Laporan Tugas Sistem Keamanan Dua Sensor
                                                                                LAPORAN
TUGAS PENGOLAHAN SINYAL
SISTEM KEAMANAN DENGAN DUA SENSOR
Di Susun oleh :
1. Nama : AGUNG SURONO
NIM
: 888740102160086
NIM
Kelas : SKS 16.2
4. Nama : SAORANDRI
NIM
: 888730509160004
: 888730401160055
Kelas : SKS 16.2
Kelas : SKS 16.2
5. Nama : YOSAFAT GUSTI ADIPUTRA
NIM
: 888730509160001
Kelas : SKS 16.2
2. Nama : M ROMADHON BUSAIRI
NIM
3. Nama : FEBRI ADI PRASETYA
: 888740101160052
Kelas : SKS 16.2
STEKOM PAT
April 2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas izin-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas akhir semester mata kuliah Pengolahan Sinyal ini
secara kelompok dengan judul “SISTEM KEAMANAN DENGAN DUA
SENSOR”.
Tidak lupa juga kami
ucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. Paulus
Hartanto, M.Kom atas bimbingannya dalam membantu kami untuk membuat
Tugas Kelompok ini.
Semoga dengan adanya Tugas Kelompok, Kita dapat mengetahui
implementasi dari mata kuliah “Pengolahan Sinyal” selama satu semester ini.
Kritik dan saran dalam pembuatan laporan Sistem Keamanan Dengan Dua Sensor
sangat kami harapkan. Mohon maaf jika banyak terdapat kesalahan dalam
menyusun laporan ini. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Semarang, 1 April 2018
1
STEKOM SEMARANG – SKS 16.2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
BAB II
BAB III
PENDAHULUAN
3
1.1
Latar Belakang
3
1.2
Tujuan Pembahasan
3
LANDASAN TEORI
4
2.1
Teori Dasar
4
2.2
Komponen yang digunakan
4
SKEMA RANGKAIAN DAN CARA KERJA
10
3.1
Gambar Skema Rangkaian
10
3.2
Cara Kerja Rangkaian
10
3.3
Alat dan Bahan
11
3.4
Pengerjaan Rangkaian
12
DAFTAR PUSTAKA
18
2
STEKOM SEMARANG – SKS 16.2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Sering terjadinya pembobolan gudang penyimpanan pada suatu perusahaan
distributor disaat malam hari, dikarenakan kurangnya tenaga keamanan. Namun
terkadang meski tenaga keamanan mencukupi, akan tetapi tidak setiap saat tenaga
keamanan tersebut selalu berada dibeberapa titik dalam waktu bersamaan.
Berawal dari masalah inilah, kami merancang sebuah alat sistem keamanan
sederhana. Alat ini bekerja dengan dua sensor, sendor gerak / PIR dan sensor
cahaya / LDR. Sistem kerja dari alat ini adalah memberikan peringatan berupa
alarm, apabila ada orang tak dikenal atau penyusup yang sengaja masuk ke
gudang untuk melakukan kejahatan.
1.2. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan tugas ini adalah :
a. Mahasiswa dapat mengetahui rangkaian yang digunakan pada Sistem
Keamanan dengan dua sensor.
b. Mahasiswa dapat mengimplementasikan mata kuliah pengolahan sinyal dalam
kehidupan sehari-hari.
c. Mahasiswa terampil dalam membuat Alat / menciptakan alat yang sangat
berguna bagi masyarakat.
3
STEKOM SEMARANG – SKS 16.2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. TEORI DASAR
Sistem keamanan dengan dua sensor merupakan salah satu alat sederhana
untuk keamanan yang dirancang dan dibuat dengan menggunakan komponen yang
mudah didapat dipasaran.
2.2. KOMPONEN YANG DIGUNAKAN
Komponen yang digunakan untuk membuat Alat Sistem Keamanan adalah :
1.
PCB
Papan sirkuit cetak / printed circuit board (PCB) adalah sebuah papan yang
penuh dengan sirkuit dari logam yang menghubungkan komponen elektronik
yang berbeda jenis maupun sama satu sama lain tanpa kabel.
Gambar 1. PCB
4
STEKOM SEMARANG – SKS 16.2
2.
PIR
Passive Infrared Sensor (PIR sensor) adalah sebuah sensor elektronik yang
mengukur cahaya inframerah (IR) memancar dari benda-benda di lapangan
pandang. Mereka paling sering digunakan dalam detektor gerak berbasis PIR.
