PERBANDINGAN SISTEM BIAYA TRADISIONAL DENGAN SISTEM BIAYA ABC

PERBAN D I N GAN SI STEM BI AYA TRAD I SI ON AL
D EN GAN SI STEM BI AYA ABC
N URH AYATI
Pr ogr a m St u di Te k n ik I n du st r i
Fa k u lt a s Te k n ik
Un ive r sit a s Sum a t e r a Ut a r a

BAB I
PEN D AH ULUAN
1 .1

Sist e m Bia ya Tr a disiona l
Dalam sist em secara t radisional dapat dilihat bahwa biaya–biaya yang t erlibat
biasanya hanya biasa langsung saj a, yait u biaya t enaga kerj a dan biaya m at erial.
Nam un seiring dengan berj alannya wakt u m uncul biaya–biaya yang bisa di
golongkan kedalam biaya langsung. Biaya–biaya t ersebut sepert i biaya reperasi,
perawat an, ut ilit as, dan lain sebagainya. Sist em biaya akan m em bebankan biaya
t idak langsung kepada basis alokasi yang t idak represent at if.
Unt uk m enget ahui apakah sist em biaya suat u organisasi m em but uhkan
perbaikan, m enurut Dauglas T. Hicks, t erdapat beberapa karakt erist ik yang dapat
sigunakan sebagai pet unj uk, yait u :

1. Present ase dari biaya t ak langsung m enj adi bagian besar dari t ot al biaya,
at au biaya overhead m eningkat t erus m enerus beberapa t ahun t erakhir.
Kecenderungan yang t erj adi pada t ahun–t ahun t erakhir dari suat u
perusahaan adalah penggant ian yan gberulang oleh t enaga kerj a dengan
t eknologi. Biaya t eknologi sem akin besar, biaya buruh yang diperlukan
m enj adi sem akin rendah. Hasil akhirnya adalah biaya yang lebih besar akan
dialokasikan kepada basis yang lebih kecil
2. Operasi- operasi yang m enggunakan t enaga kerj a langsung t elah digant ikan
oleh m esin- m esin ot om at is. Penam bahan peralat an yang m am pu berj alan
t anpa bant uan t enaga kerj a langsung dapat m enyebabkan dist orsi pada
dist ribusi biaya t ak langsung, j ika t enaga kerj a langsung t et ap digunakan
sebagai basis alokasi oleh perusahaan.
3. Banyak
operasi
yang
dapat
dilakukan
dengan
sedikit
int ervensi

m anusia.Banyak operasi m em iliki wakt u siklus yang signifikan, dim ana hal ini
dapat dilihat dengan hanya sedikit perhat ian yang diperlukan dari pekerj a dan
pada saat sepert i it ulah biaya t idak didasarkan pada proses, t et api pada set
up dan t enaga kerj a langsung, m aka akan t erj adi kesalahan pada dist ribusi
biaya.
4. Adanya m anusia m enggunakan m esin dan m esin m enggunakan m anusia.
Pada banyak fasilit as t erdapat beberapa operasi dim ana pekerj a dibant u
peralat an dalam m elaksanakan akt ivit asnya dan pekerj a m em egang kendali,
selain it u j uga ada operasi dim ana pekerj a m elakukan aksi sederhana sebagai
m at erial handling unt uk peralat an yang sedang bekerj a. Dua sit uasi yang
berbeda ini m em erlukan dist ribusi biaya dengan pendekat an yang berbeda,

© 2004 Digit ized by USU digit al library

1

Jika hanya sat u m et oda yang digunakan m aka akan t erj adi kesalahan dalam
pem bebanan biaya.
Pada sist em biaya t radisional, dalam m engalokasikan biaya pabrik t idak
langsung ke unit produksi, t et api dit em puh cara sebagai berikut : yait u pert am a

dilakukan alokasi biaya keseluruh unit organisasi yang ada, set elah it u biaya unit
organisasi dialokasikan lagi keset iap unit produksi. Unsur- unsur biaya bersam a
dialokasikan secara proporsional dengan m enggunakan suat u indikat or at au fakt or
pem banding yang sesuai, sedangkan unsur- unsur biaya yang lainnya dialokasikan
secara langsung, sesuai dengan perhit ungan langsungnya m asing- m asing.
Pada perusahaan indust ri yang m enghasilkan beberapa j enis produk,
biasanya t erj adi berbagai j enis unsur biaya gabungan yang harus dialokasikan
keset iap produk gabungan yang bersangkut an pada t it ik pisahnya m asing- m asing.
1 .2 . Sist e m Bia ya Act ivit y- Ba se d Cost ing ( ABC)
Act ivit y- Based Cost ing ( ABC) t elah dikem bangkan pada organisasi sebagai
suat u solusi unt uk m asalah- m asalah yang t idak dapat diselesaikan dengan baik oleh
sist em biaya t radisional, Sist em biaya ABC ini m erupakan hal yang baru sehingga
konsepnya m asih dan t erus berkem bang, sehingga ada berbagai defenisi yang
m enj elaskan t ent ang sist em biaya ABC it u sendiri.
Beberapa ahli m anaj em en biaya m em berikan defenisi m engenai sist em biaya
Act ivit y Based Cost ing sebagai berikut :
1 . W a yne J. M or se , Ja m e s R. D a vis da n A. L. H a r t gr a ve s
Dalam bukunya Managem ent Account ing ( 1991) m em berikan defenisi m engenai
Act ivit y- Based Cost ing ( ABC) , sebagai sist em pengalokasian dan pengalokasian
kem bali biaya keobj ek biaya dengan dasar akt ivit as yang m enyebabkan biaya.

