Nuklir dalam Filsafat Islam dalam

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Penelitian
Perkembangan Ilmu pengetahuan memberikan banyak manfaat bagi umat

manusia. Dengan ilmu pengetahuan kini kita dapat merasakan berbagai
kemudahan dalam hidup. Teknologi adalah salah satu hasil dari perkembangan
ilmu pengetahuan yang dapat dirasakan oleh banyak orang pada saat ini. Di zaman
dahulu misalnya, orang memerlukan waktu berbulan-bulan untuk pergi haji ke
Mekah Saudi Arabia. Kini dengan adanya pesawat cepat seperti BOEING 747,
para calon jemaah haji dari Indonesia hanya memerlukan waktu sekitar 7 jam
untuk sampai di sana. Contoh lainnya, dengan menggunakan komputer, jaringan
internet dan software seperti Skype, kini kita dapat berkomunikasi audio visual
(bertatap muka langsung) dengan orang yang ada di belahan bumi lain. Itu semua
dapat kita lakukan dengan biaya yang relatih murah, mudah dan efektif.
Teknologi yang diciptakan manusia tidak dapat dipungkiri telah
memberikan banyak manfaat dan kemudahan bagi kita. Namun dibalik segudang
manfaat tersebut, teknologi ternyata juga memberikan dampak negatif. Keresahan,

persaingan yang semakin tidak sehat, kekacauan, gangguan privasi adalah
beberapa masalah serius yang kita rasakan dari adanya perkembangan teknologi.
Masalah lainnya adalah penyalahgunaan teknologi seperti hacking dan cyber
crime. Masalah yang dikaji penulis dalam makalah ini adalah kasus nuklir di

Prefektur (seperti Propinsi) Fukushima Jepang.
Jepang merupakan Negara yang dengan ekonomi terbesar ke 2 setelah
Amerika Serikat (walaupun kini posisinya mulai disusul China). Dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologinya yang pesat, bangsa Jepang
mampu menjadi salah satu Negara dengan ekonomi dan tingkat kesejahteraan
terbaik. Perusahaan-perusahaan raksasa Jepang seperti Toyota, Honda, Sharp dan
Toshiba berhasil menjadi perusahaan yang sangat berpengaruh di dunia. Selain
kualitas produk yang dihasilkan sangat baik, perusahaan-perusahaan Jepang
memiliki strategi pemasaran yang sangat menarik dan terorganisir dengan baik
sehingga pelanggan di seluruh dunia memiliki kepercayaan (trust) yang sangat
tinggi terhadap produk-produk Jepang.
Dalam proses pembangunan suatu negara yang erat kaitannya dengan
perkembangan teknologi, kita tidak bisa dilepaskan dari energi. Energi adalah
kekuatan bagi manusia untuk melakukan segala sesuatu. Listrik dan fosil
merupakan sumber energi paling banyak digunakan oleh manusia saat ini karena

sumber-sumber tersebut cukup mudah diperoleh dengan kemampuan yang
dimiliki manusia. Namun seiring jumlahnya yang semakin berkurang, maka krisis
energi telah melanda banyak Negara dan pencarian sumber energi alternatif
menjadi suatu keharusan karena sumber-sumber energi fosil seperti minyak bumi
tidak dapat diperbaharui (tidak tersedia untuk waktu yang lama). Penggunaan
sumber energi baru dan terbaharukan (New and Renewable Energy Sources) telah
dilakukan di bebeberapa Negara terutama di Negara maju seperti Jepang. Nuklir
merupakan sumber energi alternatif yang menimbulkan pro dan kontra di dunia

ini. Sumber energi Nuklir tidak menghasilkan limbah berbahaya seperti halnya
yang dihasilkan oleh pembakaran sumber energi fosil seperti bahan bakar. Polusi
udara, tanah, air dan pemanasan global adalah akibat negatif dari pembakaran
sumber energi fosil yang secara terus menerus dilakukan manusia di planet bumi
ini. Nuklir dipilih manusia karena tidak menimbulkan limbah berbahaya tersebut
sehingga dirasa lebih aman. Namun, kebocoran dari reaktor nuklir menjadi
masalah yang sangat krusial karena memunculkan radiasi yang sangat berbahaya
bagi manusia dan lingkungan. Hal inilah yang terjadi di Prefektur Fukushima
Jepang beberapa waktu lalu.
Gempa dan Tsunami yang terjadi pada tanggal 11 Maret 2011
meluluhlantahkan sebagian daratan Fukushima dimana pembangkit listrik tenaga

