ANALISIS PENERIMAAN PAJAK DAN PENCAIRAN
JURNAL ILMIAH
STIE MULIA PRATAMA
ANALISIS PENERIMAAN PAJAK DAN PENCAIRAN TUNGGAKAN
PAJAK TERHADAP TARGET PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR
PELAYANAN PAJAK PRATAMA BEKASI UTARA
IKA ADELINA SINAGA (2012.10.2081)
Natrion, Safrudin
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
MULIA PRATAMA
BEKASI
2016
ANALISIS PENERIMAAN PAJAK DAN PENCAIRAN TUNGGAKAN
PAJAK TERHADAP TARGET PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR
PELAYANAN PAJAK PRATAMA BEKASI UTARA
Ika Adelina Sinaga, Natrion, Safrudin
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mulia Pratama
Bekasi, 2016
ABSTRAK
Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan yang sangat penting bagi
pembangunan nasional. Dengan membayar pajak, berarti masyarakat telah berperan
aktif dalam kegiatan pembangun nasional.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kontribusi penerimaan pajak dan pencairan
piutang pajak terhadap target penerimaan pajak.
Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Utara yang
beralamat di Jl. Sersan Aswam No 407 Margahayu Bekasi. Metode pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Studi Kepustakaan, Studi Lapangan
yang terdiri dari Pengamatan, Wawancara dan Dokumentasi.
Hasil analisis menunjukan bahwa kontribusi penerimaan pajak dan pencairan
tunggakan pajak terhadap target penerimaan pajak mengalami kenaikan dan
penurunan setiap tahunnya, pada tahun 2013 kontribusinya sebesar 102,18% kriteria
kinerja keuangannya dinilai sangat baik. Pada tahun 2014 kontribusinya sebesar
81,85% kriteria kinerja keungannya dinilai sangat baik. Dan pada tahun 2015
kontribusinya sebesar 86,95% kriteria kinerja keungannya dinilai sangat baik. Ratarata kontribusinya adalah sebesar 89,99% dan kriteria kinerja keuangannya dinilai
sangat baik.
Dengan demikian kriteria kinerja keuangan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bekasi
Utara dinilai sangat baik. Diharpakan KPP Pratama Bekasi Utara dapat
memperthankan atau meningkatkan lagi potensi penerimaan pajak guna kemajuan
pembangunan nasional.
Kata Kunci :Penerimaan Pajak,Pencairan Tunggakan Pajak,Target Penerimaan Pajak
TAX REVENUE ANALYSIS AND REDEMPTION OF TAX ARREARS ON
TARGET REVENUE TAX KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BEKASI
UTARA
Ika Adelina Sinaga, Natrion, Safrudin
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mulia Pratama
Bekasi, 2016
Taxes are one source of revenue that is essential for national development. By paying
taxes, which means people have an active role in the activities of the national
builders.
This study was conducted to determine the contribution of tax revenue and the
disbursement of tax receivables of the tax revenue target.
This research was conducted at the Tax Office Pratama Bekasi Utara is located at Jl.
Sergeant Aswam No. 407 Margahayu Bekasi. Data collection methods used in this
study is a literature study, field study consisting of observation, interview and
documentation.
Results of the analysis showed that the contribution of tax revenue and the
disbursement of tax arrears against the target of tax revenue has increased and
decreased every year, by the year 2013 amounted to 102.18% contribution to
financial performance criteria rated as excellent. In 2014 the contribution amounted
to 81.85% of performance criteria rated excellent. And in 2015 its contribution of
86.95% performance criteria rated as excellent. The average contribution is equal to
89.99% and its financial performance criteria rated as excellent.
Thus the financial performance criteria Tax Office Pratama Bekasi Utara rated
excellent. KPP Pratama Bekasi Utara was expected to be able to sustain or increase
more potential tax revenue for the progress of national development.
Keywords: Tax Revenue Analysis, Redemption Tax Arrears, Target Revenue Tax
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pajak adalah kontribusi wajib kepada
negara yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat
memaksa
berdasarkan
UndangUndang, dengan tidak mendapatkan
imbalan
secara
langsung
dan
digunakan untuk keperluan negara
bagi sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat. Dalam usaha meningkatka
penerimaan
di
sektor
pajak,
pemerintah melalui Direktorat Jendral
Pajak terus melaksanakan terobosan
guna mengoptimalkan penerimaan
disektor pajak melalui kebijakankebijakan yang dikeluarkan. Sistem
pemungutan pajak telah mengalami
perubahan yang cukup signifikan yaitu
perubahan dari official assesment
system menjadi selft assesment
systemberdasarkan UU No. 28 Tahun
2007 tentang Ketentuan Umum dan
Tata Cara Perpajakan khususnya ayat
1 dan 2. Berdasarkan ketentuan
tersebut, maka Wajib Pajak untuk
melakukan kegiatan menghitung,
membayar dan melaporkan melalui
Surat Pemberitahuan (SPT).
Kepercayaan
yang
telah
diberikan oleh pemerintah terhadap
Wajib Pajak dalam sistem self
assessment system ini seharusnya
dapat berjalan sesuai rencana. Wajib
Pajak
mampu
melaksanakan
kewajiban perpajakan secara baik
tanpa adanya kelalaian, kesengajaan,
maupun
ketidaktahuan
atas
kewajibannya tersebut. Upaya untuk
meminimalisasi
adanya
tindakan
tersebut maka perlu adanya penegakan
hukum (law enforcement)
atas
kepatuhan Wajib Pajak. Wajib pajak
dapat dikatakan wajib pajak patuh
apabila
wajib
pajak
tersebut
melaksanakan pemenuhan kewajiban
pajak sesuai perundang-undangan
pajak berlaku mulai dari menghitung,
memotong, menyetorkan, sampai
dengan
melaporkan
kewajiban
pajaknya.
Produk hukum berupa peraturan
perpajakan yang lebih baik diharapkan
dapat memberikan penekanan yang
lebih pada keseimbangan antara
kepentingan masyarakat, Wajib Pajak
dan kepentingan negara.
Perkembangan keadaan yang terjadi di
masyarakat dan didukung adanya
reformasi, tetapi kenyataannya hutang
pajak yang belum dilunasi oleh Wajib
Pajak masih menjadi hambatan yang
besar. Hutang pajak yang belum
dilunasi sering dihadapi karena
peningkatan jumlah tunggakan pajak
masih belum bisa diimbangi oleh
kegiatan pencairannya. Telah
dilakukan berbagai tindakan penagihan
pajak oleh fiskus terhadap Wajib
Pajak/Penanggung Pajak dengan
penagihan pasif maupun aktif.
Penagihan pasif dilakukan melaui
jatuh tempo melalui himbauan, baik
dengan surat maupun dengan telepon
atau media lainnya. Penagihan aktif
dilakukan setelah tanggal jatuh tempo
dengan diterbitkannya Surat Teguran,
Surat Paksa, Surat Perintah Melakukan
Penyitaan hingga pelaksanaan
penjualan barang yang disita melaui
lelang barang milik Penanggung Pajak.