Sist em ABC ini didasarkan pada pem ikiran bahwa akt ivit as penyebab biaya dan
biaya akt ivit as harus dialokasikan keobj ek biaya dengan dasar akt ivit as biaya
t ersebut dikonsum sikan. Sist em ABC ini m enelusuri biaya ke produk sebagai
dasar akt ivit as yang digunakan unt uk m enghasilkan produk t ersebut .
2 . Ra y H . Ga r r ison
Dalam bukunya Managerial Account ing ( 1991) m em berikan defenisi m engenai
Act ivit y- Based Cost ing ( ABC) , sebagai suat u m et ode kalkulasi biaya yang
m encipt akan suat u kelom pok biaya unt uk set iap kej adian at au t ransaksi
( akt ivit as) dalam suat u organisasi YaI lg berlaku sebagai pem acu biaya. Biaya
overhead kem udian dialokasikan ke produk dan j asa dengan dasar j um lah dari
kej adian at au t ransaksi produk at au j asa yang dihasilkan t ersebut .
3 . D ou gla s T. H ick s
Dalam bukunya Act ivit y- Based Cost ing for Sm all and Mid- sized Busines An
I m plem ent at ion Guide ( 1992) m em berikan defenisi m engenai Act ivit y- Based
Cost ing ( ABC) , sebagai m erupakan sebagai suat u konsep akunt ansi biaya yang
berdasarkan at as pem ikiran bahwa produk m engkonsum si akt ivit as dan akt ivit as
yang m enim bulkan biaya. Dalam sist em biaya ABC ini dirancang sedem ikian rupa
sehingga set iap biaya yang t idak dapat dialokasikan secara langsung kepada
produk, dibebankan kepada produk berdasarkan akt ivit as dan biaya dari set iap
akt ivit as kem udian dibebankan kepada produk berdasarkan konsum si m asingm asing akt ivit as t ersebut .

4 . L. Ga yle Ra ybu r n
Dalam bukunya Cost Account ing- Using Cost Managem ent Approach ( 1993)
m em berikan defenisi m engenai Act ivit y- Based Cost ing ( ABC) , sebagai suat u
sist em yang m engakui bahwa pelaksanaan akt ivit as m enim bulkan konsum si
sum ber daya yang dicat at sebagai biaya, at au dengan kat a lain bahwa ABC
t ersebut adalah m erupakan pendekat an kalkulasi biaya yang berbasis pada

© 2004 Digit ized by USU digit al library

2

t ransaksi. Sist em biaya ABC it u sendiri adalah m engalokasikan biaya ke t ransaksi
dari akt ivit as yang dilaksanakan dalam suat u organisasi, dan kem udian
m engalokasikan biaya t ersebut secara t epat ke produk sesuai dengan pem akaian
akt ivit as set iap produk.
5 . Ch a r le s T. H or ngr e n , Ga r y L. Sun de m da n W illia m O. St r a t t on
Dalam bukunya I nt roduct ion t o Managem ent Account ing ( 1996) m em berikan
defenisi m engenai Act ivit y- Based Cost ing ( ABC) , sebagai suat u sist em yang
m erupakan pendekat an kalkulasi biaya yang m em fokuskan pada akt ivit as
sebagai obj ek biaya yang fundam ent al ist em ABC ini m enggunakan biaya dari

akt ivit as t ersebut sebagai dasar unt uk m engalokasikan biaya keobj ek biaya yang
lain sepert i produk, j asa, at au pelanggan.
1 .3 . M a n fa a t da n Ke u nggu la n da r i Sist e m Bia ya Act ivit y- Ba se d Cost in g
( ABC)
1 .3 .1 . M a nfa a t D a r i Sist e m Act ivit y- Ba se d Cost in g ( ABC)
Manfaat sist em biaya Avt ivit y- based Cost ing ( ABC) bagi pihak m anaj em en
perusahaan adalah :
1. Suat u pengkaj ian sist em biaya ABC dapat m eyakinkan pihak m anaj em en bahwa
m ereka harus m engam bil sej um lah langkah unt uk m enj adi lebih kom pet it if.
Sebagai hasilnya, m ereka dapat berusaha unt uk m eningkat kan m ut u sam bil
secara sim ult an fokus pada pengurangan biaya yang m em ungkinkan. Analisis
biaya ini dapat m enyorot i bagaim ana benar- benar m ahalnya proses
m anufakt uring, hal ini pada gilirannya dapat m em acu akt ivit as unt uk
m engorganisasi proses, m em perbaiki m ut u, dan m engurangi biaya.
2. Pihak m anaj em en akan berada dalam suat u posisi unt uk m elakukan penawaran
kom pet it if yang lebih waj ar.
3. Sist em biaya ABC dapat m em bant u dalam pengam bilan keput usan ( m anagem ent
decision m aking) m em buat - m em beli yang m anaj em en harus lakukan, disam ping
it u dengan penent uan biaya yang lebih akurat m aka m aka keput usan yang akan
diam bil oleh phak m anaj em en akan lebih baik dan t epat . Hal ini didasarkan

bahwa dengan akurasi perhit ungan biaya produk yang m enj adi sangat pent ing
dalam iklim kom pet isi dewasa ini.
4. Mendukung perbaikan yang berkesinam bungan ( cont inius im provem ent ) , m elalui
analisa akt ivit as, sist em ABC m em ungkinkan t indakan elem inasi at au perbaikan
t erhadap akt ivit as yang t idak bernilai t am bah at au kurang efisien. Hal ini
berkait an erat dengan m asalah produkt ivit as perusahaan.
5. Mem udahkan Penent uan biaya- biaya yang kurang relevan ( cost reduct ion) , pada
sist em t radisional, banyak biaya- biaya yang kurang relevan yang t ersem bunyi.
Sist em ABC yang t ransparan m enyebabkan sum ber- sum ber biaya t ersebut dapat
diket ahui dan dielim inasi.
6. Dengan analisis biaya yang diperbaiki, piliak m anaj em en dapat m elakukan
analisis yang lebih akurat m engenai volum e produksi yang diperlukan unt uk
m encapai im pas ( break even) at as produk yang bervolum e rendah.
1 .3 .2 . Ke un ggula n da r i Sist e m Bia ya Act ivit y- Ba se d Cost in g ( ABC)
Beberapa keunggulan dari sist em biaya Act ivit y Based Cost ing ( ABC) dalam
penent uan biaya produksi adalah sebagai berikut :
a. Biaya produk yang lebih realist ik, khususnya pada indust ri m anufakt ur t eknologi
t inggi dim ana biaya overhead adalah m erupakan proporsi yang signifikan dari
t ot al biaya.
b. Sem akin banyak overhead dapat dit elusuri ke produk. Dalam pabrik yang

m odem , t erdapat sej um lah akrivit as non lant ai pabrik yang berkem bang. Analisis

