PANTASKAH LKS FISIKA KREATIF VIVA PAKARI

1
PANTASKAH LKS FISIKA KREATIF VIVA PAKARINDO
DIGUNAKANKAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR?
Ni Made Sastri Dwisarini, I Gede Dana Santika, Ni Kadek Vingky Aryanti, Ni Putu Eriawati
Pembimbing: Prof. Dr. I Wayan Santyasa, M.Si

Jurusan Pendidikan Fisika, FMIPA, UNDIKSHA, 17 Mei 2015
Email: mola.mola.manta@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kesesuaian konten LKS Kreatif Viva Pakarindo
dengan tujuan pembelajaran fisika SMA Kurikulum 2013, yaitu pengembangan aspek sikap,
pengetahuan, dan keterampilan siswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
evaluatif. Terdapat tiga tahap yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu tahap pra-analisis,
analisis, dan pasca analisis. LKS dinilai berdasarkan instrumen penelian yang diadaptasi dari
BSNP. Hasil penilaian menyatakan bahwa: (1) ditinjau dari aspek kognitif, konten LKS
Kreatif Viva Pakarindo berada pada kategori cukup sesuai terhadap tujuan pembelajaran
fisika Kurikulum 2013, dengan skor penilaian rata-rata sebesar 118,75; (2) ditinjau dari aspek
sikap, konten LKS Kreatif Viva Pakarindo cukup sesuai terhadap tujuan pembelajaran fisika
Kurikulum 2013 dengan skor penilaian rata-rata sebesar 75; (3) ditinjau dari aspek
keterampilan, rata-rata skor kesesuaian konten LKS Kreatif Viva Pakarindo terhadap tujuan

pembelajaran fisika Kurikulum 2013 adalah 88,75 dengan kategori cukup sesuai; dan (4)
ditinjau dari kesuluruhan aspek, diperoleh rata-rata skor kesesuaian konten LKS Kreatif Viva
Pakarindo dengan tujuan pembelajaran fisika Kurikulum 2013 sebesar 282,5 dengan kategori
cukup pantas.
Kata kunci: LKS Kreatif Viva Pakarindo, pembelajaran fisika SMA, Kurikulum 2013
PENDAHULUAN
Sumber belajar mempunyai peranan
penting dalam proses pembelajaran. Tak
dapat dipungkiri bahwa guru dan siswa di
setiap tingkat pendidikan menggunakan lebih
dari satu sumber belajar dalam proses
pembelajarannya. AECT (Depdiknas, 2008)
mendefinisikan sumber belajar sebagai
sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh guru,
baik secara terpisah maupun dalam bentuk
gabungan, dengan tujuan meningkatkan
efektivitas dan efisiensi tujuan pembelajaran.
Terdapat berbagai jenis sumber
belajar yang digunakan oleh guru dalam
pembelajaran. Secara umum, sumber belajar

tersebut terbagai menjadi dua, yaitu buku
paket (hardcopy dan BSE ) dan lembar kerja
siswa (Fitrianingrum, 2013). Umumnya,
buku paket digunakan sebagai sumber
pembelajaran materi atau konsep, sedangkan
LKS lebih dominan digunakan sebagai
sumber latihan soal-soal, sumber soal PR,
Artikel PKM-P Universitas Pendidikan Ganesha Tahun 2015

sumber soal ulangan harian, UTS, ataupun
UAS.
Dalam Kurikulum 2013, sumber
belajar berupa buku paket sudah disediakan
oleh pemerintah pusat dan wajib digunakan
oleh guru dalam proses pembelajaran
(Barmoyo & Wasis, 2014). Strategi ini
bertujuan untuk menuntun arah pembelajaran
nasional agar sesuai dengan tujuan
pembelajaran Kurikulum 2013, yaitu
pengembangan sikap, pengetahuan, dan

keterampilan siswa. Pemerintah pusat
beranggapan bahwa otoritas yang diberikan
kepada guru untuk memilih sumber belajar
dapat menyebakan tidak maksimalnya
pencapaian tujuan pembelajaran, disamping
potensi timbulnya ketidakseragaman atau
penyimpangan materi ajar.
Berbeda dengan buku paket, LKS
sebagai salah satu sumber belajar dalam
Kurikulum 2013 tidak disediakan oleh

