EFEKTIVITAS PENGGUNAAN APLIKASI TOUCH AND CORRECT DALAM PELAFALAN UMLAUT PADA BAHASA JERMAN.
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN APLIKASI TOUCH
AND CORRECT DALAM PELAFALAN UMLAUT
PADA BAHASA JERMAN
SKRIPSIDiajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Jerman
Oleh : Annisa Mardiyyah
NIM 1100032
DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015
(2)
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN APLIKASI TOUCH AND CORRECT DALAM PELAFALAN UMLAUT PADA BAHASA JERMAN
Oleh Annisa Mardiyyah
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra
©ANNISA MARDIYYAH 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Desember 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
(3)
ANNISA MARDIYYAH
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN APLIKASI TOUCH AND CORRECT DALAM PELAFALAN UMLAUT PADA BAHASA JERMAN
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING: Pembimbing I
Dr.Lucky Herliawan Y.A.,M.Pd. NIP 196401041989031001
Pembimbing II
Irma Permatawati, S.Pd.,M.Pd. NIP 198210042005012001
Mengetahui
Ketua Departemen Pendidikan Bahasa Jerman
Drs. Amir, M.Pd. NIP 196111101985031005
(4)
ii
Annisa Mardiyyah, 2015
ABSTRAKSI
Mardiyyah, Annisa. Efektivitas Penggunaan Aplikasi Touch and Correct dalam Pelafalan Umlaut Pada Bahasa Jerman. Skripsi. Bandung: Jurusan Pendidikan
Bahasa Jerman FPBS UPI. 2015.
Berbicara merupakan salah satu aspek penting dalam pembelajaran bahasa Jerman. Siswa dituntut untuk mempunyai pelafalan yang baik, agar dipahami oleh lawan bicara dan tidak terjadi kesalahpahaman. Namun terkadang mereka mengalami kesulitan dalam melafalkan kata-kata dalam bahasa Jerman secara benar, karena pelafalan beberapa bunyi kata dalam bahasa Jerman berbeda dengan pelafalan dalam bahasa Indonesia, misalnya dalam bunyi Umlaut ( ä, ü, ö ). Oleh karena itu, diperlukan media pembelajaran agar dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam melafalkan kata-kata bahasa Jerman. Berdasarkan masalah tersebut, dalam penelitian ini dicoba digunakan media pembelajaran yaitu aplikasi Touch and Correct. Aplikasi Touch and Correct merupakan sebuah inovasi media pembelajaran berupa aplikasi software yang diterapkan pada telepon genggam berbasis android. Aplikasi ini memiliki cara penggunaan yang hampir sama dengan
e-learning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Kemampuan siswa dalam
melafalkan Umlaut pada bahasa Jerman sebelum penerapan aplikasi Touch and Correct, 2) Kemampuan siswa dalam melafalkan Umlaut pada bahasa Jerman setelah penerapan aplikasi Touch and Correct, 3) Efektivitas aplikasi Touch and Correct untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam melafalkan Umlaut pada bahasa Jerman. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang mengikuti pelajaran bahasa Jerman di SMA Negeri 1 Cianjur Tahun Ajaran 2015/2016. Sampel yang digunakan adalah siswa kelas X IPA 6 yang berjumlah 30 siswa. Dalam penelitian ini digunakan metode kuasi eksperimen dengan satu kelompok eksperimen. Data yang diperoleh dianalisis dan dihitung secara statistik. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Kemampuan siswa dalam melafalkan Umlaut sebelum diberikan perlakuan tergolong cukup, yakni dengan nilai rata-rata sebesar 57,77. 2) Kemampuan siswa dalam melafalkan Umlaut setelah diberikan perlakuan tergolong baik, yakni 73,72. 3) Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretest dan posttest. Hal tersebut dibuktikan oleh hasil penghitungan dengan menggunakan t-Test (thitung =13,23 > ttabel=1,69). Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa penggunaan aplikasi “Touch and Correct” dapat
meningkatkan kemampuan pelafalan Umlaut siswa. Berdasarkan hasil penelitian di atas disarankan bahwa guru dapat menggunakan aplikasi Touch and Correct untuk melatih pelafalan Umlaut siswa.
(5)
iii
Annisa Mardiyyah, 2015
ABSTRAKT
Mardiyyah, Annisa. Die Effektivität der Anwendung der Applikation “Touch and Correct” beim Umlaut-Aussprechen im Deutschen. Skripsi.
Deutschabteilung FPBS UPI 2015.