© 2004 Digit ized by USU digit al library

3

c.

d.

e.

f.

g.

sist em biaya ABC it u sendiri m em beri perhat ian pada sem ua akt ivit as sehingga
biaya akt ivit as yang non lant ai pabrik dapat dit elusuri.
Sist em biaya ABC m engakui bahwa akt ivit aslah yang m enyebabkan biaya
( act ivit ies cause cost ) bukanlah produk, dan produklah yang m engkonsum si

akt ivit as.
Sist em biaya ABC m em fokuskan perhat ian pada sifat riil dari perilaku biaya dan
m em bant u dalam m engurangi biaya dan m engident ifikasi akt ivit as yang t idak
m enam bah nilai t erhadap produk.
Sist em biaya ABC m engakui kom pleksit as dari diversit as produksi yang m odem
dengan m enggunakan banyak pem acu biaya ( m ult iple cost drivers) , banyak dari
pem acu biaya t ersebut adalah berbasis t ransaksi ( t ransact ion- based) dari pada
berbasis volum e produk.
Sist em biaya ABC m em berikan suat u indikasi yang dapat diandalkan dari biaya
produk variabel j angka panj ang ( long run variabel product cost ) yang relevan
t erhadap pengam bilan keput usan yang st rat egik.
Sist em biaya ABC cukup fleksibel unt uk m enelusuri biaya ke proses, pelanggan,
area t anggungj awab m anaj erial, dan j uga biaya produk.
BAB I I
PERBAN D I N GAN SI STEM BI AYA ABC D AN SI STEM BI AYA
TRAD I SI ON AL

I I .1 .Pe r ba n dinga n Sist e m Bia ya Act ivit y- Ba se d Cost ing ( ABC) D e nga n
Sist e m Bia ya Tr a disiona l
Suat u t em uan yang konsist en dari buku akunt ansi biaya t radisional adalah

ket idak t epat an dalam m enggunakan inform asi biaya unt uk m enj alankan suat u
pabrik m anufakt uring. Hal ini berbeda dengan sist em biaya ABC yang m em berikan
inform asi biaya yang lebih akurat .
Sist em biaya ABC m enelusuri biaya produksi t idak langsung ke unit , bat ch,
lint asan produk, dan seluruh fasilit as berdasarkan akt ifit as t iap level. Met ode
penent uan biaya ini m enghasilkan biaya akhir produk yang lebih akurat dan lebih
realist is.
Beberapa perbandingan ant ara sist em biaya t radisional dan sist em biaya
Act ivit y- Based Cost ing ( ABC) yang dikem ukakan oleh Am in Widj aya dalam bukunya
“ Act ivit y- Based Cost ing unt uk m anufakt uring dan pem asaran " , adalah sebagai
berikut : :
1. Sist em biaya ABC m enggunakan akt ivit as- akt ivit as sebagai pem acu biaya
driver) unt uk m enent ukan seberapa besar konsum si overhead dari set iap
produk. Sedangkan sist em biaya t radisional m engalokasikan biaya overhead
secara arbit rer
berdasarkan sat u at au dua basis alokasi yang non
reprersent at if.
2. Sist em biaya ABC m em fokuskan pada biaya, m ut u dan fakt or wakt u. Sist em
biaya t radisional t erfokus pada perform ansi keuangan j angka pendek sepert i
laba. Apabila sist em biaya t radisional digunakan unt uk penent uan harga dan

profit abilit as produk, angka- angkanya t idak dapat diandalkan.
3. Sist em biaya ABC m em erlukan m asukan dari seluruh depart em en persyarat an
ini m engarah ke int egrasi organisasi yang lebih baik dan m em berikan suat u
pandangan fungsional silang m engenai organisasi.
4. Sist em biaya ABC m em punyai kebut uhan yang j auh lebih kecil unt uk analisis
varian dari pada sist em t radisional , karena kelom pok biaya ( cost pools) dan
pem acu biaya ( cost driver) j auh lebih akurat dan j elas, selain it u ABC dapat
m enggunakan dat a biaya hist oris pada akhir periode unt uk m enghilang biaya
akt ual apabila kebut uhan m uncul.

© 2004 Digit ized by USU digit al library

4

I I .2 . D a sa r - D a sa r Act ivit y- Ba se d Cost in g ( ABC)
Dalam sist em biaya Act ivit y Based Cost ing ( ABC) , produk diart ikan sebagai
barang at au j asa yang berusaha dij ual oleh perusahaan, t erm asuk pelayanan
kesehat an, asuransi, pinj am an bank, pelayanan konsult asi, bensin, bioskop, rot i, dan
lain- lain. Sem ua produk t ersebut diat as dihasilkan m elalui akt ivit as perusahaan dan
akrivit as inilah yang m engkonsum si sum ber daya.
Biaya yang t idak dapat didist ribusikan secara langsung pada produk akan
dibebankan pada akt ivit as yang m enyebabkan biaya t ersebut t im bul. Biaya unt uk
t iap akt ivit as ini kem udian dibebankan pada produk yang bersangkut an. Hubungan
unt uk m engalokasikan biaya ke produk dinyat akan dalam gam bar I I .1.

