Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Evaluasi Index Card Match dengan Pendekatan Scientific Siswa Kelas 4 SDN Semowo 01 Pabelan Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

  3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian

  Penelitian dilakukan di SDN Semowo 01 kelurahan Gambir Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang semester II tahun 2014/2015. Subyek penelitian adalah seluruh siswa kelas 4 SDN Semowo 01

  Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang, yang berjumlah 17 siswa, terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan. Kondisi sosial ekonomi orang tua/wali siswa rata-rata golongan menengah ke bawah. Pekerjaan orang tua/wali siswa ada yang buruh pabrik, tetapi sebagian besar pekerjaan orang tua/wali siswa adalah sebagai petani. Latar belakang pendidikan orang tua/wali siswa yang sebagian besar adalah tamatan SD.

  Mata pelajaran yang diajarkan di SDN Semowo 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang adalah Agama Islam, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA,

  IPS, Olahraga, Mulok atau Bahasa Jawa, dan Bahasa Inggris. Ekstrakurikuler yang ada di SDN Semowo 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang adalah Pramuka.

  3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

  Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yang berupa pendekatan scientific dan metode evaluasi index card match. Variabel terikat berupa hasil belajar IPS.

  Pendekatan scientific adalah pembelajaran IPS dengan langkah-langkah menyimak gambar alat transportasi, membuat pertanyaan terkait alat transportasi, mencari informasi alat tranportasi melalui video alat transportasi, membuat tabel jenis alat transportasi dan teknologi alat transportasi, membuat kesimpulan, dan membacakan kesimpulan yang telah ditulis.

  Metode evaluasi index card match adalah metode evaluasi dengan kartu jawaban tentang materi perkembangan teknologi transportasi, duduk berdampingan dengan pasangan kartu yang cocok, membacakan pertanyaan tentang perkembangan teknologi transportasi secara bergantian, menjawab pertanyaan tentang perkembangan teknologi transportasi, dan menulis kesimpulan tentang perkembangan teknologi transportasi dari kegiatan bermain pencocokan . kartu

  Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa sebagai bukti keberhasilan dalam pembelajaran yang meliputi pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

  Rencana penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral, yang dikemukakan oleh C.Kemmis dan Mc.Taggart, melalui siklus yang terdiri dari 3 tahap, yaitu perencanaan (plan), tindakan dan observasi

  

(act & observe) , serta refleksi (reflect). Berikut adalah gambar model spiral yang

  dikemukakan oleh C.Kemmis dan Mc.Taggart dalam Arikunto (2010:132) :

  

Gambar 3.1

  Model Spiral dari C.Kemmis dan Mc.Taggart Mengacu gambar model spiral dari C.Kemmis dan Mc.Taggart, siklus, pelaksanaan penelitian terdiri dari 3 tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, serta refleksi. Adapun penjabaran 3 tahap dalam setiap siklus pelaksanaan penelitian menurut model spiral dari C.Kemmis dan Mc.Taggart sebagai berikut :

  Siklus I 1.

Perencanaan

  Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan adalah menyusu perangkat pembelajaran, yang berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPS (lampiran 1) dengan KD 2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam siklus I disiapkan untuk dua kali pertemuan. Menyiapkan media pembelajaran berupa gambar macam-macam alat transportasi dan video jenis alat transportasi (lampiran 1) serta kartu pertanyaan dan kartu jawaban untuk permainan pencocokan kartu (lampiran 1). Sumber belajar dari buku paket karangan Hisnu, Tantya dan winardi. 2008. Ilmu pengetahuan sosial 4 untuk SD/MI untuk Kelas 4 hal.57-61 BSE. Jakarta : Pusat Perbukuan Depdiknas. Menyusun alat evaluasi yang akan digunakan untuk mengetahui keberhasilan kegiatan pembelajaran. Menyusun lembar observasi implementasi RPP.

  2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru kelas. Melakukan kegiatan observasi sebagai sarana pengumpulan data pelaksanaan tindakan penelitian.

  3. Refleksi Tahap refleksi dilakukan setelah implementasi tindakan dan observasi.

  Kegiatan refleksi dilakukan untuk menganalisis hasil observasi serta pencapaian hasil belajar siswa, mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari

  Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) maupun alat evaluasi yang akan digunakan dalam siklus II.

  Siklus II 1.