nuklir mengalami kebocoran reaktor. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir ini
dibangun dengan sangat memperhatikan aspek keamanan, ketahanan material,
serta manajemen yang sangat ketat dan disiplin. Dengan budaya kerja yang kuat,
kedisiplinan yang tinggi serta tingkat toleransi terhadap kesalahan yang kecil,
bangsa Jepang sangat percaya diri dalam menggunakan dan mengembangkan
nuklir sebagai sumber energi mereka. Kepercayaan ini telah berlangsung
berpuluh-puluh tahun. Namun setelah terjadi gempa di Fukushima, kepercayan
diri bangsa Jepang untuk menggunakan nuklir mulai menurun. Ini membuktikan
bahwa bagaimanapun masih terdapat kekurangan sehingga ketika gempa dan
tsunami menimpa, bangsa Jepang tetap mengalami banyak masalah.
Kebocoran reaktor Nuklir Fukushima menyebabkan masalah radiasi serta
evakuasi dan penempatan para pengungsi. Ini masalah yang sangat serius yang

sedang dihadapi rakyat beserta pemerintah Jepang saat ini. Kecanggihan teknologi
serta kemampuan para ilmuwan Jepang sampai saat ini belum bisa melakukan
pembenahan atas radiasi yang dihasilkan dari nuklir tersebut. Radiasi nuklir
adalah hal yang sangat berbahaya dan ditakuti seluruh orang di planet bumi ini.
Radiasi nuklir dapat menyebabkan kanker, penuaan dini, gangguan sistem saraf
dan reproduksi dan mutasi genetik. Berikut adalah contoh akibat dari radiaksi
nuklir yang terjadi pada pengeboman Amerika atas Jepang di daerah Hiroshima

tahun 1945:

Sumber foto : Encarta 2008 &
http://care-healthinfo.blogspot.com/2009/03/nuclear-radiation-effect.ht
ml

Gambar 1
Akibat Nuklir Hiroshima
Hal yang paling berbahaya dari nuklir adalah ketika nuklir tersebut
disalahgunakan, misalnya digunakan untuk menyerang Negara lain. Misalnya
pada saat Amerika melakukan pengeboman nuklir di Hiroshima dan Nagasaki
Jepang. Foto di atas adalah akibat dari kekejaman Amerika dengan senjata
nuklirnya (bom atom). Namun saat ini Negara-negara di dunia sudah menyetujui
untuk tidak lagi menggunakan nuklir dalam peperangan sebagai senjata karena hal

tersebut sangat tidak berprikemanusiaan dan merugikan manusia serta alam untuk
jangka waktu yang panjang.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, nuklir sebenarnya sangat
bermanfaat dalam menghasilkan sumber energi karena dinilai ramah lingkungan
dan cukup efisien. Namun bahaya radiasi menjadi masalah serius yang pada

akhirnya menimbulkan kontroversi dan dilema apakah nuklir itu perlu
diperhatikan dan dikembangkan dengan pengingkatan pengembangkan ilmu
pengetahuan, atau sebaiknya harus dimusnahkan dan tidak dikembangakan lagi.
Hal inilah yang menjadi kajian dalam makalah ini dengan tinjauan dari segi
filsafat menggunakan filsafat Islam (Timur).

1.2

Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam karya tulis ini adalah:
1. Bagaimana gambaran tentang PLTN Fukushima Jepang?
2. Bagaimana tinjauan Filsafat Islam secara Ontologi, Aksiologi dan
Epistimologi terhadap ilmu Nuklir?

1.3

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana gambaran tentang PLTN Fukushima.
2. Untuk mengetahui tinjauan Filsafat Islam secara Ontologi, Aksiologi dan

Epistimologi terhadap ilmu Nuklir.

