PENDAPAT GURU PAMONG TENTANG KETERAMPILAN PENGELOLAAN KELAS PRAKTIKAN PPL PRODI PENDIDIKAN TATA BOGA DI SMK PARIWISATA : Penelitian ini Terbatas pada SMK Pariwisata di Kota dan Kabupaten Bandung serta Kota Cimahi.
PENDAPAT GURU PAMONG TENTANG KETERAMPILAN
PENGELOLAAN KELAS PRAKTIKAN PPL PRODI
PENDIDIKAN TATA BOGA DI SMK PARIWISATA
(Penelitian ini Terbatas pada SMK Pariwisata di Kota dan Kabupaten Bandung serta Kota Cimahi)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Oleh : Dian Rahayu A
0900234
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014
(2)
PENDAPAT GURU PAMONG TENTANG KETERAMPILAN
PENGELOLAAN KELAS PRAKTIKAN PPL PRODI
PENDIDIKAN TATA BOGA DI SMK PARIWISATA
(Penelitian ini Terbatas pada SMK Pariwisata di Kota dan Kabupaten Bandung serta Kota Cimahi)
Oleh Dian Rahayu A
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Dian Rahayu A 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
LEMBAR PENGESAHAN DIAN RAHAYU ALFIRDIANI
PENDAPAT GURU PAMONG TENTANG KETERAMPILAN PENGELOLAAN KELAS PRAKTIKAN PPL PRODI
PENDIDIKAN TATA BOGA DI SMK PARIWISATA (Penelitian ini Terbatas pada SMK Pariwisata di Kota
dan Kabupaten Bandung serta Kota Cimahi)
Telah disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing 1
Jurusan PKK FPTK UPI
Dra Elly Lasmanawati, M. Si NIP. 19561020 198403 2 001
Pembimbing 2 Jurusan PKK FPTK UPI
Dra. Hj. Tati Setiawati, M. Pd. MM NIP. 19630521 199301 2 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan
Universitas Pendidikan Indonesia
Dra. Hj. Tati Abas, M.Si NIP. 19560201 198403 2 001
(4)
ABSTRAK
PENDAPAT GURU PAMONG TENTANG KETERAMPILAN PENGELOLAAN KELAS PRAKTIKAN PPL PRODI PENDIDIKAN
TATA BOGA DI SMK PARIWISATA
(Penelitian ini Terbatas pada SMK Pariwisata di Kota dan Kabupaten Bandung serta Kota Cimahi)
Penelitian ini dilatar belakangi adanya masalah yang terjadi pada peserta didik secara individu dan kelompok. Tujuan pada penelitian ini untuk mengetahui Pendapat Guru Pamong tentang Keterampilan Pengelolaan Kelas Praktikan PPL Prodi Pendidikan Tata Boga pada masalah yang ditimbulkan oleh peserta didik. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif. Sampel penelitian adalah Guru Pamong Program Keahlian Tata Boga di SMK Pariwisata Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kota Cimahi sebanyak 24 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar Guru Pamong berpendapat bahwa praktikan PPL dalam Pengelolaan Kelas mengatasi masalah secara individu berpendapat memberikan motivasi kepada peserta didik dan tidak seorangpun memberikan penguatan secara sistematis serta secara kelompok menciptakan rasa nyaman peserta didik untuk belajar dan diberikan hukuman dalam hal larangan. Kesimpulannya Praktikan PPL sudah dapat melaksanakan Pengelolaan Kelas, akan tetapi terdapat kekurangan dalam melaksanakan Pengelolaan Kelas yaitu tentang Pengelolaan Kelas secara individu. Berdasarkan hasil penelitian penulis mencoba memberikan saran kepada Guru Pamong untuk di informasikan kepada Praktikan PPL yang akan datang yaitu untuk diharapkan dapat mengajak guru praktikan untuk berbaur dengan guru sehingga dapat lebih merasakan fungsi dan peran guru selama melaksanakan PPL.
Kata kunci : Keterampilan Pengelolaan Kelas, Praktikan, Program Pengalaman Lapangan
(5)
Abstract
Opinion about the management of the class the teacher pamong skill praktikan ppl prodi education culinary in smk tourism
(this research was limited to smk tourism in the city and bandung regency and the cimahi city)
This study exposed without any problems that occur the learners are individuals and groups. The purpose of this research was to know the opinion of Teachers Teachers about classroom management Skills Praktikan PPL Prodi Education Tata Boga on problems posed by the learners. A method of research using a method of descriptive. A sample of research was the teacher pamong program expertise culinary smk tourism in the city of bandung bandung regency, and the city cimahi as many as 24 people. The results showed that the majority of Teachers Pamong argue that praktikan PPL in classroom management troubleshooting individually argue provide the motivation of learners and one does not provide systematically and in strengthening the group creates a sense of comfortable learners to learn and awarded the penalty in the event of a ban. The conclusion praktikan ppl has been unable to perform the management of the classroom but there is a shortage in carrying out the management of a class of which was about the management of a class of individually. Based on the research writer tried to provide advice to the teacher pamong to in information to praktikan ppl impending which is to expected could inspire teacher praktikan to mingle with teacher so as to be more feel function and role a teacher for ppl carry out.
(6)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan nikmat dan karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasullullah SAW, keluarga serta para kerabatnya. Penulis bersyukur kepada Allah SWT, karena berkat nikmat dan karunia-Nya penulis dapat
membuat skripsi yang berjudul “Pendapat Guru Pamong Tentang Keterampilan
Pengelolaan Kelas Praktikan PPL Prodi Pendidikan Tata Boga di SMK Pariwisata. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat dalam menempuh ujian sidang sarjana Program Studi Pendidikan Tata Boga Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Universitas Pendidikan Indonesia.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih perlu untuk disempurnakan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan skripsi.
Bandung, Januari 2014 Penulis
(7)
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. yang selalu mencurahkan kasih dan sayang-Nya kepada seluruh makhluk ciptaan-Nya. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi banyak pihak yang telah memberikan bantuan, dukungan, dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak berikut ini.
1. Dra. Elly Lasmanawati, M.Si selaku pembimbing I, dan Dra. Hj Tati Setiawati, M. Pd. MM selaku pembimbing II, Dra. Atat Siti Nurani, M.Si dan Hj Rita Patriasih S. Pd, M. Si selaku dosen partisipan yang telah meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan dengan penuh kesabaran, keikhlasan dan ketelitian sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sampai selesai.
2. Dr. Hj Ai Nurhayati, M. Si selaku pembimbing akademik dan ketua prodi Pendidikan Tata Boga, Cica Yulia, S. Pd, M. Si selaku pembimbing akademik yang telah memberikan pengarahan dengan penuh kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan di Program Studi Pendidikan Tata Boga ini sampai selesai.
3. Dr. Ade Juwaedah, M.Pd selaku TPS Prodi Pendidikan Tata Boga, Dra. As As Setiawati, M.Si selaku ketua TPS Jurusan PKK FPTK UPI, Dra. Tati Abas, M.Si selaku ketua Jurusan PKK FPTK UPI, dan Dr. Eng. Agus Setiawan, M.Si selaku Dekan FPTK UPI, seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Tata Boga PKK FPTK UPI dan staf adminstrasi yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan studi di Prodi Pendidikan Tata Boga PKK FPTK UPI.
4. Seluruh Guru Pamong SMK Pariwisata Kota dan Kabupaten Bandung serta Kota Cimahi yang telah memberikan banyak informasi kepada penulis untuk melaksanakan kegiatan penelitian.