2
pemerintah
pusat.
Guru
diberikan
kewenangan untuk menyusun LKS secara
mandiri (Indriyani, 2013). Kebijakan ini
menimbulkan permasalahan bagi guru.
Banyaknya administrasi pembelajaran yang

harus dilengkapi guru dalam Kurikulum 2013
menyebabkan kurangnya kesempatan guru
untuk menyusun LKS, sehingga kebanyakan
guru memilih untuk menggunakan LKS
konvensional yang secara langsung dapat
dibeli di pasaran (Prastowo dalam Indriyani,
2013). Penggunaan LKS konvensional ini
menimbulkan pertanyaan, apakah konten
LKS
tersebut telah sesuai dengan
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang
dituntut dalam silabus mata pelajaran fisika
Kurikulum 2013.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pembelajaran dengan menggunakan LKS
konvensional memiliki keterbatasan dalam
meningkatkan kompetensi dan karakteristik
siswa. Materi, pertanyaan-pertanyaan, dan

tugas-tugas dalam LKS konvensional tidak

sesuai dengan kebutuhan siswa dan tidak
kontekstual (Indriyani, 2013), sehingga
kurang meningkatkan kompetensi siswa yang
seharusnya dapat ditingkatkan seoptimal
mungkin.
LKS
Kreatif
Viva
Pakarindo
merupakan
LKS
konvensional
yang
digunakan dalam pembelajaran fisika oleh
sebagaian besar SMA Negeri di Kota
Singaraja. Studi pendahuluan menyatakan
bahwa LKS ini telah digunakan oleh SMAN
1 Singaraja, SMAN 2 Singaraja, SMAN 3
Singaraja, dan SMAN 4 Singaraja sebagai
sumber latihan soal, soal PR, dan soal

ulangan. Berdasarkan hal tersebut, peneliti
berinisiatif untuk menganalisis kesesuaian
konten LKS ini terhadap tujuan pembelajaran
fisika Kurikulum 2013, dengan harapan
hasilnya
dapat
digunakan
sebagai
pertimbangan penggunaan LKS ini dalam
pembelajaran fisika di sekolah bersangkutan.

METODE PENELITIAN

LKS; observasi ke SMA Negeri yang ada di
Kota Singaraja terkait dengan penggunaan
LKS Kreatif Viva Pakarindo; serta penyiapan
LKS Kreatif Viva Pakarindo, silabus,
instrumen
penilaian,
dan

pedoman
wawancara. Pada tahap analisis, penulis
melakukan beberapa kegiatan, antara lain
analisis kesesuaian konten LKS Kreatif Viva
Pakarindo berdasarkan hasil studi pustaka
terhadap
tujuan
pembelajaran
fisika
Kurikulum 2013 dan teknis penyusunan LKS
dalam Kurikulum 2013, serta wawancara
guru sebagai triangulasi dari hasil analisis
data. Instrumen penilaian yang digunakan
diadaptasi dari instrumen penilaian buku
Kurikulum 2013 BSNP (Badan Standar
Nasional Pendidikan). Pada tahap pasca
analisis, aktivitas yang dilakukan, antara lain
penyajian data hasil analisis, pengambilan
simpulan, dan penyusunan laporan.


