laporan praktikum enzim katalase Indonesia

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Metabolisme merupakan suatau reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk
hidup. Reaksi metabolisme tersebut dimaksudkan untuk memperoleh energi, menyimpan
energi, menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan, memasukkan atau
mengeluarkn zat - zat, melakukan gerakan, menyusun struktur sel, merombak struktur –
struktur sel yang tidak dapat digunakan lagi, dan menanggapi rangsang.
Tentunya dalam suatu reaksi kimia terdapat zat – zat atau senyawa – senyawa baik
yang sifatnya menghambat (inhibitor), atau mempercepat reaksi (aktivator). Senyawa –
senyawa yang mempercepat suatu reaksi dikenal dengan sebutan katalisator.
Katalisator adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi reaksi kimia pada suhu
tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu. Suatu katalis berperan
dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk.
Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi
pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis
menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis
mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.
Metabolisme yang merupakan reaksi kimia memiliki katalisator yang disebut dengan
enzim. Enzim yang tersusun atas protein dan molekul lainnya bekerja dengan menurunkan

energi aktivasi, sehingga tidak diperlukan suhu dan energi tinggi untuk melakukan suatu
reaksi kimia didalam tubuh.Jika tidak terdapat katalisator dalam metabolisme, maka suhu
tubuh akan meningkat dan membahayakan bagi tubuh makhluk hidup.
Kerja enzim tentunya dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar enzim. Faktor dalam
misalnya substansi – substansi genetik yang dibawa oleh masing – masing enzim.
Keinginan kami untuk mengetahui faktor luar yang mempengaruhi kerja enzim, dan
memenuhi tugas biologi, merupakan suatu motivasi kami untuk melakukan percobaan
sederhana yang menggunakan enzim katalase sebagai contoh(sample).
Laporan Biologi/Uji Kerja Enzim KatalaseXI MIA 5/2015

1

1.2 Rumusan Masalah
1.

Bagaimana mekanisme kerja enzim kaalase di dalam organ hati?

2.

Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kerja enzim?


3.

Bagaimana pengaruh NaOH, HCl dan suhu terhadap kerja enzim?Apakah ada
pengaruh larutan lugol terhadap makanan?

1.3 Tujuan
1.

Untuk megetahui bagaimana mekanisme kerja enzim kaalase di dalam organ hati.

2.

Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kerja enzim.

3.

Untuk mengetahui bagaimana pengaruh NaOH, HCl dan suhu terhadap kerja enzim.

1.4 Manfaat

1. Bagi siswa
Praktikan dapat mengetahui cara kerja enzim katalase yang terdapat di dalam hati
ayam dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kenja enzim tersebut.
2. Bagi sekolah
Dengan adanya praktikum uji kerja enzim kaalase ini, dapat membawa manfaat bagi
sekolah seperti laporan hasil praktikum dijadikan karya ilmiah dan dilombakan. Hal ini
akan menjadi nilai lebih sekolah, serta meningkatkan prestasi sekolah.
1.5 Hipotesis
1.

Dari Pengamatan Yang dilakukan Maka dapat dituliskan Persamaan Reaksi kimia
yang terjadi adalah sebagai berikut :
a. Tabung A : Katalase + H2O2 → H2O + O2
b. Tabung B : Katalase + HCl + H2O2 → H2O + O2 +HCl
c. Tabung C : Katalase + NaOH + H2O2 → H2O + O2 + NaOH
d. Tabung D : Katalase + air panas + H2O2 → H2O + O2

2.

Ketika ekstrak hati ayam dicampurkan dengan H2O2 (Hidrogen Peroksida) maka akan

terbentuk reaksi berupa gelembung-gelembung pada tabung reaksi, hal tersebut
menandakan bahwa enzim katalase yang terdapat dalam hati ayam dapat mengubah
H2O2 menjadi H2O.

Laporan Biologi/Uji Kerja Enzim KatalaseXI MIA 5/2015

2

3.

Enzim katalase dapat bekerja optimal pada pH netral ( 7 ) sampai pH basa lemah

4.

Suhu optimal agar enzim katalase dapat bekerja dengan baik adalah pada suhu
ruangan (25-30drjt C)

5.

Konsentrasi hati ayam dan larutan H2O2 sangat berpengaruh terhadap kerja enzim

katalase.

