PROPOSAL SKRIPSI REVISI PUTUT WIJANARKO

PROPOSAL SKRIPSI
PENGARUH PENGEMBANGAN SEKTOR PARIWISATA
PERHOTELAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI
KABUPATEN TULUNGAGUNG PADA TAHUN 2017
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah:
“SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI”
Dosen Pengampu:
Rokhmat Subagiyo, SE., MEI

Disusun Oleh :
Putut Wijanarko (17402153417)
ES VI G

EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
TULUNGAGUNG
MEI 2018

PENGARUH PENGEMBANGAN SEKTOR PARIWISATA
PERHOTELAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI

KABUPATEN TULUNGAGUNG PADA TAHUN 2017
Oleh: Putut Wijanarko
Abstrak
Sektor pariwisata perhotelan sebagai perangkat atau kontributor dalam
memacu pertumbuhan ekonomi di daerah, karena sektor ini merupakan salah satu
andalan komoditas pada tahun-tahun yang akan datang. Banyaknya potensi
pariwisata di Tulungagung menarik para wisatawan untuk berkunjung dan ingin
lebih berlama-lama didaerah tersebut. Dalam memenuhi kebutuhan wisatawan
perlu adanya tempat penginapan yang nyaman dan aman. Sebagai contoh
pariwisata perhotelan yang ada di Kabupaten Tulungagung salah satunnya Hotel
Crown Victoria yang kualitasnya sangat bagus. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui seberapa pengaruh pengembangan sektor pariwisata perhotelan
terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tulungagung. Data yang digunakan
adalah data sekunder, yaitu data yang diambil dari instansi-instansi terkait. Selain
itu digunakan studi kepustakaan dan tambahan melalui internet. Hasil analisis
menunjukan yang positif signifikan. Karena dengan pengembangan pariwisata
dapat meningkatkan jumlah kunjungan dan penerimaan daerah sehingga dapat
meningkatkan pertumbuhan daerah.
Kata Kunci: Pektor Pariwisata, Perhotelan, Pertumbuhan Ekonomi


2

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Keberhasilan
keberhasilan

pembangunan

pembangunan

nasional

daerah.

Daerah

sangat


bergantung

dituntut

untuk

pada
selalu

meningkatkan kemampuannya dalam pengelolaan potensi daerahnya.
Perubahan wilayah kepada kondisi yang lebih makmur tergantung pada
usaha-usaha didaerah tersebut dalam menghasilkan barang dan jasa, serta
usaha-usaha pembangunan yang diperlukan. Oleh sebab itu kegiatan bisnis
menjadi faktor penentu utama dalam pertumbuhan ekonomi suatu daerah.1
Pariwisata menjadi salah satu sektor yang mulai diperhatikan atau
diperhitungkan diberbagai negara maju ataupun dinegara yang sedang
berkembang tidak terkecuali Indonesia. Indonesia yang memiliki wilayah
yang luas dan didukung oleh sumber daya alam dan budaya yang beragam
sangat potensial untuk diolah dan dimanfaatkan. Dari sumber daya alam yang

ada, pariwisata merupakan salah satu sektor yang memiliki potensi yang
sangat layak untuk dikelola dan dikembangkan secara maksimal.
Kabupaten Tulungagung mempunyai banyak potensi pada sektor
kepariwisataan. Daya tarik wisata Tulungagung dapat meningkatkan
pengunjung.

Hal

ini

berpengaruh

dalam

perkembangan

kabupaten

tulungagung. Menurut dinas pariwisata Tulungagung memiliki banyak
potensi pariwisata yang diandalkan sebagai salah satu sumber pendapatan

daerah. Meski demikian pariwisata di Tulungagung berkembang dengan
objek wisata.
Oleh karena banyaknya objek wisata yang ada di Tulungagung banyak
didirikan hotel sebagai tempat penginapan atau peristirahatan para wisatawan.
Ahmad Afan Ayubi, Jurnal Analisis Potensi Ekonomi Banyuwangi, Vol 12 No.1
Juni 2014, hlm. 2 diakses pada tanggal 16 Mei 2018
1

3

Hotel Crown Victoria merupakan salah satu hotel di Tulungagung yang
terletak di Tamanan tidak jauh dari Alon-Alon Tulungagung. Banyak
pengunjung dari dalam maupun luar negeri yang sedang liburan ataupun
melaksanakan seminar di hotel tersebut. Dengan berkembangnya hotel di
Tulungagung diharapkan mampu menumbuhkan perekonomian didaerah
tersebut. Dari hal tersebut maka sekiranya perlu dilakukan penelitian dengan
mengangkat

judul


“Pengaruh

Perhotelan

Terhadap

Pengembangan

Pertumbuhan

Sektor

Ekonomi

di

Pariwisata
Kabupaten

Tulungagung”


