APLIKASI TRANSPARANSI SUMBANGAN MASYARAKAT BERBASIS WEB

1
Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)

APLIKASI TRANSPARANSI SUMBANGAN MASYARAKAT
BERBASIS WEB
Sri Hariani Eko Wulandari
Fakultas Teknik Informatika Program Studi S1 Sistem Informasi
Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya
Jl. Raya Kedung Baruk 98 Surabaya, 60298
yani@stikom.edu,

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi transparansi sumbangan
masyarakat. Penggalangan dana yang mengatasnamakan kegiatan sosial memang
sudah marak dilakukan di Indonesia. Hal ini dikarenakan faktor sosial dan ekonomi
masyarakat Indonesia yang masih banyak membutuhkan bantuan dari masyarakat.
Dana masyarakat tersebut disumbangkan kepada korban, fakir miskin dan
masyarakat yang sesuai dengan kategori layak menerima sumbangan tidak hanya
dalam bentuk uang tunai, tetapi dalam berbagai bentuk materiil maupun non
materiil. Faktanya, berdasarkan penelitian yang dilakukan Yayasan Lembaga
Konsumen Indonesia(YLKI) pada Februari 2016, lembaga penggalangan dana

masyarakat tersebut tidak melakukan transparansi pengelolaan dana dan tidak
melaporkan pengelolaan dana masyarakat kepada Kemensos, Lembaga yang
mengeluarkan izin dan kepada masyarakat. Hal tersebut tentu saja melanggar
Undang-undang yang bisa memiliki dampak hukum dan berpotensi menimbulkan
ketidakpercayaan masyarakat. Berdasarkan latarbelakang permasalahan diatas,
maka solusi yang dibuat adalah rancang bangun aplikasi transparasi sumbangan
masyarakat yang dapat memberikan laporan pada pihak yayasan dan donatur secara
akurat. Aplikasi ini meliputi pengelolaan master, pendaftaran donatur, Pembayaran
sumbangan oleh donatur, Pengelolaan dana Sumbangan, Monitoring Sumbangan
Masyarakat dan pembuatan laporan pada pihak donatur dan masyakarat luas. Oleh
sebab itu, aplikasi ini akan dibuat berbasis web sehingga aplikasi ini bisa digunakan
oleh masyarakat.
Kata kunci: Aplikasi, Pengelolaan Dana Sumbangan Masyarakat, Transparansi, Web

Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1 (2017)

ISSN: 2460 – 6839

2
Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)


Abstract
The aims of this is to provide a transparent solution of community
fundraising management. Fundraising on behalf of social activities is already rife in
Indonesia. This is because the social and economic factors of Indonesian society are
still in need of help from the community. The donated funds are donated to the
victims, the needy and the society in accordance with the category worthy to receive
donations not only in cash but in various material and non-material forms. In fact,
the fund-raising agency does not transparently manage funding and does not report
public fund management to the Ministry of Social Affairs, the Institution that issues
the permits and to the community, even though it violates the Law and potentially
causes public distrust. Based on the background, the solution made is the design of
management applications and monitoring of donation funds that can provide reports
to the donor, donor candidates and donor intermediary suppliers accurately. This
application can also assist social foundations to manage donation funds and monitor
the disbursement of donated funds in computerized ways. This application is made
on the Web so that this application can be used by the community.
Keywords: Applications, Community Donation Fund Management, Transparency,
Web
1. PENDAHULUAN

Secara geografis sebagian besar wilayah Indonesia masuk dalam kategori
daerah rawan bencana. Selain faktor alam, aktivitas Industri dan konversi lahan
untuk perumahan yang tidak terkendali juga berpotensi mengganggu daya dukung
lingkungan. Disisi lain, tingginya jumlah pengangguran dan tingkat kemiskinan,
rendahnya tingkat pendidikan dan kemampuan memahami agama, juga
menyebabkan banyak permalahan sosial
Kompleksitas permasalahan ini
menyebabkan pemerintah tidak berdaya karena besarnya jumlah dana yang
diperlukan untuk penanganan berbagai permasalahan tersebut sangat besar. Hal ini
menyebabkan munculnya berbagai yayasan sosial yang bertujuan untuk membantu
korban bencana, fakir miskin dan masyarakat yang sesuai dengan kategori layak
menerima sumbangan.
Yayasan sosial ini menggalang berempati masyarakat melalui penggalangan
dana masyarakat. Dana masyarakat tersebut disumbangkan kepada korban, fakir

Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1 (2017)