Penelitian ini menggunakan metode
penelitian deskriptif evaluatif. Metode
penelitian ini digunakan sebagai prosedur
dalam menganalisis kesesuaian konten LKS
Kreatif Viva Pakarindo terhadap tujuan
pembelajaran fisika Kurikulum 2013, yaitu
pengembangan aspek sikap, pengetahuan,
dan keterampilan siswa. Terdapat tiga tahap
yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu
tahap pra-analisis, tahap analisis, dan tahap
pasca analisis. Tahap pra-analisis merupakan
tahap penyusunan, perencanaan, dan
penyiapan segala bentuk materi yang
dibutuhkan sebagai bahan pada tahap analisis
(Sugiyono, 2008). Pada tahap ini, beberapa
aktivitas yang dilakukan, antara lain
pengkajian berbagai literatur yang berkaitan
dengan
tujuan
pembelajaran

fisika
Kurikulum 2013 dan teknis penyusunan

Artikel PKM-P Universitas Pendidikan Ganesha Tahun 2015

3
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Penggunaan LKS
Kreatif Viva Pakarindo dalam
Pembelajaran Fisika SMA di Kota
Singaraja
Berdasarkan hasil observasi di
seluruh SMA Negeri di Kota Singaraja,
ditemukan bahwa hanya 2 sekolah yang
menggunakan LKS Kreatif Viva Pakarindo,
yaitu SMAN 3 Singaraja dan SMAN 4
Singaraja. Hasil wawancara dengan beberapa
guru SMAN 3 Singaraja dan SMAN 4
Singaraja menunjukkan bahwa LKS Kreatif
Viva Pakarindo sudah menyajikan konten

yang mendukung tujuan pembelajaran
Kurikulum 2013. Selain itu, LKS ini juga
telah disepakati penggunaannya dalam
MGMP Fisika. Berdasarkan hasil seleksi
berbagai macam LKS konvensional yang ada
di pasaran yang dilakukan oleh MGMP, LKS
Kreatif Viva Pakarindo dinilai paling layak
untuk digunakan. Selain kontennya yang
dianggap paling sesuai, LKS ini juga
mematok harga yang murah, sehingga semua
siswa mampu membeli LKS ini. Hal ini
bertujuan untuk menunjang kelancaran

proses pembelajaran. Pihak distributor LKS
Kreatif ini telah lama menjalin kerja sama
dengan MGMP Fisika di Singaraja. Menurut
kesaksian guru, LKS ini digunakan karena
kuota
buku pegangan siswa berbasis
Kurikulum 2013 yang diberikan pemerintah

tidak cukup jika dibandingkan dengan jumlah
murid. Oleh sebab itu, MGMP Fisika Kota
Singaraja memutuskan untuk menggunakan
LKS ini. LKS Kreatif Viva Pakarindo ini
sering digunakan guru sebagai sumber soal
tugas bagi siswa, baik tugas sekolah maupun
PR, serta sebagai latihan soal agar siswa rajin
berlatih. Beberapa bagian konten digunakan
sebagai pedoman praktikum.
Kesesuaian Konten LKS Kreatif Viva
Pakarindo terhadap Tujuan pembelajaran
fisika Kurikulum 2013 Ditinjau dari
Aspek Kognitif
Hasil penilaian kesesuaian konten
LKS Kreatif Viva Pakarindo dengan tujuan
pembelajaran fisika Kurikulum 2013 ditinjau
dari aspek kognitif ditunjukkan pada Tabel 1
dan Tabel 2.

Tabel 1. Hasil penilaian kesesuaian konten LKS Kreatif Viva Pakarindo Kelas X Semester 2 dengan
tujuan pembelajaran fisika Kurikulum 2013 ditinjau dari aspek kognitif

No
Nama Sekolah
1
SMA Negeri 3 Singaraja
2
SMA Negeri 4 Singaraja
Total
Rata-rata
Kategori

Kelas/Reviewer
X/I Gede Dana Santika
X/ Vingki Aryanti

Tabel 1 menunjukkan bahwa konten
aspek kognitif dalam LKS Kreatif Viva
Pakarindo Kelas X Semester 2 berada pada
kategori sesuai dengan tujuan pembelajaran
fisika Kurikulum 2013, yaitu dengan skor
penilaian rata-rata sebesar 137,5. Analisis
kualitatif menunjukkan bahwa LKS tersebut
telah sangat mendukung pencapaian KI-3 dan
KD yang tercantum dalam silabus. Secara
Artikel PKM-P Universitas Pendidikan Ganesha Tahun 2015

