TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI PA
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
SOSIALISASI PADA PASIEN ISOLASI SOSIAL
A. Topik
Sesi 1 : Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) : Sosialisasi (TAKS) adalah upaya
memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan dengan masalah
hubungan social.
B. Tujuan
1. Tujuan umum :
Klien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara
bertahap.
2. Tujuan khusus :
a. Klien mampu memperkenalkan diri
b. Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok lainnya
C. Kerangka Teori
1. Definisi terapi aktivitas kelompok
Terapi aktivitas kelompok adalah terapi modalitas yang dilakukan perawat
kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang
sama. Aktivitas yang digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan
sebagai target asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang
saling bergantung, saling membutuhkan dan menjadi laboratorium tempat
klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku lama
yang maladaptive.
2. Beberapa jenis TAK (terapi aktivitas kelompok)
a. TAK sosialisasi (untuk klien dengan menarik diri yang sudah sampai
pada tahap mampu berinteraksi dalam kelompok kecil dan sehat secara
fisik).
b. TAK stimulasi sensori (untuk klien yang mengalami gangguan
sensori).
c. TAK orientasi realita (untuk klien halusinasi yang telah mengontrol
halusinasinya, klien waham yang telah dapat berorientasi kepada
realita dan sehat secara fisik).
d. TAK stimulasi persepsi : halusinasi (untuk klien dengan halusinasi)
e. TAK peningkatan harga diri (untuk klien dengan HDR) .
f. TAK penyaluran energy (untuk klien perilaku kekerasan yang telah
dapat mengekspresikan marahnya secara konstruktif, klien menarik
diri yang dapat berhubungan dengan orang lain secara bertahap dan
sehat secara fisik).
D. Definisi Gangguan isolasi social
Isolasi Sosial adalah kondisi kesepian yang diekspresikan oleh individu
dan dirasakan sebagai hal yang ditimbulkan oleh orang lain dan sebagai
suatu keadaan negatif yang mengancam. Dengan karakteristik : tinggal
sendiri dalam ruangan, ketidakmampuan untuk berkomunikasi, menarik
diri, kurangnya kontak mata. Ketidak sesuaian atau ketidakmatangan
minat dan aktivitas dengan perkembangan atau terhadap usia. Preokupasi
dengan pikirannya sendiri, pengulangan, tindakan yang tidak bermakna.
Mengekspresikan perasaan penolakan atau kesepian yang ditimbulkan oleh
orang lain. Mengalami perasaan yang berbeda dengan orang lain, merasa
tidak aman ditengah orang banyak. (Mary C. Townsend, Diagnose Kep.
Psikiatri, 1998; hal 252).
E. Kriteria Klien
1. Klien harga diri rendah yang cukup kooperatif
2. Klien yang yang sulit mengungkapkan perasaannya melalui
3.
komunikasi verbal
Klien melakukan kontak mata pada klien lainya untuk mengikuti
4.
aktivitas yang akan di lakukan.
Klien dengan gangguan harga diri rendah yang telah dapat berinteraksi
5.
dengan orang lain.
Klien dengan kondisi fisik yang dalam keadaan sehat (tidak sedang
mengidap penyakit fisik tertentu seperti diare, thypid, dan lain-lain
F. Proses seleksi
1.
Berdasarkan observasi dan wawancara
2.
Menindak lanjuti asuhan keperawatan
3.
Penyelesaian masalah berdasarkan masalah keperawatan
4.
Klien cukup kooperatif dan dapat memahami pertanyaan yang
diberikan
5.
Mengidentifikasikan klien dengan halusinasi yang sudah terkontrol
6.
Berdasarkan informasi dan diskusi dengan perawat ruangan mengenai
perilaku klien sehari – hari
7.
Mengadakan kontrak dengan klien
8.
Jumlah klien : 7 orang
G. Pengorganisasian
1.
2.
3.
Pelaksanaan
Hari/Tanggal
: kamis, 9 Maret 2017
Waktu
: Pukul 11.00 s/d 11.45 WIB
Tempat
: Aula panti sosial bina laras 2
Lama waktu tiap fase :
Fase orientasi
: 10 menit
Fase kerja
: 20 menit
Fase terminasi
: 15 menit
Persiapan Lingkungan
Ventilasi baik
Penerangan cukup
Suasana tenang
Pengaturan posisi tempat duduk (setting)
4.