ISSN: 2460 – 6839

3

Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)

miskin dan masyarakat yang sesuai dengan kategori layak menerima sumbangan
tidak hanya dalam bentuk uang tunai, tetapi dalam berbagai bentuk materiil
maupun non materiil. Berbagai bentuk non materiil yang disumbangkan antara lain
Buku, Peralatan Sekolah, tempat ibadah, tempat pendidikan(sekolah, pondok
pesantren, balai latihan kerja, dan lain lain), penyediaan sarana prasarana air
bersih(sumur, kamar mandi/WC umum, Tandon Air umum, dan lain), dan lain
sebagainya.
Penggalangan dana yang mengatasnamakan kegiatan sosial memang sudah
marak. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Yayasan Lembaga Konsumen
Indonesia(YLKI) pada Februari 2016[1], berkaitan dengan penggalangan dana
masyarakat di Jakarta. Hasilnya, ternyata 5 dari 17 lembaga penggalang dana
masyarakat terbukti tak mengantongi izin. Jumlah itu baru di Jakarta saja, padahal
saat ini ada ratusan yayasan sosial yang menggali dana masyarakat di Indonesia.
Perizinan penggalangan dana ini diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 29
Tahun 1980[2] tentang Pelaksanaan Pengumpulan Sumbangan. Lembaga
penggalang dana berkewajiban melaporkan hasil pengumpulan dana ke Kemensos
atau lembaga yang mengeluarkan izin. Selain itu, mereka juga wajib melaporkan
penggunaan dananya ke para donatur. Pemerintah juga sudah membuat payung

hukum melalui Pasal 3 UU Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian
Uang[3]. Ada juga Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan[4],
Undang Undang ini mendefinisikan bahwa yayasan merupakan badan hukum yang
terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan
tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan, yang tidak mempunyai
anggota. Faktanya, lembaga penggalangan dana masyarakat tersebut tidak
melakukan transparansi pengelolaan dana dan tidak melaporkan pengelolaan dana
masyarakat kepada Kemensos[1], Lembaga yang mengeluarkan izin dan kepada
masyarakat, padahal hal tersebut melanggar Undang-undang dan berpotensi
menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat.
Dari latar belakang diatas, maka diketahui bahwa yayasan sosial yang
menghimpun dana masyarakat perlu melakukan transparasi pengelolaan
dananya[5]. Kendala yang muncul adalah belum adanya aplikasi berbasis teknologi
informasi kurang bahkan tidak adanya transparasi atas pengelolaan dana
sumbangan adalah keraguan donatur atas peruntukan dana sumbangan. Transparasi
pengelolaan dana sumbangan penting guna menghindari terjadinya penyelewengan
dana publik dan menghindari aspek hukukm atas penggelapan dana masyarakat.
Berdasarkan pada permasalahan yang telah dipaparkan diatas, maka solusi
yang dibuat adalah rancang bangun aplikasi aplikasi transparasi sumbangan
masyarakat. Aplikasi tersebut akan digunakan untuk pendaftaran donatur,


Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1 (2017)

ISSN: 2460 – 6839

4
Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)

Pembayaran sumbangan oleh donatur, Pengeloaan dana Sumbangan, Monitoring
Sumbangan Masyarakat dan pembuatan laporan pada pihak donatur dan
masyakarat luas. Oleh sebab itu, aplikasi ini akan dibuat berbasis web sehingga
aplikasi ini bisa digunakan oleh masyarakat. Rozaq(2014) meneliti tentang
administrasi dana sumbangan pengembangan madrasah dan bantuan siswa miskin.
Modul yang dikelola adalah penelitian tersebut masih seputar administrasi dana
sumbangan sehingga akan dilengkapi dalam penelitian dengan monitoring proyek
sosial.
2. METODE PENELITIAN
Metode penelitian menggunakan System Development Life Cycle (SDLC) Waterfall
untuk pembuatan Aplikasi Pengelolaan Dana Sumbangan Masyarakat Untuk
Transparansi. Model ini termasuk ke dalam Waterfall karena mengharuskan tiap

tahapan harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum menuju pada tahapan selanjutnya.
Secara umum terdapat 5 tahapan dalam SDLC yaitu requirement analysis, design,
development, testing dan maintenance sebagai berikut:
Requirement Analysis
1

- Analisis Proses Bisnis
- Analisis Kebutuhan Pengguna
- Analisis Kebutuhan Fungsional
- Analisis Kebutuhan Non Fungsional
- Analisis Kebutuhan Sistem

