PENGARUH SOFTWARE BALABOLKA TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAKSES SUMBER BELAJAR ELEKTRONIK PADA SISWA TUNANETRA DI SLB NEGERI A KOTA BANDUNG.

(1)

DIKDIK MANTERA WIGUNA, 2013

Pengaruh Software Balaboika terhadap Peningkatan kemampuan Mengakses sumber Belajar Elektronik Pada siswa Tuna netra di SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENGARUH SOFTWARE BALABOLKATERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAKSES SUMBER BELAJAR ELEKTRONIK PADA

SISWA TUNANETRA DI SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

(Eksperimen dengan PenelitianSubyek Tunggal pada Siswa Tunanetra Kelas VIII SMPLB di SLB Negeri A Kota Bandung)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan PendidikanKhusus Program Studi S1

Oleh:

Dikdik Mantera Wiguna 0800907

JURUSAN PENDIDIKAN KHUSUS FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

DIKDIK MANTERA WIGUNA, 2013

Pengaruh Software Balaboika terhadap Peningkatan kemampuan Mengakses sumber Belajar Elektronik Pada siswa Tuna netra di SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2013

DIKDIK MANTERA WIGUNA (0800907)

PENGARUH SOFTWARE BALABOLKATERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAKSES SUMBER BELAJAR ELEKTRONIK PADA

SISWA TUNANETRA DI SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

(Eksperimen dengan Penelitian Subyek Tunggal pada Siswa Tunanetra Kelas VIII SMPLB di SLB Negeri A Kota Bandung)

DISETUJUI DAN DISYAHKAN OLEH PEMBIMBING: Pembimbing 1

Drs. Zulkifli Sidiq, M.Pd.

NIP. 19601015 198710 1 001

Pembimbing II

Drs. Ahmad Nawawi, M.Pd.

NIP. 19541207 198112 1 002

Mengetahui:

Ketua Jurusan Pendidikan Khusus Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia


(3)

DIKDIK MANTERA WIGUNA, 2013

Pengaruh Software Balaboika terhadap Peningkatan kemampuan Mengakses sumber Belajar Elektronik Pada siswa Tuna netra di SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Drs. Sunaryo, M.Pd.

NIP. 19560722 198503 1 001

PENGARUH SOFTWARE BALABOLKATERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAKSES SUMBER BELAJAR ELEKTRONIK PADA

SISWA TUNANETRA DI SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

(Eksperimen dengan Penelitian Subyek Tunggal pada Siswa Tunanetra Kelas VIII SMPLB di SLB Negeri A Kota Bandung)

Oleh

Dikdik Mantera Wiguna

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Dikdik Mantera Wiguna 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(4)

DIKDIK MANTERA WIGUNA, 2013

Pengaruh Software Balaboika terhadap Peningkatan kemampuan Mengakses sumber Belajar Elektronik Pada siswa Tuna netra di SLB NEGERI A KOTA BANDUNG


(5)

DIKDIK MANTERA WIGUNA, 2013

Pengaruh Software Balaboika terhadap Peningkatan kemampuan Mengakses sumber Belajar Elektronik Pada siswa Tuna netra di SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

iv

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Software Balabolka terhadap Peningkatan Kemampuan Mengakses Sumber Belajar Elektronik pada Siswa Tunanetra di SLB Negeri A Kota Bandung”. Penelitian ini merupakan suatu usaha untuk menemukan jawaban terhadap nilai-nilai aksesibilitas yang diterapkan dalam teknologi komputer, yang salah satunya adalah dalam penggunaan software Balabolka pada siswa tunanetra. Software Balabolka merupakan sebuah program Text To Speech (TTS), yaitu sebuah software yang bisa mengubah teks ke dalam bentuk suara. Teks yang dioperasikan di dalam software Balabolka bisa di-convert ke dalam bentuk suara dan bisa disimpan/save dalam format audio seperti: MP3, MP4, WAV dan WMA, yang nantinya bisa diperdengarkan di media pemutar audio lainnya seperti MP3 player dan handphone. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh software Balabolka terhadap peningkatan kemampuan mengakses sumber belajar elektronik pada siswa tunanetra di SLB Negeri A Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode experimen dengan Single Subject Research (SSR), dengan desain penelitian A – B – A. Subjek dalam penelitian ini adalah seorang siswa tunanetra kelas VIII SMPLB. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan tes perbuatan dan pedoman observasi. Analisis data yang digunakan adalah dengan grafik A – B – A design, dihitung dengan menggunakan statistik deskriptif. Dari hasil analisis data diperoleh peningkatan kemampuan siswa dalam mengakses sumber belajar elektronik adalah meningkat sebesar 27,3%. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan software Balabolka mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kemampuan siswa tunanetra dalam mengakses sumber belajar dari media elektronik komputer.


(6)

DIKDIK MANTERA WIGUNA, 2013

Pengaruh Software Balaboika terhadap Peningkatan kemampuan Mengakses sumber Belajar Elektronik Pada siswa Tuna netra di SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

v

ABSTRACT

This research entitles “Influence Software Balabolka to Improvement of Ability Access Source of Electronic Learning at Visually Impaired Students in SLBN-A Kota Bandung”. This research is an effort to find answer to accessibility values applied in computer technology, which one of them is is in usage of software Balabolka at visually impaired students. Software Balabolka is a program Text To Speech (TTS), that is a software which able to change text into form of voice. Text operated in software Balabolka can convert to in the form of voice and can be kept in audio format like: MP3, MP4, WAV and WMA, later can be sounded off in other media audio player, example MP3 player and handphone. Purpose of this research is to know how influence software Balabolka to improvement of ability access source of electronic learning at visuallyimpaired students in SLBN-A Kota Bandung. Method applied in this research is method experimen with Single Subject Research (SSR), with research design A - B - A. Subject in this research is a visually impaired students of class VIII SMPLB. Data collecting technique applied is with deed test and observation guidance. Data analysis applied is with graph A - B - A design, calculated by using descriptive statistic. From result of data analysis obtained improvement of ability of student in accessing source of electronic learning is increasing equal to 27,3%. Based on result of this research indicates that usage of software Balabolka to have influence to improvement of ability of visually impaired students in accessing source of learning from computer electronic media.


(7)

DIKDIK MANTERA WIGUNA, 2013

Pengaruh Software Balaboika terhadap Peningkatan kemampuan Mengakses sumber Belajar Elektronik Pada siswa Tuna netra di SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GRAFIK ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Batasan Masalah... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN TEORI ... 8

A. Deskripsi Teori ... 8

1. Konsep Dasar Ketunanetraan ... 8

2. Dampak Ketunanetraan Terhadap Kemampuan Mengakses Sumber Belajar Elektronik ... 9

3. Software/Perangkat Lunak ... 10

4. Software Balabolka ... 11

5. Kelebihan dan Kekurangan Software Balabolka ... 14

6. Langkah-Langkah Operasional Pembelajaran Penggunaan Software Balabolka... 15

7. Sumber Belajar ... 16

8. Sumber Belajar Elektronik ... 18


(8)

DIKDIK MANTERA WIGUNA, 2013

Pengaruh Software Balaboika terhadap Peningkatan kemampuan Mengakses sumber Belajar Elektronik Pada siswa Tuna netra di SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu vi

10.Text To Speech (TTS) ... 20

11.Koba Speech 2 Vocalizer Damayanti ... 21

B. Penelitian Yang Relevan ... 21

C. Kerangka Berfikir... 21

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

A. Variabel Penelitian ... 24

1. Definisi Konsep Variabel ... 24

2. Definisi Operasional Variabel ... 26

B. Metode Penelitian... 28

C. Subjek Penelitian ... 30

D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data ... 31

1. Instrumen Penelitian ... 31

2. Teknik Pengumpulan Data ... 44

E. Prosedur Penelitian... 45

1. Persiapan Penelitian ... 45

2. Pelaksanaan Penelitian ... 46

3. Langkah-Langkah Operasional Pembelajaran Penggunaan Software Balabolka (Intervensi) ... 47

F. Teknik Pengolahan Data ... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50

A. Hasil Penelitian ... 50

1. Data Hasil Penelitian Dengan Instrumen Tes ... 50

2. Data Hasil Penelitian Dengan Instrumen Observasi ... 62

B. Analisis Data ... 70

1. Analisis Dalam Kondisi ... 70

2. Analisis Antar Kondisi ... 77

C. Pembahasan ... 84


(9)

DIKDIK MANTERA WIGUNA, 2013

Pengaruh Software Balaboika terhadap Peningkatan kemampuan Mengakses sumber Belajar Elektronik Pada siswa Tuna netra di SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu vii

A. Kesimpulan ... 87 B. Rekomendasi ... 88

DAFTAR PUSTAKA ... 89 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(10)

DIKDIK MANTERA WIGUNA, 2013

Pengaruh Software Balaboika terhadap Peningkatan kemampuan Mengakses sumber Belajar Elektronik Pada siswa Tuna netra di SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1 BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini pemanfaatan komputer dapat dirasakan oleh kalangan umum. Persaingan pesat terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi mengharuskan semua orang untuk mampu menguasai bidang tersebut. Tidak hanya orang normal pada umumnya yang merasakan pemanfaatan komputer, namun siswa tunanetra pun dapat mengakses komputer dengan baik. Pada umumnya para ahli yakin bahwa kehilangan penglihatan bukan berarti siswa tunanetra tidak bisa berkembang seperti siswa lain pada umumnya. Hallahan dan Kauffman (Tarsidi, 2009: 25) mengemukakan bahwa:

Perbedaan penting antara perkembangan konsep anak tunanetra dan anak awas, khususnya untuk konsep obyek fisik adalah bahwa anak tunanetra mengembangkan konsepnya terutama melalui pengalaman faktual, sedangkan anak awas melalui pengalaman visual.

Menurut Jernigan (PERTUNI, 2013) merumuskan definisi ketunanetraan sebagai berikut: “An individual may properly be said to be "blind" or a "blind person" when he has to devise so many alternative techniques - that is, if he is to function efficiently - that his pattern of daily living is substantially altered”. Terkait hal itu Tarsidi (PERTUNI, 2013) menyatakan bahwa:

Ini berarti bahwa teknik alternatif adalah cara khusus, baik dengan ataupun tanpa alat bantu khusus yang memanfaatkan indera-indera nonvisual atau sisa indera penglihatan untuk melakukan suatu kegiatan yang normalnya dilakukan dengan indera penglihatan. Teknik-teknik alternatif itu diperlukannya dalam berbagai bidang kegiatan seperti dalam membaca dan menulis, bepergian, menggunakan komputer, menata rumah, menata diri, dan lain-lain. Kadang-kadang teknologi diperlukan untuk membantu menciptakan teknik-teknik alternatif tersebut.