Perencanaan

  Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan adalah menyusun perangkat pembelajaran, yang berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPS (lampiran 2) dengan KD 2.4 Mengenal permasalahan sosial di daerahnya. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam siklus II disiapkan untuk dua kali pertemuan. berupa gambar permasalahan sosial yang ada di lingkungan setempat dan video permasalahan sosial yang ada di lingkungan setempat (lampiran 2) serta kartu pertanyaan dan kartu jawaban untuk permainan pencocokan kartu (lampiran 2). Sumber belajar dari buku paket karangan Hisnu, Tantya dan winardi. 2008. Ilmu pengetahuan sosial 4 untuk

  SD/MI untuk Kelas 4 hal.57-61 BSE. Jakarta : Pusat Perbukuan Depdiknas.

  Menyusun alat evaluasi yang akan digunakan untuk mengetahui keberhasilan kegiatan pembelajaran. Menyusun lembar observasi implementasi RPP.

  2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru kelas. Melakukan kegiatan observasi sebagai sarana pengumpulan data pelaksanaan tindakan penelitian.

  3. Refleksi Tahap refleksi dilakukan setelah implementasi tindakan dan observasi.

  Kegiatan refleksi dilakukan untuk menganalisis hasil observasi serta pencapaian hasil belajar siswa, mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari tindakan serta hambatan yang dihadapi. Hasil dari kegiatan refleksi ini selanjutnya berguna untuk menentukan perbaikan dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) maupun alat evaluasi yang akan digunakan

  3.4 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

  Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari skor tes siklus I dan siklus

  II. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari skor tes pra siklus.

  Teknik yang dipergunakan dalam pengumpulan data adalah teknik tes yang berupa tes formatif. Instrumen penelitian berupa butir soal tes formatif. Butir soal berupa pilihan ganda yang dapat dilihat di lampiran 1 dan 2 (RPP siklus I dan siklus II). Sebelum dibuat instrumennya, maka terlebih dahulu disusun kisi-kisi soal. Untuk lebih jelasnya kisi-kisi butir soal dapat dilihat di lampiran 3.

  3.5 Uji Coba Instrumen Penelitian Uji Validitas Instrumen

  Validitas menurut Sudjono, A., (2001) dalam Wardani Naniek Sulistya,dkk. (2012:342), adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir soal untuk mengukur apa yang seharusnya. Sebutir soal dapat dikatakan telah memiliki validitas yang tinggi atau valid, apabila skor pada butir soal yang bersangkutan memiliki kesesuaian atau kesejajaran arah dengan skor totalnya.

  Atau ada korelasi positif yang signifikan antara skor soal dengan skor totalnya.

  Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi product moment yang dikemukakan Pearson (Widoyoko, 2009:137). Rumus korelasi product moment dengan angka kasar.

  ( )( ) r = xy

  √* ( )+ * ( )+

  Keterangan: r xy = koefisien korelasi Pearson X = variabel bebas

  Uji validitas dilakukan oleh bantuan SPSS 22,0. Kriteria untuk koefisien validitas instrumen Wardani Naniek Sulistya dan Slameto (2012: 86), memberikan rentang indeks validitas, secara rinci disajikan dalam tabel 3.1 berikut:

  

Tabel 3.1

  Rentang Indeks Validitas

  No Indeks Kriteria

  1 0,81 - 1,00 sangat tinggi 2 0,61 - 0,80 tinggi 3 0,41 - 0,60 cukup 4 0,21 - 0,40 rendah 5 0,00 - 0,20 sangat rendah

  Sumber: Wardani Naniek Sulistya dan Slameto (2012:86) Uji coba instrumen butir soal untuk siklus I dan siklus II dilakukan pada 11 siswa di SD Negeri Semowo 02. Butir soal terdiri dari 30 butir dan berbentuk pilihan ganda. Distribusi uji validitas siklus I dengan bantuan SPSS 22,0 disajikan melalui tabel 3.2 berikut ini.

