TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA Sila

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA
KELOMPOK 7

Oleh :
1. Bagas Suryo Anggoro

(672015239)

2. Febri

(672015089)

3. Teguh Septianto Nahading (672015144)

TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG

Sejarah indonesia menunjukan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia,
yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam
mengejar kehidupan yang layak dan lebih baik, untuk mencapai masyarakat Indonesia
yang adil dan makmur. Melestarikan kesaktian Pancasila itu, perlu usaha secara nyata dan
penghayatan dan pengamamalan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya oleh
setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara serta setiap lembaga
kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik di pusat maupun di daerah.
Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara seperti tercantum
dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kepribadian dan pandangan
hidup bangsa, yang telah diuji kebenaran, kemampuan dan kesaktiannya, sehingga tak ada
satu kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari kehidupan bangsa
Indonesia.
Hal ini dilihat dari pada saat zaman penjajahan dan kolonialisme yang mengakibatkan
penderitaan bagi seluruh bangsa Indonesia, yang kemudian diperjuangkan oleh bangsa
Indonesia akhirnya merdeka sampai sekarang ini, nilai-nilai pancasila tumbuh dan
berkembang dalam setiap kehidupan masyarakat Indonesia. Tentunya pengamalan silasila pancasila juga perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam filsafat pancasila, kita dituntut untuk mempelajari apa hakikat pancasila, baik
sebagai pandangan hidup maupun sebagai dasar Negara begitu pula mengenai apa hakikat
tiap-tiap sila. Dalam tulisan ini saya akan mencoba menggali bagaimana hakikat sila
pertama pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa dalam filsafat dan Etika pancasila.

2. RUMUSAN MASALAH
1) Apa isi dari masing-masing sila dalam Pancasila?
2) Apa makna dari masing-masing sila dalam Pancasila?
3) Apa tujuan dari masing-masing sila dalam Pancasila?
4) Bagaimana Keadaan Pancasila di dalam kehidupan masyarakat?
3. TUJUAN
1) Untuk mengetahui isi dari masing-masing sila dalam Pancasila
2) Untuk mengetahui makna dari masing-masing sila dalam Pancasila
3) Untuk mengetahui tujuan dari masing-masing sila dalam Pancasila
4) Untuk mengetahui keadaan Pancasila di dalam kehidupan masyarakat

BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Pancasila
Secara etimologis atau menurut logatnya "Pancasila" berasal dari bahasa india, yakni
bahasa Sansekerta. Bahasa kasta Brahmana. Menurut Prof.H. Muhammad Yamin, di
dalam bahasa Sansekerta perkataan Pancasila memiliki dua macam arti, yaitu: panca :
artinya

"lima"


syila : dengan huruf 1 biasa (huruf i pendek), artinya "baru sendi", "alas" atau "dasar".
syiila

:

dengan

huruf

i

panjang,

artinya

"peraturan

tingkahlaku


yang

peninting/baik/senonoh". dari kata "syiila" ini dalam bahasa indonesia menjadi "susila",
artinya "tingkahlaku yang baik"
Dengan demikian makan perkataan "Panca-Syila" (dengan huruf i biasa) berarti
"berbatu sendi yang lima", "berdasar yang lima" atau "lima dasar", sedangkan "PancaSyiila" (dengan i panjang) berarti "lima aturan tingkahlaku yang penting". Pancasila
adalah landasan dari segala keputusan bangsa dan menjadi ideologi tetap bangsa serta
mencerminkan kepribadian bangsa. Pancasila merupakan ideologi bagi negara Indonesia.
Dalam hal ini Pancasila dipergunakan sebagai dasar mengatur pemerintahan negara.
Pancasila merupakan kesepakatan bersama bangsa Indonesia yang mementingkan semua
komponen dari Sabang sampai Merauke.
Pancasila mempunyai lima sila, diantaranya :
1) SILA KE SATU
A. Pengertian
Ketuhanan berasal dari kata tuhan yang diberi imbuhan berupa awalan ke- dan
akhiran -an. Penggunaan awalan ke- dan akhiran -an pada suatu kata dapat
merubah makna dari kata itu dan membentuk makna baru. Penambahan awalan
ke- dan akhiran -an dapat memberi makna perubahan menjadi antara lain:
mengalami hal….sifat-sifat…
Kata ketuhanan yang beasal dari kata tuhan yang diberi imbuhan ke- dan -an

bermakna sifat-sifat tuhan. Dengan kata lain ketuhanan berarti sifat-sifat tuhan
atau sifat-sifat yang berhubungan dengan tuhan.
Ketahuan Yang Maha Esa bukanlah berarti Tuhan Yang Hanya Satu, bukan
mengacu pada suatu individual yang kita sebut Tuhan Yang jumlahnya satu.
Tetapi sesungguhnya Ketahuan Yang Maha Esa.

