SISTEM INFORMASI GEOGRAFI PENDIDIKAN KOT

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI PENDIDIKAN KOTA BOGOR BERBASIS
WEB DENGAN MENGGUNAKAN QUANTUM GIS
Ulfiah (11105684)
Jurusan Sistem Informasi, Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya, 100, Pondok Cina, Depok
E-mail: fian.ulfi@gmail.com
ABSTRAK
Teknologi SIG (Sistem Informasi Geografis)/Geographic Information System
(GIS) merupakan suatu teknologi mengenai geografis yang telah sangat berkembang.
Saat ini telah dikenal istilah-istilah Desktop GIS, WebGIS, dan Database Spatial yang
merupakan wujud perkembangan teknologi Sistem Informasi Geografis untuk
memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang hanya dapat dijawab dengan
teknologi SIG ini.
Penulisan ini akan membahas tentang pembuatan situs Sistem Informasi
Geografis Pendidikan Kota Bogor dengan menggunakan data-data yang didapatkan dari
Diknas Kota Bogor dan internet. Aplikasi WebGis ini dibuat dengan menggunakan
aplikasi QuantumGIS, MapServer, PostgreSQL/PostGIS dan Chameleon sebagai
frameworknya. Sedangkan bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP, HTML,
dan CSS.
Dengan adanya Aplikasi WebGIS ini, pengguna diharapkan menjadi lebih mudah

dalam mendapatkan informasi mengenai sarana pendidikan yang ada di kota Bogor.
Kata Kunci : Sistem Informasi Geografis, Quantum GIS, Pendidikan Kota Bogor.

PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Saat ini kebutuhan untuk
memperoleh informasi secara cepat dan
mudah telah menjadi kebutuhan pokok
bagi masyarakat dunia, tidak terkecuali
bagi masyarakat Indonesia, terutama
bagi kalangan pelajar, mahasiswa,
pengusaha dan sebagainya. Salah satu
informasi yang dibutuhkan masyarakat
pada saat ini adalah kebutuhan informasi

geografis. Teknologi SIG (Sistem
Informasi Geografis) / Georaphic
Information System (GIS) merupakan
suatu teknologi mengenai geografis yang
memiliki

kemampuan
dalam
memvisualisasikan data spasial berikut
atribut-atributnya, seperti memodifikasi
bentuk, warna, ukuran, dan symbol.

Kota Bogor memiliki berbagai
macam informasi (data non spasial)
yang berhubungan dengan lokasi
geografisnya (data spasial), seperti
informasi jalan dan lokasi suatu fasilitas
umum. Seperti sekolah, tempat-tempat

perbelanjaan, tempat ibadah, tempat
wisata dan lain sebagainya. Tentunya
informasi tersebut dibutuhkan oleh
berbagai
pihak dengan berbagai
keperluannya masing-masing.


Batasan Masalah
Batasan masalah dari aplikasi ini
adalah memberikan informasi kepada
pengguna mengenai titik-titik lokasi

sarana pendidikan formal untuk jenjang
SMA, MA dan SMK serta informasiinformasi yang terkait didalamnya.

Tujuan Penulisan
Tujuan tulisan ini adalah untuk
membuat sebuah aplikasi berbasis web
untuk membantu memberikan informasi
kepada pengguna dalam bentuk peta
(WebGIS) yang diharapkan dapat lebih

menarik untuk dilihat dan lebih mudah
untuk dipahami, serta untuk mengetahui
perkembangan di bidang pendidikan
khususnya SMA, MA dan SMK di
wilayah kota Bogor.


Metode Penelitian
Metode
Penelitian
yang
mengumpulkan
digunakan
adalah
berbagai referensi, seperti informasi dan
teori
tentang
software-software
pendukung dalam pembuatan WebGIS.

Penulis juga melakukan pengumpulan
data dari internet serta dengan
berkunjung langsung ke kantor dinas
pendidikan kota Bogor.

TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Informasi Geografis
Era
komputerisasi
telah
membuka wawasan dan paradigma baru
dalam proses pengambilan keputusan
dan penyebaran informasi. Data yang
merepresentasikan dunia nyata dapat
disimpan dan diproses sedemikian rupa
sehingga dapat disajikan dalam bentukbentuk yang lebih sederhana dan sesuai
kebutuhan.
Sejak pertengahan tahun 1970an, telah dikembangkan sistem-sistem
yang secara khusus dibuat untuk

menangani masalah informasi yang
bereferensi geografis dalam berbagai
cara dan bentuk. Masalah-masalah ini
mencakup :
1. Pengorganisasian data dan informasi
2. Penempatan informasi pada lokasi

tertentu
3. Melakukan komputasi, memberikan
ilustrasi keterhubungan informasi,
beserta
analisa-analisa
spasial
lainnya.

Sebutan umum untuk sistemsistem yang menangani masalahmasalah
tersebut
adalah
Sistem
Informasi Geografis (SIG).
Model Data SIG
Data dalam SIG dikelompokkan
dalam dua bagian, yaitu data spasial dan
data non spasial.
Data spasial merupakan data
yang memuat tentang lokasi suatu objek
dalam peta berdasarkan posisi geografi

objek tersebut di dalam bumi dengan
menggunakan sistem koordinat.
Data spasial mempunyai dua
elemen dasar, antara lain:
a. Lokasi
Lokasi umumnya mengacu pada
letak geografi suatu objek dalam
sistem koordinat bumi, akan tetapi
kode geografi lainnya juga dapat
dipergunakan. Sebagai contoh, kode
pos.
b. Atribut
Atribut merupakan karakteristik
atau ciri dasar dari suatu objek.
Data non spasial adalah data
yang merepresentasikan aspek-aspek
deskriptif
dari
fenomena
yang

dimodelkannya. Data ini sering disebut
juga data atribut. Dalam suatu peta,
atribut biasanya disajikan sebagai teks
atau legenda peta.
Hingga saat ini, secara umum,
persepsi manusia mengenai data spasial
dapat direpresentasikan dalam dua
bentuk, yaitu model data vektor dan
model data raster.
Subsistem SIG
Sistem Informasi Geografis dapat
diuraikan menjadi beberapa subsistem,
yaitu:

1. Data Input
Subsistem ini bertugas untuk
mengumpulkan
dan
mempersiapkan data spasial dan
atribut dari berbagai sumber.

Subsistem
ini
pula
yang
bertanggung
jawab
dalam
mengkonversi
atau
mentransformasikan
formatformat data aslinya ke dalam
format-format yang digunakan
oleh SIG.
2. Data Output
Subsistem ini menampilkan atau
menghasilkan keluaran seluruh
atau sebagian basis data seperti
tabel grafik, peta, dan lain-lain.
3. Manajemen Data
Subsistem ini mengorganisasikan

baik data spasial maupun atribut
ke dalam sebuah basis data
sedemikian rupa sehingga mudah
dipanggil, diperbaharui, dan
diperbaiki.
4. Analisis dan Manipulasi Data
Subsistem
ini
menentukan
informasi-informasi yang dapat
dihasilkan oleh SIG. Selain itu,
subsistem ini juga melakukan
manipulasi dan pemodelan data
untuk menghasilkan informasi
yang diharapkan.
Jenis Peta
Peta
merupakam
penyajian
secara grafis kumpulan data mentah

maupun yang telah dianalisis atau
informasi sesuai lokasinya. Pada
hakikatnya, peta berfungsi sebagai alat
peraga untuk menyajikan informasi yang
terkandung di dalam suatu wilayah. Peta
harus mengandung informasi yang
hendak disampaikan kepada pengguna.
Berdasarkan
data
yang
terkandung dalam suatu peta, maka peta

dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu
peta dasar dan peta tematik.
1. Peta Dasar
Peta dasar berisi data mengenai jalan,
garis batas wilayah pemerintahan,
sungai dan danau, taman, lahan, dan
nama tempat.
2. Peta Tematik
Peta tematik merupakan peta yang
menyajikan informasi berdasarkan
tema tertentu. Tema merupakan
kumpulan
data
yang
telah
dikelompokkan berdasarkan kriteria
tertentu dan ditampilkan dalam
bentuk arsiran/warna.
Peta tematik terdiri dari:
a. Peta Bisnis
Peta ini berisi data yang berhubungan
dengan produk konsumen, pelayanan
jasa keuangan, data kependudukan,
pembangunan tempat bisnis, tingkat
kejahatan,
telekomunikasi,
perumahan, transportasi, pelayanan
kesehatan, dan periklanan.
b. Peta Lingkungan
Peta ini berisi data yang berhubungan
dengan cuaca, resiko kerusakan
lingkungan, sumber daya alam,
topografi,
pengambilan
gambar
satelit, dan data lingkungan.
c. Peta Referensi Umum
Peta ini merupakan peta yang
menyajikan data dunia dan negaranegara.
Komponen
Geografis

Sistem

Informasi

Secara umum, Sistem Informasi
Geografis bekerja berdasarkan integrasi
komponen, yaitu: hardware, software,
data, manusia, dan metode. Kelima
komponen tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:

1. Hardware
Sistem Informasi Geografis memerlukan
spesifikasi komponen hardware yang
sedikit lebih tinggi dibanding spesifikasi
komponen sistem informasi lainnya. Hal
tersebut disebabkan karena data yang
digunakan dalam SIG, penyimpanannya
membutuhkan ruang yang besar dan
dalam proses analisanya membutuhkan
memory yang besar dan processor yang
cepat. Beberapa hardware yang sering
digunakan dalam Sistem Informasi
Geografis adalah: personal computer
(PC), mouse, digitizer, printer, plotter,
dan scanner.
2. Software
Sebuah
software
SIG
haruslah
menyediakan fungsi dan tool yang
mampu melakukan penyimpanan data,
analisis, dan menampilkan informasi
geografis.
Dengan demikian elemen yang harus
terdapat dalam komponen software SIG
adalah:
a. Tools untuk melakukan input dan
transformasi data geografis
b. Sistem Manajemen Basis Data.
c. Tools yang mendukung query
geografis, analisis, dan visualisasi.
d. Geographical User Interface (GUI)
untuk memudahkan akses pada
tool geografi.
3. Data
Hal yang merupakan komponen penting
dalam SIG adalah data. Secara
fundamental, SIG bekerja dengan 2 tipe
model data geografis, yaitu model data
vector dan model data raster. Dalam
model data vector, informasi posisi
point, garis, dan polygon disimpan
dalam bentuk koordinat x,y. Bentuk
garis, seperti jalan dan sungai
dideskripsikan sebagai kumpulan daru

koordinat-koordinat
point.
Bentuk
polygon, seperti daerah penjualan
disimpan sebagai pengulangan koordinat
yang tertutup. Data raster terdiri dari
sekumpulan grid atau sel seperti peta
hasil scanning maupun gambar atau
image. Masing-masing grid memiliki
nilai tertentu yang bergantung pada
bagaimana image tersebut digambarkan.
4. Manusia
Komponen manusia memegang peranan
yang sangat menentukan, karena tanpa
manusia maka sistem tersebut tidak
dapat diaplikasikan dengan baik. Jadi
manusia menjadi komponen yang
mengendalikan suatu sistem sehingga
menghasilkan suatu analisa yang
dibutuhkan.
5. Metode
SIG yang baik memiliki keserasian
antara rencana desain yang baik dan
aturan dunia nyata, dimana metode,
model dan implementasi akan berbeda
untuk setiap permasalahan.

Gambar 1 Komponen Sistem Informasi
Geografis

QuantumGIS
Quantum GIS adalah aplikasi
SIG gratis yang mencakup pemetaan,
analisis spasial, dan beberapa fitur
DesktopGIS lainnya. Aplikasi ini sama