B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah penjelasan mengenai aspek-aspek yang
berpengaruh dalam penelitian baik secara langsung ataupun tidak langsung.2
Pariwisata perhotelan mempunyai peranan penting dalam dalam membantu
pertumbuhan ekonomi. Pihak hotel harus mampu memberikan pelayanan
yang terbaik untuk para pengunjung. Maka dari itu harus ada kerja sama yang
baik dari pihak hotel dan pihak lain yang terkait.
Setiap hotel bersaing untuk mendapatkan banyak pelanggan. Dengan
harapan-harapan pelanggan yang berkembang dan beragam permintaan dari
pelanggan seringkali muncul kesulitan yang dihadapi oleh pihak hotel yaitu
perlunya pemasok bahan makan dan investor sehingga harus melibatkan
pihak lain dalam mengembangkan hotel tersebut.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan

latar

belakang


diatas

maka

dapat

dirumuskan

permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah pengembangan sektor pariwisata perhotelan berpengaruh
terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tulungagung ?

Rokhmat Subagiyo, Metode Penelitian Ekonomi Islam: Konsep dan Penerapan,
(Jakarta: Alim Publishing, 2017), hlm. 133
2

4

D. Tujuan penelitian
1. Mengkaji pengaruh pengembangan sektor pariwisata perhotelan terhadap

pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tulungagung.
E. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak
sebagai berikut:
1. Bagi penulis
Penelitian ini dapat memperluas wawasan dan memahami pengembangan
sektor pariwisata perhotelan terhadap pertumbuhan ekonomi di
Kabupaten Tulungagung.
2. Bagi rekan mahasiswa
Hasil

penelitian

diharapkan

mampu

menambah

informasi


dan

pengetahuan yang bermanfaat.
3. Bagi pihak lain
Bisa diwujudkan sebagai alat banding bagi tujuan lain yang membahas
hal sejenis dan berguna bagi pembaca lainnya yang hanya ingin
mengetahui maupun bagi mereka yang ingin menelaah lebih jauh dari
tujuan yang ada.
F. Data Operasional dan Ruang Lingkup Penelitian
1. Data Operasional
a. Sektor pariwisata adalah serangkaian kegiatan perjalanan yang
dilakukan oleh perorangan, keluarga dan kelompok dari tempat
tinggal asalnya ke berbagai tempat lain dengan melakukan
kunjungan wisata dan bukan untuk bekerja atau mencari
penghasilan ditempat tujuan.
b. Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan Produksi Nasional dan
secara fisik atau dalam istilah umum yaitu peningkatan domestik
bruto.


5

2. Ruang Lingkup Penelitian
Agar masalah yang diteliti tidak terlalu meluas, maka penelitian ini
dibatasi sebagai berikut:
a. Penelitian ini dilakukan pada pendaatan sektor pariwisata di
Tulungagung dari data tahunan dinas pariwisata dan kebudayaan
Kabupaten Tulungagung
b. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan
Ekonomi di Tulungagung dari data tahunan Badan Pusat Statistik
Kabupaten Tulungagung.3

Teti Ika W, Skripsi Pengaruh Pendapatan Sektor Pariwisata Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi di Kota Makasar,2016, hlm. 8 diakses pada tanggal 16
Mei 2018
3

6

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pariwisata
Undang-undang nomor 10 tahun 2009, menyebutkan pariwisata adalah
segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan
obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang berhubungan dengan
penyelenggaraan pariwisata, dengan demikian pariwisata meliputi:
1. Semua kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan wisata.
2. Pengusahaan obyek dan daya tarik wisata seperti: kawasan wisata, taman
rekreasi, kawasan peninggalan sejarah, museum, waduk, pagelaran seni
budaya, tata kehidupan masyarakat atau bersifat alamiah: keindahan alam,
gunung berapi, danau, pantai.
3. Pengusaha jasa dan sarana parwisata yaitu: usaha jasa pariwisata (biro
perjalanan wisata, agen perjalanan wisata, pramuwisata, konvensi,
perjalanan insentif dan pameran impresariat, konsultan pariwisata,
informasi pariwisata), usaha pariwisata yang terdiri dari akomodasi, rumah
makan, bar, angkutan wisata.
Menurut Undang-undang RI nomor 10 tahun 2009 tentang
kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata
dan bersifat multidimensi serta multi disiplin yang muncul sebagai wujud
kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan
masyarakat setempat, sesama wisatawan, pemerintah, pemerintah daerah , dan
pengusaha.4
Manusia melakukan suatu tindakan karena ada yang mengarahkan.
Dorongan tersebut merupakan motivasi. Kegiatan seseorang melakukan
perjalanan mencari kenikmatan, mencari kepuasan, mengetahui sesuatu
Weensy F.I. Rompas, Jurnal Analisis Pengaruh Sektor Pariwisata Bidang Hotel
dan Restoran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Manado, vol.13no.2-Edisi
Desember 2013, hlm.16 diakses pada tanggal 16 Mei 2018
4