Laporan Biologi/Uji Kerja Enzim KatalaseXI MIA 5/2015

3

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Enzim
Menurut Syamsuri metabolisme sangat bergantung pada enzim. Enzim berperan sebagai
pemercepat reaksi metabolisme di dalam tubuh mahkluk hidup, tetapi enzim tidak ikut
bereaksi.
2.2 Struktur Enzim.
Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam – asam amino. Kebanyakan enzim
berukuran lebih besar dari substratnya.akan tetapi,hanya daerah tertentu dari molekul
enzim tersebut yang berikatan dengan substrat, yaitu bagian yang disebut dengan sisi
aktif (active side)
Secara kimia, enzim yang lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu bagian
protein dan bagain bukan protein.

1.

Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam – asam amino. Bagian protein
bersifat labil (mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan keasaman.

2.

Bagian bukan protein yang disebut gugus protetik, yaitu gugusan yang aktif. Gugus
prostetik yang berasal dari molekul non organik disebut kofaktor, misalnya besi,
tembaga, zink. Gugus prostetik yang terdiri dari senyawa – senyawa kompleks
disebut konenzim, misalnya NADH, FADH, koenzim A, tiamin, riboflavin, asam
pantotenat, niasin, piridoksin, biotin, asam folat, dan kobalamin.

2.3 Ciri – Ciri Enzim
1.

Biokatalisator : enzim hanya dihasilkan oleh sel-sel mahkluk hidup yang digunakan
untuk mempercepat proses reaksi.

2.


Protein : sifat-sifat enzim sama dengan protein yaitu dapat rusak pada suhu yang
tinggi dan dipengaruhi pH

3.

Bekerja Secara Khusus : enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi reaks tertentu,
tidak dapat mempengaruhi raeksi lainnya. Zat yang terpengaruhi oleh enzim tersebut

Laporan Biologi/Uji Kerja Enzim KatalaseXI MIA 5/2015

4

substrat. Substrat adalah zat yang bereaksi. Oleh karena macam zat yang bereaksi di
dalam sel sangat banyak, maka macam enzim pun banyak
4.

Dapat Digunakan Berulang Kali: dapat digunakan berulang kali karena enzim tidak
berubah pada saat terjadi reaksi. Satu molekul enzim dapat bekerja berkali-kali
selama enzim itu tidak rusak.


5.

Rusak Oleh Panas : enzim rusak oleh panas karena merupakan suatu protein .
Rusaknya enzim oleh panas disebut denaturasi jika telah rusak enzim tidak dapat
bekerja lagi.

6.

Tidak Ikut Bereaksi : enzim hanya diperlukan untuk mempercepat reaksi namun
tidak ikut bereaksi.

7.

Bekerja Dapat Balik : suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu senyawa
menjadi senyawa-senyawa lain dan sebaliknya dapat pula bekerja menyusun
senyawa-senyawa itu menjadi senyawa semula.

8.


Kerja Enzim Dipengaruhi Faktor Lingkungan

2.4 Cara Kerja Enzim
1. Teori gembok - anak kunci Sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang hanya
sesuai untuk satu jenis substrat saja. Entuk substrat sesuai dengan sisi aktif, seperti
gembok cocok dengan anak kuncinya. Hal itu menyebabkan enzim bekerja secara
spesifik. Substrat yang mempunyai bentuk ruang yang sesuai dengan sisi aktif enzim
akan berikatan dan membentuk kompleks transisi enzim-substrat. Senyawa transisi ini
tidak stabil sehingga pembentukan produk berlangsung dengan sendirinya. Jika enzim
mengalami denaturasi (rusak) karena panas, bentuk sisi aktif berubah sehingga
substrat tidak sesuai lagi. Perubahan pH juga mempunyai pengaruh yang sama.
2. Teori induced fit Reaksi antara substrat denan enzim berlangsung karena adanya
induksi molekul substrat terhadap molekul enzim. Menurut teori ini, sisi aktif enzim
bersifat fleksibel dalam menyesuaikan struktur sesuai dengan struktur substrat. Ketika
substrat akan terinduksi dan kemudian mengubah bentuknya sedikit sehingga
mengakibatkan perubahan sisi aktif yang semula tidak cocok menjadi cocok (fit).
Kemidian terjadi pengikatan substrat oleh enzim, yang selanjutnya substrat diubah
menjadi produk. Produk kemudian dilepaskan dan enzim kembali pada keadaan
semula, siap untuk mengikat substrat baru. EnzimKatalase


