BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Analisis Kualitas Air Dan Keluhan Gangguan Kulit Pada Masyarakat Pengguna Air Sungai Siak Di Pelabuhan Sungai Duku Kelurahan Tanjung Rhu Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru Tahun 2012

  

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Singkat Perusahaan

  PT Voltama Vista Megah Electric Industry adalah suatu perusahan yang bergerak di bidang pembuatan komponen-komponen atau alat-alat listrik.

  Perusahaan ini dinilai sangat membantu dalam hal pemenuhan kebutuhan akan alat-alat listrik yang digunakan di rumah-rumah, perkantoran, dan tempat lainnya yang sangat umum digunakan di dalam kehidupan masyarakat.

  PT Voltama Vista Megah Electric Industry didirikan pada tanggal 13 Februari 1981, dan mendapatkan surat izin dari Dirjen Perindustrian Pusat No.614/DJAI/IUT-4/NONFFAS/VI/1982. Surat izin tersebut dikeluarkan pada tanggal 21 Desember 1982. Pembangunan perusahan ini selesai pada akhir tahun 1981 dan dilanjutkan dengan pemasangan alat–alat instalasi serta melengkapi sebagian dari alat–alat produksi. Pada tahun 1982 seluruh mesin produksi dilengkapi dan tahun tersebut adalah pertama kalinya dilakukan kegiatan produksi. Pada awal kegiatan produksi jumlah pekerja adalah hanya sekitar 40 orang. Lalu seiring dengan perkembangan perusahaan dan semakin meningkatnya permintaan pasar terhadap produk yang diproduksi, maka jumlah karyawan yang dibutuhkan oleh perusahaan semakin meningkat. Pada tahun 1984 jumlah karyawan perusahaan mencapai 150 orang dan hingga tahun 2007 sudah mencapai kurang lebih 428 orang, namun pada tahun 2012 jumlah pekerja menurun menjadi

  343 orang. Dari seluruh total jumlah pekerja sekitar 65% adalah tenaga kerja wanita dan 35% adalah tenaga kerja pria.

  Hampir keseluruhan pekerja yang ada saat ini adalah pekerja yang telah bekerja selama 20 tahun di perusahaan. Hal inilah yang menyebabkan hampir secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa karyawan perusahaan telah terlatih dan sudah sangat memahami setiap pekerjaan yang mereka lakukan sehingga perusahaan tidak perlu melakukan pelatihan-pelatihan khusus bagi para pekerja. Dalam proses rekrutmen tenaga kerja terutama untuk karyawan pabrik tidak mengutamakan latar belakang pendidikan. Yang menjadi bahan pertimbangan utama perusahaan adalah tingkat kerajinan, serius dalam melaksanakan tugas, memiliki minat belajar yang tinggi terhadap pekerjaan yang dilakukan dan loyal terhadap perusahaan.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

  P.T. Voltama Vista Megah Electric Industry bergerak dalam bidang industry yang memproduksi berbagai jenis komponen atau alat-alat listrik yang banyak digunakan masyarakat dari berbagai kalangan. Tipe produksinya adalah produksi massal (Make-to-Stock) dimana kegiatan produksi tidak dilakukan berdasarkan pesanan melainkan dengan selalu membuat persediaan yang disesuaikan juga dengan minat atau permintaan pasar pada periode selanjutnya.

  Secara umum perusahaan ini memproduksi 5 jenis produk dengan berbagai macam tipe dan variasi ukuran yang dapat disesuaikan dengan keinginan konsumen. Perusahaan juga setiap periode tertentu merancang dan memproduksi jenis atau tipe-tipe baru yang bervariasi dan berbeda dengan produk sebelumnya. Adapun produk dengan variasi dan tipe yang diproduksi sampai tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Jenis Produk yang Diproduksi PT.Voltama Vista Megah Electric Industry

  3A – 250 V 807

  V 203 Fitting Plafon Miring Wall Lampholder 300 W - 250

  Fitting Kap Lampholder With Cap 300 W - 250 V 202 Fitting Plafon Ceiling Lampholder 300 W - 250