7

disebut pariwisata. Suatu perjalanan disebut perjalanan pariwisata jika
memenuhi tiga persyaratan antara lain: (1) bersifat sementara (2) tidak ada
paksaan (3) tidak bekerja (dalam arti menghasilkan uang). (Spillane,
1997:20).5
Perhotelan
Hotel adalah sarana tempat tinggal umum untuk wisatawan dengan
syarat pembayaran serta memberikan pelayanan makanan dan akomodasi.
Dilihat dari fungsi utamanya produk utama yang dijual oleh usaha perhotelan
adalah sewa kamar atau jasa penginapan.6
Hotel menurut Hotel Proprietors Act. (1956) adalah suatu perusahaan
yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan,
minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang sedang
dalam perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai
dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus.7
Berikut beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penyerapan dari
sektor pariwisata:
1. Jumlah Wisatawan dalam Meningkatkan Pendapatan
Secara teoritis dalam Austriania semakin lama wisatawan tinggal
di daerah tujuan wisata, maka semakin banyak pula uang yang
dibelanjakan didaerah tujuan wisata tersebut. Dengan adanya kegiatan
konsumtif baik dari wisatawan mancanegara maupun domestik, maka akan
memperbesar pendapatan dari sektor pariwisata suatu daerah. Oleh karena
itu, semakin tingginya arus kunjungan wisatawan , maka pendapatan
sektor pariwisata disuatu daerah juga akan semakin meningkat.8
I Gusti Bagus Rai Utama, Pengantar Industri Pariwisata: Tantangan & Peluang
Bisnis Kreatif (Yogyakarta: Deepublish, 2012), hlm. 51
6
Riane Rahayu, Jurnal Pengaruh Product Mix Pricing Strategy Terhadap
Keputusan Menginap di Anggrek Shoping Hotel, 2013diakses pada tanggal 16
Mei 2018
7
Andriasan Sudarso, Manajemen Jasa Perhotelan (Yogyakarta:
Deepublish,2016), hlm. 20
8
Teti Ika W, Skripsi Pengaruh Pendapatan Sektor Pariwisata Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi di Kota Makasar, hlm.33
5

8

Secara sederhana konsumsi sektor pariwisata merupakan barang
dan jasa yang dikonsumsi oleh wisatawan dalam rangka memenuhi
kebutuhan, keinginan, dan harapan selama tinggal di Daerah Tujuan
Wisata yang dikunjunginya mulai dari paket perjalanan, akomodasi,
makanan dan minuman, transportasi, rekreasi budaya dan olahraga, belanja
dan lain-lain.
2. Jumlah Kamar (Tingkat Hunian Hotel)
Tingkat hunian hotel merupakan suatu keadaan sampai sejauh
mana jumlah kamar terjual, jika diperbandingkan dengan seluruh jumlah
kamar yang mampu dijual. Dengan tersediannya kamar hotel yang
memadai, para wisatawan tidak segan untuk berkunjung kesuatu daerah,
terlebih jika hoteltersebut nyaman untuk disinggahi. Sehingga mereka
akan merasa lebih aman, nyaman dan betah untuk tinggal lebih lama
didaerah tujuan wisata. Oleh karena itu industry pariwisata terutama
kegiatan yang berkaitan dengan penginapan yaitu hotel, akan memperoleh
pendapatan semakin banyak apabila para wisatawan tersebut lama
menginap . sehingga juga akan meningkatkan pendapatan atau omset
perhotelan.9

B. Pertumbuhan Ekonomi
Menurut todaro dan Stephen C. Smith, pertumbuhan ekonomi adalah
adanya investasi-investasi yang mampu memperbaiki kualitas modal sumber
daya manusia dan fisik, yang selanjutnya berhasil meningkatkan kualitas
sumber daya produktif, dan yang bisa menaikkan produktifitas seluruh
sumber daya melalui penemuan-penemuan baru, inovasi dan kemajuan
teknologi.10

9

Ibid…hlm. 35
Weensy F.I. Rompas, Jurnal Analisis Pengaruh Sektor Pariwisata Bidang Hotel
dan Restoran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Manado, vol.13no.2-Edisi
Desember 2013, hlm.17
10

