakan salah satu dari Standar Kompetensi pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Maka dari itu subjek memerlukan metode yang sesuai untuk membantu meningkatkan kemampuan menghafalnya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan menerapkan metode Sima’i dalam pembelajaran. Metode Sima’i merupakan metode menghafal Al-Qur’an dengan cara guru memperdengarkan bacaan ayat -ayat yang akan dihafal kepada siswa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen, dengan pendekatan Single Subject Research dengan desain A-B-A. Teknik pengumpulan data dengan tes lisan yang dilakukan kepada subjek dan dianalisis menggunakan statistik deskriptif yang ditampilkan dalam bentuk grafik. Temuan hasil penelitian menunjukan bahwa metode Sima’i memberi pengaruh positif terhadap kemampuan menghafal surat-surat pendek Al-Qur’an pada subjek. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan mean level pada setiap fase dari fase pertama baseline-1 (A-1), kemudian intervensi (B), dan baseline-2 (A-2) pada masing-masing surat. Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan metode Sima’i dapat menjadi metode alternatif dalam pembelajaran menghafal Al-Qur’an khususnya bagi siswa tunanetra.


(13)

Najmi Nurul Haq, 2014

Pengaruh Metode Sima’i Terhadap Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Al-Qur’an Pada Siswa Tunanetra Di Slb Negeri A Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(14)

Najmi Nurul Haq, 2014

Pengaruh Metode Sima’i Terhadap Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Al-Qur’an Pada Siswa Tunanetra Di Slb Negeri A Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Ingatan atau memori merupakan salah satu aspek dalam kognisi yang melibatkan otak dalam proses pengambilan informasinya. Saat melakukan aktivitas sehari-hari, manusia melibatkan memori atau ingatan dalam proses berpikir, berimajinasi dan sebagainya, oleh sebab itu mengingat atau memori merupakan aktivitas otak yang melekat bagi manusia, contoh kecil mengingat dalam kehidupan sehari-hari misalnya, kita senantiasa mengingat hari dan tanggal. Ingatan memiliki peranan yang berarti dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di dalamnya dalam proses pembelajaran, diantaranya; mengingat abjad dan angka, jadwal pelajaran, cara menghitung operasi

bilangan, serta memulai dan mengakhiri kelas dengan do’a.

Seseorang mengalami proses mengingat melalui beberapa tahap, yaitu encoding

(penerimaan informasi), storage (penyimpanan), dan retrieval (mengingat kembali). Mengingat atau menghafal merupakan kemampuan yang sangat berperan penting dalam mendukung proses pembelajaran setiap individu. Setiap individu dapat menghafal atau menyimpan suatu materi dalam ingatannya dengan cara pengulangan, contohnya seorang anak balita yang belum memahami konsep angka dapat menyebutkan angka 1, 2, dan 3 secara berurutan, hal ini dapat terjadi karena orang tuanya sering kali menyebutkan angka tersebut secara berulang-ulang jika sedang bercengkrama dengan anak tersebut.

Pendidikan yang baik dan seimbang yaitu pendidikan yang dapat mensinergikan kecerdasan akal, hati, dan jasad, yang merupakan tiga aspek utama penopang


(15)

2

Najmi Nurul Haq, 2014

Pengaruh Metode Sima’i Terhadap Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Al-Qur’an Pada Siswa Tunanetra Di Slb Negeri A Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kesuksesan manusia. Setidaknya ada empat keterampilan yang harus dimiliki untuk dapat sukses dalam kehidupan:

“ 1) keterampilan berpikir rasional-kreatif atau problem solving skill ; 2) keterampilan mengelola emosi untuk emotional maturity; 3) keterampilan mendapatkan makna hidup (spiritual life meaning) dalam sebuah peristiwa, dan 4) keterampilan mengelola fisik yang dinamis atau physical fitness. Tanpa keterampilan-keterampilan ini, anak didik biasana hanya akan menjadi robot dari penjara yang bernama sekolah.” (Pasiak, 2006, hlm. 62)

Berdasarkan teori di atas sinergitas keterampilan emosi-spiritual adalah aspek yang sangat penting dalam mendukung kehidupan anak. Aspek emosi dan spiritual ini sangat dipengaruhi oleh aspek religius atau keagamaan, aspek religi ini sangat berkaitan erat dengan kepercayaan terhadap keberadaan tuhan, terdapat banyak bukti-bukti adanya tuhan yang tersebar di muka bumi ini. Fitrahnya, setiap manusia meyakini keberadaan tuhan sebagai Dzat yang telah menciptakan dirinya, alam semesta serta seisinya, namun sejalan dengan bergulirnya kehidupan manusia sebagai makhluk sosial terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi hubungan individu dengan penciptanya, oleh sebab itu diperlukan sebuah pendekatan dan upaya-upaya yang dilakukan sehingga ia dapat tumbuh menjadi makhluk yang mengenal dan dekat dengan Sang Pencipta.

Islam mengajarkan ummatnya untuk mengenal dan menjalin hubungan vertical dengan Allah melalui banyak cara, diantaranya dengan mentafakuri segala ciptaan-Nya yaitu alam semesta beserta isinya, mengenali Nabi dan Rasul, dan mempelajari pedoman hidup ummat Islam yakni Al-Qur’an. Mengenal dan menjalin hubungan vertical dengan Allah SWT merupakan kewajiban bagi seluruh ummat Islam tak terkecuali bagi mereka yang berkebutuhan khusus.

Sebagai manusia pada umumnya termasuk Anak Berkebutuhan Khusus memiliki hak dan kewajiban yang sama dihadapan Allah SWT, mereka perlu dikenalkan apa agamanya, siapa tuhannya, siapa nabi dan rasul panutannya, serta apa pedomannya. Tuntutan kebutuhan iman ini dapat dibangun dengan ibadah, salah satunya dengan


(16)

3

Najmi Nurul Haq, 2014

Pengaruh Metode Sima’i Terhadap Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Al-Qur’an Pada Siswa Tunanetra Di Slb Negeri A Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

cara dekat dengan pedoman hidup yakni Al-Qur’an. Banyak dalil naqli dan aqli yang mengemukakan berbagai keutamaan Al-Qur’an. Sebagaimana Allah SWT berfirman:

“ (Al-Qur’an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.” (Q.S. Ali Imran [3]: 138)

Sebagaimana pula Rasulullah bersabda dalam hadist yang riwayatkan oleh Ibnu Majah:

Dari Anas r.a ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah

memiliki keluarga dari golongan manusia.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, siapakah mereka?” Beliau bersabda, “Mereka adalah orang yang dekat

dengan Al-Qur’an. (Mereka adalah) keluarga Allah dan hamba yang istimewa. (H.R. Ibnu Majah).

