PERANAN INDUSTRI KECIL GULA MERAH DAN PE

PERANAN INDUSTRI KECIL GULA MERAH DAN
PENYERAPAN TENAGA KERJA TERHADAP PENDAPATAN
MASYARAKAT DI TULUNGAGUNG
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Seminar Proposal Skripsi”
Dosen Pengampu:
Rokhmat Subagiyo, SE, MEI

Disusun oleh:
Riska Widyaningrum

(17402153383)

EKONOMI SYARIAH 6-I
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
TULUNGAGUNG
2018

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Industri adalah salah satu faktor penting dalam pembangunan
ekonomi dan kemajuan suatu negara. Industri harus dikembangkan secara
seimbang dan terpadu dengan cara melibatkan peran serta masyarakat secara
aktif dalam usaha mendayagunakan secara optimal seluruh sumber daya alam,
dan sumber daya manusia yang tersedia. Pembangunan industri merupakan
pembangunan ekonomi jangka panjang untuk mencapai struktur ekonomi yang
seimbang.

Industri merupakan salah satu sektor yang memiliki peranan penting
dalam upaya pembangunan perekonomian di Indonesia. Pengelolaan yang
tepat pada sektor ini dapat mendukung adanya peningkatan jumlah ekspor
produk lokal, peningkatan jumlah penyerapan tenaga kerja, mendorong
pemerataan tenaga kerja serta dapat meningkatkan pendapatan masyarakat
lokal. Sektor industri diyakini sebagai sektor yang dapat memimpin sektorsektor lain dalam sebuah perekonomian menuju kemajuan. Oleh sebab itu
industri merupakan salah satu sektor yang mempunyai andil besar dalam
pertumbuhan ekonomi dalam suatu wilayah.
Industri Kecil dan Menengah (IKM) merupakan salah satu sektor
yang penting dalam perekonomian Indonesia. IKM menjadi sektor yang
penting di Indonesia karena mampu menyediakan lapangan kerja, sehingga
menjadi sumber pendapatan primer maupun sekunder bagi banyak rumah

tangga di Indonesia. Karena itu IKM merupakan salah satu pondasi penting
dalam perekonomian nasional, sehingga pemerintah daerah perlu memberikan
perhatian yang lebih banyak pada pengembangan IKM.
Industri dalam pengembangannya sangat berhubungan dengan
kesejahteraan rakyat, oleh karena itu sedapat mungkin pengembangan industri
mampu meningkatkan pendapatan, sehingga tujuan akhir kesejahteraan rakyat
dapat tercapai melalui usaha peningkatan pendapatan. Industri yang
berkembang di daerah perdesaan pada umumnya industri kecil dan industri
rumah tangga. Industri yang berkembang di perdesaan memberi peluang untuk
bekerja di luar usaha tani, baik sebagai usaha pokok maupun usaha
sampingan.

Perluasan kesempatan kerja merupakan usaha untuk mengembangkan
sektor-sektor yang mampu menyerap tenaga kerja. Usaha penyerapan tenaga
kerja tidak lepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti
pengembangan jumlah penduduk dan angkatan kerja, pertumbuhan ekonomi,
tingkat produktivitas tenaga kerja dan kebijakan pemerintah dalam hal
penyerapan tenaga kerja itu sendiri. Salah satu cara untuk memperluas
penyerapan tenaga kerja adalah melalui pengembangan industri terutama
industri yang bersifat padat karya.

Keberadaan industri kecil bidang pertanian akan menciptakan
keterkaitan kegiatan pengolahan dalam negeri yang semakin panjang. Selain
itu akan memberikan dampak positif terhadap usaha-usaha peningkatan
pendapatan petani dan pengusaha kecil, perluasan usaha serta menciptakan
lapangan pekerjaan. Industri kecil gula merah merupakan salah satu jenis
industri dari sektor pertanian. Di Kabupaten Tulungagung bayak ditemui
usaha pengolahan gula merah yang mampu menembus pasar luar kota dan
dengan omset yang cukup baik.
Berdasarkan peristiwa pada industri kecil gula merah di Kabupaten
Tulungagung maka dianggap penting untuk dilakukan sebuah penelitian
tentang peran industri kecil gula merah dan penyerapan tenaga kerja terhadap
pendapatan sesuai pengalaman penulis di bidang ini. Oleh karena itu, akan
dilakukan penelitian yang berjudul “ Peranan Industri Kecil Gula Merah dan
Penyerapan Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan di Tulungagung”.