9

Menurut Kuznets pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas
dalam jangka panjang dari suatu negara untuk menyediakan berbagai barang
ekonomik kepada penduduknya. Kenaikan kapasitas itu sendiri terjadi oleh
adanya kemajuan atau penyesuaian penyesuaian teknologi, kelembagaan dan
ideologis terhadap berbagai tuntutan keadaan yang ada.11
Hubungan Pariwisata dan Pertumbuhan Ekonomi
Dalam literatur, hubungan pariwisata dan pertumbuhan ekonomi dapat
di konfrontasi melalui dua pendekatan, yaitu: pertama, pendekatan
Keynesian tentang pengganda (multiplier), yang memperlakukan pariwisata
internasional sebagai komponen eksogen dari permintaan agregat yang
mempunyai pengaruh positif terhadap pendapatan, dank arena itu terhadap
lapangan kerja melalui proses multiplier, namun pendekatan ini banyak
menerima kritik karena agak statis dan tidak memungkinkan untuk
menyimpulkan dampak pariwisata dalam jangka panjang.
Kedua, pendekatan model pertumbuhan endogen dua sektor Lucas,
yang penggunaannya untuk sektor pariwisata dipelopori oleh Lanza and
Pigliaru. Dalam model ini pariwisata dikaitkan dengan kondisi maksimisasi
laju pertumbuhan. Apabila produktifitas menjadi elemen utama dari
pertumbuhan, dengan asumsi kemajuan teknologi di sektor manufaktur lebih
tinggi dibandingkan sektor pariwisata, maka spesialisasi pariwisata akan
mendorong pertumbuhan. Hal ini bisa terjadi hanya apabila perubahan nilai
tukar perdagangan (terms of trade) antara pariwisata dan barang-barang
manufaktur lebuh dari sekedar menyeimbangkan kesenjangan teknologi
(technological gap) sektor pariwisata. Kondisi tersebut berlaku apabila
elestisitas subtitusi antara pariwisata dan barang manufaktur lebih kecil dari
satu (inelastis).12

Ahmad Ma’ruf, Latri Wihastuti, Jurnal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia:
Determinan dan Prospeknya, vol. 9 no. 1. April 2008, hlm 44-45
12
Muhammad Afdi Nizar, Jurnal Pengaruh Pariwisata Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi di Indonesia, 2011, hlm. 8 diakses pada tanggal 16 Mei 2018
11

10

salah satu manfaat sektor pariwisata dan pembangunan ekonomi
adalah kenyataan bahwa kawasan wisata bersemangat menyediakan lapangan
kerja bagi warga daerah itu. Pariwisata membutuhkan banyak jasa dalam
rangka untuk mempertahankan industry, misalnya, industry perhotelan
menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang-orang dibisnis seperti hotel dan
restoran. Pekerjaan adalah faktor makro ekonomi yang memberikan
kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dengan menyediakan pekerja
dengan pendapatan disposable dan akibatnya menyebabkan peningkatan
Produk Domestik Bruto.13
C. Kajian Penelitian Terdahulu
1. Penelitian Hermawan dalam sisertasinya menganalisis tentang sektor
pariwisata terhadap perekonomian Indonesia. Metode yang digunakan
adalah input-output Indonesia dan SAM. Dalam penelitian, dia
mendefinisikannya pariwisata adalah sebagai sektor hotel, restoran,
angkutan dan jasa serta sektor industry kerajinan. Hasil Penelitiannya
yaitu mengenai peranan pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto
(PDB) sectoral pada tahun 2000 yaitu sebesar Rp106,9 triliun dari total
PDB nasional sebesar Rp 1.366,5 triliun atau 7,83 persen. Untuk
tahun2003 Produk Domestik Bruto (PDB) yaitu Sebesar Rp 1.921,5
triliun atau sebesar 5,39 persen.14
2. Selanjutnya penelitian yang berjudul “Enclave Tourism And Its Socio
Economic Impacts in the Okavango Delta, Bostwana” memiliki hasil
pertumbuhan hotel dan restoran, jumlah wisatawan dan tingkat
pendapatan pberpengaruh positif terhadap penyerapan tenaga kerja.15
D. Kerangka Konseptual

Pertumbuhan

Pengembangan
Teti Ika W,
Skripsi Pengaruh Pendapatan Sektor Pariwisata
Terhadap
ekonomi di
Pertumbuhan
Ekonomi
di
Kota
Makasar,
hlm.
35
Sektor Pariwisata
14
Kabupaten
Ibid… hlm. 8
15
(X)
Ibid…hlm.Perhotelan
10
13

Tulungagung (Y)

11

E. Hipotesis Penelitian
1. pengembangan sektor pariwisata perhotelan berpengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tulungagung.