Laporan Biologi/Uji Kerja Enzim KatalaseXI MIA 5/2015

5

2.5 Pengertian enzim katalase
Enzim sangat berperan penting dalam tubuh, seperti halnya dengan enzim
katalase.Enzim ini merupakan enzim yang mengandung empat gugus heme, pada tulang,
membran mukosa, ginjal dan hati.Enzim ini bekerja secara aktif dalam tubuh dan
aktifitas kerjanya dapat ditemukan pada mitokondria, sitoplasma serta peroksosom.enzim
yang mengandung empat gugus ini juga memiliki empat rantai polypeptide yang masingmasing bagian terdiri atas 500 lebih senyawa asam amino. Heme yang terdapat pada
enzim katalase juga terbentuk dari sebuah cincin protoporphyrin dan mengandung atom
besi tunggal. Adapun berat molekul yang terdapat pada enzim ini adalah 118.054,25
gram/mol.
2.6 Fungsi dan peran
Enzim katalase bekerja dengan rangkaian beberapa molekul sehingga keempat gugus tadi
akan membantu penyerapan. Adapun didalam tubuh memiliki kandungan hidrogen
peroksida atau H202 yang merupakan hasil dari respirasi dan dibuat untuk seluruh sel-sel
yang hidup.Kandungan H202 ini sebenarnya sangat berbahaya bagi tubuh untuk itu
enzim katalase berfungsi untuk mengkatalis kandungan H202 tersebut.Peran enzim ini
juga sebagai peroksidasi yang khusus untuk mereaksi dekomposisi hydrogen peroksida

sehingga pada nantinya dapat berubah menjadi oksigen serta air. Untuk satu molekul
hydrogen peroksida, enzim ini mampu mengoksidasinya hingga menjadi oksigen. Lalu
proses peredoksidasian yang kedua akan menjadi air. Hydrogen yang berupa ion sebagai
penyeimbang terhadap reaksi yang tengah berjalan.
Namun sejauh itu, peran dari enzim katalase memang masih kecil dalam mengkatalis
senyawa H202 jika dibandingkan dengan proses kecepatan pembentukannya. Didalam
sel-sel tubuh terdapat katalase namun berjumlah sangat sedikit serta sangat rentan
dengan adanya peroksida. Untuk itulah dengan kapasitasnya yang kecil, enzim ini akan
bekerja lebih cepat untuk menekan terhadap serangan oksidator hydrogen peroksida.
2.7 Kerja enzim katalase
Enzim ini banyak terdapat dalam sel-sel pada hati.Adakalanya jumlah enzim ini lebih
meningkat dari semula. Dengan begitu reaksinya akan lebih cepat. Untuk itu kita perlu
mengkonsumsi bahan makanan seperti hati dengan porsi yang lebih banyak sehingga
proses oksidasi yang dilakukan oleh enzim katalase tidak mengecil.
Laporan Biologi/Uji Kerja Enzim KatalaseXI MIA 5/2015

6

2.8 Larutan H2O2
Hidogen Peroksida (H2O2), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada
proses pencernaan makanan. Hidrogen peroksida dengan rumus kimia H2O2 ditemukan
oleh Louis Jacquea Thenard pada tahun 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia
organik yang memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh. Senyawa
peroksida harus segera diuraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang

tidak

berbahaya. Enzim katalase mempercepat reaksi penguraian peroksida (H2O2) menjadi
air (H2O) dan oksigen (O2). Penguraian peroksida (H2O2) ditandai dengan timbulnya
gelembung.
Bentuk reaksi kimianya adalah:
2H2O2+ 2H2O(g) + O2(g)
Senyawa H2O2 yang

ada dalam tubuh sangat berbahaya. Maka enzim katalase

menguraikan H2O2 menjadi H2O dan gas O2 yang tidak berbahaya bagi tubuh. Ada
tidak nya gelembung merupakan indikator adanya air dalam wujud uap. Sedangkan
menyala atau tidaknya bara merupakan indikator adanya gas oksigen dalam tabung
tersebut. Enzim katalase yang dihasilkan peroksisom pada hati akan mengalami
denaturasi (kerusakan) pada suhu yang tinggi atau pun pada suasana asam dan basa.
Enzim katalase bekerja secara optimal pada suhu kamar (±30 0C) dan suasana netral.