  • ,022 *

  19

  22

  Cukup

  21 ,669

  21

  Rendah

  20 ,372

  20

  Tinggi

  19 ,711

  Sangat Tinggi

  Sangat rendah

  18 ,817

  18

  Cukup

  17 ,439

  17

  Tinggi

  16 ,669

  16

  Tinggi

  22 ,038

  23

  15

  27

  30 ,669

  30

  Cukup

  29 ,585

  29

  Sangat Tinggi

  28 ,817

  28

  Terlalu rendah

  27

  23 ,483

  Sangat rendah

  26 ,149

  26

  Terlalu rendah

  25

  25

  Terlalu rendah

  24

  24

  Cukup

  15 ,804

  Rendah

  Tinggi

  Sangat tinggi

  Cukup

  5 ,585

  5

  Sangat tinggi

  4 ,817

  4

  Tinggi

  3 ,669

  3

  2 ,817

  6 ,656

  2

  Sangat tinggi

  1 ,817

  1

  Kriteria

  

Corrected Item-

Total Correlation

  Soal

  Urut No Butir

  Distribusi Uji Validitas Butir Soal Siklus I No

  

Tabel 3.2

  6

  Tinggi

  14 ,397

  11

  14

  Tinggi

  13 ,737

  13

  Sangat Tinggi

  12 ,817

  12

  Terlalu rendah

  11

  Cukup

  7

  10 ,446

  10

  Sangat tinggi

  9 ,820

  9

  Tinggi

  8 ,804

  8

  Cukup

  7 ,470

  • ,122 *
  • ,309 *
  • ,039 *
Berdasarkan tabel 3.2 nampak bahwa butir soal nomor 11, 22, 24, 25, 26, dan 27 corrected item-total correlation di bawah 0,20. Berdasarkan klasifikasi validitas, apabila corrected item-total correlation

  ≤ 0,20, artinya butir soal tidak valid, maka 6 butir soal nomor 11, 22, 24, 25, 26, dan 27 dibuang dan tidak digunakan dalam penelitian. Oleh karena penelitian membutuhkan 20 butir soal, maka butir soal nomor 10, 14, 17, dan 20 tidak dipergunakan dalam penelitian, meski butir soal tersebut valid, karena validitasnya rendah di bawah 0,40. Untuk klasifikasi butir soal cukup, dengan korelasi 0,41

  • – 0,60, terdapat pada butir soal nomor 5, 7, 10, 17, 21, 23, dan 29. Untuk klasifikasi butir soal tinggi, dengan korelasi 0,61
  • – 0,80, terdapat pada butir soal nomor 3, 6, 8, 13, 15, 16, 19, dan 30. Untuk klasifikasi butir soal sangat tinggi, dengan korelasi
  • – 1,00, terdapat pada butir soal nomor 1, 2, 4, 9, 12, 18, dan 28.

  Distribusi uji validitas soal siklus II, secara rinci dapat disajikan melalui tabel 3.3 berikut.

  • ,134 *

  19

  22

  Rendah

  21 ,395

  21

  Rendah

  20 ,395

  20

  Rendah

  19 ,360

  Sangat tinggi

  Rendah

  18 ,939

  18

  Tinggi

  17 ,799

  17

  Tinggi

  16 ,799

  16

  Sangat tinggi

  22 ,260

  23

  15

  27 ,472

  30 ,799

  30

  Sangat rendah

  29

  29

  Sangat tinggi

  28 ,939

  28

  Cukup

  27

  23 ,592

  Sangat rendah

  26 ,178

  26

  Sangat rendah

  25

  25

  Rendah

  24 ,217

  24

  Cukup

  15 ,919

  Sangat tinggi

  Tinggi

  Cukup

  Tinggi

  5 ,757

  5

  Tinggi

  4 ,780

  4

  Tinggi

  3 ,620

  3

  2 ,570

  6 ,755

  2

  Sangat tinggi

  1 ,939

  1

  Kriteria

  

Corrected Item-

Total Correlation

  Soal

  Urut No Butir

  Distribusi Uji Validitas Butir Soal Siklus II No

  

Tabel 3.3

  6

  Tinggi

  14 ,939

  11

  14

  Rendah

  13 ,243

  13

  Sangat tinggi

  12 ,939

  12

  Sangat rendah

  11

  Sangat tinggi

  7

  10 ,939

  10

  Cukup

  9 ,570

  9

  Sangat tinggi

  8 ,919

  8

  Sangat Rendah

  7 ,103

  • ,148 *
  • ,101 *
Berdasarkan tabel 3.3 nampak bahwa butir soal nomor 7, 11, 25, 26, dan 29 corrected item-total correlation di bawah 0,20. Berdasarkan klasifikasi validitas, apabila corrected item-total correlation

