Makalah Pengaruh Kopi terhadap Asam Urat

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

LATAR BELAKANG
Asam urat disintesis dalam tubuh manusia. Asupan makanan tinggi purin mampu

meningkatkan kadar asam urat. Menurut hasil penelitian ilmiah, kopi mampu menurunkan
risiko diabetes mellitus, penyakit kardiovaskuler, kanker serta mampu menurunkan kadar
asam urat darah. Hal tersebut karena kandungan polyphenol yaitu chlorogenic acid di dalam
kopi, namun tetap perlu diperhatikan berapa cangkir kopi per hari yang diminum agar aman
dan memberi efek baik bagi tubuh. Kopi merupakan salah satu jenis polong polongan dengan
kandungan senyawa kompleks diantaranya kafein dan chlorogenicacid. Kafein termasuk
alkaloid (C8H10O2N4.H20) dengan rumus kimia trimethylxantine. Kafein bersifat diuretik,
Sedangkan chlorogenic acid merupakan senyawa polyphenol yang bekerja sebagai
antioksidan kuat di dalam kopi. Kandungan antioksidan di dalam kopi diantaranya
chlorogenic acid mampu menghambat kerusakan oksidatif serta aktivitas antiradical spesifik
dari kopi mampu menurunkan kadar asam urat.
1.2


RUMUSAN MASALAH
 Apa itu peyakit asam urat?
 Bagaimana metabolisme asam urat?
 Apa penyebab penyakit asam urat?
 Apa jenis – jenis kopi?
 Bagaimana hubungan antara konsumsi kopi dengan kadar asam urat?

1.3

TUJUAN
 Mengetahui peyakit asam urat
 Mengetahui metabolisme asam urat
 Mengetahui penyebab penyakit asam urat
 Mengetahui jenis – jenis kopi
 Mengetahui hubungan antara konsumsi kopi dengan kadar asam urat

1

BAB II
TUGAS KHUSUS


2.1

DEFINISI ASAM URAT
Asam urat ditemukan pertama kali oleh Scheele tahun 1776 dan merupakan produk

akhir dari metabolisme nitrogen pada burung dan hewan melata, bisa ditemukan pada hasil
ekskresi kedua jenis hewan tersebut dan padaurine hewan pemakan daging. Asam urat adalah
produk akhir atau produk buangan yang dihasilkan dari metabolism atau pemecahan purin.
Asam urat sebenarnya merupakan antioksidan dari manusia dan hewan, tetapi bila dalam
jumlah berlebihan dalam darah atau mencapai kadar saturated akan mengalami pengkristalan
dan dapat menimbulkan gout.Asam urat mempunyai peran sebagai antioksidan bila kadarnya
tidakberlebihan dalam darah, namun bila kadarnya berlebihan dalam darah, asam urat akan
berperan sebagai prooksidan. Pada kondisi hiperurikemi akan merangsang terjadinya stres
oksidatif dan menyebabkan sindrom metabolic. Kadar asam urat diketahui melalui hasil
pemeriksaan darah dan urin. Nilai rujukan kadar asam urat normal dalam darah pria adalah
2,1 – 7 mg/dL dan pada perempuan adalah 2,0 – 6 mg/dL. Kadarnya akan meningkat
padaorangtua, sedang nilai rujukan kadar asam urat normal pada urin adalah 250 – 750 mg/24
jam. Menurut American Medical Association, kadar asam urat normal antara 3,6 mg/dL – 8,3
mgdL (1 mg/dL = 59,48 μmol/L).

Sifat dan struktur kimia asam urat
Asam urat merupakan asam lemah organik dengan pKa 5,8. Pada ph dibawah pKa
akan membentuk molekul nonionized sehingga sulit larut air. Dalam bentuk ion akan lebih
mudah larut air daripada dalam bentuk molekul nonionized. Ion urat terutama terbentuk pada
pH 7,4. Ion urat difiltrasi diglomerulus. Asam urat berwarna putih, berbau busuk dan
merupakan substansi yang terbentuk dari hasil degradasi purin pada manusia, primata,
dalmatian, burung, ular dan cicak serta dapat dihilangkan dari tubuh dalam bentuk dry
powder.