Sprechen ist eines der wichtigsten Aspekten im Deutschunterricht. Die Schüler müssen gute Aussprache haben, so dass es für den Gesprächspartner gut verstanden wird, und dabei auch Missverständnisse zu vermeiden. Aber sie haben manchmal Schwierigkeiten, die deutschen Wörter richtig auszusprechen, weil die Lautbildung einiger Wörtern in der deutschen Sprache ganz unterschiedlich im Vergleich der Aussprache im Indonesischen ist, zum Beispiel bei den Umlauten ( ä, ü, ö ). Sie brauchen deshalb Unterrichtsmedien, um ihre Aussprache bei deutschen Wörtern zu verbessern. Ausgehend von diesen Überlegungen wird in dieser Untersuchung versucht, die Applikation Touch and Correct einzusetzen. Touch and Correct ist eine neue Innovation auf Handy, die man auch als Unterrichtsmedien anwenden könnte. Diese App hat gleiche Bedienungsanleitungen wie bei dem E-learning. Diese Untersuchung hat folgende Ziele: 1) um die Fähigkeit der Lernenden oder den Schülern beim Umlaut-Aussprechen vor der Anwendung von
„Touch and Correct“ zu erkennen, 2) um die Fähigkeit der Lernenden beim Umlaut-Aussprechen nach der Anwendung von „Touch and Correct“ zu beschreiben, 3) um die Effektivität der Applikation „Touch and Correct“ zur Steigerung der Fähigkeit der Umlaut-Aussprechen herauszufinden. Die Population und die Probanden der Untersuchung waren alle Schüler der zehnten Klasse an der SMAN 1 Cianjur, die im Schuljahr 2015/2016 sind. Als Probanden wurden 30 Schüler (Klasse X IPA 6). In dieser Untersuchung wurde die Quasi-Experimentmethode mit dem One Group Pretest-Posttest Design verwendet. Dann wurden die gesammelten Daten analysiert. Die Ergebnisse dieser Untersuchung werden wie folgendes dargestellt: 1) Die Fähigkeit der Lernenden oder den Schülern beim Umlaut-Aussprechen vor der Behandlung gehört zur Kategorie ausreichend, mit dem durchschnittlichen Note 57,77. 2) Die Fähigkeit der Lernenden beim Umlaut-Aussprechen nach der Behandlung gehört zur Kategorie gut, mit dem
durchschnittlichen Note 73,72. 3) Es gibt einen signifikanten Unterschied zwischen dem
Ergebnis des Vortests und dem Ergebnis des Nachtests. Das wurde durch das Ergebnis der Berechnung mit t-Test (tRechnung=13,23 > tTabelle=1,69) bewiesen. Das bedeutet, dass
die Anwendung der Applikation “Touch and Correct” die Umlaut-Aussprechen der Schüler verbessern kann. Ausgehend von den obigen Ergebnissen wird den Lehrern dann vorgeschlagen, die Applikation Touch and Correct im Deutschunterricht im Bezug auf die Verbesserung der Umlaut-Aussprechen der Schüler einzusetzen.
(6)
vi
Annisa Mardiyyah, 2015
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN KATA MUTIARA
LEMBAR PERNYATAAN
KATA PENGANTAR ... i
ABSTRAKSI...ii
ABSTRAK... iii
UCAPAN TERIMA KASIH... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ...x
BAB I PENDAHULUAN ...1
A. Latar Belakang Masalah ...1
B. Identifikasi Masalah ...3
C. Batasan Masalah ... 3
D. Rumusan Masalah ...3
E. Tujuan Penelitian ...4
F. Manfaat Penelitian ...4
BAB II LANDASAN TEORETIS ...5
A. Media Pembelajaran ...5
1. Definisi Media ...5
(7)
vii
Annisa Mardiyyah, 2015
3. Jenis-Jenis Media Pembelajaran ...7
4. Mobile Learning ...10
a. Definisi Mobile Learning...10
b. Fungsi Mobile Learning ...11
5. Aplikasi Touch and Correct ...12
a. Ebook ...13
1. Ebook offline ...13
2. Ebook Online...13
b. Speaking atau Sprechen ...14
c. Listening atau Hören ...14
d. Recording...14
e. Setting ...14
6. Langkah- langkah Aplikasi Touch and Correct dalam Pelafalan ...15
B. Pelafalan ...15
1. Fonologi...16
2. Vokal ...18
3. Umlaut ...19
4. Media Pembelajaran Aussprache ...20
a. Ton-, Video-, dan Computertechnik ...21
5. Pembelajaran Pelafalan khususnya Umlaut di SMA ...22
C. Kerangka Berpikir ...23
D. Hipotesis Penelitian ...25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...26
(8)
viii
Annisa Mardiyyah, 2015
B. Variabel Penelitian ...27
C. Tempat dan Waktu Penelitian...27
D. Populasi dan Sampel ...27
E. Instrumen Penelitian ...27
F. Teknik Pengumpulan Data...28
G. Teknik Pengolahan Data ...28
H. Prosedur Penelitian ...29
I. Hipotesis Penelitian ...30
BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN ...31
A. Deskripsi Data ...31
1. Deskripsi Keterampilan Pelafalan Umlaut Siswa Sebelum Penerapan Aplikasi Touch and Correct ...31