Laporan Biologi/Uji Kerja Enzim KatalaseXI MIA 5/2015

7

BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Praktikum
 Hari/tanggal

: Selasa, 01 September 2015

 Tempat

: Lab. Biologi SMA Negeri 5 Mataram

3.2 Alat dan Bahan
I. Alat

II. Bahan

1. Tabung reaksi

1.

Tisue

2. Rak tabung reaksi

2.

Korek api

3. Pipet tetes

3.

Lampu Spiritus

4. Pembakar spiritus

4.

Hati ayam segar

5. Lidi

5.

Hati ayam rebus

6. Mortal/ lumpang

6.

Larutan H2O2

7. Sumbat karet

7.

Larutan HCl pekat

8. Pena marker

8.

Larutan KOH 20%

9. Gelas kimia

9.

Aquades

3.3 Variabel
1.

Variabel bebas adalah faktor yang sengaja dibuat berbeda (dapat diubah) dalam
suatu penelitian yaitu NaOH, HCl, dan suhu.

2.

Variabel terikat adalah suatu hasil dari perlakuan variabel bebas dan terkontrol
(tanpa diubah) yaitu banyaknya gelembung dan nyala api yang terjadi

3.

Variabel kontrol adalah variabel yang dibuat sama dalam suatu percobaan yaitu
wadah, obyek penelitian (H2O2, hati ayam, jantung ayam, daun pepaya, daun
singkong, daun bayam) dan alat

Laporan Biologi/Uji Kerja Enzim KatalaseXI MIA 5/2015

8

3.4 Cara Kerja
1.

Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.

2.

Buatlah ekstrak hati segar dengan cara hati tersebut di blender,ditumbuk
menggunakan mortal.

3.

Siapkan 3 buah tabung reaksi dan masing-masing diberi tanda A,B,C.

4.

Masukkanlah ekstrak hati tersebut kedalam masing-masing tabung reaksi kirakira setinggi 1-2 cm.

5.

Tandai batas ketinggian ekstrak hati tersebut dengan pena marker didinding luar
tabung reaksi.

6.

Pada tabung A tambahkan 5 tetes H2O2 dan segera ditutup dengan sumbat
karet.
Amatilah perubahan apa yang terjadi. Catat pada tabel hasil pengamatanmu.
Setelah lebih kurang 5 menit bukalah sumbat karetnya dan segera masukkan
bara api.
Amati apa yang terjadi dan mengapa demiian. Jelaskan!.

7.

Lakukan pengamatan yang sama pada tabung B dan C satu persatu dimana
terlebih dahulu pada tabung B. Tambahkan 5 tetes HCl, aduk dan tambahkan
H2O2 (5 tetes), sedangkan pada tabung C terlebih dahulu tambahkan larutan
KOH (5 tetes) aduk, dan tambahkan H2O2 (5 tetes), catat hasil pengamatanmu
pada tabel yang tersedia.

8.

Buatlah kesimpulan tentang pengamatan yang kalian lakukan.

Laporan Biologi/Uji Kerja Enzim KatalaseXI MIA 5/2015

9

BAB 4
HASIL PENELITIAN

4.1 Tabel Hasil Pengamatan

No.

Tabun Reaksi

1.

A (ekstrak hati mentah + H2O2)

2.

3.

4.

B (ekatrak hati mentah + HCl +
H2O2)
C (ekstrak hati mentah + KOH +
H2O2 )
D (ekstrak hati rebus + H2O2)

Keadaan

Keadaan Bara Api

Gelembung
++++

++++

+++

+++

++

+

+

-

Keterangan : untuk kolom keadaan gelambung, dan bara api dengan tanda berikut:
-

: apabila tidak ada

+

: apabila sedikit/ kurang terang

++

: apabila sedang/cukup terang

+++
++++

Laporan Biologi/Uji Kerja Enzim KatalaseXI MIA 5/2015

:

apabila banyak/terang

: apabila banyak sekali/terang
sekali.