Kontribusi adalah suatu tindakan untuk
ikut serta bertindak aktif dengan
mengoptimalkan kemampuan yang
bertujuan memberikan manfaat.
Berdasarkan uraian diatas, mendorong
penulis mengangkat topik ini menjadi
bahan penelitian dengan judul
“ANALISIS PENERIMAAN
PAJAK DAN PENCAIRAN
TUNGGAKAN PAJAK
TERHADAP TARGET
PENERIMAAN PAJAK PADA
KANTOR PELAYANAN PAJAK
PRATAMA BEKASI UTARA”.
Penelitian ini diharpakan dapat
menjadi sarana untuk menambah
informasi dan penegetahuan tentang
penerimaan pajak.
Berdasarkan
gambaran
umum dari rumusan masalah diatas
maka tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui kontribusi
penerimaan pajak terhadap
target penerimaan pajak.
b. Untuk mengetahui pencairan
tunggakan pajak terhadap
tunggakan pajak.
c. Untuk menegetahui kontribusi
penerimaan
pajak
dan
pencairan tunggakan pajak
terhadap target penerimaan
pajak.
Manfaat Penelitian
a. Bagi Penulis
Dengan dilakukannya penelitian ini,
diharapkan
dapat
menambah
pengetahuan
dalam
bidang
perpajakan.Penelitian ini juga untuk
tugas akhir sebagai persyaratan
dalam meraih gelar Sarjana.
b. Bagi Perusahaan
Diharapkan penelitian ini dapat
digunakan sebagai bahan evaluasi
bagi Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Bekasi Utara.
c. Bagi Pembaca
LANDASAN TEORI
A.
Pengertian Pajak
Pajak merupakan alat bagi pemerintah
di dalam mencapai tujuan untuk
mendapatkan penerimaan baik yang
bersifat langsung maupun tidak
langsung dari masyarakat, guna
membiayai pengeluaran rutin serta
pembangunan sosial dan ekonomi
masyarakat. Pajak secara bebas dapat
dikatakan sebagai suatu kewajiban
warga negara berupa pengabdian
serta peran aktif warga negara dan
anggota
masyarakat
untuk
membiayai
berbagai
keperluan
negara yang berupa Pembangunan
Nasiaonal yang pelaksanaanya diatur
dalam
Undang-Undang
dan
Peraturan-peraturan untuk tujuan
kesejahteraan
bangsa
dan
negara.Pemungutan
pajak
di
Indonesia mengacu pada sistem self
assessment. Sistem self assessment
adalah sistem pemungutan pajak
yang
memberi
wewenang,
kepercayaan, tanggung jawab kepada
Wajib
Pajak
untuk
menghitung,memperhitungkan,
membayar, dan melaporkan sendiri
besarnya pajak yang harus dibayar.
B.
Penerimaan Pajak
Pendapatan atau penerimaan
adalah suatu hasil yang ingin dicapai
secara optimal. Menurut Ikatan
Akuntansi Indonesia dalam Standar
Akuntansi
Keuangan
(2002:23)
penerimaan didefinisikan “Penerimaan
harus diukur dengan nilai wajar
imbalan atau yang dapat diterima”.
Dari penegrtian tersebut bahwa
penerimaan dapat menjadi sumber
pembiayaan
pembangunan
untuk
menunjang kemandirian pembiayaan
pemerintah dan dilaksanakan secara
efektif dan efisien.
Penerimaan perpajakan adalah
semua penerimaan yang terdiri dari
pajak dalam negeri dan pajak
perdagangan internasional.
a. Pajak dalam negeri terdiri atas :
1. Pajak Penghasilan
2. Pajak Pertambahan Nilai
barang dan jasa
3. Pajak Penjualan atas Barang
Mewah (PPnBM)
4. Pajak
Bumi
dan
Bangunan(PBB)
5. Bea perolehan hak atas
tanah
dan
bangunan(BPHTB)
6. Cukai serta pajak lainnya.
b. Pajak
perdagangan
internasional terdiri atas:
1. Bea masuk
2. Pajak/pungutan ekspor
C.
Tunggakan Pajak
Tunggakan pajak adalah
pajak yang terutang oleh Wajib Pajak
harus dibayar atau dilunasi tepat pada
waktunya, pembayaran pajak harus
dilakukan di Kas Negara kantor-kantor
yang ditunjuk oleh pemerintah. Untuk
memperingan Wajib Pajak maka
pembayaran pajak dapat diangsur
selama astu tahun berjalan. Setelah
jumlah pajak yang sesungguhnya
terutang
diketahui,
maka
kekurangannya setelah tahun pajak
berakhir. Oleh karena itu apabila
setelah tanggal jatuh tempo pajak
tersebut belum dilunasi maka timbul
tunggkan pajak.
D.
Target Penerimaan Pajak
Target adalah bagian dari
rencana yang sudah disusun secara
terukur yang akan dicapai secara nyata
dalam jangka waktu tertentu. Realisasi
adalah hasil nyata dari penerimaan atas
suatu targe yang telah diperhitungkan.
Mengenai
cara
untuk
memperhitungkan
target
pajak
dilakukan berdasarkan pada besar
kecilnya pajak terutang dikalikan
dengan tarif pajak yaitu 5%. Setelah
ditetapkan cara perhitungannya maka
selanjutnya akan ditentukan cara
pemungutannya oleh pemerintah.
Terkait dengan bantuan pemerintah
pusat ke daerah yang semakin kecil
maka daerah harus menempuh
kebijakan dalam menentukan biaya
perolehan hak atas tanah dan
pembangunan. Dalam menempuh
kebijakan ini pemerintah daerah
membuat ketetapan dalam bidang
moneter dan fiskal daerah. Itu
dilakukan untuk menutupi celah dalam
keuangan daerah yang berkurang.
Peran pajak tersebut akan semakin
besar untuk masa yang akan datang
karena pemerintah ingin mengurangi
peran utang dalam mendanai APBN.
Karena peranan pajak semakin penting
, maka penerimaan perpajakan
membutuhkan sistem pengolahan yang
semakin optimal sesuai dengan kondisi
ekonomi dan kemampuan masyarakat.
Oleh karena itu perlu disusun suatu
perencanaan angka target penerimaan
perpajakan yang tepat dan optimal
dengan menggunakan model proyeksi
penerimaan perpajakan yang mampu
menghasilkan angka proyeksi yang
sesuai dengan kondisi ekonomi yang
sedang akan terjadi, dan mampu
menjelakan
pengaruh
kebijakan
pemerintah
terhadap
penerimaan
perpajakan.
