Hubungan Lama Penggunaan Kontrasepsi Ora (8)

Hubungan Lama Penggunaan Kontrasepsi Oral Dengan Kejadian Hipertensi Pada
Akseptor KB Pil Wanita Usia Subur Diwilayah Kerja Puskesmas Benda Baru
Tangerang Tahun 2015
Dewi Fitriani1, Asep Purnama2
Stikes Widya Dharma Husada Tangerang
e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Hipertensi merupakan tantangan besar di Indonesia karena hipertensi pada saat ini adalah kondisi
yang sering ditemukan pada pelayanan kesehatan primer dan penyebab kematian utama ketiga di
Indonesia untuk semua umur, dari proporsi penduduk dan kebanyakan tidak terdeteksi. Hipertensi
didefinisikan apabila tekanan darah lebih dari 140/90. Adapun hipertensi dibagi kedalam dua
kelompok menurut penyebabnya yaitu hipertensi primer yang penyebabnya tidak atau belum
diketahui sedangkan hipertensi sekunder disebabkan salah satunya karena penggunaan Pil KB. Desain
penelitian ini menggunakan metode Cross Sectional. Metode sampling yang digunakan adalah
Probability Sampling (simple random sampling) dengan teknik undian. Sampel yang diambil
sebanyak 76 responden yaitu pasien yang menggunakan alat kontrasepsi Oral yang ada di wilayah
kerja puskesmas Benda Baru. Data penelitian ini diambil dengan menggunakan kuesioner dan lembar
observasi. Setelah ditabulasi data yang dianalisis dengan menggunakan uji Chi Square dengan tingkat
kemaknaan α=0,05 (CI=95%). Kesimpulan : Hasil penelitian menunjukkan secara keseluruhan 76

responden dengan kelompok penggunaan kontrasepsi oral diatas 2 tahun masuk kedalam hipertensi
ringan 10 (20,0%) dan hipertensi sedang 13 (26,0%) sedangkan untuk penggunaan dibawah 2 tahun
masuk kedalam hipertensi ringan 6 (23,1%) dan hipertensi sedang 0 (0,0%). Setelah dilakukan Uji Chi
Square diperoleh nilai kemaknaan p-value 0,025 kurang dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa
ada hubungan antara lama penggunaan kontrasepsi oral dengan kejadian hipertensi.
Kata Kunci : lama penggunaan, kontrasepsi oral, hipertensi
ABSTRACT

Hypertension is a big challenge in Indonesia cause a condition were found in primary healt care and
be a third leading cause of death for all ages of proportion population and mostly undetectable. The
definition of hypertension is blood pressure more than 140/90 mmHg, additionaly hypertension were
categorical in two group there is a primary hypertension and secondary hypertention like cause oral
contraceptive used. Method: The design of this research used cross sectional, the method sampling
used probability sampling (sample random sampling) with lottery technique, sample of this research
used respondent ammounted to 76 people. There are used oral contraptive in region of puskesmas
Benda Baru. The data was collected by questionnaires, observational paper, and sphignomanometer
for blood pressure scale. After analyzed used of the chi square test statistic with level significant
α=0,05(CI=95%). The result were from 76 sample there are sample 10 (20,0%) of mild hypertension
with oral contraceptive used > 2 years and 13 (26,0%) of moderate hypertension. While respondent
used < 2 years oral contraceptive there are 6 (23,1%) of hypertention mild and moderate hypertention

0 (00.0%). Used of the chi square test statistics obtained significant result with a p-value 0,025<
(α=0,05) it means there is a statistically was correlation between duration of oral contraceptive used
with hypertension incident.
Keywords: duration used, oral contraceptive, hypertension

Pendahuluan
Upaya pemerintah dalam menangani
ledakan penduduk di Indonesia dapat di
upayakan dengan berbagai usaha salah
satunya adalah dengan pembatasan
kelahiran
dengan
jalan
program
pemerintah yaitu Keluarga Berencana
(KB). Keluarga Berencana terbukti efektif
dalam mencegah ledakan penduduk di
Indonesia (Fajriansi, 2013).
Keluarga Berencana bukanlah sesuatu hal
yang pertama atau baru di masyarakat