Dasar- dasar sist em biaya ABC ini m encakup biaya produksi t idak langsung,
akt ivit as, t uj uan biaya ( cost obj ect ive) , dan pem acu biaya ( cost driver) dan
kelom pok biaya ( cost pool) .
1 1 .2 .1 . Bia ya Pr odu k si Tida k La n gsu ng ( Fa ct or y Ove r h e a d Cost )
Pengert ian biaya produksi t idak langsung ( fact ory overhead cost ) at au
singkat nya biaya overhead produksi m enurut Mat z dan Usry dalam buku " Cost
Account ing, Planning and Cont rol ( 1980) , sebagai berikut : biaya overhead produksi
( fact ory overhead cost ) dapat didefenisikan sebagai biaya dari bahan at au m at erial
t idak langsung, t enaga kerj a t idak langsung, dan sem ua biaya produksi yang t idak
dapat dibebankan langsung kepada produk. Jadi dengan kat a lain biaya overhead
produksi ini m eliput i seluruh biaya produksi kecuali biaya m at erial langsung dan
biaya t enaga kerj a langsung.
Biaya overhead produksi m erupakan biaya yang t idak dapat diident ifikasikan
secara
langsung
kepada
produk
yang
m enggunakannya
at au
yang
m engkonsum sinya. Hal ini berbeda dengan biaya produksi langsung yang dapat
diident ifikasi secara langsung kepada produk yang m engkonsum sinya.
Biaya overhead yang t im bul um um nya dikonsum si oleh lebih dari sat u
depart em en produksi. Oleh karena it u diperlukan suat u prosedur dist ribusi biaya
yang digunakan unt uk m em bebankan biaya overhead ini kepada t iap- t iap
depart em en at aupun produk yang m engkonsum sinya. Secara garis besar, biaya
overhead produksi digolongkan sebagai berikut :
1. Biaya Bahan Pem bant u ( I ndirect Mat erial)
Biaya bahan pem bant u m erupakan biaya bahan yang diperlukan dalam
proses pem buat an produksi, t et api bukan biaya bahan baku ( bahan
langsung) . Bahan pem bant u ini akhirnya j uga m enj adi bagian produk, t et api
m em iliki nilai yang kecil.
2. Biaya Tenaga Kerj a Tidak Langsung ( I ndirect Labor)

© 2004 Digit ized by USU digit al library

5

Biaya t enaga kerj a t idak langsung m erupakan biaya t enaga kerj a yang t idak
dapat diident ifikasikan secara langsung kepada produk. Misalnya adalah biaya
gaj i supervisor, qualit y cont rol, t enaga kerj a adm inist rasi dan pekerj a yang
bert ugas dalam kerj a pem eliharaan yang secara t idak langsung berkait an
dengan produksi.
3. Biaya Reparasi dan Pem eliharaan ( Repair and Maint enance)
Biaya reparasi dan pem eliharaan yait u biaya yang dikeluarkan unt uk akt ivit as
reparasi dan pem eliharaan m esin/ peralat an, sert a pem akaian suku cadang.
Terkadang biaya suku cadang dipisahkan dari biaya reparasi dan
pem eliharaan.
4. Biaya Penyusut an dan Depresiasi
Misalnya adalah biaya penyusut an m esin, peralat an dan kendaraan.
5. Biaya Ut ilit as
Misalnya adalah biaya penggunaan air, gas dan list rik.
Sej alan dengan perkem bangan t eknologi pada proses produksi, biaya
overhead produksi j uga sem akin m eningkat . Saat ini perusahaan- perusahaan
cenderung beralih dari padat karya m enj adi padat m odal. Tenaga kerj a t idak lagi
m enj adi akt ivit as penam bah nilai yang ut am a pada proses produksi, karena
penggunaan t eknologi ( m esin, kom put er, dan lainnya) akan m engam bil alih posisi
dari t enaga kerj a m anusia. Peralihan inilah yang m enyebabkan persent ase biaya
overhead produksi naik secara signifikan
Penggunaan sist em biaya t radisional dalam m em bebankan biaya overhead
akan m enj adi t idak relevan lagi, karena sist em ini m enggunakan sat u at au dua
pem acu biaya yang berbasis unit ( unit based cost drivers) sebagai dasar
pem bebanan biaya. Menggunakan sat u at au dua pem acu biaya berbasis unit unt uk
m em bebankan sem ua biaya overhead produksi akan m encipt akan biaya produksi
yang t erdist orsi.
Dist orsi yang t erj adi adalah berupa subsidi silang ( cross subsidy) ant ar
produk, hal ini akan m em buat sit uasi dim ana sat u produk akan m engalam i kelebihan
biaya ( over cost ing dan produk yang lain akan m engalam i kekurangan biaya ( under
cost ing) .Tingkat dist orsi yang t erj adi t ergant ung pada proporsi biaya overhead
produksi t erhadap biaya produksi t ot al. Sem akin besar proporsinya sem akin besar
pula dist orsi yang t erj adi dan dem ikian j uga sebaliknya. Hal inilah yang m elandasi
dikem bangkannya sist em biaya Act ivit y- Based Cost ing ( ABC) .
Adapun penent uan biaya overhead produksi dengan sist em t radisional dapat
dilihat pada gam bar I I .2, sedangkan penent uan biaya overhead produksi dengan
sist em biaya Act ivit y- Based Cost ing ( ABC) dapat dilihat pada gam bar 11.3.
Sist em biaya t radisional m engut am akan sat u at au dua pem acu biaya yang
berbasis unit sebagai pem beban biaya sehingga m encipt akan biaya produk yang
t erdist orsi. Dist orsi yang t erj adi berupa subsidi silang ( cross subsidy) ant ar produk,
sat u produk m engalam i kelebihan biaya ( overcost ing) dan produk lainnya m engalam i
kekurangan biaya ( undercost ing) . Tingkat dist orsi yang t erj adi t ergant ung pada
proporsi biaya overhead t erhadap biaya produksi t ot al. Sem akin besar proporsinya,
sem akin besar dist orsi yang t erj adi dem ikian j uga sebaliknya. Hal inilah yang
m elandasi dikem bangkannya sist em biaya Act ivit y- Balanced Account ing ( ABC) .