1.4

Manfaat Penelitian
Dengan dibahasnya permasalahan nuklir ini maka diharapkan dapat

diambil beberapa kegunaan:
1.

Kegunaan Teoritis
Diharapkan penelitian yang dilakukan dapat menjadi suatu ilmu dan

pengetahuan yang dapat menambah wawasan dalam nuklir ditinjau dari segi
filsafati.
2.
a.

Kegunaan Praktis
Bagi Penulis

Dapat menambah ilmu tentang nuklir ditinjau dari segi filsafat timur dan

filsafat barat.
b.

Akademisi
Informasi dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan

referensi dalam kajian keilmuat filsafat.
c.

Pemerintah
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan referensi untuk terus

mengkaji penggunaan nuklir sebagai alternatif sumber energi.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1.


Gambaran PLTN Fukushima Jepang
Secara geografis Jepang merupakan Negara dengan tingkat bencana yang

tinggi dibandingkan dengan negara-negara lainnya di dunia ini. Istilah The Four
roses of Japan yaitu: letusan gunung api, angin topan, gempa bumi dan tsunami
menandakan bahwa secara geografis Jepang memang selalu diancam oleh bencana
alam. Hal ini membuat Jepang selalu berfikir dengan tekun dan berusaha dengan
keras untuk mengembangkan ilmu pengetahuan seperti membuat bangunan anti
gempa. Untuk mempercepat pembangunannya Jepang memerlukan banyak sekali
sumber energi dan nuklir adalah pilihan yang tepat karena sumber daya lain
serperti energi dari PLTA tidak terserdia cukup banyak.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima dikenal sebagai Fukushima
Dai-ichi (dai-ichi berarti "nomor satu"), adalah pembangkit listrik tenaga nuklir
yang dibangun pada tahun 1960 dan telah dinonaktifkan pada Maret 2011.
Pembangkit ini terletak di kota Okuma dan Futaba di Distrik Futaba, Jepang.
Pertama kali dioperasikan pada tahun 1971, pabrik ini terdiri dari enam reaktor air
mendidih (Boiling Water Reactor). Prinsi kerja reaktor-reaktor ini pada dasarnya
menggerakan generator listrik dengan kekuatan gabungan sebesar 4,7 GWe. Hal
ini membuat Fukushima Daiichi sebagai salah satu dari 15 stasiun tenaga nuklir

terbesar di dunia. Fukushima merupakan pabrik nuklir pertama yang dibangun
dan dijalankan sepenuhnya oleh Perusahaan Listrik Tokyo Power (TEPCO).
Pembangkit ini mengalami kerusakan besar akibat gempa berskala 9,0 dan

tsunami yang melanda Jepang pada tanggal 11 Maret 2011. Setelah kejadian
tersebut pembangkit ini tidak diharapkan untuk dioperasikan kembali. Gempa
bumi dan tsunami menonaktifkan sistem pendingin reaktor yang menyebabkan
kebocoran radiasi nuklir dan memicu zona evakuasi seluas 30 km.
Menurut

berita

dalam

http://dunia.vivanews.com/news/read/265120-beras-sekitar-reaktor-fukushima-ter
cemar, dilaporkan bahwa beras yang berada dalam radius 60 km dari Fukushima
telah tercemar radiasi, ini sangat ditakuti masyarakat yang selama ini
mengkonsumsi beras dari daerah tersebut. Pencemaran pada bahan makanan yang
dikonsumsi seperti beras, daging, susu, air dan lainnya dapat menyebabkan
masalah-masalah seperti mual, pusing bahkan hingga masalah serius seperti cacat.

Setelah bencana gempa tsunami yang menyebabkan kebocoran nuklir ini,
Jepang mengalami pergantian Perdana Menteri yaitu Naoto Kan diganti oleh
Yoshihiko Noda. Upaya penanganan kasus nuklir dan penanganan evakuasi
masyarakat menjadi sangat sulit sehingga dikabarkan bahwa pergantian perdana
menteri tersebut disebabkan karena ketidakmampuan perdana menteri lama dalam
menyelesaikann kasus serius ini. Namun jika dibandingkan dengan pemerintahan
Indonesia, pergantian kepemimpinan ini dapat dikatakan lebih baik dan bijak,
menunjukan bahwa para pemimpin Jepang lebih bertanggung jawab. Ketika
seorang pemimpin tidak bisa menyelesaikan masalah, dia mundur dan
memberikan kesempatan kepada orang lain yang dianggap lebih mampu
menyelesaikan permasalahan. Hal inilah yang harus dicontoh para pemimpin di
negeri kita.