METODOLOGI PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian
Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Bekasi Utara Jl.Sersan Aswam No.407
Margahayu Bekasi.
b. Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilakukan
bulan Maret sampai dengan bulan Mei
2016.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang
digunakan penulis untuk memperoleh
data-data kuantitatif dan deskristif
dalam penelitian ini adalah :
a.Studi
Kepustakaan
Research)
(Library
Dalam
metode
ini
penulis
mempelajari dan memanfaatkan
buku-buku serta bahan kuliah yang
ada
kaitannya
dengan
pokok
permasalahan yang dibahas dalam
penelitian ini.
b.Studi Lapangan (Field Research)
Metode
ini
dilakukan
untuk
memperoleh data dan informasi
secara langsung dari sumber atau
obyek yang diteliti. Penelitian ini
dilakukan dengan cara sebagai
berikut :
1. Pengamatan (Observasi)
Mendapatkan data primer dengan cara
mengamati langsung obyek datanya di
Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Bekasi Utara.
2. Dokumentasi
Metode pengumpulan data yang
digunakan untuk menelusuri data
historis yang tersedia dalam bentuk
surat-surat,catatan harian, laporan dan
sebagainya.
3.Wawancara (Interview)
Pengumpulan data dengan melakukan
tanya jawab dengan pihak berwenang
dalam
memberikan
data
yang
dibutuhkan.
Metode Analisa Data
a. Analisis Kuantitatif
Analisis Kuantitatif, yaitu
metode dengan menggunakan angka
dan rumus kuantitatif untuk mengukur,
menganalisa
variabel
yang
berhubungan
dengan
kontribusi
penerimaan
pajak,
pencairan
tunggakan pajak terhadap target
penerimaan pajak pada Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Bekasi
Utara.
b. Analisis Deskriftif
lain untuk tujuan biaya atau kerugian
tertentu atau bersama.Penerimaan
pajak adalah prnghasilan yang
diperoleh oleh pemerintah yang
bersumber dari pajak rakyat. Tidak
hanya sampai pada definisi singkat
diatas bahwa dana yang diterima di kas
negara tersebut akan dipergunakan
untuk pengeluaran pemerintah untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat,
sebagaimana maksud dari tujuan
negara yang disepakati oleh para
pendiri awal negara ini yaitu
menyejahterahkan rakyat, menciptakan
kemakmuran yang berasaskan kepada
keadilan sosial. Berikut ini adalah
tabel yang menunjukan kontribusi
penerimaan
pajak
dan
target
penerimaan pajak:
A. Kontribusi Penerimaan dan
Target Penerimaan Pajak Tahun
2013-2015 (Dalam Rupiah).
Analisis deskriftif, yaitu metode
dengan
menguraikan
atau
Realisasi
memaparkan hasil penelitian untuk
Penerimaan
Pajak
Kontri
Target
kemudian diadakan interprestasi TAHUN Pada KPP Bekasi Penerimaan Pajak
busi
berdasarkan landasan teori yang
Utara (Semua WP) KPP Bekasi Utara
disususun. Dalam penelitian ini
100,41
2013
penulis
menggunakan
analisis
1.737.465.536.135
1.730.344.627.019
%
deskriptif dan sistematik dalam
2014
1.628.241.183.696
2.006.765.440.134 81,14%
bentuk kalimat atas permasalahan
yang penulis bahas, disini penulis
2015
1.818.987.604.104
2.109.359.140.998 86,23%
hanya membahas penerimaan pajak,
89,26%
Rata – rata Kontribusi
pencairan tunggakan pajak terhadap
target penerimaan pajak pada Kantor
Berdasarkan tabel realisasi dan target
Pelayanan Pajak Pratama Bekasi
penerimaan pajak KPP Pratama Bekasi
Utara.
Utara mengalami kenaikan dan
penurunan tetapi kontribusinya masih
Kontribusi adalah sesuatu yang
diatas 50%. Pada tahun 2013 dengan
diberikan bersama-sama dengan pihak
target sebesar Rp 1.730.344.627.019
dan realisasi penerimaan sebesar Rp
1.737.465.536.135 dengan kontribusi
sebesar 100,41%. Dengan kontribusi
sebesar 100,41% maka kontribusi
penerimaan pajak dinilai sangat baik.
Pada tahun 2014 target naik
15,98%
atau
sebesar
Rp
276.420.813.115
menjadi
Rp
276.420.813.115
dan
realisasi
penerimaan
Rp1.628.241.183.696
dengan kontribusi sebesar 81,14%.
Dengan kontribusi sebesar 81,14%
maka kontribusi penerimaan pajak
dinilai sangat baik.
Dan untuk tahun 2015 target
kembali naik 5,11% atau sebesar
Rp102.593.700.864
menjadi
Rp
2.109.359.140.998
dan
realisasi
penerimaan sebesar 1.818.987.604.104
dengan kontribusi 86,23% . Dengan
kontribusi sebesar 86,23%, maka
penerimaan pajak dinilai sangat baik.
B.PenerimaanPencairan Tunggakan
Pajak Tahun 2013-2015 (Dalam
Rupiah).
2013
Pencairan
Tunggakan
Persentase
Tunggakan
Pajak
Pajak
13.370.256.335 67.434.221.900
19,83%
2014
14.344.842.501 63.366.717.750
22,64%
2015 15.158.139.983 55.076.590.663
Rata-rata penerimaan pencairan
tunggakan pajak
27,52%
Tahun
Berdasarkan
tabel
penerimaan
pencairan tunggkan pajak meningkat
setiap tahunnya. Pada tahun 2013
pencairan tunggakan pajak sebesar Rp
13.370.256.335
dan
tunggakan
pajaknya sebesar Rp 67.434.221.900
dengan persentase penerimaan sebesar
19,83%
dan
kriteria
kinerja
keuangnnya tergolong kurang baik.
Pada tahun 2014 pencairan
tunggakan sebesar Rp 14.344.842.501
dengan tunggakan pajaknya sebesar
Rp 63.366.717.750 dengan persentase
penerimaan pajaknya sebesar 22,64%.
Dibandinding tahun 2013 penerimaan
pencairan pajaknya naik sebsar 2,81%
dan kriteria kinerja keungannya dinilai
cukup baik.
Pada tahun 2015 pencairan
tunggakan pajaknya sebesar Rp
15.158.139.983 dengan tunggakan
pajak sebesar Rp 55.076.590.663 dan
persentase
penerimaan
pencairan
tunggakannya sebesar 27,52% naik
23,33%
sebesar 4,88% dari tahun 2014 dan
kriteria kinerja keungannya dinilai
cukup baik.
C. Kontribusi Peneriman Pajak dan
Pencairan
Tunggakan
Pajak
Terhadap Target Penerimaan Pajak
Tahun 2013-2015 (Dalam Rupiah).
dengan kontribusi sebesar 81,85%.
Walaupun kontribusinya turun 19,33%
tetapi kriteria keuangannya masih
tergolong sangat baik.