yang digalakan pemerintah karena pada
dasarnya menurut sejarah perkembanganya
Keluarga
Berencana
sudah
mulai
diprakarsai oleh kelompok yang menaruh
perhatian pada masalah kesehatan ibu,
yaitu pada awal abad XIX di Inggris oleh
Maries
Topes
(1980-1950)
yang
menganjurkan pengaturan kehamilan
dikalangan buruh dan berlanjut dengan
Margareth Sanger pada tahun 1883-1966
dengan program “Birth Control” yang
merupakan pelopor KB modern. Keluarga
Berencana dalam hal ini merupakan
pelayanan kesehatan preventif bagi wanita

dalam
mengupayakan
kesehatan
reproduksi (BPPKB, 2013).
Bertambah pesatnya dunia kesehatan
terutama kesehatan ibu dan anak
mempermudah masyarakat dalam memilih
kontrasepsi
yang
sesuai
dengan
mempertimbangkan situasi dan kondisi
baik dari segi ekonomi maupun kesehatan
dalam memperoleh kontrasepsi.
Alat kontrasepsi yang berkembang saat ini
di Indonesia sangatlah bervariasi yang
dikelompokan sesuai pengguna ataupun
jangka waktu yang bersifat sementara
ataupun permanen. Sedangkan secara
umum metode kontrasepsi terbagi atas dua

jenis yaitu barrier (pembatas/penghalang)
dan hormone terdapat juga beberapa jenis
kontrasepsi yang lain yaitu sterilisasi, KB
alami dan abstinence. Salah satu jenis
kontrasepsi yang saat ini banyak sekali
digunakan di Indonesia adalah metode

hormonal salah satunya adalah pil oral
yang meliputi pil kombinasi dan pil mini
(BKKBN, 2013).
Berdasarkan data BKKBN Banten tahun
2013 tentang pelayanan peserta KB baru
menurut metode kontrasepsi menyatakan
bahwa kontrasepsi yang paling banyak
digunakan adalah suntik sebesar 50,80%
diikuti dengan pengguna pil sebesar
28,46% (BKKBN, 2013).
Berdasarkan data yang telah diuraikan
diatas dengan banyaknya partisipasi
peserta KB baru menunjukan keberhasilan

program KB dan disamping itu bukan
berarti tidak timbul masalah sosial maupun
kesehatan. Di Indonesia sendiri program
KB selain mengalami kendala dalam
proses pelaksanaan programnya juga ada
beberapa masalah dalam penggunaan salah
satunya adalah risiko masalah kesehatan
jantung yaitu hipertensi. Sesuai dengan
penelitian yang dilakukan Park pada tahun
2013 menyatakan bahwa estrogen dan
progesterone diketahui dapat mengatur
tranduksi sinyal intraselular dan fungsi sel.
Estrogen bereaksi terhadap reseptor
estrogen α dan β diketahui penting sebagai
pengatur dari sinyal intraselular, beberapa
penelitian lain menyebutkan bahwa
estrogen mengatur tekanan pembuluh
darah, mediasi nitric oxide, prostacyclin,
dan angiontensin serta sistem syaraf
simpatis yang dalam hal ini dapat memicu

terjadinya
peningkatan
resistensi
pembuluh darah yang dapat menyebabkan
hipertensi.
Hipertensi merupakan keadaan ketika
tekanan
darah
dipembuluh
darah
meningkat secara kronis, hal tersebut dapat
terjadi karena jantung bekerja lebih keras
memompa darah untuk memenuhi
kebutuhan oksigen dan nutrisi tubuh
(Kemenkes, 2013).
Menurut World Health Organization
(WHO) mencatat pada tahun 2012
sedikitnya 839 juta kasus hipertensi,

diperkirakan menjadi 1,15 milyar pada

tahun 2025 atau sekitar 29% dari total
penduduk dunia, dimana penderitanya
lebih banyak wanita (30%) dibandingkan
pria (29%).
Sedangkan, data yang diambil dari
American Heart Association (AHA)
penduduk Amerika yang berusia 20 tahun
menderita hipertensi telah mencapai angka
hingga 74,5 juta jiwa namun hampir
sekitar 90-95% kasus tidak diketahui
penyebabnya. Hal yang sesuai dengan data
World health organization (WHO) terjadi
di
Indonesia
dimana
hipertensi
berdasarkan jenis kelamin menyatakan
bahwa
prevalensi
hipertensi

lebih
didominasi oleh perempuan sebesar 28,8%
sedangkan untuk laki - laki sebesar 22,8%
(Riskesdas, 2013)
Sampai saat ini hipertensi merupakan
tantangan besar di Indonesia, karena
hipertensi merupakan kondisi yang sering
ditemukan pada pelayanan kesehatan
primer kesehatan.
Menurut data Riskesdas 2013 prevalensi
hipertensi masih sangat tinggi yaitu 25,8%
pada saat ini walaupun ada penurunan dari
tahun 2007 sebesar 5,9%. Sedangkan
untuk prevalensi hipertensi di Banten
sendiri menurut data Riskesdas 2013
adalah sebesar 23% per jumlah penduduk
Banten yaitu 11,834,087 pada tahun 2013
dengan absolut hipertensi
sebesar
2,721,840 jiwa.