Hingga bulan November 2011, penyelesaian kasus nuklir sepertinya
menunjukan perkembangan dimana para wartawan lokal dan internasional mulai
diperbolehkan mengambil foto dan berkunjung ke area Fukishima, hal ini
menunjukan bahwa radiasi yang tersebar telah berkurang dan situasi sudah cukup
kondusif untuk dilakukan penelitan dan penyelesaian permasalahan.

Sumber:

http://dunia.vivanews.com/news/read/263670-reaktor-nuklir-fukushima-dibuka-ke
mbali
Gambar 2
Wartawan diperbolehkan Mengunjungi Bekas Ledakan
Sejak

kejadian

berencana

ini,

Jepang

berniat

mengurangi

ketergantungannya terhadap energi nuklir karena dianggap berbahaya untuk
daerah

rawan

bencana

seperti

Jepang,

seperti

dilaporkan

dalam

http://berita.liputan6.com/read/363579/becermin-dari-fukushima-jepang-kurangiketergantungan-nuklir. Namun di negara lain, seperti Inggris, salah satu tokoh
terkemuka, Sir David King, berpendapat bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
merupakan sumber energi paling efisien dan paling aman bagi manusia. Dia
berpendapat bahwa puluhan orang sering terjebak dalam gua saat melakukan

pengeboran minyak atau batu bara, sehingga sumber energi listrik menggunakan
batubara jauh lebih berbahaya daripada sumber pembangkit listrik tenaga nuklir.
Tidak ada seorang pun yang pernah dilaporkan meninggal karena radiasi sumber
pembangkit tenaga nuklir.
(sumber:
http://www.guardian.co.uk/environment/2011/mar/29/nuclear-power-safe-sir-davi
d-king)

2.2.

Tinjauan Filsafat Islam secara Ontologi, Aksiologi dan Epistimologi
terhadap ilmu Nuklir.

2.2.1.

Ontologi Nuklir dalam Filsafat Islam
Ontologi pada dasarnya merupakan ilmu mencakup seluruh aspek
kehidupan yang dapat diuji oleh panca indera manusia. Jadi masih dalam
jangkauan pengalaman manusia atau bersifat empiris. Ontologi ilmu dapat
dimaknai sebagai teori tentang wujud perspektif objek materil keilmuan,
konsep-konsep penting yang diasumsikan oleh ilmu ditelaah secara kritis dalam
ontologi ilmu.
Secara ontologi menurut ilmu fisika yang dipahami manusia, nuklir
merupakan ilmu yang mempelajari mengenai inti atom serta perubahan-perubahan
pada inti atom. Dalam fisika nuklir, sebuah reaksi nuklir adalah proses di mana
dua nuklei atau partikel nuklir bertubrukan, untuk memproduksi hasil yang
berbeda dari produk awal. Pada prinsipnya sebuah reaksi dapat melibatkan lebih
dari dua partikel yang bertubrukan, tetapi kejadian tersebut sangat jarang. Bila

partikel-partikel tersebut bertabrakan dan berpisah tanpa berubah (kecuali
mungkin dalam level energi), proses ini disebut tabrakan dan bukan sebuah reaksi.
Fusi nuklir (reaksi termonuklir) adalah sebuah proses saat dua inti atom
bergabung, membentuk inti atom yang lebih besar dan melepaskan energi. Fusi
nuklir adalah sumber energi yang menyebabkan bintang bersinar, dan Bom
Hidrogen meledak. Senjata nuklir adalah senjata yang menggunakan prinsip
reaksi fisi nuklir dan fusi nuklir.
Energi yang dilepas di banyak reaksi nuklir lebih besar dari reaksi kimia,
karena energi pengikat yang mengelem kedua inti atom jauh lebih besar dari
energi yang menahan elektron ke inti atom. Contoh, energi ionisasi yang diperoleh
dari penambahan elektron ke hidrogen adalah 13,6 elektronvolt - lebih kecil satu
per sejuta dari 17 MeV yang dilepas oleh reaksi D-T seperti gambar di bawah ini:

Gambar 3
Reaksi Fusi
Dengan adanya reaksi fusi tersebut, nuklir digunakan manusia untuk
tujuan baik dan tujuan yang buruk. Tujuan baik misalnya digunakan sebagai
sumber pembangkit energi seperti halnya pembangkit listrik tenaga air (PLTA),
pembangkit listrik tenaga uap (PLU) atau yang lainnya. Tujuan buruk yaitu

digunakan manusia sebagai senjata dalam perang. Hal ini misalnya yang pernah
digunakan Amerika Serikat dan Sekutunya saat menyerang Nagasaki dan
Heroshima Jepang pada tahun 1944. Penggunaan nuklir sebagai senjata dalam
perang adalah sangat berbahaya dan tidak berprikemanusiaan. Efek yang
dihasilkan dari penyalahgunaan nuklir ini bisa sangat fatal dan berlangsung dalam
jangka waktu yang panjang. Selain itu kerugiaan juga tidak hanya dirasakan
manusia akan tetapi makhluk lainnya seperti binatang dan tumbuhan terutama
makanan bagi manusia.
Karena filsafat Islam tidak dapat dipisahkan dari ajaran islam, maka inti
filsafat islam bersumber dari agama Islam yaitu Al Quran dan Hadist. Di dalam
ajaran Islam, segala sesuatu di dunia ini pada dasarnya halal kecuali hanya
benda-benda yang Allah melarangnya. Hal ini sesuai dengan pandangan bahwa
menurut ajaran Islam dunia beserta isinya adalah berkah dari Allah (blessings) dan
manusia ditantang Allah untuk menaklukannya dengan ilmu pengetahuan dan
kekuatan (sulton) yang dimilikinya. Menggunakan nuklir sebagai sumber tenaga
listrik untuk kemaslahatan (kemanfaatan) manusia tentu adalah hal yang baik.
Namun jika nuklir tersebut digunakan untuk berperang, menurut ajaran islam hal
tersebut bisa disebutkan sebagai hal yang berlebihan karena Allah melarangnya,
seperti dalam ayat berikut:

Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu,
(tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak

menyukai orang-orang yang melampaui batas (Al – Baqarah : 190)
Dalam ayat tersebut muslim diperintahkan untuk memerangi orang yang
tidak baik (memerangi kaum musim) namun dengan cara yag baik dan tidak
berlebih-lebihan. Ini artinya dalam berperang, ummat Islam dilarang untuk
menggunakan senjata yang berlebihan atau melakukan pembantaian yang
membabi buta seperti halnya bila menggunakan senjata nuklir. Dengan kata lain,
berdasarkan ayat tersebut dan dengan mempertimbangkan efek yang dihasilkan
oleh senjata nuklir, maka pengembangan dan penggunaan nuklir untuk senjata
perang dilarang dalam islam.
Berdasarkan penjelasan di atas, mempelajari dan mengembangkan ilmu
nuklir dalam filsafat islam adalah syah-syah saja apabila digunakan untuk
kepentingan yang baik. Hal ini karena ilmu nuklir adalah ilmu Allah yang
diciptakannya untuk manusia. Pengunaan nuklir untuk keburukan dalam
keburukan seperti peperangan, pembunuhan, penjajahan atau kejahatan lainnya
tentu dilarang karena itu menimbulkan kekacauan dan ketidakseimbangan alam
semesta. Ajaran Islam sangat menekankan kepada kemaslahatan. Segala ilmu
yang bermanfaat bagi kehidupan manusia maka islam tidak melarangnya.
Sebaliknya, apabila ilmu tersebut membawa kepada kemudaratan (kerugian) maka
Islam melarangnya.