Keterbatasan bukanlah suatu hambatan untuk menunjukkan suatu kreativitas dalam dunia persaingan yang bersifat global tersebut. Siswa


(11)

2

DIKDIK MANTERA WIGUNA, 2013

Pengaruh Software Balaboika terhadap Peningkatan kemampuan Mengakses sumber Belajar Elektronik Pada siswa Tuna netra di SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tunanetra sendiri adalah siswa yang mengalami gangguan pada indera penglihatannya. Namun kekurangan siswa tunanetra tidak menjadi hambatan untuk berkembang dan mengoptimalkan kemampuannya. Mereka masih bisa mengoptimalkan indera-indera yang lainnya seperti indera pendengaran dan perabaan. Menurut Tarsidi (PERTUNI, 2013) mengemukakan bahwa:

Indera pendengaran dan perabaan merupakan saluran penerima informasi yang paling efisien sesudah indera penglihatan. Oleh karena itu, teknik alternative itu pada umumnya memanfaatkan indera pendengaran dan/atau perabaan. Sejalan dengan hal ini, untuk memungkinkan orang tunanetra mengakses komputer, teknik alternative yang telah dikembangkan adalah yang memanfaatkan speech technology dan refreshable Braille display.

Dengan mengoptimalkan potensi yang ada, terutama melalui indera pendengaran, maka siswa tunanetra akan dapat mampu mengoperasikan komputer seperti siswa lain pada umumnya.

Salah satu kebutuhan tunanetra baik dalam proses pembelajaran ataupun aktivitas sehari-harinya adalah dalam hal mengakses sebuah informasi, khususnya dalam mengakses sumber belajar. Sumber belajar merupakan salah satu sumber bagi mereka untuk mendapatkan berbagai informasi, referensi bahan materi pelajaran, yang diantaranya bisa didapat dari berbagai media cetak maupun dari media elektronik. Dalam hal ini salah satunya adalah sumber belajar yang diakses dari media elektronik komputer. Tentunya dalam mengakses sumber belajar dari media elektronik komputer tersebut siswa tunanetra memerlukan alat bantu yang bersifat auditif. Oleh karenanya aspek audio merupakan aspek yang sangat vital untuk siswa tunanetra, maka alat bantu yang bersifat auditif perlu dikembangkan guna sebagai penunjang dalam meningkatkan kemandirian dan kemampuan siswa tunanetra dalam mengakses sumber belajar dari media elektronik komputer.

Saat ini salah satu alat bantu berupa audio yang bisa digunakan untuk mengakses komputer oleh siswa tunanetra adalah software yang bernama Job Access With Speech (JAWS). Namun salah satu kekurangan dari software


(12)

DIKDIK MANTERA WIGUNA, 2013

Pengaruh Software Balaboika terhadap Peningkatan kemampuan Mengakses sumber Belajar Elektronik Pada siswa Tuna netra di SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

JAWS tersebut adalah hanya bisa diakses di sebuah komputer, baik Personal Computer (PC) atau netbook/notebook, serta informasi yang dapat didengarkan saat itu juga tidak bisa disimpan dalam format audio untuk diakses dihari kemudian ataupun diakses di media lain, terkecuali saat mereka menggunakan komputer lagi. Selain itu dialek dari suara JAWS tersebut kebanyakan menggunakan vocal bahasa asing, sehingga tidak mudah untuk memahami apa yang dibacakan oleh software tersebut, terutama bagi mereka yang kurang pemahamannya terhadap bahasa asing (Listening).

Berdasarkan pengamatan oleh peneliti pada waktu pelaksanaan Program Latihan Profesi (PLP) pada bulan Februari 2012, di Sekolah Luar Biasa Negeri Bagian A (SLBN-A) Kota Bandung banyak ditemui siswa tunanetra yang mengalami kesulitan dalam mengakses sumber belajar dari media elektronik komputer. Meskipun tersedianya alat bantu dengan software JAWS, namun siswa tunanetra masih tetap mengalami kesulitan dalam menggunakannya. Sehingga minat baca tunanetra dengan menggunakan teknologi komputer semakin berkurang, bahkan dalam hal pelajarannya pun, seperti pada pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) terkadang banyak siswa yang suka bolos.

Peneliti mencoba melakukan sebuah penelitian ini dengan tujuan untuk mempermudah dan meningkatkan kemampuan siswa tunanetra dalam mengakses sumber belajar dari media elektronik komputer. Maka untuk mencapai semua itu memerlukan suatu alat bantu. Salah satu produk teknologi saat ini yang dianggap bisa dimanfaatkan sebagai alat bantu berupa audio tersebut adalah sebuah software yang bernama Balabolka. Pada awalnya software Balabolka merupakan software yang diciptakan untuk mempermudah belajar listening bahasa Inggris. Akan tetapi peneliti disini mencoba memanfaatkan software tersebut sebagai media/alat bantu tunanetra untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mengakses sumber belajar dari media elektronik komputer berupa teks digital. Teks yang dioperasikan di dalam software Balabolka bisa di-convert ke dalam bentuk suara dan bisa


(13)

4

DIKDIK MANTERA WIGUNA, 2013

Pengaruh Software Balaboika terhadap Peningkatan kemampuan Mengakses sumber Belajar Elektronik Pada siswa Tuna netra di SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

disimpan/save dalam format audio seperti: MPEG Layer 3 (MP3), MPEG Layer 4 (MP4), Wave Form Audio Format (WAV), Windows Media Audio (WMA), dan jenis format audio lainnya. Tentunya juga pengoperasian software Balabolka ini masih didukung oleh software JAWS dalam penggunaannya.

Peneliti mencoba membuat sebuah inovasi pada software Balabolka tersebut dengan cara menggabungkannya dengan sebuah software lainnya yang bernama Vocalizer Damayanti. Software Vocalizer Damayanti ini merupakan sebuah software dimana digunakan sebagai vocal/suara dengan dialek bahasa Indonesia pada penggunaan software Text To Speech (TTS), seperti pada software JAWS dan software TTS lainnya. Dengan demikian suara yang didengarkan pun akan lebih mudah dipahami oleh siswa, karena bahasa Indonesia di SLBN-A Kota Bandung merupakan bahasa sehari-hari yang sering mereka gunakan dalam berkomunikasi.

Di dalam penggunaan software Balabolka ini, sumber belajar yang didapat dari media elektronik komputer berupa teks digital (file teks) bisa di-convert ke dalam bentuk suara, kemudian disimpan/save dalam berbagai format audio seperti: MP3, WAV, dan WMA yang nantinya bisa diakses di media lain yang lebih praktis seperti: handphone, MP4, dan MP3. Selain itu software Balabolka ini merupakan jenis software freeware, dimana perangkat lunak komputer tersebut berhak cipta yang gratis digunakan tanpa batasan waktu tertentu. Hak cipta mereka atas pembuatan software Balabolka ini sebagai pengembang dan memiliki kontrol terhadap pengembangan selanjutnya. Freeware juga didefinisikan sebagai program apapun yang didistribusikan gratis, tanpa biaya tambahan. Dengan demikian para pengguna software Balabolka ini tidak perlu membelinya, bisa mendapatkannya secara gratis. Dengan penggunaan software Balabolka ini, diharapkan siswa tunanetra dapat terbantu untuk mempermudah dan meningkatkan kemampuan mereka dalam mengakses sumber belajar dari media elektronik komputer secara ekonomis, mudah, dan praktis.


(14)

DIKDIK MANTERA WIGUNA, 2013

Pengaruh Software Balaboika terhadap Peningkatan kemampuan Mengakses sumber Belajar Elektronik Pada siswa Tuna netra di SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan alasan itu, peneliti merasa terpanggil dan tertarik mangadakan penelitian ini dengan judul “Pengaruh Software Balabolka

terhadap Peningkatan Kemampuan Mengakses Sumber Belajar Elektronik pada Siswa Tunanetra di SLB Negeri A Kota Bandung”. B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi di lapangan, peneliti menemukan masalah-masalah yang teridentifikasi dalam penelitian ini diantaranya:

1. Di SLBN-A Kota Bandung banyak ditemui siswa tunanetra yang mengalami kesulitan dalam mengakses sumber belajar dari media elektronik komputer.

2. Sumber belajar berupa teks digital yang diakses dari media elektronik komputer dengan bantuan software JAWS tidak bisa disimpan dalam format audio untuk diakses di media pemutar audio lain yang lebih praktis seperti: handphone, MP4, dan MP3.

3. Kesulitan siswa tunanetra dalam memahami suara/vocal dengan dialek inggris dalam penggunaan program JAWS.

4. Belum adanya pemanfaatan alat bantu software Text To Speech (TTS) dalam mengakses sumber belajar dari komputer yang dalam pengaplikasiannya bisa menggunakan vocal bahasa Indonesia, serta bisa di-convert ke dalam bentuk suara dan bisa disimpan dalam berbagai format audio seperti: MP3, WAV, dan WMA yang nantinya bisa diakses di media lain yang lebih praktis seperti: handphone dan MP3.

C. Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi hanya pada kemampuan siswa tunanetra dalam mengakses sumber belajar dari media elektronik komputer berupa teks digital (file teks) dengan menggunakan alat bantu software Balabolka, yaitu:


(15)

6

DIKDIK MANTERA WIGUNA, 2013

Pengaruh Software Balaboika terhadap Peningkatan kemampuan Mengakses sumber Belajar Elektronik Pada siswa Tuna netra di SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Pemahaman siswa tunanetra terhadap software Balabolka dalam mengakses sumber belajar dari media elektronik komputer.

2. Penggunaan software Balabolka dalam mengakses sumber belajar dari media elektronik komputer pada siswa tunanetra.

3. Kemampuan siswa tunanetra dalam mengakses sumber belajar dari media elektronik komputer dengan menggunakan software Balabolka.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut “Bagaimanakah pengaruh software Balabolka terhadap kemampuan mengakses sumber belajar dari media elektronik komputer berupa teks digital pada siswa tunanetra di SLBN-A Kota Bandung?”

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian a. Tujuan Umum

Untuk mendapatkan media asistif alternatif agar siswa tunanetra mendapatkan kemudahan dalam mengakses sumber belajar dari media elektronik komputer.

b. Tujuan Khusus

Untuk mengetahui pengaruh software Balabolka yang dimanfaatkan untuk mengakses sumber belajar dari media elektronik komputer pada siswa tunanetra di SLBN-A Kota Bandung.

2. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: a. Manfaat Teoretis

Secara teori hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran dalam upaya mengembangkan konsep alat bantu ataupun media pembelajaran bagi siswa tunanetra.