Gambar 2. Sensor PIR
3.
LDR
Light Dependent Resistor atau disingkat dengan LDR adalah jenis Resistor
yang nilai hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada intensitas cahaya
yang diterimanya. Nilai Hambatan LDR akan menurun pada saat cahaya
terang dan nilai Hambatannya akan menjadi tinggi jika dalam kondisi gelap.
Dengan kata lain, fungsi LDR (Light Dependent Resistor) adalah untuk
menghantarkan arus listrik jika menerima sejumlah intensitas cahaya
(Kondisi Terang) dan menghambat arus listrik dalam kondisi gelap.
Gambar 3. LDR
4.
LED
Diode pancaran cahaya / light-emitting diode (LED) adalah suatu
semikonduktor yang memancarkan cahaya monokromatik yang tidak koheren
ketika diberi tegangan maju.
5
STEKOM SEMARANG – SKS 16.2
Gambar 4. LED
5.
IC LM741
Penguat operasional (Op-Amp) adalah suatu blok penguat yang mempunyai
dua masukan dan satu keluaran. Penguat operasional (Op-Amp) dikemas
dalam suatu
rangkaian terpadu (integrated circuit-IC). Salah satu tipe
operasional amplifier (Op-Amp) yang populer adalah LM741.
Gambar 5. IC LM 741
6.
SOCKET IC
Socket IC adalah tempat atau dudukan IC.
Gambar 4. Socket IC
7.
DIODA
Diode / Dioda adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat
semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah
6
STEKOM SEMARANG – SKS 16.2
(kondisi panjar maju) dan menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi
panjar mundur).
Gambar 7. Dioda
8.
TRANSISTOR
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai
sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi
sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran
listrik, di mana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya
(FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit
sumber listriknya.
Gambar 8. Transistor
9.
POTENSIOMETER
Potensio adalah resistor variabel tiga terminal yang nilai resistensinya bisa
diubah dengan cara menggeser (untuk potensio type geser) atau memutar
(untuk potensio type putar) tuasnya.
7
STEKOM SEMARANG – SKS 16.2
Gambar 9. Potensiometer
10. RESISTOR
Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain
untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik, dengan resistansi tertentu
(tahanan) dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin.
Gambar 10. Resistor
11. BUZZER
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah
getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer
hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan
yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus
sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau
keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan
dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan
diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan
menghasilkan suara.
8
STEKOM SEMARANG – SKS 16.2
Gambar 11. Buzzer
12. SOCKET BATTERY
Socket baterai adalah dudukan/tempat baterai.
Gambar 12. Socket Battery
13. BATTERY
Baterai (Battery) adalah sebuah alat yang dapat merubah energi kimia yang
disimpannya menjadi energi Listrik yang dapat digunakan oleh suatu
perangkat Elektronik.
Gambar 13. Battery
9
STEKOM SEMARANG – SKS 16.2
BAB III
SKEMA RANGKAIAN DAN CARA KERJA
3.1. GAMBAR SKEMA RANGKAIAN
Gambar 14. Skema Rangkaian dengan Proteus
3.2. CARA KERJA RANGKAIAN
Rangkaian Sistem Keamanan Dua Sensor ini mempunyai komponen utama
yaitu LDR (Light Dependent Resistance) dan PIR (Passive Infrared Sensor). Pada
saat kita memberikan tegangan input 9 volt (Vcc), maka komponen alat ini akan
mulai bekerja sebagai alat sensor cahaya. Pada saat terkena cahaya (kondisi
terang) atau tidak terkena cahaya (kondisi gelap), LDR akan mengatur
resistansinya sesuai dengan kapasitas cahaya yang terkena pada permukaan kepala
LDR. Dan potensiometer (10KΩ ) yang dapat diatur resistansinya berguna unt uk
mengatur kesensitivan LDR terhadap cahaya.
Kemudian tegangan masuk ke Op-Amp 741 melalui pin 2 dan 3. Pada pin 2
akan terjadi pembalikan nilai tegangan atau inverting. Pada pin 7 berguna sebagai
tegangan catu positif yang digunakan untuk mengaktifkan Op-Amp, dan pin 4
berguna sebagai tegangan catu negatif yang digunakan untuk mengaktifkan Op-
10
STEKOM SEMARANG – SKS 16.2
Amp. Output Op-Amp tersebut keluar dari pin 6, kemudian menuju ke kaki basis
transistor dan kemudian terjadi saturasi. Namun selama PIR belum mendeteksi
adanya gerakan, rangkaian tidak akan bekerja. Pada saat terdeteksi suatu gerakan
oleh sensor PIR, maka gerakan tersebut diubah menjadi tegangan listrik yang
selajutnya menuju buzzer , sehingga buzzer akan berbunyi. Lama waktu berbunyi
alarm dapat diatur melalui pengatur pada sensor PIR.