Skor Penilaian
160
115
275
137,5
Sesuai

umum, LKS juga telah menyajikan konten
secara sistematis (mudah ke sulit, konkrit ke
abstrak). Namun demikian, terdapat konten
yang tidak konsisten, seperti pemakaian kata
cermin cekung yang membuat siswa salah
paham. Sebagian besar LKS kurang
menyajikan konten yang konseptual, di mana
terdapat penggambaran konten visual yang
salah. LKS menyajikan konten yang

4
kontekstual melalui penerapan materi
pembelajaran dalam bidang teknologi dan
kehidupan keseharian siswa.
LKS menyajikan pertanyaan yang
bersifat open-ended yang termuat pada
bagian “Review dan Penerapan”, “Refleksi”,
serta soal objektif diperluas pada bagian
“Ulangan Harian”. LKS juga menyajikan
konten yang bersifat tidak memberi tahu
siswa, tetapi siswa sendiri mencari tahu
melalui aktivitas pada bagian “Tugas
Individu”,“Tugas Kelompok” serta “Proyek”.

Namun demikian, bagian-bagian tersebut
belum mencantumkan prosedur yang tepat.
LKS kurang menyajikan simbol besaran
vektor, serta tidak konsisten seperti pada
materi pegas. LKS menyajikan permasalahan
yang bersifat menganalisis yang sebagian
besar termuat pada bagian “Berpikir Kritis”.
Bagian ini memuat pertanyaan dengan
tingkat kesulitan soal bervariasi hingga C4.
Di samping itu, terdapat pula analisis data
praktikum pada bagian “Tugas Kelompok
dan Tugas Individu”.

Tabel 2. Hasil penilaian kesesuaian konten LKS Kreatif Viva Pakarindo Kelas XI Semester 2 dengan
tujuan pembelajaran fisika Kurikulum 2013 ditinjau dari aspek kognitif

No
Nama Sekolah
1
SMA Negeri 3 Singaraja
2
SMA Negeri 4 Singaraja
Total
Rata-rata
Kategori

Kelas/Reviewer
XI/Ni Made Sastri Dwisarini
XI/Ni Putu Eriawati

Tabel 2 menunjukkan bahwa konten
aspek kognitif dalam LKS Kreatif Viva
Pakarindo Kelas XI Semester 2 berada pada
kategori sesuai terhadap tujuan pembelajaran
fisika Kurikulum 2013 dengan skor penilaian
rata-rata sebesar 125. Analisis kualitatif
menunjukkan bahwa LKS tersebut telah
sangat mendukung pencapaian KI-3 dan KD
yang tercantum dalam silabus. LKS juga
telah menyajikan konten secara sistematis
(mudah ke sulit, konkrit ke abstrak). Namun,
terdapat pilihan ganda yang tidak dibuat
sesuai dengan aturan. Sebagian besar LKS
kurang menyajikan konten yang konseptual,
di mana materi hanya dideskripsikan secara
kualitatif tanpa penggambaran, serta terdapat
simbol-simbol yang salah. LKS menyajikan
konten yang kontekstual melalui penerapan
materi pembelajaran dalam bidang teknologi

Artikel PKM-P Universitas Pendidikan Ganesha Tahun 2015

Skor Penilaian
125
125
250
125
Sesuai

dan kehidupan keseharian siswa. LKS
menyajikan pertanyaan yang bersifat openended yang sebagian besar termuat pada
bagian “Review dan Penerapan”, “Refleksi”,
serta soal objektif diperluas pada bagian
“Ulangan Harian” pada setiap bab. LKS
menyajikan konten yang bersifat tidak
memberi tahu siswa, tetapi siswa sendiri
mencari tahu melalui aktivitas pada bagian
“Tugas Individu”, “Tugas Kelompok” serta
“Proyek”. Namun demikian, bagian-bagian
tersebut belum mencantumkan prosedur yang
tepat. LKS kurang menyajikan simbol
besaran
vektor.
LKS
menyajikan
permasalahan yang bersifat menganalisis
yang termuat pada bagian “Berpikir Kritis”.