2. Deskripsi Keterampilan Pelafalan Umlaut Siswa Setelah Penerapan Aplikasi Touch and Correct ...31
B. Uji Persyaratan Analisis ...32
1. Uji Normalitas Data...32
2. Uji Homogenitas Varian Data X dan Y...32
3. Uji Signifikansi Perbedaan Rata-Rata Nilai Pretest (X) dan Posttest (Y) ...33
4. Pengujian Hipotesis ...33
C. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran ...34
1. Perlakuan I ...34
2. Perlakuan 2 ...36
3. Perlakuan 3 ...37
(9)
ix
Annisa Mardiyyah, 2015
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...42
A. Simpulan...42
B. Saran ...43
DAFTAR PUSTAKA ...44
LAMPIRAN ...47
RIWAYAT HIDUP PENULIS ...128
(10)
x
Annisa Mardiyyah, 2015
DAFTAR TABEL
(11)
xi
Annisa Mardiyyah, 2015
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi-kisi Instrumen Tes Awal dan Tes Akhir ...47
Lampiran 2 Instrumen Tes Awal dan Tes Akhir ...49
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Perlakuan I ...51
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Perlakuan 2 ...69
Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Perlakuan ...83
Lampiran 6 Hasil Tes Awal (X) dan Tes Akhir (Y)...100
Lampiran 7 Kategori Penilaian Menurut Arikunto ...102
Lampiran 8 Uji Normalitas Data Tes Awal (X) dan Tes Akhir (Y)...103
Lampiran 9 Uji Homogenitas Varian Data X dan Y ...110
Lampiran 10 Uji Signifikansi Perbedaan Rata-Rata Nilai Pretest (X) dan Posttest (Y) ...111
Lampiran 11 Dokumentasi Kegiatan Pengambilan Data ...117
Lampiran 12 Tabel Kurve Normal 0 s/d Z ...119
Lampiran 13 Tabel Uji Lilliefors...121
Lampiran 14 Tabel Distribusi F...122
Lampiran 15 Nilai-nilai dalam Distribusi-t ...125
(12)
xii
Annisa Mardiyyah, 2015
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tampilan Awal Menu Aplikasi...13 Lampiran 11 Dokumentasi Kegiatan Pengambilan Data ...117
(13)
1
Annisa Mardiyyah, 2015
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa adalah alat penyampai pesan dari seorang kepada orang lain. Dengan bahasa manusia dapat mengungkapkan maksud dan tujuan yang ingin diungkapkan kepada orang lain. Penyampaian pesan melalui bahasa dapat dilakukan dengan lisan maupun tulisan.
Interaksi sosial dalam kehidupan masyarakat terjalin dengan perantara bahasa. Bahasa mampu mempersempit atau memperluas ruang hidup manusia. Dalam pembelajaran bahasa khususnya bahasa Jerman, terdapat empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh seorang pembelajar. Keempat keterampilan itu yakni, keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis.
Kecakapan seseorang dalam menggunakan bahasa, dalam hal ini bahasa asing, salah satunya dapat dilihat dari kefasihannya melafalkan kata dalam bahasa asing tersebut. Pelafalan kata yang terangkai atas susunan huruf-huruf vokal dan konsonan dalam bahasa ibu terkadang berbeda dengan pelafalan kata dalam bahasa asing. Begitupun pelafalan kata bahasa Jerman berbeda dengan pelafalan kata dalam bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu. Perbedaan tersebut salah satunya terletak pada fonem Umlaut (ä, ü, ö) dalam bahasa Jerman yang tidak terdapat dalam bahasa Indonesia.
Perbedaan ini menyebabkan kesulitan dalam pelafalan bahasa Jerman bagi pembelajar tingkat pemula. Kesalahan pelafalan dalam bahasa Jerman dapat mengakibatkan kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Kesulitan pelafalan yang sering dialami yakni seperti pelafalan kata schön [ø:n] yang dilafalkan schon [ʃon], fünf [fnf] dengan Pfund [pfᴗnt], dan Vӧgel [‘fø:gl] dengan Vogel [‘fogl] yang tentunya memiliki perbedaan arti.
(14)
2
Annisa Mardiyyah, 2015
Kesulitan pelafalan yang dialami oleh pembelajar tingkat pemula atau dalam hal ini siswa diduga selain disebabkan oleh interfensi bahasa ibu, disebabkan juga oleh faktor lain di antaranya perbedaan aturan pengucapan dalam bahasa ibu dengan bahasa Jerman sebagai bahasa asing atau bahasa tujuan, strategi belajar yang kurang tepat baik saat belajar mandiri maupun saat proses belajar mengajar, serta keterbatasan sarana dan prasarana pembelajaran.
Saat proses pembelajaran, ditemukan fenomena bahwa siswa sulit melafalkan Umlaut dikarenakan ketidakpercayaan diri saat berlatih melafalkan, ketidakikutsertaan saat nachsprechen di kelas, rasa malu untuk menjadikan seseorang sebagai pengoreksi pelafalan dan kurangnya waktu yang dimiliki siwa di sekolah untuk melatih pelafalan Umlaut.
