PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA : Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas IV SD Negeri Babakan 2.
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPA
TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA
( Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas IV SD Negeri Babakan 2)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh : KARTINI
1007680
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2014
(2)
LEMBAR PENGESAHAN
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPA
TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA
( Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas IV SD Negeri Babakan 2) Oleh
KARTINI NIM 1007680
Disetujui dan disahkan oleh :
Pembimbing I
Dr. H.Y Suyitno, M.Pd NIP. 195009081981011001
Pembimbing II
Dr. Agus Fany Chandra, M.Pd NIP 198108122005011003
Diketahui oleh :
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia
Drs. Nana Djumhana, M.Pd NIP 19590508031002
(3)
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul ”Penerapan metode
eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA tentang perubahan wujud benda (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Babakan 2) ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Januari 2014
Yang membuat pernyataan
KARTINI
(4)
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPA TENTANG
PERUBAHAN WUJUD BENDA
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Babakan 2) KARTINI
1007680 ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Dari hasil analisis metode yang digunakan dalam pembelajaran IPA di kelas IV SD Negeri Babakan tampak masih monoton yaitu ceramah dan tanya jawab serta tidak melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran, sehingga pembelajaran kurang bermanfaat bagi siswa serta berdampak pada kurang meningkatnya hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa, serta faktor pendukung dan faktor penghambat pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa tentang perubahan wujud benda pada pembelajaran IPA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan model penelitian adaptasi dari Kemmis dan Mc. Tagart. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV sebanyak 41 orang siswa yang terdiri dari 24 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian dilakukan dalam tigaa siklus. Siklus pertama, kedua dan ketiga terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan observasi, refleksi dan tindak lanjut. Data penelitian diperoleh melalui observasi, tes, dan dokumentasi kegiatan pembelajaran. Data hasil penelitian dianalisis, diolah, dideskripsikan, didiskusikan dan dikaji ulang bersama-sama guru mitra, kemudian direfleksi sebagai bahan pertimbangan pada tindakan selanjutnya. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran IPA dengan menerapkan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini ditunjukkan oleh perolehan nilai rata-rata pada siklus I sebesar 64,32, siklus II sebesar 74,39 dan pada siklus III sebesar 80,85. Serta pencapaian KKM pada siklus I sebesar 51,22%, siklus II 73,17% dan siklus III 92,68%.
(5)
DAFTAR ISI
ABSTRAK ……….. i
KATA PENGANTAR ……….. ii
UCAPAN TERIMA KASIH ……….…... iii
DAFTAR ISI ………. v
DAFTAR TABEL ...……….. viii
DAFTAR GAMBAR ………. ix
DAFTAR GRAFIK ………... x
DAFTAR LAMPIRAN ………. xi
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Hipotesis Tindakan ... 3
D. Tujuan dan manfaat Penelitian ... 3
E. Manfaat Penelitian ……… 4
F. Definisi Operasional ... 5
BAB II. METODE EKSPERIMEN DAN HASIL BELAJAR A. Metode Eksperimen ... 6
B. Hasil belajar ……… 8
C. Pengertian IPA ... 9
D. Perubahan Wujud benda ... 14
a. Mencair ... 15
b. Membeku ………..... 16
c.Menguap ……….. 16
d.Mengembun ……… 17
(6)
BAB. III. METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN
A.Metode Penelitian ... 19
B.Prosedur Penelitian ... 21
C.Setting tempat Penelitian ... 23
D.Subyek Penelitian ... 23
E. Instrumen Penelitian ... 23
F. Pengolahan dan Analisa Data ... 24
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Deskripsi Data Awal Peneliti…... 26
B.Hasil Penelitian ... 29
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN A.Simpulan ... 62
B.Saran ... 63
C.DAFTAR PUSTAKA ... 65
D.LAMPIRAN – LAMPIRAN ... 67
(7)
DAFTAR TABEL Tabel
4.1 Profil Sekolah ………. 26
4.2 Daftar Tenaga pendidik dan Kependidikan ……… 27