5

Kesesuaian Konten LKS Kreatif Viva
Pakarindo terhadap Tujuan pembelajaran
fisika Kurikulum 2013 Ditinjau dari
Aspek Afektif
Hasil penilaian kesesuaian konten
LKS Kreatif Viva Pakarindo dengan tujuan
pembelajaran fisika Kurikulum 2013 ditinjau
dari aspek afektif ditunjukkan pada Tabel 3
dan Tabel 4. Tabel 3 menunjukkan bahwa
konten aspek sikap dalam LKS Kreatif Viva
Pakarindo Kelas X Semester 2 cukup sesuai
terhadap
tujuan
pembelajaran
fisika
Kurikulum 2013 dengan skor penilaian ratarata sebesar 80. Hasil penilaian kualitatif

pada dimensi sikap spiritual dapat
digeneralisasikan bahwa konten pada LKS
sudah mengungkapkan beberapa hukum
alam, seperti Hukum Hooke, Hukum Pascal,
Hukum Archimedes, Hukum Fluida Statis,
Asas Black, dan Hukum Pemantulan; serta
apersepsi yang dipaparkan pada awal bab.
Namun demikian, hukum fisis, fenomena
fisis, dan apersepsi tersebut hanya
diungkapkan dalam tataran pernyataan.
Visualisasi dari hal tersebut belum banyak
digambarkan pada LKS, sehingga hal
tersebut belum
mampu mendukung
peningkatan kesadaran siswa akan kebesaran
Tuhan melalui hukum alam ciptaan-Nya.

Tabel 3. Hasil penilaian kesesuaian konten LKS Kreatif Viva Pakarindo Kelas X Semester 2 dengan
tujuan pembelajaran fisika Kurikulum 2013 ditinjau dari aspek afektif

No
Nama Sekolah
1
SMA Negeri 3 Singaraja
2
SMA Negeri 4 Singaraja
Total
Rata-rata
Kategori

Kelas/Reviewer
X/I Gede Dana Santika
X/ Vingki Aryanti

Generalisasi dari hasil penilaian
dimensi sikap spiritual menunjukkan bahwa
LKS sudah menyajikan konfrontasi konten
untuk membangkitkan kesadaran bersyukur
atas anugerah dan berkat Tuhan, antara lain
anugerah diberikan alat penglihatan berupa
mata, anugerah adanya matahari sebagai
penghangat bumi, dan fenomena lainnya.
Fenomena tersebut disajikan dalam bentuk
tugas pengamatan dan apersepsi yang
dipaparkan pada awal bab. Namun, hal
tersebut kurang dijelaskan secara detail.
Sebagai contoh, pada alat penglihatan yaitu
mata. Pada bagian itu, penyajiannya hanya
pada mata sebagai lensa, tetapi penyajian
bagaimana mata bisa melihat bayangan tidak
dijelaskan. Hal itu juga terjadi pada contoh
lainnya,
sehingga
siswa
cenderung
berimajinasi.