5. Orang tua tercinta, Ayah Firman Rianto dan Ibu Nani Kartini , yang telah berjasa besar kepada penulis, senantiasa mendidik dengan kasih sayang, memberikan pelajaran hidup yang sangat berharga tentang keikhlasan, kejujuran, dan semangat dalam menjalani kehidupan. Terima kasih untuk doa yang tak pernah putus dipanjatkan setiap waktu untuk kebahagiaan anak-anaknya.
6. Kawan - kawan seperjuangan Pendidikan Tata Boga 2009 yang telah memberikan banyak pelajaran berharga selama berada di bangku perkuliahan. 7. Semua pihak yang secara langsung ataupun tidak langsung telah membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Atas dukungan, bantuan, dan motivasi dari semua pihak, penulis hanya dapat mendoakan semoga Allah SWT membalas dengan balasan yang setimpal untuk semua kebaikan yang telah diberikan kepada penulis. Amin.
(8)
ABSTRAK
PENDAPAT GURU PAMONG TENTANG KETERAMPILAN PENGELOLAAN KELAS PRAKTIKAN PPL PRODI PENDIDIKAN
TATA BOGA DI SMK PARIWISATA
(Penelitian ini Terbatas pada SMK Pariwisata di Kota dan Kabupaten Bandung serta Kota Cimahi)
Penelitian ini dilatar belakangi adanya masalah yang terjadi pada peserta didik secara individu dan kelompok. Tujuan pada penelitian ini untuk mengetahui Pendapat Guru Pamong tentang Keterampilan Pengelolaan Kelas Praktikan PPL Prodi Pendidikan Tata Boga pada masalah yang ditimbulkan oleh peserta didik. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif. Sampel penelitian adalah Guru Pamong Program Keahlian Tata Boga di SMK Pariwisata Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kota Cimahi sebanyak 24 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar Guru Pamong berpendapat bahwa praktikan PPL dalam Pengelolaan Kelas mengatasi masalah secara individu berpendapat memberikan motivasi kepada peserta didik dan tidak seorangpun memberikan penguatan secara sistematis serta secara kelompok menciptakan rasa nyaman peserta didik untuk belajar dan diberikan hukuman dalam hal larangan. Kesimpulannya Praktikan PPL sudah dapat melaksanakan Pengelolaan Kelas, akan tetapi terdapat kekurangan dalam melaksanakan Pengelolaan Kelas yaitu tentang Pengelolaan Kelas secara individu. Berdasarkan hasil penelitian penulis mencoba memberikan saran kepada Guru Pamong untuk di informasikan kepada Praktikan PPL yang akan datang yaitu untuk diharapkan dapat mengajak guru praktikan untuk berbaur dengan guru sehingga dapat lebih merasakan fungsi dan peran guru selama melaksanakan PPL.
Kata kunci : Keterampilan Pengelolaan Kelas, Praktikan, Program Pengalaman Lapangan
(9)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMA KASIH ... ii
ABSTRAK ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 7
D. Metode Penelitian ... 8
E. Manfaat Penelitian ... 9
F. Struktur Organisasi ... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 11
A. GAMBARAN UMUM PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN ... 11
1. Pengertian Program Pengalaman Lapangan ... 11
2. Tujuan Program Pengalaman Lapangan ... 12
3. Prosedur Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan... 12
4. Deskripsi Tugas Pembimbing ... 15
B. PENGERTIAN KETERAMPILAN PENGELOLAAN KELAS ... 16
1. Pengertian Pengelolaan Kelas ... 16
2. Tujuan Keterampilan Pengelolaan Kelas ... 20
3. Prinsip Penggunaan Keterampilan Pengelolaan Kelas ... 21
4. Komponen Keterampilan Pengelolaan Kelas ... . 23
5. Langkah-langkah Pengelolaan Kelas ... 30
6. Masalah Pengelolaan Kelas ... 32
7. Usaha Preventif Masalah Pengelolaan Kelas ... 36
C. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PARIWISATA ... 42
D. KETERAMPILAN PENGELOLAAN KELAS PRAKTIKAN DALAM MELAKSANAKAN PPL DI SMK PARIWISATA ... 42
BAB III METODE PENELITIAN ... 44
A. Lokasi dan Subyek Sampel Penelitian ... 44
1. Populasi ... 44
(10)
B. Desain Penelitian ... 45
C. Metode Penelitian ... 45
D. Definisi Operasional ... 45
E. Instrumen Penelitian ... 46
F. Proses Pengembangan Instrumen... 46
G. Teknik Pengumpulan Data ... 47
H. Analisis Data ... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49
A. Pengolahan Data Hasil Penelitian ... 49
B. Pembasan Hasil Penelitian ... 80
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 86
(11)
DAFTAR TABEL
1.1 Jumlah Sampel ... 9 3.1 Jumlah Sampel ... 44 4.1 Tingkah laku peserta didik yang ingin mendapatkan perhatian dari
orang lain misalnya selalu mengganggu temannya... 50 4.2 Tingkah laku peserta didik yang ingin mendapatkan perhatian dari
orang lain misalnya serba lamban dalam mengerjakan sesuatu ... 51 4.3 Sikap peserta didik yang menunjukan kekuatan dirinya yaitu sikap
emosional yang tinggi ... 52 4.4 Sikap peserta didik yang menunjukan kekuatan dirinya yaitu
senang berdebat ... 53 4.5 Sikap peserta didik yang menunjukan kekuatan dirinya yaitu selalu
lupa dengan aturan dikelas ... 54 4.6 Sikap peserta didik yang menunjukan kekuatan dirinya yaitu sikap
seringmarah ... 55 4.7 Tingkah laku peserta didik yang menyakiti orang lain misalnya
memperolok ... 56 4.8 Tingkahlaku peserta didik yang menyakiti orang lain misalnya
memukul ... 57 4.9 Tingkahlaku peserta didik yang menyakiti orang lain misalnya
mencela peserta didik lainnya ... 58 4.10 Sikap peserta didik yang menolak untuk mencoba melakukan
sesuatu karena yakin hanya kegagalan yang menjadi bagiannya ... 59 4.11 Sikap peserta didik yang menolak untuk mencoba melakukan
sesuatu karena yakin hanya kegagalan yang menjadi bagiannya misalnya tidak percaya diri terhadap pekerjaan rumah
yang telah dikerjakan ... 60 4.12 Sikap seorang guru untuk menghadapi keadaan kelas yang kurang
kohesif misalnya menghadapi keadaan kelas yang jenis kelamin
anggotakelasnya didominasi perempuan ataupun sebaliknya ... 61 4.13 Sikap seorang guru untuk menghadapi keadaan kelas yang kurang
kohesif misalnya menghadapi keadaan kelas yang memiliki
tingkatan sosioekonomi yang berbeda ... 62 4.14 Sikap seorang guru untuk menghadapi keadaan kelas yang kurang
kohesif misalnya menghadapi keadaan kelas yang memiliki
kelompok-kelompok misalnya pembentukan genk ... 63 4.15 Sikap seorang guru untuk menghadapi keadaan kelas yang selalu
mereaksi negatif terhadap salah seorang anggotanya misalnya
mengejek anggota kelas dalam pembelajaran... 64 4.16 Sikap seorang guru untuk menghadapi keadaan kelas yang selalu
mereaksi negatif terhadap salah seorang anggotanya misalnya ribut ... 65
(12)
4.17 Sikap seorang guru untuk menghadapi keadaan kelas yang selalu mereaksi negatifterhadap salah seorang anggotanya misalnya
bermusuhan ... 66 4.18 Sikap seorang guru untuk menghadapi keadaan kelas yang selalu
mereaksi negatif terhadap salah seorang anggotanya misalnya
merendahkan kelompokyang kurang pintar... 67 4.19 Sikap seorang guru untuk menghadapi keadaan kelas yang
selalu membesarkan hati anggota kelas lainnya tetapi justru melanggar norma kelompok misalnya memberikan pujian kepada