  V 201 AB

  10 A - 250 V 201 Fitting Gantung Lampholder 300 W - 250

  2 Fitting 101 Fitting Roset Ceiling Rose

  V

  16 A – 250

  6 A – 250 V 823 Saklar Engkel One Way Switch Module

  Saklar Serie Inbouw Coloured Switch Two Ways Flushed

  6 A – 250 V 834

  Saklar Engkel Inbouw Coloured Switch One Way Flushed

  3 A – 250 V 833

  Saklar Seriel Inbouw Tumbler Switch Two Ways Flushed Curved Surface

  Saklar Engkel Inbouw Tumbler Switch One Way Flushed Curved Surface

  No Jenis Artikel Nama Produk Kapasitas

  6 A – 250 V 806

  Saklar Triple Inbouw Tumbler Switch Three Way Flushed Flat Surface

  6 A – 250 V 805

  Saklar Serie Inbouw Tumbler Switch Two Way Flushed Flat Surface

  6 A – 250 V 804

  Saklar Engkel Inbouw Tumbler Switch One Way Flushed Flat Surface

  6 A – 250 V 803

  Saklar Serie Opbouw Tumbler Switch Two Way Surface Mounting

  6 A – 250 V 812

  Saklar Engkel Opbouw Tumbler Switch One Way Surface Mounting

  V1A 811

  250V5A/500

  6 A – 250 V 809 Saklar Seri Double Switch For Surface Mounting 6 A – 250 V 826 Operation Push Button Switch

  1 Saklar 808 Saklar Engkel Single Switch For Surface Mounting

  V

  • 250 V 401 Fitting Kombinasi Lampholder With 2 Sockets

  16 A - 250 V 703

  701

  Stopcontact O/B Arde Socket Outlet For Round And

  Flat Pin Plugs

  6 A – 250 V 702

  Stopcontact O/B Biasa Socket Outlet With Earth

  Contact

  16 A - 250 V 702 P

  Stopcontact O/B Arde Socket Outlet With Earth

  Contact

  Stopcontact Inbouw Arde Socket Outlet,Flushed With

  16 A - 250 V 4.

  Earth Contact, Flat Surface

  16 A - 250 V 704

  Stopcontact Inbouw Arde Baru Socket Outlet,Flushed

  With Earth Contact, Flat Surface

  16 A - 250 V 709

  

Stopcontact Opbouw Socket Outlet, Surface

  Mounting

  16 A - 250 V 711

  Stopcontact O/B Persegi Socket Outlet, Surface Type

  With Earth Contact

  Stopcon tact

  16 A - 250 V 615 Steker Arde Bulat Plug With Earth Contact

Tabel 2.1. Jenis Produk yang Diproduksi (lanjutan)

  6 A – 250 V 504 Kontra Steker Kopling 4mm Round Pin Plugs

  No Jenis Artikel Nama Produk

  Kapasitas

  2 Fitting 204 Fitting Colok Lampholder Plug 100 W - 250

  V 212 Fitting Plafon Baru Ceiling Lampholder 300 W - 250

  V 218 Fitting Plafon Besar Ceiling Lampholder 300 W - 250

  V 304/5/

  6 Fitting Armatur Glassbowl Lampholder 40/60/100W

  6A - 300 W - 250 V

  3 Steker 501 B Steker Biasa Plug With 4 Mm Round Pins

  6 A – 250 V 502 Over Steker Gepeng Plug Adaptor

  6 A – 250 V 611 Steker Arde Plg With Earth Contact

  6 A – 250 V 503 Steker “T”

  6 A – 250 V 506 Steker Karet Flexible Plug

  10 A - 250 V 508 Kontra Steker Karet Flexible Coupling

  10 A - 250 V 506 P Steker Karet Putih Flexible Plug

  10 A - 250 V 505

  Steker “T” Arde Three Way Socket Plug With Earth Conteck

  16 A - 250 V 507

  Steker “T” Mini Three Socket Plug For 3 Mm Round And Flat Pin Plug

  3 A – 250 V 508 P Kontra Steker Karet Putih Flexible Coupling

  10 A - 250 V 603 Steker Aparat Electric Iron Plug

  16 A - 250 V

Tabel 2.1. Jenis Produk yang Diproduksi...(lanjutan)

  No Jenis Kapasitas

  Artikel Nama Produk

  Stopcontact O/B Orde 2-Lobang 2-Gang Socket

  712

  16 A - 250 V Outlet

  Stopcontact O/P Orde 3-Lobang 3-Gang Socket

  713

  16 A - 250 V Outlet

  Stopcontact O/B Orde 4-Lobang 4-Gang Socket 754

  16 A - 250 V Outlet

  1001

  16 A - 250 V Fuse Box 1 Group One Gang, One Way

  1002

  16 A - 250 V Fuse Fuse Box 1 Group One Gang, Two Way 5.

  Box 1003

  25 A - 250 V Fuse Box 3 Group One Gang, Three Way

  1011

  10 A - 250 V Fuse Box 1 Group One Gang, One Way

  Sumber: PT. Voltama Vista Megah Electric Industrry

  Perusahaan ini tidak memiliki departemen khusus R&D (Research &

  