4.3 Daftar jumlah siswa ……… 27
4.4 Hasil Observasi Kinerja Guru Menyusun RPP Siklus I……….. 33
4.5 Hasil Observasi kinerja Guru Melaksanakan Pembelajaran Siklus I …. 34
4.6 Hasil Observasi Aktivitas siswa dalam kelompok siklus I ……… 35
4.7 Fokus tindakan Guru dan Siswa siklus II ……….. 39
4.8 Hasil Observasi Kinerja Guru Menyusun RPP Siklus II………. 42
4.9 Hasil Observasi kinerja Guru Melaksanakan Pembelajaran Siklus II .... 43
4.10 Hasil Observasi Aktivitas siswa dalam kelompok siklus II……… 44
4.11 Peningkatan Hasil Belajar Siswa siklus I dan siklus II ……….. 46
4.12 Fokus tindakan Guru dan Siswa siklus III ………. 49
4.13 Hasil Observasi Kinerja Guru Menyusun RPP Siklus III……….. 52
4.14 Hasil Observasi kinerja Guru Melaksanakan Pembelajaran Siklus III .. 53
4.15 Hasil Observasi Aktivitas siswa dalam kelompok siklus I ……… 54
(8)
DAFTAR GAMBAR Gambar
2.1 Perubahan wujud benda………..………... 15
2.2 Perubahan wujud benda padat menjadi cair ... 15
2.3 Perubahan wujud cair menjadi padat ……... 16
2.4 Perubahan wujud cair menjadi gas ………... 17
2.5 Perubahan wujud gas menjadi cair ... 17
2.6 Perubahan wujud padat menjadi gas …. ... 18
(9)
DAFTAR GRAFIK
Grafik
4.1 Perbandingan nilai rata-rata siswa data awal dan siklus I ... 36 4.2 Perbandingan persentase ketuntasan belajar siswa data awal dan siklus I . 37 4.3 Perbandingan nilai rata-rata siklus I dan siklus II ... 46 4.4 Perbandingan persentase ketuntasan belajar siklus I dan siklus II ... 47 4.5 Perbandingan nilai rata-rata siklus I, II dan siklus III ... 56 4.6 Perbandingan persentase ketuntasan belajar siswa siklus I, II dan III …. 57
(10)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ………. 67
2. Hasil Instrumen Penelitian (Tes dan Non Tes) ……… 87
3. Dokumentasi ……… 111
(11)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Proses pembelajaran merupakan suatu fase yang sangat menentukan terhadap keberhasilan belajar siswa. Sebagai pengembang sumber daya manusia, pendidik haruslah peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi. Untuk melangsungkan kegiatan pembelajaran yang baik telah banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam hal peningkatan kinerja pendidik maupun model dan teknik pembelajaran yang digunakan, sehingga diharapkan mampu menciptakan sumber daya manusia yang memiliki sikap, pengetahuan dan keterampilan yang memadai. Pengembangan sumber daya manusia harus dilakukan karena kemampuan dan keunggulan suatu bangsa, salah satunya tercermin dari faktor kualitas sumber daya manusia. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( IPTEK) masa kini dan mendatang yang begitu pesat menuntut pengembangan kemampuan siswa dalam bidang ilmu kealaman (sains) merupakan salah satu kunci keberhasilan.
Sudjana (2001) menyatakan bahwa upaya pengembangan pendidikan dalam laju pengembangan merupakan suatu keharusan karena pendidikan perlu mengembangkan dirinya untuk lebih berperan sebagai pendidikan yang mengembangkan sumber daya manusia dan tatanan kehidupan .
Perubahan yang dinamis itu terjadi akibat perkembangan IPTEK, perubahan-perubahan nilai budaya dan meningkatnya tuntutan masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang lebih maju . Dengan demikian siswa diharapkan mampu memahami dan mengimbangi segala perubahan tersebut. Tetapi pada kenyatannya siswa masih sangat jauh untuk bisa menunjukkan hasil belajar yang baik . Fenomena ini merupakan indikasi bahwa kemungkinan pembelajaran masih dipandang sebagi proses teori behaviorisme yang memberikan peran guru sebagai pentransfer ilmu. Oleh karena itu pembelajaran masih menjadi link yang terputus dengan proses kognitif yang terjadi pada benak siswa, sehingga strukturisasi pemahaman konsep belajar yang berbasis kepada life skill dan kesadaran siswa terhadap lingkungan masih sangat lemah.
(12)
Fenomena tersebut seperti yang terjadi dari hasil observasi lapangan, dimana dalam pembelajaran IPA sehari-hari di SD Negeri Babakan Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung guru sering dihadapkan pada rendahnya hasil belajar siswa dengan memperoleh nilai rata-rata ulangan harian 56,61 berada dibawah KKM sekolah yaitu 70. Rendahnya hasil belajar ini tidak terlepas dari proses pembelajaran yang dilaksanakan guru, oleh sebab itu perlu adanya upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA.