(16)

DIKDIK MANTERA WIGUNA, 2013

Pengaruh Software Balaboika terhadap Peningkatan kemampuan Mengakses sumber Belajar Elektronik Pada siswa Tuna netra di SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu b. Manfaat Praktis

1) Bagi Siswa

Dengan penggunaan alat bantu software Balabolka diharapkan siswa dapat termotivasi untuk meningkatkan hasil belajar, agar lebih siap menghadapi masa depan.

2) Bagi Guru

Diharapkan dapat membantu menambah wawasan dan pengalaman dalam usaha mengembangkan/mengoptimalkan media pembelajaran ataupun alat bantu yang ada bagi siswa tunanetra.

3) Bagi Sekolah

Akan merupakan suatu keberhasilan apabila sekolah tersebut mampu mengoptimalkan ilmu dan hasil belajar siswanya melalui pemanfaatan sarana dan prasarana yang ada, baik itu berupa media pembelajaran ataupun alat bantu, sehingga keinginan sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikannya dapat terlaksana dengan baik. 4) Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini dapat menarik minat peneliti lain untuk meneliti hal-hal lain yang berkaitan dengan pemanfaatan suatu alat bantu ataupun media pembelajaran secara lebih mendalam lagi. Sehingga hasil penelitian ini akan menjadi sumbangan besar dalam dunia pendidikan, khususnya dalam kegiatan pembelajaran bagi siswa tunanetra.


(17)

DIKDIK MANTERA WIGUNA, 2013

Pengaruh Software Balaboika terhadap Peningkatan kemampuan Mengakses sumber Belajar Elektronik Pada siswa Tuna netra di SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 23

BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian ini pada akhirnya akan mendapatkan hasil tentang pengaruh software Balabolka terhadap peningkatan kemampuan mengakses sumber belajar elektronik. Proses dari awal dan hasil akhir dalam penelitian ini akan digambarkan seperti bagan di bawah ini:

Studi Pendahuluan

Siswa Tunanetra Kelas VIII SLBN-A Kota Bandung

Rumusan Masalah

Pengumpulan Data

Tes Kinerja

Pengaruh software Balabolka terhadap peningkatan kemampuan mengakses

sumber belajar elektronik Asesmen Baseline-1 (A1) Intervensi (B)

8 Kali Asesmen Baseline-2 (A2) Instrumen


(18)

DIKDIK MANTERA WIGUNA, 2013

Pengaruh Software Balaboika terhadap Peningkatan kemampuan Mengakses sumber Belajar Elektronik Pada siswa Tuna netra di SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Bagan 3.1 Alur Penelitian Keterangan Bagan:

Peneliti melakukan studi pendahuluan terhadap siswa tunanetra kelas VIII SLBN-A Kota Bandung tentang penggunaan alat bantu software dalam mengakses sumber belajar dari media elektronik komputer. Setelah melakukan studi pendahuluan, kemudian menentukan rumusan masalahnya. Setelah membuat rumusan masalah, kemudian membuat instrumen penelitian dan mulai melakukan pengumpulan data dari hasil asesmen baseline-1 (A1), perlakuan atau intervensi (B) sebanyak 8 kali, dan diakhiri dengan asesmen baseline-2 (A2) pada siswa tunanetra kelas VIII SMPLB yang menjadi subjek penelitiannya. Untuk mendapatkan data tersebut dilakukan melalui tes kinerja dan pengamatan/observasi, dengan demikian ditemukan pengaruh software Balabolka terhadap peningkatan kemampuan mengakses sumber belajar elektronik pada siswa tunanetra di SLBN-A Kota Bandung.

A.Variabel Penelitian

1. Definisi Konsep Variabel

Penelitian ini melibatkan satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebasnya adalah Software Balabolka dan variabel terikatnya adalah Kemampuan Mengakses Sumber Belajar Elektronik.

a. Variabel Bebas “Software Balabolka

Software Balabolka merupakan sebuah program Text To Speech (TTS). Sistem Text To Speech adalah suatu sistem yang dapat melakukan konversi dari teks menjadi ucapan. Pelton (1993: 93) dalam buku “Voice Processing” menyatakan bahwa: “The task of Text To Speech system is to convert plain text into speech”. Dalam bagian lainnya, Pelton (1993: 93) menyatakan pula bahwa: “A very attractive advantage of Text To Speech


(19)

25

DIKDIK MANTERA WIGUNA, 2013

Pengaruh Software Balaboika terhadap Peningkatan kemampuan Mengakses sumber Belajar Elektronik Pada siswa Tuna netra di SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

is that any text can be read, is not restricted to utterances that have been decided upon beforehand”.

Berdasarkan pengertian di atas, system Text To Speech (TTS) dapat didefinisikan sebagai sistem yang dapat mengubah suatu teks menjadi ucapan secara otomatis dengan cara penyusunan fonem-fonem untuk membentuk ucapan (fonetisasi).

Dalam hal ini, berarti semua suara/voice yang terinstall di dalam komputer di-support oleh Balabolka. File teks juga dapat disimpan dalam format file WAV, MP3, MP4, atau WMA. Program ini bisa membaca apa yang tersimpan di dalam clipboard, membaca teks yang ada di dalam file seperti: Microsoft Compiled HTML (CHM), Documents (DOC), Hyper Text Mark Language (HTML), Portable Document Format (PDF), dan Preehyper Processor (PHP). Program Balabolka memanfaatkan beragam versi dari Microsoft Speech API (SAPI), untuk meningkatkan parameter suara/voice, termasuk rate dan pitch-nya.

b. Variabel Terikat “Kemampuan Mengakses Sumber Belajar Elektronik”

Kata dasar dari kata “mengakses” adalah “akses”. Arti kata dari “akses” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 666) adalah: “jalan

masuk”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan bahwa

mengakses adalah: ”membuat akses/jalan masuk; meneruskan”.

Kata mengakses dalam variabel terikat “Mengakses sumber belajar elektronik” yaitu dimaksudkan untuk membuat akses/jalan masuk dalam melakukan sebuah kegiatan yang berkaitan dengan interaksi pengguna (user) dengan komputer yang didalamnya terdapat suatu sumber belajar berupa teks digital.

Definisi dari kata “sumber belajar elektronik pada variabel terikat ini adalah sumber belajar yang diakses dari media elektronik komputer berupa teks digital (file teks). Komputer mengolah data yang ada adalah secara digital, melalui sinyal listrik yang diterimanya atau dikirimkannya. Jika sumber belajar pada umumnya terdiri dari kumpulan


(20)

DIKDIK MANTERA WIGUNA, 2013

Pengaruh Software Balaboika terhadap Peningkatan kemampuan Mengakses sumber Belajar Elektronik Pada siswa Tuna netra di SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kertas yang dapat berisikan teks atau gambar, maka sumber belajar elektronik berisikan informasi digital yang juga dapat berwujud teks atau gambar. Dewasa ini buku elektronik diminati karena ukurannya yang kecil bila dibandingkan dengan buku cetak, dan juga umumnya memiliki fitur pencarian, sehingga kata-kata dalam buku elektronik dapat dengan cepat dicari dan ditemukan.

Terdapat berbagai jenis file teks di dalam komputer yang populer, antara lain adalah file dokumen, teks polos, ebook, dan internet documents. Masing-masing format memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, dan juga bergantung dari alat yang digunakan untuk membaca sumber belajar elektronik tersebut.

Tabel 3.1

Tabel jenis-jenis file teks sumber belajar elektronik

No Jenis Extensi File

1 File dokumen docx, xls, ppt 2 Teks biasa/polos txt

3 Ebook pdf, lit, chm

4 Internet documents html, php, asp

2. Definisi Operasional Variabel

a. Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah “software Balabolka” yaitu, sebuah software pengubah teks kedalam bentuk suara. Software Balabolka ini bisa menggunakan vocal Bahasa Indonesia dan berbagai vocal bahasa lainnya yang salah satunya adalah menggunakan dialek Inggris.

Dalam penggunaan software Balabolkaini sebelumnya siswa diberikan penjelasan dan pemahaman terlebih dahulu dalam mengoperasikannya. Pada saat intervensi dilakukan, siswa diberikan


(21)

27

DIKDIK MANTERA WIGUNA, 2013

Pengaruh Software Balaboika terhadap Peningkatan kemampuan Mengakses sumber Belajar Elektronik Pada siswa Tuna netra di SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pembelajaran program software Balabolka berupa materi dan latihan sebagai berikut:

1. Memberikan pemahaman tentang software Balabolka; pengertian, fungsi, dan kegunaannya.

2. Mengoperasikan dasar penggunaan software Balabolka. 3. Membuka file teks ke dalam software Balabolka. 4. Menyalin/copy file teks ke dalam software Balabolka. 5. Meng-edit teks di dalam software Balabolka.

6. Meng-convert atau menyimpan/save file teks menjadi format audio MP3 dan WAV.

7. Memindahkan file hasil konversi ke media pemutar audio MP3 dan handphone.

Tujuan dari berbagai intervensi di atas dilakukan untuk melatih kemampuan siswa dalam mengakses sumber belajar dari media elektronik komputer yang didapatnya. Intervensi ini dilakukan secara berulang-ulang sebanyak lima sesi atau sampai mencapai kestabilan. b. Variabel terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah “kemampuan mengakses sumber belajar elektronik”. Sumber belajar elektronik yang dimaksudkan adalah sumber belajar elektronik yang diakses dari media elektronik komputer berupa teks digital (file teks).

Kemampuan mengakses sumber belajar elektronik berupa teks digital pada media elektronik komputer yang akan diukur adalah dengan batasan pada indikator sebagai berikut:

1. Membuka jenis file teks dokumen. 2. Membuka jenis file teks biasa/polos. 3. Membuka jenis file teks ebook.

4. Membuka jenis file teks internet documents. 5. Meng-edit file teks.


(22)

DIKDIK MANTERA WIGUNA, 2013

Pengaruh Software Balaboika terhadap Peningkatan kemampuan Mengakses sumber Belajar Elektronik Pada siswa Tuna netra di SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

6. Menyimpan/save file teks menjadi format audio MP3 dan WAV. 7. Memindahkan file hasil konversi ke media pemutar audio MP3 dan

handphone.