Dekat dengan Al-Qur’an adalah seruan bagi semua umat muslim, tak terkecuali tunanetra. Oleh sebab itu pendidikan Al-Qur’an pada anak tunanetra maupun anak pada umumnya harus diterapkan sejak dini, supaya anak-anak muslim lebih mengenal dan mencintai Al-Qur’an sebagai pedomannya.

Adapun hambatan-hambatan yang dialami seorang tunanetra berkaitan dengan hambatan visual yang dialaminya, yakni: kurangnya konsep yang dimiliki, khususnya konsep yang diterima melalui indera penglihatan; terbatasnya kemampuan orientasi dan mobilitas (berpindah tempat) sebagai akibat dari terhambatnya indera penglihatan; memerlukan alat bantu khusus untuk membantunya melaksanakan kegiatan sehari-hari; memerlukan layanan dan latihan khusus untuk membantunya mengerjakan aktifitas sehari-hari.

Terlepas dari berbagai dampak hambatan penglihatan, seorang tunanetra yang beragama islam memiliki kewajiban yang sama dengan orang awas beragama islam lainnya, yaitu menjaga interaksi dirinya dengan Al-Qur’an dengan cara menghafalkannya. Oleh sebab itu diperlukan alternatif lain untuk membantu tunanetra menghafalkan Al-Qur’an. Sehingga, meski seorang tunanetra memiliki keterbatasan dalam penglihatan mereka tetap dapat berinteraksi dengan Al-Qur’an


(17)

4

Najmi Nurul Haq, 2014

Pengaruh Metode Sima’i Terhadap Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Al-Qur’an Pada Siswa Tunanetra Di Slb Negeri A Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang memiliki kedudukan sebagai pedoman hidupnya. Salah satu alternatifnya adalah dengan memanfaatkan indera yang masih ada seperti indera pendengaran (auditori).

Metode menghafal melalui indera auditori dikenal sebagai metode Sima’i, kata

Sima’i diambil dari bahas arab yang artinya mendengar. Metode Sima’i ini memanfaatkan indera pendengaran dalam proses menghafalkan Al-Qur’an baik dengan cara klasik yaitu dilafalkan oleh guru kemudian siswa mengikutinya yang biasa disebut dengan talqin, maupun dengan cara modern dimana siswa diperdengarkan ayat Al-Qur’an menggunakan alat elektronik seperti MP3 Player

secara berulang-ulang.

Adapun kondisi di lapangan ditemukan beberapa permasalahan terkait kompetensi menghafal Al-Qur’an pada siswa tunanetra di SLB Negeri A Kota Bandung. Beradasarkan kurikulum mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, kompetensi menghafal surat-surat pendek Al-Qur’an harus dicapai siswa pada usia sekolah kelas I-III Sekolah Dasar, namun pada kenyataanya di lapangan masih terdapat siswa yang duduk di kelas atas yang belum menghafal surat-surat pendek

Al-Qur’an. Kondisi ini cukup memprihatinkan mengingat kompetensi tersebut harusnya sudah mereka kuasai saat duduk di kelas bawah yakni kelas I sampai III.

Berangkat dari permasalahan tersebut penulis menggali informasi terkait metode menghafal yang digunakan guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SLB Negeri A Kota Bandung. Berdasarkan pemaparannya, metode yang digunakan yaitu metode menghafal Al-Qur’an secara klasikal, dimana guru berperan sebagai instruktur membacakan ayat per ayat dan siswa mengulangnya, hal ini dilakukan secara bersama-sama di dalam kelas dan dilakukan secara berulang-ulang. Metode yang dilakukan guru merupakan metode menghafal Jama’, yakni instruktur membacakan satu ayat atau beberapa ayat, dan siswa menirukannya secara bersama-sama. Siswa menirukan bacaan instruktur berulang-ulang, lalu mulai dihafalkan hingga masuk dalam bayangan. (Ahsin. W : 2004, hlm.63-66). Menghafal dengan


(18)

5

Najmi Nurul Haq, 2014

Pengaruh Metode Sima’i Terhadap Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Al-Qur’an Pada Siswa Tunanetra Di Slb Negeri A Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan metode Jama’ mungkin lebih memudahkan guru untuk melakukan kegiatan menghafal di dalam kelas secara kolektif. Namun dengan mengunakan metode ini guru tidak dapat mengidentifikasi siswa mana yang bacaannya lancar dan tartil, atau hanya mengikuti alunan hafalan kawan-kawannya.

Berdasarkan latar belakang diatas, dalam penelitian ini peneliti akan melakukan penelitian dengan cara menerapkan metode menghafal Sima’i. metode menghafal

Sima’i akan diterapkan secara individual sehingga peneliti dapat mengidentifikasi dan memperbaiki kekurangan-kekurangan anak dalam menghafal surat-surat pendek. Menurut Ahsin (dalam Lutfiah 2011, hlm. 20) mengemukakan bahwa

“…yang dimaksud dengan metode Sima’i ini ialah mendengarkan sesuatu bacaan untuk dihafalkannya. Metode akan sangat efektif terutama bagi penghafal yang mempunyai daya ingat ekstra, terutama bagi penghafal tuna netra atau anak-anak yang masih dibawah umur yang belum mengenal baca tulis Al-Qur’an.”

Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa metode Sima’i yaitu metode menghafal Al-Qur’an dengan cara mendengarkan ayat-ayat yang akan di hafal baik itu melalui rekaman maupun dari seorang hafidz. Metode Sima’i diprediksi bisa menjadi metode yang tepat jika diterapkan pada anak tunanetra karena dengan metode Sima’i anak tunantera dapat menghafalkan ayat-ayat Al-Qur’an dengan mengoptimalkan indera pendengarannya.

Penelitian ini akan menerapkan metode Sima’i secara utuh sejalan dengan tahapan-tahapannya dan disesuaikan dengan kondisi objektif siswa tunanetra, yakni untuk mengawali hafalan akan dilakukan dengan cara talqin yaitu dibacakan ayat per ayat dan siswa mengulangnya, kemudian memantapkan hafalan dengan cara

muraja’ah hafalan Al-Qur’an.


(19)

6

Najmi Nurul Haq, 2014

Pengaruh Metode Sima’i Terhadap Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Al-Qur’an Pada Siswa Tunanetra Di Slb Negeri A Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan sebelumnya, berikut identifikasi masalah dalam penelitian ini:

1. Urgensi pendidikan agama sejak dini pada semua anak, tidak terkecuali bagi anak dengan hambatan penglihatan.

2. Proses pembelajaran pada anak dengan hambatan penglihatan memanfaatkan indera-indera tersisa yang dapat dioptimalkan, salah satunya adalah indera auditori atau pendengaran.