B. Tujuan
Tujuan yang ditekankan pada sila pertama dari Pancasila ini adalah sifat-sifat
luhur atau mulia, bukan Tuhannya.
C. Point Penting
a) Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-maisng menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
b) Hormat dan menghormati serta bekerjasama antara pemeluk agama dan
penganut-penganut

kepercayaan

yang


berbeda-beda

sehingga

terbina

kerukunan hidup.
c) Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing.
d) Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaannya kepada orang lain.
e) Frasa Ketahuan Yang Maha Esa bukan berarti warga Indonesia harus memiliki
agama monoteis namun frasa ini menekankanke-esaan dalam beragama.
f) Mengandung makna adanya Causa Prima (sebab pertama) yaitu Tuhan Yang
Maha Esa.
g) Menjamin peenduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah
menurut agamanya.
h) Negara memberi fasilitas bagi tumbuh kembangnya agama dan dan iman
warga negara dan mediator ketika terjadi konflik agama.
i) Bertoleransi dalam beragama, dalam hal ini toleransi ditekankan dalam
beribadah menurut agama masing-masing.

D. Arti Lambang
Lambang : bintang
Ketuhanan yang Maha Esa
Arti : bintang dimaksudkan sebagai sebuah cahaya, mengandung makna nur
cahyo. Bintangnya memiliki 5 sudut maksudnya untuk menerangi dasar Negara
yang lima dan tujuan Negara yang lima. Sedangkan warna hitam melambangkan
warna alam atau warna asli.
E. Contoh Sikap
a) Sikap Positif
Kerukunan antar umat beragama di kota Salatiga. Kerukunan ini menjadi bukti
nyata bahwa manusia memiliki hak untuk memeluk agamanya masing-masing

dan menjalankan ibadahnya di tempat ibadah masing-masing. Di Salatiga, dua
bangunan rumah ibadah yang berbeda yaitu Gereja GKI Salatiga dan Masjid
Pendawa yang terletak di Jalan Jend. Sudirman Salatiga.
b) Sikap Negatif
 Pembakaran masjid di tolikara Papua dan pembakaran gereja di Aceh
Singkil.
 Menjelek-jelekan Agama lain.
F. Kesimpulan

Dari sila ke-1 dapat diambil kesimpulan untuk mewujudkan negara yang
berlandaskan kepada ketuhanan, dimana setiap warga sadar akan ketuhanan yang
maha esa tampa ada penekanan terhadap suatu golongan agama tertentu (agama
yang menjadi agama nasional di indonesia).
2) SILA KE DUA
A. Pengertian
Sila kedua mengandung nilai yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia sehari-hari. Karena seorang manusia dalam melakukan aktifitas seharihari tidak lepas dari manusia lain. Sehingga sila kedua tersebut mampu
memberikan dasar kepada kita sebagai manusia agar senantiasa memanusiakan
orang lain dalam kehidupan. Selain itu, dalam sila kedua juga terdapat nilai
keadilan dimana menuntut kita sebagai manusia yang tidak dapat lepas dari
manusia lainnya harus menghormati, menghargai dan menjunjung tinggi keadilan
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
B. Tujuan
Tujuan yang di tekan dari sila ke 2 ialah HAM dalam kehidupan bermasyarakat
demi mewujudkan suatu pemerintahaan yang adil dan sejahtera.
C. Point Penting
a) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
b) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap

manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis
kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
c) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.

d) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
e) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
f) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
g) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
h) Berani membela kebenaran dan keadilan.
i) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
j) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa
lain.
D. Arti Lambang
Lambang : rantai
Kemanusiaan Yang adil dan beradab
Arti : mata rantai yang berbentuk segi empat melambangkan laki-laki sedangkan
lingkaran adalah perembuat. Mata rantai yang saling berkait pun melambangkan
satu sama lain dan perlu bersatu sehingga menjadi kuat seperti rantai.
E. Contoh Sikap
a) Sikap Positif

Berpartisipasi dalam menyebarluaskan peraturan mengenai HAM
terhadap masayarakat. Ajukan usulan serta himbauan tentang perumusan
kebijakan umum yang terkait dengan HAM, baik pada pemerintah daerah
ataupun tingkat pusat. Dengan cara suka-rela atau saling bersama mensupport
pemerintah daerah serta lembaga sosial dalam memberi bantuan kemanusiaan.
b) Sikap Negatif
Munir Said Thalib merupakan aktifis HAM yang pernah menangani
kasus-kasus pelanggaran HAM. Munir lahir di Malang pada 8 Desember 1965.
ia meninggal pada 7 September 2004 di dalam pesawat Garuda Indonesia
ketika Munir sedang melakukan perjalanan menuju Amsterdam, Belanda.
Spekulasi mulai bermunculan, banyak berita yang mengabarkan bahwa Munir
meninggal di dalam pesawat karena serangan jantung, dibunuh, bahkan
diracuni. Namun, sebagian orang percaya bahwa Munir meninggal karena
diracun menggunakan Arsenikum di makanan atau minumannya saat ia
merada di dalam pesawat.
Kasus ini sampai sekarang masih belum ada titik temu, bahkan kasus
ini telah diajukan ke Amnesty Internasional dan tengah diproses. kemudian
pada tahun 2005, Pollycarpus Budihari Priyanto selaku Pilot pesawat yang

ditumpangi munir dijatuhi hukuman 14 tahun penjara karena terbukti bahwa ia

merupakan tersangka dari kasus pembunuhan Munir, karena dengan sengaja
Pollycarpus menaruh Arsenik di makanan Munir sehingga ia meninggal di
pesawat.
F. Kesimpulan
Dari sila ke-2 dapat diambil kesimpulan bahwa HAM adalah hal yang sangat
penting karna HAM merupakan pokok bahasan dalam sila kedua, setelah kita
mengenal tuhan dan membangun negara berlandaskan ketuhanan. hal ini karena
setiap agama mengajarkan bahwa apa yang diberikan dan diciptakan oleh tuhan
pasti bertujuan baik, bergitu juga manusia, dilahirkan untuk suatu tujuan.
3) SILA KE TIGA
A. Pengertian
Sila ketiga menumbuhkan sikap masyarakat untuk mencintai tanah air, bangsa dan
negara Indonesia, ikut memperjuangkan kepentingan-kepentingannya, dan
mengambil sikap solider serta loyal terhadap sesama warga negara. menempatkan
manusia Indonesia pada persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan
Bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. Menempatkan
kepentingan negara dan bangsa di atas kepentingan pribadi, berarti manusia
Indonesia sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan Negara dan Bangsa, bila
diperlukan. Sikap rela berkorban untuk kepentingan negara dan Bangsa, maka
dikembangkanlah rasa kebangsaan dan bertanah air Indonesia, dalam rangka
memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi
dan keadilan sosial. Persatuan dikembangkan tas dasar Bhineka Tunggal Ika,
dengan memajukan pergaulan demi kesatuan dan persatuan Bangsa Indonesia.
B. Tujuan
Tujuan yang ditekankan pada sila ketiga yaitu dalam hidup berbangsa dan
bernegara kita harus menghargai budaya orang lain dan menerima perbedaan ras,
agama, suku, budaya dll, dan mengerti Cross Cultural Understanding agar tercipta
yang namanya Persatuan Indonesia.
C. Point Penting
a) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi
dan golongan.

b) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila
diperlukan.
c) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
d) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
e) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial.
f) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