Peneliti tertarik untuk meminimalisir kesulitan pelafalan kata, khusunya pelafalan Umlaut pada bahasa Jerman agar siswa dapat mengurangi kesalahpahaman makna kata akibat kurang tepatnya pelafalan Umlaut. Peneliti memilih aplikasi Touch and Correct sebagai aplikasi dan sarana pembelajaran agar dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pelafalan Umlaut bahasa Jerman. Salah satu alasan pemilihan aplikasi ini adalah adanya kecenderungan penggunaan telepon genggam berbasis android yang digandrungi para pelajar. Aplikasi Touch and Correct merupakan sebuah perangkat lunak atau software yang memadukan antara sensor audio dan sentuhan. Aplikasi Touch and Correct dapat digunakan dalam proses pembelajaran baik saat di sekolah maupun saat belajar mandiri, sebagai alat bantu untuk memberikan metode dan variasi mengajar, mengefektifkan waktu, membangun suasana belajar yang menarik, sehingga diharapkan metode ini dapat memudahkan siswa dalam melatih pelafalan Umlaut pada bahasa Jerman dan memotivasi siswa dalam mempelajari bahasa Jerman.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk menerapkan aplikasi Touch and Correct dalam penelitian yang berjudul “Efektivitas Penggunaan Aplikasi Touch and Correct dalam Pelafalan Umlaut pada Bahasa Jerman”.
(15)
3
Annisa Mardiyyah, 2015
B. Identifikasi Masalah
Merujuk pada latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Apakah rendahnya motivasi siswa dalam mempelajari bahasa Jerman menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam pelafalan Umlaut?
2. Apakah keterbatasan waktu pembelajaran bahasa Jerman di sekolah menyebabkan siswa mengalami kesulitan untuk melatih pelafalan Umlaut?
3. Apakah metode pembelajaran bahasa Jerman yang monoton di sekolah menyebabkan siswa kesulitan dalam menguasai pelafalan umlaut?
4. Apakah kurangnya media yang digunakan dalam pembelajaran berbicara menyebabkan siswa kesulitan dalam melafalkan Umlaut?
5. Apakah aplikasi “Touch and Correct” efektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan siswa melafalkan Umlaut?
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini terarah dan terfokus, maka peneliti membatasi masalah penelitian ini pada penggunaan aplikasi Touch and Correct dalam pelafalan Umlaut pada bahasa Jerman, yaitu pada nomina dengan tema Schulsachen.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti selanjutnya merumuskan permasalahan yang diteliti sebagai berikut :
1. Bagaimana kemampuan siswa dalam melafalkan Umlaut pada bahasa Jerman sebelum penerapan aplikasi Touch and Correct?
2. Bagaimana kemampuan siswa dalam melafalkan Umlaut pada bahasa Jerman setelah penerapan aplikasi Touch and Correct?
3. Apakah penenerapan aplikasi Touch and Correct efektif untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam melafalkan Umlaut pada bahasa Jerman?
(16)
4
Annisa Mardiyyah, 2015
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dengan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Kemampuan siswa dalam melafalkan Umlaut pada bahasa Jerman sebelum
penerapan aplikasi Touch and Correct.
2. Kemampuan siswa dalam melafalkan Umlaut pada bahasa Jerman setelah penerapan aplikasi Touch and Correct.
3. Efektivitas aplikasi Touch and Correct untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam melafalkan Umlaut pada bahasa Jerman.
F. Manfaat Penelitian
Merujuk pada rumusan masalah dan tujuan penelitian di atas, hasil penelitian ini diharapkan dapat memperbaiki dan mengurangi kesalahan pelafalan Umlaut pada bahasa Jerman, menjadi alat, media dan sarana alternatif untuk membuat proses belajar mengajar lebih efektif, variatif dan inovatif sehingga dapat meningkatkan kemampuan pelafalan Umlaut pada bahasa Jerman dan memotivasi siswa dalam belajar bahasa Jerman.
(17)
26
Annisa Mardiyyah, 2015
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pengguna aplikasi Touch and Correct dalam pembelajaran berbicara, yaitu berupa pelafalan Umlaut pada bahasa Jerman. Oleh karena itu, dalam penelitian ini digunakan metode quasi eksperimen. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah one-group pretest posttest design, dengan menggunakan satu kelas eksperimen tanpa kelas kontrol, seperti yang tampak sebagai berikut :
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Kelas Pretest Treatment Posttest
Eksperimen O1 X O2
Keterangan :
O1: Test awal (pretest) dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa melafalkan Umlaut sebelum perlakuan dengan menggunakan Aplikasi Touch and Correct .
X: Perlakuan (treatment) berupa pengajaran melafalkan Umlaut dengan menggunakan Aplikasi Touch and Correct.
O2: Tes akhir (posttest) dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam melafalkan Umlaut setelah perlakuan menggunakan Aplikasi Touch and Correct.