Permasalahan yang timbul adalah bagaimana upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah memilih dan menerapkan metode pembelajaran yang tepat untuk menyampaikan suatu materi pelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Dewasa ini sedang dikembangkan bermacam-macam metode pembelajaran untuk menolong para pendidik agar dapat meningkatkan kemampuannya dalam menyampaikan pelajaran. Salah satu metode pembelajaran yang berguna bagi pendidik untuk menemukan apa yang harus dilakukan dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran adalah penerapan metode eksperimen.
Penerapan metode eksperimen dapat digunakan dalam upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa, karena metode eksperimen dapat mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang benar. Metode eksperimen merupakan metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan. Sebagai metode penyajian, eksperimen tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru, walaupun dalam proses eksperimen peran siswa hanya sekadar memerhatikan, akan tetapi eksperimen dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret. Dalam strategi pembelajaran, eksperimen dapat digunakan untuk mendukung keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori dan inkuiri.
Penerapan metode eksperimen ini didasarkan pada materi yang akan diajarkan yaitu tentang perubahan wujud benda, karena dengan metode eksperimen ini siswa mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta
(13)
atau data yang benar.melalui kegiatan eksperimen yang dilakukan oleh guru di akhir kegiatan
Pemilihan materi perubahan wujud benda merupakan materi yang diajarkan di kelas IV semester 1 yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku di tempat penelitian dilakukan yaitu di SD Negeri Babakan Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : Bagaimanakah penerapan Metode eksperimen pada mata pelajaran IPA tentang perubahan wujud benda di Kelas IV SD Negeri Babakan Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung dapat meningkat ?
Rumusan masalah tersebut selanjutya dijabarkan menjadi beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut :
a. Bagaimana perencanaan penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan pemahaman perubahan wujud benda pada siswa kelas IV SD Negeri Babakan Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung ?
b. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA melalui metode eksperimen dapat meningkatkan pemahaman perubahan wujud benda pada siswa kelas IV ? c. Bagaimana hasil belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran IPA
melalui metode eksperimen?
C. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah :
ˮPenerapan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA tentang perubahan wujud benda dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Babakan Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung ˮ
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
(14)
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk menggambarkan tentang perencanaan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan metode eksperimen di kelas IV SD Negeri Babakan Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung.
Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk :
1.Menggambarkan perencanaan pembelajaran IPA topik perubahan wujud benda melalui metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa
2.Menggambarkan pelaksanaan pembelajaran IPA topik perubahan wujud benda melalui metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa
3.Menggambarkan peningkatan hasil belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran IPA topik perubahan wujud benda melalui metode eksperimen
E. Manfaat Penelitian
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, diantaranya : 1. Bagi Siswa
a. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran IPA pada topik perubahan wujud benda
b. Memotivasi kemauan belajar siswa pada mata pelajaran IPA 2. Bagi guru
a. Memberikan pengalaman dalam meracang pembelajaran IPA dengan metode eksperimen di Sekolah Dasar
b. Mendorong guru agar lebih kreatif dalam mengelola proses pembelajaran IPA
3. Bagi Sekolah
a. Memberikan kontribusi yang positif bagi peningkatan kualitas pembelajaran IPA di sekolah
b. Menumbuhkan suasana akademis yang kondusif bagi peningkatan kualitas pendidikan di sekolah
(15)
4. Bagi peneliti
a. Menambah pengalaman dalam merancang pembelajaran IPA di kelas terutama dengan penerapan metode eksperimen
b. Kegiatan pembelajaran dengan metode eksperimen dapat dijadikan alternatif metodologis dalam pembelajaran IPA
F. Definisi Operasional Metode Eksperimen
Eksperimen adalah percobaan untuk membuktikan suatu pertanyaan atau hipotesis tertentu. Eksperimen bisa dilakukan pada suatu laboratorium atau di luar laboratorium, pekerjaan eksperimen mengandung makna belajar untuk berbuat, karena itu dapat dimasukkan ke dalam metode pembelajaran. Metode eksperimen adalah cara penyajian bahan pelajaran di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami untuk membuktikan sendiri sesuatu pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari.
Dalam proses belajar mengajar dengan metode eksperimen ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang suatu objek, keadaan atau proses sesuatu. Peran guru dalam metode eksperimen ini sangat penting, khususnya berkaitan dengan ketelitian dan kecermatan sehingga tidak terjadi kekeliruan dan kesalahan dalam memaknai kegiatan eksperimen dalam kegiatan belajar mengajar. Jadi peran guru untuk membuat kegiatan belajar ini menjadi faktor penentu berhasil atau gagalnya metode eksperimen ini.