Tim Terapis
Melaksanakan kegiatan TAK supaya berjalan dengan baik, maka tim
petugas yang akan melaksanakannya harus terdiri dari leader, co
leader, fasilitator dan observer. Adapun pembagain tugas untuk
melaksanakan kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) terdiri dari:
a.
Leader
: Vina Indriaty, S.Kep
Uraian tugas :
Memimpin jalannya terapi aktifitas kelompok.
Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya
terapi.
Menjelaskan tujuan pelaksanaa TAK
Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.
Menyampaikan Tata tertib TAK
Memperkenalkan diri dan memperkenalkan anggotanya
untuk saling mengenal
Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok
Mampu memimpin TAK dengan baik
Memberikan reinforcement positif
Memberikan respon yang sesuai dengan atau atas perilaku
anggota
Menutup acara diskusi.
b. Co-Leader :
Uraian tugas :
Menyampaikan informasi dari fasilitator ke pemimpin
tentang aktivitas klien
Mengambil alih posisi leader jika kegiatan menyimpang
Mengingatkan pemimpin untuk lamanya waktu kegiatan
Bersama leader menjadi contoh bentuk kerjasama yang baik
Membantu leader mengorganisir klien
c. Fasilitator
:
Uraian tugas
:
Memfasilitasi klien yang kurang aktif
Berperan sebagai role model bagi klien selama kegiatan
berlangsung
Mempertahankan kehadiran peserta
Mengatur alur permainan (Menghidupkan dan mematikan
musik)
Timer (Mengatur waktu).
d. Observer
: amin
Uraian tugas
:
Mengamati jalannya kegiatan sebagai acuan untuk
mengevaluasi
Mencatat perilaku verbal dan non-verbal klien selama
berlangsungnya kegiatan
H. Metode TAK
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Bermain peran atau stimulasi
I. Media dan Alat
1. Spidol
2. Laptop (MP3)
3. Speaker
4. Papan nama.
5. Buku catatan dan pulpen
6. Jadwal kegiatan harian klien.
J. Peserta TAK
Klien yang mengikuti kegiatan berjumlah 7 orang, Adapun nama-nama
klien yang akan mengikuti TAK yaitu :
1. Tn.S 2.Tn.Y 3.Nn.P 4.Tn.S 5.Ny.F
2. Setting Tempat
3. Peserta dan terapis duduk bersama dalam lingkaran membentuk
huruf O dan ruangan nyaman dan tenang
4.
5.
Leader
6.
7.
8.
9.
10.
Co-Leader
11.
12.
13.
14.
15.
16. px
17.
px
px
Fasilitator
px
18.
Fasilitator
K. Langkah
Kegiatan
Fasilitator
1. Persiapan
Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu isolasi sosial: menarik diri
Membuat kontrak dengan klien
Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
px
px
2. Orientasi
19.
Pada tahap ini terapis melakukan :
Memberikan salam terapeutik:
salam dari terapis
Observer
Evaluasi / validasi: menanyakan perasaan klien saat ini
3. Kontrak:
Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu memperkenalkan diri
Menjelaskan aturan main sebagai berikut :
Pasien wajib datang 10 menit sebelum acara dimulai
Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus meminta izin
4.
kepada terapis.
Tidak boleh makan,minum atau merokok saat TAK
Jika ada yang membuat gaduh akan dikeluarkan dari TAK
Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
Jika ingin Bicara acungkan tangan dan berbicara setelah dipersilahkan
oleh leader
Jika peserta ingin ketoilet beri kesempatan sebelum acara dimulai
Tahap kerja
Jelaskan kegiatan yaitu music pada Laptop akan di hidupkan, serta
spidol diedarkan berlawanan arah jarum jam. Dan pada saat Musik di
matikan, maka anggota kelompok yang memegang spidol
memperkenalkan diri.
Hidupkan musik pada laptop dan edarkan spidol berlawanan jarum
jam.
Pada saat music di hentikan, 2 anggota kelompok yang memegang
spidol mendapat giliran untuk menyebutkan: salam, nama lengkap,
nama panggilan, hoby, dan asal di mulai dari terapis sebagai contoh.
Tulis nama panggilan pada kertas atau papan nama dan temple atau
pakai.
Klien mencoba berkenalan dengan teman di kelompok TAK
Ulangi sampai semua anggota kelompok mendapat giliran.
Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan.
20.
21.
Tahap terminasi
Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
Memberi pujian atas keberhasilan kelompok.