3.3. ALAT DAN BAHAN
Untuk membuat rangkaian Sistem Keamanan Dua Sensor perlu disiapkan
alat dan bahan sebagai berikut :
1. Papan PCB
2. 1 buah LED (2 kaki)
3. IC 741 + socket
4. Sensor PIR
5. LDR
6. 1 buah Dioda
7. Potensiometer 10k
8. 1 buah Buzzer
9. 2 buah Transistor KN2222A
10. Socket battery
11. Battery 9 volt
12. 1 buah Resistor 220 ohm ½ watt
13. 1 buah Resistor 10 ohm ½ watt
14. 1 buah Resistor 1k ohm ½ watt
15. 1 buah Resistor 470 ohm ½ watt
16. Solder
17. Timah
18. Tang potong
19. Kabel secukupnya
11
STEKOM SEMARANG – SKS 16.2
3.4. PENGERJAAN RANGKAIAN
Langkah-langkah pengerjaan pembuatan rangkaian adalah sebagai berikut :
 Menyiapkan semua alat – alat dan bahan yang diperlukan.
 Memasang socket IC terlebih dahulu.
 Solder jalur socket IC tersebut menggunakan timah.
 Dilanjutkan memasang Sensor PIR, LDR, busser, diode, resistor, transistor,
potensiometer, socket battery dan LED.
 Solder semua jalur komponen yang terpasang dengan rapi, usahakan agar
timah tidak meluber ke jalur yang lain, dan waktu untuk menyolder tiap
komponen tidak terlalu lama.
 Setelah selesai pengerjaan di atas, pasangkan IC 741.
 Kemudian pasangkan socket battery pada battery 9 volt.
 Jika berjalan dengan lancar, potonglah kaki-kaki pada komponen yang tadi
dipasang dengan tang potong.
 Dengan demikian Rangkaian berhasil dibuat.
Tahap akhir dilakukan pembuatan kemasan sebagai tempat rangkaian.
3.5. Gambar-gambar
a. Rangkaian pada pengujian
12
STEKOM SEMARANG – SKS 16.2
b. Papan PCB setelah dilarutkan
c. Rangkaian setelah pengerjaan penyolderan
13
STEKOM SEMARANG – SKS 16.2
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam pembuatan Rangkaian Sistem Keamanan Dua Sensor ini kita dituntut
untuk dapat merangkai dan menghasilkan sebuah rangkaian Sistem Keamanan
Dua Sensor. Kita juga dituntut untuk bisa menyolder komponen-komponen yang
ada dengan rapih dan benar.
4.2. KATA PENUTUP
Demikian laporan tugas mata kuliah Pengolahan Sinyal dengan judul Sistem
Keamanan Dua Sensor telah kami selesaikan. Tidak lupa kami ucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberi pengarahan dalam
proses pembuatan Sistem Keamanan Dua Sensor dan penulisan Laporan ini.
Kritik dan saran kami harapkan demi sempurnanya Laporan ini.
14
STEKOM SEMARANG – SKS 16.2
DAFTAR PUSTAKA
- http://suyatno.dosen.akademitelkom.ac.id/wpcontent/uploads/2016/06/pir_anti_maling.pdf
- https://id.wikipedia.org/wiki/Passive_infrared_sensor
- http://repo.polinpdg.ac.id/1383/1/Yogi_Afrison_Utama_LI-D3.pdf
- http://jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/2013/07/Berri-Prima080120201010.pdf
- https://ejournal.undip.ac.id/index.php/gema_teknologi/article/viewFile/8923/7244
- https://id.wikipedia.org/wiki/Papan_sirkuit_cetak
- https://id.wikipedia.org/wiki/Diode_pancaran_cahaya
- https://id.wikipedia.org/wiki/Sirkuit_terpadu
- https://id.wikipedia.org/wiki/Diode
- https://id.wikipedia.org/wiki/Resistor
- https://id.wikipedia.org/wiki/Kondensator
- https://id.wikipedia.org/wiki/Transistor
15
STEKOM SEMARANG – SKS 16.2
                                            
                TUGAS PENGOLAHAN SINYAL
SISTEM KEAMANAN DENGAN DUA SENSOR
Di Susun oleh :
1. Nama : AGUNG SURONO
NIM
: 888740102160086
NIM
Kelas : SKS 16.2
4. Nama : SAORANDRI
NIM
: 888730509160004
: 888730401160055
Kelas : SKS 16.2
Kelas : SKS 16.2
5. Nama : YOSAFAT GUSTI ADIPUTRA
NIM
: 888730509160001
Kelas : SKS 16.2
2. Nama : M ROMADHON BUSAIRI
NIM
3. Nama : FEBRI ADI PRASETYA
: 888740101160052
Kelas : SKS 16.2
STEKOM PAT
April 2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas izin-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas akhir semester mata kuliah Pengolahan Sinyal ini
secara kelompok dengan judul “SISTEM KEAMANAN DENGAN DUA
SENSOR”.