(16)
BAB III
METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas ( Classroom Action Research ) yaitu suatu model penelitian yang dilakukan oleeh guru ke kelas atau di sekolah tempat ia mengajardengan penekanan padapenyempurnaan atau peningkatan proses dan praksis pembelajaran
Arikunto ( 2002 : 2-3 ) menjelaskan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) melalui paparan difinisi dari konsep penelitian, tindakan dan kelas, yaitu sebagai berikut :
1. Penelitian menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek menggunakan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu dari suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
2. Tindakan menunjukkan suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan.
3. Kelas dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa dalam waktu yang sama menerima pelajaran yamg sama dari guru yang sama pula.
Dari paparan definisi yang disebutkan di atas maka dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) adalah suatu kegiatan mencermati suatu kegiatan belajar yang dilakukan dengan sengaja oleh peneliti di kelas dengan menggunakan metodologi tertentu dengan tujuan memperbaiki praktek pembelajaran.
Guru dalam Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dapat melihat sendiri praktek pembelajaran atau bersama observer melakukan penelitian terhadap siswa dilihat dari segi aspek interaksinya dalam proses belajar mengajar yang
(17)
berlangsung di kelas. Guru setelah mengadakan PTK dapat memperbaiki praktek-praktek pembelajaran sehingga lebih efektif.
Pelaksanaan PTK yang dilakukan guru tidak akan mengganggu dalam pencapaian target kurikulum, karena dalam penelitian tdak mempengaruhi materi pembelajaran tetapi umtuk memperbaiki proses pembelajaran demi tujuan yang telah ditagetkan. Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas melibatkan siswa melalui tindakan yang telah direncanakan oleh peneliti.
Menurut Arikunto (2009:20) ” Penelitian Tindakan Kelas tidak pernah merupakan kegiatan tunggal, tetapi harus berupa rangkaian kegiatan yang akan kembali ke asal sehingga membentuk suatu siklus”. Oleh karena itu model penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah model penelitian yang dikembangkan oleh Kemmis da Mc Taggart yaitu model penelitian yang menggunakan model spiral refleksi yang terdiri dari beberapa siklus. Tiap siklus dimulai dari perencanaan (planning), kemudian tindakan (acting) dan pengamatan (observing), dan yang terakhir adalah refleksi (reflecting).. Setiap tahapan tersebut berfungsi saling menguraikan karena pada masing-masing tahapan meliputi proses penyempurnaan yang harus dilaksanakan secara terus menerus sehingga mendapatkan hasil yang diinginkan.
Adapun dalam penelitian ini, peneliti akan melaksanakan tiga siklus, dimana ketiga siklus tersebut mencakup satu pokon bahasan utuh dalam mata pelajaran IPA kelas IV SD semester I. Untuk memperjelas pola pengembangan tiap siklus, berikut ini dikutip model visualisasi bagan yang disusun oleh Kemmis dan Mc Taggart.
(18)
Gambar 3.1
Desain Penelitian Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto S.2006:93)
B. Prosedur Penelitian
Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti mengadakan orientasi lapangan (penelitian awal) dengan kegiatan sebagai berikut :
S I K L U S 1
Penyusunan Rencana Tindakan II Analisis dan refleksi tindakan I Observasi Pelaksanaan
Tindakan I
Pelaksanaan Tindakan I
Pembelajaran IPA melalui metode eksperimen
Identifikasi masalah
Proses pembelajaran IPA di SD
Upaya peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan metode eksperimen
Pengkajian
Teori-teori pembelajaran IPA
Penelitian Tindakan Kelas
Hasil Penelitian & Observasi Lapangan
Pra Tindakan
Mengungkap kemampuan awal siswa
Sebelum pembelajaran melalui metode eksperimen
Menetapkan topik pembelajaran I
Menyusun RPP Tindakan I
Menyusun LKS dan Alat evaluasi
Pembagian Kelompok
Analisis dan refleksi tindakan II Observasi Pelaksanaan
Tindakan II Pelaksanaan Tindakan II
Pembelajaran IPA melalui metode eksperimen S I K L U S II
Hasil, temuan,Kesimpulan dan rekomendasi
(19)
a. Evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran untuk memperoleh gambaran pelaksanaan pembelajaran IPA sebelum menggunakan metode eksperimen
b. Mengidentifikasi masalah-masalah pembelajaran yang terdapat di sekolah tempat penelitian.