2.2.2. Epistimologi Nuklir dalam Filsafat Islam
Epistemologi merupakan cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat
dan ruang lingkup pengetahuan, pengandaian-pengandaian dan dasar-dasarnya

serta pertanggung jawaban atas pertanyaan mengenai pengetahuan yang dimiliki.
Pada dasarnya Epistimologi mencari tahu sumber pokok, alur pikir dan
cara mendapatkan ilmu yang sahih. Dalam filsafat islam semua ilmu bersumber
dari Allah swt, sang pencipta alam semesta berserta isinya dan juga yang
mengajari manusia mengenai semua ilmu yang dimilikinya. Ilmu dari Allah dapat
diserap otak manusia melalui penglihatan (membaca) dan pendengaran
(mendengar). Selain itu di dalam filsafat islam ilmu juga dapat Allah masukan
kepada seseorang melalui hatinya. Cara memperoleh ilmu pengetahuan dengan
hati dapat dilakukan dengan cara bermeditasi atau menyendiri seperti misalnya
yang dilakukan oleh Nabi Muhammad yang bersemedi di gua Hiro selama kurang
lebih 8 tahun. Contoh berikutnya misalnya Sidharta Ghautama yang menyendiri
untuk mendapatkan ilham hingga akhirnya dia mendapatkan pencerahan dan
menjadi orang yang diikuti ajarannya.
Pandangan filsafat Islam mengenai pemerolehan ilmu dengan hati ini
sesuai dengan yang disampaikan Usman Bakar “Barang siapa mengira bahwa
pengungkapan kebenaran tergantung sepenuhnya pada akal dan bukti hubungan
sebab akibat yang dirumuskan secara tepat dengan metode ilmiah, sesungguhnya
telah mempersempit keluasan rahmat Allah (Bakar h. 61).
Baik melalui indera penglihatan dan pendengaran maupun melui hati,
intinya Allah lah sumber segala ilmu dan manusia dapat mendapatkannya dengan
cara apapun yang Allah tunjukan dan ridhoi.
Di dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 239 Allah menjelaskan:

Artinya: Jika kamu dalam keadaan takut (bahaya), maka shalatlah sambil
berjalan atau berkendaraan. Kemudian apabila kamu telah aman, maka
sebutlah Allah (shalatlah), sebagaimana Allah telah mengajarkan kepada
kamu apa yang belum kamu ketahui.
Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah-lah yang mengajari manusia
mengajarkan shalat dan mengajarkan hal apapun yang sebelumnya tidak diketahui
oleh manusia. Manusia menjadi tahu akan sesuatu padahal awalnya tidak tahu.
Begitupun ilmu nuklir yang pada zaman dahulu belum ada dan belum diketahui
namun berkat kehendak Allah yang mengajarkannya, maka manusia dapat
memperoleh ilmu nuklir dengan upaya berupa pembelajaran dan penelitian
mendalam mengenai suatu kajian ilmu tertentu, misalnya fisika dan kimia.
Selain itu dalam ayat yang lainnya, Allah swt berfirman:

1.
2.
Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya,
kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman:
"Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang
orang-orang yang benar!"
Dalam ayat di atas disebutkan juga bahwa Allahlah yang mengajarkan
Adam (manusia pertama di bumi) mengenai nama-nama benda. Hal ini
merupakan salah satu keistimewaan yang dimiliki manusia yang tidak diberikan
Allah kepada makhluk lain seperti malaikat apalagi setan.
Dari ayat-ayat Quran tersebut kita mengetahui bahwa ilmu apapun itu,
termasuk ilmu nuklir adalah ilmu yang diajarkan oleh Allah sang Pencipta kepada

manusia. Allah adalah sang pencipta yang mengajarkan manusia tentang segala
hal dengan cara-cara yang Ia kehendaki. Hal ini dipertegas dengan surat Al Alaq
ayat 4 berikut ini:

Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam.
Dari ayat tersebut kita mengetahui bahwa ilmu Allah dapat diterima
manusia melalui perantara kalam atau tulisan. Ini artinya segala ilmu Allah yang
berbentuk tulisan dapat menjadi cara bagaimana manusia mendapatkan ilmu,
begitupun nuklir yang disimpan dalam bentuk buku. AlQuran pun melalui izin
Allah dapat kita baca saat ini dalam bentuk perantara mushaf (tulisan tercetak)
sehingga setiap orang dapat mempelajarinya.