siswa yang membadut dikelas ... 68 4.20 Sikap seorang guru untuk menghadapi keadaan kelas yang
selalu membesarkan hati anggota kelas lainnya tetapi justru melanggar norma kelompok misalnya memberikan pujian kepada peserta didik yang ketika bernyanyimempunyai suara yang kurang
bagus ... 69 4.21 Sikap seorang guru untuk menghadapi keadaan kelas yang
cenderung mudah dialihkan dari tugas yang sedang dikerjakan misalnya mengatasi tingkah laku peserta didik yang senang
ribut ketika mengerjakan tugas ... 70 4.22 Sikap seorang guru untuk menghadapi keadaan kelas yang
cenderungmudah dialihkan dari tugas yang sedang dikerjakan misalnya mengatasi tingkah laku peserta didik yang senang
mengobrol ketika mengerjakan tugas ... 71 4.23 Sikap seorang guru untuk menghadapi keadaan kelas yang cenderung
mudah dialihkan dari tugas yang sedang dikerjakan misalnya mengatasi tingkah laku peserta didik yang senang pergi kesana
kemari ... 72 4.24 Keadaan kelas yang memiliki semangat kerja yang rendah
misalnya mengatasi keadaan kelas yang tidak ada kerjasama yang
baik antar kelompok ... 73 4.25 Keadaan kelas yang memiliki semangat kerja yang rendah... 74 4.26 Keadaan kelas yang kurang mampu menyesuaikan diri dengan
keadaanbaru misalnya pergantian jadwal/ruangan ... 75 4.27 Keadaan kelas yang kurang mampu menyesuaikan diri dengan
keadaan baru misalnyaguru kelas yang terpaksa diganti ... 76 4.28 Keadaan kelas yang kurang mampu menyesuaikan diri dengan
keadaan baru misalnya keadaan kelas yang sulit menerima anggota kelas baru ... 77 4.29 Keadaan kelas yang kurang mampu menyesuaikan diri dengan
keadaan baru misalnya keadaan kelas yang sulit menerima
tugas-tugas tambahan... 78 4.30 Keadaan kelas yang kurang mampu menyesuaikan diri dengan
keadaan baru misalnya keadaan kelas yang sulit menerima
(13)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi-kisi Instrumen ... 90
Lampiran 2 Instrumen Penelitian ... 95
Lampiran 3 Surat-surat ... 105
Lampiran Daftar Bimbingan Skripsi ... 114
(14)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
Universitas Pendidikan Indonesia merupakan perguruan tinggi yang menghasilkan tenaga pendidik profesional yaitu guru. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Universitas Pendidikan Indonesia memiliki mata kuliah yang terkait yaitu Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang wajib diikuti untuk mahasiswa program pendidikan menurut panduan Program Pengalaman Lapangan Universitas Pendidikan Indonesia (2013:2)
PPL bertujuan agar mahasiswa (praktikan) mendapatkan pengalaman kependidikan secara faktual di lapangan dan sebagai wahana untuk mempersiapkan tenaga pendidik dan kependidikan yang profesional. Pengalaman yang dimaksud meliputi pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam profesi sebagai pendidik, serta mampu menerapkannya dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, baik di sekolah maupun di luar sekolah dengan penuh tanggung jawab.
Program Pengalaman Lapangan (PPL) ini merupakan upaya untuk melatih dan mempersiapkan diri untuk menjadi pendidik. Menyiapkan tenaga pendidik tersebut menuntut adanya pengalaman langsung sebagai tenaga pendidik, berkaitan dengan pendidikan guru yang dirancang untuk mempersiapkan calon guru untuk menguasai kemampuan keguruan, sehingga setelah menyelesaikan pendidikan sebagai calon tenaga pendidik dan diangkat menjadi seorang guru praktikan siap mengemban tanggung jawab sebagai seorang guru. Hal tersebut didukung oleh bekal keilmuan dan pengalaman praktikan yang memadai untuk menjadi seorang guru profesional yang didapat selama proses perkuliahan di Universitas Pendidikan Indonesia
Program Pengalaman Lapangan (PPL) memberikan pembelajaran secara langsung bagi mahasiswa mengenai bagaimana menjadi seorang guru.
(15)
2
dengan Program Studi Pendidikan Tata Boga Jurusan PKK FPTK UPI. Praktikan PPL yang terjun ke lapangan akan diberikan pembekalan oleh Dosen Tetap PPL dan Guru Pamong, menurut buku panduan Program Pengalaman Lapangan (PPL) UPI (2013:11) bahwa :
1. Dosen Tetap PPL adalah Dosen UPI yang mendapat tugas dari prodi/jurusan melalui fakultasnya, yakni tugas dan tanggung jawab untuk membimbing mahasiswa melaksanakan PPL di sekolah yang dijadikan tempat praktik.
2. Guru Pamong adalah guru bidang studi/mata pelajaran di sekolah yang bertugas membimbing dan memberi arahan kepada guru praktikan selama melaksanakan PPL di sekolah.
Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu, untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan, diperlukan berbagai keterampilan. diantaranya adalah keterampilan dasar mengajar. Keterampilan dasar mengajar merupakan kompetensi profesional yang cukup kompleks, sebagai integrasi dari berbagai kompetensi guru secara utuh dan menyeluruh. Keterampilan dasar adalah keterampilan standar yang harus dimiliki setiap individu yang berprofesi sebagai guru. (Mulyasa 2009:69).
Mahasiswa praktikan PPL dalam pembelajaran harus mengenal keterampilan dasar mengajar. Keterampilan dasar mengajar salah satunya yaitu tentang pengelolaan kelas. Keterampilan Pengelolaan Kelas dipandang perlu sebagai bagian atau komponen yang tidak terpisahkan dari eksistensi guru dalam melaksanakan profesinya sebab pekerjaan guru tidak gampang dan tidak mudah dilaksanakan melainkan harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai pendukung dan penunjang melaksanakan profesi.
Usman (2011:74) mengemukakan bahwa “Keterampilan Pengelolaan Kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar.”
(16)
3
Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga di SMK tampil sebagai calon guru yang berorientasi pada program keahlian Tata Boga untuk menjadi guru yang profesional. Dalam hal ini, sebagai calon guru Tata Boga diharuskan untuk mengetahui dan memahami sifat dan karakteristik sebagai calon guru Tata Boga baik dalam keterampilan dasar mengajar yang salah satunya yaitu pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas harus diperhatikan oleh mahasiswa praktikan PPL dalam pelaksanaan pembelajaran. Seorang guru harus dapat menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dengan kata lain kegiatan yang menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal pada proses belajar mengajar.
Keterampilan pengelolaan kelas diperlukan karena dari hari ke hari dan bahkan dari waktu ke waktu tingkah laku dan perbuatan peserta didik selalu berubah. Tingkah laku peserta didik sangat bervariasi. Variasi prilaku peserta didik merupakan permasalahan bagi guru dalam upaya pengelolaan kelas. Permasalahan dalam pengelolaan kelas itu tidak terlepas dari masalah-masalah yang muncul dari peserta didik yaitu permasalahan secara individu dan kelompok, sehingga dalam kesempatan ini saya ingin melakukan penelitian tentang keterampilan pengelolaan kelas yang lebih terfokus pada permasalahan yang ditimbulkan oleh peserta didik.