Setelah mengadakan orientasi lapangan maka penelitian dimulai, prosedur yang ditempuh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Tahap perencanaan ( Planning )
a. Peneliti melakukan analisis KTSP untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan pada siswa dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA
b. Merancang dan menyusun rencana pembelajaran (RPP)
c. Menyusun instrumen penelitian. Instrumen penelitian ini berfungsi untuk merekam semua data-data yang dibutuhkan
d. Konsultasi instrumen dengan dosen pembimbing agar instrumen yang dibuat berkualitas baik
e. Merevisi instrumen jika diperlukan 2. Tahap Pelaksanaan dan Pengamatan
a. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen
b. Untuk mendapatkan data tentang peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang konsep perubahan wujud benda dalam setiap siklus maka dilakukan postes
c. Diskusi dengan observer untuk mengetahui keterangan tentang aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung, dan untuk mengetahui jika ada kelemahan atau kekurangan selama proses pembelajaran berlangsung.
Pelaksanaan Pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan sebanyak tiga siklus, yaitu siklus I pada tanggal 27 Nopember
(20)
2013, siklus II pada tanggal 4 Desember 2013, dan siklus III pada tanggal 11 Desember 2013
Analisis dan Refleksi
Pada setiap siklus, data yang diperoleh dianalisis sesgera mungkin berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditatapkan. Setelah dinalisis kemudian direfleksikan sebagai bahan evaluasi dan koreksi untuk memperbaiki siklus berikutnya.
Membuat kesimpulan hasil penelitian
Kesimpulan hasil penelitian diperoleh dari hasil analisis data yang diperoleh dari kegiatan pada siklus 1, 2, dan 3
C. Setting Tempat
Penelitian tindakan kelas ini, akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Babakan Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung.
D. Subyek penelitian
Subjek Penelitian adalah siswa SD Babakan sebanyak 41 siswa, yang terdiri dari 24 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Adapun fokus dalam penelitian tindakan kelas ini adalah pembelajaran IPA tentang konsep perubahan wujud benda di kelas IV SD semester I. Pada setiap tindakan, perlakuan kelas dilaksanakan dengan membagi ke dalam 6 kelompok kecil.
E. Instrumen Penelitian
Mengenai hal-halyang ingin dikaji melalui penelitian ini, maka dibuat seperangkat instrumen penelitian yang dimaksud adalah sebagai beriktu:
Instrumen Pembelajaran
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dibuat persiklus yang berisi standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok, metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, alat dan bahan/ sumber belajar, dan penilaian.
(21)
b. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar Kerja siswa (LKS) memuat kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan oleh siswa dalam proses pembelajaran. Penyajian materi dalam LKS diawali dengan petunjuk langkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan siswa dan dilanjutkan dengan memberikan pertranyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa untuk memahami konsep IPA sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai.
Instrumen Pengumpulan Data
a. Lembar Observasi Pembelajaran
Lembar observasi pembelajaran ini digunakan untuk melihat kesesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan pembelajaran. Juga digunakan untuk mengukur tingkah laku individu atau terjadinya suatu proses kegiatan yang dapat diamati. Orang yang bertugas mengisi observasi adalah observer.
b. Lembar Tes
Tes merupakan sejumlah pertanyaan yang memiliki jawaban benar atau salah, tes diartikan juga sebagai sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban, atau sejumlah pertanyaan yang harus diberikan tanggapan.
Tes yang digunakan dalam penelitian ini soal tes akhir siklus. Soal tes akhir siklus dilaksanakan pada setiap akhir siklus yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dan sebagai bahan refleksi pembelajaran yang dilaksanakan untuk memperbaiki proses pembelajaran berikutnya.
F. Pengolahan dan Analisis Data
Setelah data diperoleh, maka dilakukan pengolahan data terhadap data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif yaitu berupa lembar observasi dan catatan lapangan, sedangkan data kuntitatif adalah berupa hasil tes yang dilakukan pada setiap akhir siklus
(22)
Prosedur analisis data yang diperoleh dalam penelitian adalah sebagai berikut:
a. Pengolahan data kualitatif
Data kualitatif terdiri atas hasil observasi dan catatan lapangan. Teknik yang dilakukan adalaah dengan cara menafsirkan hasil kemudian dideskripsikan dan selanjutnya disimpulkan.