10

BAB 5
PEMBAHASAN

5.1 Pertanyaan
1. Pada perlakuan manakah pembentukan gelembung gas paling banyak?. Jelaskan
mengapa demikian.
Jawaban :

pada tabung A hati ayam dengan campuran H2O2 menghasilkan
gelembung gas paling banyak, karena enzim katalase yang dihasilkan
hati akan mereaksikan larutan H2O2 menjadi air dan oksigen. Oksigen
inilah yang kita lihat sebagai gelembung gas pada tabung yang telah
diisi hati ayam. Hal yang menyebabkan tabung A menghasilkan
gelembung gas paling banyak adalah karena enzim katalase akan
bekerja optimal pada pH netral.

2. Gas apakah yang terbentuk dari reaksi tersebut?. Jelaskan berdasarkan hasil
percobaan!
Jawaban : menurut hasil percobaan pada praktikum uji kerja enzim katalae yang
telah kelompok kami lakukan, bahwa gas yang terbentuk dari reaksi
pencampuran hati dengan berbagai larutan adalah gas oksigen, reaksinya
sebagai berikut :
a. Tabung A : Katalase + H2O2 → H2O + O2
b. Tabung B : Katalase + HCl + H2O2 → H2O + O2 +HCl
c. Tabung C : Katalase + NaOH + H2O2 → H2O + O2 + NaOH
d. Tabung D : Katalase + air panas + H2O2 → H2O + O2
3. Faktor apakah yang mempengaruhi kerja enzim katalase?. Jelaskan berdasarkan
hasil percobaan.
Jawaban : menurut hasil percobaan pada praktikum uji kerja enzim katalae yang
telah kelompok kami lakukan, bahwa faktor yang mempengaruhi kerja enzim
katalase adalah antara lain :
1. Tingkat pH
Laporan Biologi/Uji Kerja Enzim KatalaseXI MIA 5/2015

11

Enzim katalase bekerja lebih efisien di pH netral (pH = 7)
2. Suhu
Enzim katalase bekerja lebih efisien di suhu ruangan 25℃ - 30℃
5.2

Pembahasan
Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel.

Enzim

mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu.

Sebagai

contoh enzim katalase yang hanya menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2 dengan
reaksi sebagai berikut :
2H2O2  2H2O + O2
Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan.

Percobaan ini dilakukan dengan

menggunakan hati ayam dan jantung ayam (sebagaiperbandingan).

Hati ayam

digunakan karena banyak mengandung enzim katalase. Hati ayam kemudian dibuat
ekstrak. Yang terjadi pada ekstrak saat diberi perlakuan adalah sebagai berikut :
a.

TABUNG A
Pada Hati Mentah + H2O2( hidrogen peroksida )
Saat hati diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak. Hal ini
membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah
H2O2 menjadi H2O ( air ), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke
dalamnya, timbul nyala api. Hal ini membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan
menjadi oksigen ( O2 ) .Dan itu membuktikan bahwa di dalam hati mengandung
enzim katalase.dalam percobaan hati + H2O2 terjadi kejadian gelembung yang
sangat banyak karena di dalam hati mengandung enzim katalase yang berguna
untuk menetralkan racun.

b.

TABUNG B
Pada Hati + HCL + H2O2
Pada percobaan yang kedua kami menggunakan tambahan HCL yang dimaksudkan
agar keaadaan hati menjadi terlalu asam. Dan dalam hasil pengamatan dapat dilihat
bahwa tidak jauh berbeda hasilnya dari percobaan Hati + H2O2 yang berfungsi
sebagai pembanding akan tetapi yang terjadi hanya ada sedikit gelembung itu
membuktikan bahwa dalam bekerja hati tidak dapat mengubah secara sempurna
dari H2O2 menjadi H2O ( air ) dan timbul nyala api namun tidak seterang pada

Laporan Biologi/Uji Kerja Enzim KatalaseXI MIA 5/2015

12

tabung A itu berarti tidak optimalnya penguraian H2O2 menjadi O2. Dan
membuktikan bahwa pada keadaan yang terlalu asam yaitu dengan ditambahnya
HCL enzim tidak dapat bekerja secara optimal.
c.