dengan paket aplikasi GIS komersial
namun aplikasi ini didistribusikan secara
gratis
dibawah
lisensi
GNU,
QuantumGIS mendukung format data
vektor, raster, dan database (PostGIS
dan Oracle). QuantumGIS juga dapat
diprogram ulang untuk mengerjakan
tugas yang berbeda atau lebih spesifik.
Aplikasi ini juga merupakan
suatu aplikasi multi-platform yang dapat
dijalankan pada sistem operasi yang
berbeda-beda termasuk MacOS X,
Linux, Unix dan Windows XP.
Mapserver
Software
digunakan
dalam
perancangan SIG ini adalah MapServer.
MS4W (MapServer for Windows) adalah
paket instalasi MapServer untuk
platform Windows. Dimana MapServer
(http://mapserver.gis.umn.edu)
merupakan aplikasi freeware dan Open
Source untuk dapat menampilkan SIG di
web. MS4W dilengkapi dengan berbagai
modul tambahan (optional) yang
mempermudah kita membangun dan
mengadministrasi sistem WebGIS.
Saat ini, selain dapat mengakses
MapServer sebagai program CGI,
MapServer juga dapat diakses sebagai
modul MapScript, melalui berbagai
bahasa pemrograman, seperti PHP, Perl,
Python, Java dan lain sebagainya. Akses
fungsi-fungsi MapServer melalui skrip
akan lebih memudahkan pengembangan
aplikasi WebGIS.
Untuk
menjalankan
dan
menampilkan peta yang dihasilkan oleh
MapServer, diperlukan dua file yaitu
Map File dan HTML File. Map File
berisikan konfigurasi penyajian peta
yang ditulis dalam bahasa dan sintaks
tersendiri. Informasi ini kemudian diolah
dan disajikan oleh program MapServer.
Sedangkan file HTML digunakan untuk

melakukan format penyajian hasil (peta).
Gambar 2.10
menyajikan proses
penyajian peta.
File HTML dapat berupa HTML
biasa atau template yang disisipi sintaks
MapServer atau file HTML yang disisipi
PHP/Mapscript.

Sebelum
membuat
aplikasi
WebGIS menggunakan MapServer, hal
yang harus diperhatikan adalah arsitektur
penyimpanan file MapServer dan data
SIG. Secara umum ada tiga kategori data
yang dimiliki yaitu:
a. File MapServer
Map file dan PHP/MapScript
b. File HTML dan gambar/grafis
File web dan gambar yang
disertakan
c. Data SIG
Data vektor dan citra (raster) yang
digunakan.

Gambar 2 Proses Penyajian Peta oleh
MapServer

Chameleon
Chameleon adalah framework
yang dapat digunakan dengan baik pada
webGis. Dapat digunakan secara
berdampingan atau full integrated
dengan dengan Mapserver berdasarkan
spesifikasi yang ditentukan oleh Open
Geospatial
Consortium
(OGC).
Chameleon sebagai sebuah produk dari
Open Source yang dibangun dengan
bahasa pemprograman PHP.
Chameleon memberikan akses
yang sederhana ke beberapa fitur yang
hanya bisa diakses dalam MapScript
dimana telah disediakan sebuah script
yang telah jadi sebagai komponen yang
dapat digunakan. Dengan Chameleon
seorang yang bukan programmer
memunkingkan
untuk
memasukan
komponen pada applikasi webGis.
Gambar
berikut
mengilustrasikan
konfigurasinya:

Gambar 3 Konfigurasi Chameleon yang
digunakan dengan MapServer

Chameleon terdiri lebih dari 300
script PHP yang memberikan fungsi dan
akses widgets pada WebGIS. Kita
tidak mesti mengetahui bagaimana script
ini bekerja karena dibangun dengan PHP
MapScript jadi Chameleon dapat dengan
mudah diberikan HTML tag. Sebagai
contoh penggunaan HTML Tag seperti
melakukan desain untuk menambahkan
peta, scalebar, legend, query tool,
printing tools dan applikasi-aplikasi
lainnya.

Pengembang
aplikasi
yang
menggunakan
Chameleon
dapat
melakukannya
hanya
dengan
menambahkan Tag pada halaman
HTML. Cara seperti ini disebut dengan

CWC2 tag sebuah konfigurasi untuk
komponen client WebGIS. Penggunaan
Tags ini memberikan metode yang
sederhana dalam penambahan sebuah
halaman
pada
aplikasi
web.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Permodelan menggunakan UML
(Unified Modelling Languange)
1. Use Case Diagram
Sebuah
Use
Case
mempresentasikan sebuah interaksi
antara aktor dengan sistem dan
menggambarkan fungsionalitas yang
diharapkan dari sebuah SIG Pendidikan
Kota Bogor. Diagram tersebut terdiri
dari tiga Aktor dan dua belas Use Case.
Di dalam diagram tersebut terdapat
beberapa extend yang digunakan untuk
menunjukkan bahwa satu Use Case
merupakan tambahan fungsionalitas dari
Use Case lainnya jika kondisi tertentu
terpenuhi.