3. Kompetensi mengahafal surat-surat pendek Al-Qur’an harusnya sudah dikuasai siswa sejak tingkat Sekolah Dasar kelas I-III.

4. Metode menghafal Al-Qur’an sangat beragam, salah satunya adalah metode

Sima’i atau mendengar. Metode ini merupakan salah satu metode yang sesuai untuk anak tunanetra.

5. Dalam proses menghafal menggunakan indera auditori ini, subjek memerlukan metode yang efektif. Oleh sebab itu dalam penelitian ini akan diukur sejauh mana metode Sima’i memberikan pengaruh terhadap kemampuan menghafal

Al-Qur’an pada anak dengan hambatan penglihatan.

C. BATASAN MASALAH

Untuk memfokuskan pada bidang penelitian ini, maka peneliti membatasi penelitian pada menghafal surat-surat pendek Al-Qur’an dengan cara menerapkan metode Sima’i pada siswa tunanetra yang duduk di kelas VI SLB Negeri A Kota Bandung yang belum menguasai kompetensi menghafal surat-surat pendek

Al-Qur’an.

D. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang penelitian ini, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:


(20)

7

Najmi Nurul Haq, 2014

Pengaruh Metode Sima’i Terhadap Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Al-Qur’an Pada Siswa Tunanetra Di Slb Negeri A Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Bagaimana kemampuan menghafal surat-surat pendek Al-Qur’an anak tunanetra sebelum diberikan intervensi menggunakan metode Sima’i ?

2. Bagaimana kemampuan menghafal surat-surat pendek Al-Qur’an anak tunanetra setelah diberikan intervensi menggunakan menggunakan metode Sima’i?

3. Bagaimana pengaruh metode Sima’i terhadap kemampuan menghafal surat-surat pendek Al-Qur’an pada anak tunanetra?

E. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan

Berikut adalah tujuan dari penelitian ini: a. Tujuan Umum

Untuk memperoleh informasi yang jelas mengenai pengaruh metode

Sima’i terhadap kemampuan menghafal surat-surat pendek Al-Qur’an pada siswa tunanetra di SLB Negeri A Kota Bandung.

b. Tujuan Khusus

1) Untuk mengetahui kemampuan siswa tunanetra di SLB Negeri A Kota Bandung dalam menghafal surat-surat pendek Al-Qur’an sebelum diberi intervensi menggunakan metode Sima’i

2) Untuk mengetahui kemampuan siswa tunanetra di SLB Negeri A Kota Bandung dalam menghafal surat-surat pendek Al-Qur’an setelah diberi intervensi menggunakan metode Sima’i.

3) Untuk mengetahui bagaiaman pengaruh metode Sima’i terhadap kemampuan menghafal surat-surat pendek Al-Qur’an pada siswa tunanetra di SLB Negeri A Kota bandung.

F. MANFAAT PENELITIAN


(21)

8

Najmi Nurul Haq, 2014

Pengaruh Metode Sima’i Terhadap Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Al-Qur’an Pada Siswa Tunanetra Di Slb Negeri A Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Manfaat Teoritis

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan terutama dalam hal metode menghafal

Al-Qur’an untuk tunanetra.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pendidik di lembaga pendidikan formal, informal, maupun nonformal sebagai metode pengajaran menghafal

Al-Qur’an yang dapat dikembangkan. G. STRUKUR ORGANISASI SKRIPSI

Adapun pemaparan urutan penyususnan penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. BAB I yaitu pendahuluan yang memaparkan latar belakang penelitian, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, serta manfaat penelitian.

2. BAB II yang merupakan kajian pustaka memaparkan mengenai konsep dasar tunanetra, menghafal Al-Qur’an, metode Sima’i, tahap-tahap menghafal

Al-Qur’an dengan metode Sima’i bagi tunanetra, penelitian terdahulu yang relevan sebagai salah satu masukan bagi peneliti, kerangka pemikiran, serta hipotesis penelitian.

3. BAB III yaitu metode penelitian yang memaparkan lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, instrumen penelitian dan teknik pengumpulan data.

4. BAB IV membahas hasil penelitian dan analisis penelitian.


(22)

Najmi Nurul Haq, 2014

Pengaruh Metode Sima’i Terhadap Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Al-Qur’an Pada Siswa Tunanetra Di Slb Negeri A Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas

“Variabel bebas atau variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya dependen (terikat)” (Sugiyono,

2011 hlm. 29). Adapun variabel bebas dalam penelitian ini yaitu : metode Sima’i.

Terdapat berbagai macam metode menghafal Al-Qur’an yang biasa digunakan diberbagai lembaga tahfidz, sekolah, maupun pesantren. Salah satu metode yang popular yaitu metode Sima’i yang berasal dari bahasa arab yang berarti mendengarkan. Metode menghafal ini memanfaatkan indera pendengaran dalam menghafal Al-Qur’an.Oleh sebab itu metode ini banyak digunakan bagi tunanetra penghafal Al-Qur’an.Ahsin W (2004, hlm.63-66) mengemukakan definisi metode Sima’i sebagai berikut:

…yang dimaksud dengan metode Sima’i ini ialah mendengarkan sesuatu bacaan untuk dihafalkannya. Metode akan sangat efektif terutama bagi penghafal yang mempunyai daya ingat ekstra, terutama bagi penghafal tunanetra atau anak-anak yang masih dibawah umur yang belum mengenal baca tulis Al-Qur’an.

Penelitian ini menerapkan metode Sima’i dalam menghafal surat-surat pendek Al-Qur’an dengan cara peneliti memperdengarkan bacaan ayat-ayat Al Qur’an kepada anak, dengan kata lain anak memperoleh hafalan dengan cara menyimak secara langsung ayat Al-Qur’an yang dibacakan oleh peneliti. Kemudian anak


(23)

24

Najmi Nurul Haq, 2014

Pengaruh Metode Sima’i Terhadap Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Al-Qur’an Pada Siswa Tunanetra Di Slb Negeri A Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menirukan ayat demi ayat yang dibacakan oleh peneliti secara berulang-ulang sampai anak hafal dan mampu melafalkan kembali. Bentuk evaluasi hafalan yang dilakukan dengan cara tes lisan, yaitu anak melafalkan kembali ayat-ayat yang diminta kepada peneliti, jika terdapat kesalahan maka peneliti memberikan koreksi dan perbaikan.