© 2004 Digit ized by USU digit al library

6

© 2004 Digit ized by USU digit al library

7

1 1 .2 .2 . Ak t ivit a s da n Kla sifik a sin ya
Disini dilakukan pem bedaan defenisi ant ara akt ivit as pada perusahaan besar
dengan akt ivit as pada perusahaan m enengah dan kecil. Unt uk perusahaan besar,
akt ivit as didefenisikan sebagai proses- proses at au prosedur- prosedur yang
m enyebabkan kerj a. Sebagai cont oh, dalam depart em en account payable
akt ivit asnya dapat diperinci ant ara lain pengisian laporan penerim aan, order
pem belian dan invoice, m em bandingkan laporan penerim aan, order pem belian dan
lainnya.
Sedangkan unt uk perusahaan m enengah dan kecil akt ivit as t ersebut
didefenisikan oleh T. Hicks dalam bukunya Act ivit y- Based Cost ing for Sm all and MidSized Businesses: An I m plem ent at ion Guide ( 1992) , sebagai sekelom pok kegiat an
yang m em iliki hubungan proses dan prosedur dapat digabungkan kedalam
kebut uhan kerj a secara khusus dalam organisasi. Berdasarkan defenisi t ersebut
m aka akt ivit as depart em en account payable adalah account payable dan akt ivit as
depart em en purchasing adalah purchasing.
Dalam sist em biaya Act ivit y- Based, Cost ing ( ABC) akt ivit as yang dim aksud
adalah yang berhubungan dengan kegiat an m erancang dan m em produksi suat u
produk yang disebut j uga dengan product driven act uvit y.
Product driven act ivit y ini dapat dikelom pokkan at as em pat kat egori, yait u :
1 . Ak t ivit a s- a k t ivit a s Be r le ve l Un it ( Un it - La ve l a ct ivit ie s)
Akt ivit as berlevel unit ( unit - level act ivit ies) adalah akt ivit as yang dikerj akan
set iap kali sat u unit produk diproduksi, besar kecilnya akt ivit as ini dipengaruhi
oleh j um lah unit produk yang diproduksi. Biaya yang t im bul karena akt ivit as
berlevel unit ini dinam akan biaya akt ivit as berlevel unit ( unit - level act ivit ies
cost ) , cont oh biaya overhead unt uk akt ivit as ini adalah biaya list rik dan biaya
operasi m esin. Biaya bahan baku dan biaya t enaga kerj a langsung j uga t erm asuk
kedalam biaya akt ivit as berlevel unit , nam un t idak t erm asuk kedalam biaya
overhead.
2 . Ak t ivit a s- a k t ivit a s Be r le ve l Ba t ch ( Ba t ch - La ve l a ct ivit ie s)
Akt ivit as- akt ivit as berlevel bat ch ( bat ch- level act ivit ies) adalah akt ivit as yang
dikerj akan set iap kali suat u bat ch produk diproduksi, besar kecilnya akt ivit as ini
dipengaruhi oleh j um lah bat ch produk yang diproduksi. Cont oh akt ivit as yang
t erm asuk kedalam kelom pok ini adalah akt ivit as set up, akt ivit as penj adwalan
produksi, akt ivit as pengelolaan bahan ( gerak bahan dan order pem belian) ,
akt ivit as inspeksi. Biaya yang t im bul akibat dari akt ivit as ini adalah biaya
akt ivit as berlevel bat ch ( bat ch- level act ivit ies) , biaya ini bervariasi bat ch produk
yang diproduksi, nam un bersifat t et ap j ika dihubungkan dengan j um lah unit
produk yang diproduksi dalam set iap bat ch.
3 . Ak t ivit a s- a k t ivit a s Be r le ve l Pr odu k ( Pr oduct - La ve l a ct ivit ie s)
Akt ivit as- akt ivit as berlevel produk ( product - level act ivit ies) disebut j uga sebagai
akt ivit as penopang produk ( product - sust aining act ivit ies) yait u akt ivit as yang
dikerj akan unt uk m endukung berbagai produk yang diproduksi oleh perusahaan.
Akt ivit as ini m engkonsurnsi m asukan unt uk m engem bangkan produk at au
m em ungkinkan produk diproduksi dan dij ual. Akt ivit as ini dapat dilacak pada
produk secara individual, nam un sum ber- sum ber yang dikonsum si oleh akt ivit as
t ersebut t idak dipengaruhi oleh j um lah produk at au bat ch produk yang
diproduksi. Cont oh akt ivit as yang t erm asuk kedalam kelom pok ini adalah
akt ivit as penelit ian dan pengem bangan produk, perekayasaaan proses,
spesifikasi produk, perubahan perekayasaan, dan peningkat an produk. Biaya
yang t im bul akibat dari akt ivit as ini disebut dengan biaya akt ivit as berlevel
produk ( product - level act ivit ies cost ) .

© 2004 Digit ized by USU digit al library

8

4 . Ak t ivit a s- a k t ivit a s Be r le ve l Fa silit a s ( Fa cilit y- La ve l a ct ivit ie s)
Akt ivit as berlevel fasilit as ( facilit y- level act ivit ies) disebut j uga sebagai akt ivit as
penopang fasilit as ( facilit y- sust aining act ivit ies) adalah m eliput i akt ivit as unt uk
m enopang proses m anufakt ur secara um um yang diperlukan unt uk m enyediakan
fasilit as at au kapasit as pabrik unt uk m em produksi produk, nam un banyak
sedikit nya akt ivit as ini t idak berhubungan dengan volum e at au bauran produk
yang diproduksi. Akt ivit as ini dim anfaat kan secara bersam a oleh berbagai j enis
produk yang berbeda, at au dengan kat a lain akt ivit as ini dilakukan unt uk
m em pert ahankan eksist ensi perusahaan. Cont oh akt ivit as ini m encakup
m isalnya: m anaj em en pabrik, pem eliharaan bangunan, keam anan, pert am anan
( landscaping) , penerangan pabrik, kebersihan, paj ak bum i dan bangunan( PBB) ,
sert a depresiasi pabrik. Akt ivit as m anaj em en pabrik bersifat adm inist rat if,
m isalnya akt ivit as pengelolaan pabrik, karyawan, dan akunt ansi unt uk biaya.
Biaya unt uk akt ivit as ini disebut dengan biaya akt ivit as berlevel fasilit as ( facilit ylevel act ivit ies cost ) . Tingkat an akt ivit as product driven act ivit y t ersebut diat as
dapat dilihat pada gam bar 11.4.