2

Gambar 1. Struktur kimia asam urat
Asam urat adalah senyawa alkaloida turunan purin (xanthine). Asam urat merupakan
senyawa organik semisolid yang terdiri dari carbon, nitrogen,oxygen dan hydrogen dengan
formula C5H4N4O3, yang merupakan nitrogenous akhir dari metabolisme protein dan purine.
2.2

METABOLISME ASAM URAT
Asam urat merupakan produk akhir metabolisme purin , dimana purin berasal dari


metabolisme dalam tubuh/ faktor endogen (genetik) dan berasal dari luar tubuh/ faktor
eksogen (sumber makanan). Asam urat dihasilkan oleh setiap makhluk hidup sebagai hasil
dari proses metabolisme sel yang berfungsi untuk memelihara kelangsungan hidup. Makanan
tinggi purin dari produk hewani seperti sardine, hati ayam, hati sapi, ginjal sapi, otak, daging,
herring, mackerel, unggas, ikan, akan dapat meningkatkan kadar asam urat, apalagi bila
hampir setiap hari dikonsumsi dalam jumlah berlebihan. Makanan dengan kandungan purin
sedang contohnya seafood, daging sapi, asparagus, kembang kol, bayam, jamur, wheat germ.
Makanan dengan kandungan tinggi purin tidak selalu berhubungan dengan peningkatan risiko
gout demikian juga makanan dengan tinggi fruktose (terdapat pada produk makanan olahan
dan minuman soda) apalagi bila tidak dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan. Asam urat
diekskresikan lewat ginjal setiap hari, sisanya diekskresikan lewat feses. Eliminasi melalui
jalur enterik (25-35%) dan jalur renal (65-75%). Kadar asam urat bervariasi setiap hari.
Adanya gangguan dalam proses ekskresi akan menyebabkan penumpukan asam urat. Jalur
kompleks pembentukan asam urat dimulai dari ribose 5-phosphate, suatu pentose yang
berasal dari glycidic metabolism, dirubah menjadi PRPP (phosphoribosyl pyrophosphate) dan
kemudian phosphoribosilamine, lalu ditransformasi menjadi inosine monophosphate (IMP).
Dari senyawa perantara yang berasal dari adenosine monophosphate (AMP) dan guanosine
monophosphate (GMP), purinic nucleotides digunakan untuk sintesis DNA dan RNA, serta
inosine yang kemudian akan mengalami degradasi menjadi hypoxanthine, xanthine dan
akhirnya menjadi uric acid. Hypoxanthine dan guanine memasuki jalur salvage,

menggunakan hypoxanthine-guanine phosphoribosyltranferase (HGPRT), suatu enzym yang

3

merubah basa purin menjadi nukleotida. Produk sampingan dari reaksi tersebut adalah
hydrogen peroxide (H2O2), yang toksik untuk ginjal dan akan dirubah menjadi H2O dan O2
oleh catalase.

Gambar 2. Penguraian Basa Purin

Gambar 3. Penguraian Basa Purin Melalui Cellular Breakdown
2.3

PENYEBAB ASAM URAT
Beberapa hal di bawah ini menyebabkan peningkatan kadar asam urat

(hyperglikemia) dalam tubuh:
1. Kandungan makanan tinggi purin karena meningkatkan produk asam urat dan
kandungan minuman tinggi fruktose.