D. Arti Lambang
Lambing : Pohon Beringin
Persatuan Indonesia
Arti : Pohon Beringin memiliki arti yaitu merupakan pohon besar dimana banyak
orang yang bisa berteduh dibawahnya, seperti halnya semua rakyat Indonesia bisa
berteduh dibawahnya, seperti halnya semua rakyat Indonesia bisa ‘berteduh’
dibwah naungan negara Indonesia. Selain itu, pohon beringin memiliki sulur dan
akar yang menjalar ke mana-mana, namun tetap berasal dari satu pohon yang
sama, seperti halnya keragaman suku bangsa yang menyatu di bawah nama
Indonesia.
E. Contoh Sikap
a) Sikap Positif
 Di lingkungan keluarga:
a. Mencintai sesama anggota keluarga dan membina kerukunan serta
keutuhan keluarga.
b. Mengutamakan kepentingan keluarga.
c. Tidak memaksakan kehendak kepada anggota keluarga.
d. Saling menyayangi, tolong-menolong, saling menghormati, dan
menghargai serta bergotong-royong di antara sesama anggota keluarga.
 Di lingkungan Sekolah
a. Menghindari sikap dan perilaku yang mencemarkan nama baik sekolah.
b. Mencintai dan saling menghormati antarteman, guru dan petugas
sekolah.
c. Mengutamakan kepentingan sekolah.

d. Bergaul dengan teman tanpa saling mengejek dan membedakan
antarsuku, agama, ras, dan golongan.
 Di lingkungan masyarakat
a. Mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi dan golongan.
b. Mengembangkan transmigrasi.
c. Giat mengikuti sistem keamanan lingkungan dan bela negara.
d. Mencintai dan membeli produk bangsa Indonesia.
b) Sikap Negatif
 Membanggakan produk asing.
 Terlalu sering menggunakan bahasa asing
 Menghianati Negara
 Terpecah belah dan terjadi pemberontakan
 Ragu terhadap Indonesia
 Berkorban untuk mendapatkan pamrih
 Bersikapacuhkepadabangsa Indonesia saat terjadi konflik di berbagai
tempat di Indonesia
 Membuat dan mempofrokasi terjadinya konflik
 Melanggar tata tertib lalu lintas
F. Kesimpulan
Dari penjelasan sila ke tiga dapat diambil kesimpulan bahwa setiap rakyat atau
semua yang berada dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia harus mempunyai
rasa nasionalisme dan patriotisme, yang mana setiap warga harus memiliki rasa
cinta terhadap tanah air, bangsa dan negara Indonesia, ikut memperjuangkan
kepentingan-kepentingannya, dan mengambil sikap solider serta loyal terhadap
sesama warga negara, agar terciptanya Persatuan Indonesia dan seperti tujuannya
yang mana untuk mempersatukan warga negara dari beberapa suku, ras, agama
dll, agar tidak terjadi crash. Dan pada sila ketiga diharapkan seluruh rakyat
Indonesia dapat menumbuhkan sikap positif seperti sila ketiga dan jangan sampai
melakukan hal yang bertentangan dengan sila ke tiga.

4) SILA KE EMPAT
A. Pengertian
Manusia Indonesia sebagai warga negara dan warga masyarakat Indonesia
mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama. Dalam menggunakan
hak-haknya ia menyadari perlunya selalu memperhatikan dan mengutamakan
kepentingan negara dan kepentingan masyarakat.Karena mempunyai kedudukan,
hak, dan kewajiban yang sama, maka pada dasarnya tidak boleh ada suatu
kehendak yang dipaksakan kepada pihak lain. Sebelum diambil keputusan yang
menyangkut kepentingan bersama terlebih dahulu diadakan musyawarah.
Keputusan dilakukan secara mufakat. Musyawarah untuk mencapai mufakat ini,
diliputi oleh semangat kekeluargaan, yang merupakan ciri khas Bangsa Indonesia.
B. Tujuan
a) Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
b) Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
c) Mengutamakan budaya bermusyawarah dalam mengambil keputusan bersama.
d) Bermusyawarah sampai mencapai katamufakat diliputidengan semangat
kekeluargaan.
C. Point Penting
a) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia
mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
b) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
c) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama.
d) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
e) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai
hasil musyawarah.
f) Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan
hasil keputusan musyawarah.
g) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi dan golongan.
h) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang
luhur.

i) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral
kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan
kesatuan demi kepentingan bersama.
j) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk
melaksanakan pemusyawaratan.
D. Arti Lambang
Lambang : Kepala Banteng
Kerakyatan

yang

dipimpin

oleh

hikmat

kebijaksanaan

dalam

permusyawaratan/perwakilan
Lambang sila ke 4 adalah binatang banteng (Latin:Bos javanicus) atau lembu liar
merupakan binatang sosial, yang sama halnya dengan manusia . Pertama kali
dicetuskan oleh Presiden Soekarno dimana pengambilan keputusan yang
dilakukan bersama (musyawarah), gotong royong, dan kekeluargaan merupakan
nilai-nilai khas bangsa Indonesia.
E. Contoh Sikap
a) Sikap Positif
 Wakil – wakil rakyat yang diberi kepercayaan untuk melaknakan tugsnya
Pemerintah

membangun dan menyusun program untuk kemajun

masyarakatnya sesuai dengan mandat yang dipercayakan
 Pemilihan kepala desa dengan cara musyawarah Pemilihn kepala desa
dilkukan dengan cara bermusyawarah dan mengambil keputusan secara
bersama – sama.
 Dosen memberikan kesempatan menyampaikan pendapat tampa interfensi
Ketika dosen memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya
tau memberikan sanggahan mengenai materi atau permasalahan tanpa
adanya iterfensi dari dosen.
b) Sikap Negatif
 Menginterfensi orang - orang agar memilih dia dalam pemilihan bupati.
Ada oknum tertentu yang relamengiterfesi orang lain atau masyarakt untuk
memenangkn di di pemilihan bupati, entah itu suap mmaupun ancaman.
 Masyarakt yang sering melanggar peraturn lalulintas karna kurang
pemahaman. Banyak masyarakat yang kita temui di jalan yang tidak

mematuhi peraturan berlalulintas seperti tidak memakai helm, kenalpot
racing,dll. Ini disebabkan karna kurang pemahaman tentng perturan
berlalulintas ini.
 Pemimpin rapat yang mengambil hasil rapat tanpa menimbang sanggahan
dri peserta rapat. Terkadang ada juga pemimpin rapat yang mementingkan
kepentingan golongan tau indifidu dan mengambil keputusan tanpa
menimbang sanggahan atau masukan dari anggota rapat.
F. Kesimpulan
Sila ke-4 memiliki makna Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
artinya setiap warga Negara Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban
yang sama. Karna kita memiliki kedudukan hak dan kewajiban yang sama, maka
tidak bole ada pemaksaan kehendak kepada orang lain.
Dalam kehidupan berbanga, sila ke-4 masih memiliki penyimpangan dalam
penerapannya, seperti ketidak percayaan masyarkat terhadap lembaga dalam
Negra, wakil rakyat yang merugikan negara dan rakyat, warga masyarakat yang
tidak mematuhi peraturan yang dibuat oleh pemerinta, dll.
5) SILA KE LIMA
A. Pengertian
Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia menunjukkan bahwa
manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan
keadilan sosial dalam masyarakat Indonesia. Keadilan sosial memiliki unsur
pemerataan, persamaan dan kebebasan yang bersifat komunal.
Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, ini mengandung arti bahwa
setiap rakyat Indonesia mendapat perlakuan yang adil dalam berbagai bidang
seperti bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan hankam serta adil dalam
bidang materil dan spirituil. Dalam sila ini diakui bahwa kedudukan pribadi tidak
dapat dipisahkan dengan kedudukannya sebagai warga masyarakat. Melaikan
ditempatkan dalam suatu keselarasan dan keharmonisan.
B. Tujuan
a) Sila kelima bukan hanya menjadi dasar negara Republik Indonesia, tetapi
sekaligus menjadi tujuan yang harus dilaksanakan, supaya tercapai apa yang
disebut dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.

