Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Evaluasi Index Card Match dengan Pendekatan Scientific Siswa Kelas 4 SDN Semowo 01 Pabelan Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015
3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian
Penelitian dilakukan di SDN Semowo 01 kelurahan Gambir Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang semester II tahun 2014/2015. Subyek penelitian adalah seluruh siswa kelas 4 SDN Semowo 01
Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang, yang berjumlah 17 siswa, terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan. Kondisi sosial ekonomi orang tua/wali siswa rata-rata golongan menengah ke bawah. Pekerjaan orang tua/wali siswa ada yang buruh pabrik, tetapi sebagian besar pekerjaan orang tua/wali siswa adalah sebagai petani. Latar belakang pendidikan orang tua/wali siswa yang sebagian besar adalah tamatan SD.
Mata pelajaran yang diajarkan di SDN Semowo 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang adalah Agama Islam, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA,
IPS, Olahraga, Mulok atau Bahasa Jawa, dan Bahasa Inggris. Ekstrakurikuler yang ada di SDN Semowo 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang adalah Pramuka.
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yang berupa pendekatan scientific dan metode evaluasi index card match. Variabel terikat berupa hasil belajar IPS.
Pendekatan scientific adalah pembelajaran IPS dengan langkah-langkah menyimak gambar alat transportasi, membuat pertanyaan terkait alat transportasi, mencari informasi alat tranportasi melalui video alat transportasi, membuat tabel jenis alat transportasi dan teknologi alat transportasi, membuat kesimpulan, dan membacakan kesimpulan yang telah ditulis.
Metode evaluasi index card match adalah metode evaluasi dengan kartu jawaban tentang materi perkembangan teknologi transportasi, duduk berdampingan dengan pasangan kartu yang cocok, membacakan pertanyaan tentang perkembangan teknologi transportasi secara bergantian, menjawab pertanyaan tentang perkembangan teknologi transportasi, dan menulis kesimpulan tentang perkembangan teknologi transportasi dari kegiatan bermain pencocokan . kartu
Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa sebagai bukti keberhasilan dalam pembelajaran yang meliputi pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
Rencana penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral, yang dikemukakan oleh C.Kemmis dan Mc.Taggart, melalui siklus yang terdiri dari 3 tahap, yaitu perencanaan (plan), tindakan dan observasi
(act & observe) , serta refleksi (reflect). Berikut adalah gambar model spiral yang
dikemukakan oleh C.Kemmis dan Mc.Taggart dalam Arikunto (2010:132) :
Gambar 3.1
Model Spiral dari C.Kemmis dan Mc.Taggart Mengacu gambar model spiral dari C.Kemmis dan Mc.Taggart, siklus, pelaksanaan penelitian terdiri dari 3 tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, serta refleksi. Adapun penjabaran 3 tahap dalam setiap siklus pelaksanaan penelitian menurut model spiral dari C.Kemmis dan Mc.Taggart sebagai berikut :
Siklus I 1.
Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan adalah menyusu perangkat pembelajaran, yang berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPS (lampiran 1) dengan KD 2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam siklus I disiapkan untuk dua kali pertemuan. Menyiapkan media pembelajaran berupa gambar macam-macam alat transportasi dan video jenis alat transportasi (lampiran 1) serta kartu pertanyaan dan kartu jawaban untuk permainan pencocokan kartu (lampiran 1). Sumber belajar dari buku paket karangan Hisnu, Tantya dan winardi. 2008. Ilmu pengetahuan sosial 4 untuk SD/MI untuk Kelas 4 hal.57-61 BSE. Jakarta : Pusat Perbukuan Depdiknas. Menyusun alat evaluasi yang akan digunakan untuk mengetahui keberhasilan kegiatan pembelajaran. Menyusun lembar observasi implementasi RPP.
2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru kelas. Melakukan kegiatan observasi sebagai sarana pengumpulan data pelaksanaan tindakan penelitian.
3. Refleksi Tahap refleksi dilakukan setelah implementasi tindakan dan observasi.
Kegiatan refleksi dilakukan untuk menganalisis hasil observasi serta pencapaian hasil belajar siswa, mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) maupun alat evaluasi yang akan digunakan dalam siklus II.
Siklus II 1.
Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan adalah menyusun perangkat pembelajaran, yang berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPS (lampiran 2) dengan KD 2.4 Mengenal permasalahan sosial di daerahnya. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam siklus II disiapkan untuk dua kali pertemuan. berupa gambar permasalahan sosial yang ada di lingkungan setempat dan video permasalahan sosial yang ada di lingkungan setempat (lampiran 2) serta kartu pertanyaan dan kartu jawaban untuk permainan pencocokan kartu (lampiran 2). Sumber belajar dari buku paket karangan Hisnu, Tantya dan winardi. 2008. Ilmu pengetahuan sosial 4 untuk
SD/MI untuk Kelas 4 hal.57-61 BSE. Jakarta : Pusat Perbukuan Depdiknas.