12

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian
kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan
penemuan-penemuan yang dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan
prosedur-prosedur

statistic

atau

cara-cara

lain

dari

kuantifikasi

(pengukuran).16
Metode yang digunakan adalah metode korelasional yaitu penelitian
yang ditujukan untuk mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabelvariabel lain. Hubungan antara satu dengan beberapa variabel lain dinyatakan
dengan besarnya koefisien korelasi (bivariat) dan keberartian (signifikan)
secara statistic. Adanya korelasi antara dua variabel atau lebih, tidak berarti
adanya pengaruh atau hubungan sebab akibat dari suatu variabel terhadap
variabel lainnya. Korelasi positif berarti nilai yang tinggi dalam suatu variabel
berhubungan dengan nilai yang tinggi pada variabel lainnya. Korelasi
negative berarti nilai yang tinggi dalam satu variabel berhubungan dengan
nilai yang rendah dalam variabel lain.17
B. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu
data yang dikumpulkan oleh pihak lain. Artinya periset adalah tangan kedua
yang sekedar mencatat, mengakses atau meminta data tersebut yang kadang
sudah berwujud informasi ke pihak lain yang telah mengumpulkan nnya di

Rokhmat Subagiyo, Metode Penelitian Ekonomi Islam: Konsep dan
Penerapan, hlm. 19
17
Asep Saepul Hamdi, E. Bahrudin, Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi
Dalam Pendidikan (Yogyakarta: Deepublish, 2014), hlm. 7
16

13

lapangan.(istijanto, 2008: 27).18 Data sekunder adalah data yang diambil dari
instansi-instansi yang terkait dalam penelitian ini yaitu:
1. Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tulungagung
2. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tulungagung
Jenis-jenis data sekunder antara lain:
1. Jumlah Pendapatan Hotel di Kabupaten Tulungagung
2. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tulungagung
C. Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini diproses dengan
pengumpulan data yaitu mendatangi langsung ke kantor pemerintahan
Kabupaten Tulungagung dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten
Tulungagung untuk mengambil data sekunder. Selain itu digunakan juga
metode studi kepustakaan dan pencarian data tambahan melalui internet.
D. Analisis Data
Analisis data menggunakan regresi linier sederhana adalah hubungan
secara linier antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen
(Y). analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen
dengan dengan variabel dependen apakah positif atau negative dan untuk
memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen
mengalami penurunan. Dengan analisis regresi akan diketahui kekuatan dana
rah hubungan antara variabel dependen yaitu pertumbuhan ekonomi dengan
variabel independen sektor pariwisata perhotelan.

Teti Ika W, Skripsi Pengaruh Pendapatan Sektor Pariwisata Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi di Kota Makasar, hlm. 44
18

14

DAFTAR RUJUKAN
Ayubi Ahmad Afan. 2014. Jurnal Analisis Potensi Ekonomi Banyuwangi.
Diakses pada tanggal 16 Mei 2018.
Hamdi Asep Saepul, E. Bahrudin. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi
Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Deepublish.
Ma’ruf Ahmad, Latri Wihastuti. 2008. Jurnal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia:
Determinan dan Prospeknya. Diakses pada tanggal 16 Mei 2018.
Nizar Muhammad Afdi. 2011. Jurnal Pengaruh Pariwisata Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia. Diakses pada tanggal 16 Mei 2018.
Rahayu Riane. 2013. Jurnal Pengaruh Product Mix Pricing Strategy Terhadap
Keputusan Menginap di Anggrek Shoping Hotel. Diakses pada tanggal 16
Mei 2018.
Rompas Weensy F.I. 2013. Jurnal Analisis Pengaruh Sektor Pariwisata Bidang
Hotel dan Restoran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Manado.
Diakses pada tanggal 16 Mei 2018.
Subagiyo Rokhmat. 2017. Metode Penelitian Ekonomi Islam: Konsep dan
Penerapan. Jakarta: Alim Publishing.
Sudarsono Andriasan. 2016. Manajemen Jasa Perhotelan. Yogyakarta:
Deepublish.
Utama I Gusti Bagus Rai. 2012. Pengantar Industri Pariwisata: Tantangan &
Peluang Bisnis Kreatif. Yogyakarta: Deepublish.
W Teti Ika. 2016. Skripsi Pengaruh Pendapatan Sektor Pariwisata Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi di Kota Makasar, diakses pada tanggal 16 Mei
2018

15