B.Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Single Subject Research (Penelitian dengan Subjek Tunggal), yaitu eksperimen yang dilakukan pada satu subjek dengan tujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari perlakuan yang diberikan secara berulang-ulang dalam waktu tertentu. Pada desain subjek tunggal, pengukuran variabel terikat (target behavior) dilakukan secara berulang-ulang dengan periode waktu yang telah ditentukan. Perbandingannya dilakukan pada subjek yang sama namun dalam kondisi yang berbeda (contoh seperti kondisi baseline A” – kondisi intervensi “B” – kondisi pengulangan baseline A”). Kondisi baseline merupakan kondisi pengukuran perilaku sasaran dilakukan pada keadaan netral atau murni sebelum diberikan perlakuan atau intervensi. Kondisi intervensi merupakan kondisi selama intervensi yang diberikan kepada subjek penelitian, sehingga prilaku sasaran pada subjek penelitian diukur dibawah kondisi intervensi tersebut. Kondisi pengulangan baseline merupakan kondisi pengukuran perilaku sasaran dilakukan setelah diberikannya perlakuan atau intervensi.

Desain penelitian yang digunakan adalah desain A – B – A, yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari suatu perlakuan yang diberikan kepada individu, dengan membandingkan kondisi baseline sebelum dan sesudah intervensi. Sunanto, dkk (2006: 44) menyatakan bahwa:

Desain A-B-A merupakan salah satu pengembangan dari desain A-B. Desain A-B-A ini menunjukkan adanya hubungan sebab akibat antara variabel terikat dan variabel bebas yang lebih kuat dibandingkan dengan desain A-B.

A1 (baseline): merupakan kondisi awal perilaku sasaran sebelum mendapatkan perlakuan atau intervensi terkait dengan kemampuan siswa dalam mengakses sumber belajar dari media elektronik komputer berupa teks digital. Pengukuran pada kondisi baseline 1 sekurang-kurangnya dilakukan secara


(23)

29

DIKDIK MANTERA WIGUNA, 2013

Pengaruh Software Balaboika terhadap Peningkatan kemampuan Mengakses sumber Belajar Elektronik Pada siswa Tuna netra di SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kontinu sebanyak tiga atau lima kali atau sampai kecenderungan arah dan level stabil.

B (intervensi): merupakan kondisi awal selama mendapatkan perlakuan atau intervensi dengan menggunakan software Balabolka untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengakses sumber belajar. Dalam penelitian ini, intervensi yang dilakukan pada subjek berupa materi dan latihan sebagai berikut:

1. Memberikan pemahaman tentang software Balabolka: pengertian, fungsi, dan kegunaannya.

2. Mengoperasikan dasar penggunaan software Balabolka. 3. Membuka file teks ke dalam software Balabolka. 4. Menyalin/copy file teks ke dalam software Balabolka. 5. Meng-edit teks di dalam software Balabolka.

6. Meng-convert atau menyimpan/save file teks menjadi format audio MP3 dan WAV.

7. Memindahkan file hasil konversi ke media pemutar audio MP3 dan handphone.

A2 (baseline): merupakan kondisi pengulangan baseline setelah diberikannya intervensi terkait dengan kemampuan siswa dalam mengakses sumber belajar dari media elektronik komputer berupa teks digital. Pada baseline A2 ini peneliti ingin mengetahui kemampuan siswa dalam mengakses sumber belajar setelah diberikan intervensi.

Soal untuk mengukur kemampuan pada fase baseline 1, intervensi, dan baseline 2 adalah menggunakan instrumen soal yang sama. Setelah hasil dari ketiga fase ini didapat, maka selanjutnya digambarkan ke dalam sebuah grafik. Berikut gambar grafik tampilan desain (A – B – A).


(24)

DIKDIK MANTERA WIGUNA, 2013

Pengaruh Software Balaboika terhadap Peningkatan kemampuan Mengakses sumber Belajar Elektronik Pada siswa Tuna netra di SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

A1 B A2

Menurut Sunanto (2005: 71) mengemukakan bahwa:

Untuk mendapatkan validitas penelitian yang baik, pada saat melakukan eksperimen dengan disain A-B-A, peneliti perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:

1. Mendefinisikan target behavior sebagai perilaku yang dapat diukur secara akurat.

2. Mengukur dan mengumpulkan data pada kondisi baseline (A) secara kontinyu sekurang-kurangnya 3 atau 5 atau sampai trend dan level data menjadi stabil.

3. Memberikan intervensi setelah trend data baseline stabil

4. Mengukur dan mengumpulkan data pada fase intervensi (B) dengan periode waktu tertentu sampai data menjadi stabil.

5. Setelah kecenderungan dan level data pada fase intervensi (B) stabil mengulang fase baseline (A2).

C.Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah seorang siswa tunanetra kelas VIII SMPLB di SLB A Negeri Kota Bandung Jalan Pajajaran Nomor 50 Bandung. Dengan kualifikasi sebagai berikut:

a. Sudah mengenal dan mampu mengoperasikan komputer.

b. Sudah mengenal dan mampu mengoperasikan program JAWS dalam komputer.

Berdasarkan kualifikasi di atas, sebelumnya peneliti terlebih dahulu melakukan asesmen terhadap siswa kelas VIII SMPLB yang berjumlah delapan (8) orang. Alasan peneliti memilih kelas VIII SMPLB dikarenakan kelas tersebut sudah mempelajari ilmu pengetahuan tentang teknologi komputer atau

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Hari / Sesi


(25)

31

DIKDIK MANTERA WIGUNA, 2013

Pengaruh Software Balaboika terhadap Peningkatan kemampuan Mengakses sumber Belajar Elektronik Pada siswa Tuna netra di SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sering disebut dengan mata pelajaran TIK. Di dalam mata pelajaran TIK, siswa kelas VIII SMPLB sudah diberikan pengetahuan dan keterampilan dalam mengoperasikan komputer. Asesmen tersebut dilakukan untuk menemukan siswa yang sudah mampu mengoperasikan komputer dengan bantuan program JAWS, karena dalam penelitian ini mengharuskan syarat kemampuan tersebut dalam melakukan intervensi dengan software Balabolka.

D.Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data 1. Instrumen Penelitian

Karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2009: 148).

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan observasi.

a) Tes

Tes digunakan untuk mengukur pemahaman dan kemampuan siswa dalam mengakses sumber belajar elektronik sebelum dan sesudah menggunakan software Balabolka.

b) Observasi

Pedoman observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi nonpartisipan. “Di dalam observasi nonpartisipan peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen” (Sugiyono, 2009: 204). Ada dua jenis observasi di dalam observasi nonpartisipan ini, yaitu observasi terstruktur dan observasi tidak terstruktur. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi yang terstruktur. “Observasi terstruktur


(26)

DIKDIK MANTERA WIGUNA, 2013

Pengaruh Software Balaboika terhadap Peningkatan kemampuan Mengakses sumber Belajar Elektronik Pada siswa Tuna netra di SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya” (Sugiyono, 2009: 205).

Observasi digunakan untuk mengetahui kemampuan penggunaan software Balabolka dalam mengakses sumber belajar dari media elektronik komputer. Observasi juga digunakan ketika tindakan dilaksanakan.

Langkah-langkah pembuatan instrumen penelitian menggunakan tes dan observasi ini adalah sebagai berikut:

1. Membuat kisi-kisi instrumen

Kisi-kisi instrumen dalam penelitian ini dibuat dan dikembangkan oleh peneliti. Kisi-kisi itu sendiri merupakan indikator yang akan diujikan dan ditetapkan pada butir-butir soal yang disesuaikan dengan variabel penelitian.

2. Membuat butir soal

Butir soal yang dibuat berdasarkan indikator pada kisi-kisi instrumen penelitian yang telah dibuat sebelumnya.

a) Instrumen Tes

Pada instrumen tes ini, jumlah butir soal seluruhnya ada 18 yang dibagi kedalam tujuh (7) indikator, yaitu:

1. Membuka jenis file teks dokumen (3 soal). 2. Membuka jenis file teks biasa/polos (1 soal). 3. Membuka jenis file teks ebook (3 soal).

4. Membuka jenis file teks internet documents (3 soal). 5. Meng-edit file teks (4 soal).

6. Menyimpan/save file teks menjadi format audio MP3 dan WAV (2 soal).

7. Memindahkan file hasil konversi ke media pemutar audio MP3 dan handphone (2 soal).


(27)

33

DIKDIK MANTERA WIGUNA, 2013

Pengaruh Software Balaboika terhadap Peningkatan kemampuan Mengakses sumber Belajar Elektronik Pada siswa Tuna netra di SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu b) Instrumen Observasi

Pada instrumen pedoman observasi ini, jumlah butir soal seluruhnya ada 21 yang dibagi kedalam enam (6) indikator, yaitu:

1. Mengoperasikan dasar penggunaan software Balabolka (5 soal). 2. Membuka file teks ke dalam software Balabolka (4 soal). 3. Menyalin/copy file teks ke dalam software Balabolka (4 soal). 4. Meng-edit teks di dalam software Balabolka (4 soal).

5. Meng-convert atau menyimpan/save file teks menjadi format audio MP3 dan WAV (2 soal).

6. Memindahkan file hasil konversi ke media pemutar audio MP3 dan handphone (2 soal).

3. Membuat kriteria penilaian

Kriteria penilaian merupakam panduan dalam menentukam besar atau kecilnya skor yang didapat oleh siswa dalam proses penggunaan software Balabolka serta pemahaman dan kemampuan mengakses sumber belajar elektronik. Kriteria penilaian yang dibuat adalah sebagai berikut:

1) Kriteria penilaian menggunakan instrumen tes a. Kriteria penilaian membuka file dokumen

Tabel 3.2

Kriteria Penilaian Membuka File Dokumen ASPEK

KEMAMPUAN

SKOR KEMAMPUAN

KETERANGAN WAKTU

a. Siswa tidak mampu sama sekali dalam

membuka jenis file dokumen 0 b. Siswa mampu, namun tidak

proporsional dalam membuka jenis file dokumen

1

c. Siswa mampu membuka jenis file


(28)

DIKDIK MANTERA WIGUNA, 2013

Pengaruh Software Balaboika terhadap Peningkatan kemampuan Mengakses sumber Belajar Elektronik Pada siswa Tuna netra di SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Kriteria penilaian membuka file teks biasa/polos

Tabel 3.3

Kriteria Penilaian Membuka File Teks Biasa/Polos

c. Kriteria penilaian membuka file ebook

Tabel 3.4

Kriteria Penilaian Membuka File Ebook

peneliti

d. Siswa mampu membuka jenis file dokumen dengan proporsional tanpa bantuan peneliti

3

ASPEK KEMAMPUAN

SKOR KEMAMPUAN

KETERANGAN WAKTU

a. Siswa tidak mampu sama sekali dalam

membuka jenis file teks biasa/polos 0 b. Siswa mampu, namun tidak

proporsional dalam membuka jenis file teks biasa/polos

1

c. Siswa mampu membuka jenis file teks biasa/polos, namun dengan bantuan peneliti