Artikel PKM-P Universitas Pendidikan Ganesha Tahun 2015

Skor Penilaian
90
70
160
80
Cukup Sesuai

Selain penilaian dimensi sikap spiritual,
berikut disajikan penilaian pada dimensi
sikap sosial. Penilaian kualitatif pada dimensi
sikap sosial menunjukkan bahwa masingmasing bab dalam LKS telah menyajikan
konten yang dapat mengembangkan sikap
sosial siswa. Konten tersebut antara lain
tugas kelompok dan tugas individu berupa
pengamatan dan praktikum serta penyusunan
paper dan tugas proyek. Konten-konten
tersebut didukung dengan lembar penilaian
sikap yang disajikan pada akhir bab. Namun
demikian, konten-konten tersebut hanya
mengembangkan 4 sikap sosial dari 11 sikap
sosial yang seharusnya disajikan yakni sikap
jujur, disiplin, tanggung jawab dan
kerjasama.

6

Tabel 4. Hasil penilaian kesesuaian konten LKS Kreatif Viva Pakarindo Kelas XI Semester 2 dengan
tujuan pembelajaran fisika Kurikulum 2013 ditinjau dari aspek afektif

No
Nama Sekolah
1
SMA Negeri 3 Singaraja
2
SMA Negeri 4 Singaraja
Total
Rata-rata
Kategori

Kelas/Reviewer
XI/Ni Made Sastri Dwisarini
XI/Ni Putu Eriawati

Skor Penilaian
70
70
140
70
Cukup Sesuai

Tabel 4 menunjukkan bahwa konten
aspek sikap dalam LKS Kreatif Viva
Pakarindo Kelas XI Semester 2 cukup sesuai
dengan
tujuan
pembelajaran
fisika
Kurikulum 2013, dengan skor penilaian ratarata sebesar 70. Hasil penilaian kualitatif
pada dimensi sikap spiritual menunjukkan
bahwa konten LKS sudah mengungkapkan
beberapa hukum alam, antara lain Hukum
Newton, Asas Bernoulli, Hukum Ekuipartisi
Energi dan Hukum Kekekalan Momentum.
Namun demikian, beberapa hukum fisis
hanya diungkapkan dalam tataran pernyataan
tanpa dilengkapi keterangan visual.
Generalisasi dari dimensi sikap
spiritual menunjukkan bahwa LKS sudah
menyajikan konfrontasi konten untuk
membangkitkan kesadaran bersyukur atas
anugerah dan berkat Tuhan, antara lain
fenomena pemanasan global berupa efek

rumah kaca, perubahan iklim, dan
peningkatan tinggi permukaan air laut.
Selain penilaian dimensi sikap
spiritual, berikut disajikan penilaian pada
dimensi sikap sosial. Hasil penilaian
kualitatif pada dimensi sikap sosial dapat
digeneralisasikan sebagai berikut. Masingmasing bab dalam LKS sudah menyajikan
konten yang dapat mengembangkan sikap
sosial siswa. Konten tersebut antara lain
tugas kelompok dan tugas individu berupa
pengamatan dan praktikum, paper, dan tugas
proyek. Konten-konten tersebut didukung
dengan lembar penilaian sikap yang disajikan
pada akhir bab. Namun demikian, kontenkonten itu hanya mengembangkan 4 sikap
sosial dari 11 sikap sosial yang seharusnya
disajikan, yaitu sikap jujur, disiplin,
tanggungjawab, dan kerjasama.

Kesesuaian Konten LKS Kreatif Viva
Pakarindo terhadap Tujuan pembelajaran
fisika Kurikulum 2013 Ditinjau dari
Aspek Psikomotor
Hasil penilaian kesesuaian konten
LKS Kreatif Viva Pakarindo dengan tujuan
pembelajaran fisika Kurikulum 2013 ditinjau
dari aspek psikomotor ditunjukkan pada tabel
5 dan tabel 6. Tabel 5 menunjukkan bahwa
ditinjau dari aspek keterampilan, rata-rata
skor kesesuaian konten LKS Kreatif Viva
Pakarindo Kelas X Semester 2 terhadap
tujuan pembelajaran fisika Kurikulum 2013
adalah 110 dengan kategori sesuai. Analisis

kualitatif
menunjukkan
bahwa
LKS
menyajikan kegiatan aspek
menanya,
mengamati, mencoba, mengasosiasi, dan
mengkomunikasikan dalam pendekatan
saintifik melalui “Tugas Individu” yang
memaparkan kegiatan praktikum mandiri
untuk siswa, seperti kegiatan menyelidiki
faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya
Modulus Young pada bahan; “Tugas
Kelompok” yang memaparkan kegiatan
praktikum secara berkelompok, seperti
faktor-faktor yang mempengaruhi pemuaian;
dan “Proyek” yang memuat kegiatan siswa
untuk merancang alat, makalah, atau artikel
yang berhubungan dengan materi, seperti