(18)
27
Annisa Mardiyyah, 2015
B. Variabel dan Desain Peneitian
1. Variabel bebas (X) merupakan penggunaan aplikasi Aplikasi Touch and Correct dalam pelafalan Umlaut pada bahasa Jerman.
2. Variabel terikat (Y) adalah pelafalan Umlaut pada bahasa Jerman. C. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cianjur pada semester ganjil tahun ajaran 2015-2016.
D. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X di SMA Negeri 1 Cianjur. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sampel purposiv. Pengambilan sampel dilihat dari karakteristik siswa yang hampir sama. Adapun sampel yang diambil pada penelitian ini adalah siswa kelas X IPA 6 yang terdiri atas 30 orang siswa.
E. Instrumen Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1 Instrumen pembelajaran, yaitu berupa RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang dijadikan sebagai acuan dalam proses pembelajaran.
2. Aplikasi Touch and Correct, yaitu sebagai aplikasi perangkat lunak atau software yang diberikan saat pembelajaran berlangsung untuk meningkatkan keterampilan pelafalan Umlaut siswa.
3. Instrumen tes yang diberikan sebelum dan setelah perlakuan. Tes awal diberikan untuk mengetahui tingkat keterampilan siswa dalam pelafalan Umlaut sebelum penerapan aplikasi Touch and Correct, sedangkan tes akhir diberikan untuk mengetahui tingkat keterampilan siswa dalam pelafalan Umlaut setelah perlakuan. Tema dalam penelitian ini disesuaikan
(19)
28
Annisa Mardiyyah, 2015
dengan materi yang terdapat dalam modul SMA Negeri 1 Cianjur (Arbeitsbuch – Klasse X, Semester 1) yaitu Kennenlernen.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan kegiatan mengumpulkan data untuk mengetahui tingkat keterampilan siswa dalam pelafalan Umlaut, teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah:
1. Mengumpulkan teori-teori dan materi-materi yang relevan dengan masalah penelitian. Hasil dari pengumpulan teori dan materi ini digunakan sebagai acuan dalam melakukan penelitian.
2. Tes awal (pretest) dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan awal siswa dalam pelafalan Umlaut.
3. Tes akhir (posttest) dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam pelafalan Umlaut bahasa Jerman setelah penerapan Aplikasi Touch and Correct.
G. Teknik pengolahan Data
Teknik pengolahan data merupakan kegiatan menganalisis dan mengolah data yang sudah diperoleh dari hasil tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest). Berikut merupakan langkah- langkah pengolahan data yang akan dilakukan :
1. Melakukan uji validitas dan realibilitas instrument penelitian 2. Melakukan uji normalitas dan homogenitas data
3. Memeriksa hasil pretest dan posttest kemudian ditabulasikan agar dapat mengetahui rata-rata nilai siswa, standar deviasi dan varian kelas yang dijadikan sampel
4. Melakukan perhitungan uji t
5. Melakukan pengujian hipotesis statistik 6. Pembahasan hasil penelitian
(20)
29
Annisa Mardiyyah, 2015
H. Prosedur Penelitian
Langkah-langkah yang ditempuh dalam melakukan penelitian ini adalah : 1. Melakukan studi pendahuluan ke sekolah untuk memperoleh informasi
yang berhubungan dengan permasalahan yang dialami oleh siswa dalam melaksanakan pembelajaran di dalam kelas.
2. Melakukan kajian pustaka dengan pengumpulan materi dan teori yang relevan dengan masalah dalam penelitian ini.
3. Mengajukan proposal penelitian.
4. Membuat surat izin penelitian ke SMA Negeri 1 Cianjur. 5. Membuat rancangan proses embelajaran (RPP).
6. Menyusun instrument penelitian.
7. Memberikan pretest atau tes awal kepada siswa untuk mengetahui kemapuan awal siswa.
8. Memberikan treatment atau perlakuan sebanyak tiga kali pertemuan dengan menggunakan Aplikasi Touch and Correct.
9. Memberikan posttest atau tes akhir untuk mengetahui kemampuan siswa setelah dilakukan diberikan perlakuan atau treatment.
10. Mengolah data peneitian melalui uji normalitas dan uji homogenesis, setelah itu digunakan uji t untuk mencari signifikasi perbedaan rata-rata nilai pretest dan posttest.
11. Membuat kesimpulan.
(21)
30
Annisa Mardiyyah, 2015
I. Hipotesis Statistik
Hipotesis dalam penelitian ini adalah: H: μ Ssp = μ Sbp
HΌ: μ Ssp > μ Sbp
Keterangan :
μ Ssp: hasil belajar siswa sesudah diberi perlakuan (treatment) atau nilai tes akhir (posttest)
μ Sbp: Hasil belajar sebelum diberi perlakuan (treatment) atau nilai tes awal (pretest)
H : Tidak terdapat peningkatan pada keterrampilan pelafalan Umlaut siswa setelah penggunaan Aplikasi Touch and Correct.
HΌ: Terdapat peningkatan pada keterampilan pelafalan Umlaut siswa setelah penggunaan Aplikasi Touch and Correct.