2

d. Siswa mampu membuka jenis file teks biasa/polos dengan proporsional tanpa bantuan peneliti

3

ASPEK KEMAMPUAN

SKOR KEMAMPUAN

KETERANGAN WAKTU

a. Siswa tidak mampu sama sekali


(29)

35

DIKDIK MANTERA WIGUNA, 2013

Pengaruh Software Balaboika terhadap Peningkatan kemampuan Mengakses sumber Belajar Elektronik Pada siswa Tuna netra di SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

d. Kriteria penilaian membuka file internet documents

Tabel 3.5

Kriteria Penilaian Membuka File Internet documents

b. Siswa mampu, namun tidak

proporsional dalam membuka jenis file ebook

1

c. Siswa mampu membuka jenis file ebook, namun dengan bantuan peneliti

2

d. Siswa mampu membuka jenis file ebook dengan proporsional tanpa bantuan peneliti

3

ASPEK KEMAMPUAN

SKOR KEMAMPUAN

KETERANGAN WAKTU

a. Siswa tidak mampu sama sekali dalam membuka jenis file internet

documents

0

b. Siswa mampu, namun tidak

proporsional dalam membuka jenis file internet documents

1

c. Siswa mampu membuka jenis file internet documents namun dengan bantuan peneliti

2

d. Siswa mampu membuka jenis file


(30)

DIKDIK MANTERA WIGUNA, 2013

Pengaruh Software Balaboika terhadap Peningkatan kemampuan Mengakses sumber Belajar Elektronik Pada siswa Tuna netra di SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu e. Kriteria penilaian meng-edit file

Tabel 3.6

Kriteria Penilaian Meng-edit File Teks

f. Kriteria penilaian menyimpan/save file

Tabel 3.7

Kriteria Penilaian Menyimpan File

proporsional tanpa bantuan peneliti

ASPEK KEMAMPUAN

SKOR KEMAMPUAN

KETERANGAN WAKTU

a. Siswa tidak mampu sama sekali dalam

meng-edit file teks 0

b. Siswa mampu, namun tidak benar

dalam meng-edit file teks 1

c. Siswa mampu meng-edit file teks,

namun dengan bantuan peneliti 2 d. Siswa mampu meng-edit file teks

dengan benar tanpa bantuan peneliti 3

ASPEK KEMAMPUAN

SKOR KEMAMPUAN

KETERANGAN WAKTU

a. Siswa tidak mampu sama sekali dalam menyimpan/save file teks menjadi format audio MP3 dan WAV

0

b. Siswa mampu, namun tidak

proporsional dalam menyimpan/save file teks menjadi format audio MP3 dan WAV


(31)

37

DIKDIK MANTERA WIGUNA, 2013

Pengaruh Software Balaboika terhadap Peningkatan kemampuan Mengakses sumber Belajar Elektronik Pada siswa Tuna netra di SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu g. Kriteria penilaian memindahkan file

Tabel 3.8

Kriteria Penilaian Memindahkan File

c. Siswa mampu menyimpan/save file teks menjadi format audio MP3 dan WAV, namun dengan bantuan peneliti

2

d. Siswa mampu menyimpan/save file teks menjadi format audio MP3 dan WAV dengan proporsional tanpa bantuan peneliti

3

ASPEK KEMAMPUAN

SKOR KEMAMPUAN

KETERANGAN WAKTU

a. Siswa tidak mampu sama sekali dalam memindahkan file hasil konversi ke media pemutar audio MP3 Player dan handphone

0

b. Siswa mampu, namun tidak

proporsional dalam memindahkan file hasil konversi ke media pemutar audio MP3 Player dan handphone

1

c. Siswa mampu memindahkan file hasil konversi ke media pemutar audio MP3 Player dan handphone, namun dengan bantuan peneliti

2

d. Siswa mampu memindahkan file hasil konversi ke media pemutar audio MP3 Player dan handphone dengan proporsional tanpa bantuan peneliti


(32)

DIKDIK MANTERA WIGUNA, 2013

Pengaruh Software Balaboika terhadap Peningkatan kemampuan Mengakses sumber Belajar Elektronik Pada siswa Tuna netra di SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2) Kriteria penilaian menggunakan instrumen observasi

Tabel 3.9

Kriteria penilaian penggunaan software Balabolka

No Indikator Nomor

Soal

Tingkat

Kemampuan Keterangan

Waktu Skor

0 1 2

1 Mengoperasikan dasar penggunaan software Balabolka. 1 2 3 4 5 2

Membuka file teks ke dalam software Balabolka. 6 7 8 9 3 Menyalin/copy file teks ke dalam software Balabolka. 10 11 12 13 4

Meng-edit teks di dalam software Balabolka. 14 15 16 17 5 Menyimpan/save file teks menjadi format audio MP3 dan WAV.

18


(33)

39

DIKDIK MANTERA WIGUNA, 2013

Pengaruh Software Balaboika terhadap Peningkatan kemampuan Mengakses sumber Belajar Elektronik Pada siswa Tuna netra di SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 6

Memindahkan file hasil konversi ke media pemutar audio MP3 dan handphone.

20

21

Jumlah skor keseluruhan: Nilai: Kualifikasi nilai:

Keterangan:

0 = Siswa tidak mampu sama sekali melakukannya

1 = Siswa mampu melakukannya, namun tidak proporsional 2 = Siswa mampu melakukannya dengan proporsional

3) Penilaian

1. Penilaian kemampuan mengakses sumber belajar elektronik dan kemampuan aktivitas proses penggunaan software Balabolka dilakukan dengan cara memberi tanda cheklist (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan fakta yang diamati.

2. Jumlah skor maksimum dan nilai maksimum

- Jumlah skor maksimum untuk kemampuan mengakses sumber belajar elektronik adalah 54, dan nilai maksimum 100.

- Jumlah skor maksimum untuk kemampuan penggunaan software Balabolka adalah 42, dan nilai maksimum 100

3. Rumus untuk menentukan nilai kemampuan mengakses sumber belajar elektronik dan kemampuan penggunaan software Balabolka adalah:

Nilai = Jumlah skor yang dicapai x 100 Skor maksimum


(34)

DIKDIK MANTERA WIGUNA, 2013

Pengaruh Software Balaboika terhadap Peningkatan kemampuan Mengakses sumber Belajar Elektronik Pada siswa Tuna netra di SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tahap selanjutnya adalah menentukan atau menginterpretasikan taraf kemampuan mengakses sumber belajar dari media elektronik komputer menggunakan software Balabolka pada siswa tunanetra dengan nilai yang dicapai adalah menggunakan standar/kriteria penilaian sebagai berikut:

Tabel 3.10 Kriteria penilaian Taraf Kemampuan

(dalam %) Kualifikasi Nilai Nilai Huruf

90 – 100 Sangat baik A

80 – 89 Baik B

70 – 79 Sedang C

60 – 69 Kurang D

≤ 59 Kurang sekali E

4. Validitas Instrumen

Instrumen soal yang telah dibuat kemudian diuji validitasnya dengan uji validitas isi berupa Judgement-experts dengan teknik penilaian oleh para ahli atau tenaga pengajar di SLBN-A Kota Bandung. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2009: 177) “untuk menguji validitas konstrak, dapat digunakan pendapat dari ahli“.

Tabel 3.11

Daftar para ahli untuk Expert-Judgement Instrumen

No Nama Jabatan

1 HS Dosen PLB

2 AB Guru TIK


(35)

41

DIKDIK MANTERA WIGUNA, 2013

Pengaruh Software Balaboika terhadap Peningkatan kemampuan Mengakses sumber Belajar Elektronik Pada siswa Tuna netra di SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Penilaian validitas instrumen dilakukan oleh satu orang dosen Pendidikan Khusus (PKH) dan dua orang guru di SLBN-A Kota Bandung. Penilai tersebut mencocokkan indikator yang ada dalam kisi-kisi instrumen dengan butir soal yang dibuat oleh penguji. Apabila penilai menilai cocok diberi nilai 1 dan jika tidak cocok diberi nilai 0, kemudian dihitung dengan rumus:

� = � 100 % Keterangan:

P = Skor / PERSENTASE N = Jumlah Penilai

F = Jumlah cocok

Tabel 3.12

PERSENTASE VALIDITAS EXPERT-JUDGEMENT

PEMAHAMAN DAN KEMAMPUAN MENGAKSES SUMBER BELAJAR ELEKTRONIK

BUTIR SOAL

JR 1

JR 2

JR 3

PERSENTASE VALIDITAS

KETERANGAN P = F/N X 100%

1 1 1 1 P = 3/3 X 100% = 100% Valid

2 1 1 1 P = 3/3 X 100% = 100% Valid

3 1 1 1 P = 3/3 X 100% = 100% Valid

4 1 1 1 P = 3/3 X 100% = 100% Valid

5 1 1 1 P = 3/3 X 100% = 100% Valid

6 1 1 1 P = 3/3 X 100% = 100% Valid

7 1 1 1 P = 3/3 X 100% = 100% Valid

8 1 1 1 P = 3/3 X 100% = 100% Valid

9 1 1 1 P = 3/3 X 100% = 100% Valid

10 1 1 1 P = 3/3 X 100% = 100% Valid

11 1 1 1 P = 3/3 X 100% = 100% Valid

12 1 1 1 P = 3/3 X 100% = 100% Valid

13 1 1 1 P = 3/3 X 100% = 100% Valid

14 1 1 1 P = 3/3 X 100% = 100% Valid

15 1 1 1 P = 3/3 X 100% = 100% Valid


(36)

DIKDIK MANTERA WIGUNA, 2013

Pengaruh Software Balaboika terhadap Peningkatan kemampuan Mengakses sumber Belajar Elektronik Pada siswa Tuna netra di SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

17 1 1 1 P = 3/3 X 100% = 100% Valid

18 1 1 1 P = 3/3 X 100% = 100% Valid

Tabel 3.13

PERSENTASE VALIDITAS EXPERT-JUDGEMENT PENGGUNAAN SOFTWARE BALABOLKA

BUTIR SOAL

JR 1

JR 2

JR 3

PERSENTASE VALIDITAS

KETERANGAN P = F/N X 100%

1 1 1 1 P = 3/3 X 100% = 100% Valid

2 1 1 1 P = 3/3 X 100% = 100% Valid

3 1 1 1 P = 3/3 X 100% = 100% Valid

4 1 1 1 P = 3/3 X 100% = 100% Valid

5 1 1 1 P = 3/3 X 100% = 100% Valid

6 1 1 1 P = 3/3 X 100% = 100% Valid

7 1 1 1 P = 3/3 X 100% = 100% Valid

8 1 1 1 P = 3/3 X 100% = 100% Valid

9 1 1 1 P = 3/3 X 100% = 100% Valid

10 1 1 1 P = 3/3 X 100% = 100% Valid

11 1 1 1 P = 3/3 X 100% = 100% Valid

12 1 1 1 P = 3/3 X 100% = 100% Valid

13 1 1 1 P = 3/3 X 100% = 100% Valid

14 1 1 1 P = 3/3 X 100% = 100% Valid

15 1 1 1 P = 3/3 X 100% = 100% Valid

16 1 1 1 P = 3/3 X 100% = 100% Valid

17 1 1 1 P = 3/3 X 100% = 100% Valid

18 1 1 1 P = 3/3 X 100% = 100% Valid

19 1 1 1 P = 3/3 X 100% = 100% Valid

20 1 1 1 P = 3/3 X 100% = 100% Valid

21 1 1 1 P = 3/3 X 100% = 100% Valid

Berdasarkan hasil penilaian butir soal/judgement dikatakan valid karena dalam penilaian butir soal semua memberikan kriteria penilaian cocok. Dengan rentang penilaian 67 % - 100%, artinya soal yang dibuat dinilai valid oleh para ahli yang ditunjuk.