Development ), namun selalu terus menerus mencari inovasi-inovasi baru sehingga

  dapat memproduksi produk dengan berbagai variasi dan kelebihan. Ini juga sebagai salah satu cara untuk mempertahankan pasar dan menarik pasar baru.

  Pimpinan tertinggi perusahaan selalu mencari ide-ide baru yang sebagian juga distimulus dengan adanya jenis-jenis baru dari perusahaan luar negeri yang sejenis. Setelah mendapat ide lalu dikomunikasikan dengan pihak pabrik untuk menilai apakah dapat diproduksi atau tidak. Lalu pihak pabrik mulai mempelajari dan mencoba untuk produksi beberapa unit, jika layak maka produksi secara massal dilakukan.

2.3. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

  Sebelum menjalankan suatu aktivitas dalam perusahaan, sangat penting untuk

mencantumkan suatu stuktur organisasi dan uraian tugas dan tanggung jawab bagi seluruh

pegawai yang ada dalam perusahaan.

  2.3.1. Struktur Organisasi Struktur organisasi perusahaan di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry

memiliki bentuk hubungan garis dan hubungan fungsional, yang dapat dilihat pada

  Gambar 2.1.

  2.3.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Untuk menjalankan suatu organisasi diperlukan personil-personil yang menduduki jabatan tertentu di dalam organisasi tersebut, dimana masing-masing personil

diberi tugas dan tanggung jawab sesuai dengan jabatannya. Adapun tugas dan tanggung

jawab perusahaan adalah sebagai berikut:

  1. Kepala Pabrik Kepala pabrik di perusahaan memiliki tanggung jawab sebagai berikut: a.

  Mengkordinir secara keseluruhan terhadap kondisi dan kegiatan di pabrik.

  b.

  Membuat kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam menentukan produk yang akan diproduksi, dengan menentukan item-item yang akan diproduksi yang disesuaikan dengan permintaan pelanggan/pasar.

  2. Wakil Kepala Pabrik a.

  Membantu kepala pabrik dalam hal membuat kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dilakukan kepala pabrik.

  b.

  Membantu dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab kepala pabrik.

  3. Perencanaan dan Quality Control a.

  Melakukan perencanaan dalam hal perubahan-perubahan terhadap produk, seperti bahan, bentuk, dan lain-lain. b.

  Mengendalikan kualitas produk yang dibuat, dengan cara melihat dari sudut visual dan pengujian secara langsung.

  c.

  Menentukan produk-produk yang hendak diuji dan disesuaikan sesuai dengan Standar Nasional Indonesi (SNI).

  4. Pengawasan Umum Bertugas mengawasi personal-personal atau karyawan secara keseluruhan, terhadap masalah-masalah yang dihadapi atau yang terjadi.

  5. Bagian Produksi a.

  Bertugas mengawasi kegiatan produksi yang dilakukan oleh pabrik, mulai dari awal sampai dengan akhir kegiatan produksi.

  b.

  Melakukan pemeriksaan terhadap kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam kegiatan produksi.

  6. Bagian Perbengkelan Bertugas mengawasi kegiatan yang terjadi di bagian bengkel, seperti kegiatan perbaikan terhadap mesin-mesin, pembuatan mal-mal mesin, dan sebagainya.

  7. Bagian Pergudangan Bertugas mengawasi tentang persediaan stok di gudang, apakah bahan baku maupun produk jadi.

  8. Bagian Umum a.

  Bagian Umum atau disebut juga bagian personalia bertugas dalam kegiatan personal dari para pegawai.

  b.

  Mengurus secara langsung terhadap kegiatan eskternal perusahaan, seperti: melayani tamu yang datang. c.

  Mengawasi secara langsung terhadap pengangkutan yang dimiliki oleh perusahaan, baik mobil perusahaan maupun angkutan transportasi untuk mengangkut bahan baku dan barang jadi yang akan dikirim.

  9. Bagian Keuangan a.

  Bertugas dalam pembukuan, pemasukan dan pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan, khususnya di pabrik.

  b.