Seorang guru harus dapat mengatasi permasalahan yang terdapat dalam proses pembelajaran yang ditimbulkan oleh peserta didik yang sedang dihadapinya baik secara individu ataupun kelompok. Dreikurs dan Pearl Cassel dari buku yang ditulis Rohani (2010:145-146) mengemukakan empat kategori masalah individu dalam pengelolaan kelas dapat digolongkan sebagai berikut:
a. Tingkah laku yang ingin mendapatkan perhatian orang lain (attention getting behaviors). Misalnya membadut di kelas (aktif), atau dengan berbuat serba lamban sehingga perlu mendapat pertolongan ekstra (pasif).
(17)
4
b. Tingkah laku yang ingin menunjukan kekuatan (power seeking behaviors). Misalnya selalu mendebat atau kehilangan kendali emosional, marah, menangis (aktif), atau selalu “lupa” pada peraturan-peraturan penting di kelas. c. Tingkah laku yang bertujuan menyakiti orang lain (revenge seeking behaviors), misalnya menyakiti orang lain seperti mengatai, memukul, menggigit dan sebagainya.
d. Peragaan ketidakmampuan, yaitu dalam bentuk sama sekali menolak untuk mencoba melakukan apa pun karena yakin bahwa hanya kegagalan yang menjadi bagiannya.
Enam kategori masalah kelompok dalam pengelolaan kelas yang mengutip Lois V. Johnson dan Mary A. Bany dari buku yang ditulis Rohani (2010:146-147) adalah sebagai berikut :
a. Kelas kurang kohesif. Misalnya perbedaan jenis kelamin, suku, dan tingkatan sosio-ekonomi, dan sebagainya.
b. Kelas mereaksi negatif terhadap salah seorang anggotanya. Misalnya mengejek anggota kelas yang dalam pengajaran seni suara menyanyi dengan suara sumbang.
c. “Membesarkan” hati anggota kelas yang justru melanggar norma kelompok, misalnya memberikan semangat kepada badut kelas.
d. Kelompok cenderung mudah dialihkan perhatiannya dari tugas yang tengah digarap.
e. Semangat kerja rendah, misalnya semacam reaksi protes kepada guru karena menganggap tugas yang diberikan kurang adil.
f. Kelas kurang mampu menyesuaikan diri dengan keadaan baru, misalnya gangguan jadwal atau guru kelas terpaksa diganti sementara oleh guru lain, dan sebagainya.
Setiap kelas mempunyai permasalahan pengelolaan kelas yang berbeda-beda serta tingkah laku peserta didik sangat bervariasi. Variasinya perilaku peserta didik merupakan permasalahan bagi seorang guru dalam upaya pengelolaan kelas. Maka dari itu sebagai seorang guru harus dapat selalu menciptakan kondisi
(18)
5
yang nyaman didalam kelas supaya peserta didik merasa nyaman dengan kondisi kelas tersebut. Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika guru dapat mengatur siswa dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam hubungan interpersonal yang baik antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa merupakan syarat keberhasilan pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat mutlak bagi terjadinya proses belajar mengajar yang efektif. Sehingga perlu diketahui bagaimana pendapat guru pamong terhadap cara praktikan mengatasi masalah-masalah dalam pengelolaan kelas yang lebih terfokus dalam masalah yang ditimbulkan oleh peserta didik.
Bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga Program Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan di sekolah yaitu SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) kelompok pariwisata baik negeri maupun swasta. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berdasarkan UU SISDIKNAS NO. 20 dalam penjelasan pasal 15 adalah “suatu lembaga kependidikan tingkat menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu”. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan yang berorientasi pada bidang keahlian yang spesifik yang memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan agar menjadi manusia produktif yang mampu bekerja mandiri sesuai dengan kompetensi dan program keahlian pilihannya.
Program Studi Pendidikan Tata Boga merupakan salah satu program studi yang menghasilkan tenaga pendidik melalui Program Pengalaman Lapangan (PPL). Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga melaksanakan kegiatan pembelajaran PPL di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Hal ini dilakukan sesuai dengan visi dan misi Program Studi Pendidikan Tata Boga, yaitu menciptakan tenaga pendidik.
Terkait dengan hal tersebut maka penulis ingin meneliti bagaimana Keterampilan Pengelolaan Kelas mahasiswa praktikan Program Studi Pendidikan Tata Boga dalam hal keterampilan pengelolaan kelas yang lebih terfokus pada masalah-masalah dalam pengelolaan kelas yang ditimbulkan oleh peserta didik dalam melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) menurut pendapat
(19)
6
guru pamong sebagai pembimbing yang mengawasi dan memantau penuh mahasiswa praktikan ketika melaksanakan PPL.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Permasalahan penelitian berkaitan dengan mendapatkan data mengenai Pendapat Guru Pamong Tentang Keterampilan Pengelolaan Kelas yang dilakukan Guru Praktikan Program Pengalaman Lapangan (PPL) Mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Boga.
Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga dilaksanakan selama satu semester di SMK Kelompok Pariwisata yang ditunjuk oleh UPT UPI.
Keterampilan pengelolaan kelas adalah pengertian keterampilan pengelolaan kelas, tujuan keterampilan pengelolaan kelas, prinsip penggunaan keterampilan pengelolaan kelas, komponen keterampilan dalam pengelolaan kelas, langkah-langkah pengelolaan kelas, masalah pengelolaan kelas, dan usaha preventif masalah pengelolaan kelas.
Masalah dalam pengelolaan kelas yang dimaksud penulis dibatasi pada aspek masalah-masalah yang berada didalam kelas yang ditimbulkan oleh peserta didik.
Identifikasi masalah dalam permasalahan di atas adalah sebagai berikut : 1. Pendapat guru pamong tentang keterampilan pengelolaan kelas
mahasiswa praktikan PPL secara individu mengenai :
a. Tentang tingkah laku peserta didik yang ingin mendapatkan perhatian dari orang lain.
b. Tingkah laku peserta didik yang menunjukan kekuatan dirinya. c. Tentang tingkah laku peserta didik yang menyakiti orang lain.
d. Tentang tingkah laku peserta didik yang menolak untuk mencoba melakukan sesuatu karena yakin hanya kegagalan yang menjadi bagiannya.
(20)
7
2. Pendapat guru pamong tentang keterampilan pengelolaan kelas mahasiswa praktikan PPL secara kelompok mengenai :
a. Tentang keadaan kelas yang kurang kohesif (perbedaan jenis kelamin, suku dan tingkatan sosio-ekonomi).
b. Tentang keadaan kelas yang selalu mereaksi negatif terhadap salah seorang anggotanya.
c. Keadaan kelas yang selalu membesarkan hati seorang anggota kelas yang justru melanggar norma kelompok.
d. Kelas cenderung mudah dialihkan dari tugas yang tengah dikerjakan. e. Semangat kerja yang rendah.
f. Kelas kurang mampu menyesuaikan diri dengan keadaan baru.
Rumusan masalah merupakan awal dari sebuah penelitian, sesuai dengan pendapat Arikunto (2006:22) bahwa:
Apabila telah diperoleh informasi yang cukup dari studi pendahuluan/studi eksploratoris, maka maslah yang akan diteliti menjadi jelas. Agar penelitian dapat dilaksanakan sebaik-baiknya, maka peneliti harus merumuskan masalahnya sehingga jelas dari mana harus dimulai, kemana harus pergi dan dengan apa.