(37)

43

DIKDIK MANTERA WIGUNA, 2013

Pengaruh Software Balaboika terhadap Peningkatan kemampuan Mengakses sumber Belajar Elektronik Pada siswa Tuna netra di SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Salah satu syarat agar penelitian dapat dipercaya yaitu data penelitian tersebut harus reliabel. Menurut Arikunto (2002: 154) “Jika instrumen yang dibuat dapat dipercaya atau reliabel, maka akan menghasilkan data yang dapat dipercaya pula”.

Instrumen yang telah disusun harus diujicobakan untuk mengetahui data tersebut sudah reliabel atau belum. Adapun subjek uji coba instrumen ini tentunya harus memiliki karakteristik sama atau mendekati subjek dalam penelitian. Instrumen diujicobakan pada subjek yang memiliki karakteristik yang sama dengan subjek penelitian, yaitu siswa tunanetra kelas VIII SMPLB.

Menguji reliabilitas, dalam hal ini konsistensi internal digunakan kolerasi product moment dengan metode belah dua (spilt halp methode) ganjil genap, yang selanjutnya dilakukan perhitungan dengan teknik Spearmen-Brown

Perhitungan koefisien korelasi product moment seperti dibawah ini:

=

.2.()− 2 .. 2 2 Keterangan:

� = Koefisien korelasi

n = Jumlah siswa

X = Jumlah scor butir soal ganjil untuk setiap siswa diuji Y = Jumlah scor butir soal genap untuk setiap siswa diuji

Hasil dari uji instrumen yang telah dilakukan diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 3.14

Hasil Reliabilitas Instrumen

Subjek Total scor item ganjil (X)

Total scor item Genap (Y)


(38)

DIKDIK MANTERA WIGUNA, 2013

Pengaruh Software Balaboika terhadap Peningkatan kemampuan Mengakses sumber Belajar Elektronik Pada siswa Tuna netra di SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dd 22 15 484 225 330

Hr 21 18 441 324 378

St 15 19 225 361 285

Dh 19 20 361 400 380

77 72 1511 1310 1373

rb

=

�.( )−

�. 2 − 2. �. 2 − 2

rb

=

4.1373− 77 (72)

4.1511 )−(77)2. 4.1310 −(72)2

rb

=

5492−5544

(6044−5929).(5240−5184 )

rb

=

52 (115).(56)

rb

=

52 6440

rb

=

−52

80,25

= 0,64

Nilai � ini baru menujukan reliabilitas setengah tes, maka untuk menghitung hasil tes secara keseluruhan tes dengan menggunakan rumus Spearmen Brown:

r

=

2��

1+��

Keterangan

r = Koefisien internal seluruh item

rb = Kolerasi product moment antar belahan

Tolak ukur menginterpretasikan derajat reliabilitas alat evaluasi dapat digunakan tabel klasifikasi analisis reliabilitas tes menurut Arikunto (2002) adalah sebagai berikut:


(39)

45

DIKDIK MANTERA WIGUNA, 2013

Pengaruh Software Balaboika terhadap Peningkatan kemampuan Mengakses sumber Belajar Elektronik Pada siswa Tuna netra di SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.15

Kriteria angka koefisien korelasi (r) menurut Arikunto

Kriteria Interptasi

0.00-0,19 Sangat rendah

0,20-0,39 Rendah

0,40-0,59 Cukup

0.60-0,79 Tinggi

0,80-1,00 Sangat Tinggi

Berdasarkan Rumus diatas maka:

r =

2��

1+��

r =

2.0,64

1+0,64

=

1,28

1,64

. = 0.78

Berdasarkan hasil uji reliabilitas terhadap instrumen penelitian, maka diperoleh harga r= 0,78. Jika diinterprestasikan, maka tergolong pada koefisien reliabilitas tinggi, sehingga instrumen tersebut reliabel dan dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.

2. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes. Menurut Arikunto (2006: 150) “tes adalah serentetan pertanyaan dalam latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan yang dimiliki kelompok atau individu”.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes kinerja yaitu dengan menggunakan tes perbuatan, dengan tujuan untuk mengukur peningkatan kemampuan awal anak dan setelah diberi perlakuan dengan menggunakan software Balabolka. Tes perbuatan tersebut merupakan pengukuran kemampuan siswa dalam mengakses sumber belajar dari media elektronik komputer. Penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan data subjek baik sebelum mendapat intervensi pada fase baseline 1 (A1),


(40)

DIKDIK MANTERA WIGUNA, 2013

Pengaruh Software Balaboika terhadap Peningkatan kemampuan Mengakses sumber Belajar Elektronik Pada siswa Tuna netra di SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kemudian saat mendapatkan intervensi (B) dan sampai akhirnya mendapat evaluasi untuk baseline 2 (A2).

Melalui desain A – B – A peneliti akan mendapatkan data-data melalui pencatatan persentase. Pencatatan persentase yaitu mencatat jumlah jawaban benar dari suatu tes dibandingkan dengan keseluruhan jumlah soal tes kemudian dikalikan dengan 100%.

E.Prosedur Penelitian 1. Persiapan Penelitian

Persiapan penelitian yang dilakukan adalah dengan langkah-langkah sebagai berikut;

a. Melakukan studi pendahuluan b. Melakukan observasi ke sekolah c. Menetapkan subjek penelitian d. Menpenelitis surat perizinan

1) Permohonan surat pengantar dari jurusan PLB untuk pengangkatan dosen pembimbing;

2) Permohonan surat keputusan Dekan FIP mengenai pengangkatan dosen pembimbing dan permohonan surat pengantar ijin penelitian untuk ke Rektorat melalui Direktorat Akademik;

3) Mengurus surat pengantar izin penelitian melalui Direktorat Akademik untuk ke Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Lingkungan Masyarakat (KESBANGPOLINMAS) Provinsi Jawa Barat;

4) Membuat surat izin penelitian di KESBANGPOLINMAS Provinsi Jawa Barat berdasarkan surat pengantar dari Direktorat Akademik UPI;

5) Membuat surat izin penelitian di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat berdasarkan surat pengantar yang keluar dari Direktorat Akademik UPI dan KESBANGPOLINMAS Provinsi Jawa Barat;


(41)

47

DIKDIK MANTERA WIGUNA, 2013

Pengaruh Software Balaboika terhadap Peningkatan kemampuan Mengakses sumber Belajar Elektronik Pada siswa Tuna netra di SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

6) Menyerahkan surat izin penelitian kepada Kepala Sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian yaitu SLBN-A Kota Bandung.

e. Menyusun instrumen penelitian. Instrumen penelitian ini meliputi kisi-kisi instrumen, pembuatan butir soal, dan kriteria penilaian.

f. Melakukan uji coba instrumen penelitian, uji coba instrumen ini meliputi uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas dilakukan dengan meminta penilaian para ahli (Judgement expert). Para ahli tersebut adalah satu orang dosen dan dua orang guru SLBN-A Kota Bandung. Kemudian melakukan uji reliabilitas dilakukan pada subject siswa dengan karakter yang sama.

2. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada waktu kegiatan belajar mengajar yang telah disediakan oleh pihak sekolah dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Meminta izin kepada pihak sekolah yaitu kepala sekolah dan guru mata pelajaran yang bersangkutan untuk melaksanakan penelitian.

b. Melakukan pendekatan kembali kepada siswa yang menjadi subjek penelitian.

c. Mengadakan komunikasi dengan peneliti kelas mengenai jadwal penelitian.

d. Melakukan tes awal pada basline 1 (A1) sebanyak empat sesi.

e. Melakukan intervensi (B) dengan menggunakan alat bantu software Text To Speech Balabolka sebanyak delapan sesi.

f. Melakukan tes akhir pada basline 2 (A2).

g. Menganalisis dan mengolah data hasil penelitain.

3. Langkah-Langkah Operasional Pembelajaran Penggunaan Software

Balabolka (Intervensi)

a. Memberikan pemahaman kepada subjek penelitian tentang software Balabolka; pengertian, fungsi, dan kegunaannya.


(42)

DIKDIK MANTERA WIGUNA, 2013

Pengaruh Software Balaboika terhadap Peningkatan kemampuan Mengakses sumber Belajar Elektronik Pada siswa Tuna netra di SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Melaksanakan treatment 1 tentang cara mengoperasikan dasar penggunaan software Balabolka.

c. Melaksanakan treatment 2 tentang cara membuka file teks ke dalam software Balabolka.

d. Melaksanakan treatment 3 tentang cara menyalin/copy file teks ke dalam software Balabolka.

e. Melaksanakan treatment 4 tentang bagaimana cara meng-edit teks di dalam software Balabolka.

f. Pada treatment 5 siswa diajarkan cara meng-convert atau menyimpan/save file teks menjadi format audio MP3 dan WAV.

g. Pada pelaksanakan treatment 6 siswa diajarkan untuk memindahkan file hasil konversi ke media pemutar audio MP3 dan handphone. Dalam melakukan pemindahan file dari komputer ke handphone ini menggunakan media kabel USB.

h. Dalam treatment 7 siswa diajarkan untuk mengakses (mendengarkan dan memahami isi bacaan) beberapa file teks di handphone dari hasil konversi di komputer menggunakan software Balabolka.

i. Pada treatment 8 jika siswa sudah paham dan mampu dalam pembelajaran di atas menggunakan software Balabolka, maka tes mulai dilakukan.