(22)
42
Annisa Mardiyyah, 2015
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Setelah dilakukan penelitian mengenai efektivitas penggunaan aplikasi Touch and Correct dalam pelafalan Umlaut pada bahasa Jerman, maka dapat ditarik kesimpulan seperti berikut:
1. Pada saat pretest diperoleh nilai tertinggi, yakni 83,33 dan nilai terendah sebesar 33,33, sedangkan nilai rata-rata yang diperoleh adalah sebesar 57,77. Dapat disimpulkan bahwa kemampuan pelafalan Umlaut siswa sebelum mendapatkan perlakuan berupa penerapan aplikasi Touch and Correct kurang baik.
2. Pada saat posttest diperoleh nilai tertinggi, yakni 100 dan nilai terendah sebesar 33,33 dengan nilai rata-rata sebesar 73,72. Dapat disimpulkan bahwa kemampuan pelafalan Umlaut siswa setelah mendapatkan perlakuan berupa penerapan aplikasi Touch and Correct baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat peningkatan terhadap kemampuan pelafalan Umlaut siswa setelah diberikan perlakuan menggunakan aplikasi Touch and Correct sebanyak tiga kali.
3. Dari hasil perhitungan uji-t diperoleh = 13,23 > = 1,69. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretest dan posttest, sehingga dapat disimpulkan bahwa Aplikasi Touch and Correct efektif digunakan dalam pembelajaran pelafalan Umlaut bahasa Jerman.
(23)
43
Annisa Mardiyyah, 2015
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan di atas, serta berdasarkan kajian teoretis yang mendasari penelitian ini, maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:
1. Untuk pengajar atau guru dalam pembelajaran bahasa Jerman khususnya disarankan menggunakan media pembelajaran yang menyenangkan dan dapat meningkatkan motivasi serta keaktifan siswa. Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa aplikasi Touch and Correct efektif untuk digunakan dalam pembelajaran pelafalan Umlaut pada bahasa Jerman. Oleh karena itu guru dapat menggunakan aplikasi ini sebagai salah satu alternatif dalam mengajarkan pelafalan bahasa Jerman siswa khususnya Umlaut untuk menciptakan suasana belajar yang tidak membosankan.
2. Peneliti lain yang akan melaksanakan penelitian serupa disarankan, agar dapat memperhitungkan penggunaan aplikasi atau media yang akan digunakan dengan waktu yang tersedia, serta merencanakan perlakuan dengan lebih intensif agar mendapatkan hasil yang maksimal.
3. Disarankan bagi pembelajar atau siswa untuk menggunakan aplikasi Touch and Correct dalam melatih kemampuan pelafalan Umlaut. Aplikasi ini selain dapat melatih kemampuan pelafalan siswa juga dapat melatih kemampuan membaca siswa dalam bahasa Jerman. Aplikasi lain yang memiliki fungsi dan cara kerja yang sejenis dengan aplikasi Touch and Correct di antaranya Translator Speak&Translate, Voice Translator,T-talk dan Translate Voice.
(24)
44
Annisa Mardiyyah, 2015
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2009. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Arsyad, A. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Barsch, A. 2006. Mediendidaktik Deutsch. Paderborn : Ferdinand Schöningh GmbH. Brunner, A. 2010. Übungen zur Aussprache – angewandte Phonetik und Phonologie.
Heidelberg : Ruprecht-Karls-Universität Heidelberg.
Busch, A., Stenschke, O. 2008. Germanistische Linguistik. Tübingen: Francke Verlag.
Darmawan, D. 2012. Inovasi Pendidikan. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.
Dieling, H. und Hirschfeld, U. 2000. Phonetik lehren und lernen. München: Goethe-Institut Inter Nationes.
Eisenberg. 2005. DUDEN Deutsches Universalwörterwörterbuch. Mannheim: Dudenverlag.
Eisenberg. 2007. DUDEN Das Fremdwörterbuch. Manheeim: Duden Verlag.
Frederking, V. Krommer, A. Und Maiwald. K. 2008. Mediendidaktik Deutsch eine Einführung. Berlin : Erich Schmidt Verlag ( ESV ).
Gina. 2014. Pembelajaran diri. [Online]. Tersedia: http://www.repository.upi,edu. [20 Maret 2015]
Haryanto. 2012. Pengertian Media Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://belajarpsikologi.com/pengertian- media-pembelajaran/. [11 Februari 2015]
Heyd, Getraude. 1991. DeutschLehren ( Grundwissen für den Unterricht in Deutsch
als Fremdsprache). [Online]. Tersedia:
www.linkpdf.com/download/dl/didaktika-nj-doc. [12 Februari 2015].
Huneke, Hans-Werner. 2010. Deutsch als Fremdsprache: eine Einführung. Berlin: Erich Schmidt verlag GmbH.