Berdasarkan kutipan tersebut dan latar belakang yang telah diuraikan maka penulis merumuskan masalah penelitian ini yaitu bagaimana pendapat guru pamong tentang keterampilan pengelolaan kelas praktikan PPL prodi pendidikan tata boga di SMK Pariwisata? Yang selanjutnya rumusan masalah ini dijadikan judul dalam penelitian yaitu Pendapat Guru Pamong Tentang Keterampilan Pengelolaan Kelas Praktikan PPL Prodi Pendidikan Tata Boga di SMK Pariwisata (Penelitian ini Terbatas pada SMK Pariwisata di Kota dan Kabupaten Bandung serta Kota Cimahi).
Masalah penelitian ini dibatasi pada pendapat guru pamong tentang keterampilan pengelolaan kelas yaitu masalah pengelolaan kelas yang ditimbulkan oleh peserta didik.
C. Tujuan Penelitian
(21)
8
penelitian ini terdiri dari 2 tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus yang dituliskan sebagai berikut.
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga pada praktik PPL di SMK Pariwisata dilihat dari keterampilan pengelolaan kelas yang dimiliki untuk menjadi seorang guru.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah lebih terfokus pada masalah-masalah yang ditimbulkan oleh peserta didik dengan rincian yaitu sebagai berikut:
a. Untuk mendapatkan gambaran tentang pendapat guru pamong tentang Keterampilan Pengelolaan Kelas secara individu mahasiswa praktikan PPL mengenai :
1) Tingkah laku peserta didik yang ingin mendapatkan perhatian dari orang lain.
2) Tingkah laku peserta didik yang menunjukan kekuatan dirinya. 3) Tingkah laku peserta didik yang menyakiti orang lain.
4) Tingkah laku peserta didik yang menolak untuk mencoba melakukan sesuatu karena yakin hanya kegagalan yang menjadi bagiannya.
b. Untuk mendapatkan gambaran tentang pendapat guru pamong tentang Keterampilan Pengelolaan Kelas secara kelompok mahasiswa praktikan PPL mengenai :
1) Keadaan kelas yang kurang kohesif (perbedaan jenis kelamin, suku dan tingkatan sosio-ekomoni).
2) Keadaan kelas yang selalu mereaksi negatif terhadap salah seorang anggotanya.
3) Keadaan kelas yang selalu membesarkan hati seorang anggota kelas yang justru melanggar norma kelompok.
4) Kelas cenderung mudah dialihkan dari tugas yang tengah dikerjakan. 5) Semangat kerja yang rendah.
(22)
9
6) Kelas kurang mampu menyesuaikan diri dengan keadaan baru. D. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode penelitian deskriptif diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu yang cenderung tidak perlu mencari atau menerangkan saling berhubungan.
Penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tempat mahasiswa Pendidikan Tata Boga melaksanakan PPL. Subjek dari penelitian adalah Guru yang bertugas sebagai guru pamong dan pernah menjadi guru pamong di sekolah yang menjadi tempat latihan mahasiswa praktikan PPL. Populasi dalam penelitian ini adalah Guru Pamong yang membimbing praktikan PPL mahasiswa Pendidikan Tata Boga.
Jumlah sampel yang lebih rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 1.1
Jumlah sampel
No Nama Sekolah Jumlah Sampel
1. SMKN 9 Bandung 6
2. SMKN 2 Baleendah 3
3. SMKN 3 Cimahi 6
4. SMK BPP Bandung 2
5. SMK Kartini Bandung 2
6. SMK Shandy Putra Bandung 3
7. SMK 45 Lembang 2
Total 24
Sumber : Divisi P2JK University Center 2013
Jenis sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sampel populasi yaitu seluruh populasi dijadikan sampel. Sampel yang digunakan oleh peneliti adalah guru pamong, yaitu guru yang membimbing mahasiswa di sekolah tempat latihan mahasiswa praktikan PPL yaitu, di SMKN 9 Bandung, SMKN 2 Baleendah, SMKN 3 Cimahi, SMK BPP Bandung, SMK Kartini Bandung, , SMK Shandy Putra Bandung, SMK 45 Lembang yang berjumlah 24 orang.
E. Manfaat Penelitian
(23)
10
1. Jurusan PKK Program Studi Pendidikan Tata Boga
Hasil penelitian ini bisa memberikan masukan kepada Jurusan PKK Program Studi Pendidikan Tata Boga untuk meningkatkan kualitas mahasiswa sehingga dapat memberikan pengarahan yang lebih baik untuk mahasiswa yang akan praktik PPL selanjutnya.
2. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga
Pentingnya penguasaan tentang keterampilan pengelolaan kelas mahasiswa praktikan PPL karena selama perkuliahan mahasiswa praktikan PPL telah mendapat mata kuliah mengenai belajar dan pembelajaran serta perencanaan pembelajaran, oleh karena itu mahasiswa praktikan PPL sebagai calon guru dapat meterapkan keterampilan pengelolaan kelas dengan baik ketika mengajar dan terjun sebagai tenaga pendidik bidang boga.
3. Peneliti
Mengembangkan ilmu dan menambah pengalaman peneliti mengenai keterampilan pengelolaan kelas praktikan PPL sebagai upaya menjadi seorang guru yang berkualitas.
F. Struktur Organisasi
Struktur organisasi dalam penulisan skripsi ini berisi rincian tentang urutan penulisan dari :
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi penelitian.
Bab II Kajian Pustaka
Bab ini berisi landasan teoritik yang mendukung instrumen dengan permasalahan penelitian.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian, termasuk populasi dan sampel penelitian, metode penelitian, definisi
(24)
11
operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data dan analisis data.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini berisi pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, dan pembahasan atau analisis temuan.
Bab V Kesimpulan dan Saran
Bab ini menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian.
(25)
BAB III
METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Sampel Penelitian
Lokasi penelitian yang dilakukan peneliti adalah bertempat di sekolah SMK Pariwisata yang dijadikan tempat latihan Program Pengalaman Lapangan (PPL) bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga.
1. Populasi
Subjek penelitian ini adalah Guru Pamong yang membimbing mahasiswa praktikan PPL sedangkan objek penelitian ini adalah mahasiswa praktikan PPL Program Studi Pendidikan Tata Boga. Populasi dalam penelitian ini adalah Guru Pamong mahasiswa praktikan PPL Program Studi Pendidikan Tata Boga FPTK UPI di SMK Pariwisata. Jumlah populasi pada penelitian ini adalah sebanyak 24 orang.
2. Sampel
Jenis sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sampel populasi yaitu seluruh populasi dijadikan sampel. Sampel yang digunakan oleh peneliti adalah Guru Pamong, yaitu guru yang membimbing mahasiswa di tempat latihan mahasiswa praktikan PPL di SMKN 9 Bandung, SMKN 2 Baleendah, SMKN 3 Cimahi, SMK BPP Bandung, SMK Kartini Bandung, SMK Shandy Putra Bandung, dan SMK 45 Lembang. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 24 orang. Jumlah sampel yang lebih rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.1 Jumlah sampel
No Nama Sekolah Jumlah Sampel
1. SMKN 9 Bandung 6
2. SMKN 2 Baleendah 3
3. SMKN 3 Cimahi 6
4. SMK BPP Bandung 2
5. SMK Kartini Bandung 2
6. SMK Shandy Putra Bandung 3
7. SMK 45 Lembang 2
Total 24
(26)
45
B. Desain Penelitian
Pada penelitian ini peneliti tidak melakukan perbandingan antar variabel. Peneliti hanya merumuskan masalah secara deskriptif untuk menjawab pertanyaan penelitian terhadap variabel mandiri.