Keadilan sosial adalah langkah yang menentukan untuk melaksanakan
Indonesia adil dan makmur.
b) Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, intinya adalah adanya
persamaan manusia di dalam kehidupan bermasyarakat, tidak ada perbedaan
kedudukkan ataupun strata di dalamnya, semua masyarakat mendapatkan hakhak yang seharusnya diperoleh dengan adil.
C. Point Penting
a) Melakukan perbuatan yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan
dan gotong-royong.
b) Mengembangkan sikap adil terhadap sesame
c) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
d) Menghormati hak orang lain
e) Tidak menggunakan hak-hak milik untuk hal-hal yang bertentangan dengan
atau kepentingan umum
f) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama
g) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata
dan berkeadilan social
D. Arti Lambang
Lambang : Padi dan Kapas
Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia
Padi dan Kapas melambangkan sila ke lima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat
indonesia. Padi dan kapas digunakan karena merupakan kebutuhan dasar setiap
manusia, yakni pangan dan sandang sebagai syarat utama untuk mencapai
kemakmuran yang merupakan tujuan utama bagi sila kelima ini.
E. Contoh Sikap
a) Sikap Positif
 Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
Seperti merusak fasilits umum seperti lampu jalan, tempat sampah, dll agar
perilaku msyrakat yang tertip dapt terwujut.
 Menghormati hak-hak orang lain.

Tidak menginterfensi orang lain dan melakukan perbuatan yang dapat
merugikan orang lain agar mereka dapat merasakan hak – hak mereka
yang harusnya mereka dapat.
 Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Keseimbangan hak dan kewajiban sangatlah perlu, karna ketika kita telah
melakukan kewajiban kita maka kita akan mendapatkan hak – hak kita
ebagai hasil dari apa yng sudah kita penuhi (kewajiban kita).
b) Sikap Negatif
 Hidup bergaya mewah.
Ketika kita hidup dengn mewah secara tidak langsung kita
menciptakan keenjangan sosoial dimana ada perbedaan antara yang kaya
dan yang miskin, kemudian yang tidak punta mulai di pandang rendah.
 Fonis hukuman yang berat sebelah
Ada oknum yang menjadikan hukum sebagai sarana memperkaya diri,
menerima suap dan memberikn hukum yang tidak seimbang adalah contoh
yang membuat kalangn bawa atau orang miskin tidak berdaya di depan
sidang.
 Pendidikan masyarakat pedalaman tidak diperhatikan
Kurangnya perhadian pemerintah maupun masyarakat luas terhadap
masyarakat pedalaman yang seharusnya mendapat pendidikan yang
semestinya didapat, nytanya masi banyak masyarakat pedelaman indonesia
yang pendidikannya masi terbelakang.
F. Kesimpulan
Sila ke – 5 bukan Cuma hanya dasar negara tetapi menjadi cita – cita
masyarakat indonesia dri dulu hingga sekarang. Sila ke – 5 juga mengandung arti
arti bahwa setiap rakyat Indonesia mendapat perlakuan yang adil dalam berbagai
bidang seperti bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan hankam serta adil
dalam bidang materil dan spirituil.
Usaha yang dilakukan untuk mengatasi masalah penyimpangan sila kelima
salah satu contohnya melalui program intensif Pancasila pada instansi-instansi
pendidikan. Dan pada dasarnya sila kelima bisa terwujud dengan menyadari akan

keseimbangan hak dan kewajiban karena keadilan itu terletak pada keharmonisan
antara menyadari hak dan menjalankan kewajiban.

BAB III
CONTOH KASUS
 Narasumber
 Feliks Abedyoga Parapat (sila-1)

 Bapak Muhammad Muji(sila-2)

 Masyarakat umum(sila-3)

 Evrahim Wiroma Shoran(sila-4)

 Erwin Rante (sila-5)

 Pembahasan Video
Kami melakukan survey ke masyarakat pada tanggal 4-Desember-2016, kami
bertanya kepada 5 reponden yang terdiri Feliks Abedyoga Parapat, Evrahim Wiroma
Shoran, Erwin Rante yang merupakan seorang mahasiswa UKSW dari berbagai fakultas

dan Bapak Muhammad Muji yang seorang pedagang bakso keliling, serta 1 orang
masyarakat yang kami tanya secara acak di suatu burjo.
Ketika kami melakukan survey kami ngumpulkan fakta bahwa 5/5 dari reponden yang
kami tanyai berhasil menjawab bunyi dari masing-masing sila, namun ketika kami
menanyakan makna dari masing-masing sila masih ada yang belum mengerti tentang
makna dari sila tersebut. meskipun kurang mengerti beberapa dari mereka tetap berusaha
untuk menjawab apa makna dari sila yang kami tanyakan, mereka berusaha menjelaskan
berdasarkan penalaran yang mereka tangkap.