Ga m ba r I I .4 .
Tin gk a t a n Ak t ivit a s Pa da Sist e m Bia ya Act ivit y- Ba se d Cost ing ( ABC)
Meskipun sist em biaya ABC ini kelihat an lebih kom pleks dari sist em biaya
t radisional, t et api sist em ini m am pu m enghasilkan perhit ungan biaya yang lebih
akurat . Akt ivit as ini j uga dapat diklasifikasikan, yait u sebagai berikut :
a. Akt ivit as Repet it if dan Non Repet it if
Akt ifit as repet it if dilakukan secara berulang at au kont iniu, sedangkan akt ifit as
yang non repet it if adalah akt ivit as yang dilakukan hanya sat u kali.
b. Akt ivit as Prim er dan Sekunder
Akt ifit as prim er ( product ion act ivit y) m erupakan akt ivit as yang m em iliki
kont ribusi langsung t erhadap kegiat an- kegiat an depart em en at au unit
organisasi, sedangkan akt ivit as sekunder ( product ion support act ivit y)
m endukung akt ivit as prim er.
c. Akt ivit as yang Mem iliki Nilai Tam bah dan Tidak Mem iliki Nilai Tam bah

© 2004 Digit ized by USU digit al library

9

Akt ifit as yang m em iliki nilai t am bah m erupakan akt ivit as ( value added) yang
secara langsung dapat m em beri benefit pada perusahaan, sedangkan akt ivit as
yang t idak m em iliki nilai t am bah ( non value added) m erupakan akt ivit as yang
t idak m em berikan benefit kepada perusahaan.
Dalam sist em biaya Act ivit y- Based Cost ing ( ABC) , t erdapat beberapa t eknik
pengum pulan dat a akt ivit as dim ana t iap- t iap t eknik m em iliki kelebihan dan
ket erbat asan m asing- m asing. Teknik- t eknik t ersebut ant ara lain adalah :
1. Analisi Dat a Hist oris
Analisis dat a hist oris ini m enggunakan dat a- dat a yang sudah ada pada
perusahaan. Dat a- dat a ini m erupakan dat a akt ivit as m ingguan at au bulanan dan
biasanya berisi akt ivit as yang dilakukan t iap depart em en.
2. Analisi Proses Bisnis
Analisis Proses bisnis ini adalah m erupakan yang m elakukan pendekat an dengan
proses bisnis dengan m enelusuri akt ivit as dari input sam pai dengan out put .
Akt ivit as dit ent ukan dengan observasi dari aliran fisik dan perubahan bent uk
produk. Kelebihan dari pendekat an ini adalah dim ungkinkannya penggam baran
hubungan ant ara input at au out put dari akt ivit as dan ident ifikasi kom unikasi
ant ar depart em en.
Hubungan ant ara sist em biaya Act ivit y – Based Cost ing ( ABC) dengan analisis proses
bisnis dapat dilihat pada gam bat I I .5

Gam bar I I . 5. Hubungan Sist em ABC dengan Dengan Proses Bisnis
1 1 .2 .3 . Tu j u a n Bia ya ( Cost Obj e ct ive )
Konsep pent ing lainnya unt uk m engert i t ent ang sist em Biaya Act ivit y- Based
Cost ing( ABC) adalah t uj uan biaya ( cost obj ect ive) . Tuj uan biaya didefenisikan
sebagai " it em " akhir ( final) dim ana sem ua biaya t erakum ulasi. Tuj uan biaya final ini
berupa akum ulasi biaya unt uk m ent ransfer barang at au j asa kepada konsum en
diluar perusahaan.
Tuj uan biaya final dapat berupa produk at au j asa pelayanan yang disediakan
oleh sauat u perusahaan unt uk konsum en. Pada sist em m anufakt uring, t uj uan biaya
dapat berupa produk j adi at au proses m anufakt uring.
1 1 .2 .4 . Pe m a cu Bia ya ( Cost D r ive r )

© 2004 Digit ized by USU digit al library

10

Pem acu biaya didefenisikan sebagai fakt or yang digunakan unt uk m engukur
bagaim ana biaya t erj adi at au dapat j uga dikat akan sebagai cara unt uk
m em bebankan biaya pada akt ivit as at au produk. Secara prakt is, pem acu biaya
m enunj ukkan dim ana biaya harus dibebankan dan seberapa besar biayanya.
Pem acu biaya adalah penyebab t erj adi biaya, sedangkan akt ivit as adalah
m erupakan dam pak yang dit im bulkannya, Dalam sist em biaya act ivit y- Based Cost ing
( ABC) digunakan beberapa m acam pem acu biaya sedangkan pada sist em biaya
t radisional hanya m enggunakan sat u m acam pem acu biaya t ert ent u yang digunakan
sebagai basis, m isalnya j am t enaga kerj a/ j am kerj a orang, rupiah t enaga kerj a, at au
j am m esin.
Paling t idak ada dua fakt or ut am a yang harus diperhat ikan dalam pem ilihan
pem acu biaya ( cost driver) ini yait u: biaya pengukuran dan t ingkat korelasi ant ara
cost driver dengan konsum si overhead sesungguhnya. Hal ini dapat dij elaskan,
sebagai berikut :
a . Bia ya Pe ngu k u r a n ( Cost of M e a su r e m e n t )
Dalam sist em biaya Act ivit y- ased Cost ing ( ABC) , sej um lah besar pem acu biaya
dapat dipilih dan digunakan. Jika m em ungkinkan, adalah sangat pent ing unt uk
m em ilih pem acu biaya yang m enggunakan inform asi yang t elah t ersedia.
I nform asi yang t idak t ersedia pada sist em yang ada sebelum nya berart i harus
dihasilkan, dan akibat nya akan m eningkat kan biaya sist em inform asi perusahaan.
Kelom pok biaya ( cost pool) yang hom ogen dapat m enawarkan sej um lah pem acu
biaya. Unt uk keadaan ini, pem acu biaya yang dapat digunakan pada sist em
inform asi yang ada sebelum nya hendaknya dipilih. Pem ilihan ini akan
m em inim um kan biaya pengukuran.
b.