Tidak lupa juga kami
ucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. Paulus
Hartanto, M.Kom atas bimbingannya dalam membantu kami untuk membuat
Tugas Kelompok ini.
Semoga dengan adanya Tugas Kelompok, Kita dapat mengetahui
implementasi dari mata kuliah “Pengolahan Sinyal” selama satu semester ini.
Kritik dan saran dalam pembuatan laporan Sistem Keamanan Dengan Dua Sensor
sangat kami harapkan. Mohon maaf jika banyak terdapat kesalahan dalam
menyusun laporan ini. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Semarang, 1 April 2018
1
STEKOM SEMARANG – SKS 16.2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
BAB II
BAB III
PENDAHULUAN
3
1.1
Latar Belakang
3
1.2
Tujuan Pembahasan
3
LANDASAN TEORI
4
2.1
Teori Dasar
4
2.2
Komponen yang digunakan
4
SKEMA RANGKAIAN DAN CARA KERJA
10
3.1
Gambar Skema Rangkaian
10
3.2
Cara Kerja Rangkaian
10
3.3
Alat dan Bahan
11
3.4
Pengerjaan Rangkaian
12
DAFTAR PUSTAKA
18
2
STEKOM SEMARANG – SKS 16.2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Sering terjadinya pembobolan gudang penyimpanan pada suatu perusahaan
distributor disaat malam hari, dikarenakan kurangnya tenaga keamanan. Namun
terkadang meski tenaga keamanan mencukupi, akan tetapi tidak setiap saat tenaga
keamanan tersebut selalu berada dibeberapa titik dalam waktu bersamaan.
Berawal dari masalah inilah, kami merancang sebuah alat sistem keamanan
sederhana. Alat ini bekerja dengan dua sensor, sendor gerak / PIR dan sensor
cahaya / LDR. Sistem kerja dari alat ini adalah memberikan peringatan berupa
alarm, apabila ada orang tak dikenal atau penyusup yang sengaja masuk ke
gudang untuk melakukan kejahatan.
1.2. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan tugas ini adalah :
a. Mahasiswa dapat mengetahui rangkaian yang digunakan pada Sistem
Keamanan dengan dua sensor.
b. Mahasiswa dapat mengimplementasikan mata kuliah pengolahan sinyal dalam
kehidupan sehari-hari.
c. Mahasiswa terampil dalam membuat Alat / menciptakan alat yang sangat
berguna bagi masyarakat.
3
STEKOM SEMARANG – SKS 16.2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. TEORI DASAR
Sistem keamanan dengan dua sensor merupakan salah satu alat sederhana
untuk keamanan yang dirancang dan dibuat dengan menggunakan komponen yang
mudah didapat dipasaran.
2.2. KOMPONEN YANG DIGUNAKAN
Komponen yang digunakan untuk membuat Alat Sistem Keamanan adalah :
1.
PCB
Papan sirkuit cetak / printed circuit board (PCB) adalah sebuah papan yang
penuh dengan sirkuit dari logam yang menghubungkan komponen elektronik
yang berbeda jenis maupun sama satu sama lain tanpa kabel.
Gambar 1. PCB
4
STEKOM SEMARANG – SKS 16.2
2.
PIR
Passive Infrared Sensor (PIR sensor) adalah sebuah sensor elektronik yang
mengukur cahaya inframerah (IR) memancar dari benda-benda di lapangan
pandang. Mereka paling sering digunakan dalam detektor gerak berbasis PIR.