Pada
tahun
2015
kontribusinya naik sebesar 5,1%,
dengan realisasi penerimaan pajak
sebesar Rp 1.818.987.604.104 dan
pencairan tunggakan pajak sebesar Rp
15.158.139.983 dan target penerimaan
pajak
sebesar
Rp
Kontribusi 2.109.359.140.998
dengan
(%)
kontribusi sebesar 86,95% maka
kriteria kinerja keuanganya
101,18%
dinilai sangat baik.
Tahun
Realisasi
Penerimaan Pajak
Pencairan
Tunggakan Pajak
Target
Penerimaan Pajak
2013
1.737.465.536.135
13.370.256.335
1.730.344.627.019
2014
1.628.241.183.696
14.344.842.501
2.006.765.440.134
81,85%
2015
1.818.987.604.104
15.158.139.983
Rata-rata Kontribusinya
2.109.359.140.998
86,95%
89,99%
Berdasarkan tabel kontribusi
penerimaan pajak dan kontribusi
pencairan tunggakan pajak terhadap
target penerimaan pajak mengalami
peningkatan dan penurunan. Pada
tahun 2013 Realisasi penerimaan
pajaknya sebesar Rp 1.737.465.235
dan pencairan tunggakan pajaknya
sebesar Rp 13.370.256.335 dengan
target penerimaan pajak sebesar Rp
1.730.344.627.019 dan kontribusi
sebesar 101,18% maka kriteria
keuangannya dinilai sangat baik.
Pada
tahun
2014
kontribusinya turun 19,33%, dengan
realisasi penerimaan pajak Rp
1.628.241.183.696 dan pencairan
tunggkan
pajak
sebesar
Rp
14.344.842.501 dan target penerimaan
pajak sebesar Rp 2.006.765.440.134
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan
pembahasan yang sudah dilakukan
mengenai kontribusi penerimaan pajak
dan kontribusi pencairan tunggakan
pajak terhadap kontribusi target
penerimaan pajak, penulis dapat
mengambil
kesimpulan
sebagai
berikut:
a. Dari hasil penelitian yang
dilakukan,
bahwa
kontribusi
penerimaan pajakpada tahun 2013
sebesar 100,41%, tahun 2014
sebesar 81,14% dan tahun 2015
sebesar 86,23% dengan rata-rata
kontribusi sebesar 89,26% dan
tergolong sangat baik.
b. Dari hasil penelitian yang
dilakukan , bahwa penerimaan
pencairan tunggakan pajak naik
setiap tahunnya. Pada tahun 2013
penerimaan pencairan tunggakan
pajaknya sebesar 19,83% tahun
2014
penerimaan
pencairan
tunggkannya sebear 22,24% dan
pada tahun 2015 sebsar 27,52%
dengan
rata-rata
penerimaan
pencairan tunggakannya sebesar
23,33%
dan krireria kinerja
keuangannya dinilai cukup baik.
c. Dari
hasil
penelitian
yang
dilakukan,
bahwa
kontribusi
realisasi penerimaan pajak dan
pencairan tunggakan pajak terhadap
target penerimaan pajak mengalami
kenaikan dan penurunan, pada
tahun 2013 kontribusinya sebesar
102,18% tahun 2014 kontribusinya
sebesar 81,85%
tahun 2015
kontribusinya sebesar 86,95% dan
rata-rata kontribusinya sebesar
89,99% dan kriteria kinerja
keuangannya dinilai sangat baik.
d. Penurunan persentase penerimaan
pajak terhadap target penerimaan
pajak setiap tahunnya terjadi atas
beberapa
faktor
misalnya
,
kurangnya
sosialisasi
dan
penyuluhan pajak sehingga para
Wajib Pajak belum taat pajak.
e. Kecilnya persentase pencairan
tunggakan
pajak
terhadap
tunggakan pajak karena adanya
kendala-kendala yang dihadapi KPP
Pratama Bekasi Utara dalam
kegiatan pelaksanaan Surat Paksa,
misalnya;
1. Kurangnya
kesadaran
Penanggung
Pajak
dalam
pembayaran tunggakan pajak
lewat
surat
paksa.
Serta
banyaknya Wajib Pajak yang
menghindar dari pemenuhan
kewajiban perpajakan karena
berbagai alasan yang tidak jelas
dan kurangnya respon positif
dari Wajib Pajak terhadap pajak
itu sendiri, sehingga dari hal
tersebut
akan
sangat
mengahambat proses pencairan
tunggakan pajak.
2. Kurangnya peran aktif Jurusita
Pajak
dalam
memberitahu
tunggakan pajak lewat surat
paksa.
3. Surat
paksa
tidak
dapat
disampaikan karena penanggung
pajak pindah alamat dan tidak
melaporkan ke kantor pajak.
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang
telah disampaikan oleh penulis, maka
penulis mengemukakan saran yang
dapat menjadi masukan yang berguna
bagi pihak-pihak yang berkepentingan:
a. Diharapkan bagi Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Bekasi Utara lebih
meningkatkan
lagi
potensi
penerimaan
pajak,
dengan
memberikan
sosialisai
melaui
media elektronik dan melakukan
penyuluhan ke masyarakat agar
target penerimaan pajak untuk
tahun berikutnya dapat tercapai
100%.
b. KPP Pratama Bekasi Utara dapat
bekerja lebih kompeten untuk terus
menindaklanjuti proses penagihan
aktif yang terhambat tanpa melihat
perbedaan status sosial. Hal ini
dilakukan
sebagai
penegakan
hukum secara sunguh-sungguh (law
enforcement).
c. Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Bekasi perlu mengadakan kerja
sama dengan pihak- pihak yang
dapat membantu kelancaran proses
penagihan pajak misalnya dengan
pemerintah
daerah
untuk
menemukan penanggung pajak
yang pindah tanpa pemberitahuan,
atau dengan kepolisian untuk
melindungi penagih pajak dalam
proses penagihan pajak.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Undang-Undang Pajak
Lengkap Tahun 2011. Jakarta: Mitra
Wacana Media.Diana Anastasia, Lilis
Setiawati. 2014. Perpajakan-Teori dan
Peraturan
Terkini,
Andi
Yogyakarta.Direkrorat Jendral Pajak
RI, Kumpulan Peraturan di Bidang
Penagihan
Pajak
Edisi
2011:
Jakarta.Mardiasmo. Perpajakan (Edisi
Revisi
2009,
Andi
Yogyakarta.Nurcholis, Hanif. 2007.
Teori dan Praktik Pemerintahan dan
Otonomi
Daerah.
Jakarta:
Grasindo.Pardiant. Akuntansi Pajak,
Mitra Wacana Media Penerbit tahun
2007.Yusdianto
Prabowo.
2004.
Akuntansi Perpajakan Terapan,Jakarta
:Grasindo.Sandoro,Agoes Setyono dan
Andri Kurnaedi. 2010 , Undang –
Undang
Perpajakan
Indonesia
Terbaru, Jakarta : SEMAR Publising,
Lembaga Manajemen Formasi.Suandy
Early. 2011. Hukum Pajak (Edisi 5)
Jakarta: Salemba Empat.Waluyo.
2014.
