Strategi Mengembangkan Bisnis Proses mel

Strategi Mengembangkan Bisnis Proses
melalui Pemanfaatan Teknologi Informasi
Prof. Richardus Eko Indrajit
indrajit@post.harvard.edu

Organisasi dan Proses Bisnis
  Organisasi merupakan kumpulan dari manusia yang
distrukturkan untuk mencapai tujuan tertentu
  Perusahaan memiliki obyektif utama untuk
memaksimalkan kekayaan (wealth) dalam berbagai
bentuk manifestasinya
  Sementara organisasi non for profit memiliki tujuan utama
untuk memastikan tercapaianya misi yang dicanangkan

Definisi Proses Bisnis yang Relevan
  Serangkaian aktivitas runtut, terstruktur, dan sistematis
untuk menciptakan produk dan/atau jasa demi
pemenuhan kebutuhan pelanggan
  Baik institusi maupun pelanggan yang berinteraksi
melalui proses bisnis ingin mengalami suatu interaksi
yang efektif, efisien, dan terkendali dengan baik


Alasan Fokus pada Proses Bisnis
  Tanpa proses bisnis, maka tidak ada produk atau jasa
yang ditawarkan
  Produk dan jasa tersebut mencerminkan alasan
mengapa institusi atau organisasi tersebut dibentuk
  Dengan demikian, kinerja aktivitas terkait dengan
penciptaan produk/jasa dalam rangka memenuhi
kebutuhan pelanggan merupakan kunci keberhasilan
sebuah organisasi

Jenis dan Klasifikasi Proses Bisnis
  Proses Bisnis Utama – berdampak langsung pada
pemenuhan misi, biasanya merupakan tupoksi institusi
  Proses Manajemen – melingkupi rangkaian
perencanaan, penerapan, dan pengawasan (termasuk
di dalamnya proses pengambilan keputusan dan
supervisory)
  Proses Pendukung – kumpulan beragam aktivitas back
office yang ada dalam teritori institusi (pengelolaan

sumber daya manusia, infrastruktur/fasilitas, keuangan,
hukum, administrasi, dan lain sebagainya)

Fokus: Proses Bisnis Utama
  Langsung memberikan dampak pelayanan bagi
pelanggan (customers) atau masyarakat (publik)
  Bersifat unik dan membawa manfaat bagi mereka yang
mendapatkan pelayanan (value propositions)
  Merupakan alasan mengapa institusi terkait beroperasi
(reasons for being)
  Kunci keberhasilan institusi dalam memenuhi misinya
secara strategis dan berkesinambungan (jangka
panjang)

1. Mulailah dari Tawaran Manfaat
  Apakah value propositions dari institusi terkait ?
  Apakah yang membedakan antara produk/jasa yang
ditawarkan institusi dengan hal serupa yang diberikan
oleh organisasi lain ?
  Apakah indikator keberhasilan (target kinerja) yang

dijanjikan kepada penerima produk/jasa ?

2. Rancanglah Rangkaian Proses
  Iterasi pertama: pastikan efektivitas proses bisnis dalam
arti kata memenuhi ruang lingkup produk/jasa yang
ditawarkan dengan indikator kinerja sebagaimana telah
dijanjikan
  Iterasi kedua: pastikan bahwa rangkaian aktivitas pada
proses bisnis tersebut menggunakan sumber daya
seoptimal mungkin
  Iterasi ketiga: pastikan adanya titik-titik kendali (kontrol)
pada setiap aktivitas yang dilaksanakan untuk menjamin
kualitas penciptaan produk/jasa

3. Lakukan Simulasi Proses Bisnis
  Uji cobalah proses bisnis yang ada dalam lingkungan
nyata (observasi) maupun laboratorium (analisa)
dengan atribut generik terlebih dahulu
  Pergunakan teknik pemetaan proses bisnis dengan
memanfaatkan piranti aplikasi pendukung (software)

  Tidak perlu ragu melakukan reengineering proses bisnis
(dengan cara eliminasi, simplifikasi, integrasi, dan
automatisasi)

4. Rancanglah Struktur Organisasi
  Kembangkan struktur dan model organisasi yang paling
tepat dalam menunjang proses bisnis yang ada
  Berorientasilah pada pelayanan pelanggan/publik
terlebih dahulu, baru kemudian melihat ke internal
  Kualitas layanan harus diimbangi pula dengan sistem
governance dan manajemen yang baik

5. Tentukan Atribut Detail Proses
  Untuk masing-masing aktivitas pada proses bisnis,
identifikasikan atributnya dengan detail (ruang lingkup,
biaya, durasi, penanggung jawab, model kendali,
indikator kinerja, dan lain sebagainya)
  Petakan keseluruhan proses tersebut secara terintegrasi
dan terpadu dengan menggunakan piranti aplikasi
  Pastikan integritas keseluruhan proses bisnis tersebut

telah tercapai secara utuh, konsisten, dan sistemik
(holistik)

6. Lakukan Simulasi Kinerja
  Berdasarkan atribut yang ada, lakukanlah simulasi akhir
untuk mengetahui jenis dan seberapa besar sumber
daya yang dibutuhkan
  Perhitungan sumber daya ini dibutuhkan untuk mengatur
strategi pengadaan dan utilisasi resources dimaksud
  Keseimbangan antara efektivitas, efisiensi, dan
pengendalian menjadi faktor utama alokasi sumber
daya ke masing-masing aktivitas atau proses

7. Kembangkan SOP yang Jelas
  Setelah proses bisnis selesai dirancang, secara otomatis
SOP telah dikembangkan
  Pastikan terjadinya sosialisasi dan edukasi SOP ini bagi
seluruh pemangku kepentingan (terutama user)
  Sistem teknologi dapat membantu mengotomatisasikan
SOP dengan baik (workflow)


8. Persiapkan Sumber Daya
  Dari hasil identifikasi sebelumnya, manajemen
mempersiapkan sumber daya yang dibutuhkan dengan
menggunakan berbagai strategi
  Kembangkan proses bisnis back office yang menunjang
kinerja proses bisnis utama
  Pastikan tidak terjadi aktivitas antrean atau bottle neck
yang dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan

9. Kembangkan Sistem Insentif
  Kembangkan lingkungan kondusif yang menunjang
pelaksanaan proses bisnis dimaksud
  Jadikan kepatuhan terhadap proses bisnis sebagai kultur
organisasi
  Standar kerap kali dipergunakan untuk menjamin
konsistensi dan kualitas penerapan proses bisnis

10. Kendalikan dan Revisi Berkala
  Lakukan proses evaluasi dan penilaian secara berkala

untuk tujuan perbaikan berkesinambungan dan
pembelajaran
  Buka kesempatan untuk inovasi dan kreativitas demi
perbaikan kinerja proses bisnis organiasi
  Tidak perlu ragu-ragu melibatkan pelanggan dalam
usaha revisi dan penyempurnaan proses bisnis yang ada

Terima Kasih
Prof. Richardus Eko Indrajit
indrajit@post.harvard.edu