Design
2

Software
Development
Life Cycle

- Process Modelling

- Data Modelling
- Perancangan Antar Muka
(Interface)
- Perancangan Uji Coba Sistem
- Perancangan Usability Testing

3

Development

Testing
4

- Uji Coba Blackbox Testing
- Uji Coba Usability Testing

Gambar 1. Diagram Model Penelitian
Tahapan pertama adalah Requirement Analysis atau analisis kebutuhan. Analisis
kebutuhan dilakukan untuk mengetahui beberapa hal. Pertama tentang proses bisnis
yang sedang terjadi di yayasan sosial. Sebagai prototype, yayasan sosial digunakan

sebuah yayasan sosial berbasis keagamaan di kota Sidoarjo. Proses bisnis yang
terjadi adalah, Yayasan sosial membuka kesempatan bagi donator yang ingin
memberikan sumbangan. Setelah yayasan menerima dana sumbangan tersebut

Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1 (2017)

ISSN: 2460 – 6839

5
Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)

yayasan akan memproses penyaluran dana sumbangan untuk pemrosesan penyaluran
dana sumbangan ini prosedur tiap penyaluran berbeda-beda tergantung dari program
sumbangan yang ada. Untuk penyaluran sumbangan dilakukan oleh bagian lapangan
yang bertugas untuk menyalurkan dana sumbangan kepenerima atau penyalur dana
sumbangan tersebut. Setelah dana sudah disumbang yayasan memberikan laporan
kepada donatur yang menyumbang laporan tersebut berupa foto-foto dari penyaluran
dana sumbangan jika laporan sudah diterima donatur proses penyaluran dana
sumbangan telah selesai dilakukan., Setelah itu dilakukan analisis kebutuhan
pengguna, analisis kebutuhan fungsional, analisis kebutuhan non fungsional, dan

analisis kebutuhan sistem. Analisis kebutuhan pengguna dapat dilihat pada tabel 1

No
1

Pengguna
Donatur /
Masyarakat

Tabel 1. Analisis Kebutuhan Pengguna
Kebutuhan
1.
2.
3.
4.
5.

Melakukan pendaftaran donatur
Memilih jenis proyek sumbangan
Melakukan pembayaran dana sumbangan

Memberikan Kritik dan saran bagi yayasan
memonitoring perkembangan penyaluran dana
sumbangan
6. Menerima laporan berupa dokumentasi dari proses
hingga proses pembangunan selesai

2

Ketua Yayasan

1. Monitoring penyaluran dana sumbangan semua
program dana sumbangan
2. Mendapatkan laporan dana sumbangan.

4

Admin

3

Penanggung
Jawab Proyek
Sosial

1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
5.

Mengelola data donatur
Mengelola data sumbangan
Mengelola data proyek
Mengelola anggaran belanja
Mengelola rencana anggaran belanja sesuai yang
ditetapkan
Mengelola proses pembangunan di lapangan
Melakukan pelaporan terhadap penyaluran dana
sumbangan
Melakukan perencanaan untuk melakukan penyaluran
dana sumbangan (time schedule proyek)
Melakukan dokumentasi perkembangan proyek

Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1 (2017)

ISSN: 2460 – 6839

6
Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)

Tahapan Kedua adalah Design, dilakukan perancangan terhadap proses, data,
antarmuka sistem dan uji coba sistem. Uji coba sistem yang dirancang menggunakan
blackbox testing dan usability testing. Berikut ini hasil Desain Context Diagram yang
digunakan dalam membangun Aplikasi dapat dilihat pada gambar 1.
Tahapan ketiga adalah Development yaitu melakukan pengembangan aplikasi
Pengelolaan Dana Sumbangan Masyarakat Untuk Transparansi yang berisi kegiatan
pembuatan Aplikasi Pengelolaan Dana Sumbangan Masyarakat Untuk Transparansi.
Tahapan keempat adalah Testing, pada tahap ini dilakukan uji coba berdasarkan
rancangan uji coba yang telah dilakukan sebelumnya. Hasil dari uji coba akan
dimasukkan ke dalam bagian pembahasan dan kesimpulan.