2. Variabel Terikat

“Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas.”(Sugioyono, 2011 hlm.29).Variabel terikat dalam penelitian ini adalah: kemampuan menghafal surat-surat pendek Al-Qur’an pada siswa tunanetra di SLB Negeri A Kota Bandung, sehingga penelitian ini akan menggali informasi sejauh mana metode Sima’idapat mempengaruhi kemampuan menghafal surat-surat pendek Al-Qur’an pada siswa tunanetra.

Istilah menghafal mempunyai arti sebagai, tindakan yang berusaha meresapkan ke dalam pikiran agar selalu ingat. Menghafal merupakan proses mental untuk mencamkan dan menyimpan kesan-kesan, yang suatu waktu dapat diingat kembali ke alam sadar. Menurut Sa’adullah (2010, hlm. 46), “ Menghafal Al-Qur’an adalah suatu proses mengingat dimana seluruh materi ayat (rincian bagian-bagiannya seperti fonetik, waqaf, dan lain-lain) harus diingat secara sempurna.”

Menghafal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah menghafal surat-surat pendek Al-Quran yaitu menghafalkan beberapa surat pada Juz 30, yaitu Q.S Al-Ikhlas, Q.S Al-Kautsar, Q.S An-Nashr, dan Q.S Al-Ashr. Hal ini berdasarkan pada hasil studi pendahuluan berupa asesmen awal terhadap kompetensi siswa serta wawancara dengan guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang kemudian disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku.


(24)

25

Najmi Nurul Haq, 2014

Pengaruh Metode Sima’i Terhadap Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Al-Qur’an Pada Siswa Tunanetra Di Slb Negeri A Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun aspek-aspek penilaian hafalan surat-surat pendek Al-Qur’an pada penelitian ini dibatasi pada kelancaran hafalan dan kesesuaiannya dengan kaidah

makharijul huruf dan tajwid. Subjek diberikan penjelasan mengenai hukum bacaan sederhana serta tata cara pelafalan yang benar. Hal ini dikarenakan penilaian hafalan Al-Qur’an akan sangat kompleks dan berstandar tinggi jika mengikuti ketentuan para

Hafizh (Penghafal Al-Qur’an), oleh sebab itu mengingat subjek pada penelitian ini adalah siswa tunanetra yang duduk di kelas VI dan belum memiliki banyak pengalaman belajar tentang Al-Qur’an maka aspek penilaian dalam penelitian ini perlu dibatasi.

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen.Menurut Sugiyono (2012, hlm. 109), metode penelitian eksperimen merupakan penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan tertentu). Penelitian eksperimen ini memiliki subjek tunggal dengan pendekatan

Single Subject Research (SSR).

Penelitian ini menggunakan desain A-B-A yang menunjukan adanya hubungan sebab akibat antara variabel terikat dan variabel bebas. Terdapat tiga tahapan dalam desain A-B-A ini yaitu : Baseline-1 (A-1), Intervensi (B), Baseline-2 (A-2). Penelitian A-1 merupakan pengukuran terhadap kemampuan dasar yang dimiliki anak. Dalam hal ini kemampuan dasar yang teliti yaitu kemampuan anak dalam menghafal surat-surat pendek Al-Qur’an yakni Q.S Al-Ikhlas, Q.S Al-Kautsar, Q.S An-Nashr, dan Q.S Al-Ashr. Adapun aspek-aspek kemampuan yang diteliti meliputi kelancaran hafalan serta kesesuaiannya dengan kaidah makharijul hurufdantajwid.

Penelitian B (perlakuan atau intervensi), dalam hal ini diberikan intervensi dengan menerapkan metode Sima’i dalam menghafal surat-surat pendek Al-Quran.Adapun intervensi yang dilakukan yaitu memperdengarkan ayat Al-Quran, dan


(25)

26

Najmi Nurul Haq, 2014

Pengaruh Metode Sima’i Terhadap Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Al-Qur’an Pada Siswa Tunanetra Di Slb Negeri A Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

meminta anak membacakannya kembali secara berulang-ulang. Kemudian hafalan akan dimantapkan dengan murajaah atau mengulang hafalan.

A-2 yaitu penelitian kembali untuk mengukur kemampuan menghafal surat-surat pendek Al-Qur’an pada anak setelah diberikan intervensi berupa pembelajaran menghafal Al-Qur’an dengan menggunakan metode Sima’i. Hal ini juga dilakukan untuk mengevaluasi sejauh apa pengaruh metode tersebut terhadap kemampuan menghafal anak.

C. Subjek dan Lokasi Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah 1 orang siswa tunanetra Kelas VI SDLB, di SLB Negeri A Kota Bandung:

Nama : MTS

Jenis kelamin : Perempuan

Kelas : VI SDLB

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 1 Mei 1998

Agama : Islam

Alamat : Jl. Pajajaran No. 50-52 Asrama Cempaka Wyataguna

Subjek mengalami ketunanetraan sejak lahir dan ia tidak memiliki sisa penglihatan sama sekaili, dengan kata lain subjek mengalami Totally Blind. Hasil identifikasi awal dengan melakukan wawancara terhadap guru dan subjek yang


(26)

27

Najmi Nurul Haq, 2014

Pengaruh Metode Sima’i Terhadap Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Al-Qur’an Pada Siswa Tunanetra Di Slb Negeri A Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bersangkutan, diketahui bahwa subjek memiliki kemampuan kognitif yang baik. Secara umum subjek tidak mengalami permasalahan khususnya dalam hal akademik, ia merupakan salah satu siswa yang cukup pandai meskipun kurang aktif. Nilai akademik subjek relatif baik termasuk nilai pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, namum subjek mengalami kesulitan dalam kompetensi menghafal surat atau ayat, sehingga hanya pada kompetensi tersebut ia memiliki nilai yang kurang.

Asesmen awal yang dilakukan peneliti yakni dengan meminta subjek untuk melafalkan beberapa surat pendek Al-Qur’an yang subjek ketahui, kemudian peneliti mengajukan empat surat untuk ia bacakan yakni Q.S Al-Ikhlas, Q.S Al-Kautsar, Q.S An-Nashr, dan Q.S Al-Ashr. Keempat surat ini merupakan surat-surat pendek yang tertera dalam kurikulum dan merupakan kompetensi yang harus ia kuasai. Namun pada kenyataannya subjek belum menguasai keempat surat ini dengan baik, ia masih terbata-bata dan mengalami kesalahan-kesalahan pelafalan makharijul huruf dan

tajwid, bahkan subjek belum hafal Q.S An-Nashr sama sekali.