Gambar 2. Sensor PIR
3.
LDR
Light Dependent Resistor atau disingkat dengan LDR adalah jenis Resistor
yang nilai hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada intensitas cahaya
yang diterimanya. Nilai Hambatan LDR akan menurun pada saat cahaya
terang dan nilai Hambatannya akan menjadi tinggi jika dalam kondisi gelap.
Dengan kata lain, fungsi LDR (Light Dependent Resistor) adalah untuk
menghantarkan arus listrik jika menerima sejumlah intensitas cahaya
(Kondisi Terang) dan menghambat arus listrik dalam kondisi gelap.
Gambar 3. LDR
4.
LED
Diode pancaran cahaya / light-emitting diode (LED) adalah suatu
semikonduktor yang memancarkan cahaya monokromatik yang tidak koheren
ketika diberi tegangan maju.
5
STEKOM SEMARANG – SKS 16.2
Gambar 4. LED
5.
IC LM741
Penguat operasional (Op-Amp) adalah suatu blok penguat yang mempunyai
dua masukan dan satu keluaran. Penguat operasional (Op-Amp) dikemas
dalam suatu
rangkaian terpadu (integrated circuit-IC). Salah satu tipe
operasional amplifier (Op-Amp) yang populer adalah LM741.
Gambar 5. IC LM 741
6.
SOCKET IC
Socket IC adalah tempat atau dudukan IC.
Gambar 4. Socket IC
7.
DIODA
Diode / Dioda adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat
semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah
6
STEKOM SEMARANG – SKS 16.2
(kondisi panjar maju) dan menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi
panjar mundur).
Gambar 7. Dioda
8.
TRANSISTOR
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai
sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi
sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran
listrik, di mana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya
(FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit
sumber listriknya.
Gambar 8. Transistor
9.
POTENSIOMETER
Potensio adalah resistor variabel tiga terminal yang nilai resistensinya bisa
diubah dengan cara menggeser (untuk potensio type geser) atau memutar
(untuk potensio type putar) tuasnya.
7
STEKOM SEMARANG – SKS 16.2
Gambar 9. Potensiometer
10. RESISTOR
Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain
untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik, dengan resistansi tertentu
(tahanan) dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin.
Gambar 10. Resistor
11. BUZZER
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah
getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer
hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan
yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus
sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau
keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan
dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan
diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan
menghasilkan suara.
8
STEKOM SEMARANG – SKS 16.2
Gambar 11. Buzzer
12. SOCKET BATTERY
Socket baterai adalah dudukan/tempat baterai.
Gambar 12. Socket Battery
13. BATTERY
Baterai (Battery) adalah sebuah alat yang dapat merubah energi kimia yang
disimpannya menjadi energi Listrik yang dapat digunakan oleh suatu
perangkat Elektronik.
Gambar 13. Battery
9
STEKOM SEMARANG – SKS 16.2
BAB III
SKEMA RANGKAIAN DAN CARA KERJA
3.1. GAMBAR SKEMA RANGKAIAN
Gambar 14. Skema Rangkaian dengan Proteus
3.2. CARA KERJA RANGKAIAN
Rangkaian Sistem Keamanan Dua Sensor ini mempunyai komponen utama
yaitu LDR (Light Dependent Resistance) dan PIR (Passive Infrared Sensor). Pada
saat kita memberikan tegangan input 9 volt (Vcc), maka komponen alat ini akan
mulai bekerja sebagai alat sensor cahaya. Pada saat terkena cahaya (kondisi
terang) atau tidak terkena cahaya (kondisi gelap), LDR akan mengatur
resistansinya sesuai dengan kapasitas cahaya yang terkena pada permukaan kepala
LDR. Dan potensiometer (10KΩ ) yang dapat diatur resistansinya berguna unt uk
mengatur kesensitivan LDR terhadap cahaya.
Kemudian tegangan masuk ke Op-Amp 741 melalui pin 2 dan 3. Pada pin 2
akan terjadi pembalikan nilai tegangan atau inverting. Pada pin 7 berguna sebagai
tegangan catu positif yang digunakan untuk mengaktifkan Op-Amp, dan pin 4
berguna sebagai tegangan catu negatif yang digunakan untuk mengaktifkan Op-
10
STEKOM SEMARANG – SKS 16.2
Amp. Output Op-Amp tersebut keluar dari pin 6, kemudian menuju ke kaki basis
transistor dan kemudian terjadi saturasi. Namun selama PIR belum mendeteksi
adanya gerakan, rangkaian tidak akan bekerja. Pada saat terdeteksi suatu gerakan
oleh sensor PIR, maka gerakan tersebut diubah menjadi tegangan listrik yang
selajutnya menuju buzzer , sehingga buzzer akan berbunyi. Lama waktu berbunyi
alarm dapat diatur melalui pengatur pada sensor PIR.