Gambar 1 Contex Diagram

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tahap ini adalah tahapan pengembangan serta pembuatan aplikasi yang dibuat
berdasarkan perancangan sistem yang telah dilakukan sebelumnya. Untuk
membangun Pengelolaan Dana Sumbangan Masyarakat Untuk Transparansi ini akan
dibuat 6 modul yang terdiri atas Modul pengelolaan data master, Modul
pendaftaran donatur, Modul Pembayaran sumbangan oleh donatur, Modul

Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1 (2017)

ISSN: 2460 – 6839

7
Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)

Pengeloaan Dana Sumbangan, Modul Monitoring Sumbangan Masyarakat dan
Modul laporan pada pihak donatur dan masyakarat luas. Adapun detil masingmasing modul sebagai berikut

1. Modul Pengelolaan Data Master
Pada modul ini, pengelolaan tabel master meliputi master donatur, master lokasi,
master penerima sumbangan, master jenis sumbangan, master program
sumbangan, dat perkembangan proyek. Yang mengelola master adalah admin
yayasan sosial. Form aplikasi pengelolaan data master dapat dilihat pada gambar 3

Gambar 2. Master Jenis Sumbangan

2. Modul Pendaftaran Donatur
Calon donatur harus mendaftar terlebih dahulu supaya dapat memberi sumbangan
dan mengakses aplikasi. Untuk pendaftarannya dilakukan secara online oleh calon
donatur pada halaman pendaftaran. Jika pendaftaran sudah berhasil donatur
tersebut sudah bisa mengakses aplikasi dan dapat melakukan pembayaran
sumbangan. Form aplikasi pengelolaan data master dapat dilihat pada gambar 3

Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1 (2017)

ISSN: 2460 – 6839

8
Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)

Gambar 3. Pendaftaran Donatur
3. Modul Pembayaran Sumbangan Oleh Donatur
Modul pembayaran sumbangan akan memproses sumbangan yang diberikan oleh
donatur kepada yayasan. Dalam aplikasi akan ada form untuk donatur mengisikan
sumbangan tersebut. Nominal sumbangan dan jenis program sumbangan yang akan
disumbang akan diisi oleh donatur secara online. Setelah diisi donatur akan
mentransfer dengan nominal yang akan disumbangkan. Setelah melakukan
konfirmasi sumbangan pihak sekretaris akan melakukan proses aproval dana
sumbangan tersebut. Jika data sudah di aproval berarti dana sudah masuk dan
donatur akan menerima informasi pada halaman web donatur tersebut bahwa dana
sumbangan sudah diterima oleh yayasan dan dana tersebut akan siap untuk
disalurkan. Form aplikasi pengelolaan data master dapat dilihat pada gambar 5

Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1 (2017)

ISSN: 2460 – 6839

9
Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)

Gambar 4 Pembayaran Sumbangan

4. Modul Pengeloaan Dana Sumbangan
Proses pengelolaan dana sumbangan yang ada aplikasi ini akan menampung data
sumbangan dan data program sumbangan yang akan disalurkan oleh yayasan sesuai
dengan program sumbangan yang dipilih oleh donatur. Dalam pengelolaan dana
sumbangan ini donatur akan bisa melihat informasi penyaluran dana sumbangan
tersebut. Form aplikasi pengelolaan data master dapat dilihat pada gambar 5

Gambar 5 Pengelolaan Dana Sumbangan

5. Modul Monitoring Sumbangan Masyarakat
Untuk proses monitoringnya akan diupdate setiap minggu oleh bagian lapangan
yang mengawasi proses penyaluran sumbangan. Jika sudah diupdate admin, Ketua

Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1 (2017)

ISSN: 2460 – 6839

10
Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)

Yayasan proyek, admin dan donatur bisa melihat sejauh mana sumbangannya
tersebut disalurkan dalam bentuk prosentase. Ketua Yayasan program sumbangan
dan admin bisa memonitoring perkembangan proyek tersebut jika pengerjaan
proyek tidak sama dengan time schedule maka aplikasi akan memberi notifikasi
kepada bagian lapangan, Ketua Yayasan dan admin untuk segera memproses agar
proyek pembangunan tersebut selesainya tepat waktu. Modul Monitoring Project
yang didanai oleh sumbangan dapat dilihat pada gambar 6

Gambar 6 Proyek Yang Didanai dari Hasil Sumbangan

Petugas admin menginputkan data Rencana Anggaran Biaya Proyek yang didaani
dari hasil sumbangan. Untuk memasukan data Rencana Anggaran Biaya Proyek,
Penanggung Jawab Projek harus memilih proyek mana yang akan dimasukan dan
melakukan input data form yang ada pada Proses tersebut dapat dilihat pada
gambar 7

Gambar 7 Transaksi Rencana Anggaran Biaya

Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1 (2017)

ISSN: 2460 – 6839

11
Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)

6. Modul Laporan Pada Pihak Donatur Dan Masyakarat Luas
Untuk proses pembuatan laporannya akan otomatis untuk laporan pengeluaran
dana sumbangan donatur dapat mengaksesnya. Dan untuk laporan yang lain dapat
diakses oleh Ketua Yayasan program sumbangan dan sekretaris. Modul Laporan
Pada Pihak Donatur Dan Masyakarat Luas dapat dilihat pada gambar 8
.