Akuntansi Pajak,Jakarta :
Salemba Empat.
STIE MULIA PRATAMA
ANALISIS PENERIMAAN PAJAK DAN PENCAIRAN TUNGGAKAN
PAJAK TERHADAP TARGET PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR
PELAYANAN PAJAK PRATAMA BEKASI UTARA
IKA ADELINA SINAGA (2012.10.2081)
Natrion, Safrudin
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
MULIA PRATAMA
BEKASI
2016
ANALISIS PENERIMAAN PAJAK DAN PENCAIRAN TUNGGAKAN
PAJAK TERHADAP TARGET PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR
PELAYANAN PAJAK PRATAMA BEKASI UTARA
Ika Adelina Sinaga, Natrion, Safrudin
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mulia Pratama
Bekasi, 2016
ABSTRAK
Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan yang sangat penting bagi
pembangunan nasional. Dengan membayar pajak, berarti masyarakat telah berperan
aktif dalam kegiatan pembangun nasional.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kontribusi penerimaan pajak dan pencairan
piutang pajak terhadap target penerimaan pajak.
Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Utara yang
beralamat di Jl. Sersan Aswam No 407 Margahayu Bekasi. Metode pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Studi Kepustakaan, Studi Lapangan
yang terdiri dari Pengamatan, Wawancara dan Dokumentasi.
Hasil analisis menunjukan bahwa kontribusi penerimaan pajak dan pencairan
tunggakan pajak terhadap target penerimaan pajak mengalami kenaikan dan
penurunan setiap tahunnya, pada tahun 2013 kontribusinya sebesar 102,18% kriteria
kinerja keuangannya dinilai sangat baik. Pada tahun 2014 kontribusinya sebesar
81,85% kriteria kinerja keungannya dinilai sangat baik. Dan pada tahun 2015
kontribusinya sebesar 86,95% kriteria kinerja keungannya dinilai sangat baik. Ratarata kontribusinya adalah sebesar 89,99% dan kriteria kinerja keuangannya dinilai
sangat baik.
Dengan demikian kriteria kinerja keuangan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bekasi
Utara dinilai sangat baik. Diharpakan KPP Pratama Bekasi Utara dapat
memperthankan atau meningkatkan lagi potensi penerimaan pajak guna kemajuan
pembangunan nasional.
Kata Kunci :Penerimaan Pajak,Pencairan Tunggakan Pajak,Target Penerimaan Pajak
TAX REVENUE ANALYSIS AND REDEMPTION OF TAX ARREARS ON
TARGET REVENUE TAX KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BEKASI
UTARA
Ika Adelina Sinaga, Natrion, Safrudin
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mulia Pratama
Bekasi, 2016
Taxes are one source of revenue that is essential for national development. By paying
taxes, which means people have an active role in the activities of the national
builders.
This study was conducted to determine the contribution of tax revenue and the
disbursement of tax receivables of the tax revenue target.
This research was conducted at the Tax Office Pratama Bekasi Utara is located at Jl.
Sergeant Aswam No. 407 Margahayu Bekasi. Data collection methods used in this
study is a literature study, field study consisting of observation, interview and
documentation.
Results of the analysis showed that the contribution of tax revenue and the
disbursement of tax arrears against the target of tax revenue has increased and
decreased every year, by the year 2013 amounted to 102.18% contribution to
financial performance criteria rated as excellent. In 2014 the contribution amounted
to 81.85% of performance criteria rated excellent. And in 2015 its contribution of
86.95% performance criteria rated as excellent. The average contribution is equal to
89.99% and its financial performance criteria rated as excellent.
Thus the financial performance criteria Tax Office Pratama Bekasi Utara rated
excellent. KPP Pratama Bekasi Utara was expected to be able to sustain or increase
more potential tax revenue for the progress of national development.
Keywords: Tax Revenue Analysis, Redemption Tax Arrears, Target Revenue Tax
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pajak adalah kontribusi wajib kepada
negara yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat
memaksa
berdasarkan
UndangUndang, dengan tidak mendapatkan
imbalan
secara
langsung
dan
digunakan untuk keperluan negara
bagi sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat. Dalam usaha meningkatka
penerimaan
di
sektor
pajak,
pemerintah melalui Direktorat Jendral
Pajak terus melaksanakan terobosan
guna mengoptimalkan penerimaan
disektor pajak melalui kebijakankebijakan yang dikeluarkan. Sistem
pemungutan pajak telah mengalami
perubahan yang cukup signifikan yaitu
perubahan dari official assesment
system menjadi selft assesment
systemberdasarkan UU No. 28 Tahun
2007 tentang Ketentuan Umum dan
Tata Cara Perpajakan khususnya ayat
1 dan 2. Berdasarkan ketentuan
tersebut, maka Wajib Pajak untuk
melakukan kegiatan menghitung,
membayar dan melaporkan melalui
Surat Pemberitahuan (SPT).
Kepercayaan
yang
telah
diberikan oleh pemerintah terhadap
Wajib Pajak dalam sistem self
assessment system ini seharusnya
dapat berjalan sesuai rencana. Wajib
Pajak
mampu
melaksanakan
kewajiban perpajakan secara baik
tanpa adanya kelalaian, kesengajaan,
maupun
ketidaktahuan
atas
kewajibannya tersebut. Upaya untuk
meminimalisasi
adanya
tindakan
tersebut maka perlu adanya penegakan
hukum (law enforcement)
atas
kepatuhan Wajib Pajak. Wajib pajak
dapat dikatakan wajib pajak patuh
apabila
wajib
pajak
tersebut
melaksanakan pemenuhan kewajiban
pajak sesuai perundang-undangan
pajak berlaku mulai dari menghitung,
memotong, menyetorkan, sampai
dengan
melaporkan
kewajiban
pajaknya.
Produk hukum berupa peraturan
perpajakan yang lebih baik diharapkan
dapat memberikan penekanan yang
lebih pada keseimbangan antara
kepentingan masyarakat, Wajib Pajak
dan kepentingan negara.
Perkembangan keadaan yang terjadi di
masyarakat dan didukung adanya
reformasi, tetapi kenyataannya hutang
pajak yang belum dilunasi oleh Wajib
Pajak masih menjadi hambatan yang
besar. Hutang pajak yang belum
dilunasi sering dihadapi karena
peningkatan jumlah tunggakan pajak
masih belum bisa diimbangi oleh
kegiatan pencairannya. Telah
dilakukan berbagai tindakan penagihan
pajak oleh fiskus terhadap Wajib
Pajak/Penanggung Pajak dengan
penagihan pasif maupun aktif.
Penagihan pasif dilakukan melaui
jatuh tempo melalui himbauan, baik
dengan surat maupun dengan telepon
atau media lainnya. Penagihan aktif
dilakukan setelah tanggal jatuh tempo
dengan diterbitkannya Surat Teguran,
Surat Paksa, Surat Perintah Melakukan
Penyitaan hingga pelaksanaan
penjualan barang yang disita melaui
lelang barang milik Penanggung Pajak.