Menyusun alat evaluasi yang akan digunakan untuk mengetahui keberhasilan kegiatan pembelajaran. Menyusun lembar observasi implementasi RPP.
2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru kelas. Melakukan kegiatan observasi sebagai sarana pengumpulan data pelaksanaan tindakan penelitian.
3. Refleksi Tahap refleksi dilakukan setelah implementasi tindakan dan observasi.
Kegiatan refleksi dilakukan untuk menganalisis hasil observasi serta pencapaian hasil belajar siswa, mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari tindakan serta hambatan yang dihadapi. Hasil dari kegiatan refleksi ini selanjutnya berguna untuk menentukan perbaikan dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) maupun alat evaluasi yang akan digunakan
3.4 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari skor tes siklus I dan siklus
II. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari skor tes pra siklus.
Teknik yang dipergunakan dalam pengumpulan data adalah teknik tes yang berupa tes formatif. Instrumen penelitian berupa butir soal tes formatif. Butir soal berupa pilihan ganda yang dapat dilihat di lampiran 1 dan 2 (RPP siklus I dan siklus II). Sebelum dibuat instrumennya, maka terlebih dahulu disusun kisi-kisi soal. Untuk lebih jelasnya kisi-kisi butir soal dapat dilihat di lampiran 3.
3.5 Uji Coba Instrumen Penelitian Uji Validitas Instrumen
Validitas menurut Sudjono, A., (2001) dalam Wardani Naniek Sulistya,dkk. (2012:342), adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir soal untuk mengukur apa yang seharusnya. Sebutir soal dapat dikatakan telah memiliki validitas yang tinggi atau valid, apabila skor pada butir soal yang bersangkutan memiliki kesesuaian atau kesejajaran arah dengan skor totalnya.
Atau ada korelasi positif yang signifikan antara skor soal dengan skor totalnya.
Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi product moment yang dikemukakan Pearson (Widoyoko, 2009:137). Rumus korelasi product moment dengan angka kasar.
( )( ) r = xy
√* ( )+ * ( )+
Keterangan: r xy = koefisien korelasi Pearson X = variabel bebas
Uji validitas dilakukan oleh bantuan SPSS 22,0. Kriteria untuk koefisien validitas instrumen Wardani Naniek Sulistya dan Slameto (2012: 86), memberikan rentang indeks validitas, secara rinci disajikan dalam tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1
Rentang Indeks Validitas
No Indeks Kriteria
1 0,81 - 1,00 sangat tinggi 2 0,61 - 0,80 tinggi 3 0,41 - 0,60 cukup 4 0,21 - 0,40 rendah 5 0,00 - 0,20 sangat rendah
Sumber: Wardani Naniek Sulistya dan Slameto (2012:86) Uji coba instrumen butir soal untuk siklus I dan siklus II dilakukan pada 11 siswa di SD Negeri Semowo 02. Butir soal terdiri dari 30 butir dan berbentuk pilihan ganda. Distribusi uji validitas siklus I dengan bantuan SPSS 22,0 disajikan melalui tabel 3.2 berikut ini.
- ,022 *
19
22
Cukup
21 ,669
21
Rendah
20 ,372
20
Tinggi
19 ,711
Sangat Tinggi
Sangat rendah
18 ,817
18
Cukup
17 ,439
17
Tinggi
16 ,669
16
Tinggi
22 ,038
23
15
27
30 ,669
30
Cukup
29 ,585
29
Sangat Tinggi
28 ,817
28
Terlalu rendah
27
23 ,483
Sangat rendah
26 ,149
26
Terlalu rendah
25
25
Terlalu rendah
24
24
Cukup
15 ,804
Rendah
Tinggi
Sangat tinggi
Cukup
5 ,585
5
Sangat tinggi
4 ,817
4
Tinggi
3 ,669
3
2 ,817
6 ,656
2
Sangat tinggi
1 ,817
1
Kriteria
Corrected Item-
Total Correlation
Soal
Urut No Butir
Distribusi Uji Validitas Butir Soal Siklus I No
Tabel 3.2
6
Tinggi
14 ,397
11
14
Tinggi
13 ,737
13
Sangat Tinggi
12 ,817
12
Terlalu rendah
11
Cukup
7
10 ,446
10
Sangat tinggi
9 ,820
9
Tinggi
8 ,804
8
Cukup
7 ,470
- ,122 *
- ,309 *
- ,039 *
≤ 0,20, artinya butir soal tidak valid, maka 6 butir soal nomor 11, 22, 24, 25, 26, dan 27 dibuang dan tidak digunakan dalam penelitian. Oleh karena penelitian membutuhkan 20 butir soal, maka butir soal nomor 10, 14, 17, dan 20 tidak dipergunakan dalam penelitian, meski butir soal tersebut valid, karena validitasnya rendah di bawah 0,40. Untuk klasifikasi butir soal cukup, dengan korelasi 0,41
- – 0,60, terdapat pada butir soal nomor 5, 7, 10, 17, 21, 23, dan 29. Untuk klasifikasi butir soal tinggi, dengan korelasi 0,61
- – 0,80, terdapat pada butir soal nomor 3, 6, 8, 13, 15, 16, 19, dan 30. Untuk klasifikasi butir soal sangat tinggi, dengan korelasi
- – 1,00, terdapat pada butir soal nomor 1, 2, 4, 9, 12, 18, dan 28.