Gambar 8 Halaman Laporan Proyek
Gambar 9 halaman utama Ketua Yayasan yang berisi dashbord untuk
melakukan pengontrolan proyek dan sumbangan. Didalam dashbord terdapat
informasi terkait jumlah proyek yang sedang dikerjakan, proyek yang mengalami
keterlambatan, sumbangan yang belum disalurkan dan sumbangan yang belum
dikonfirmasi. Grafik yang ada pada halaman ini menunjukan jumlah proyek dan
sumbangan tiap bulannya.

Gambar 9 Dashboard Pengontrolan Sumbangan dan Proyek

Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1 (2017)

ISSN: 2460 – 6839

12
Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)

Gambar 10 halaman laporan sumbangan berfungsi untuk menampilkan data
sumbangan setiap periode yang ingin dilihat. Ketua Yayasan harus memasukan
tanggal periode yang akan dilihat. Data yang tampil bisa di download PDF dan
dicetak langsung.

Gambar 10 Halaman laporan sumbangan
Setelah aplikasi dibuat, berikutnya dilakukan kegiatan uji coba baik menggunakan
blackbox testing maupun usability testing. Hasil uji coba blackbox testing
menunjukkan bahwa keseluruhan test case atau tujuan pengujian telah dicapai
100%. Hal ini menunjukkan bahwa aplikasi yang dibuat telah dapat berjalan sesuai
dengan kebutuhan fungsional yang telah ditetapkan. Uji coba usability testing juga
telah dilakukan terhadap 4 responden yang mewakili setiap peran pengguna
aplikasi. Berdasarkan hasil uji coba usability testing diketahui bahwa aplikasi yang
dibuat mudah dipahami dan dipelajari pengguna, aplikasi memiliki respon yang
cepat dalam menjalankan fungsionalitasnya, pengguna dapat menggunakan aplikasi
dalam sekali pelatihan penggunaan aplikasi, tidak terdapat kesalahan sistem dalam
aplikasi, dan aplikasi telah memenuhi kebutuhan Pengelolaan dan Monitoring Dana
Sumbangan Masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan skor usability testing sebesar
95,83% dengan kualifikasi sangat baik.

Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1 (2017)

ISSN: 2460 – 6839

13
Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)

4. KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah melakukan analisa, perancangan, pembuatan aplikasi serta
implementasi terhadap Aplikasi Pengelolaan dan Monitoring Dana Sumbangan
Masyarakat. Dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Aplikasi pengelolaan dana sumbangan masyarakat untuk transparansi
berbasis web telah digunakan untuk pendaftaran donatur, pembayaran
sumbangan oleh donatur, pengeloaan dana Sumbangan, monitoring
sumbangan masyarakat dan pembuatan laporan pada pihak donatur dan
masyakarat luas.
2. Aplikasi telah diuji coba baik menggunakan blackbox testing maupun
usability testing. Hal ini ditunjukkan dengan skor usability testing sebesar
95,83% dengan kualifikasi sangat baik
3. Aplikasi mampu memberikan solusi transparansi pengelolaan dana
sumbangan masyarakat
Demi pengembangan dan kemajuan yang lebih baik, maka hal-hal yang perlu
diperhatikan antara lain aplikasi dapat dikembangkan berbasis android sehingga
lebih mudah dan ringan diakses masyarakat.

UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Muhammad Choliq yang telah
memberi dukungan terhadap penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA
[1]YLKI, 2016, Laporan Penelitian Penggalangan Dana Publik di Jakarta. , Jakarta.
[2] Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1980, tentang Pelaksanaan Pengumpulan
Sumbangan
[3] Undang-UndangNomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan
Tindak Pidana Pencucian Uang,
[4] Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan

Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1 (2017)

ISSN: 2460 – 6839

14
Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)

[5] Donor Bill of Rights, 1993, American Association of Fund-Raising Counsel
(AAFRC), Association for Healthcare Philanthropy (AHP), Council for
Advancement and Support of Education (CASE), and the Association of
Fundraising Professionals (AFP)
[6] Rozaq, 2014, Sistem Informasi Administrasi Dana Sumbangan Pengembangan
Madrasah dan Bantuan Siswa Miskin, jpurnal stekom

Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1 (2017)

ISSN: 2460 – 6839