.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:


1. Bagaimana peranan industri kecil gula merah terhadap penyerapan tenaga
kerja di Tulungagung ?
2. Bagaimana peranan industri kecil gula merah terhadap peningkatan
pendapatan masyarakat di Tulungagung ?
3. Bagaimana peranan industri kecil gula merah terhadap penyerapan tenaga
kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat di Tulungagung ?
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan fokus penelitian masalah diatas, bahwa penelitian tersebut
bertujuan untuk :
1. Mengetahui peranan industri kecil gula merah terhadap penyerapan tenaga
kerja di Tulungagung.
2. Mengetahui peranan industri kecil gula merah terhadap peningkatan
pendapatan masyarakat di Tulungagung.
3. Mengetahui peranan industri kecil gula merah terhadap penyerapan tenaga
kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat di Tulungagung.
D. KEGUNAAN PENELITIAN
Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka diharapkan penelitian dapat
memperoleh kegunaan sebagai berikut:
1. Secara teoritis.

Penelitian ini diharapkan dapat menambah segi keilmuan mengenai
peranan industri kecil terhadap penyerapan tenaga kerja dan peningkatan
pendapatan masyarakat. Sehingga dari hasil penelitian ini diharapkan
menambah informasi ilmiah yang dapat dijadikan referensi dan bermanfaat
bagi penelitian selanjutnya.
2. Secara praktis
a. Bagi akademik
Bagi perguruan tinggi, hasil penelitian diharapkan dapat menjadi
dokumentasi akademik yang berguna untuk dijadikan acuan akademik
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung.
b. Bagi peneliti
Menjadi pengalaman serta mengembangkan dan mengaplikasikan ilmu
pengetahuan yang telah dipelajari di bangku perkuliahan.

c. Bagi peneliti selanjutnya.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
referensi untuk peneliti selanjutnya.
d. Bagi pihak lain
Sebagai informasi yang bisa memberikan gambaran dan sebagai bahan
referensi tambahan bagi yang membutuhkan.

E. RUANG LINGKUP DAN KETERBATASAN PENELITIAN
Mempunyai dua variabel independen dan satu variabel dependen. X 1 =
penyerapan tenaga kerja, X2 = peningkatan pendapatan dan Y = industri kecil.
Mencari hubungan X1 dengan Y dan X2 dengan Y, serta mencari hubungan X1
dengan X2 secara bersama-sama terhadap Y.
Populasinya yaitu orang-orang yang memiliki usaha industri gula merah
yang berada di Tulungagung.
F. PENEGASAN ISTILAH
1. Penegasan konseptual
a. Penyerapan tenaga kerja
Penyerapan tenaga kerja adalah banyaknya lapangan kerja yang sudah
terisi yang tercermin dari banyaknya jumlah penduduk bekerja.
b. Industri kecil
industri kecil merupakan kegiatan industri yang dikerjakan dirumahrumah penduduk yang pekerjanya merupakan anggota keluarga sendiri
yang tidak terikat jam kerja dan tempat.
2. Penegasan perasional
Yang dimaksud dengan “peranan industri kecil gula merah dan
penyerapan tenaga kerja terhadap pendapatan masyarakat” dalam
penelitian ini adalah bagaimana peran industri kecil dan penyerapan tenaga
kerja terhadap pendapatan masyarakat di Tulungagung.