Adapun akibat dari hipertensi yang
berlangsung lama (persisten) dapat
menimbulkan kerusakan pada ginjal (gagal
ginjal), jantung (penyakit jantung koroner)
dan otak (menyebabkan stroke) bila tidak
dideteksi secara dini dan mendapat
pengobatan yang memadai adapun
prevalensi penyakit jantung koroner (PJK)
yang disebabkan hipertensi berdasarkan
wawancara umur >15 tahun sebesar 1,5 %
dan gagal ginjal kronis > 15 tahun sebesar
0,2%. dan prevalensi kecendrungan terjadi
stroke dari 2007 ke 2013 sebesar 3,8% per

1000 penduduk (dari 8,3% menjadi
12,1%).
Dengan
banyaknya
laporan
yang

menyatakan peningkatan jumlah hipertensi
di dunia maupun di Indonesia maka
peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian
tentang
hubungan
lama
penggunaan kontrasepsi oral dengan
kejadian hipertensi pada akseptor KB Pil
wanita usia subur di wilayah kerja
puskesmas Pondok Benda.
Metode
Penelitian dilakukan dengan desain
kuantitatif menggunakan cross – sectional
design. Dalam penelitian ini responden
dilakukan untuk mengetahui korelasi
adakah
hubungan
antara
variabel
independen
yaitu
hubungan
lama
penggunaan kontrasepsi oral dengan
variabel
dependen
yaitu
kejadian
hipertensi pada akseptor KB pil wanita
usia subur di wilayah kerja Puskesmas
Benda Baru.
Hasil
Pengumpulan data dilakukan pada bulan
Juli sampai Agustus 2015 di diwilayah
kerja puskesmas Benda Baru. Jumlah
responden yang didapatkan adalah 76
wanita usia Subur pengguna kontrasepsi
Oral di wilayah kerja puskesmas Benda
Baru. Berdasarkan usia, rerata usia
responden adalah 29 tahun, usia terendah
17 tahun dan usia tertinggi 44 tahun.
Tabel 1 : Distribusi Frekuensi Berdasarkan
Pekerjaan (n=76)
Pekerjaan
Tidak bekerja
Bekerja

Frekuensi
54
22

%
71,1
28,9

Berdasarkan tabel diatas untuk variabel
status pekerjaan responden yang tidak
bekerja atau sebagai ibu rumah tangga
berjumlah 71.1% dan untukresponden
yang bekerja berjumlah 28,9%.

Tabel 2 :Distribusi Frekuensi Berdasarkan
Pendidikan (n=76)
Pendidikan
SD
SMP
SMA
PT

Frekuensi
10
21
41
4

%
13,2
27,6
53,9
5,3

Berdasarkan tabel diatas untuk variabel
status pendidikan paling banyak responden
dengan pendidikan SMA berjumlah
53,9%,
sedangkan
untuk
tingkat
pendidikan dengan hasil terendah adalah
perguruan tinggi berjumlah 5,3%.
Tabel 3 : Distribusi Frekuensi Berdasarkan
Lama Penggunaan Kontrasepsi Oral
(n=76)
Lama
penggunaan

Frek

%

< 2 tahun

26

34,2

> 2 tahun

50

65,8

Mean

SD

3.25

2.24
0

Min

Max
1–
10

Berdasarkan tabel diatas untuk variabel
lama penggunaan kontrasepsi oral
didapatkan hasil paling banyak responden
dengan lama penggunaan diatas 2 tahun
berjumlah 65,8% sedangkan untuk
penggunaan dibawah 2 tahun berjumlah
34,2%. Rata rata penggunaan kontrasepsi
adalah 3,25 tahun. Dengan Penggunaan
waktu terpendek 1 tahun dan terlama
adalah 10 tahun.
Tabel 4 : Distribusi Frekuensi Berdasarkan
Tekanan Darah Sistolik (n=76)
Variabel

Mean

SD

TD
Sistolik

126

18,01

MiMax
100 170

95% CI
122,33130,56

Berdasarkan tabel diatas untuk variabel
tekanan darah sistolik didapatkan rata rata
tekanan darahnya adalah 126 mmHg.
Tekanan darah sistolik terendah 100
mmHg dan tertinggi adalah 170 mmHg.

