Sejarah Hubungan Antara Amerika Serikat

Sejarah Hubungan Antara Amerika Serikat dengan Kuba

Sudah kita ketahui bahwa antara Amerika Serikat denga Kuba memiliki konflik yang sudah
tidak asing lagi di telinga yaitu Krisis Misil Kuba yang terjadi pada tahun 1962 dan merupakan akibat
dari Perang Dingin yang sedang terjadi antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet. Awal mula dari
krisis ini yaitu adanya pembangunan instalasi rudal balistik jarak dekat di Kuba dan Amerika pun
mengetahui pembangunan tersebut karena secara geografis letak antara Amerika dengan Kuba saling
berdekatan. Amerika pun langsung menanggapinya denga serius, bahka Amerika menyiapkan diri
untuk berperang karena adanya kekhawatiran akan terjadi perang nuklir.
Sebenarnya ada penyebab lain dari terjadinya krisis Kuba ini, yaitu berawal dari hubungan
antara Amerika dengan Kuba yang memang sudah tidak akur. Pemerintahan Kuba yang saat itu
dipimpin oleh Fidel Castro telah melakukan revolusi Kuba dimana ia merupakan pemimpin dari
revolusi tersebut. Revolusi Kuba terjadi pada tanggan 1 Januari 1959 yang merupakan
pemberontakan kaum bersenjata menuju pada kejatuhan diktator Fulgencio Batista yang merupakan
presiden Kuba sebelumnya. Fulgencio Batista ini mendapat dukungan dari Amerika Serikat.
Kemudian Amerika melakukan beberapa tindakan untuk kembali menjatuhkan Fidel Castro. Pada
tahun 1961 Amerika melakukan operasi Margoose tetapi akhirnya gagal, kemudian pada tahun 1962
melakukan embargo ekonomi terhadap Kuba, bahkan Amerika mengancam Kuba dengan ancaman
militer apabila kepentingan Amerika terancam di Kuba.
Melihat kejadian tersebut makan Uni Soviet memanfaatkan sedikit celah yang ada yaitu
dengan cara mengajak Kuba untuk bekerjasama, karena Uni Soviet juga memiliki kebijakan untuk

membantu negara-negara dunia ketiga yang baru saja merdeka. Kemudian karena Kuba meihat
adanya tawaran kerjasama dari Uni Soviet akhirnya Kuba setuju. Mereka bekerjasama untuk
mendirikan pangkalan rahasia di Kuba, dan pengiriman rudal tersebut berlangsung selama dua tahap
yaitu pada tanggal 8 September 1862 dan 16 September 1962. Amerika sama sekali tidak
mengetahui proses pengiriman tersebut sampai pada akhirnya saat tanggal 14 Oktober 1962
pesawat U-2 yaitu pesawat pengintai asal Amerika mengetahui adanya pembangunan pangkalan
rudal di San Cristobal, Kuba bagian barat.
Menurut EXCOMM (Executive Comittee of the National Security Council) Amerika melakukan
5 tindakan untuk merespon adanya pembangunan tersebut yaitu diam saja, diplomasi menekan
terhadap Uni Soviet, penyerangan udara, penyerangan militer secara total, dan blokade.

seiring berjalannya waktu yang telah dilakukan Amerika untuk mencegah terjadinya perang nuklir
akhirnya pada tanggal 28 Oktober 1962 presiden John F. Kennedy bertemu dengan Sekretaris Jendral
Uni Soviet yaitu Nikita Khrushchev. Mereka berdua bertemu untuk merundingkan dan menentukan
jalan terbaik bagi kedua negara. Akhirnya mereka berdua sepakat untuk melepas masing-masing
rudal antara kedua negara, yaitu rudal milik Amerika yang ada di Turki dan rudal milik Uni Soviet yang
ada di Kuda. Kemudia antara Kennedy dengan Kurshchev membuat perjanjian yang isinya :
1) You would agree to remove these weapons systems from Cuba under appropriate United Nations
observation and supervision; and undertake, with suitable safe-guards, to halt the further
introduction of such weapon systems into Cuba.

2) We, on our part, would agree—upon the establishment of adequate arrangements through the
United Nations, to ensure the carrying out and continuation of these commitments (a) to remove
promptly the quarantine measures now in effect and (b) to give assurances against the invasion of
Cuba.
Inti dari perjanjian tersebut adalah mencabut pangkalan rudal di Kuba atas pengawasan dari
PBB, mencabut semua blokade, dan berjanji bahwa Kuba tidak akan mendapat serangan. Pada
akhirnya Amerika Serikat dan Uni Soviet mencabut pangkalan rudal masing-masing, yaitu di Kuba dan
Turki.

Hubungan Antara Amerika Serikat dengan Kuba pada Saat ini
Tepat pada tanggal 11 April 2015 Presiden AS Barrack Obama dan Presiden Kuba Raul Castro
bertemu untuk pertama kalinya di Panama pada saat sela-sela Obama menyelesaikan pertemua KTT.
Pertemuan ini merupakan pertemuan yang ditunggu-tunggu karena hampir dari setengah abad
kedua negara ini bermusuhan. Pada pertemuan yang resmi tersebut mereka membicarakan tentang
rencana membuka lembaran baru antara kedua negara dimana mereka ingin memperbaiki hubungan
mereka. Presiden Castro mengatakan, dia bersedia membahas segala hal, dan Presiden Obama
mengatakan, dia akan terus menunjukkan keprihatinan Amerika mengenai kebebasan politik di Kuba.
Namun Obama juga ingin fokus pada masa depan dan mengatakan tidak ingin terjebak dalam
ideologi. amerika juga berencana untuk melepas Kuba dari daftar negara pendukung terorisme.
Kemudian Washington dan Havana berupaya memulihkan hubungan diplomatik secara penuh. Ia

juga mengatakan mayoritas rakyat Amerika mendukung pemulihan hubungan dengan Kuba dan
bahwa upaya-upaya itu pun mendapat dukungan berlimpah dari rakyat Kuba.
https://engkongyudo.wordpress.com/2012/02/02/krisis-misil-kuba-1962-main-part/

http://www.voaindonesia.com/content/perbaiki-hubungan-dengan-kuba-obama-dikritikkeras/2716296.html
http://www.voaindonesia.com/content/presiden-amerika-dan-kuba-sepakat-buka-lembaranbaru/2716170.html