  ≤ 0,20, artinya butir soal tidak valid, maka 5 butir soal nomor 7, 11, 25, 26, dan 29 dibuang dan tidak digunakan dalam penelitian. Oleh karena penelitian membutuhkan 20 butir soal, maka butir soal nomor 13, 19, 21, 22, dan 27 tidak dipergunakan dalam penelitian, meski butir soal tersebut valid, karena validitasnya rendah di bawah 0,39. Untuk klasifikasi butir soal cukup, dengan korelasi 0,39

  • – 0,60, terdapat pada butir soal nomor 2, 9, 20, 23, dan 27. Untuk klasifikasi butir soal tinggi, dengan korelasi 0,61
  • – 0,80, terdapat pada butir soal nomor 3, 4, 5, 6, 16, 17, dan 30. Untuk klasifikasi butir soal sangat tinggi, dengan korelasi
  • – 1,00, terdapat pada butir soal nomor 1, 8, 10, 12, 14, 15, 18, dan 28.

  Reliabilitas Instrumen

  Reliabilitas adalah ukuran konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah variabel bentukkan yang menunjukkan derajat sampai dimana masing- masing indikator itu mengindikasikan sebuah variabel bentukan yang umum.

  Uji reliabilitas tes yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus KR. 20. Rumus reliabilitas dengan KR.20 (Sugiyono. 2010:168) adalah: }

  { Keterangan: k : jumlah item dalam instrumen p i : proporsi banyaknya subjek yang menjawab pada item 1 q : 1 - pi

  i

  2

  s t : varians total Uji reliabilitas tes formatif dalam penelitian ini dilakukan dengan IBM

  SPSS Windows Version 22,0 dan interpretasi terhadap koefisien reliabilitas yang

  Hasil Belajar yang ditulis oleh Wardani, Naniek Sulistya dan Slameto (2012:88) seperti tersaji melalui tabel 3.4. berikut:

  

Tabel 3.4

  Indeks Reliabilitas

  

No Indeks Interpretasi

  1 0,80 Sangat Reliabel

  • – 1,00 2 0,60 - 0,80 Reliabilitas 3 0,40 - 0,60 Cukup Reliabel 4 0,20 Agak Reliabel – 0,40

  Sumber: Wardani, Naniek Sulistya dan Slameto (2012:88) Hasil uji reliabilitas butir soal berbentuk pilihan ganda, terdiri 30 butir soal, dilakukan pada siswa kelas 4 SD Negeri Semowo 02 bejumlah 11 siswa.

  Adapun hasil yang diperoleh pada siklus I adalah

  Cronbach’s Alpha sebesar 0,923

  , artinya reliabilitas butir soal sangat tinggi, sehingga instrumen butir soal siklus I digunakan dalam penelitian. Hasil uji reliabilitas instrumen butir soal siklus II diperoleh

  Cronbach’s Alpha sebesar 0,937, artinya reliabilitas butir soal siklus II

  sangat tinggi, sehingga buti soal dapat dipegunakan dalam penelitian. Unutk lebih jelasnya distribusi reliabilitas instrumen butir soal siklus I dan siklus II, secara rinci disajikan melalui tabel 3.5 berikut,

  

Tabel 3.5

  Distribusil Uji Reliabilitas Instrumen Butir Soal Siklus I dan Siklus II

  Nomor Jumlah Cronbach’s

  Siklus Kriteria Urut Butir Soal Alpha

  Sangat reliabel

  1 I 30 ,923 Sangat reliabel

  2 II 30 ,937 Sumber: Olahan SPSS

  Berdasarkan tabel 3.5 reliabilitas instrumen butir soal siklus I sebnyak 30,

  

Cronbach’s Alpha 0,923. Sedangkan pada siklus II reliabilitas instrumen butir

  soal sebanyak 30,

  Cronbach’s Alpha sebesar 0,937. Berdasarkan klasifikasi

  reliabilitas,

  Cronbach’s Alpha sebesar 0,923 dan 0,937 berada diantara 0,81 –

  Tingkat Kesukaran Butir Soal

  Menurut Slameto (dalam Wardani Naniek Sulistya, dkk., 2012:338) tingkat kesukaran butir soal adalah angka yang menunjukkan proporsi peserta didik yang menjawab betul suatu butir soal. Semakin tinggi tingkat kesukaran butir soal, maka butir soal itu semakin mudah, demikian juga sebaliknya semakin rendah tingkat kesukaran butir, maka butir soal itu semakin sulit. Indeks tingkat kesukaran dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.