Rencana tindak lanjut.
Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih memperkenalkan diri
kepada orang lain di kehidupan sehari-hari.
Masukkan kegiatan memperkenalkan diri pada jadwal kegiatan harian
klien.
Kontrak yang akan datang.
Menyepakati kegiatan berikut yaitu berkenalan dengan anggota
5.
kelompok.
Menyiapkan waktu dan tempat
L. Kriteria
1. Input
Tim berjumlah 7 orang yang terdiri atas 1 leader, 1 co-leader, 4
fasilitator, 1 observer
Lingkungan memiliki syarat luas dan sirkulasi baik.
Peralatan mp3 sound system berfungsi dengan baik
Tersedia spidol
Klien, tidak ada kesulitan memilih klien yang sesuai dengan kriteria dan
karakteristik klien untuk melakukan terapi aktivitas kelompok sosialisasi.
2. Proses
Leader menjelaskan aturan main dengan jelas.
Fasilitator menempatkan diri di tengah-tengah klien
Observer menempatkan diri di tempat yang memungkinkan untuk dapat
mengawasi jalannya permainan.
100% klien yang mengikuti permainan dapat mengikuti kegiatan dengan
aktif dari awal sampai selesai.
22.
23.
3.
Output
Setelah mengadakan terapi aktivitas kelompok sosialisasi dengan 3 klien
yang diamati, hasil yang diharapkan adalah sebagai berikut
100% klien yang mengikuti permainan dapat mengikuti kegiatan dengan
aktif dari awal sampai selesai.
100% klien dapat meningkatkan komunkasi non verbal: bergerak
mengikuti instruksi, ekspresi wajah cerah, berani kontak mata
100% klien dapat meningkatkan komunikasi verbal (menyapa klien lain
atau perawat, mengungkapkan perasaan dengan perawat).
100% klien dapat meningkatkan kemampuan akan kegiatan kelompok
(mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir)
100% klien mampu melakukan hubungan sosial dengan lingkungannya
(mau berinteraksi dengan perawat / klien lain)
M. Evaluasi
1. Struktur
24. Meliputi rencana TAK, Proposal TAK, konsul proposal TAK, izin
kepada kepala ruangan, mempersiapkan tempat, dan fasilitas yang
dibutuhkan.
2. Proses
Meliputi proses kegiatan dari awal sampai akhir
Kegiatan dilakukan tepat waktu
Seluruh anggota terapi kelompok mampu berkenalan
Klien tampak aktiv, percaya diri dan kooperatif
Proses terapi berjalan tertib dan aman
Seluruh anggota tim terapis dalam menjalankan fungsinya dengan
baik, mengarahkan dan aktiv melakukan kegiatan TAK.
25. 3.
Hasil
Diharapkan klien dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
(100%)
Klien mampu memperkenalkan diri (100%)
Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok lainya (100%)
Klien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara
bertahap.
26.
Sesi 1 : TAKS
27.
Tujuan
28.
Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan: nama lengkap,
nama panggilan, asal, dan hobi
29.
1.
2.
30.
1.
2.
3.
4.
5.
31.
Setting
klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
Ruangan nyaman dan tenang
Alat
Tape, recorder
Kaset : “goyang dumang” (Cita Citata)
Bola tenis
Bukan catatan dan pulpen
Jadwal kegiatan klien
Metode
1.
2.
3.
Dinamika Kelompok
Diskusi dan Tanya jawab
Bermain peran/ simulasi
32.
Langkah kegiatan
1.
2.
Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu isolasi
b. membuat kontrak dengan klien
c. mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
Orientasi
a. Memberi salam terapeutik
Salam dari terapis
Peserta dan terapis memakai papan nama
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
Menanyakan apakah telah mencoba memperkenalkan diri pada orang
lain
33.
c. Kontrak
menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu berkenalan dengan anggota
kelompok.
Menjelaskan aturan main berikut.
Jika ada peserta yang akan meningggalkan kelompok, harus meminta
ijin kepada terapis.
Lama kegiatan 45 menit
3.