b. Pengolahan data kuantitatif
Data kuantitatif berasal dari data tes yang berupa jawaban siswa terhadap soal- soal yang diberikan guru, dengan patokan jawaban benar sesuai dengan petunjuk yang ada pada soal tersebut. Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam pembelajara IPA tentang konsep perubahan wujud benda, digunakan rumus:
Persentase penguasaan = jumlah skor yang diperoleh x 100% Skor total
Untuk menghitung rata – rata kelas dilakukan dengan rumus:
x =
Keterangan :
x = rata-rata (mean) ∑x = jumlah seluruh skor
N = banyaknya subjek (Nana S, 2011:109)
Untuk menghitung presentase jumlah siswa yang sudah mencapai nilai KKM dilakukan dengan rumus
Presentase pencapaian KKM = Jumlah siswa yang mencapai KKM x 100 Jumlah siswa keseluruhan
(23)
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan
Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas mengenai penggunaan
metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IV SDN
Babakan Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung dalam konsep perubahan
wujud benda dapat disimpulkan bahwa;
1. Perencanaan pembelajaran IPA menggunakan metode eksperimen di
mulai dari merumuskan indikator yang harus dicapai setelah metode
eksperimen berakhir, menetapkan langkah- langkah eksperimen yang
akan dilaksanakan, memperhitungkan waktu yang dibutuhkan , serta
mempersiapkan media yang akan digunakan.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan dalam
penelitian ini mengacu lampiran Permendiknas RI Nomor 41 Tahun
2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah. RPP dalam penelitian ini mempunyai kekhasan yaitu
dalam langkah pembelajaran yang disesuaikan dengan tahapan metode
eksperimen. Dalam penyusunan RPP ini peneliti melengkapi dengan
lembar kerja siswa (LKS), soal evaluasi, dan lembar observasi
aktivitas guru dan siswa yang disesuaikan dengan materi yang dibahas
yaitu tentang perubahan wujud benda.
3. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang perubahan
(24)
eksperimen. Hal ini ditunjukkan oleh perolehan nilai rata rata pada
siklus I sebesar 64.32, Sikluis II sebesar 74.39 dan siklus III sebesar
80.85
4. Perencanaan Pembelajaran IPA tentang perubahan wujud benda
melalui Penerapan metode eksperimen dalam upaya untuk
meningkatkan hasil belajar Pembelajaran IPA.
5. Proses Pembelajaran IPA dalam meningkatkan hasil belajar
siswa tentang perubahan wujud benda melalui penerapan metode
eksperimen ada peningkattan sebesar 22 % dari 51.22 % pada
siklus pertama menjadi 73.17 % pada siklus kedua dan peningkatan
19.51 % dari siklus II 73.17 menjadi 92.68 % pada siklus III
B. Saran
Penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan peneliti meskipun masih
memperlihatkan kelemahan dan keterbatasan, tetapi telah memberikan manfaat
bagi perbaikan kualitas pembelajaran IPA di kelas IV SD Negeri Babakan
Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung. Berdasarkan pengalaman ini
peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai berikut.:
1. Saran untuk Guru
Guru harus peduli terhadap setiap proses pembelajaran sehingga dapat
mengidentifikasi setiap kelemahan dan kelebihan dari penyelenggaraan
pembelajaran yang ia laksanakan. Apabila terdapat kekurangan sebaiknya segera
melakukan perbaikan melalui penelitian tindakan kelas. Kerjasama antar guru
(25)
kualitas proses pembelajaran. Dengan tumbuhnya kerjasama yang baik antara
guru diharapkan akan terjadi peningkatan profesionalisme guru yang juga akan
berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa.
2. Saran untuk kegiatan peneliti lebih lanjut
Kegiatan pembelajaran menggunakan metode eksperimen dapat dijadikan
alternatif metodologis dalam pembelajaran IPA karena strategi pembelajaran
menggunakan metode eksperimen mampu meningkatkan hasil belajar siswa
pada pembelajaran IPA di Kelas IV IV SD Negeri Babakan Kecamatan
Babakan Ciparay Kota Bandung Tetapi karena hasilnya belum maksimal, maka
perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memaksimalkan hasil yang
(26)
DAFTAR PUSTAKA
Abimanyu, dkk. 2009. Strategi Pembelajaran, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Jakarta : Depdiknas.
Abdul Majid, 2009 Perencanaan pembelajaran : Bandung PT Remaja Rosdakarya
Adeng Slamet, dkk. 2008. Praktikum IPA, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Jakarta : Depdiknas.
Adzkiya.MN, dkk 2010 Percobaan terhadap zat. Bandung CV Megah Jaya
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Awalludin, dkk. 2008. Statistika Pendidikan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Jakarta : Depdiknas.
Dahar. 1996 Model-model Mengajar, Bandung : CV Diponegoro
Depdikbud, (1994) Metodik Khusus Pengajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SD Jakarta
Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta : Dirjen Dikdasmen.