2.2.3. Aksiologi Nuklir dalam Filsafat Islam
Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan
bagaimana manusia menggunakan ilmunya. Aksiologi adalah istilah yang berasal
dari kata Yunani yaitu; axios yang berarti sesuai atau wajar. Sedangkan logos yang
berarti ilmu. Aksiologi dipahami sebagai teori nilai. Jujun S.Suriasumantri
mengartikan aksiologi sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari
pengetahuan yang diperoleh. Jadi Aksiologi merupakan ilmu yang mempelajari
hakikat dan manfaat yang sebenarnya dari pengetahuan.

Sebagaimana bersumber dari ajaran Islam, dalam filsafat Islam inti dari
mempelajari dan menguasai ilmu pengetahuan adalah agar manusia bisa semakin
dekat dengan Tuhannya, Allah swt. Selain itu ilmu pengetahuan dalam islam juga
dimaksudkan agar manusia dapat hidup sejahtera di dunia dan di akhirat kelak,
artinya segala sesuatunya digunakan untuk kebaikan. Baik atau sejahtera di dunia
dapat terwujud dalam nikmat yang dirasakan misalnya kesehatan, ketenangan hati,
rezeki yang melimpah, istri yang cantik, anak-anak yang shaleh dan sebagainya.
Namun sejahtera di dunia saja tidak cukup karena dalam ajaran Islam para
pengikutnya diajarkan untuk sejahtera di akhirat yaitu menggapai surga.
Kesejahteraan inilah yang sebetulnya yang hakiki dan lebih penting serta menjadi
tujuan utama para pengikut ajaran Islam. Hal ini misalnya disebutkan dalam
hadith Nabi Muhammad SAW yang dikenal sebagai doa sapu jagat.

‫ربنا اتنا فى الدنيا حسنة وفى الررة حسنة وقنا عذاب النار وادرل الجنة مع‬
‫البرار‬.
Artinya :
Ya Tuhanku berikanlah aku kebaikan di dunia dan akhirat, dan jauhkanlah aku
dari api neraka

Dalam doa di atas, kamu muslim diajarkan untuk meminta kesejahteraan
di dunia dan di akhirat. Artinya segala aktivitas yang islami bagi seorang muslim
haruslah bermuara kepada dua hal tersebut – sejahtera di dunia dan akhirat.
Dengan demikia ilmu serta pengembanggan nuklir dalam filsafat Islam semata
ditujukan agar manusia dapat memperoleh kesejahteraan di dunia dan di akhirat.
Kesejahteraan di dunia misalnya dapat berupa peningkatan pendapatan karena

suatu negara berhasil menggunakan penghematan energi karena menggunakan
energi nuklir. Contoh lainnya misalnya masyarakat memperoleh kualitas
kehidupan yang lebih baik karena memperoleh energi yang melimpah untuk
melangsungkan hidupnya. Contoh berikutnya adalah tercapainya kedamaian dan
keamanan masyarakat secara merata karena setiap orang memperoleh
kesejahteraan

yang

baik.

Contoh-contoh

tersebut

merupakan

manfaat

menggunakan nuklir untuk tujuan-tujuan yang baik dan mulia. Penggunaan nuklir
untuk kegiatan tersebut tentu sangat didukung dalam ajaran Islam. Namun apabila
karena nuklir tersebut manusia memperoleh keresahan, ketidakamanan,
peperangan dan penurunan kualitas hidup serta kekacauan, maka hal tersebut
bertentangan dengan ajaran serta filsafat Islam.