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
Tahap kerja
a. Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tennis berlawanan
dengan arah jarum jam.
b. pada saat tape dimatikkan, anggota kelompok yang memegang bola
mendapat giliran untuk berkenalan dengan anggota kelompok yang ada
disebelah kanan dengan cara :
memberi salam
menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi
menanyakan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi lawan
bicara
dimulai oleh terapi sebagai contoh.
c. Ulangi a dan b sampai semua anggota kelompok mendapat giliran
d. Hidupkan kembali kaset pada tape recorder dan edarkan bola. Pada saat
tape dimatikkan, minta pada anggota kelompok memegang bola untuk
memperkenalkan anggota kelompok yang disebelahkanannya kepada
kelompok yaitu : nama lengkap, nama panggilan dimulai oleh terapis
sebagai contoh.
e. Ulangi d sampai semua anggota mendapat giliran
f. Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi
4.
tepuk tangan
34.
Tahapan terminasi
a. Evaluasi
menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
memberi pujian atas keberhasilan kelompok
b. rencana tindak lanjut
menganjurkan tiap anggota kelompok latihan berkenalan
,memasukkan kegiatan berkenalan pada jadwal kegiatan harian klien.
35. Kemampuan verbal
36.
37.
N
dinilai
o
47.
48.
1.
55.
nama lengkap
56.
Menyebut
2.
63.
nama panggilan
64.
Menyebutkan
3.
71.
asal
72.
Menyebutkan
4.
79.
38.
Aspek yang
Menyebut
hobi
Jumlah
Nama Klien
41.
42.
43.
44.
45.
46.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
80.
81.
82.
83.
84.
85.
98.
99.
86.
87. Kemampuan non verbal
88.
89.
90.
N
o
100.
1.
108.
2.
116.
3.
124.
91.
Aspek yang
dinilai
94.
95.
Nama Klien
96.
97.
101.
Kontak mata
102. 103. 104. 105. 106. 107.
109.
Duduk tegak
110. 111.
117.
Menggunakan
bahasa tubuh yang
112. 113. 114. 115.
118. 119. 120. 121. 122. 123.
sesuai
125. Mengikuti
4.
kegiatan dari awal
126. 127. 128. 129. 130. 131.
sampai akhir
132. Jumlah
139.
140.
133. 134. 135. 136. 137. 138.
141.
DAFTAR PUSTAKA
142.
143.
Keliat, B.A., Akemat 2005. Keperawatan Jiwa : Terapi Aktivitas
Kelompok. Jakarta : EGC.
144.
Keliat, B.A., 2009. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta :
EGC.
145.
SOSIALISASI PADA PASIEN ISOLASI SOSIAL
A. Topik
Sesi 1 : Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) : Sosialisasi (TAKS) adalah upaya
memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan dengan masalah
hubungan social.
B. Tujuan
1. Tujuan umum :
Klien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara
bertahap.
2. Tujuan khusus :
a. Klien mampu memperkenalkan diri
b. Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok lainnya
C. Kerangka Teori
1. Definisi terapi aktivitas kelompok
Terapi aktivitas kelompok adalah terapi modalitas yang dilakukan perawat
kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang
sama. Aktivitas yang digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan
sebagai target asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang
saling bergantung, saling membutuhkan dan menjadi laboratorium tempat
klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku lama
yang maladaptive.
2. Beberapa jenis TAK (terapi aktivitas kelompok)
a. TAK sosialisasi (untuk klien dengan menarik diri yang sudah sampai
pada tahap mampu berinteraksi dalam kelompok kecil dan sehat secara
fisik).
b. TAK stimulasi sensori (untuk klien yang mengalami gangguan
sensori).
c. TAK orientasi realita (untuk klien halusinasi yang telah mengontrol
halusinasinya, klien waham yang telah dapat berorientasi kepada
realita dan sehat secara fisik).
d. TAK stimulasi persepsi : halusinasi (untuk klien dengan halusinasi)
e. TAK peningkatan harga diri (untuk klien dengan HDR) .
f. TAK penyaluran energy (untuk klien perilaku kekerasan yang telah
dapat mengekspresikan marahnya secara konstruktif, klien menarik
diri yang dapat berhubungan dengan orang lain secara bertahap dan
sehat secara fisik).
D. Definisi Gangguan isolasi social
Isolasi Sosial adalah kondisi kesepian yang diekspresikan oleh individu
dan dirasakan sebagai hal yang ditimbulkan oleh orang lain dan sebagai
suatu keadaan negatif yang mengancam. Dengan karakteristik : tinggal
sendiri dalam ruangan, ketidakmampuan untuk berkomunikasi, menarik
diri, kurangnya kontak mata. Ketidak sesuaian atau ketidakmatangan
minat dan aktivitas dengan perkembangan atau terhadap usia. Preokupasi
dengan pikirannya sendiri, pengulangan, tindakan yang tidak bermakna.