Berdasarkan asesmen awal yang telah peneliti lakukan, dapat disimpulkan bahwa subjek memang tidak memiliki banyak hafalan surat-surat pendek Al-Qur’an dalam memorinya meskipun dalam pembelajaran di sekolah guru senantiasa membimbing hafalan surat-surat pendek Al-Qur’an, paling tidak satu minggu sekali guru melakukan muraja’ah atau bersama-sama mengulang hafalan di dalam kelas. Dikarenakan subjek memamng mengalami kesulitan menghafal sejak awal, sehingga jika subjek diminta untuk melafalkan sendirian ia mengalami kesulitan. Dari segi pelafalan subjek banyak menerka-nerka ayat yang biasa ia dengar ketika muraja’ah bersama dengan teman-teman di kelas. Subjek mengalami kesulitan-kesulitan dalam proses menghafal jika dilakukan secara bersama-sama (Jama’), oleh sebab itu subjek memerlukan metode menghafal yang dapat diterapkan secara individual untuk memperbaiki pelafalan dan hafalannya.


(27)

28

Najmi Nurul Haq, 2014

Pengaruh Metode Sima’i Terhadap Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Al-Qur’an Pada Siswa Tunanetra Di Slb Negeri A Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SLB Negeri A Kota bandung yang beralamat di jalan Pajajaran Nomor 50-52 Bandung.

D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data 1. Instrumen Pengumpulan Data

“Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati” (Sugiyono, 2011 hlm.102).Instrumen penelitian akan digunakan oleh peneliti untuk mengukur nilai variabel, instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah tes lisan yang meliputi menghafal surat-surat pendek Al-Qur’an yang telah ditentukan dan disusun dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Adapun aspek yang diniliai yakni; kelancaran, makharijul huruf, dan tajwid,serta penyusunan instrument dalam penelitian ini melalui tahap-tahap sebagai berikut:

a. Penyusunan dan Penilaian Soal Tes

Butir soal tes disusun berdasarkan Standar Komepetensi dan Kompetensi Dasar hafalan surat-surat pendek Al-Qur’an yang ada dalam kurikulum mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SDLB. Tes yang digunakan yaitu tes lisan hafalan surat-surat pendek Al-Qur’an dengan materi tes Q.S Al-Ikhlas, Q.S Al-Kautsar, Q.S An-Nashr, dan Q.S Al-Ashr, adapun kriteria penilaian yang digunakan pada setiap butir soal yaitu kelancaran hafalan yang meliputi aspekmakharijul huruf, dan tajwid. 1) Q.S Al-Ikhlas

Tes ini ditujukkan untuk mengukur kemampuan menghafal subjek terhadap keseluruhan Q.S Al-Ikhlas. Butir soal berjumlah 4 buah sesuai dengan jumlah ayat


(28)

29

Najmi Nurul Haq, 2014

Pengaruh Metode Sima’i Terhadap Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Al-Qur’an Pada Siswa Tunanetra Di Slb Negeri A Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang terdapat di dalam surat ini.Subjek di insutruksikan untuk melafalkan Q.S Al-Ikhlas dari ayat pertama sampai terakhir.

Butir Soal: Lafalkanlah Q.S Al-Ikhlas!

2) Q.S Al-Kautsar

Tes ini ditujukkan untuk mengukur kemampuan menghafal subjek terhadap keseluruhan Q.S Al-Kautsar.Butir soal berjumlah 3 buah sesuai dengan jumlah ayat yang terdapat di dalam surat ini. Subjek di insutruksikan untuk melafalkan Q.S Al-Kautsar dari ayat pertama sampai terakhir dengan kriteria kelancaran hafalan yang meliputi aspek makharijul huruf, dan tajwid.

Butir Soal: Lafalkanlah Q.S Al-Kautsar!

3) Q.S An-Nashr

Tes ini ditujukkan untuk mengukur kemampuan menghafal subjek terhadap keseluruhan Q.S An-Nashr.Butir soal berjumlah 3 buah sesuai dengan jumlah ayat yang terdapat di dalam surat ini. Subjek di insutruksikan untuk melafalkan Q.S An-Nashr dari ayat pertama sampai terakhir dengan kriteria kelancaran hafalan yang meliputi aspek makharijul huruf, dan tajwid.

Butir Soal: Lafalkanlah Q.S An-Nashr!

4) Q.S Al-Ashr

Tes ini ditujukkan untuk mengukur kemampuan menghafal subjek terhadap keseluruhan Q.S Al-Ashr.Butir soal berjumlah 3 buah sesuai dengan jumlah ayat yang terdapat di dalam surat ini. Subjek di insutruksikan untuk melafalkan Q.S


(29)

Al-30

Najmi Nurul Haq, 2014

Pengaruh Metode Sima’i Terhadap Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Al-Qur’an Pada Siswa Tunanetra Di Slb Negeri A Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ashr dari ayat pertama sampai terakhir dengan kriteria hafalan yang meliputi aspek

makharijul huruf, dan tajwid.

Butir Soal: Lafalkanlah Q.S Al-Ashr!

b. Uji Validitas

1) Instrumen

Validitas merupakan salah satu syarat dalam membuat sebuah instrumen

penelitian, menurut Sugiyono (2011, hlm. 121), “Instrumen yang valid berarti

instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Adapun definisi Valid berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001, hlm. 1258) berarti; menurut cara semstinya, berlaku, sahih. Sedangkan validitas merupakan sifat benar menurut bahan bukti yang ada, logika berpikir, atau kekuatan hukum; sifat valid; kesahihan.