4

2. Ekskresi asam urat berkurang karena fungsi ginjal terganggu misalnya kegagalan
fungsi glomerulus atau adanya obstruksi sehingga kadar asam urat dalam darah
meningkat. Kondisi ini disebut hiperurikemia, dan dapat membentuk kristal asam
urat/ batu ginjal yang akan membentuk sumbatan pada ureter.
3. Penyakit tertentu seperti gout, Lesch-Nyhan syndrome, endogenous nucleic acid
metabolism, kanker, kadar abnormal eritrosit dalam darah karena destruksi sel darah
merah, polisitemia, anemia pernisiosa, leukemia, gangguan genetik metabolisme
purin, gangguan metabolic asam urat bawaan (peningkatan sintesis asam urat
endogen), alkoholisme yang meningkatkan laktikasidemia, hipertrigliseridemia,
gangguan pada fungsi ginjal dan obesitas, asidosis ketotik, asidosis laktat,
ketoacidosis, lacticidosis, dan psoriasis.
4. Pemakaian obat-obatan diuretik seperti tiazid atau furosemid akan meningkatkan
ekskresi cairan tubuh, namun menurunkan eksresi asam urat pada tubulus ginjal
sehingga terjadi peningkatan kadar asam urat dalam darah.
5. Pada pemakaian hormonal untuk terapi seperti hormone adrenokortikotropik dan
kortikosteroid.
6. Pada keadaan lapar/starvasi selama proses akuta dapat juga terjadi peningkatan kadar
asam urat dalam darah karena terjadi pemecahan sel yang lebih cepat serta adanya

ketoasidosis.
7. Kemoterapi kanker (chemotherapy-induced tumor lisis) serta pemakaian obat-obatan
seperti sitostatika akan terjadi peningkatan katabolik dari protein sehingga inti sel
akan mengalami pemecahan lebih cepat dan terjadilah peningkatan kadar asam urat
dalam darah.

2.4

DEFINISI KOPI
Kopi mulai dikenal sejak abad ke 7 dan telah tumbuh di dekat Laut Merah. Pada abad

ke 16 kopi ditemukan di daratan Afrika, yaitu di Yaman dan Ethiopia. Tahun 1669, kopi
mulai dikenalkan ke bangsa Eropa dan beberapa tahun kemudian orang-orang Belanda
memperkenalkan kopi ke pulau Jawa. Kopi arabika dikenal sejak abad ke 13, sedang kopi
robusta dikenal baru akhir abad ke 19. Secara taksonomi, kopi termasuk famili Rubiacaea,
genus coffea. Speciesnya ada 2 yaitu coffea arabica (arabika) dan coffea canephora (robusta).
Kopi robusta tumbuh di tempat yang berbeda dengan kopi arabika, yaitu di daerah tropis
dimana kopi arabika tidak bisa tumbuh. Harga kopi robusta lebih murah daripada kopi
5


arabika namun rasanya kurang enak/ lebih pahit bila dibanding kopi arabika. Menurut
beberapa hasil penelitian, mengkonsumsi kopi dapat menurunkan insidens dari berbagai
macam penyakit diantaranya diabetes mellitus tipe kardiovaskuler, kanker, serta menurunkan
kadar asam urat.
Kandungan kafein dalam kopi
Kafein adalah suatu senyawa kimia yang banyak terdapat dalam minuman seperti kopi, teh,
soft drink dan makanan seperti chocolate. Warna senyawa keputihan dan bila kehilangan
hidrasi air akan mengalami pengkristalan dalam jangka lama. Struktur kimia kafein adalah
1,3,7 trimethylxanthin dan termasuk dalam molekul xanthin. Gugus methylnya berikatan
dengan ketiga hidrogen dan nitrogen pada cincin xanthin.1-4

Gambar 1. Struktur kimia kafein
Kafein merupakan alkaloid putih dengan rumus senyawa kimia C8H10N4O2 dan rumus bangun
1,3,7-trimethylxanthine. Kafein mempunyai kemiripan struktur kimia dengan 3 senyawa
alkaloid yaitu xanthin, theophylline dan theobromine.

Gambar 2. Kemiripan struktur kimia pada Xanthin, Kafein, Teophylline dan
Theobromine
Kadar kafein dalam kopi


6

Kafein yang terkandung dalam biji kopi sekitar 0,7-1,5% sedang pada daun teh sekitar 1,53% 1,3 dan pada minuman berenergi dapat mengandung lebih banyak lagi kafein. Kafein
terkandung dalam 60 spesies tanaman termasuk biji kopi.