Mengekspresikan perasaan penolakan atau kesepian yang ditimbulkan oleh
orang lain. Mengalami perasaan yang berbeda dengan orang lain, merasa
tidak aman ditengah orang banyak. (Mary C. Townsend, Diagnose Kep.
Psikiatri, 1998; hal 252).
E. Kriteria Klien
1. Klien harga diri rendah yang cukup kooperatif
2. Klien yang yang sulit mengungkapkan perasaannya melalui
3.
komunikasi verbal
Klien melakukan kontak mata pada klien lainya untuk mengikuti
4.
aktivitas yang akan di lakukan.
Klien dengan gangguan harga diri rendah yang telah dapat berinteraksi
5.
dengan orang lain.
Klien dengan kondisi fisik yang dalam keadaan sehat (tidak sedang
mengidap penyakit fisik tertentu seperti diare, thypid, dan lain-lain
F. Proses seleksi
1.
Berdasarkan observasi dan wawancara
2.
Menindak lanjuti asuhan keperawatan
3.
Penyelesaian masalah berdasarkan masalah keperawatan
4.
Klien cukup kooperatif dan dapat memahami pertanyaan yang
diberikan
5.
Mengidentifikasikan klien dengan halusinasi yang sudah terkontrol
6.
Berdasarkan informasi dan diskusi dengan perawat ruangan mengenai
perilaku klien sehari – hari
7.
Mengadakan kontrak dengan klien
8.
Jumlah klien : 7 orang
G. Pengorganisasian
1.
2.
3.
Pelaksanaan
Hari/Tanggal
: kamis, 9 Maret 2017
Waktu
: Pukul 11.00 s/d 11.45 WIB
Tempat
: Aula panti sosial bina laras 2
Lama waktu tiap fase :
Fase orientasi
: 10 menit
Fase kerja
: 20 menit
Fase terminasi
: 15 menit
Persiapan Lingkungan
Ventilasi baik
Penerangan cukup
Suasana tenang
Pengaturan posisi tempat duduk (setting)
4.
Tim Terapis
Melaksanakan kegiatan TAK supaya berjalan dengan baik, maka tim
petugas yang akan melaksanakannya harus terdiri dari leader, co
leader, fasilitator dan observer. Adapun pembagain tugas untuk
melaksanakan kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) terdiri dari:
a.
Leader
: Vina Indriaty, S.Kep
Uraian tugas :
Memimpin jalannya terapi aktifitas kelompok.
Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya
terapi.
Menjelaskan tujuan pelaksanaa TAK
Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.
Menyampaikan Tata tertib TAK
Memperkenalkan diri dan memperkenalkan anggotanya
untuk saling mengenal
Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok
Mampu memimpin TAK dengan baik
Memberikan reinforcement positif
Memberikan respon yang sesuai dengan atau atas perilaku
anggota
Menutup acara diskusi.
b. Co-Leader :
Uraian tugas :
Menyampaikan informasi dari fasilitator ke pemimpin
tentang aktivitas klien
Mengambil alih posisi leader jika kegiatan menyimpang
Mengingatkan pemimpin untuk lamanya waktu kegiatan
Bersama leader menjadi contoh bentuk kerjasama yang baik
Membantu leader mengorganisir klien
c. Fasilitator
:
Uraian tugas
:
Memfasilitasi klien yang kurang aktif
Berperan sebagai role model bagi klien selama kegiatan
berlangsung
Mempertahankan kehadiran peserta
Mengatur alur permainan (Menghidupkan dan mematikan
musik)
Timer (Mengatur waktu).
d. Observer
: amin
Uraian tugas
:
Mengamati jalannya kegiatan sebagai acuan untuk
mengevaluasi
Mencatat perilaku verbal dan non-verbal klien selama
berlangsungnya kegiatan
H. Metode TAK
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Bermain peran atau stimulasi
I. Media dan Alat
1. Spidol
2. Laptop (MP3)
3. Speaker
4. Papan nama.
5. Buku catatan dan pulpen
6. Jadwal kegiatan harian klien.
J. Peserta TAK
Klien yang mengikuti kegiatan berjumlah 7 orang, Adapun nama-nama
klien yang akan mengikuti TAK yaitu :
1. Tn.S 2.Tn.Y 3.Nn.P 4.Tn.S 5.Ny.F
2. Setting Tempat
3. Peserta dan terapis duduk bersama dalam lingkaran membentuk
huruf O dan ruangan nyaman dan tenang
4.