F. Teknik Pengolahan Data

Di dalam teknik pengolahan data, Setelah semua data terkumpul, kemudian dianalisis ke dalam grafik A – B – A design, untuk mengetahui sejauh mana tingkat kestabilan perkembangan kemampuan subjek yang sering disebut trend stability, dihitung dengan menggunakan statistik deskriptif. Dalam hal ini tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran secara jelas tingkat perkembangan kemampuan subjek dalam kemampuan mengakses sumber belajar elektronik yang diperoleh dari hasil catatan selama penelitian dalam waktu yang telah ditentukan.


(43)

49

DIKDIK MANTERA WIGUNA, 2013

Pengaruh Software Balaboika terhadap Peningkatan kemampuan Mengakses sumber Belajar Elektronik Pada siswa Tuna netra di SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Analisis data dimulai dengan mengolah data di lapangan yang terdapat dalam format pencatatan data pada fase baseline 1 (A1), intervensi (B) dan baseline 2 (A2), kemudian penyajian datanya diperoleh dengan menggunakan grafik. Penyajian data dengan menggunakan analisis visual grafik ini diharapkan dapat lebih memperjelas gambaran stabilitas peningkatan kemampuan mengakses sumber belajar elektronik pada siswa tunanetra. Pendapat ini diperkuat oleh pendapat yang dikemukakan oleh Parsonson, dkk (1984: 145) tentang grafik adalah “the graph is the primary form data of data processing research decision, Judgement and inclusion area basedalmost exclusively on graphed data”. Pernyataan dapat diartikan bahwa grafik merupakan bentuk pengolahan data yang utama, dari keputusan pemrosesan data penelitian, pendapat dari penelitian dan kesimpulan berdasarkan data penelitian. Analisis dengan menggunakan grafik diharapkan dapat lebih memperjelas gambaran dari pelaksanaan eksperimen. Desain Single Subject Research (SSR) ini menggunakan tipe grafik garis yang sederhana (Type Simple Line Graph). Menurut Sunanto (2006: 30) terdapat beberapa komponen penting dalam grafik tersebut, antara lain:

1. Absis: sumbu X yang merupakan sumbu mendatar yang menunjukkan satuan untuk waktu (mislanya sesi, hari dan tanggal).

2. Ordinat: sumbu Y merupakan sumbu vertikal yang menunjukkan satuan untuk variabel terikat atau perilaku sasaran (misalnya persen, frekuensi dan durasi).

3. Titik Awal: pertemuan antara sumbu X dengan sumbu Y sebagai titik awal skala.

4. Skala: garis-garis pendek pada sumbu X dan sumbu Y yang menunjukkan ukuran (misalnya 0%, 25%, 50% dan 75%).

5. Label Kondisi: keterangan yang menggambarkan kondisi eksperimen, misalnya baseline atau intervensi.


(44)

DIKDIK MANTERA WIGUNA, 2013

Pengaruh Software Balaboika terhadap Peningkatan kemampuan Mengakses sumber Belajar Elektronik Pada siswa Tuna netra di SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

6. Garis Perubahan Kondisi: yaitu garis vertikal yang menunjukkan adanya perubahan dari kondisi ke kondisi lainnya, biasanya dalam bentuk garis putus-putus.

7. Judul Grafik: judul yang mengarahkan perhatian pembaca agar segera diketahui hubungan antara variabel bebas dan terikat.

Langkah-langkah yang diambil dalam menganalisis data penelitian adalah sebagai berikut:

1. Menskor hasil pengukuran pada fase baseline 1 (A1) dari subjek setiap sesinya.

2. Menskor hasil pengukuran pada fase intervensi (B) dari subjek setiap sesinya.

3. Menskor hasil pengukuran pada fase baseline 2 (A2) dari subjek setiap sesinya.

4. Membuat tabel perhitungan skor-skor pada fase baseline 1 (A1), fase intervensi (B) dan fase baseline 2 (A2) dari subjek pada setiap sesinya. 5. Menjumlah semua skor yang diperoleh pada baseline 1 (A1), fase intervensi

(B) dan fase baseline 2 (A2) dari setiap sesinya.

6. Membandingkan hasil skor-skor pada fase baseline 1 (A1), fase intervensi (B) dan fase baseline 2 (A2) dari setiap subjek.

7. Membuat analisis dalam bentuk grafik serta garis, sehingga dapat diketahui dengan jelas setiap peningkatan kemampuan mengakses sumber belajar elektronik pada subjek dalam setiap fase secara keseluruhan.


(45)

DIKDIK MANTERA WIGUNA, 2013

Pengaruh Software Balaboika terhadap Peningkatan kemampuan Mengakses sumber Belajar Elektronik Pada siswa Tuna netra di SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 87

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan software Balabolka mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kemampuan mengakses sumber belajar elektronik pada siswa tunanetra yaitu subjek RF. Pengaruh tersebut dapat dilihat dari peningkatan mean level kemampuan mengakses sumber belajar elektronik sebesar 27,3% dari fase baseline 1 (A1) ke fase baseline 2 (A2) atau sebelum dan sesudah dilakukan intervensi dengan menggunakan alat bantu software Balabolka.

Software Balabolka merupakan software pengubah bentuk tulisan ke dalam bentuk suara (Text To Speech) dengan kelebihannya yang bisa menggunakan vocal bahasa Indonesia dan juga bisa meng-convert berbagai macam jenis format teks menjadi format audio. Hal ini tentunya software tersebut dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatan kemampuan mengakses sumber belajar dari media elektronik komputer. Berdasarkan kondisi siswa tunanetra yang mengalami gangguan penglihatan, mereka lebih banyak memanfaatkan fungsi audio untuk mendapatkan informasi dari berbagai media terutama dari media elektronik komputer yang termasuk sumber belajar. Dengan diberikan intervensi menggunakan software Balabolka ini dalam mengakses sumber belajar elektronik, membuat siswa lebih mudah dan lebih luas dalam mengakses berbagai informasi dan materi pembelajaran yang berupa teks digital di dalam komputer.

Berdasarkan hasil analisis data yang dikaitkan dengan teori dan kondisi dilapangan dapat disimpulkan bahwa penggunaan software Balabolka mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kemampuan siswa tunanetra dalam mengakses sumber belajar dari media elektronik komputer.


(46)

DIKDIK MANTERA WIGUNA, 2013

Pengaruh Software Balaboika terhadap Peningkatan kemampuan Mengakses sumber Belajar Elektronik Pada siswa Tuna netra di SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 88

B. Rekomendasi

Dari hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dipaparkan, maka ada beberapa hal yang perlu peneliti sampaikan sebagai suatu rekomendasi, antara lain adalah sebagai berikut :

1. Bagi Sekolah

Penggunaan software Balabolka dapat menjadi perhatian dan pertimbangan sekolah dalam meningkatkan kemampuan mengakses sumber belajar dari media elektronik komputer pada siswa tunanetra, karena sebagian sifat dari software Balabolka ini bisa digunakan secara praktis oleh siswa tanpa harus menginstallnya (portable). Peneliti berharap dalam penggunaan software Balaboka ini dapat dimanfaatkan sebagai media atau alat bantu dalam proses pembelajaran di sekolah. 2. Bagi Guru

Software Balabolka bisa dijadikan sebagai salah satu media atau alat bantu yang dapat menjadi perhatian dan pertimbangan guru dalam proses pembelajaran di sekolah, agar siswa nantinya bisa lebih terampil lagi dalam menggunakan komputer terutama dalam mengakses sumber belajar elektronik. Dengan melalui penggunaan software Balabolka ini diharapkan para guru bisa lebih kreatif dan inovatif lagi untuk meningkatkan life skill siswa dalam penggunaan komputer untuk bekal mereka setelah lulus sekolah.

3. Bagi Peneliti Lainnya

Diharapkan kepada peneliti selanjutnya yang tertarik dengan hasil penelitian ini, untuk bisa meneliti hal-hal lainnya yang berkaitan dengan pemanfaatan suatu alat bantu ataupun media pembelajaran secara lebih mendalam lagi, khususnya dalam penggunaan software Balabolka ini.


(47)

DIKDIK MANTERA WIGUNA, 2013

Pengaruh Software Balaboika terhadap Peningkatan kemampuan Mengakses sumber Belajar Elektronik Pada siswa Tuna netra di SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 89


(48)

DIKDIK MANTERA WIGUNA, 2013

Pengaruh Software Balaboika terhadap Peningkatan kemampuan Mengakses sumber Belajar Elektronik Pada siswa Tuna netra di SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 89

DAFTAR PUSTAKA

AECT. (1977). Definisi Teknologi Pendidikan: Satuan Tugas Definisi dan Terminologi AECT. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Anonim. (2010). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Arief, A.F. (2009). Perangkat Lunak Pengkonversi Teks Tulisan Tangan Menjadi Teks Digital. Skripsi pada Jurusan Matematika Fakultas dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Bahra, A. (2006). Rekayasa Perangkat Lunak. Penerbit Graha Ilmu.

Depdikbud. (1989). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Puastaka. Lowenfeld, B. (l979). Anak Tunanelra di Sekolah. Terjemahan Frans. Harsana

Sasraningrat. Bandung: BP3K Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Morozov, I. (2012). Balabolka Version 2.03. [Online]. Tersedia: http://www.cross-plus-a.com/balabolka.html [03 Maret 2013]

Pank. (2012). Pengertian Software Menurut Beberapa Ahli. [Online]. Tersedia: http://www.lepank.com/2012/08/pengertian-software-menurut-beberapa.htm [18 Februari 2013]

Pelton. (1993). Voice Processing. New York: McGRaw-Hill.

PERTUNI. (2013). Komputer dan Ketunanetraan. [Online]. Tersedia: http://pertuni.idp-europe.org/Artikel-Makalah/komputer.php [21 Februari 2013]

Rahardja, D. (2008). Pengembangan Konsep Bagi Tunanetra. [Online]. Tersedia: http://www.dj-rahardja.blogspot.com [19 Februari 2013]

Rudiyati, S. (2012). Latihan Kepekaan Dria Non-Visual Bagi Anak Tunanetra Buta. Dalam Jurnal Pendidikan Khusus [Online], Vol 5 (2), 14 halaman. Tersedia: http://journal.uny.ac.id/index.php/jpk/article/download/787/611 [25 Februari 2013]


(49)

DIKDIK MANTERA WIGUNA, 2013

Pengaruh Software Balaboika terhadap Peningkatan kemampuan Mengakses sumber Belajar Elektronik Pada siswa Tuna netra di SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 90

Sediyono, E. (2010). Pembuatan Aplikasi Text To Speech Sebagai Media Bantu Komunikasi Penyandang Tunawicara. Penelitian pada Fakultas Teknologi Informasi Universitas Keristen Satya Wacana Salatiga.