Artikel PKM-P Universitas Pendidikan Ganesha Tahun 2015

7
merancang sebuah pompa hidrolik sederhana.
Semua kegiatan tersebut termuat pada setiap
bab dalam LKS. Pada beberapa bagian dari
ketiga kegiatan tersebut, siswa ditugaskan
untuk menyusun laporan hasil praktikum dan
mempresentasikannya. Hal tersebut dinilai
mampu
mengembangkan
aspek
mengkomunikasikan siswa. Namun, paparan
kegiatan pada ketiga bagian tersebut belum
memuat pertanyaan penuntun bagi siswa
untuk menarik kesimpulan. Disamping itu,
hanya terdapat 2 bab dari 4 bab yang
menugaskan siswa untuk melaporkan dan

mempresentasikan hasil praktikum. Ditinjau
dari kesesuaian terhadap KI dan KD aspek
keterampilan pada RPP guru, konten LKS
dinilai sangat sesuai. Tabel 6 menunjukkan
bahwa ditinjau dari aspek keterampilan, ratarata skor kesesuaian konten LKS Kreatif
Viva Pakarindo
Kelas XI Semester 2
terhadap
tujuan
pembelajaran
fisika
Kurikulum 2013 adalah 95 dengan kategori
sesuai. Analisis kualitatif kelas XI ini
menunjukkan hasil yang sama dengan analis
kualitatif LKS kelas X.

Tabel 5. Hasil penilaian kesesuaian konten LKS Kreatif Viva Pakarindo Kelas X Semester 2 dengan
tujuan pembelajaran fisika Kurikulum 2013 ditinjau dari aspek psikomotor

No
Nama Sekolah
1
SMA Negeri 3 Singaraja
2
SMA Negeri 4 Singaraja
Total
Rata-rata
Kategori

Kelas/Reviewer
X/I Gede Dana Santika
X/ Vingki Aryanti

Skor Penilaian
125
95
220
110
Sesuai

Tabel 6. Hasil penilaian kesesuaian konten LKS Kreatif Viva Pakarindo Kelas XI Semester 2 dengan
tujuan pembelajaran fisika Kurikulum 2013 ditinjau dari aspek psikomotor

No
Nama Sekolah
1
SMA Negeri 3 Singaraja
2
SMA Negeri 4 Singaraja
Total
Rata-rata
Kategori

Kelas/Reviewer
XI/Ni Made Sastri Dwisarini
XI/Ni Putu Eriawati

Pantaskah LKS Konvensional Fisika
Kreatif Viva Pakarindo Digunakan
sebagai Sumber Belajar?
Hasil penilaian kesesuaian konten
LKS Kreatif Viva Pakarindo dengan tujuan
pembelajaran fisika Kurikulum 2013 secara
keseluruhan ditunjukkan pada tabel 7 dan
tabel 8. Tabel 7 menunjukkan bahwa ditinjau
dari kesuluruhan aspek yang meliputi aspek
kognitif, afektif dan psikomotor, diperoleh
rata-rata skor kesesuaian konten LKS Kreatif
Viva Pakarindo
Kelas X Semester 2
terhadap
tujuan
pembelajaran
fisika
Artikel PKM-P Universitas Pendidikan Ganesha Tahun 2015

Skor Penilaian
95
95
190
95
Sesuai

Kurikulum 2013 sebesar 327,5 dengan
kategori pantas. Tabel 8 menunjukkan bahwa
ditinjau dari kesuluruhan aspek yang meliputi
aspek kognitif, afektif dan psikomotor,
diperoleh rata-rata skor kesesuaian konten
LKS Kreatif Viva Pakarindo Kelas XI
Semester 2 terhadap tujuan pembelajaran
fisika Kurikulum 2013 sebesar 290 dengan
kategori cukup pantas.