Sebuah instrumen harus melalui tahap uji validitas untuk menghasilkan instrument penelitian yang valid.Instrumen dalam penelitian ini diuji validitasnya dengan melalui expert-judgement yaitu penilaian instrument yang telah dirancang oleh para ahli atau pakar yang berkompeten di bidangnya. Para ahli yang memberikan

judgement dalam penelitian ini berjumlah tiga orang ahli yang terdiri dari dosen serta guru yang berkompeten dalam bidang pendidikan khusus dan pembelajaran agama bagi siswa tunanetra.penilaian yang dilakukan oleh tiga orang ahli tersebut dihitung dengan rumus:

�� � � �= � ℎ � �


(30)

31

Najmi Nurul Haq, 2014

Pengaruh Metode Sima’i Terhadap Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Al-Qur’an Pada Siswa Tunanetra Di Slb Negeri A Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil expert-judgement yang dilakukan terhadap tiga orang ahli, satu diantarannya menyetujui instrument dapat langsung digunakan dan dua ahli lainnya menyarankan beberapa perbaikan dan tambahan pada instrumen penelitian.Adapun saran-saran terhadap instrumen berupa perbaikan redaksi serta tambahan hukum tajwid pada ayat atau butir soal. Setelah instrumen mengalami perbaikan, uji validitas yang dilakukan memperoleh hasil bahwa seluruh butir soal dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk meneliti kemampuan hafalan surat-surat pendek Al-Qur’an pada siswa tunanetra di SDLB N A Kota Bandung

2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dirancang dikonsultasikan dengan dosen pembimbing, guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam serta wali kelas.Adapun beberapa saran dari para ahli mengenai kegiatan evaluasi, yakni menambahkan kegiatan muraja’ah atau mengulang hafalan sebagai bagian dari evaluasi kegiatan pembelajaran.

c. Uji Reabilitas

Reliabel merupakan kriteria lain selain valid yang harus diperhatikan dalam membuat instrument penelitian. Definisi reliabel dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (2001 hlm. 943) merujuk pada pengertian bahwa reliabel yaitu mendatangkan hasil yang sama pada setiap percobaan yang berhasil; dapat dipercaya; andal. Adapun menurut Arikunto (2006, hlm. 178), “ Reabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai

alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik.”

Peniliti melakukan uji reabilitas instrument kepada enam orang siswa tunanetra dari kelas tinggi, yaitu kelas V dan kelas VI di SDLB Negeri A Kota Bandung. Hal


(31)

32

Najmi Nurul Haq, 2014

Pengaruh Metode Sima’i Terhadap Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Al-Qur’an Pada Siswa Tunanetra Di Slb Negeri A Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ini dilakukan untuk menguji instrument yang digunakan dalam penelitian reliabel atau tidak. Hasil uji coba kemudian di hitung menggunakan rumus alpha, setelah dilakukan perhitungan uji reabilitas terhadap instrumen penelitian keempat surat-surat pendek, didapatkan hasil sebagai berikut:

1) Instrumen Q.S Al-Ikhlas dengan nilai variasi total responden sebesar 12,80 dan perhitungan variasi butir tes sebesar 3,70, sehingga didapatkan angka reabilitas pada instrument ini sebesar 0,72. Maka dari itu instrument Q.S Al-Ikhlas dinyatakan realiabel.

2) Instrumen Q.S Al-Kautsar dengan nilai variasi total responden sebesar 2,22 dan perhitungan variasi butir tes sebesar 1,72, sehingga didapatkan angka reabilitas pada instrument ini sebesar 0,27, Maka dari itu instrument Q.S Al-Kautsar dinyatakan realiabel.

3) Instrumen Q.S An-Nashr dengan nilai variasi total responden sebesar 3,91 dan perhitungan variasi butir tes sebesar 2,58, sehingga didapatkan angka reabilitas pada instrument ini sebesar 0,42. Maka dari itu instrument Q.S An-Nashr dinyatakan realiabel.

4) Instrumen Q.S Al-Ashr dengan nilai variasi total responden sebesar 5,25 dan perhitungan variasi butir tes sebesar 2,58, sehingga didapatkan angka reabilitas pada instrument ini sebesar 0,61. Maka dari itu instrument Q.S Al-Ashr dinyatakan realiabel.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan tes dan dokumentasi.


(32)

33

Najmi Nurul Haq, 2014

Pengaruh Metode Sima’i Terhadap Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Al-Qur’an Pada Siswa Tunanetra Di Slb Negeri A Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Tes

Tes yang diujikan dalam penelitian ini berupa tes lisan yang bertujuan untuk mengukur kemampuan subjek dalam menghafal surat-surat pendek Al-Qur’an. Terdapat tiga fase tes dalam penelitian ini, masing-masing fase tersebut adalah sebagai berikut:

1) Baseline-1 (A1), untuk mengetahui kemampuan awal subjek dalam menghafal surat-surat pendek Al-Qur’ansebelum diberikan intervensi. tes ini dilakukan dengan cara tes lisan terhadap surat-surat yang telah ditentukan menggunakan instrument yang telah diuji validitas dan reabilitasnya.

2) Intervensi (B), yakni kondisi subjek selama diberikan perlakuan. Peneliti mengawali dengan memberikan penjelasan mengenai surat-surat yang telah ditetapkan untuk dihafalkan oleh subjek. Kemudian peneliti memberikan perlakuan dengan menerapkan metode menghafal Sima’ipada subjek.

3) Baseline-2 (A2), yaitu untuk mengetahui kemampuan subjek setelah diberikan perlakuan, sekaligus mengukur sejauh mana intrevensi menggunakan metode Sima’i ini berpengaruh terhadap kemampuan menghafal surat-surat pendek Al-Qur’an.

b. Dokumentasi

Teknik dokumentasi ini dilakukan untuk memperoleh informasi yang menyeluruh dan objektif mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penelitian.Peneliti melakukan studi dokumentasi terhadap data hasil asesmen subjek yang dilakukan oleh guru di sekolah.


(33)

34

Najmi Nurul Haq, 2014

Pengaruh Metode Sima’i Terhadap Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Al-Qur’an Pada Siswa Tunanetra Di Slb Negeri A Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Teknik Pengolahan Data

Pengelolaan data dilakukan setelah data terkumpul.Setelah data terkumpul kemudian data dianalisis, hal ini dilakukan untuk memperoleh hasil yang jelas tentang hasil intervensi yang dilakukan.

Pada penelitian Singel Subject Research,grafik memegang peranan utama dalam proses analisis. Menurut Sunanto (2006:29) bahwa : Pembuatan grafik memiliki dua tujuan utama yaitu, (1) untuk membantu mengorganisasi data sepanjang proses pengumpulan data yang nantinya akan mempermudah untuk mengevaluasi, dan (2) untuk memberikan rangkuman data kuantitatif serta mendeskripsikan target behavior yang akan membatu dalam proses menganalisis hubungan antara variabel bebas dan terikat.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data-data tersebut adalah sebagai berikut:

1)Menskor hasil penilaian pada kondisi baseline1. 2)Menskor hasil penilaian pada kondisi intervensi. 3)Menskor hasil penilaian pada kondisi baseline2.

4)Membuat tabel penelitian untuk skor yang telah diperoleh pada kondisi baseline1, intervensi, dan baseline2.

5)Membandingkan hasil skor pada kondisi baseline1, intervensi, dan baseline2. 6)Membuat analisis data berbentuk grafik garis sehingga dapat dilihat secara langsung perubahan antara ketiga fase tersebut.