Kontribusi adalah suatu tindakan untuk
ikut serta bertindak aktif dengan
mengoptimalkan kemampuan yang
bertujuan memberikan manfaat.
Berdasarkan uraian diatas, mendorong
penulis mengangkat topik ini menjadi
bahan penelitian dengan judul
“ANALISIS PENERIMAAN
PAJAK DAN PENCAIRAN
TUNGGAKAN PAJAK
TERHADAP TARGET
PENERIMAAN PAJAK PADA
KANTOR PELAYANAN PAJAK
PRATAMA BEKASI UTARA”.
Penelitian ini diharpakan dapat
menjadi sarana untuk menambah
informasi dan penegetahuan tentang
penerimaan pajak.
Berdasarkan
gambaran
umum dari rumusan masalah diatas
maka tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui kontribusi
penerimaan pajak terhadap
target penerimaan pajak.
b. Untuk mengetahui pencairan
tunggakan pajak terhadap
tunggakan pajak.
c. Untuk menegetahui kontribusi
penerimaan
pajak
dan
pencairan tunggakan pajak
terhadap target penerimaan
pajak.
Manfaat Penelitian
a. Bagi Penulis
Dengan dilakukannya penelitian ini,
diharapkan
dapat
menambah
pengetahuan
dalam
bidang
perpajakan.Penelitian ini juga untuk
tugas akhir sebagai persyaratan
dalam meraih gelar Sarjana.
b. Bagi Perusahaan
Diharapkan penelitian ini dapat
digunakan sebagai bahan evaluasi
bagi Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Bekasi Utara.
c. Bagi Pembaca
LANDASAN TEORI
A.
Pengertian Pajak
Pajak merupakan alat bagi pemerintah
di dalam mencapai tujuan untuk
mendapatkan penerimaan baik yang
bersifat langsung maupun tidak
langsung dari masyarakat, guna
membiayai pengeluaran rutin serta
pembangunan sosial dan ekonomi
masyarakat. Pajak secara bebas dapat
dikatakan sebagai suatu kewajiban
warga negara berupa pengabdian
serta peran aktif warga negara dan
anggota
masyarakat
untuk
membiayai
berbagai
keperluan
negara yang berupa Pembangunan
Nasiaonal yang pelaksanaanya diatur
dalam
Undang-Undang
dan
Peraturan-peraturan untuk tujuan
kesejahteraan
bangsa
dan
negara.Pemungutan
pajak
di
Indonesia mengacu pada sistem self
assessment. Sistem self assessment
adalah sistem pemungutan pajak
yang
memberi
wewenang,
kepercayaan, tanggung jawab kepada
Wajib
Pajak
untuk
menghitung,memperhitungkan,
membayar, dan melaporkan sendiri
besarnya pajak yang harus dibayar.
B.
Penerimaan Pajak
Pendapatan atau penerimaan
adalah suatu hasil yang ingin dicapai
secara optimal. Menurut Ikatan
Akuntansi Indonesia dalam Standar
Akuntansi
Keuangan
(2002:23)
penerimaan didefinisikan “Penerimaan
harus diukur dengan nilai wajar
imbalan atau yang dapat diterima”.
Dari penegrtian tersebut bahwa
penerimaan dapat menjadi sumber
pembiayaan
pembangunan
untuk
menunjang kemandirian pembiayaan
pemerintah dan dilaksanakan secara
efektif dan efisien.
Penerimaan perpajakan adalah
semua penerimaan yang terdiri dari
pajak dalam negeri dan pajak
perdagangan internasional.
a. Pajak dalam negeri terdiri atas :
1. Pajak Penghasilan
2. Pajak Pertambahan Nilai
barang dan jasa
3. Pajak Penjualan atas Barang
Mewah (PPnBM)
4. Pajak
Bumi
dan
Bangunan(PBB)
5. Bea perolehan hak atas
tanah
dan
bangunan(BPHTB)
6. Cukai serta pajak lainnya.
b. Pajak
perdagangan
internasional terdiri atas:
1. Bea masuk
2. Pajak/pungutan ekspor
C.
Tunggakan Pajak
Tunggakan pajak adalah
pajak yang terutang oleh Wajib Pajak
harus dibayar atau dilunasi tepat pada
waktunya, pembayaran pajak harus
dilakukan di Kas Negara kantor-kantor
yang ditunjuk oleh pemerintah. Untuk
memperingan Wajib Pajak maka
pembayaran pajak dapat diangsur
selama astu tahun berjalan. Setelah
jumlah pajak yang sesungguhnya
terutang
diketahui,
maka
kekurangannya setelah tahun pajak
berakhir. Oleh karena itu apabila
setelah tanggal jatuh tempo pajak
tersebut belum dilunasi maka timbul
tunggkan pajak.
D.
Target Penerimaan Pajak
Target adalah bagian dari
rencana yang sudah disusun secara
terukur yang akan dicapai secara nyata
dalam jangka waktu tertentu. Realisasi
adalah hasil nyata dari penerimaan atas
suatu targe yang telah diperhitungkan.
Mengenai
cara
untuk
memperhitungkan
target
pajak
dilakukan berdasarkan pada besar
kecilnya pajak terutang dikalikan
dengan tarif pajak yaitu 5%. Setelah
ditetapkan cara perhitungannya maka
selanjutnya akan ditentukan cara
pemungutannya oleh pemerintah.
Terkait dengan bantuan pemerintah
pusat ke daerah yang semakin kecil
maka daerah harus menempuh
kebijakan dalam menentukan biaya
perolehan hak atas tanah dan
pembangunan. Dalam menempuh
kebijakan ini pemerintah daerah
membuat ketetapan dalam bidang
moneter dan fiskal daerah. Itu
dilakukan untuk menutupi celah dalam
keuangan daerah yang berkurang.
Peran pajak tersebut akan semakin
besar untuk masa yang akan datang
karena pemerintah ingin mengurangi
peran utang dalam mendanai APBN.
Karena peranan pajak semakin penting
, maka penerimaan perpajakan
membutuhkan sistem pengolahan yang
semakin optimal sesuai dengan kondisi
ekonomi dan kemampuan masyarakat.
Oleh karena itu perlu disusun suatu
perencanaan angka target penerimaan
perpajakan yang tepat dan optimal
dengan menggunakan model proyeksi
penerimaan perpajakan yang mampu
menghasilkan angka proyeksi yang
sesuai dengan kondisi ekonomi yang
sedang akan terjadi, dan mampu
menjelakan
pengaruh
kebijakan
pemerintah
terhadap
penerimaan
perpajakan.