Tabel 5 : Distribusi Frekuensi Berdasarkan
Tekanan Darah Diastolik (n=76)
Variabel

Mean

SD

TD
Diastolik

80

9,010

MinMax
70 –
100

95% CI
78,34 –
82,45

Berdasarkan tabel diatas untuk variabel
tekanan darah diastolik didapatkan rata
rata tekanan darahnya adalah 80 mmHg.
Tekanan darah sistolik terendah 70 mmHg
dan tertinggi adalah 100 mmHg. Dapat
disimpulkan bahwa rata rata tekanan darah
sistolik antara 78,34 sampai dengan 82,45
mmHg.
Tabel 6 : Distribusi Frekuensi Berdasarkan
Kejadian Hipertensi (n=76)
Tekanan darah
Normal
Sistolik:24 bulan)
dengan peningkatan tekanan darah sistolik
dan tekanan darah diastolik dibandingkan
dengan responden yang tidak pernah
menggunakan kontrasepsi oral (95% CI
1.03-3.73 OR = 1.96).
Kesimpulan
Hasil penelitian ini menemukan bahwa
Distribusi responden berdasarkan lama
penggunaan kontrasepsi oral dari 76
responden didapatkan hasil paling banyak
responden dengan lama penggunaan diatas
2 tahun berjumlah 65,8%. Setelah
dilakukan Uji Chi Square diperoleh nilai
kemaknaan p-value 0,025 < (α=0,05)
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan yang bermakna antara lama
penggunaan kontrasepsi oral dengan
kejadian hipertensi pada wanita usia subur
di wilayah kerja puskesmas Benda Baru.
Referensi
Adhitama, Tjandra. Yoga. 2012. Ditjen PP
& PL Kemenkes RI: Jakarta.
AHA, 2014. Understand your risk for high
blood pressure:
Prevalence of
hypertension in US. United states of
http://www.heart.org
America
Diunduh Pada Tanggal 23 Mei 2015.
Akdon dan Riduwan, 2010. Rumus dan
Data Dalam Analisa Data Statistika
Alfabeta: Bandung
Anggara, Dwi. 2012. Faktor Faktor Yang
Berhubungan Dengan Tekanan Darah

Di Puskesmas Telaga Murni Cikarang
Barat Tahun 2012 Ilmu Kesehatan
Masyarakat STIKes MH Thamrin :
Jakarta.
Anggraeny, Rini. 2013 Faktor Risiko
Aktivitas Fisik, Merokok, Dan
Konsumsi Alkohol Terhadap Kejadian
Hipertensi Pada Lansia Di Wilayah
Kerja Puskesmas Pattingalloang Kota
Makassar : Universitas Sumatera
Utara Diunduh Pada Tanggal 24 Juni
2015
Aziza, Lucky. 2007 Hipertensi The Silent
Killer Berbagai Aspek Hipertensi
Berdasarkan
Kriteriaa
Terbaru
Perpustakaan Nasional Republik
Nasional
Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.
(2013). Laporan Riskesdas 2013.
Litbang Kementrian Kesehatan RI.
BKKBN. 2013. Laporan Umpan Balik
Hasil
Pelaksanaan
Subsistem
Pencatatan Dan Pelaporan Pelayanan
Kontrasepsi. Direktorat Pelaporan
Dan Statistik.
BPPKB,
2013.
Mengidentifikasi
Perkembangan KB Di Indonesia.
Bruner And Sudarth. 2010. Buku Saku
Keperawatan Medikal Bedah : Edisi
Ke XII. EGC : Jakarta
Bruner And Sudarth. 2014. Buku Daku
Keperawatan Medikal Bedah : Edisi
Ke XII. EGC : Jakarta
Budi, R. 2013. Menaklukkan hipertensi
dan DiabetesMendeteksi, mencegah
dan mengobati dengan Cara Medis
dan
Herbal.
Yogyakarta
:
Sakkasukma
Bustan, M.N. 2008. Epidemiologi Penyakit
Tidak Menular . PT Rineka Cipta :
Jakarta
Corwin, Elizabeth. 2009. Buku Saku
Patofisiologi : Edisi Revisi 3 EGC:
Jakarta
Depkes Ri, 2008 Buku Petugas Fasilitas
Pelayanan Keluarga Berencana :
Jakarta
Depkes, RI. 2014. Kebijakan Dan Strategi
Nasional
Pencegahan
Dan