 Hasil Wawancara :
(Sila ke-1)

kami

: namanya siapa ya mas?

responden 1

: Feliks Abedyoga Parapat

kami

: Apa sih bunyi dari sila 1?

responden 1

: Bunyi sila ke satu itu adalah Ketuhanan Yang Maha Esa

kami

: Apa makna dari sila ke satu?

responden 1

: Makna dari sila ke satu itu adalah tentang kehidupan beragama yang
saling menghargai

kami

: Ada lagi?

responden 1

: ya.. saling menghargai antar umat beragama aja

kami

: Apa implementasi dari sila ke satu dalam masyarakat?

responden 1

: Menurut saya kalau untuk sila pertama itu, kita ambil contohnya aja
kalau,biasanya orang adzankan kita yang umat kristen, kita yang harus
tenang, musik di kecilin.

Sebaliknya kalo agama lain juga mau

beribadah, ya kita jangan menggangu, jangan membuat keributan atau
memicu sebuah keributan yang besar untuk memancing agama lain
untuk emosi karena sikap kita atau oongan kita
(Sila ke-2)
kami

: boleh tau namanya bapak siapa?

responden 2

: Bapak Muhammad Muji

kami

: Apa sih bunyi dari sila 2?

responden 2

: Kemanusiaan yang adil dan beradab

kami

: Apa makna dari sila ke dua?

responden 2

: Yah, mewujudkan yang adil dan beriman

kami

: Apa implementasi dari sila ke duadalam masyarakat?

responden 2

: ya kita harus saling apa ya?... bisa bantu membantu biar kehidupan
kita merata gitu.

(Sila-3)
kami lupa menanyakan nama dari kakak yang kami wawancarai kali ini
kami

: Apa sih bunyi dari sila 3?

responden 3

: Persatuan indonesia

kami

: Apa makna dari sila ke tiga?

responden 3

: ya dilihat jelas dari namanya, kita harus bersatu sebagai bangsa
Indonesia

kami

: Apa implementasi dari sila ke tiga dalam masyarakat?

responden 3

: ya contoh sederhana aja di lingkungan kita, bagai mana kita saling
membantu, bergotong-royong, itu sudah merupakan persatuan.

(Sila-4)
kami

: boleh tau namanya siapa kak?

responden 4

: Evrahim Wiroma Shoran

kami

: Apa sih bunyi dari sila 4?

responden 4

: ke empat ya, emm.. kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan

kami

: Apa makna dari sila ke empat?

responden 4

: aduh maknanya apa ya? saya ngak tau serius! hahaha

kami

: Apa implementasi dari sila ke empat dalam masyarakat?

responden 4

: pemilihan mungkin, pemilihan

kami

: pemilihan apa?

responden 4

: bupati mungkin, hehe. maksudnya ngak ada tindak kriminal atau apa
gitu.

(Sila-5)

kami

: namanya siapa ya kak?

responden 5

: Erwin Rante

kami

: Apa sih bunyi dari sila ke 5?

responden 5

: sila ke lima, kalo ngak salah, keadilan sosial itu, ya kan? Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat indonesia

kami

: Apa makna dari sila ke lima?

responden 5

: ya, pemerintah yang harus adil, kalo buat keadilan pastinya setiap
warga negara itu punya tingkat sama dimata pemerintah, terus
penegakan hukum semua sama, terus harus mendapat bantuan sosial,
entah itu miskin atau kaya harus rata.

kami

: Apa implementasi dari sila ke satu dalam masyarakat?

responden 5

: contohnya di Jakarta deh, ada kartu Jakarta pintar, jadi semua orang
kaya eh, semua orang miskin itu, semuanya dapat nggak terkecuali
untuk semua bagian akses kesehatan, pendidikan semuanya dapat
BAB IV
PENUTUP

1. Tanggapan
Pancasila sebagai dasar negara dan sebagai identitas bangsa Indonesia sangatlah
penting untuk dipahami dan dihayati dalam kehidupan sehari – hari bangsa indonesia
walaupun dalam realita berbangsadan bernegara masi banyak penyimpangan yang terjadi
dalam masyarakat.
Pada butir – butir pancasila tercantum pokok – pokok pikiran leluhur bangsa
indonesia yang mendambakan adanya masyarakat yang ber - keTuhan, ber kemasuaan
yang adil, memiliki persatuan dan kesatun, ber – Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan, dan terwujudnya keadilan soial bagi seluruh masyarakat indonesia.
2. Kesimpulan
Perkataan "Panca-Syila" (dengan huruf i biasa) berarti "berbatu sendi yang lima",
"berdasar yang lima" atau "lima dasar", sedangkan "Panca-Syiila" (dengan i panjang)
berarti "lima aturan tingkahlaku yang penting".