D e r a j a t Kor e la si ( D e gr e e of Cor e la t ion) An t a r a Pe m a cu Bia ya don
Kon su m si Ove r h e a d Ak t ua lnya
St rukt ur inform asi yang t ersedia dapat dim anfaat kan dengan cara lain unt uk
m em inim alkan biaya pengum pulan inform asi konsum si pem acu biaya. Terdapat
kem ungkinan ut nuk m enggant ikan suat u pem acu biaya yang secara langsung
m engukur konsum si suat u akt ivit as dengan pem acu biaya yang t idak secara
langsung , m engukur konsum si t ersebut . Misalnya, j am inspeksi dapat digant ikan
oleh j um lah inspeksi akt ual t iap produk, angka ini dapat lebih diket ahui.
Penggant ian ini berlaku apabila j am yang digunakan dalam set iap inspeksi per
produk adalah cukup st abil.
Beberapa pem acu biaya yang sering digunakan dalam sist em biaya Act ivit y Based
Cost ing ( ABC) adalah :
1.
Ke lom pok Te na ga Ke r j a ( La bour Gr oup)
Kelom pok ini dipakai pada akt ivit as yang elem en biaya ut am anya adalah
t enaga kerj a at au pada akt ivit as yang biaya akt ivit asnya berubah secara paralel
dengan perubahan t enaga kerj a. Pem acu biayanya yait u : j am kerj a, upah
t enaga kerj a. Jam kerj a j uga dapat m em acu konsum si ut ilit as.
2.
Ke lom pok W a k t u Ope r a si ( Ope r a t ing Tim e Gr oup)
Dipakai sebagai pem acu biaya pada suat u grup operasi pengerj aan yang
m erupakan operasi dari suat u peralat an t unggal at au beberapa peralat an.
Pem acu biaya yang digunakan adalah j am m esin ( m achine hour) .
3.
Ke lom pok Pe m ilik a n ( Occu pa n cy Gr oup)
Merupakan pem acu biaya yang t epat unt uk m endist ribusikan biaya t et ap ( fixed
cost ) berdasarkan lokasi akt ivit as at au asset . Sebagai cont oh, depresiasi
bangunan, paj ak bangunan yang didist ribusikan berdasarkan luas areal
perakt ivit as.Depresiasi peralat an at au biaya sewa gedung didist ribusikan pada
akt ivit as yang t erj adi dilokasi asset t ersebut . Kelom pok pem acu ini j arang
digunakan sebagai dasar unt uk penent uan besar biaya yang t erj adi, t et api lebih

© 2004 Digit ized by USU digit al library

11

4.

5.

6.

sering dipakai unt uk m enent ukan dim ana biaya harus didist ribusikan. Pem acu
biaya yang biasa dipakai adalah sepert i ukuran pabrik, lokasi peralat an dan
nilai peralat an.
Ke lom pok Pe r m in t a a n ( D e m a nd Gr oup)
Dipakai sebagai pem acu biaya bila dist ribusi biaya pada akt ivit as lain at au pada
t uj uan biaya didasarkan pada perm int aan akan akt ivit as t ersebut . Cont ohnya
adalah biaya perawat an, dapat dilihat bahwa biaya perawat an akan
didist ribusikan pada akt ivit as at au t uj uan biaya yang m em erlukan pelayanan
perawat an saj a. Dist ribusi biaya yang akurat akan didapat kan berdasarkan
est im asi at au perm int aan akt ual perawat an. Sam a sepert i kelom pok pem ilikan
( occupancy group) , kelom pok perm int aan ini j uga j arang dipakai unt uk
m enent ukan besar biaya yang t erj adi,t et api lebih sering dipakai unt uk
m enent ukan biaya yang harus didist ribusikan. Pem acu biaya yang dipakai
unt uk kelom pok ini adalah biaya perawat an dan pem eliharaan m esin ( repair
and m aint enance m echine) .
Ke lom pok Th or ough pu t ( Thor ough put Gr ou p)
Dipakai sebagai pem acu biaya bila biaya ut am a dari suat u akt ivit as dit ent ukan
oleh j um lah unit t horoughput nya. Sebagai cont oh bahan kim ia t ert ent u yang
dihasilkan oleh suat u perusahaan kim ia dipacking dalam sat uan t ankerloads,
drum 55 galon, dan kart on sat u galon. Proses packing ini dapat dipisahkan
sebagai t iga akt ivit as dengan unit t horoughput ( t ankerloads, drum 55 galon,
dan kaft an sat u galon) dan m asing- m asing m enj adi pem acu biaya yang
dipakai.
Su r r oga t e Cost D r ive r
Surrogat e cost driver m erupakan dat a at au ukuran yang t elah t ersedia di
lapangan dan prakt is dipakai unt uk m endist ribusikan suat u biaya ke akt ivit as
lain at au kedepart em en lain, apabila pem acu biaya secara t eorit is sulit diukur
dat anya. Ada beberapa akt ivit as yang pem acu biayanya sulit dan t idak prakt is
unt uk diukur at au dit ent ukan dengan t epat . Misalnya, product ion cont rol,
account ing, general m anagem ent dan m arket ing. Cont oh pem acu biaya unt uk
kelom pok ini adalah biaya m at erial ( m at erial cost ) , dan biaya konversi
( convert ion cost ) , kedua pem acu biaya ini sering dipakai oleh perusahaan kecil
dan m enengah.