Distribusi uji validitas soal siklus II, secara rinci dapat disajikan melalui tabel 3.3 berikut.
- ,134 *
19
22
Rendah
21 ,395
21
Rendah
20 ,395
20
Rendah
19 ,360
Sangat tinggi
Rendah
18 ,939
18
Tinggi
17 ,799
17
Tinggi
16 ,799
16
Sangat tinggi
22 ,260
23
15
27 ,472
30 ,799
30
Sangat rendah
29
29
Sangat tinggi
28 ,939
28
Cukup
27
23 ,592
Sangat rendah
26 ,178
26
Sangat rendah
25
25
Rendah
24 ,217
24
Cukup
15 ,919
Sangat tinggi
Tinggi
Cukup
Tinggi
5 ,757
5
Tinggi
4 ,780
4
Tinggi
3 ,620
3
2 ,570
6 ,755
2
Sangat tinggi
1 ,939
1
Kriteria
Corrected Item-
Total Correlation
Soal
Urut No Butir
Distribusi Uji Validitas Butir Soal Siklus II No
Tabel 3.3
6
Tinggi
14 ,939
11
14
Rendah
13 ,243
13
Sangat tinggi
12 ,939
12
Sangat rendah
11
Sangat tinggi
7
10 ,939
10
Cukup
9 ,570
9
Sangat tinggi
8 ,919
8
Sangat Rendah
7 ,103
- ,148 *
- ,101 *
≤ 0,20, artinya butir soal tidak valid, maka 5 butir soal nomor 7, 11, 25, 26, dan 29 dibuang dan tidak digunakan dalam penelitian. Oleh karena penelitian membutuhkan 20 butir soal, maka butir soal nomor 13, 19, 21, 22, dan 27 tidak dipergunakan dalam penelitian, meski butir soal tersebut valid, karena validitasnya rendah di bawah 0,39. Untuk klasifikasi butir soal cukup, dengan korelasi 0,39
- – 0,60, terdapat pada butir soal nomor 2, 9, 20, 23, dan 27. Untuk klasifikasi butir soal tinggi, dengan korelasi 0,61
- – 0,80, terdapat pada butir soal nomor 3, 4, 5, 6, 16, 17, dan 30. Untuk klasifikasi butir soal sangat tinggi, dengan korelasi
- – 1,00, terdapat pada butir soal nomor 1, 8, 10, 12, 14, 15, 18, dan 28.
Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas adalah ukuran konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah variabel bentukkan yang menunjukkan derajat sampai dimana masing- masing indikator itu mengindikasikan sebuah variabel bentukan yang umum.
Uji reliabilitas tes yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus KR. 20. Rumus reliabilitas dengan KR.20 (Sugiyono. 2010:168) adalah: }
{ Keterangan: k : jumlah item dalam instrumen p i : proporsi banyaknya subjek yang menjawab pada item 1 q : 1 - pi
i
2
s t : varians total Uji reliabilitas tes formatif dalam penelitian ini dilakukan dengan IBM
SPSS Windows Version 22,0 dan interpretasi terhadap koefisien reliabilitas yang
Hasil Belajar yang ditulis oleh Wardani, Naniek Sulistya dan Slameto (2012:88) seperti tersaji melalui tabel 3.4. berikut:
Tabel 3.4
Indeks Reliabilitas
No Indeks Interpretasi
1 0,80 Sangat Reliabel
- – 1,00 2 0,60 - 0,80 Reliabilitas 3 0,40 - 0,60 Cukup Reliabel 4 0,20 Agak Reliabel – 0,40
Sumber: Wardani, Naniek Sulistya dan Slameto (2012:88) Hasil uji reliabilitas butir soal berbentuk pilihan ganda, terdiri 30 butir soal, dilakukan pada siswa kelas 4 SD Negeri Semowo 02 bejumlah 11 siswa.