(34)

Najmi Nurul Haq, 2014

Pengaruh Metode Sima’i Terhadap Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Al-Qur’an Pada Siswa Tunanetra Di Slb Negeri A Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian telah dilakukan kepada subjek dengan hambatan penglihatan yang duduk di kelas VI SDLB dengan hasil studi pendahuluan bahwa subjek mengalami ketertinggalan dalam hal kompetensi menghafal surat-surat pendek Al-Qur’an. Kompetensi menghafal surat-surat pendek Al-Qur’an ini harusnya sudah ia kuasai sejak duduk di kelas III, namun pada kenyataanya subjek belum menguasai kompetensi tersebut. Berangkat dari hal ini peneliti melakukan intervensi berupa penerapan metode Sima’i dalam membantu meningkatkan kemampuan hafalan subjek.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan dianalisis, subjek mengalami peningkatan kemampuan menghafal pada Q.S Al-Ikhlas, Q.S Al-Kautsar, Q.S An-Nashr dan Q.S Al-Ashr. Adapun peningkatan masing-masing surat yang cukup beragam dipengaruhi oleh faktor kompleksitas masing-masing surat yang cukup beragam pula, oleh sebab itu peneliti senantiasa mengupayakan untuk meminimalisir terhambatnya proses penelitian dengan melakukan berbagai pendekatan kepada subjek.

Dapat disimpulkan bahwa metode Sima’i memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan kemampuan menghafal surat-surat pendek Al-Qur’an pada subjek. Hasil tersebut diambil bedasarkan perbandingan data antara sebelum dan sesudah diberikan intervensi berupa penerapan metode Sima’i pada subjek. Hal ini dapat dibuktikan dengan meningkatnya persentase kemampuan menghafal surat-surat pendek


(35)

103

Najmi Nurul Haq, 2014

Pengaruh Metode Sima’i Terhadap Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Al-Qur’an Pada Siswa Tunanetra Di Slb Negeri A Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka ada beberapa hal yang perlu penulis sarankan, yaitu:

1. Bagi Pendidik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan pendidik dalam rangka mengoptimalkan hafala Al-Qur’an pada anak tunanetra, sehingga metode Sima’i ini dapat dijadikan sebagai metode alternatif bagi mereka. Metode Sima’i ini diharapkan dapat membantu anak tunanetra dalam menghafal karena dengan metode ini anak memperoleh hafalan dengan cara menyimak, kemudian anak melafalkannya secara berulang-ulang hingga ia hafal. Adapun proses evaluasi dengan cara melafalkan kembali hafalan atau tes lisan dapat membantu guru dalam mengevaluasi kualitas bacaan pada anak.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya diharapkan dapat lebih menggali informasi terkait metode

Sima’i ini, baik dari segi literature maupuan saat menggali data di lapangan. Untuk peneliti selanjutnya juga diharapkan dapat memperluas lagi aspek penilaian evaluasi hafalan sehingga kedepannya yang diukur tidak hanya aspek kelancaran dan ketepatan dalam hal tajwid dan makharijul huruf saja.


(36)

Najmi Nurul Haq, 2014

Pengaruh Metode Sima’i Terhadap Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Al-Qur’an Pada Siswa Tunanetra Di Slb Negeri A Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Al-Ghautsani, Yahya. (2011). Cara Mudah dan Cepat Menghafal Al-Qur’an.

Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi’i

Al-Qur’an dan terjemahnya. (2005). Bandung: Syamil Qur’an

Herliana, Dwi. (2007). Pengajaran Olahraga pada Anak Low Vision oleh Guru yang Berlatar Belakang Bukan Pendidikan Olahraga . Skripsi S1 Universitas Pendidikan Indonesia: tidak diterbitkan.

Heri Wibowo, B. (2013). Pengertian Tunanetra. [Online]. Tersedia di: http://netra-indonesia.blogspot.com/2013/04/pengertian-tunanetra.html [Diakses 20 Agustus 2014]

Herry, Bahirul Amali. 2012. Agar Orang Sibuk Bisa Menghafal Al-Qur’an.

Yogyakarta: Pro-U Media.Pasiak, Taufik. (2006). Manajemen Kecerdasan. Bandung: Mizan Media Utama.

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. 2013. Universitas Pendidikan Indonesia

Ridwan, Asep. (2010). Tartil, Tahsin dan Tahfidz (PDF). [Online] . Tersedia: http://badilag.net/data/ARTIKEL/Apakah%20yang%20dimaksud%20Tahs in,%20Tartil,%20dan%20Qiro'at.pdf ). (diakses: 18 Juni 2013)

S.Q, Sa’adulloh. (2010). 9 Cara Praktis Menghafal Al-Qur’an. Jakarta: Gema Insani.

Somantri, Sutjihati. (2006). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: PT Refika Aditama.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: C.V Alfabeta.

Sukardi. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Sunanto, J., et al. (2006). Penelitian dengan Subjek Tunggal. Bandung: UPI Press.


(37)

Najmi Nurul Haq, 2014

Pengaruh Metode Sima’i Terhadap Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Al-Qur’an Pada Siswa Tunanetra Di Slb Negeri A Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tim Pusat Bahasa. (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga,

Jakarta: Balai Pustaka

W, Ahsin. (2004). Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an. Jakarta: Bumi Aksara


(1)

a. Tes

Tes yang diujikan dalam penelitian ini berupa tes lisan yang bertujuan untuk mengukur kemampuan subjek dalam menghafal surat-surat pendek Al-Qur’an. Terdapat tiga fase tes dalam penelitian ini, masing-masing fase tersebut adalah sebagai berikut:

1) Baseline-1 (A1), untuk mengetahui kemampuan awal subjek dalam menghafal surat-surat pendek Al-Qur’ansebelum diberikan intervensi. tes ini dilakukan dengan cara tes lisan terhadap surat-surat yang telah ditentukan menggunakan instrument yang telah diuji validitas dan reabilitasnya.

2) Intervensi (B), yakni kondisi subjek selama diberikan perlakuan. Peneliti mengawali dengan memberikan penjelasan mengenai surat-surat yang telah ditetapkan untuk dihafalkan oleh subjek. Kemudian peneliti memberikan perlakuan dengan menerapkan metode menghafal Sima’ipada subjek.