8

Tabel 7. Hasil penilaian kesesuaian konten LKS Kreatif Viva Pakarindo Kelas X Semester 2 dengan
tujuan pembelajaran fisika Kurikulum 2013 secara keseluruhan
No
Nama Sekolah
1
SMA Negeri 3 Singaraja
2
SMA Negeri 4 Singaraja
Total
Rata-rata
Kategori

Kelas/Reviewer
X/I Gede Dana Santika
X/ Vingki Aryanti

Skor Penilaian
375
280
655
327,5
Pantas

Tabel 8. Hasil penilaian kesesuaian konten LKS Kreatif Viva Pakarindo Kelas XI Semester 2 dengan
tujuan pembelajaran fisika Kurikulum 2013 secara keseluruhan
No
Nama Sekolah
1
SMA Negeri 3 Singaraja
3
SMA Negeri 4 Singaraja
Total
Rata-rata
Kategori

Kelas/Reviewer
XI/Ni Made Sastri Dwisarini
XI/Ni Putu Eriawati

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, dapat
disimpulkan bahwa LKS Kreatif Viva
Pakarindo SMA kelas XI dan Kelas XI
Semester 2 cukup pantas digunakan sebagai
sumber pembelajaran fisika.
SARAN DAN IMPLIKASI
Berdasarkan hasil temuan dan
pembahasan, dapat dipaparkan beberapa
saran sebagai berikut. (1) Guru hendaknya
menfaatkan LKS Kreatif Viva Pakarindo
dengan baik, tidak hanya untuk memberikan
PR atau tugas, namun guru juga harus
memanfaatkan konten tugas proyek dan tugas
individu yang termuat pada LKS. (2)
Kelemahan dan kekurangan LKS yang
dipaparkan dalam penelitian ini hendaknya
digunakan sebagai bahan revisi dan
penyempurnaan LKS oleh pihak penerbit.
UCAPAN TERIMAKASIH
Terimakasih
Kepala SMAN 3
SMAN 4 Singaraja
untuk mengambil

kami ucapkan kepada
Singaraja dan Kepala
atas ijin yang diberikan
data di sekolah yang

Artikel PKM-P Universitas Pendidikan Ganesha Tahun 2015

Skor Penilaian
290
290
580
290
Cukup Pantas

dipimpinnya. Terimakasih juga kami
ucapkan kepada guru dan siswa responden,
Prof. Dr. I Wayan Santyasa, M.Si selaku
pembimbing, serta kepada DIKTI yang telah
membiayai pelaksanaan penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Barmoyo, N. Q. & Wasis. 2014. Analisis
soal-soal dalam BSE, UN, dan TIMSS
ditinjau dari domain kognitif dan
indikator keterampilan berpikir kritis.
Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika . 3(1):
8-14.
Fitrianingrum, N., Sunarno, W., &
Harjunowibowo, D. 2013. Analisis
miskonsepsi gerak melingkar pada
buku sekolah elektronik fisika SMA
kelas X semester 1. Jurnal Pendidikan
Fisika . 1(1): 73-80.
Indriyani, I. R. 2013. Pengembangan LKS
fisika berbasis siklus belajar 7E untuk
meningkatkan hasil belajar dan
kemampuan berpikir kritis siswa SMA
kelas X. Tesis Online Universitas
Ahmad Dahlan Yogyakarta .
Sugiyono.
2008.
Metode
penelitian
kuantitatif, kualitatif, dan R & D .
Bandung: Alfabeta.