BAB III
KESIMPULAN

Kesimpulan dari makalah ini adalah:
1. Sebagai sebuah negara yang sangat maju dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi, Jepang telah berusaha dengan keras membangun dan
memelihara pembangkit listrik tenaga nuklirnya. Namun karena suatu hal
yang sangat besar di luar kemampuan manusia yaitu gempa dan tsunami,
Jepang pun tidak bisa berbuat banyak. Pembangkit listrik tenaga nuklir di
Prefektur Fukushima meledak dan mengeluarkan radiasi yang berbahanya
bagi manusia dan lingkungan sekitar. Gempa tsunami yang diperparah
dengan radiasi nuklir ini merupakan bencana terhebat di abad ini. Jepang
kini tengah sibuk melakukan rekonstruksi wilayah terkena gempa dan
melakukan perbaikan serta pengurangan bahaya radiasi akibat nuklir ini.
Indonesia sebagai sebuah negara berkembang sudah seharusnya belajar
banyak dari negara Jepang jika ingin mengembangkan nuklir sebagai
sumber energi di tengah semakin menipisnya cadangan minyak bumi
sebagai sumber energi saat ini. Tantangan terbesar bagi Indonesia dalam
mengadopsi sumber tenaga nuklir mungkin bukan masalah teknologinya
karena di Indonesia pun sudah banyak ilmuan kompeten dalam bidang
nuklir, atau paling tidak Indonesia dapat meminta Jepang untuk

memberikan bimbingan ekstra intensif dalam pengembangan nuklir
tersebut.Tantangan terberatnya yaitu berupa sikap mental. Jepang saja
yang sangat kita kenal disiplin harus mengakui kebesaran Tuhan karena
tetap masih ada celah jika terjadi gempa. Indonesia yang dikenal sebagai
negara yang korup tentu harus berusaha ekstra ketat dan hati-hati ketika
membangun pembangkin listrik tenaga nuklir tersebut. Jika selama ini kita
mengetahui bahwa misalnya kalau dalam proyek pengembangan jalan
selalu ada korupsi berupa penurunan kualitas bahan, maka hal ini sama
sekali tidak dapat dilakukan saat Indonesia melakukan pembangunan
pembangkit listrik tenaga nuklir. Jika bahan bangunan untuk membuat
pembangkit listrik tenaga nuklir di Indonesia dikorupsi, maka akibatnya
akan sangat amat fatal. Mungkin saja jika terjadi bencana kerusaakannya
akan lebih besar dari yang dialami Jepang saat ini.
Intinya perbaikan moral serta komitmen pemerintah serta penegak hukum
harus sangat baik dan ketat jika Indonesia bermaksud melakukan
pengembangan nuklir sebagai sumber energi. Jika hal ini dapat dicapai
maka insya Allah pengembangan nuklir di Indonesia ini bisa berkontribusi
dalam pencapaian kemakmuran dan kesejahteraan sebagaimana yang
selama ini dicita-citakan.

2. Menurut tinjauan filsafat Islam, secara ontologi ilmu nuklir adalah bagian
dari ilmu Allah dan dapat dipelajari manusia untuk kebaikan. Secara
Epistimologi ilmu nuklir dapat dipelajari manusai dengan cara belajar

seperti halnya belajar ilmu-ilmu lainnya. Selain itu ilmu nuklir dapat
dipelajari manusia dengan belajar langsung ke negara yang sudah
mengembangkan nuklir sejak lama misalnya Jepang dan Amerika. Secara
aksiologi ilmu nuklir harus digunakan untuk tujuan yang baik. Misalnya
untuk sumber pembangkit listrik. Penggunaan nuklir untuk peperangan
atau untuk senjata tidak dibenarkan dalam Islam karena hal tersebut
meresahkan serta menimbulkan kekacauan yang merusak tatanan
kehidupan di dunia ini.

Daftar Isi
Kata Pengantar…………………………………………………………………….i
Daftar Isi ………………………………………………………………………… ii
Daftar Gambar ………………………………………………………………… ..iii
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………iv
BAB I....................................................................................................... 1
PENDAHULUAN....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian..............................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian ..........................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian.........................................................................6
1. Kegunaan Teoritis ...........................................................................6
2. Kegunaan Praktis ........................................................................... 6
2.2.1. Ontologi Nuklir dalam Filsafat Islam........................................10
2.2.2. Epistimologi Nuklir dalam Filsafat Islam..................................13
2.2.3. Aksiologi Nuklir dalam Filsafat Islam.......................................16