  Memberikan honor atau gaji kepada pegawai perusahaan, termasuk menangani kegiatan transaksi, ataupun simpan pinjam yang dilakukan oleh karyawan dengan perusahaan.

  10. Bagian Laboratorium Bertugas melakukan pengujian terhadap produk-produk yang diproduksi, yang disesuaikan dengan pengujian dari SNI (Standar Nasional Indonesia) sebelum produk tersebut dipasarkan, 11. Bagian Pengawasan Komponen

  Bertugas mengawasi dengan melakukan inspeksi terhadap komponen- komponen-komponen yang diproduksi, apakah sudah sesuai dengan standar yang telah ditentukan.

  12. Bagian Komponen Setengah Jadi Bertugas memeriksa kualitas dari produk setengah jadi, apakah telah dinyatakan layak dan sesuai dengan ketentuan, dan siap untuk dilakukan proses selanjutnya.

  13. Bagian Pengawasan Produk Jadi Bertugas memeriksa secara fisik apakah produk akhir dinilai telah memiliki suatu bentuk fisik yang baik dari hasil cetakan, dan telah sesuai dengan syarat- syarat yang ditentukan, sebelum dilakukannya pengujian di laboratorium.

  14. Bagian Pengolahan Plastik Bertugas mengawasi dan menjaga kualitas hasil pencetakan plastik, baik terhadap mesin injection, mesin compressor, dan lain-lain yang berhubungan dengan plastik.

  15. Bagian Pembersihan Bram Bertugas membuang bram-bram yang terdapat dari hasil cetakan plastik, agar hasil cetakan dapat kelihatan rapi dan siap untuk dilakukan proses selanjutnya.

  16. Bagian Pengolahan Logam Berfungsi mengawasi kegiatan yang menggunakan bahan baku logam, seperti tembaga, timah, dan lain-lain. Adapun kegiatan yang berkaitan dengan bahan baku tersebut seperti pada bagian pressing, mesin tap, dan lain-lain.

  17. Bagian Perakitan a.

  Bertugas mengawasi proses perakitan yang dilakukan, agar kegiatan perakitan dalam dilakukan dengan baik.

  b.

  Membuat laporan jenis item dan jumlah tiap item yang selesai dirakit oleh bagian perakitan.

  18. Bagian Listrik/Alat-alat Bertugas memperbaiki system listrik di pabrik, seperti pada mesin pembangkit, pembagian daya di tiap departemen, serta penyedia peralatan yang diperlukan dalam kegiatan produksi.

  19. Bagian Mal-mal Plastik Bertugas membuat cetakan atau mal untuk cetakan plastik, yang digunakan pada mesin injection, mesin compressor.

  20. Bagian Mal-mal Mesin Pon Bertugas memperbaiki dan membuat cetakan atau mal untuk mesin pon.

  21. Bagian Mal-mal Mesin Pon dan Tap Bertugas memperbaiki dan membuat cetakan atau mal untuk mesin tap, dimana mesin ini adalah hasil modifikasi dari drilling machine.

  22. Bagian Mesin Hydraulic Bertugas untuk memperbaiki dan merawat mesin hydraulic yang digunakan oleh perusahaan.

  23. Mesin Injection Bertugas untuk merawat dan memperbaiki mesin-mesin injection yang dimiliki oleh perusahaan yang digunakan dalam melakukan kegiatan produksi.

  24. Bahan Baku dan Suku Cadang Bertugas menjaga dan mengawasi secara langsung pada saat pengambilan dan pemasukan bahan baku dan produk jadi.

  25. Bagian Keamanan Bertugas mengawasi dan menjaga keamanan di dalam lokasi pabrik, dimana dilakukan selama 24 jam sehari.

  26. Bagian Pengangkutan Bertugas dalam mendukung penyediaan transportasi di perusahaan, baik untuk para pekerja maupun untuk pengangkutan bahan baku dan barang jadi.

  27. Kebersihan Bertugas dalam hal kebersihan lingkungan perusahaan, agar selalu kelihatan bersih.

  28. Bagian Personil Bertugas mengatur hubungan antara pihak perusahaan dengan tenaga kerja.

  Misalnya seperti mengatur tugas – tugas para buruh harian, memberikan peringatan kepada pekerja yang terlambat ataupun yang melanggar peraturan.