Penanggulangan
Penyakit
Tidak
Menular. Jakarta.
Estiningsih, Sari. 2012 hubungan indeks
massa tubuh dan faktor lain dengan
kejadian hipertensi pada kelompok
usia
18-44
tahun
dikelurahan
sukamaju depok tahun 2012 Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas
Indonesia.
http://lontar.ui.ac.id
Diunduh Pada 23 Juni 2015
Faisal, Elvyrah. Dkk. 2012. Faktor Risiko
Hipertensi Pada Wanita Pekerja
Dengan Peran Ganda Kabupaten
Bantul Tahun 2011. Politeknik
Kesehatan Palu.
Fajriansi, Andi. 2013. Hubungan Antara
Penggunaan
Kontrasepsi
Oral
Dengan Peningkatan Tekanan Darah
Pada Akseptor Pil Kb Aktif Di
Puskesmas Maniangpajo Kabupaten
Wajo.
Makassar
Stikes
Nani
Hasanudian Makassar
Haerani, Mohamad. 2014. Hubungan
Tingkat
Pengetahuan
Penderita
Hipertensi
Dengan
Kejadian
Hipertensi Pada Usia 15 – 24 Tahun
Di Desa Kiara Payung Kecamatan
Pakuhaji
Kabupaten
Tangerang.
Tangerang Selatan Stikes WDH
Tangerang
Hamid, San. 2014. Hubungan Antara
Pengetahuan Dan Sikap Keluarga
Tentang
Pencegahan
Hipertensi
Dengan Kejadian Hipertensi
Hastono, Sutanto. 2007 Analisis Data
Kesehatan
Fakultas
Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia.
http://repository.unhas.ac.id Diunduh
Pada 23 Juni Jam 2015
Hyejin, Park And Kisok. Kim. 2013.
Association
Between
Oral
Contracentive Use And Risk Of
Hypertension And Prehypertention In
A Cross – Sectional Study Of Korean
Women. BMC Women’s Health
Jafar, Nurhaedar. 2010 Hipertensi FKM
UNHAS Makassar
KEMENKES RI, 2014. Infodatin Pusat
Data Dan Informasi Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia

Kemenkes RI. (2013). Kemenkes RI Profil
Kesehatan Indonesia 2011 dan 2012 .
Jakarta: Kemenkes RI
Kowalak, Jennifer. 2014 Buku Ajar
Patofisiologi EGC: Jakarta
Kurniawati, Handini. 2010 Hubungan
Pemakaian Kontrasepsi Pil KB
Kombinasi Dengan Tekanan Darah
Tinggi Pada Wanita Pasangan Usia
Subur Di Puskesmas Kecamatan
Grogol
Petamburan
Kota
Administrasi Jakarta Barat. FKM
Universitas Indonesia
Lemon, P. & Burke. 2008. Medikal
Surgical Nursing: Critical Thinking in
Client Care. (4th ed). Person Prentice
Hall: New Jersey
Mahmudi, Ali. 2012 Hubungan Stress
Dengan Kejadian Tingkat Hipertensi
Di Puskesmas Nusa Indah Kota
Bengkulu Tahun 2012 Stikes Dehasen
Bengkulu.
Mannan, Hasrin 2012 Faktor Risiko
Kejadian Hipertensi Di Wilayah Kerja
Puskesmas
Bangkala
Kabupaten
Jeneponto Tahun 2012 Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas
Hasanudin
Marliani, L. 2007. 100 Question &
Answers Hipertensi. Jakarta : Elek
Media Komputindo.
Martuti, A. 2009. Merawat Dan
Menyembuhkan Hipertensi Penyakit
Tekanan Darah Tinggi. Bantul Kreasi
Wacana
Nafisah, Dewi. 2014 Faktor Yang
Berhubungan
Dengan
Kejadian
Hipertensi Pada Akseptor Pil Kb Di
Kelurahan Sumbersari Kabupaten
Jember Tahun 2014 FKM Universitas
Jember
Nasution. YRS, 2013. Perbandingan Efek
Samping Penggunaan Kontrasepsi
Suntik Dan Pil Di Klinik Niar Medan
Tahun 2012. DIV Bidan Pendidik. FK
Universitas Sumatera Utara
Notoatmodjo, S . 2010 . Metodologi
Penelitian Kesehatan Rineka Cipta :
Jakarta

Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan
Metodologi
Penelitian
Ilmu
Keperawatan. Salemba Medika :
Jakarta
Palupi, Arum. D. 2011. Hubungan Antara
Pengetahuan
Dengan
Perilaku
Kontrasepsi Pil Oral Kombinasi Pada
Akseptor Kontrasepsi Oral Didesa
Medalem
Kecamatan
Kradenan
Kabupaten
Blora.
Universitas
Muhammadiyah Semarang
Rawasiah. Andi, 2012 Hubungan Faktor
Konsumsi Makanan Dengan Kejadian
Hipertensi Pada Lansia Di Puskesmas
Pattingalloang
:
Universitas
Hasanudin
http://repository.unhas.ac.id Diunduh
Pada Tanggal 23 Juni 2015
Rinawati. 2012. Kesehatan Keluarga .
PT.Suka Buku : Jakarta
Riskesdas, 2007 Pedoman Pengukuran
Dan
Pemeriksaan
Batilbangkes
DepKes
RI:
Jakarta.http://www.riskesdas.litbang.d
epkes.go.id diunduh : 25 Mei 2015
Rosalina. 2007 Analisa determinan
hipertensi esensial di wilayah kerja
Tiga Puskesmas Kabupaten Deli
serdang
Tahun
2007.
http://repository.usu.ac.id di unduh :
31 Juli 2015
Rubenstein, 2007. Kedokteran Klinis.
Erlangga : Jakarta
Rully M.A. Roesli. 2008. Standar
Pelayanan Medis Esensial. Fakultas
Kedokteran UNPAD : Bandung
Saifuddin, Abdul. 2006 Buku Panduan
Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi
2 Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo : Jakarta
Sanif, Edial. 2009 Hipertensi Pada Wanita
Http://www.Jantunghipertensi.Com
Diakses Pada Tanggal 10 Agustus
2015 Jam
Sigalingging, Ganda, 2011 Karakteristik
Penderita Hipertensi Di Rumah Sakit
Umum Herna Medan Tahun 2011 FIK
Universitas Darma Agung Medan
Sihombing, Marice. 2010 Hubungan
Perilaku
Merokok,
Konsumsi

Makanan Dan Minuman, Dan
Aktivitas Fisik Dengan Penyakit
Hipertensi Pada Responden Obes
Usia
Dewasa
Di
Indonesia
Balitbangkes:
Jakarta.
http://indonesia.digitaljournals.org
Diunduh 25 : Mei 2015.
Siti Tuslihah, 2011. Hubungan Umur
Paritas Dengan Pengetahuan Ibu
Hamil Tentang Antenatal Care (ANC)
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kagok
Semarang Diii Kebidanan Universitas
Muhammadiyah Semarang
Smeltzer & Bare. 2008. Keperawatan
Medikal Bedah Vol. 2 (edisi Bahasa
Indonesia). EGC : Jakarta
Staf Pengajar Departemen Farmakologi
FK UNSRI. 2009. Kumpulan Kuliah
Farmakologi Edisi 2 EGC : Jakarta
Sugiharto, A. 2007. Faktor-faktor resiko
hipertensi grade II pada masyarakat
(studi
kasus
di
Kabupaten
Karanganyar).
http://eprints.undip.ac.id di unduh : 31
Juli 2015.
Sugiyono, 2010. Metode Penelitian
Kuantitatif Dan R & D Alfabeta :
Bandung
Suyono, Haryono. _____. BKKBN dan
Masalah
Kependudukan
http://www.damandiri.or.id Diunduh
Pada 24 Juni 2015
Yunita, A. 2011. Dukungan Keluarga
Dalam Penatalaksanaan Hipertensi
Di Puskesmas Candayo Magetan .
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Zuraidah, 2012. Analisis Faktor Penyakit
Hipertensi
Pada
Masyarakat
Dikecamatan
Kemuning
Kota
Palembang Tahun 2012 Poltekes
Kemenkes RI : Palembang