G. LANDASAN TEORI
1. Kerangka Teori

Penyerapan
tenaga kerja
(X1)

1
3
Peningkatan
pendapatan
(X2)

Industri kecil (Y)

2

2. Kerangka Konseptual
a. Industri
Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan

mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan / atau barang jadi
menjadi barang dengan nilai tambah lebih tinggi untuk penggunaanya,
termasuk kegiatan rncang bangun dan perekayasaan industri
Industri menurut Kuncoro, dalam arti sempit adalah kumpulan
perusahaan yang menghasilkan produk sejenis dimana terdapat
kesamaan dalam bahan baku yang digunakan, proses, produk akhir,
dan konsumen akhir. Dalam arti lebih luas, industry merupakan
kumpulan perusahaan yang memproduksi barang dan jasa dengan
elastisitas silang yang positif dan tinggi.1
Sedangkan pengertian industri menurut Sandy, adalah usaha
untuk memproduksi barang dari bahan baku atau bahan mentah
melalui proses penggarapan dalam jumlah besar sehingga barang
tersebut dapat diperoleh dengan harga satuan yang serendah mungkin
tetapi dengan mutu setinggi mungkin.
Menurut Arsyad, Proses industrialisasi dan pembangunan
industri ini sebenarnya merupakan suatu jalur untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dalam dua pengertian sekaligus. Pertama
1

Mudrajad Kuncoro, Ekonomi Pembangunan Teori, Masalah, dan kebijakan, (Yogyakarta

: UPP STIM YKPN, 2010)

yaitu tingkat hidup yang lebih maju. Kedua, menjadikan taraf hidup
yang lebih berkualitas, atau dengan kata lain pembangunan industri
itu sendiri merupakan kegiatan mandiri yang hanya sekedar
berorientasi pada pemenuhan kebutuhan fisik belaka.2
Dari pendapat beberapa ahli maka dapat disimpulkan bahwa
industri merupakan suatu kegiatan eknomi yang mengubah bahan
baku, barang setengah jadi, dan barang jadi menjadi barang baru yang
memiliki nilai lebih tinggi dan menghasilkan pendapatan bagi
pelaksananya.
Industri dapat digolongkan berdasarkan jumlah tenaga kerja
(Disperindag dan PM Kab. Semarang, 2008), yaitu :
a. Industri besar

: yaitu menggunakan jumlah tenaga kerja

antara 100 orang/ lebih,
b. Industri sedang : yaitu menggunakan jumlah tenaga kerja
antara 20-99 orang,

c. Industri kecil
: yaitu menggunakan jumlah tenaga kerja
antara 5-19 orang,
d. Industri rumah tangga : yaitu menggunakan jumlah tenaga
kerja antara 1-4 orang
b. Industri kecil
Industri kecil merupakan Industri yang tergolong dalam
batasan usaha kecil. Menurut Tabunan, industri kecil merupakan
kegiatan industri yang dikerjakan dirumah-rumah penduduk yang
pekerjanya merupakan anggota keluarga sendiri yang tidak terikat jam
kerja dan tempat.
Karakteristik industri kecil disebutkan antara lain sebagai berikut :
1) Proses produksi lebih mechanized dan kegiatannya dilakukan
ditempat khusus (pabrik) yang biasanya berlokasi disamping
rumah si penguaha atau pemilik usaha
2) Sebagian tenaga kerja yang bekerja di industri kecil adalah
pekerja bayaran (wage labour)
2 Arsyad Lincolin, Ekonomi Pembangunan, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2010)

3) Produk yang dibuat termasuk golongan barang yang

sophisticated.3
Manfaat industri kecil
Industri mempunyai kedudukan yang penting dalam
perekonomian negara, selain dari segi ekonomi, peran industri juga
berperan dengan memberi manfaat dari segi sosial yang juga
sangat berperan aktif dalam perekonomian. Keterlibatan industri
kecil dalam perekonomian cukup berani. Sumbangan tersebut
terutama dari segi penyerapan tenaga kerja. Kesimpulan tentang
manfaat adanya industri kecil yaitu :
a. Industri kecil dapat menciptakan peluang kesempatan kerja
b. Industri kecil turut mengambil peranan dalam peningkatan
taraf hidup.
Menurut Anoraga, Industri kecil di Indonesia memiliki
berbagai jenis usaha. Keberadaan industri kecil di Indonesia telah
memiliki peran yang penting dalam perekonomian nasional,
terutama dalam aspek peningkatan tenaga kerja, pemeratan
pendapatan, pembangunan ekonomi pedesaan, Selain itu industri
kecil telah terbukti tahan terhadap gejolak pasang surut
perekonomian global. Namun demikian, dalam proses usahanya
industri kecil di Indonesia banyak menghadapi berbagai masalah
seperti dalam proses produksi dimana dipengaruhi oleh factorfaktor produksi seperti SDA, SDM, modal, teknologi, dan
pemasaran. Pembianaan usaha kecil harus lebih diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan pengusaha kecil sebagai pengusaha
menengah.
Dapat kita ketahui bahwa, pengembangan usaha kecil
menghadapi
3