Adapun hasil yang diperoleh pada siklus I adalah
Cronbach’s Alpha sebesar 0,923
, artinya reliabilitas butir soal sangat tinggi, sehingga instrumen butir soal siklus I digunakan dalam penelitian. Hasil uji reliabilitas instrumen butir soal siklus II diperoleh
Cronbach’s Alpha sebesar 0,937, artinya reliabilitas butir soal siklus II
sangat tinggi, sehingga buti soal dapat dipegunakan dalam penelitian. Unutk lebih jelasnya distribusi reliabilitas instrumen butir soal siklus I dan siklus II, secara rinci disajikan melalui tabel 3.5 berikut,
Tabel 3.5
Distribusil Uji Reliabilitas Instrumen Butir Soal Siklus I dan Siklus II
Nomor Jumlah Cronbach’s
Siklus Kriteria Urut Butir Soal Alpha
Sangat reliabel
1 I 30 ,923 Sangat reliabel
2 II 30 ,937 Sumber: Olahan SPSS
Berdasarkan tabel 3.5 reliabilitas instrumen butir soal siklus I sebnyak 30,
Cronbach’s Alpha 0,923. Sedangkan pada siklus II reliabilitas instrumen butir
soal sebanyak 30,
Cronbach’s Alpha sebesar 0,937. Berdasarkan klasifikasi
reliabilitas,
Cronbach’s Alpha sebesar 0,923 dan 0,937 berada diantara 0,81 –
Tingkat Kesukaran Butir Soal
Menurut Slameto (dalam Wardani Naniek Sulistya, dkk., 2012:338) tingkat kesukaran butir soal adalah angka yang menunjukkan proporsi peserta didik yang menjawab betul suatu butir soal. Semakin tinggi tingkat kesukaran butir soal, maka butir soal itu semakin mudah, demikian juga sebaliknya semakin rendah tingkat kesukaran butir, maka butir soal itu semakin sulit. Indeks tingkat kesukaran dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.
Keterangan: P = Proporsi peserta didik yang menjawab dengan benar B = Jumlah peserta didik yang menjawab benar
N = Jumlah peserta didik Tingkat kesukaran dibagi menjadi 3 kategori yaitu soal sukar, soal sedang, dan soal mudah. Berikut ini adalah kriteria tingkat kesukaran soal (Wardani,
Naniek Sulistya. dkk., 2012:339).
Tabel 3.6
Interpretasi Tingkat Kesukaran Butir Soal
Nomor Rentang Skor Interpretasi Urut 1.
0.00 Sukar
- – 0.25 2.
0.26 Sedang
- – 0.75 3.
0.76 Mudah
- – 1.00 Hasil uji tingkat kesukaran disajikan melalui tabel 3.7 Distribusi tingkat kesukaran siklus I berikut ini.
Tabel 3.7
Distribusi Tingkat Kesukaran Butir Soal Siklus I Tingkat
Nomor Butir Soal Kesukaran
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, Sedang
17, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30
23 Mudah Sumber : Olahan data Primer
Hasil analisis butir soal siklus I terdiri dari 30 butir soal, terdapat 29 butir soal tingkat kesukaran soal sedang, dan terdapat 1 butir soal tingkat kesukaran mudah.
Distribusi hasil uji tingkat kesukaran butir soal siklus II disajikan melalui tabel 3.8 berikut. Tabel 3.8
Distribusi Tingkat Kesukaran Butir Soal Siklus II Tingkat
No Butir Soal Kesukaran
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, Sedang
17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 28, 29, 30
27 Sukar Sumber : Olahan data Primer
Hasil analisis butir soal siklus II terdiri dari 30 butir soal, terdapat 29 butir soal tingkat kesukaran soal sedang, dan terdapat 1 butir soal tingkat kesukaran sukar.
3.6 Indikator Kinerja
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini dikatakan berhasil, apabila minimal 90% dari seluruh siswa, hasil belajar IPS tuntas dengan KKM ≥ 90.
3.7. Teknik Analisis Data membandingkan hasil belajar IPS antar siklus yang meliputi ketuntasan hasil belajar dengan KKM ≥ 90, skor minimum, skor maksimum dan skor rata-rata pra siklus, siklus I, dan siklus II.
Perhitungan untuk mengetahui besarnya persentase ketuntasan belajar, skor minimum, skor maksimum dan skor rata-rata, menggunakan rumus sebagai berikut:
∑
Ketuntasan belajar = ,
Skor Minimum = Skor terendah yang diperoleh siswa Skor Maksimum = Skor tertinggi yang diperoleh siswa
∑
Skor Rata-rata =