METODOLOGI PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian
Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Bekasi Utara Jl.Sersan Aswam No.407
Margahayu Bekasi.
b. Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilakukan
bulan Maret sampai dengan bulan Mei
2016.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang
digunakan penulis untuk memperoleh
data-data kuantitatif dan deskristif
dalam penelitian ini adalah :
a.Studi
Kepustakaan
Research)
(Library
Dalam
metode
ini
penulis
mempelajari dan memanfaatkan
buku-buku serta bahan kuliah yang
ada
kaitannya
dengan
pokok
permasalahan yang dibahas dalam
penelitian ini.
b.Studi Lapangan (Field Research)
Metode
ini
dilakukan
untuk
memperoleh data dan informasi
secara langsung dari sumber atau
obyek yang diteliti. Penelitian ini
dilakukan dengan cara sebagai
berikut :
1. Pengamatan (Observasi)
Mendapatkan data primer dengan cara
mengamati langsung obyek datanya di
Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Bekasi Utara.
2. Dokumentasi
Metode pengumpulan data yang
digunakan untuk menelusuri data
historis yang tersedia dalam bentuk
surat-surat,catatan harian, laporan dan
sebagainya.
3.Wawancara (Interview)
Pengumpulan data dengan melakukan
tanya jawab dengan pihak berwenang
dalam
memberikan
data
yang
dibutuhkan.
Metode Analisa Data
a. Analisis Kuantitatif
Analisis Kuantitatif, yaitu
metode dengan menggunakan angka
dan rumus kuantitatif untuk mengukur,
menganalisa
variabel
yang
berhubungan
dengan
kontribusi
penerimaan
pajak,
pencairan
tunggakan pajak terhadap target
penerimaan pajak pada Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Bekasi
Utara.
b. Analisis Deskriftif
lain untuk tujuan biaya atau kerugian
tertentu atau bersama.Penerimaan
pajak adalah prnghasilan yang
diperoleh oleh pemerintah yang
bersumber dari pajak rakyat. Tidak
hanya sampai pada definisi singkat
diatas bahwa dana yang diterima di kas
negara tersebut akan dipergunakan
untuk pengeluaran pemerintah untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat,
sebagaimana maksud dari tujuan
negara yang disepakati oleh para
pendiri awal negara ini yaitu
menyejahterahkan rakyat, menciptakan
kemakmuran yang berasaskan kepada
keadilan sosial. Berikut ini adalah
tabel yang menunjukan kontribusi
penerimaan
pajak
dan
target
penerimaan pajak:
A. Kontribusi Penerimaan dan
Target Penerimaan Pajak Tahun
2013-2015 (Dalam Rupiah).
Analisis deskriftif, yaitu metode
dengan
menguraikan
atau
Realisasi
memaparkan hasil penelitian untuk
Penerimaan
Pajak
Kontri
Target
kemudian diadakan interprestasi TAHUN Pada KPP Bekasi Penerimaan Pajak
busi
berdasarkan landasan teori yang
Utara (Semua WP) KPP Bekasi Utara
disususun. Dalam penelitian ini
100,41
2013
penulis
menggunakan
analisis
1.737.465.536.135
1.730.344.627.019
%
deskriptif dan sistematik dalam
2014
1.628.241.183.696
2.006.765.440.134 81,14%
bentuk kalimat atas permasalahan
yang penulis bahas, disini penulis
2015
1.818.987.604.104
2.109.359.140.998 86,23%
hanya membahas penerimaan pajak,
89,26%
Rata – rata Kontribusi
pencairan tunggakan pajak terhadap
target penerimaan pajak pada Kantor
Berdasarkan tabel realisasi dan target
Pelayanan Pajak Pratama Bekasi
penerimaan pajak KPP Pratama Bekasi
Utara.
Utara mengalami kenaikan dan
penurunan tetapi kontribusinya masih
Kontribusi adalah sesuatu yang
diatas 50%. Pada tahun 2013 dengan
diberikan bersama-sama dengan pihak
target sebesar Rp 1.730.344.627.019
dan realisasi penerimaan sebesar Rp
1.737.465.536.135 dengan kontribusi
sebesar 100,41%. Dengan kontribusi
sebesar 100,41% maka kontribusi
penerimaan pajak dinilai sangat baik.
Pada tahun 2014 target naik
15,98%
atau
sebesar
Rp
276.420.813.115
menjadi
Rp
276.420.813.115
dan
realisasi
penerimaan
Rp1.628.241.183.696
dengan kontribusi sebesar 81,14%.
Dengan kontribusi sebesar 81,14%
maka kontribusi penerimaan pajak
dinilai sangat baik.
Dan untuk tahun 2015 target
kembali naik 5,11% atau sebesar
Rp102.593.700.864
menjadi
Rp
2.109.359.140.998
dan
realisasi
penerimaan sebesar 1.818.987.604.104
dengan kontribusi 86,23% . Dengan
kontribusi sebesar 86,23%, maka
penerimaan pajak dinilai sangat baik.
B.PenerimaanPencairan Tunggakan
Pajak Tahun 2013-2015 (Dalam
Rupiah).
2013
Pencairan
Tunggakan
Persentase
Tunggakan
Pajak
Pajak
13.370.256.335 67.434.221.900
19,83%
2014
14.344.842.501 63.366.717.750
22,64%
2015 15.158.139.983 55.076.590.663
Rata-rata penerimaan pencairan
tunggakan pajak
27,52%
Tahun
Berdasarkan
tabel
penerimaan
pencairan tunggkan pajak meningkat
setiap tahunnya. Pada tahun 2013
pencairan tunggakan pajak sebesar Rp
13.370.256.335
dan
tunggakan
pajaknya sebesar Rp 67.434.221.900
dengan persentase penerimaan sebesar
19,83%
dan
kriteria
kinerja
keuangnnya tergolong kurang baik.
Pada tahun 2014 pencairan
tunggakan sebesar Rp 14.344.842.501
dengan tunggakan pajaknya sebesar
Rp 63.366.717.750 dengan persentase
penerimaan pajaknya sebesar 22,64%.
Dibandinding tahun 2013 penerimaan
pencairan pajaknya naik sebsar 2,81%
dan kriteria kinerja keungannya dinilai
cukup baik.
Pada tahun 2015 pencairan
tunggakan pajaknya sebesar Rp
15.158.139.983 dengan tunggakan
pajak sebesar Rp 55.076.590.663 dan
persentase
penerimaan
pencairan
tunggakannya sebesar 27,52% naik
23,33%
sebesar 4,88% dari tahun 2014 dan
kriteria kinerja keungannya dinilai
cukup baik.
C. Kontribusi Peneriman Pajak dan
Pencairan
Tunggakan
Pajak
Terhadap Target Penerimaan Pajak
Tahun 2013-2015 (Dalam Rupiah).
dengan kontribusi sebesar 81,85%.
Walaupun kontribusinya turun 19,33%
tetapi kriteria keuangannya masih
tergolong sangat baik.
Pada
tahun
2015
kontribusinya naik sebesar 5,1%,
dengan realisasi penerimaan pajak
sebesar Rp 1.818.987.604.104 dan
pencairan tunggakan pajak sebesar Rp
15.158.139.983 dan target penerimaan
pajak
sebesar
Rp
Kontribusi 2.109.359.140.998
dengan
(%)
kontribusi sebesar 86,95% maka
kriteria kinerja keuanganya
101,18%
dinilai sangat baik.