  Keterangan: P = Proporsi peserta didik yang menjawab dengan benar B = Jumlah peserta didik yang menjawab benar

  N = Jumlah peserta didik Tingkat kesukaran dibagi menjadi 3 kategori yaitu soal sukar, soal sedang, dan soal mudah. Berikut ini adalah kriteria tingkat kesukaran soal (Wardani,

  Naniek Sulistya. dkk., 2012:339).

  

Tabel 3.6

  Interpretasi Tingkat Kesukaran Butir Soal

  Nomor Rentang Skor Interpretasi Urut 1.

  0.00 Sukar

  • – 0.25 2.

  0.26 Sedang

  • – 0.75 3.

  0.76 Mudah

  • – 1.00 Hasil uji tingkat kesukaran disajikan melalui tabel 3.7 Distribusi tingkat kesukaran siklus I berikut ini.

  

Tabel 3.7

  Distribusi Tingkat Kesukaran Butir Soal Siklus I Tingkat

  Nomor Butir Soal Kesukaran

  1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, Sedang

  17, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30

  23 Mudah Sumber : Olahan data Primer

  Hasil analisis butir soal siklus I terdiri dari 30 butir soal, terdapat 29 butir soal tingkat kesukaran soal sedang, dan terdapat 1 butir soal tingkat kesukaran mudah.

  Distribusi hasil uji tingkat kesukaran butir soal siklus II disajikan melalui tabel 3.8 berikut. Tabel 3.8

  Distribusi Tingkat Kesukaran Butir Soal Siklus II Tingkat

  No Butir Soal Kesukaran

  1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, Sedang

  17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 28, 29, 30

  27 Sukar Sumber : Olahan data Primer

  Hasil analisis butir soal siklus II terdiri dari 30 butir soal, terdapat 29 butir soal tingkat kesukaran soal sedang, dan terdapat 1 butir soal tingkat kesukaran sukar.

  3.6 Indikator Kinerja

  Indikator keberhasilan dalam penelitian ini dikatakan berhasil, apabila minimal 90% dari seluruh siswa, hasil belajar IPS tuntas dengan KKM ≥ 90.

  3.7. Teknik Analisis Data membandingkan hasil belajar IPS antar siklus yang meliputi ketuntasan hasil belajar dengan KKM ≥ 90, skor minimum, skor maksimum dan skor rata-rata pra siklus, siklus I, dan siklus II.

  Perhitungan untuk mengetahui besarnya persentase ketuntasan belajar, skor minimum, skor maksimum dan skor rata-rata, menggunakan rumus sebagai berikut:

  ∑

  Ketuntasan belajar = ,

  Skor Minimum = Skor terendah yang diperoleh siswa Skor Maksimum = Skor tertinggi yang diperoleh siswa

  ∑

  Skor Rata-rata =

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Pendekatan Scientific Melalui Metode Guided Discovery terhadap Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas 4 SD Gugus Perahu Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung Semester II Tahun Pe

0 0 21

PENGARUH PENDEKATAN SCIENTIFIC MELALUI METODE GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS 4 SD GUGUS PERAHU KECAMATAN NGADIREJO KABUPATEN TEMANGGUNG SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20142015

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Pendekatan Scientific Melalui Metode Guided Discovery terhadap Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas 4 SD Gugus Perahu Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung Semester II Tahun Pe

0 1 83

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Pembelajaran Berbasis Kognitif Moral Melalui Model Value Clarification Technique (VCT) terhadap Hasil Belajar PKn dengan Mempertimbangkan Moral Judgement Siswa K

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Pembelajaran Berbasis Kognitif Moral Melalui Model Value Clarification Technique (VCT) terhadap Hasil Belajar PKn dengan Mempertimbangkan Moral Judgement Siswa Kelas 5 SD N Karangdu

0 1 55

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Pembelajaran Berbasis Kognitif Moral Melalui Model Value Clarification Technique (VCT) terhadap Hasil Belajar PKn dengan Mempertimbangkan Moral Judgement

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Pendekatan Saintifik Melalui Model Discovery Learning terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SDN Batur 1 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 201

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Pendekatan Saintifik Melalui Model Discovery Learning terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SDN Batur 1 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 201

0 0 71

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Evaluasi Index Card Match dengan Pendekatan Scientific Siswa Kelas 4 SDN Semowo 01 Pabelan Sema

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Evaluasi Index Card Match dengan Pendekatan Scientific Siswa Kelas 4 SDN Semowo 01 Pabelan Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 20