berbagai

kendala

seperti

tingkat

kemampuan,

Tambunan Tulus, Usaha mikro kecil dan menengah di Indonesia, (Jakarta: LP3ES,
2012).

ketrampilan,

keahlian,

manajemen

sumber

daya

manusia,

kewirausahaan, pemasaran, dan keuangan. Lemahnya kemampuan
manajerial dan sumber daya manusia mengakibatkan pengusaha
kecil tidak mampu menjalankan usahanya dengan baik. Seperti
kelemahan dalam memperoleh peluang pasar dan memperbesar
pangsa pasar, kelemahan dalam struktur permodalan dan
keterbatasan untuk memperoleh jalur dalam memperoleh jalur
dalam sumber permodalan, kelemahan dibidang organisasi dan
manajemen sumber daya manusia, keterbataan kerjasama antar
pengusaha kecil, iklim usaha yang kurang kondusif karena
persaingan yang saling mematikan, pembinaan yang dilakukan
masih kurang terpadu dan kurangnya kepercayaan serta kepedulian
masyarakat terhadap usaha kecil.4
Namun disisi lain tumbuh dan berkembangnya industri
ditengah-tengah suatu masyarakat akan memberikan peluang
kesempatan

kerja

sehingga

masyarakat

akan

memperoleh

penghasilan. Dengan kata lain tumbuhnya industri didaerah
tersebut berarti sebagian masyarakat akan mempunyai kesempatan
untuk

mengembangkan

meningkatkan

diri,

produktifitas

meningkatkan

sehingga

ada

keterampilan,

peningkatan

dan

perbaikan taraf hidup mereka seperti peningkatan pendidikan dan
latihan, peningkatan kesehatan, peningkatan pengetahuan secara
luas, dan lain-lain.
Pertambahan penduduk yang semakin meningkat akan
menyebabkan pertambahan angkatan kerja yang tidak tersedia
lapangan pekerjaan yang memadai akan menimbulkan masalah
pengannguran, lahan-lahan pertanian yang semakin sempit karena
4

Mudrajad Kuncoro, Ekonomi Pembangunan Teori, Masalah, dan kebijakan,
(Yogyakarta : UPP STIM YKPN, 2010)

sebagian digunakan sebagai areal pemukiman penduduk, sebagai
akibat pertambahan penduduk sebagai akibat pertumbuhan
penduduk yang meningkat. Timbulnya masalah pengannguran dan
kesempatan kerja yang semakin menyempit disektor pertanian
maka jalan keluar terbaik adalah program industrialisasi.
c. Tenaga kerja
Keberhasilan pembangunan ekonomi salah satunya dipengaruhi
oleh faktor produksi. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah
penduduk (sumber daya manusia). Yang dimaksud dengan sumber
daya manusia adalah penduduk dalam usia kerja. Tenaga kerja
merupakan faktor penting dalam proses produksi karena manusia lah
yang mampu menggerakkan faktor-faktor produksi yang lain untuk
menghasilkan suatu barang. Menurut Noor, tenaga kerja adalah
angkatan kerja yang bekerja (employment) minimal 36 jam seminggu.
Biasanya makin sejahtera suatu bangsa, jam kerjanya makin pendek.
Tenaga kerja adalah daya manusia untuk melakukan pekerjaan.
Menurut Mulyadi, ada beberapa pengertian terkait dengan
ketenagakerjaan antara lain:
1) Tenaga kerja
Adalah penduduk dalam usia kerja (berusia 15-65 tahun) atau
jumlah seluruh penduduk dalam suatu negara yang dapat
memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadap tenaga
mereka, dan jika mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut.
2) Angkatan kerja
Adalah bagian dari tenaga kerja yang sesungguhnya terlibat dalam
kegiatan produktif yaitu barang dan jasa.
3) Tingkat partisipasi angkatan kerja
Adalah menggambarkan jumlah angkatan kerja dalam suatu
kelompok umum sebagai persentase penduduk dalam kelompok
umum tersebut.
4) Tingkat pengangguran
Adalah angkatan yang menunjukkan berapa banyak angka kerja
yang sedang aktif mencari pekerjaan. Pengertian menganggur
disini adalah aktif mencari kerja.