Tahun
Realisasi
Penerimaan Pajak
Pencairan
Tunggakan Pajak
Target
Penerimaan Pajak
2013
1.737.465.536.135
13.370.256.335
1.730.344.627.019
2014
1.628.241.183.696
14.344.842.501
2.006.765.440.134
81,85%
2015
1.818.987.604.104
15.158.139.983
Rata-rata Kontribusinya
2.109.359.140.998
86,95%
89,99%
Berdasarkan tabel kontribusi
penerimaan pajak dan kontribusi
pencairan tunggakan pajak terhadap
target penerimaan pajak mengalami
peningkatan dan penurunan. Pada
tahun 2013 Realisasi penerimaan
pajaknya sebesar Rp 1.737.465.235
dan pencairan tunggakan pajaknya
sebesar Rp 13.370.256.335 dengan
target penerimaan pajak sebesar Rp
1.730.344.627.019 dan kontribusi
sebesar 101,18% maka kriteria
keuangannya dinilai sangat baik.
Pada
tahun
2014
kontribusinya turun 19,33%, dengan
realisasi penerimaan pajak Rp
1.628.241.183.696 dan pencairan
tunggkan
pajak
sebesar
Rp
14.344.842.501 dan target penerimaan
pajak sebesar Rp 2.006.765.440.134
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan
pembahasan yang sudah dilakukan
mengenai kontribusi penerimaan pajak
dan kontribusi pencairan tunggakan
pajak terhadap kontribusi target
penerimaan pajak, penulis dapat
mengambil
kesimpulan
sebagai
berikut:
a. Dari hasil penelitian yang
dilakukan,
bahwa
kontribusi
penerimaan pajakpada tahun 2013
sebesar 100,41%, tahun 2014
sebesar 81,14% dan tahun 2015
sebesar 86,23% dengan rata-rata
kontribusi sebesar 89,26% dan
tergolong sangat baik.
b. Dari hasil penelitian yang
dilakukan , bahwa penerimaan
pencairan tunggakan pajak naik
setiap tahunnya. Pada tahun 2013
penerimaan pencairan tunggakan
pajaknya sebesar 19,83% tahun
2014
penerimaan
pencairan
tunggkannya sebear 22,24% dan
pada tahun 2015 sebsar 27,52%
dengan
rata-rata
penerimaan
pencairan tunggakannya sebesar
23,33%
dan krireria kinerja
keuangannya dinilai cukup baik.
c. Dari
hasil
penelitian
yang
dilakukan,
bahwa
kontribusi
realisasi penerimaan pajak dan
pencairan tunggakan pajak terhadap
target penerimaan pajak mengalami
kenaikan dan penurunan, pada
tahun 2013 kontribusinya sebesar
102,18% tahun 2014 kontribusinya
sebesar 81,85%
tahun 2015
kontribusinya sebesar 86,95% dan
rata-rata kontribusinya sebesar
89,99% dan kriteria kinerja
keuangannya dinilai sangat baik.
d. Penurunan persentase penerimaan
pajak terhadap target penerimaan
pajak setiap tahunnya terjadi atas
beberapa
faktor
misalnya
,
kurangnya
sosialisasi
dan
penyuluhan pajak sehingga para
Wajib Pajak belum taat pajak.
e. Kecilnya persentase pencairan
tunggakan
pajak
terhadap
tunggakan pajak karena adanya
kendala-kendala yang dihadapi KPP
Pratama Bekasi Utara dalam
kegiatan pelaksanaan Surat Paksa,
misalnya;
1. Kurangnya
kesadaran
Penanggung
Pajak
dalam
pembayaran tunggakan pajak
lewat
surat
paksa.
Serta
banyaknya Wajib Pajak yang
menghindar dari pemenuhan
kewajiban perpajakan karena
berbagai alasan yang tidak jelas
dan kurangnya respon positif
dari Wajib Pajak terhadap pajak
itu sendiri, sehingga dari hal
tersebut
akan
sangat
mengahambat proses pencairan
tunggakan pajak.
2. Kurangnya peran aktif Jurusita
Pajak
dalam
memberitahu
tunggakan pajak lewat surat
paksa.
3. Surat
paksa
tidak
dapat
disampaikan karena penanggung
pajak pindah alamat dan tidak
melaporkan ke kantor pajak.
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang
telah disampaikan oleh penulis, maka
penulis mengemukakan saran yang
dapat menjadi masukan yang berguna
bagi pihak-pihak yang berkepentingan:
a. Diharapkan bagi Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Bekasi Utara lebih
meningkatkan
lagi
potensi
penerimaan
pajak,
dengan
memberikan
sosialisai
melaui
media elektronik dan melakukan
penyuluhan ke masyarakat agar
target penerimaan pajak untuk
tahun berikutnya dapat tercapai
100%.
b. KPP Pratama Bekasi Utara dapat
bekerja lebih kompeten untuk terus
menindaklanjuti proses penagihan
aktif yang terhambat tanpa melihat
perbedaan status sosial. Hal ini
dilakukan
sebagai
penegakan
hukum secara sunguh-sungguh (law
enforcement).
c. Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Bekasi perlu mengadakan kerja
sama dengan pihak- pihak yang
dapat membantu kelancaran proses
penagihan pajak misalnya dengan
pemerintah
daerah
untuk
menemukan penanggung pajak
yang pindah tanpa pemberitahuan,
atau dengan kepolisian untuk
melindungi penagih pajak dalam
proses penagihan pajak.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Undang-Undang Pajak
Lengkap Tahun 2011. Jakarta: Mitra
Wacana Media.Diana Anastasia, Lilis
Setiawati. 2014. Perpajakan-Teori dan
Peraturan
Terkini,
Andi
Yogyakarta.Direkrorat Jendral Pajak
RI, Kumpulan Peraturan di Bidang
Penagihan
Pajak
Edisi
2011:
Jakarta.Mardiasmo. Perpajakan (Edisi
Revisi
2009,
Andi
Yogyakarta.Nurcholis, Hanif. 2007.
Teori dan Praktik Pemerintahan dan
Otonomi
Daerah.
Jakarta:
Grasindo.Pardiant. Akuntansi Pajak,
Mitra Wacana Media Penerbit tahun
2007.Yusdianto
Prabowo.
2004.
Akuntansi Perpajakan Terapan,Jakarta
:Grasindo.Sandoro,Agoes Setyono dan
Andri Kurnaedi. 2010 , Undang –
Undang
Perpajakan
Indonesia
Terbaru, Jakarta : SEMAR Publising,
Lembaga Manajemen Formasi.Suandy
Early. 2011. Hukum Pajak (Edisi 5)
Jakarta: Salemba Empat.Waluyo.
2014.
Akuntansi Pajak,Jakarta :
Salemba Empat.