  29. Bagian Pengangkutan Bertugas dalam mendukung penyediaan transportasi di perusahaan, baik untuk para pekerja maupun untuk pengangkutan bahan baku dan barang jadi.

2.4. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja Perusahaan

  Adapun jumlah tenaga kerja yang terdapat di PT. Voltama Vista Megah Electric

Industry dapat dilihat pada Tabel 2.2. Sementara untuk pembagian jam kerja di

PT.Voltama Vista Megah Electric Industry dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.2. Jumlah Tenaga Kerja Perusahaan di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry

  3 Injek Plastik Shift Pagi Senin – Jum’at 08:00 – 15:30 12:00 – 12:30

  Sabtu 24:00 – 08:00 Tidak Ada

  Sabtu 13:00 – 18:00 Tidak Ada Shift Malam Senin – Jum’at 24:00 – 08:00 Tidak Ada

  Sabtu 08:00 – 13:00 Tidak Ada Shift Sore Senin – Jum’at 15:00 – 22:00 Tidak Ada

  4 Injek Phenol Shift Pagi Senin – Jum’at 08:00 – 15:00 Tidak Ada

  Sabtu 13:30 – 19:00 16:30 – 17:00

  Sabtu 08:00 – 13:30 12:00 – 12:30 Shift Sore Senin – Jum’at 15:30 – 23:00 18:30 – 19:00

  2 Compressor Senin – Jum’at 08:00 – 15:30 12:00 – 12:30 Sabtu 08:00 – 13:30 12:00 – 12:30

  No. Jenis Kelamin Jumlah Tenaga Kerja

  1 Umum Senin – Jum’at 08:00 – 15:30 12:00 – 12:30 Sabtu 08:00 – 13:30 12:00 – 12:30

  No Bagian Hari Jam Kerja Istirahat

Tabel 2.3. Pembagian Jam Kerja di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry

  Total 343 Orang Sumber: PT. Voltama Vista Megah Electric Industrry

  2 Wanita 224 Orang

  1 Pria 119 Orang

  Sumber: PT. Voltama Vista Megah Electric Industrry

  Wakil Kepala Kepala Pabrik Kepala Pabrik Wakil Kepala Pabrik Pabrik Perencanaa dan Perencanaa dan Quality control Quality control Laboratorium Listrik/Alat-alat Laboratorium Listrik/Alat-alat Produksi Perbengkelan Pergudangan Umum Keuangan Produksi Perbengkelan Pergudangan Umum Keuangan Pengolahan Pengolahan Bahan Baku dan Bahan Baku dan Plastik Suku Cadang Plastik Suku Cadang Pengawasan Pengawasan Proses Proses Keamanan Keamanan Setengah Jadi Logam Pon Setengah Jadi Logam Pon Komponen Pengolahan Mal-mal Mesin Komponen Mal-mal Plastik Komponen Pengolahan Mal-mal Mesin Komponen Mal-mal Plastik Pembersihan Pembersihan Bram Bram Personil Personil Humas Humas Barang Jadi Barang Jadi Perakitan Perakitan Mesin Hydraulic Mal-mal Pon dan Mesin Hydraulic Mal-mal Pon dan Top Top Pengangkutan Pengangkutan Kebersihan Kebersihan Mesin Injection Mesin Injection Sumber : PT Voltama Vista Megah Electric Industry

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Bagian Pabrik PT. Voltama Vista Megah Electric Industry Universitas Sumatera Utara Secara normal, jam kerja dilakukan selama 7 jam kerja produktif dan setengah jam istirahat, yaitu dari pukul 12.00 – 12.30 WIB.

2.5. Sistem Pengupahan dan Fasilitas yang Digunakan

  Sistem pengupahan di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry dibedakan menurut status karyawan perusahaan, yaitu:

  1. Pegawai tetap, menerima gaji bulanan dan fasilitas–fasilitas lain dari pihak perusahaan.

  2. Pegawai harian, diberi upah sesuai dengan hasil kerjanya setiap hari. Namun demikian, pemberian upahnya tetap dilakukan setiap akhir bulan.

  PT.Voltama Vista Megah Electric Industry melakukan kegiatan produksi setiap hari, kecuali hari minggu dan hari–hari besar. Pelaksanaan kerja pada hari libur dan di luar ketentuan diatas dikategorikan ke dalam kerja lembur. Perusahaan juga memberikan upah lembur kepada karyawan yang bekerja di atas waktu kerja normal dengan perhitungan sebagai berikut:

  1. Pada hari biasa: a.

  Perhitungan upah lembur untuk 1 jam pertama adalah 1 ½ x upah per jam.

  b.