Tahapan desain penelitian yang penulis lakukan diantaranya yaitu menentukan populasi dan sampel, menentukan instrumen pengumpulan data berupa angket tertutup dan diberikan langsung kepada responden. Responden dalam penelitian ini menggunakan sampel populasi dan melakukan analisis data.
C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Penggunaan metode deskriptif diharapkan dapat membantu peneliti dalam memecahkan masalah yang terjadi pada masa sekarang dan memperjelas langkah peneliti dengan terperinci serta mencapai tujuan penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.
D. Definisi Operasional
Definisi operasional diperlukan untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman antara pembaca dan penulis mengenai beberapa istilah dalam judul penelitian
“Pendapat Guru Pamong Tentang Pengelolaan Kelas Praktikan PPL Prodi Pendidikan Tata Boga di SMK Pariwisata”.
Uraian definisi operasional pada judul penelitian adalah sebagai berikut: 1. Pendapat Guru Pamong tentang Pengelolaan Kelas
a. Pendapat Guru Pamong 1) Pendapat
Menurut KBBI (2001) pendapat adalah “pandangan atau tanggapan mengenai sesuatu hal.”
2) Guru Pamong
Guru pamong menurut Buku Panduan Program Pengalaman Lapangan (2013:11) adalah “guru bidang studi/mata pelajaran di sekolah yang bertugas membimbing dan memberi arahan kepada guru praktikan selama melaksanakan PPL di sekolah.”
(27)
46
Pengertian Pendapat Guru Pamong dalam penelitian ini adalah guru bidang studi/mata pelajaran di sekolah yang bertugas membimbing dan memberi arahan kepada guru praktikan PPL Prodi Pendidikan Tata Boga selama melaksanakan PPL di sekolah.
b. Pengelolaan Kelas
Usman (2011:74) mengemukakan bahwa “Keterampilan Pengelolaan Kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar.”
2. Praktikan PPL Prodi Pendidikan Tata Boga di SMK Pariwisata
Praktikan PPL menurut buku Panduan Program Pengalaman Lapangan (2013:1) adalah mahasiswa PPL yang ditempatkan di satu sekolah/ tempat latihan.
Program Pengalaman Lapangan (PPL) menurut buku Panduan Program Pengalaman Lapangan adalah bagian integral dari proses pendidikan pada jenjang S-1 kependidikan, yang dimaksudkan untuk menyediakan pengalaman belajar kepada mahasiswa dalam situasi nyata di lapangan dalam upaya mencapai kompetensi secara utuh.
Pengertian praktikan PPL Prodi Pendidikan Tata Boga di SMK Pariwisata dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi pendidikan tata boga yang ditempatkan di satu sekolah/tempat latihan di SMK kelompok pariwisata untuk menerapkan keterampilan pengeloaan kelas yang dimilikinya dalam situasi nyata di lapangan.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat bantu untuk mengukur bagi peneliti dalam pengumpulkan data. Kualitas instrumen akan menentukan kualitas data yang terkumpul. Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah dengan menggunakan angket.
F. Proses Pengembangan Instrumen
Langkah-langkah penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pengolahan data. Tahap persiapan
(28)
47
meliputi kegiatan yang dilaksanakan sebelum pengumpulan data, tahap pelaksanaan menyangkut pada kegiatan saat penelitian berlangsung, sedangkan tahap pengolahan data dilakukan setelah dilaksanakannya penelitian.
1. Tahap Persiapan
Sebelum mengadakan penelitian peneliti mengadakan kegiatan sebagai berikut:
a. Mengadakan observasi.
b. Pengumpulan data yang akan digunakan sebagai instrumen penelitian berupa angket.
2. Tahap Pelaksanaan
Langkah dalam tahap pelaksanaan ini memberikan instrumen penelitian untuk mengetahui bagaimana pengelolaan kelas mahasiswa praktikan PPL dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mengumpulkan jumlah responden.
b. Menyebarkan angket kepada responden sesuai dengan jumlah sampel. 3. Tahap Pengolahan Data
Langkah-langkah yang peneliti lakukan dalam tahap pengolahan data yaitu pengumpulan kembali angket yang telah diisi oleh responden kemudian dihitung, diperiksa kelengkapan jawaban responden pada setiap item.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam satu penelitian. Kuesioner dipilih sebagai teknik pengumpulan data pada penelitian ini karena merupakan teknik yang lebih sesuai.
H. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menjabarkan hasil perhitungan persentase dari jawaban hasil angket yang disebarkan kepada responden. Pengolahan data terdiri dari tabulasi yaitu mentabelkan data-data yang diperoleh dari jawaban responden
Teknik pengolahan dalam penelitian ini adalah menggunakan persentase. Persentase data digunakan untuk mengetahui besar kecilnya frekuensi jawaban
(29)
48
yang dikemukakan oleh Sudjana (2011:129) bahwa rumus untuk menghitung persentase adalah:
P=
Keterangan
P : Persentase (jumlah persentase yang dicari) : Jumlah responden
: Frekuensi jawaban responden
Bilangan mutlak
Penafsiran data dilakukan terhadap nilai persentase dari data. Penafsiran data dilakukan untuk mendapatkan informasi deskriptif dari jawaban responden melalui instrumen yang telah diberikan. Kriteria untuk menggambarkan data dalam penelitian ini mengadopsi pendapat yang dikemukakan oleh Sofian Efendi dan Tukiran (2012:304) :
… dalam pembahasan tidak semua angka atau data yang ada pada tabel dibahas secara rinci satu persatu.Cukup menggunakan rangkaian kata sebagaian besar (80%), hampir semua (95%), sekitar seperempat (25%), sebagian kecil (15%) dan seterusnya.
Kemudian penulis kembangkan sesuai dengan tujuan penelitian menjadi 7 kriteria dibawah ini :
100% = seluruhnya
76%-99% = sebagian besar
51%-75% = lebih dari setengahnya
50% = setengahnya
26%-49% = kurang dari setengahnya 1%-25% = sebagian kecil
0% = tidak seorangpun
(30)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada Bab V penulis menguraikan kesimpulan dan saran yang akan disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian Pendapat Guru Pamong Tentang Keterampilan Pengelolaan Kelas Praktikan PPL Prodi Pendidikan Tata Boga di SMK Pariwisata (Penelitian ini terbatas pada SMK Pariwisata di Kota dan Kabupaten Bandung serta Kota Cimahi).
A. Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian ini berkaitan dengan Pendapat Guru Pamong Tentang Keterampilan Pengelolaan Kelas Praktikan PPL Prodi Pendidikan Tata Boga di SMK Pariwisata yang dikemukakan sebagai berikut:
1. Pendapat Guru Pamong Tentang Keterampilan Pengelolaan Kelas Praktikan PPL Prodi Pendidikan Tata Boga Di SMK Pariwisata secara individu:
a) Setengahnya berpendapat bahwa praktikan PPL sudah dapat mengatasi tingkah laku peserta didik yang ingin mendapatkan perhatian dari orang lain dengan cara menegur peserta didik secara tegas dan jelas yang mengganggu peserta didik lainnya dan menumbuhkan motivasi belajar peserta didik .
b) Kurang dari setengahnya berpendapat bahwa praktikan PPL sudah dapat mengatasi tingkah laku peserta didik yang menunjukan kekuatan dirinya dengan cara melakukan pengarahan dan petunjuk kelas serta lebih menumbuhkan komunikasi antara guru dan peserta didik .
c) Setengahnya berpendapat bahwa praktikan PPL sudah dapat mengatasi tingkah laku peserta didik yang menyakiti orang lain dengan cara memberikan pengarahan yang positif kepada peserta didik, memberikan nasehat bahwa perbuatan seperti itu tidak baik .
d) Sebagian besar berpendapat bahwa praktikan PPL sudah dapat mengatasi sikap peserta didik yang menolak untuk mencoba melakukan sesuatu
(31)
87
Dian Rahayu, 2014
karena yakin hanya kegagalan yang menjadi bagiaanya dengan cara memberikan motivasi kepada peserta didik.