Tabel 1. Kadar Kafein yang terdapat dalam setiap cangkir kopi (berdasarkan
cara penyajian)
Kadar kafein yang terkandung dalam kopi tergantung :
1. Tempat pertumbuhan kopi dimana pada kopi robusta yang tumbuh di Indonesia dan
Afrika kadar caffein mencapai 2,2%, sedang pada kopi Arabica yang tumbuh di
Amerika Selatan mengandung sekitar 1,1% kafein.
2. Cara kopi disajikan juga menentukan kandungan kopi.
2.4

JENIS-JENIS KOPI
Jenis – jenis kopi antara lain:
1. Kopi Arabika
Kopi arabika merupakan tipe kopi tradisional dengan cita rasa terbaik. Sebagian
besar kopi yang ada dibuat dengan menggunakan biji kopi jenis ini. Kopi ini
berasal dari Etiopia dan sekarang telah dibudidayakan di berbagai belahan dunia,

mulai dari Amerika Latin, Afrika Tengah, Afrika Timur, India dan
Indonesia. Secara umum, kopi ini tumbuh di negara-negara beriklim tropis atau
subtropis. Kopi arabika tumbuh pada ketinggian 600–2000 m di atas permukaan
laut. Tanaman ini dapat tumbuh hingga 3 meter bila kondisi lingkungannya baik.
Suhu tumbuh optimalnya adalah 18-26oC. Biji kopi yang dihasilkan berukuran
cukup kecil dan berwarna hijau hingga merah gelap.
2. Kopi Robusta
Kopi robusta pertama kali ditemukan di Kongo pada tahun 1898. Kopi robusta
dapat dikatakan sebagai kopi kelas 2, karena rasanya yang lebih pahit, sedikit
asam, dan mengandung kafein dalam kadar yang jauh lebih banyak. Selain itu,
7

cakupan daerah tumbuh kopi robusta lebih luas daripada kopi arabika yang harus
ditumbuhkan pada ketinggian tertentu. Kopi robusta dapat ditumbuhkan dengan
ketinggian 800 m di atas permuakaan laut. Selain itu, kopi jenis ini lebih resisten
terhadap serangan hama dan penyakit. Hal ini menjadikan kopi robusta lebih
murah. Kopi robusta banyak ditumbuhkan di Afrika Barat, Afrika Tengah, Asia
Tenggara, dan Amerika Selatan.
3. Kopi Luwak
Jenis kopi yang lain merupakan turunan atau subvarietas dari kopi arabika dan

rousta. Biasanya disetiap daerah penghasil kopi memiliki keunikannya masingmasing dan menjadikannya sebagai suatu subvarietas. Salah satu jenis kopi lain
yang terkenal adalah kopi luwak asli Indonesia.
2.5

PROSES TERBENTUK ASAM URAT
Purin merupakan salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel semua

makhluk hidup. Purin terdapat dalam tubuh kita, terdapat juga pada makanan yang berasal
dari hewan dan tumbuhan (daging, jeroan, sayur, buah, kacang, dsb.). Selain itu, purin juga
bisa dihasilkan dari perusakan sel-sel tubuh yang terjadi baik secara normal ataupun karena
penyakit tertentu.
Saat kita mengkonsumsi makanan yang berasal dari tubuh makhluk hidup, zat purin
yang terkandung di dalamnya ikut berpindah ke dalam tubuh kita. Makanan yang masuk akan
diolah oleh tubuh, melalui proses metabolisme dan menghasilkan asam urat. Jadi setiap orang
punya kadar asam urat dalam tubuh. Penyakit asam urat terjadi jika kadar asam urat
berlebihan (karena purin yang masuk terlalu banyak). Tubuh manusia sudah menyediakan
85% senyawa purin untuk kebutuhan sehari-hari, yang berarti kebutuhan purin dari makanan
hanya sekitar 15%.
Dalam kondisi normal, asam urat yang dihasilkan akan dikeluarkan oleh tubuh dalam
bentuk urine dan feses (tinja/kotoran). Proses pembuangan ini diatur oleh ginjal, yang
berfungsi mengatur kestabilan kadar asam urat dalam tubuh. Namun jika kadar asam urat
berlebihan, ginjal akan kewalahan dan tidak sanggup mengaturnya sehingga kelebihan kristal
asam urat tersebut akan menumpuk pada sendi dan jaringan. Ini sebabnya persendian kita
terasa nyeri dan bengkak.
Selain konsumsi makanan yang banyak mengandung zat purin, konsumsi alkohol juga
dapat meningkatkan resiko terkena penyakit asam urat. Alkohol menyebabkan pembuangan