5) Pengangguran terbuka
Adalah bagian arti angka kerja yang sekarang ini tidak dan sedang
aktif mencari kerja.
6) Setengah menganggur
Adalah perbedaan jumlah pekerjaan yang betul dikerjakan
seseorang dalam pekerjaannya dengan jumlah pekerjaan yang
secara normal mampu dan ingin dikerjakan.
7) Pengangguran struktural
Adalah pengangguran yang disebabkan karena tidak cocokan
antara para pencari kerja sehubungan dengan keterampilan, bidang
keahlian maupun daerah lokasinya.
8) Pengangguran friksional
Adalah pengangguran yang terjadi akibat pindahnya seseorang dari
suatu pekerjaan yang lain.
9) Pengangguran tidak ketara
Dalam angkatan kerja mereka dimasukkan dalam kegiatan bekerja,
tetapi

sebetulnya

pengangguran

jika

dilihat

dari

segi

produktifitasnya.5
Jadi yang dimaksud dengan tenaga kerja yaitu individu yang
sedang mencari atau sudah melakukan pekerjaan yang menghasilkan
barang atau jasa yang sudah memenuhi persyaratan ataupun batasan usia
yang telah tetapkan oleh Undang-Undang yang bertujuan untuk
memperoleh hasil atau upah untuk kebutuhan hidup sehari-hari.

3. Penyerapan Tenaga Kerja
Menurut Kuncoro, Penyerapan tenaga kerja adalah banyaknya
lapangan kerja yang sudah terisi yang tercermin dari banyaknya jumlah
penduduk bekerja. Penduduk yang bekerja terserap dan tersebar di
berbagai sektor perekonomian. Terserapnya penduduk bekerja disebabkan
oleh adanya permintaan akan tenaga kerja. Berdasarkan Rahardjo dalam
5 Mulyadi. Ekonomi Sumber Daya Manusia dalam Perspektif Pembangunan.

(Jakarta : Rajawali Pres, 2008). Hal 59

Sofa, mengemukakan bahwa pentingnya sektor industri kecil dilihat dari
sudut penyerapan tenaga kerja. Kebutuhan akan tenaga kerja dalam mutu,
jenis maupun jumlahnya, maka langkah berikutnya adalah menyerap atau
menarik tenaga kerja.
H. PENELITIAN TERDAHULU
Dalam penulisan penelitian yang berjudul “Peranan Industri Kecil
Gula Merah dan Penyerapan Tenaga Kerja dan Peningkatan Pendapatan di
Tulungagung”, penulis menemukan beberapa penelitian terdahulu yang masih
ada kaitannya dengan judul penelitian ini. Berikut adalah beberapa penelitian
terdahulu yang masih ada kaitannya dengan judul penelitian.
Rini Mulasari dan Yoyok Soesatyo dengan judul “ Peranan Industri
Kecil Jamur Tiram Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja dan Penigkatan
Pendapatan di Kecamatan Pacet Kabupaten Mjokerto”. Penelitian ini
bertujuan untuk untuk mengetahui peranan industri kecil jamur tiram terhadap
penyerapan tenaga kerja di Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto. Dan
untuk mengetahui peranan industri kecil jamur tiram terhadap peningkatan
pendapatan di Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto.
Persamaan antara keduanya adalah bahwa peranan industri kecil samasama memberikan dampak positif bagi masyarakat yaitu berupa peningkatan
pendapatan. Sedangkan yang membedakan antara penelitian yang dilakukan
dengan penelitian terdahulu adalah data yang digunakan pada penelitian saat
ini adalah lebih luas (lingkup kabupaten), sedangkan pada penelitian terdajulu
data yang digunakan dalam lingkup di Kecamatan.
I. HIPOTESIS PENELITIAN
Penelitian ini memiki hipotesis penelitian sebagai berikut:
a) H1
: Industri kecil gula merah berpengaruh signifikan terhadap
b) H2