Gambar 5 Activity Diagram Sistem Informasi
Geografis Pendidikan Kota Bogor

3. Sequence Diagram

Gambar 4 Use Case Diagram Sistem
Informasi Geografis Pendidikan Kota Bogor

2. Aktivity Diagram
Aktivity
Diagram
menggambarkan berbagai alur aktivitas
secara umum dalam sistem yang sedang
dirancang, bagaimana masing-masing
alur berawal, decision yang mungkin
terjadi dan bagaimana berakhir.

Gambar 6 Sequence Diagram Sistem
Informasi Geografis Pendidikan Kota Bogor

Sequence Diagram menggambarkan
interaksi antar objek di dalam sistem.
Sequence
Diagram
diatas
menggambarkan scenario atau rangkaian

langkah-langkah yang dilakukan dalam
sistem yang terdiri dari satu actor dan
tujuh
participant
dengan
garis
lifelinenya, dan dua belas message.

Tahap pengumpulan data adalah tahap
kedua yang dilakukan penulis dalam
menampilkan
data-data
mengenai
informasi
geografis
yang
ingin
ditampilkan. Data non-spasial di dapat
dari Diknas Kota Bogor dan data spasial
yang ditampilkan didapat dari hasil
browsing pada media internet.
Digitasi Peta pada Quantum GIS

Gambar 7 Bagan Langkah Pembuatan
SIG

Penentuan Daerah/Wilayah

Teknik digitasi peta pada
prinsipnya adalah pembuatan peta
melalui proses komputer. Penyimpanan
file di komputer dari hasil digitasi peta
tersebut dikelompokkan berdasarkan
pada layer-layer yang sesuai dengan
tipenya masing-masing. Dalam proses
pembuatan digitasi peta Kota Bogor ini
digunakan 3 jenis layer, yaitu tipe
polygon (polygon), tipe titik (point) dan
tipe garis (line). Pada setiap proses
digitasi, ditambahkan sejumlah atribut
sesuai kebutuhan masing-masing objek,
yang nantinya akan ditampilkan sebagai
suatu informasi pada objek tersebut.
Dalam pembuatan nama file .shp dan
atribut menggunakan huruf kecil dan
tanpa spasi.

Di dalam Sistem Infomasi
Geografis harus terdapat peta suatu
daerah / wilayah tertentu ataupun suatu
simbol yang menggambarkan objek
tertentu dan terdapat indeks warna agar
informasi yang ditampilkan dapat
terlihat dengan jelas. Pada penulisan ini,
penulis menetapkan pembahasan Sistem
Informasi Geografis pada Kota Bogor
bidang pendidikan khususnya SMA, MA
dan SMK baik negeri maupun swasta.
Pengumpulan
Nonspasial

Data

Spasial

dan

Gambar 8 Tampilan hasil akhir
Pendigitasian

Konversi File.shp menjadi Tabel pada
PostgreSQL
Untuk menampung konversi dari
file
.shp
menjadi
tabel-tabel
menggunakan database baru dengan
nama datasma, lalu file .shp tersebut
akan dihubungkan melalui PostGIS
connection dari software Quantum GIS.
Setelah koneksi terhubung, setiap file
.shp akan dikonversi ke postgresSQL.
Pengisian Tabel
Pengisian Tabel pada pgAdmin
III dilakukan untuk mengisi, mengubah
atau menambah data pada field-field
yang sebelumnya telah dilakukan pada
saat pendigitasian.

menampilkan
jalan
dengan
cara
mengakses jalan.shp yang tersimpan di
folder ini.
Subfolder etc digunakan untuk
menyimpan
gambar-gambar
berekstension .png yang berfungsi
sebagai simbol pada legenda yang
melambangkan smanegeri, smaswasta,
smknegeri, dan smkswasta serta untuk
menyimpan informasi lainnya yang
diperlukan.
Subfolder htdocs berisi file-file
untuk membuat tampilan WebGIS Kota
Bogor. Subfolder map berisi file
bogor.map yang digunakan untuk
menghubungkan antara file yang
berekstension .shp dan database
PostgreSQL dengan Chameleon.