Didi S.,Encep S. 2007 Pembeharuan dalam PBM di SD, Bandung : UPI PRESS
Endang Purwanti, dkk, 2008, Assesmen Pembelajaran SD, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Jakarta : Depdiknas.
Hamalik, O 2001. Proses Balajar Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara
Hatimah,I.,Susilana.,R Nuraedi. 2006 Penelitian Pendidikan, Bandung : UPI PRESS
Hermawan R. (2000). Penelitian Tindakan Kelas Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia
Leksono, Suroso Mukti. 2004. Sain Modern. Jakarta: Pustaka Widia Utama.
Muslim dan Jumhana, Nana. 2007. Pendidikan IPA, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Jakarta : Depdiknas.
(27)
Nana Syaodih Sukmadinata, 2010 Metode Penelitian Pendidikan. Bandung PT Remaja Rosdakarya
Nasution S. (1992) Berbagai pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara
N, Sudirman dkk. 1992. Ilmu Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Rochiati, Wiriaatmadja. 2008. Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.
Roestiyah N.K 2012 Strategi Belajar Mengajar : Jakarta PT Rineka Cipta
Rustam, Mudilarto. 2004. Penelitian Tindakan Kelas, Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Jakarta : Depdiknas.
Sagala, Syaiful. 2012. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sudjana, Nana. 2009. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sudjana Nana, 2012 Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar : Bandung PT Remaja Rosdakarya
Samatowa.U 2006 . Bagaimana membelajarkan IPA di Sekolah Dasar Jakarta 2006 Depdiknas
Setia Aji, A Hidayat 2009, Mengenal Zat. Bandung, PT Graha Bandung Kencana
Sumiati, Asra 2009 Metode Pembelajaran . Bandung : CV Wacana Prima
Tirtaraharja,U. (1994). Pengantar Pendidikan. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdikbud
Tuswanto. W 2010 Percobaan terhadap air Bandung : CV Megah Jaya
(1)
Prosedur analisis data yang diperoleh dalam penelitian adalah sebagai berikut:
a. Pengolahan data kualitatif
Data kualitatif terdiri atas hasil observasi dan catatan lapangan. Teknik yang dilakukan adalaah dengan cara menafsirkan hasil kemudian dideskripsikan dan selanjutnya disimpulkan.
b. Pengolahan data kuantitatif
Data kuantitatif berasal dari data tes yang berupa jawaban siswa terhadap soal- soal yang diberikan guru, dengan patokan jawaban benar sesuai dengan petunjuk yang ada pada soal tersebut. Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam pembelajara IPA tentang konsep perubahan wujud benda, digunakan rumus:
Persentase penguasaan = jumlah skor yang diperoleh x 100% Skor total
Untuk menghitung rata – rata kelas dilakukan dengan rumus:
x =
Keterangan :
x = rata-rata (mean) ∑x = jumlah seluruh skor
N = banyaknya subjek (Nana S, 2011:109)
Untuk menghitung presentase jumlah siswa yang sudah mencapai nilai KKM dilakukan dengan rumus
Presentase pencapaian KKM = Jumlah siswa yang mencapai KKM x 100
(2)
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas mengenai penggunaan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IV SDN Babakan Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung dalam konsep perubahan wujud benda dapat disimpulkan bahwa;
1. Perencanaan pembelajaran IPA menggunakan metode eksperimen di mulai dari merumuskan indikator yang harus dicapai setelah metode eksperimen berakhir, menetapkan langkah- langkah eksperimen yang akan dilaksanakan, memperhitungkan waktu yang dibutuhkan , serta mempersiapkan media yang akan digunakan.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan dalam penelitian ini mengacu lampiran Permendiknas RI Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. RPP dalam penelitian ini mempunyai kekhasan yaitu dalam langkah pembelajaran yang disesuaikan dengan tahapan metode eksperimen. Dalam penyusunan RPP ini peneliti melengkapi dengan lembar kerja siswa (LKS), soal evaluasi, dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa yang disesuaikan dengan materi yang dibahas yaitu tentang perubahan wujud benda.
3. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang perubahan wujud benda mengalami peningkatan setelah diterapkannya metode
(3)
eksperimen. Hal ini ditunjukkan oleh perolehan nilai rata rata pada siklus I sebesar 64.32, Sikluis II sebesar 74.39 dan siklus III sebesar 80.85
4. Perencanaan Pembelajaran IPA tentang perubahan wujud benda melalui Penerapan metode eksperimen dalam upaya untuk meningkatkan hasil belajar Pembelajaran IPA.