penyerapan kerja di Tulungagung
: Industri kecil gula merah berpengaruh signifikan terhadap
terhadap peningkatan pendapatan masyarakat di

c) H3

Tulungagung
: Industri kecil dan penyerapan tenaga kerja berpengaruh signifikan

terhadap pendapatan masyarakat di Tulungagung.

J. METODE PENELITIAN
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan
penelitian
menjelaskan

pendekatan

penelitian kuantitatif ditinjau dari tingkat eksplanasinya
yaitu jenis penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif adalah
dugaan atau jawaban sementara atas rumusan penelitian
yang

berbentuk

asosiatif,

yaitu

yang

menunjukkan

hubungan antar dua variabel atau lebih. Menggunakan
jenis penelitian dengan analisis kualitatif dan analisis
kuantitatif.6
2. Populasi, Sampling dan Sampel Penelitian
Populasinya yaitu masyarakat yang tinggal di Kabupaten Tulungagung.
Sampel digunakan jika peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang
ada pada populasi, karena keterbatasan tenaga dan waktu, maka peneliti
dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi. Teknik
pengambilan sampel dengan cara purposive sampling yaitu pengambilan
sampel dari populasi secara acak .
3. Sumber Data, Variabel dan Skala Pengukurannya
Sumber data penelitian bersumber dari data primer (sumber data
yang langsung memberikan data kepada pengumpul data) dan data
sekunder dengan cara observasi, wawancara, dan kuisioner. Variabelnya
yaitu variabel independen atau variabel bebas (investasi dan pembangunan
desa), sedangkan variabel dependen atau variabel terikat (kesejahteraan
masyarakat). Macam-macam skala pengukuran meliputi: skala nominal,
ordinal, interval, dan rasio. Untuk mengukur respon, pendapat, persepsi
responden peneliti menggunakan skala likert.7
4. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
Teknik pengumpulan data bisa dilakukan dengan
interview (wawancara) dan observasi (pengamatan).
Instrumen penelitian digunakan untuk menggali variabel
yang

diteliti.

Selanjutnya

dipaparkan

prosedur

6 Rokhmat Subagiyo, Metode Penelitian Ekonomi Islam: Konsep dan Penerapan,
(Jakarta: Alim’s Publishing, 2017), hal. 14.
7 Rokhmat Subagiyo, Metode Penelitian Ekonomi Islam: Konsep dan Penerapan,
(Jakarta: Alim’s Publishing, 2017), hal. 109-114.

pengembangan instrumen pengumpul data atau pemilihan
alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian. Sebuah
instrumen

yang

baik

harus

memenuhi

persyaratan

reliabilitas.
5. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data bisa menggunakan analisis statistik
deskriptif dan analisis inferensial. Yang harus diperhatikan
dalam

analisis

data

yaitu

ketepatan

dalam

teknik

analisisnya.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Lincolin. 2010. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Hasibuan, Sayuti. 2009. Ekonomi Sumber Dya Manusia (Teori dan Kebijakan).
Jakarta : LP3ES
Kuncoro, Mudrajad. 2010. Ekonomi Pembangunan Teori, Masalah, dan
kebijakan. Yogyakarta : UPP STIM YKPN
Mulyadi. 2008. Ekonomi Sumber Daya Manusia dalam Perspektif Pembangunan.
Jakarta : Rajawali Pres.
Subagiyo, Rokhmat. 2017. Metode Penelitian Eknomi Islam : Konsep dan
Penerapan. Jakarta : Alim’s Publishing.

Tambunan, Tulus. 2012. Usaha mikro kecil dan menengah di Indonesia. Jakarta:
LP3ES.
Widayati, Sri. 2013. Peranan Batik Tulis dalam Upaya Peningkatan Pendapatan
Masyarakat Bakaran. Semarang : Fpips Ikip Veteran Semarang