3.3. ALAT DAN BAHAN
Untuk membuat rangkaian Sistem Keamanan Dua Sensor perlu disiapkan
alat dan bahan sebagai berikut :
1. Papan PCB
2. 1 buah LED (2 kaki)
3. IC 741 + socket
4. Sensor PIR
5. LDR
6. 1 buah Dioda
7. Potensiometer 10k
8. 1 buah Buzzer
9. 2 buah Transistor KN2222A
10. Socket battery
11. Battery 9 volt
12. 1 buah Resistor 220 ohm ½ watt
13. 1 buah Resistor 10 ohm ½ watt
14. 1 buah Resistor 1k ohm ½ watt
15. 1 buah Resistor 470 ohm ½ watt
16. Solder
17. Timah
18. Tang potong
19. Kabel secukupnya
11
STEKOM SEMARANG – SKS 16.2
3.4. PENGERJAAN RANGKAIAN
Langkah-langkah pengerjaan pembuatan rangkaian adalah sebagai berikut :
 Menyiapkan semua alat – alat dan bahan yang diperlukan.
 Memasang socket IC terlebih dahulu.
 Solder jalur socket IC tersebut menggunakan timah.
 Dilanjutkan memasang Sensor PIR, LDR, busser, diode, resistor, transistor,
potensiometer, socket battery dan LED.
 Solder semua jalur komponen yang terpasang dengan rapi, usahakan agar
timah tidak meluber ke jalur yang lain, dan waktu untuk menyolder tiap
komponen tidak terlalu lama.
 Setelah selesai pengerjaan di atas, pasangkan IC 741.
 Kemudian pasangkan socket battery pada battery 9 volt.
 Jika berjalan dengan lancar, potonglah kaki-kaki pada komponen yang tadi
dipasang dengan tang potong.
 Dengan demikian Rangkaian berhasil dibuat.
Tahap akhir dilakukan pembuatan kemasan sebagai tempat rangkaian.
3.5. Gambar-gambar
a. Rangkaian pada pengujian
12
STEKOM SEMARANG – SKS 16.2
b. Papan PCB setelah dilarutkan
c. Rangkaian setelah pengerjaan penyolderan
13
STEKOM SEMARANG – SKS 16.2
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam pembuatan Rangkaian Sistem Keamanan Dua Sensor ini kita dituntut
untuk dapat merangkai dan menghasilkan sebuah rangkaian Sistem Keamanan
Dua Sensor. Kita juga dituntut untuk bisa menyolder komponen-komponen yang
ada dengan rapih dan benar.
4.2. KATA PENUTUP
Demikian laporan tugas mata kuliah Pengolahan Sinyal dengan judul Sistem
Keamanan Dua Sensor telah kami selesaikan. Tidak lupa kami ucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberi pengarahan dalam
proses pembuatan Sistem Keamanan Dua Sensor dan penulisan Laporan ini.
Kritik dan saran kami harapkan demi sempurnanya Laporan ini.
14
STEKOM SEMARANG – SKS 16.2
DAFTAR PUSTAKA
- http://suyatno.dosen.akademitelkom.ac.id/wpcontent/uploads/2016/06/pir_anti_maling.pdf
- https://id.wikipedia.org/wiki/Passive_infrared_sensor
- http://repo.polinpdg.ac.id/1383/1/Yogi_Afrison_Utama_LI-D3.pdf
- http://jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/2013/07/Berri-Prima080120201010.pdf
- https://ejournal.undip.ac.id/index.php/gema_teknologi/article/viewFile/8923/7244
- https://id.wikipedia.org/wiki/Papan_sirkuit_cetak
- https://id.wikipedia.org/wiki/Diode_pancaran_cahaya
- https://id.wikipedia.org/wiki/Sirkuit_terpadu
- https://id.wikipedia.org/wiki/Diode
- https://id.wikipedia.org/wiki/Resistor
- https://id.wikipedia.org/wiki/Kondensator
- https://id.wikipedia.org/wiki/Transistor
15
STEKOM SEMARANG – SKS 16.2