8

asam urat lewat urine berkurang, sehingga asam urat tetap bertahan dalam peredaran darah
dan menumpuk di persendian.
Sebagai akibat asam urat, ginjal juga akan mengalami gangguan. Pada kasus yang
parah, penderita sampai tidak bisa jalan karena persendian terasa sangat sakit jika bergerak.
Tulang di sekitar sendi juga bisa keropos / mengalami pengapuran tulang.
2.6

HUBUNGAN KOPI DAN ASAM URAT
Kopi, salah satu minuman yang diketahui rendah purin. Kandungan polifenol yang

terkandung dalam kopi sangat tinggi. Polifenol di dalam kopi sangat kaya dengan
caffeoylquinic acids (CQAs), feruloylquinic acids (FQAs), dan dicaffeoylquinicacids
(diCQAs). Diantara senyawa polifenol yang paling banyak terdapat di dalam kopi adalah
asam klorogenik. Senyawa ini adalah komponen fenolik utama di dalam kopi. Kopi
mengandung banyak komponen nonkafein yang mungkin berkontribusi terhadap hubungan
timbal balik. Misalnya, kopi mengandung sejumlah besar kalium, magnesium, dan
antioksidan termasuk asam klorogenik fenol yang merupakan antioksidan kuat. Antioksidan
dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan konsentrasi insulin pada tikus.
Asam klorogenik juga bertindak sebagai inhibitor kompetitif penyerapan glukosa dalam usus.
Xanthin noncaffeine terkandung dalam kopi dapat menghambat xantin oksidase dan dengan
demikian memberikan kontribusi untuk menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah.
2.7

PENCEGAHAN ASAM URAT
Penyakit asam urat dapat dicegah dengan cara:
 Banyak mengkonsumsi buah-buahan yang kaya akan vitamin C seperti jeruk,
strawbeery, dan pepaya.
 Banyak mengkonsumsi buah dan sayur yang bisa mengobati asam urat seperti
buah naga, sawi putih, belimbing sayur, sawi hujau, toat, dan jahe.
 Konsultasi makanan yang mnegandung karbohidrat kompleks melimpah seperti
roti, ubi, singkong, dan nasi.
 Kurangi makan makanan manis seperti permen, gula, sirup, arum manis, dan
gulali.
 Bagi yang memiliki postur tubuh gembul, segera lakukan diet untuk menurunkan
berat badan.
 Jangan minum obat aspirin.
 Jangan bekerja terlalu ekstra agar tubuh tidak kelelahan.
9

 Olahraga rutin minimal 3 kali dalam seminggu.
 Minum air putih minimal 8 gelas sehari atau 2 liter air mineral.

BAB III
PENUTUP

3.1

KESIMPULAN
Kopi dapat menurunkan kadar asam uratdalam darah melalui asam klorogenik yang

terkandung didalamnya. Asam klorogenik mempunyai efektivitas sebagai penghambat
aktivitas enzim xanthinoxidase. Kopi yang dapat menurunkan kadar asam urat dalam darah
adalah kopi nonkafein. Kopi Arabika mengandung separuh darijumlah kafein kopi Robusta,
sehingga kopi jenisini memang lebih tepat untuk menghasilkankopi bebas kafein berkualitas
tinggi.
3.2

SARAN
Semoga dengan adanya makalah ini pembaca dapat lebih menjaga kesehatan terutama

untuk mencegah timbulnya penyakit asam urat. Apabila telah timbul penyakit asam urat
pembaca diharapkan dapat mengobatinya dengan mengkonsumsi kopi sesuai dengan takaran
yang dianjurkan.

10