TABUNG C
Pada Hati + NaOH + H2O2
Pada percobaan yang ketiga kali ini Hati dengan H2O2 ditambah lagi dengan
NaOH. Penambahan NaOH disini dimaksudkan untuk membuat Hati dalam
keadaan terlalu basa. Kemudian ditambah H2O2 ternyata terbentuk gelembung
udara yang sedang, itu membuktikan bahwa tidak terjadi penguraaian yang
sempurna dari H2O2 menjadi H2O ( air ) tetapi saat bara api dimasukkan ke
dalamnya tidak terjadi nyala api. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase tidak
dapat bekerja secara optimal dalam kondisi yang terlalu basa.

d.

TABUNG D
Pada Hati ( direbus ) + H2O2
Pada percobaan yang keempat ekstrak hati direbus terlebih dahulu kemudian
setelah itu ditambah dengan H2O2 .Dan yang terjadi gelembung muncul hanya
sedikit sekali dan ketika bara api dimasukkan kedalam tabung reaksi juga tidak
timbul nyala api. Hal ini disebabkan karena protein di dalam enzim katalase yang
terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi
H2O dan O2. Itu membuktikan juga bahwa dimana enzim katalase tidak akan
bekerja secara optimal pada suhu tinggi.karena kita ketahui bahwa enzim katalase
akan bekerja pada suhu netral

Laporan Biologi/Uji Kerja Enzim KatalaseXI MIA 5/2015

13

BAB 6
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa kerja enzim
katalase sangat berpengaruh terhadap dalam metabolisme makhluk hidup. Katalase
memecah senyawa berbahaya, seperti Hydrogen peroksida (H2O2) di dalam sel hati.
Dalam hal ini Hydrogen peroksida bertindak sebagai substrat. Hydrogen peroksida
merupakan senyawa reaktif dan dapat merusak sel, kemudian akan didegrasi oleh
katalase. Katalase mendegrasi Hydrogen peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan
oksigen (O2). Beberapa faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah sebagai
berikut :
1. Suhu
Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah.

Protein akan

mengental atau mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas).
2. Derajat keasaman (pH)
Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat.
Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang
sedikit sempit (pH = ±7).

Di luar pH optimal, kenaikan atau penurunan pH

menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat.
3. Konsentrasi enzim, substrat, dan kofaktor
Jika pH dan suhu suatu sistem enzim dalam keadaan konstan serta jumlah substrat
berlebihan, maka laju reaksi sebanding dengan jumlah enzim yang ada. Jika pH,
suhu dan konsentrasi enzim dalam keadaan konstan, maka reaksi awal hinga batas
tertentu sebanding dengan substrat yang ada. Jika enzim memerlukan suatu koenzim
atau ion kofaktor, maka konsentrasi substrat dapat menetukan laju reaksi.
4. Inhibitor enzim
Kerja enzim dapat dihambat, baik bersifat sementara maupun tetap oleh inhibitor
berupa zat kimia tertentu.

Pada konsentrasi substrat yang rendah akan terlihat

dampak inhibitor terhadap laju reaksi.
5. Konsentrasi substrat
Jika konsentrasi substrat ditambah maka kecepatan reaksi pun semakin lambat.
Laporan Biologi/Uji Kerja Enzim KatalaseXI MIA 5/2015

14

6.2 Saran
1.

Pada saat proses praktikum sebaiknya dalam kondisi yang sungguh-sungguh
karena akan mempengaruhi hasil praktikum.

2.

Sebaiknya teliti dalam memperhatikan perubahan warna yang terjadi pada larutan
yang telah dipanaskan.

Laporan Biologi/Uji Kerja Enzim KatalaseXI MIA 5/2015

15

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Dinamika Perjuangan Pelajar Islam Indonesia di Era Orde Baru

6 75 103

Perspektif hukum Islam terhadap konsep kewarganegaraan Indonesia dalam UU No.12 tahun 2006

13 113 111

Pengaruh Kerjasama Pertanahan dan keamanan Amerika Serikat-Indonesia Melalui Indonesia-U.S. Security Dialogue (IUSSD) Terhadap Peningkatan Kapabilitas Tentara Nasional Indonesia (TNI)

2 68 157

Perancangan media katalog sebagai sarana meningkatkan penjualan Bananpaper : laporan kerja praktek

8 71 19