  Perhitungan upah lembur untuk 2 jam berikutnya adalah 2 x upah per jam.

  2. Untuk hari besar/hari libur: Perhitungan upah lembur untuk karyawan yang bekerja pada hari besar atau libur (minggu) adalah 2 x upah per hari biasa.

  Disamping upah pokok dan upah lembur di atas, perusahaan juga memberikan beberapa jenis tunjangan, yaitu seperti:

  1. Tunjangan Hari Raya (THR) Besarnya THR yang diberikan adalah tambahan satu bulan gaji bagi karyawan yang mempunyai masa kerja lebih dari satu tahun.

  2. Tunjangan selama sakit Diberikan kepada karyawan jika dalam perawatan sakit atau tidak bekerja yang dapat dinyatakan dengan surat keterangan dari dokter. Pekerja harian yang bekerja lebih dari dua tahun juga mendapatkan tunjangan sakit ini.

  3. Tunjangan insentif Tunjangan ini diberikan kepada karyawan dengan cara menambahkannya ke dalam upah karyawan setiap bulannya sesuai dengan prestasi kerja masing – masing.

  Fasilitas – fasilitas lainnya yang diberikan oleh pihak perusahaan kepada karyawannya adalah sebagai berikut:

  1. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) JAMSOSTEK adalah suatu bentuk asuransi untuk melindungi tenaga kerja atau yang dikenal dengan nama Asuransi Tenaga Kerja (ASTEK).

  2. Cuti PT.Voltama Vista Megah Electric Industry memberikan cuti kepada karyawannya untuk menghilangkan rasa jenuh selama bekerja. Lamanya waktu cuti yang diberikan kepada karyawan adalah maksimal 12 hari setiap tahunnya. Pelaksanaan cuti ini dilakukan secara massal atau serentak kepada seluruh karyawan maupun pekerja harian. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan produksi di perusahaan dapat berjalan dengan baik dan optimal. Tenaga kerja disarankan untuk mengambil cutinya, dan jika tidak digunakan, maka cuti tersebut dianggap telah digunakan dengan sendirinya.

2.6. Proses Produksi

  Produksi merupakan fungsi pokok dalam setiap organisasi, yang merupakan aktivitas yang bertanggung jawab untuk menciptakan nilai tambah produk yang merupakan output dari setiap organisasi industri. Proses produksi merupakan bagian yang sangat penting di dalam suatu perusahaan. Dimulai dari keinginan untuk dapat memproduksi suatu rancangan produk tertentu, proses produksi membantu perusahaan untuk menemukan teknik-teknik pengerjaan maupun pengolahan material yang efektif dan efisien untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan.

  Selanjutnya dari keinginan untuk mencari suatu teknik dalam membuat produk yang efektif dan efisien, kemudian sampai pada permasalahan tentang langkah-langkah perencanaan dan pengendalian semua langkah produksi tersebut yang lebih efisien. Tentunya hal ini juga dilakukan oleh PT. Voltama Vista Megah Electric Industry untuk dapat menghasilkan peralatan atau perangkat listrik yang berkualitas dan juga sesuai dengan kebutuhan konsumen. PT. Voltama Vista Megah Electric Industry memproduksi beraneka ragam produk, seperti saklar, fitting, stekker, dan lain-lain, dimana tiap jenis produk ini diberi kode oleh perusahaan dengan tujuan untuk mempermudah membedakan antara satu produk dengan produk lainnya. Namun dalam pembahasan bab ini, hanya dibahas mengenai proses produksi stopcontact opbouw yang diberi kode tipe 754 oleh perusahaan. Alasan dibahas hanya produk tipe 754 adalah karena stopcontact ini sangat diminati di pasaran, yang banyak dibutuhkan oleh konsumen, sehingga dianggap perlu dilakukan pembahasan yang lebih mendalam untuk menemukan perbaikan yang berarti agar produktivitas dapat meningkat.