Pembuatan
WebGis
dengan
Chameleon pada MapServer dan
Database
Penggabungan
menggunakan PHP
Untuk
mendukung
pengembangan
aplikasi,
penulis
membuat folder yang akan digunakan
untuk menampung aplikasi yang telah
dibuat. Folder yang dipakai untuk
menyimpan aplikasi adalah folder bogor,
folder
ini
berada
di
dalam
C:\ms4w\apps .
Folder
bogor
terdiri
dari
subfolder data, etc, htdocs dan map.
data
berfungsi untuk
Subfolder
menyimpan data lokal (.shp) yang akan
digunakan,
misalnya
penulis

PENUTUP
Kesimpulan
Pada Web GIS Pendidikan Kota
Bogor ini menyajikan peta digital yang
di
dalamnya
terdapat
informasi

Gambar 9 Tampilan Halaman Peta

mengenai titik-titik lokasi bangunan
sarana pendidikan yang ada di Kota
Bogor khusus untuk jenjang SMA/MA,
dan SMK baik Negeri maupun Swasta
Dengan adanya Web GIS ini,
pengguna dapat dengan mudah mencari

lokasi
dan
informasi
mengenai
SMA/MA dan SMK yang sedang dicari,
karena disajikan dalam bentuk peta
sehingga mudah untuk diketahui
lokasinya. Selain itu juga web ini di
design semenarik mungkin dengan
simbol-simbol (legenda) yang lucu-lucu
agar pengguna tidak merasa bosan.
Selain itu juga setiap layer di
Saran
Penulis menyadari bahwa masih
terdapat beberapa kekurangan dalam
aplikasi ini, untuk itu melalui bagian ini
penulis hendak memberikan saran bagi
pengembangan
dan
penyempurna
selanjutnya. Salah satu kekurangan
aplikasi ini adalah data yang digunakan
masih banyak yang tidak lengkap karena
keterbatasan sumber yang penulis miliki
oleh karena itu penulis berharap dalam
pengembangan webGIS ini data yang
digunakan benar-benar sangat lengkap
agar informasi yang disajikan menjadi
lebih baik dan menjadi lebih maksimal

padupadankan dengan warna yang sesuai
agar pengguna dapat dengan nyaman
melihatnya.
Web GIS ini juga dilengkapi
dengan profil Kota Bogor seperti letak
geografis, iklim, bentuk, arti lambang
dan visi-misi Kota Bogor.

lagi. Selain itu alangkah baikknya jika
webGIS ini menggunakan peta 3
dimensi seperti Google Earth, namun
dengan software yang terbatas maka hal
ini tidak dapat diterapkan pada WebGIS
ini. Semoga di kemudian hari dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, akan ada software pendukung
untuk pembuatan webGIS seperti yang
telah penulis sebutkan tadi.
Demikian saran yang dapat
diajukan oleh penulis, semoga aplikasi
ini dapat dikembangkan menjadi lebih
baik dan lebih bermanfaat dimasa
mendatang.

This document was created with Win2PDF available at http://www.daneprairie.com.
The unregistered version of Win2PDF is for evaluation or non-commercial use only.

Dokumen yang terkait

SISTEM OTOMATISASI SONAR (LV MAX SONAR EZ1) DAN DIODA LASER PADA KAPAL SELAM

15 214 17

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

ANALISIS SISTEM TEBANG ANGKUT DAN RENDEMEN PADA PEMANENAN TEBU DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (Persero) PABRIK GULA DJOMBANG BARU

36 327 27

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

SIMULASI SISTEM KENDALI KECEPATAN MOBIL SECARA OTOMATIS

1 82 1

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

JUDUL INDONESIA: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI KOTA METRO\ JUDUL INGGRIS: IMPLEMENTATION OF INCLUSIVE EDUCATION IN METRO CITY

1 56 92