5.
Leader
6.
7.
8.
9.
10.
Co-Leader
11.
12.
13.
14.
15.
16. px
17.
px
px
Fasilitator
px
18.
Fasilitator
K. Langkah
Kegiatan
Fasilitator
1. Persiapan
Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu isolasi sosial: menarik diri
Membuat kontrak dengan klien
Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
px
px
2. Orientasi
19.
Pada tahap ini terapis melakukan :
Memberikan salam terapeutik:
salam dari terapis
Observer
Evaluasi / validasi: menanyakan perasaan klien saat ini
3. Kontrak:
Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu memperkenalkan diri
Menjelaskan aturan main sebagai berikut :
Pasien wajib datang 10 menit sebelum acara dimulai
Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus meminta izin
4.
kepada terapis.
Tidak boleh makan,minum atau merokok saat TAK
Jika ada yang membuat gaduh akan dikeluarkan dari TAK
Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
Jika ingin Bicara acungkan tangan dan berbicara setelah dipersilahkan
oleh leader
Jika peserta ingin ketoilet beri kesempatan sebelum acara dimulai
Tahap kerja
Jelaskan kegiatan yaitu music pada Laptop akan di hidupkan, serta
spidol diedarkan berlawanan arah jarum jam. Dan pada saat Musik di
matikan, maka anggota kelompok yang memegang spidol
memperkenalkan diri.
Hidupkan musik pada laptop dan edarkan spidol berlawanan jarum
jam.
Pada saat music di hentikan, 2 anggota kelompok yang memegang
spidol mendapat giliran untuk menyebutkan: salam, nama lengkap,
nama panggilan, hoby, dan asal di mulai dari terapis sebagai contoh.
Tulis nama panggilan pada kertas atau papan nama dan temple atau
pakai.
Klien mencoba berkenalan dengan teman di kelompok TAK
Ulangi sampai semua anggota kelompok mendapat giliran.
Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan.
20.
21.
Tahap terminasi
Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
Memberi pujian atas keberhasilan kelompok.
Rencana tindak lanjut.
Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih memperkenalkan diri
kepada orang lain di kehidupan sehari-hari.
Masukkan kegiatan memperkenalkan diri pada jadwal kegiatan harian
klien.
Kontrak yang akan datang.
Menyepakati kegiatan berikut yaitu berkenalan dengan anggota
5.
kelompok.
Menyiapkan waktu dan tempat
L. Kriteria
1. Input
Tim berjumlah 7 orang yang terdiri atas 1 leader, 1 co-leader, 4
fasilitator, 1 observer
Lingkungan memiliki syarat luas dan sirkulasi baik.
Peralatan mp3 sound system berfungsi dengan baik
Tersedia spidol
Klien, tidak ada kesulitan memilih klien yang sesuai dengan kriteria dan
karakteristik klien untuk melakukan terapi aktivitas kelompok sosialisasi.
2. Proses
Leader menjelaskan aturan main dengan jelas.
Fasilitator menempatkan diri di tengah-tengah klien
Observer menempatkan diri di tempat yang memungkinkan untuk dapat
mengawasi jalannya permainan.
100% klien yang mengikuti permainan dapat mengikuti kegiatan dengan
aktif dari awal sampai selesai.
22.
23.
3.
Output
Setelah mengadakan terapi aktivitas kelompok sosialisasi dengan 3 klien
yang diamati, hasil yang diharapkan adalah sebagai berikut
100% klien yang mengikuti permainan dapat mengikuti kegiatan dengan
aktif dari awal sampai selesai.
100% klien dapat meningkatkan komunkasi non verbal: bergerak
mengikuti instruksi, ekspresi wajah cerah, berani kontak mata
100% klien dapat meningkatkan komunikasi verbal (menyapa klien lain
atau perawat, mengungkapkan perasaan dengan perawat).
100% klien dapat meningkatkan kemampuan akan kegiatan kelompok
(mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir)
100% klien mampu melakukan hubungan sosial dengan lingkungannya
(mau berinteraksi dengan perawat / klien lain)
M. Evaluasi
1. Struktur
24. Meliputi rencana TAK, Proposal TAK, konsul proposal TAK, izin
kepada kepala ruangan, mempersiapkan tempat, dan fasilitas yang
dibutuhkan.