2.6.1. Bahan yang Digunakan

  Bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi pada PT. Voltama Vista Megah Electric Industry dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu:

2.6.1.1. Bahan Baku

  Bahan baku merupakan bahan utama yang digunakan dalam kegiatan produksi. Dalam membuat produk stopcontact 4 gang surface Art.754 ini terdiri dari bahan baku untuk pembuatan atau pencetakan plastik dan bahan baku untuk pembuatan komponen-komponen di bagian dalam stopcontact. Bahan baku untuk pencetakan plastik terdiri dari dua jenis yaitu bahan baku untuk pencetakan plastik dengan bahan termoplastis dan bahan baku untuk pencetakan plastik berbahan termosetting. Bahan baku untuk pencetakan plastik dengan bahan termoplastis adalah tepung ABS (Acrylonitrile Butadiene Styrene), sedangkan bahan baku untuk pencetakan plastik dengan bahan termosetting adalah tepung urea.

  Bahan baku untuk pembuatan komponen-komponen di bagian dalam

  stopcontact terdiri dari:

  1. Plat besi koil dengan lebar 12 inchi atau 304.8 mm dan ketebalan 0.6 mm digunakan sebagai bahan untuk membuat part 7540 sebanyak 2 unit untuk setiap unit stopcontact.

  2. Plat besi koil dengan lebar 12 inchi atau 304.8 mm dan ketebalan 0.3 mm digunakan sebagai bahan untuk membuat part 7541 sebanyak 4 unit, 7542 sebanyak 4 unit, 7543 sebanyak 3 unit, 7544 sebanyak 4 unit dan 7545 sebanyak 2 unit yang dibutuhkan untuk setiap unit stopcontact.

3. Aluminium koil dengan lebar 12 inchi atau 304.8 mm dan ketebalan 0.3 mm digunakan sebagai bahan untuk membuat part 4404 yang berupa kelingan.

  4. Kawat tembaga yang digunakan sebagai bahan untuk membuat part 7546, 7547 dan 7548 untuk menghubungkan antara 1 plat dengan plat lainnya dalam rangkaian.

2.6.1.2. Bahan Tambahan

  Bahan tambahan adalah semua bahan yang digunakan pada proses produksi untuk memberikan nilai tambah suatu produk. Bahan tambahan yang digunakan dalam membuat produk stopcontact ini adalah sebagai berikut: 1.

  Kardus/kotak berfungsi untuk pengepakan produk akhir yang telah siap untuk dipasarkan. Kardus yang digunakan terdiri dari 2 jenis, yaitu kardus kecil digunakan untuk mengemas stopcontact dan kardus besar digunakan untuk mengemas stopcontact yang telah dikemas di dalam kotak kecil.

2.6.1.3. Bahan Penolong

  Bahan penolong adalah bahan-bahan yang diperlukan dalam memperlancar penyelesaian suatu produk dimana keberadaan bahan penolong ini tidak mengurangi nilai tambah produk yang dihasilkan tersebut, dan bahan penolong ini tidak terdapat pada produk akhir.

  Bahan penolong yang digunakan dalam kegiatan memproduksi

  stopcontact yaitu : a.

  Minyak glumus yang berfungsi untuk mencegah gesekan antar sesama bahan logam b.

  Air untuk mencuci besi pada proses penyepuhan c. Larutan unizinc 784 yang berfungsi memberikan warna kuningan pada bahan yang telah disepuh

2.6.2. Uraian Proses

  Proses produksi stopcontact dilakukan melalui 2 bagian besar yaitu bagian

  pressing dan bagian compression yang kemudian dilanjutkan ke proses berikutnya

  hingga menjadi produk jadi, adapun aliran proses produksi stopcontact dapat dilihat pada Gambar 2.2.

  BAGIAN PRESSING BAGIAN COMPRESSION BAGIAN PRESSING BAGIAN COMPRESSION

Pengolahan Logam Pengolahan Plastik

  

Pengolahan Logam Pengolahan Plastik

Lembaran

  Lembaran Tepung ABS Tepung Titan

  Tepung ABS Tepung Titan Aluminium dan Besi

  Aluminium dan Besi Pemotongan

  Pemotongan Thermoplastic Thermoplastic moulding moulding

  BRAM Pengepressan

  Pengepressan Penggilingan

  Penggilingan Penekukan

  Penekukan Penyepuhan

  Penyepuhan Baut, Tembaga,

  Baut, Tembaga, Kardus dan Karton

  Kardus dan Karton Perakitan

  Perakitan Pengepakan

  Pengepakan Sumber : PT Voltama Vista Megah Electric Industry

Gambar 2.2. Uraian Proses Produksi Stopcontact Tipe 754

2.6.2.1. Bagian Pressing

  Adapun uraian proses produksi dari bagian pressing, bahan baku yang digunakan adalah lembaran rol, yaitu plat besi koil dan plat aluminium koil dan kawat. Adapun proses dari tiap bahan-bahan tersebut adalah sebagai berikut: Proses pengolahan plat besi koil dan plat aluminium koil.