(25)
45
Annisa Mardiyyah, 2015
Klingberg/Glöckel. 1990. Handbuch Bildungsforschung. München. Springer Verlag. [Online] Tersedia: http://www.ohg-bensberg.de. [20 Maret 2015]
Klosa, A. 2010. Duden deutsches Universalwörterbuch. Mannhein: Dudenverlag. Klosa, Annette. (Hrsg). 2000. DUDEN Das Aussprachewörterbuch. Mannhein:
Dudenverlag.
Kridalaksana, Harimurti. 1984. Kamus Linguistik. Jakarta. Gramedia.
Majid, Abdul. 2012. Mobile Learning. [Online]. Tersedia: http://jurnal.upi.edu/fie/Mobile_Learning_ok.pdf . [11 Maret 2015]
Oeter. (2008). Begriff von Medienpädagogik und Medienkompetenz. [Online]. Tersedia: http://www.edu.uni- muenchen.de/~oerter/index.php?option=com docman&task=doc view&gid=55. [11 Februari 2015]
Quinn. 2000. Mobile Learning and Handheld Devices in the Classroom. [Online]. Tersedia: http://www.eduworks.com/Documents/Publikation. [10 Maret 2015]
Republik Indonesia, 2003 Undang-undang sistem pendidikan nasional, Jakarta: Sekretariat Negara.
Soeparno. 1988. Media Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.
Steinig, Huneke. 2010. Deutsch als Fremdsprache. Berlin: Erich Schmid Verlag&Co. Sudjana. 2004. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Suhendar, Supinah. 1997. MKDU Bahasa Indonesia. Bandung: Pionir Jaya.
Tamimudin. 2007. Mengenal Mobile Learning. Buletin LIMAS PPPPTK MATEMATIKA [Online]. Tersedia: http://www.limas.p4tkmatematika.com. Warsita. 2008. Teknologi Pembelajaran, Landasan dan aplikasinya. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
. 2012. Definition Medien. [Online]. Tersedia: http://gruppe2.twoday.net/stories/1297725/. [11 Februari 2015].
______. 2010. Umlaut. [Online]. Tersedia: http://de.wikipedia.org/wiki/Umlaut. [15 Maret 2015].
(26)
46
Annisa Mardiyyah, 2015
______. 2010. Umlaut. [Online]. Tersedia: www.duden.de › Wörterbuch. [15 Maret 2015].
(1)
I. Hipotesis Statistik
Hipotesis dalam penelitian ini adalah: H: μ Ssp = μ Sbp
HΌ: μ Ssp > μ Sbp Keterangan :
μ Ssp: hasil belajar siswa sesudah diberi perlakuan (treatment) atau nilai tes akhir (posttest)
μ Sbp: Hasil belajar sebelum diberi perlakuan (treatment) atau nilai tes awal (pretest)
H : Tidak terdapat peningkatan pada keterrampilan pelafalan Umlaut siswa setelah penggunaan Aplikasi Touch and Correct.
HΌ: Terdapat peningkatan pada keterampilan pelafalan Umlaut siswa setelah penggunaan Aplikasi Touch and Correct.
(2)
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Setelah dilakukan penelitian mengenai efektivitas penggunaan aplikasi Touch and Correct dalam pelafalan Umlaut pada bahasa Jerman, maka dapat ditarik kesimpulan seperti berikut:
1. Pada saat pretest diperoleh nilai tertinggi, yakni 83,33 dan nilai terendah sebesar 33,33, sedangkan nilai rata-rata yang diperoleh adalah sebesar 57,77. Dapat disimpulkan bahwa kemampuan pelafalan Umlaut siswa sebelum mendapatkan perlakuan berupa penerapan aplikasi Touch and Correct kurang baik.
2. Pada saat posttest diperoleh nilai tertinggi, yakni 100 dan nilai terendah sebesar 33,33 dengan nilai rata-rata sebesar 73,72. Dapat disimpulkan bahwa kemampuan pelafalan Umlaut siswa setelah mendapatkan perlakuan berupa penerapan aplikasi Touch and Correct baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat peningkatan terhadap kemampuan pelafalan Umlaut siswa setelah diberikan perlakuan menggunakan aplikasi Touch and Correct sebanyak tiga kali.
3. Dari hasil perhitungan uji-t diperoleh = 13,23 > = 1,69. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretest dan posttest, sehingga dapat disimpulkan bahwa Aplikasi Touch and Correct efektif digunakan dalam pembelajaran pelafalan Umlaut bahasa Jerman.
(3)
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan di atas, serta berdasarkan kajian teoretis yang mendasari penelitian ini, maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:
1. Untuk pengajar atau guru dalam pembelajaran bahasa Jerman khususnya disarankan menggunakan media pembelajaran yang menyenangkan dan dapat meningkatkan motivasi serta keaktifan siswa. Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa aplikasi Touch and Correct efektif untuk digunakan dalam pembelajaran pelafalan Umlaut pada bahasa Jerman. Oleh karena itu guru dapat menggunakan aplikasi ini sebagai salah satu alternatif dalam mengajarkan pelafalan bahasa Jerman siswa khususnya Umlaut untuk menciptakan suasana belajar yang tidak membosankan.