Sommerville. (2003). Software Engineering/Sixth Edition. Penerbit Erlangga. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D). Penerbit Alfabeta.

Sunanto, J., Takeuchi K. dan Nakata, H. (2006). Penelitian dengan Subyek Tunggal. Bandung: UPI Press.

Sunanto, J. (2006). Pengantar Penelitian dengan Subyek Tunggal. Bandung: Pusat Pengembangan Penataran Guru Tertulis.

Tarsidi, D. (2011). Definisi Tunanetra. [Online]. Tersedia: http://d-tarsidi.blogspot.com/2011/10/definisi-tunanetra.html [29 Maret 2013] Tarsidi, D. (2009). Pendidikan Siswa Tunanetra 1 Kompilasi Materi Perkuliahan.

Bandung: Jurusan Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan UPI. Wiryokusumo, I. dan Mustaji. (1989). Pengelolaan Sumber Belajar. Surabaya:


(1)

6. Garis Perubahan Kondisi: yaitu garis vertikal yang menunjukkan adanya perubahan dari kondisi ke kondisi lainnya, biasanya dalam bentuk garis putus-putus.

7. Judul Grafik: judul yang mengarahkan perhatian pembaca agar segera diketahui hubungan antara variabel bebas dan terikat.

Langkah-langkah yang diambil dalam menganalisis data penelitian adalah sebagai berikut:

1. Menskor hasil pengukuran pada fase baseline 1 (A1) dari subjek setiap sesinya.

2. Menskor hasil pengukuran pada fase intervensi (B) dari subjek setiap sesinya.

3. Menskor hasil pengukuran pada fase baseline 2 (A2) dari subjek setiap sesinya.

4. Membuat tabel perhitungan skor-skor pada fase baseline 1 (A1), fase intervensi (B) dan fase baseline 2 (A2) dari subjek pada setiap sesinya. 5. Menjumlah semua skor yang diperoleh pada baseline 1 (A1), fase intervensi

(B) dan fase baseline 2 (A2) dari setiap sesinya.

6. Membandingkan hasil skor-skor pada fase baseline 1 (A1), fase intervensi (B) dan fase baseline 2 (A2) dari setiap subjek.

7. Membuat analisis dalam bentuk grafik serta garis, sehingga dapat diketahui dengan jelas setiap peningkatan kemampuan mengakses sumber belajar elektronik pada subjek dalam setiap fase secara keseluruhan.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan software Balabolka mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kemampuan mengakses sumber belajar elektronik pada siswa tunanetra yaitu subjek RF. Pengaruh tersebut dapat dilihat dari peningkatan mean level kemampuan mengakses sumber belajar elektronik sebesar 27,3% dari fase baseline 1 (A1) ke fase baseline 2 (A2) atau sebelum dan sesudah dilakukan intervensi dengan menggunakan alat bantu software Balabolka.

Software Balabolka merupakan software pengubah bentuk tulisan ke dalam bentuk suara (Text To Speech) dengan kelebihannya yang bisa menggunakan vocal bahasa Indonesia dan juga bisa meng-convert berbagai macam jenis format teks menjadi format audio. Hal ini tentunya software tersebut dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatan kemampuan mengakses sumber belajar dari media elektronik komputer. Berdasarkan kondisi siswa tunanetra yang mengalami gangguan penglihatan, mereka lebih banyak memanfaatkan fungsi audio untuk mendapatkan informasi dari berbagai media terutama dari media elektronik komputer yang termasuk sumber belajar. Dengan diberikan intervensi menggunakan software Balabolka ini dalam mengakses sumber belajar elektronik, membuat siswa lebih mudah dan lebih luas dalam mengakses berbagai informasi dan materi pembelajaran yang berupa teks digital di dalam komputer.

Berdasarkan hasil analisis data yang dikaitkan dengan teori dan kondisi dilapangan dapat disimpulkan bahwa penggunaan software Balabolka mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kemampuan siswa tunanetra dalam mengakses sumber belajar dari media elektronik komputer.


(3)

B. Rekomendasi

Dari hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dipaparkan, maka ada beberapa hal yang perlu peneliti sampaikan sebagai suatu rekomendasi, antara lain adalah sebagai berikut :

1. Bagi Sekolah

Penggunaan software Balabolka dapat menjadi perhatian dan pertimbangan sekolah dalam meningkatkan kemampuan mengakses sumber belajar dari media elektronik komputer pada siswa tunanetra, karena sebagian sifat dari software Balabolka ini bisa digunakan secara praktis oleh siswa tanpa harus menginstallnya (portable). Peneliti berharap dalam penggunaan software Balaboka ini dapat dimanfaatkan sebagai media atau alat bantu dalam proses pembelajaran di sekolah. 2. Bagi Guru

Software Balabolka bisa dijadikan sebagai salah satu media atau alat bantu yang dapat menjadi perhatian dan pertimbangan guru dalam proses pembelajaran di sekolah, agar siswa nantinya bisa lebih terampil lagi dalam menggunakan komputer terutama dalam mengakses sumber belajar elektronik. Dengan melalui penggunaan software Balabolka ini diharapkan para guru bisa lebih kreatif dan inovatif lagi untuk meningkatkan life skill siswa dalam penggunaan komputer untuk bekal mereka setelah lulus sekolah.

3. Bagi Peneliti Lainnya

Diharapkan kepada peneliti selanjutnya yang tertarik dengan hasil penelitian ini, untuk bisa meneliti hal-hal lainnya yang berkaitan dengan pemanfaatan suatu alat bantu ataupun media pembelajaran secara lebih mendalam lagi, khususnya dalam penggunaan software Balabolka ini.


(4)

(5)

DAFTAR PUSTAKA

AECT. (1977). Definisi Teknologi Pendidikan: Satuan Tugas Definisi dan Terminologi AECT. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Anonim. (2010). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Arief, A.F. (2009). Perangkat Lunak Pengkonversi Teks Tulisan Tangan Menjadi Teks Digital. Skripsi pada Jurusan Matematika Fakultas dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Bahra, A. (2006). Rekayasa Perangkat Lunak. Penerbit Graha Ilmu.

Depdikbud. (1989). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Puastaka. Lowenfeld, B. (l979). Anak Tunanelra di Sekolah. Terjemahan Frans. Harsana

Sasraningrat. Bandung: BP3K Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Morozov, I. (2012). Balabolka Version 2.03. [Online]. Tersedia:

http://www.cross-plus-a.com/balabolka.html [03 Maret 2013]

Pank. (2012). Pengertian Software Menurut Beberapa Ahli. [Online]. Tersedia: http://www.lepank.com/2012/08/pengertian-software-menurut-beberapa.htm [18 Februari 2013]

Pelton. (1993). Voice Processing. New York: McGRaw-Hill.

PERTUNI. (2013). Komputer dan Ketunanetraan. [Online]. Tersedia:

http://pertuni.idp-europe.org/Artikel-Makalah/komputer.php [21 Februari 2013]

Rahardja, D. (2008). Pengembangan Konsep Bagi Tunanetra. [Online]. Tersedia: http://www.dj-rahardja.blogspot.com [19 Februari 2013]

Rudiyati, S. (2012). Latihan Kepekaan Dria Non-Visual Bagi Anak Tunanetra Buta. Dalam Jurnal Pendidikan Khusus [Online], Vol 5 (2), 14 halaman. Tersedia: http://journal.uny.ac.id/index.php/jpk/article/download/787/611 [25 Februari 2013]


(6)

Sediyono, E. (2010). Pembuatan Aplikasi Text To Speech Sebagai Media Bantu Komunikasi Penyandang Tunawicara. Penelitian pada Fakultas Teknologi Informasi Universitas Keristen Satya Wacana Salatiga.

Sommerville. (2003). Software Engineering/Sixth Edition. Penerbit Erlangga. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D). Penerbit Alfabeta.

Sunanto, J., Takeuchi K. dan Nakata, H. (2006). Penelitian dengan Subyek Tunggal. Bandung: UPI Press.

Sunanto, J. (2006). Pengantar Penelitian dengan Subyek Tunggal. Bandung: Pusat Pengembangan Penataran Guru Tertulis.

Tarsidi, D. (2011). Definisi Tunanetra. [Online]. Tersedia: http://d-tarsidi.blogspot.com/2011/10/definisi-tunanetra.html [29 Maret 2013] Tarsidi, D. (2009). Pendidikan Siswa Tunanetra 1 Kompilasi Materi Perkuliahan.

Bandung: Jurusan Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan UPI. Wiryokusumo, I. dan Mustaji. (1989). Pengelolaan Sumber Belajar. Surabaya:


Dokumen yang terkait

Relevansi Kompetensi Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Dengan Kebutuhan Dunia Usaha/Dunia Industri Otomotif Di kota Medan

3 68 112

KETERAMPILAN MENGEKSPLORASI LINGKUNGAN SISWA TUNANETRA DI SLB YPDP BANDUNG (STUDI KASUS TERHADAP ‘RG’ SALAH SATU SISWA TUNANETRA DI SLB YPDP BANDUNG).

0 4 39

PENGARUH METODE SIMA’I TERHADAP KEMAMPUAN MENGHAFAL SURAT-SURAT PENDEK AL-QUR’AN PADA SISWA TUNANETRA DI SLB NEGERI A KOTA BANDUNG.

2 6 37

BUDAYA BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH LUAR BIASA TUNANETRA (SLB-A) Budaya Belajar Matematika Pada Siswa Sekolah Luar Biasa Tunanetra (SLB-A) (Studi Etnografi Di SLB-A YKAB Surakarta).

0 4 14

PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI BAGI ANAK TUNANETRA DI SLB NEGERI A KOTA BANDUNG.

11 18 40

EFEKTIVITAS MEDIA SEL TIGA DIMENSI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TUNANETRA DI SLB NEGERI A KOTA BANDUNG.

0 2 30

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MENGHAFAL AL-QURAN PADA ANAK TUNANETRA DI SLB NEGERI A PAJAJARAN KOTA BANDUNG.

0 0 28

SELF EFFICACY KARIR PADA PENYANDANG TUNANETRA :Studi Kasus pada Siswa Penyandang Tunanetra di SMLB SLB-A Negeri Kota Bandung.

0 6 28

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BAKIAK TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR TUNANETRA DI SLB NEGERI A KOTA BANDUNG - repository UPI S PLB 1106342 Title

0 0 3

PENGARUH METODE SIMA’I TERHADAP KEMAMPUAN MENGHAFAL SURAT-SURAT PENDEK AL-QUR’AN PADA SISWA TUNANETRA DI SLB NEGERI A KOTA BANDUNG - repository UPI S PLB 1000240 Title

0 0 3