2. Pendapat Guru Pamong Tentang Keterampilan Pengelolaan Kelas Praktikan PPL Prodi Pendidikan Tata Boga Di SMK Pariwisata secara kelompok: a) Sebagian besar berpendapat bahwa praktikan PPL sudah dapat mengatasi
keadaan kelas yang kurang kohesif yaitu dengan cara menciptakan rasa nyaman peserta didik untuk belajar.
b) Setengahnya berpendapat bahwa praktikan PPL sudah dapat menghadapi keadaan kelas yang selalu mereaksi negatif terhadap salah seorang anggotanya dengan cara memberikan pengarahan yang positif kepada peserta didik, menghimbau peserta didik agar tidak melakukan hal tersebut, memberikan teguran terhadap gangguan.
c) Setengahnya berpendapat bahwa praktikan PPL sudah dapat menghadapi keadaan kelas yang selalu membesarkan hati peserta didik lainnya tetapi justru melanggar norma kelompok dengan memberikan pengertian bahwa perlakuan itu tidak baik dan memberikan pengarahan kepada seluruh anggota kelas.
d) Setengahnya berpendapat bahwa praktikan PPL sudah dapat menghadapi kedaan kelas yang cenderung mudah dialihkan dari tugas yang sedang dikerjakan yaitu dengan memberikan teguran dan diajak bicara misalnya
“kamu sedang apa?”, “coba duduk ditempatnya lagi” .
e) Setengahnya berpendapat bahwa praktikan PPL sudah dapat menghadapi keadaan kelas yang memiliki semangat kerja yang rendah dengan melakukan pembagian tugas kelompok dengan baik, memberikan motivasi kepada kelas tersebut, dan menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap sesama anggota kelas.
f) Lebih dari setengahnya berpendapat bahwa praktikan PPL sudah dapat menghadapi keadaan kelas yang kurang mampu menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru yaitu memberikan motivasi kepada peserta didik bahwa situasi baru itu sesuatu yang lumrah.
(32)
88
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian penulis mencoba memberikan saran kepada Guru Pamong untuk di informasikan kepada Praktikan PPL yang akan datang yaitu untuk:
1. Lebih menumbuhkan rasa percaya diri ketika berada di dalam kelas dan tetap tenang ketika menghadapi masalah dalam Pengelolaan Kelas.
2. Lebih mengarahkan Praktikan PPL dalam hal mengelola kelas secara individu dan kelompok.
3. Lebih fokus dan lebih berbaur dengan guru sehingga Praktikan PPL dapat lebih merasakan fungsi dan peran guru selama melaksanakan PPL.
(33)
Dian Rahayu, 2014
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto.S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Direktorat Akademik Universitas Pendidikan Indonesia.(2013). Panduan Program Pengalaman Lapangan (PPL) Kependidikan dan Tenaga Pendidik. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia (Tidak diterbitkan). Direktorat Akademik Universitas Pendidikan Indonesia.(2012). Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia (Tidak diterbitkan).
Djamarah, Syaiful Bahri. Cetakan kedua Edisi Revisi (2005) Guru dan Anak Didik. Jakarta : Rineka Cipta.
Mulyasa. E. (2007). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
... (2005). Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosdakarya. Rohani, Ahmad. (2010). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta
Sudjana. N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar . Bandung: Remaja Rosdakarya
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta. Tukiran, Sofian Effendi. (2012). Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES
Usman Uzer. (2011). Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Sumber Lain:
Doanqkz, Suleew. (2012). Manajemen Kelas:Masalah-masalah Dalam Pengelolaan Kelas. [Online].
Tersedia:http//suleewdoanqkz.blogspot.com/2012/04/Manajemen-Kelas-Masalah-Masalah-Dalam-Pengelolaan-Kelas.{12 November 2013)
It’s, My Blog. (2012). Masalah Dan Upaya Pemecahan Masalah Dalam Pengelolaan Kelas. [Online].
Tersedia:http://rickyzet.blogspot.com/2012/03/ Masalah-Dan-Upaya-Pemecahan-Masalah-Dalam-Pengelolaan-Kelas. {12 November 2013
(1)
Dian Rahayu, 2014
PENDAPAT GURU PAMONG TENTANG KETERAMPILAN PENGELOLAAN KELAS PRAKTIKAN PPL PRODI PENDIDIKAN TATA BOGA DI SMK PARIWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
meliputi kegiatan yang dilaksanakan sebelum pengumpulan data, tahap pelaksanaan menyangkut pada kegiatan saat penelitian berlangsung, sedangkan tahap pengolahan data dilakukan setelah dilaksanakannya penelitian.
1. Tahap Persiapan
Sebelum mengadakan penelitian peneliti mengadakan kegiatan sebagai berikut:
a. Mengadakan observasi.
b. Pengumpulan data yang akan digunakan sebagai instrumen penelitian berupa angket.
2. Tahap Pelaksanaan
Langkah dalam tahap pelaksanaan ini memberikan instrumen penelitian untuk mengetahui bagaimana pengelolaan kelas mahasiswa praktikan PPL dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mengumpulkan jumlah responden.
b. Menyebarkan angket kepada responden sesuai dengan jumlah sampel. 3. Tahap Pengolahan Data
Langkah-langkah yang peneliti lakukan dalam tahap pengolahan data yaitu pengumpulan kembali angket yang telah diisi oleh responden kemudian dihitung, diperiksa kelengkapan jawaban responden pada setiap item.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam satu penelitian. Kuesioner dipilih sebagai teknik pengumpulan data pada penelitian ini karena merupakan teknik yang lebih sesuai.
H. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menjabarkan hasil perhitungan persentase dari jawaban hasil angket yang disebarkan kepada responden. Pengolahan data terdiri dari tabulasi yaitu mentabelkan data-data yang diperoleh dari jawaban responden
Teknik pengolahan dalam penelitian ini adalah menggunakan persentase. Persentase data digunakan untuk mengetahui besar kecilnya frekuensi jawaban dalam angket yang dihitung dalam jumlah persentasenya. Sesuai dengan pendapat
(2)
48
Dian Rahayu, 2014
PENDAPAT GURU PAMONG TENTANG KETERAMPILAN PENGELOLAAN KELAS PRAKTIKAN PPL PRODI PENDIDIKAN TATA BOGA DI SMK PARIWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang dikemukakan oleh Sudjana (2011:129) bahwa rumus untuk menghitung persentase adalah:
P=
Keterangan
P : Persentase (jumlah persentase yang dicari) : Jumlah responden
: Frekuensi jawaban responden Bilangan mutlak
Penafsiran data dilakukan terhadap nilai persentase dari data. Penafsiran data dilakukan untuk mendapatkan informasi deskriptif dari jawaban responden melalui instrumen yang telah diberikan. Kriteria untuk menggambarkan data dalam penelitian ini mengadopsi pendapat yang dikemukakan oleh Sofian Efendi dan Tukiran (2012:304) :
… dalam pembahasan tidak semua angka atau data yang ada pada tabel dibahas secara rinci satu persatu.Cukup menggunakan rangkaian kata sebagaian besar (80%), hampir semua (95%), sekitar seperempat (25%), sebagian kecil (15%) dan seterusnya.