2. Peneliti lain yang akan melaksanakan penelitian serupa disarankan, agar dapat memperhitungkan penggunaan aplikasi atau media yang akan digunakan dengan waktu yang tersedia, serta merencanakan perlakuan dengan lebih intensif agar mendapatkan hasil yang maksimal.
3. Disarankan bagi pembelajar atau siswa untuk menggunakan aplikasi Touch and Correct dalam melatih kemampuan pelafalan Umlaut. Aplikasi ini selain dapat melatih kemampuan pelafalan siswa juga dapat melatih kemampuan membaca siswa dalam bahasa Jerman. Aplikasi lain yang memiliki fungsi dan cara kerja yang sejenis dengan aplikasi Touch and Correct di antaranya Translator Speak&Translate, Voice Translator,T-talk dan Translate Voice.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2009. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Arsyad, A. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Barsch, A. 2006. Mediendidaktik Deutsch. Paderborn : Ferdinand Schöningh GmbH. Brunner, A. 2010. Übungen zur Aussprache – angewandte Phonetik und Phonologie.
Heidelberg : Ruprecht-Karls-Universität Heidelberg.
Busch, A., Stenschke, O. 2008. Germanistische Linguistik. Tübingen: Francke Verlag.
Darmawan, D. 2012. Inovasi Pendidikan. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.
Dieling, H. und Hirschfeld, U. 2000. Phonetik lehren und lernen. München: Goethe-Institut Inter Nationes.
Eisenberg. 2005. DUDEN Deutsches Universalwörterwörterbuch. Mannheim: Dudenverlag.
Eisenberg. 2007. DUDEN Das Fremdwörterbuch. Manheeim: Duden Verlag.
Frederking, V. Krommer, A. Und Maiwald. K. 2008. Mediendidaktik Deutsch eine Einführung. Berlin : Erich Schmidt Verlag ( ESV ).
Gina. 2014. Pembelajaran diri. [Online]. Tersedia: http://www.repository.upi,edu. [20 Maret 2015]
Haryanto. 2012. Pengertian Media Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://belajarpsikologi.com/pengertian- media-pembelajaran/. [11 Februari 2015]
Heyd, Getraude. 1991. DeutschLehren ( Grundwissen für den Unterricht in Deutsch
als Fremdsprache). [Online]. Tersedia:
www.linkpdf.com/download/dl/didaktika-nj-doc. [12 Februari 2015].
Huneke, Hans-Werner. 2010. Deutsch als Fremdsprache: eine Einführung. Berlin: Erich Schmidt verlag GmbH.
(5)
Klingberg/Glöckel. 1990. Handbuch Bildungsforschung. München. Springer Verlag. [Online] Tersedia: http://www.ohg-bensberg.de. [20 Maret 2015]
Klosa, A. 2010. Duden deutsches Universalwörterbuch. Mannhein: Dudenverlag. Klosa, Annette. (Hrsg). 2000. DUDEN Das Aussprachewörterbuch. Mannhein:
Dudenverlag.
Kridalaksana, Harimurti. 1984. Kamus Linguistik. Jakarta. Gramedia.
Majid, Abdul. 2012. Mobile Learning. [Online]. Tersedia: http://jurnal.upi.edu/fie/Mobile_Learning_ok.pdf . [11 Maret 2015]
Oeter. (2008). Begriff von Medienpädagogik und Medienkompetenz. [Online]. Tersedia: http://www.edu.uni- muenchen.de/~oerter/index.php?option=com docman&task=doc view&gid=55. [11 Februari 2015]
Quinn. 2000. Mobile Learning and Handheld Devices in the Classroom. [Online]. Tersedia: http://www.eduworks.com/Documents/Publikation. [10 Maret 2015]
Republik Indonesia, 2003 Undang-undang sistem pendidikan nasional, Jakarta: Sekretariat Negara.
Soeparno. 1988. Media Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.
Steinig, Huneke. 2010. Deutsch als Fremdsprache. Berlin: Erich Schmid Verlag&Co. Sudjana. 2004. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Suhendar, Supinah. 1997. MKDU Bahasa Indonesia. Bandung: Pionir Jaya.
Tamimudin. 2007. Mengenal Mobile Learning. Buletin LIMAS PPPPTK MATEMATIKA [Online]. Tersedia: http://www.limas.p4tkmatematika.com. Warsita. 2008. Teknologi Pembelajaran, Landasan dan aplikasinya. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
. 2012. Definition Medien. [Online]. Tersedia: http://gruppe2.twoday.net/stories/1297725/. [11 Februari 2015].
______. 2010. Umlaut. [Online]. Tersedia: http://de.wikipedia.org/wiki/Umlaut. [15 Maret 2015].
(6)
______. 2010. Umlaut. [Online]. Tersedia: www.duden.de › Wörterbuch. [15 Maret 2015].