3) Baseline-2 (A2), yaitu untuk mengetahui kemampuan subjek setelah diberikan perlakuan, sekaligus mengukur sejauh mana intrevensi menggunakan metode Sima’i ini berpengaruh terhadap kemampuan menghafal surat-surat pendek Al-Qur’an.

b. Dokumentasi

Teknik dokumentasi ini dilakukan untuk memperoleh informasi yang menyeluruh dan objektif mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penelitian.Peneliti melakukan studi dokumentasi terhadap data hasil asesmen subjek yang dilakukan oleh guru di sekolah.


(2)

34

Najmi Nurul Haq, 2014

Pengaruh Metode Sima’i Terhadap Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Al-Qur’an Pada Siswa Tunanetra Di Slb Negeri A Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Teknik Pengolahan Data

Pengelolaan data dilakukan setelah data terkumpul.Setelah data terkumpul kemudian data dianalisis, hal ini dilakukan untuk memperoleh hasil yang jelas tentang hasil intervensi yang dilakukan.

Pada penelitian Singel Subject Research,grafik memegang peranan utama dalam proses analisis. Menurut Sunanto (2006:29) bahwa : Pembuatan grafik memiliki dua tujuan utama yaitu, (1) untuk membantu mengorganisasi data sepanjang proses pengumpulan data yang nantinya akan mempermudah untuk mengevaluasi, dan (2) untuk memberikan rangkuman data kuantitatif serta mendeskripsikan target behavior yang akan membatu dalam proses menganalisis hubungan antara variabel bebas dan terikat.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data-data tersebut adalah sebagai berikut:

1)Menskor hasil penilaian pada kondisi baseline1. 2)Menskor hasil penilaian pada kondisi intervensi. 3)Menskor hasil penilaian pada kondisi baseline2.

4)Membuat tabel penelitian untuk skor yang telah diperoleh pada kondisi baseline1, intervensi, dan baseline2.

5)Membandingkan hasil skor pada kondisi baseline1, intervensi, dan baseline2. 6)Membuat analisis data berbentuk grafik garis sehingga dapat dilihat secara langsung perubahan antara ketiga fase tersebut.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian telah dilakukan kepada subjek dengan hambatan penglihatan yang duduk di kelas VI SDLB dengan hasil studi pendahuluan bahwa subjek mengalami ketertinggalan dalam hal kompetensi menghafal surat-surat pendek Al-Qur’an. Kompetensi menghafal surat-surat pendek Al-Qur’an ini harusnya sudah ia kuasai sejak duduk di kelas III, namun pada kenyataanya subjek belum menguasai kompetensi tersebut. Berangkat dari hal ini peneliti melakukan intervensi berupa penerapan metode Sima’i dalam membantu meningkatkan kemampuan hafalan subjek.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan dianalisis, subjek mengalami peningkatan kemampuan menghafal pada Q.S Al-Ikhlas, Q.S Al-Kautsar, Q.S An-Nashr dan Q.S Al-Ashr. Adapun peningkatan masing-masing surat yang cukup beragam dipengaruhi oleh faktor kompleksitas masing-masing surat yang cukup beragam pula, oleh sebab itu peneliti senantiasa mengupayakan untuk meminimalisir terhambatnya proses penelitian dengan melakukan berbagai pendekatan kepada subjek.

Dapat disimpulkan bahwa metode Sima’i memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan kemampuan menghafal surat-surat pendek Al-Qur’an pada subjek. Hasil tersebut diambil bedasarkan perbandingan data antara sebelum dan sesudah diberikan intervensi berupa penerapan metode Sima’i pada subjek. Hal ini dapat dibuktikan


(4)

103

Najmi Nurul Haq, 2014

Pengaruh Metode Sima’i Terhadap Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Al-Qur’an Pada Siswa Tunanetra Di Slb Negeri A Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka ada beberapa hal yang perlu penulis sarankan, yaitu:

1. Bagi Pendidik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan pendidik dalam rangka mengoptimalkan hafala Al-Qur’an pada anak tunanetra, sehingga metode Sima’i ini dapat dijadikan sebagai metode alternatif bagi mereka. Metode Sima’i ini diharapkan dapat membantu anak tunanetra dalam menghafal karena dengan metode ini anak memperoleh hafalan dengan cara menyimak, kemudian anak melafalkannya secara berulang-ulang hingga ia hafal. Adapun proses evaluasi dengan cara melafalkan kembali hafalan atau tes lisan dapat membantu guru dalam mengevaluasi kualitas bacaan pada anak.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya diharapkan dapat lebih menggali informasi terkait metode Sima’i ini, baik dari segi literature maupuan saat menggali data di lapangan. Untuk peneliti selanjutnya juga diharapkan dapat memperluas lagi aspek penilaian evaluasi hafalan sehingga kedepannya yang diukur tidak hanya aspek kelancaran dan ketepatan dalam hal tajwid dan makharijul huruf saja.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Al-Ghautsani, Yahya. (2011). Cara Mudah dan Cepat Menghafal Al-Qur’an. Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi’i

Al-Qur’an dan terjemahnya. (2005). Bandung: Syamil Qur’an

Herliana, Dwi. (2007). Pengajaran Olahraga pada Anak Low Vision oleh Guru yang Berlatar Belakang Bukan Pendidikan Olahraga . Skripsi S1 Universitas Pendidikan Indonesia: tidak diterbitkan.

Heri Wibowo, B. (2013). Pengertian Tunanetra. [Online]. Tersedia di: http://netra-indonesia.blogspot.com/2013/04/pengertian-tunanetra.html [Diakses 20 Agustus 2014]

Herry, Bahirul Amali. 2012. Agar Orang Sibuk Bisa Menghafal Al-Qur’an. Yogyakarta: Pro-U Media.Pasiak, Taufik. (2006). Manajemen Kecerdasan. Bandung: Mizan Media Utama.

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. 2013. Universitas Pendidikan Indonesia

Ridwan, Asep. (2010). Tartil, Tahsin dan Tahfidz (PDF). [Online] . Tersedia: http://badilag.net/data/ARTIKEL/Apakah%20yang%20dimaksud%20Tahs in,%20Tartil,%20dan%20Qiro'at.pdf ). (diakses: 18 Juni 2013)

S.Q, Sa’adulloh. (2010). 9 Cara Praktis Menghafal Al-Qur’an. Jakarta: Gema

Insani.

Somantri, Sutjihati. (2006). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: PT Refika Aditama.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: C.V Alfabeta.

Sukardi. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara


(6)

Najmi Nurul Haq, 2014

Pengaruh Metode Sima’i Terhadap Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Al-Qur’an Pada Siswa Tunanetra Di Slb Negeri A Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tim Pusat Bahasa. (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, Jakarta: Balai Pustaka

W, Ahsin. (2004). Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an. Jakarta: Bumi Aksara