2. Proses
Meliputi proses kegiatan dari awal sampai akhir
Kegiatan dilakukan tepat waktu
Seluruh anggota terapi kelompok mampu berkenalan
Klien tampak aktiv, percaya diri dan kooperatif
Proses terapi berjalan tertib dan aman
Seluruh anggota tim terapis dalam menjalankan fungsinya dengan
baik, mengarahkan dan aktiv melakukan kegiatan TAK.
25. 3.
Hasil
Diharapkan klien dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
(100%)
Klien mampu memperkenalkan diri (100%)
Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok lainya (100%)
Klien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara
bertahap.
26.
Sesi 1 : TAKS
27.
Tujuan
28.
Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan: nama lengkap,
nama panggilan, asal, dan hobi
29.
1.
2.
30.
1.
2.
3.
4.
5.
31.
Setting
klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
Ruangan nyaman dan tenang
Alat
Tape, recorder
Kaset : “goyang dumang” (Cita Citata)
Bola tenis
Bukan catatan dan pulpen
Jadwal kegiatan klien
Metode
1.
2.
3.
Dinamika Kelompok
Diskusi dan Tanya jawab
Bermain peran/ simulasi
32.
Langkah kegiatan
1.
2.
Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu isolasi
b. membuat kontrak dengan klien
c. mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
Orientasi
a. Memberi salam terapeutik
Salam dari terapis
Peserta dan terapis memakai papan nama
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
Menanyakan apakah telah mencoba memperkenalkan diri pada orang
lain
33.
c. Kontrak
menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu berkenalan dengan anggota
kelompok.
Menjelaskan aturan main berikut.
Jika ada peserta yang akan meningggalkan kelompok, harus meminta
ijin kepada terapis.
Lama kegiatan 45 menit
3.
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
Tahap kerja
a. Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tennis berlawanan
dengan arah jarum jam.
b. pada saat tape dimatikkan, anggota kelompok yang memegang bola
mendapat giliran untuk berkenalan dengan anggota kelompok yang ada
disebelah kanan dengan cara :
memberi salam
menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi
menanyakan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi lawan
bicara
dimulai oleh terapi sebagai contoh.
c. Ulangi a dan b sampai semua anggota kelompok mendapat giliran
d. Hidupkan kembali kaset pada tape recorder dan edarkan bola. Pada saat
tape dimatikkan, minta pada anggota kelompok memegang bola untuk
memperkenalkan anggota kelompok yang disebelahkanannya kepada
kelompok yaitu : nama lengkap, nama panggilan dimulai oleh terapis
sebagai contoh.
e. Ulangi d sampai semua anggota mendapat giliran
f. Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi
4.
tepuk tangan
34.
Tahapan terminasi
a. Evaluasi
menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
memberi pujian atas keberhasilan kelompok
b. rencana tindak lanjut
menganjurkan tiap anggota kelompok latihan berkenalan
,memasukkan kegiatan berkenalan pada jadwal kegiatan harian klien.
35. Kemampuan verbal
36.
37.
N
dinilai
o
47.
48.
1.
55.
nama lengkap
56.
Menyebut
2.
63.
nama panggilan
64.
Menyebutkan
3.
71.
asal
72.
Menyebutkan
4.
79.
38.
Aspek yang
Menyebut
hobi
Jumlah
Nama Klien
41.
42.
43.
44.
45.
46.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
80.
81.
82.
83.
84.
85.
98.
99.
86.
87. Kemampuan non verbal
88.
89.
90.
N
o
100.
1.
108.
2.
116.
3.
124.
91.
Aspek yang
dinilai
94.
95.
Nama Klien
96.
97.
101.
Kontak mata
102. 103. 104. 105. 106. 107.
109.
Duduk tegak
110. 111.
117.
Menggunakan
bahasa tubuh yang
112. 113. 114. 115.
118. 119. 120. 121. 122. 123.
sesuai
125. Mengikuti
4.
kegiatan dari awal
126. 127. 128. 129. 130. 131.
sampai akhir
132. Jumlah
139.
140.
133. 134. 135. 136. 137. 138.
141.
DAFTAR PUSTAKA
142.
143.
Keliat, B.A., Akemat 2005. Keperawatan Jiwa : Terapi Aktivitas
Kelompok. Jakarta : EGC.
144.
Keliat, B.A., 2009. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta :
EGC.
145.