1 1 .2 .5 . Ke lom pok Bia ya ( Cost Pool)
Defenisi kelom pok biaya ( cost pool) adalah sekelom pok biaya yang m em iliki
karekt erist ik yang sam a. Karakt erist ik ini berkait an dengan t olok ukur akt ivit as yang
sam a, unt uk m aksud pem bebanan biaya ke produk. Dalam penelit ian ini, biaya- biaya
ut am a t idak dibagi m enj adi kelom pok- kelom pok biaya, agar pem bebanan biayanya
bisa dilakukan dengan lebih akurat .
1 1 .3 . Pr ose du r Pe m be ba n a n Bia ya Sist e m Act ivit y- Ba se d Cost in g ( ABC)
Sist em biaya t radisional m endist ribusikan biaya overhead produksi ke produk
dengan m enggunakan dasar aplikasi yang disebut dengan unit based m easures
( penggunaan berdasarkan j um lah/ volum e unit ) , yait u j am t enaga kerj a langsung,
biaya t enaga kerj a langsung, j am m esin, biaya bahwA baku langsung dibebankan
secara rat a pada seluruh produk yang dihasilkan. Sist em biaya ini m engasum sikan
bahwa sum ber daya yang dikonsum si proporsional dengan acuan t ersebut .
Sist em biaya t radisional ini m enggunakan pem beban biaya dua t ahap, t ahap
pert am a adalah biaya overhead didist ribusikan ke pusat - pusat biaya ( cost cent re) .
Pada t ahap kedua, biaya yang t erakum ulasi dalam t iap pusat biaya dialokasikan ke
produk dengan m enggunakan pem acu unit based t ersebut .

© 2004 Digit ized by USU digit al library

12

Sist em biaya Act ivit y- Based Cost ing ( ABC) m erupakan suat u sist em biaya
yang pert am a kali m enelusuri biaya keakt ivit as Dan kem udian keproduk yang
dihasilkan. Dalam sist em biaya ABC ini j uga dikenal adanya prosedur pem bebanan
biaya akt ivit as kepada produk berdasarkan akt ivit as- akt ivit as yang dikonsum si oleh
produk yang dihasilkan t ersebut . Tahap yang dim iliki oleh sist em ABC t ersebut dalam
analisisnya dapat dibagi dalAM dua t ahapan, yait u sebagai berikut :
1 . Pr ose dur Ta h a p I
Pada t ahap pert am a ini dilakukan pem bebanan biaya pem akaian sum ber daya
kepada akt ivit as- akt ivit as yang m enggunakannya. Dalam kalkulasi biaya
berdasarkan sist em Act ivit y- Based Cost ing ( ABC) t ahap pert am a, biaya overhead
dibagi kedalam kelom pok biaya yang hom ogen. Suat u kelom pok biaya yang
hom ogen m erupakan suat u kum pulan dari biaya overhead, yait u variasi biaya
dapat dij elaskan oleh suat u pem acu biaya ( cost driver) . Akt ivit as overhead yang
hom ogen apabila m ereka m em punyai rasio konsum si yang sam a unt uk sem ua
produk.
2 . Pr ose dur Ta h a p I I
Pada t ahap kedua ini, biaya set iap kelom pok biaya ( cost pool) dit elusuri ke
produk. Hal ini dilakukan dengan m enggunakan t arif kelom pok yang dihit ung
pada t ahap pert am a dan dikalikan dengan j um lah sum ber daya yang dikonsum si
oleh set iap produk.Tolok ukur ini m erupakan kuant it as pem acu biaya yang
digunakan oleh set iap produk. Dengan dem ikian overhead yang dibebankan
set iap kelom pok biaya ke produk dihit ung sebagai berikut :
Overhead yang dibebankan = Tarif kelom pok x Jum lah konsum si pem acu biaya
I I .4 . Pr ofit a bilit a s
Tuj uan ut am a dari m anaj em en adalah m engerahkan dan m enggunakan sum bersum ber yang ada dalam perusahaan yait u sepert i bahan baku, t enaga kerj a, dan
kapasit as pabrik, sedem ikian rupa sehingga m odal dalam perusahaannya dapat
dipergunakan secara m engunt ungkan. Ukuran profit abilit as dari suat u produk dapat
dit ent ukan dari rat io keunt ungan kot or. Dalam penelit ian ini dipakai profit abilit as
rat io keunt ungan kot or ( gross profit rat io) karena pada penelit ian yang diukur adalah
biaya produksi .
Rat io keunt ungan kot or m enyat akan persent ase rat io keunt ungan kot or
t erhadap hasil penj ualan produk. Keunt ungan kot or ini adalah m erupakan hasil dari
penj ualan ( sales) dikurangi harga pokok produksi ( cost of goods sold
m anufact uring) . I nform asi keunt ungan kot or dapat berupa laba brut o at au rugi brut o
t iap produk yang diperlukan, unt uk m enget ahui kont ribusi t iap order dalam
m enut upi pengeluaran yang non- produksi, dem ikian j uga sebaliknya. Perhit ungan
rat io keunt ungan kot or ( gross profit rat io) adalah sebagai berikut :
Penj ualan – Harga Pokok produksi
Rat io keunt ungan kot or = - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - X 100%
Penj ualan

D AFTAR PUSTAKA
John R. Bangs, JR, ME. George R Hanselm an. ME,MS
Scrant on Pennsylvaria.

piriciples of Account ing

Gillespia, Lecil M. Account ing Procet ure for St andart Cat s New York.
Laurance, W.B.Cast Account ing.New York- Pret ile.

© 2004 Digit ized by USU digit al library

13