Sila ke-1 mengandung tujuan agar dimana setiap warga sadar akan ketuhanan yang
maha esa tampa ada penekanan terhadap suatu golongan agama tertentu (agama yang
menjadi agama nasional di indonesia).
Sila ke-2 membahas tentang HAM adalah hal yang sangat penting karna HAM,
setelah kita mengenal tuhan dan membangun negara berlandaskan ketuhanan.
Sila ke-3 menekankan kepada setiap masyarakat bangsa indonesia agar mempunyai
rasa nasionalisme dan patriotisme, yang mana setiap warga harus memiliki rasa cinta
terhadap tanah air, bangsa dan negara Indonesia.
Sila ke-4 menekankan bahwa setiap warga Negara Indonesia mempunyai kedudukan,
hak dan kewajiban yang sama dengan kata lain setip warga negara indonesia Tidak boleh
memaksakan kehendak kepada orang lain.
Sila ke – 5 mengandung arti bahwa setiap rakyat Indonesia mendapat perlakuan yang
adil dalam berbagai bidang seperti bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan hankam
serta adil dalam bidang materil dan spirituil.
3. Kritik dan Saran
 Kritik :
Penyimpangan yang terjadi pada pancasila bersumber dari kurangnya
pemhaman masyarakat luas terhadap pentingnya pncasila bagi kemajuan masyarakat
dan kepada pemerintah yang mengawasi jalanya pengimplementasina pancasila ini
sering melalukan tindakan yang melenceng dari pancasila itu sendiri sehingga
timbulah rasa acu masyarakat terhadap pancasila.
 Saran :
Perlunya penanaman pemahaman pancasila yang extra ketat mulai dari SD
sampai sarjana yang harus dilakukan oleh pemerintah maupun lingkungan keluarga
agar pemuda pemudi masa depan akan memahami betul dan mengimplemantasikan
makna dan tujuan pancasila itu sendiri. Dan kepada pemberi contoh buruk kepada
masyarakat (dalam hal ini pemerintah yang melakukan dindak pidana, dll) harus
mendapat hukuman yang lebih berat lagi agar dapat menjadi tolak ukur bagi
pemerintah yang hendak melakukan tindakan yang melanggar peraturan – peraturan
yang sudah tetapkan.

BAB V

DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Mufid, Ibram. 2011. Hakikat Pengertian Pancasila(Sila Kedua)
Rukiyati, dkk.2008.Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: UNY Press
Siswoyo, Dwi. 2013. Pandangan Bung Karno tentang Pancasila dan Pendidikan
Cakrawala Pendidikan, Februari 2013
Iskandar,dkk.1997.Pancasila.Yogyakarta: Yayasan Penerbit FKIS-IKIP
Isis.1980.Pedoman Penghayatan

dan

Pengamalan

Pancasila(Ekaprasetya

Pancakarsa).Yogyakarta: IKIP Yogyakarta

Internet :
https://lppkb.wordpress.com/2011/12/28/buku-pancasila/
http://syahri93.blogspot.co.id/2013/07/makna-sila- ke-4- pancasila.html
http://tricklik.blogspot.co.id/2013/12/arti-dan- makna-sila- kelima-pancasila.html
http://www.kompasiana.com/diahsuci/memingat-kembali- 5-lambang- dan-arti- pada-setiapsila
http://www.kompasiana.com/diahsuci/memingat-kembali-5-lambang-dan-arti-pada-setiapsila-pancasila_552ac2326ea834ae4d552d27
http://www.pusakaindonesia.org/makna-lima-sila-yang-terkandung-dalam-pancasila/
pancasila_552ac2326ea834ae4d552d27