5. Proses Pembelajaran IPA dalam meningkatkan hasil belajar siswa tentang perubahan wujud benda melalui penerapan metode eksperimen ada peningkattan sebesar 22 % dari 51.22 % pada siklus pertama menjadi 73.17 % pada siklus kedua dan peningkatan 19.51 % dari siklus II 73.17 menjadi 92.68 % pada siklus III
B. Saran
Penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan peneliti meskipun masih memperlihatkan kelemahan dan keterbatasan, tetapi telah memberikan manfaat bagi perbaikan kualitas pembelajaran IPA di kelas IV SD Negeri Babakan Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung. Berdasarkan pengalaman ini peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai berikut.:
1. Saran untuk Guru
Guru harus peduli terhadap setiap proses pembelajaran sehingga dapat mengidentifikasi setiap kelemahan dan kelebihan dari penyelenggaraan pembelajaran yang ia laksanakan. Apabila terdapat kekurangan sebaiknya segera melakukan perbaikan melalui penelitian tindakan kelas. Kerjasama antar guru harus terus ditumbuh kembangkan dalam mengembangkan dan memperbaiki
(4)
kualitas proses pembelajaran. Dengan tumbuhnya kerjasama yang baik antara guru diharapkan akan terjadi peningkatan profesionalisme guru yang juga akan berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa.
2. Saran untuk kegiatan peneliti lebih lanjut
Kegiatan pembelajaran menggunakan metode eksperimen dapat dijadikan alternatif metodologis dalam pembelajaran IPA karena strategi pembelajaran menggunakan metode eksperimen mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA di Kelas IV IV SD Negeri Babakan Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung Tetapi karena hasilnya belum maksimal, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memaksimalkan hasil yang diharapkan.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Abimanyu, dkk. 2009. Strategi Pembelajaran, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Jakarta : Depdiknas.
Abdul Majid, 2009 Perencanaan pembelajaran : Bandung PT Remaja Rosdakarya
Adeng Slamet, dkk. 2008. Praktikum IPA, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Jakarta : Depdiknas.
Adzkiya.MN, dkk 2010 Percobaan terhadap zat. Bandung CV Megah Jaya
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Awalludin, dkk. 2008. Statistika Pendidikan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Jakarta : Depdiknas.
Dahar. 1996 Model-model Mengajar, Bandung : CV Diponegoro
Depdikbud, (1994) Metodik Khusus Pengajaran Ilmu Pengetahuan Alam
di SD Jakarta
Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta : Dirjen Dikdasmen.
Didi S.,Encep S. 2007 Pembeharuan dalam PBM di SD, Bandung : UPI PRESS Endang Purwanti, dkk, 2008, Assesmen Pembelajaran SD, Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi, Jakarta : Depdiknas.
Hamalik, O 2001. Proses Balajar Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara
Hatimah,I.,Susilana.,R Nuraedi. 2006 Penelitian Pendidikan, Bandung : UPI PRESS
Hermawan R. (2000). Penelitian Tindakan Kelas Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia
Leksono, Suroso Mukti. 2004. Sain Modern. Jakarta: Pustaka Widia Utama. Muslim dan Jumhana, Nana. 2007. Pendidikan IPA, Direktorat Jenderal
(6)
Nana Syaodih Sukmadinata, 2010 Metode Penelitian Pendidikan. Bandung PT Remaja Rosdakarya
Nasution S. (1992) Berbagai pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara
N, Sudirman dkk. 1992. Ilmu Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Rochiati, Wiriaatmadja. 2008. Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung : PT.
Remaja Rosda Karya.
Roestiyah N.K 2012 Strategi Belajar Mengajar : Jakarta PT Rineka Cipta
Rustam, Mudilarto. 2004. Penelitian Tindakan Kelas, Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Jakarta : Depdiknas.
Sagala, Syaiful. 2012. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sudjana, Nana. 2009. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algesindo.
Sudjana Nana, 2012 Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar : Bandung PT Remaja Rosdakarya
Samatowa.U 2006 . Bagaimana membelajarkan IPA di Sekolah Dasar Jakarta 2006 Depdiknas
Setia Aji, A Hidayat 2009, Mengenal Zat. Bandung, PT Graha Bandung Kencana Sumiati, Asra 2009 Metode Pembelajaran . Bandung : CV Wacana Prima
Tirtaraharja,U. (1994). Pengantar Pendidikan. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdikbud
Tuswanto. W 2010 Percobaan terhadap air Bandung : CV Megah Jaya Wahyudin dkk, 2008 99 percobaan sehari-hari : Jakarta Armandelta