Kemudian penulis kembangkan sesuai dengan tujuan penelitian menjadi 7 kriteria dibawah ini :
100% = seluruhnya 76%-99% = sebagian besar
51%-75% = lebih dari setengahnya 50% = setengahnya
26%-49% = kurang dari setengahnya 1%-25% = sebagian kecil
0% = tidak seorangpun
(3)
Dian Rahayu, 2014
PENDAPAT GURU PAMONG TENTANG KETERAMPILAN PENGELOLAAN KELAS PRAKTIKAN PPL PRODI PENDIDIKAN TATA BOGA DI SMK PARIWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada Bab V penulis menguraikan kesimpulan dan saran yang akan disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian Pendapat Guru Pamong Tentang Keterampilan Pengelolaan Kelas Praktikan PPL Prodi Pendidikan Tata Boga di SMK Pariwisata (Penelitian ini terbatas pada SMK Pariwisata di Kota dan Kabupaten Bandung serta Kota Cimahi).
A. Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian ini berkaitan dengan Pendapat Guru Pamong Tentang Keterampilan Pengelolaan Kelas Praktikan PPL Prodi Pendidikan Tata Boga di SMK Pariwisata yang dikemukakan sebagai berikut:
1. Pendapat Guru Pamong Tentang Keterampilan Pengelolaan Kelas Praktikan PPL Prodi Pendidikan Tata Boga Di SMK Pariwisata secara individu:
a) Setengahnya berpendapat bahwa praktikan PPL sudah dapat mengatasi tingkah laku peserta didik yang ingin mendapatkan perhatian dari orang lain dengan cara menegur peserta didik secara tegas dan jelas yang mengganggu peserta didik lainnya dan menumbuhkan motivasi belajar peserta didik .
b) Kurang dari setengahnya berpendapat bahwa praktikan PPL sudah dapat mengatasi tingkah laku peserta didik yang menunjukan kekuatan dirinya dengan cara melakukan pengarahan dan petunjuk kelas serta lebih menumbuhkan komunikasi antara guru dan peserta didik .
c) Setengahnya berpendapat bahwa praktikan PPL sudah dapat mengatasi tingkah laku peserta didik yang menyakiti orang lain dengan cara memberikan pengarahan yang positif kepada peserta didik, memberikan nasehat bahwa perbuatan seperti itu tidak baik .
d) Sebagian besar berpendapat bahwa praktikan PPL sudah dapat mengatasi sikap peserta didik yang menolak untuk mencoba melakukan sesuatu
(4)
87
Dian Rahayu, 2014
PENDAPAT GURU PAMONG TENTANG KETERAMPILAN PENGELOLAAN KELAS PRAKTIKAN PPL PRODI PENDIDIKAN TATA BOGA DI SMK PARIWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
karena yakin hanya kegagalan yang menjadi bagiaanya dengan cara memberikan motivasi kepada peserta didik.
2. Pendapat Guru Pamong Tentang Keterampilan Pengelolaan Kelas Praktikan PPL Prodi Pendidikan Tata Boga Di SMK Pariwisata secara kelompok: a) Sebagian besar berpendapat bahwa praktikan PPL sudah dapat mengatasi
keadaan kelas yang kurang kohesif yaitu dengan cara menciptakan rasa nyaman peserta didik untuk belajar.
b) Setengahnya berpendapat bahwa praktikan PPL sudah dapat menghadapi keadaan kelas yang selalu mereaksi negatif terhadap salah seorang anggotanya dengan cara memberikan pengarahan yang positif kepada peserta didik, menghimbau peserta didik agar tidak melakukan hal tersebut, memberikan teguran terhadap gangguan.
c) Setengahnya berpendapat bahwa praktikan PPL sudah dapat menghadapi keadaan kelas yang selalu membesarkan hati peserta didik lainnya tetapi justru melanggar norma kelompok dengan memberikan pengertian bahwa perlakuan itu tidak baik dan memberikan pengarahan kepada seluruh anggota kelas.
d) Setengahnya berpendapat bahwa praktikan PPL sudah dapat menghadapi kedaan kelas yang cenderung mudah dialihkan dari tugas yang sedang dikerjakan yaitu dengan memberikan teguran dan diajak bicara misalnya “kamu sedang apa?”, “coba duduk ditempatnya lagi” .
e) Setengahnya berpendapat bahwa praktikan PPL sudah dapat menghadapi keadaan kelas yang memiliki semangat kerja yang rendah dengan melakukan pembagian tugas kelompok dengan baik, memberikan motivasi kepada kelas tersebut, dan menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap sesama anggota kelas.
f) Lebih dari setengahnya berpendapat bahwa praktikan PPL sudah dapat menghadapi keadaan kelas yang kurang mampu menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru yaitu memberikan motivasi kepada peserta didik bahwa situasi baru itu sesuatu yang lumrah.
(5)
Dian Rahayu, 2014
PENDAPAT GURU PAMONG TENTANG KETERAMPILAN PENGELOLAAN KELAS PRAKTIKAN PPL PRODI PENDIDIKAN TATA BOGA DI SMK PARIWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian penulis mencoba memberikan saran kepada Guru Pamong untuk di informasikan kepada Praktikan PPL yang akan datang yaitu untuk:
1. Lebih menumbuhkan rasa percaya diri ketika berada di dalam kelas dan tetap tenang ketika menghadapi masalah dalam Pengelolaan Kelas.
2. Lebih mengarahkan Praktikan PPL dalam hal mengelola kelas secara individu dan kelompok.
3. Lebih fokus dan lebih berbaur dengan guru sehingga Praktikan PPL dapat lebih merasakan fungsi dan peran guru selama melaksanakan PPL.
(6)
Dian Rahayu, 2014
PENDAPAT GURU PAMONG TENTANG KETERAMPILAN PENGELOLAAN KELAS PRAKTIKAN PPL PRODI PENDIDIKAN TATA BOGA DI SMK PARIWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu [Type text]
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto.S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Direktorat Akademik Universitas Pendidikan Indonesia.(2013). Panduan
Program Pengalaman Lapangan (PPL) Kependidikan dan Tenaga Pendidik. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia (Tidak diterbitkan).
Direktorat Akademik Universitas Pendidikan Indonesia.(2012). Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia
(Tidak diterbitkan).
Djamarah, Syaiful Bahri. Cetakan kedua Edisi Revisi (2005) Guru dan Anak
Didik. Jakarta : Rineka Cipta.
Mulyasa. E. (2007). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
... (2005). Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosdakarya. Rohani, Ahmad. (2010). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta
Sudjana. N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar . Bandung: Remaja Rosdakarya
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta. Tukiran, Sofian Effendi. (2012). Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES
Usman Uzer. (2011). Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Sumber Lain:
Doanqkz, Suleew. (2012). Manajemen Kelas:Masalah-masalah Dalam Pengelolaan Kelas. [Online].
Tersedia:http//suleewdoanqkz.blogspot.com/2012/04/Manajemen-Kelas-Masalah-Masalah-Dalam-Pengelolaan-Kelas.{12 November 2013)
It’s, My Blog. (2012). Masalah Dan Upaya Pemecahan Masalah Dalam Pengelolaan Kelas. [Online].
Tersedia:http://rickyzet.blogspot.com/2012/03/ Masalah-Dan-Upaya-Pemecahan-Masalah-Dalam-Pengelolaan-Kelas. {12 November 2013