  1. Proses Pemotongan Plat besi koil dan plat aluminium koil yang dibeli oleh perusahaan berbentuk lembaran-lembaran gulung dengan ukuran lebar 12 inchi atau 304.8 mm.

  Didalam melakukan kegiatan produksi, lembaran-lembaran tersebut harus dipotong-potong terlebih dahulu menjadi beberapa gulungan dengan menggunakan slitting cut machine. Ukuran lebar lembaran tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan, yaitu dengan menukar ukuran pisau pada

  slitting cut machine yang hendak digunakan. Tujuan dilakukannya

  pemotongan tersebut adalah untuk mempermudah proses pencetakan atau pengepressan bahan dengan mesin press. Mesin yang digunakan untuk proses pemotongan bahan menjadi lembaran yang lebih kecil adalah dengan menggunakan slitting cut machine. Keuntungan lain selain memperoleh kemudahan, adalah mengefisienkan penggunaan bahan.

  2. Proses Pengepressan Setelah plat besi koil dan aluminium koil dipotong menjadi beberapa lembar dengan lebar yang lebih kecil, selanjutnya plat-plat ini dibawa ke mesin press untuk dibentuk sesuai bentuk yang diinginkan. Untuk plat besi, dibentuk pada mesin auto power press 14 ton untuk membentuk artikel sedangkan plat aluminium koil dipress dengan menggunakan mesin auto power press 10 ton untuk membentuk artikel 4401 atau yang dinamakan dengan kelingan.

  Untuk pembentukan part-part, pada dasarnya memiliki prinsip kerja yang sama, namun yang membedakan dari tiap part adalah perbedaan mal atau cetakan pada mesin, yang disesuaikan dengan part yang hendak dibuat.

  3. Proses Penekukan Proses penekukan dilakukan secara manual dengan bantuan handpress. Part- part yang telah dibentuk oleh mesin press selanjutnya dibawa ke mesin tekuk, yaitu untuk menekuk bagian tertentu.

  4. Proses penyepuhan Proses penyepuhan menggunakan larutan unizinc 784 yang berfungsi memberikan warna kuningan pada bahan yang telah disepuh

2.6.2.2. Bagian Compression

  Pada bagian compression ada beberapa langkah yang dilakukan untuk membentuk part-part atau komponen-komponen dari produk stopcontact, antara lain: 1.

  Termoplastic Moulding Pengolahan plastik jenis termoplastic moulding dikerjakan untuk menghasilkan artikel 754–A dan 754-B. Proses pencetakan plastik berbahan termoplastis sangat berbeda dengan pencetakan plastik termosetting. Bila bahan termosetting langsung dicetak dan harus dalam keadaan panas, bahan termoplastis akan dilelehkan terlebih dahulu di dalam barel, lalu kemudian diinject dan dicetak dalam keadaan dingin. Mesin yang digunakan untuk mencetak plastik berbahan termoplastik adalah mesin injection jenis termoplastis. Bahan baku untuk termoplastic moulding adalah tepung abs (acrylonitrile butadiene styrene) dan tepung tiona (Titanium Dioxide

Pigment ). Kedua bahan ini dicampur dengan perbandingan 1000gr : 15gr.

  Tepung abs yang digunakan sebanyak 1000gr, dan tepung tiona yang perlu ditambahkan cukup 15gr saja. Fungsi tepung tiona ini hanya untuk memberikan warna krem pada hasil cetakan. Selanjutnya campuran tepung abs dan tepung tiona ini dimasukkan ke dalam mesin injection. Mesin injection akan melelehkan campuran tepung ini terlebih dahulu baru kemudian dicetak. Jika terjadi kerusakan atau cacat pada hasil cetakan, plastik tersebut masih dapat dihancurkan dan digunakan kembali sebagai bahan baku.

2. Penggilingan

  Bram maupun produk yang cacat dari termoplastic moulding masih dapat didaur ulang untuk digunakan kembali sebagai bahan baku pecetakan plastik termoplastis. Bram dan produk yang cacat dihancurkan menjadi serpihan plastik dengan menggunakan mesin penggiling.

2.6.2.3. Perakitan

  Setelah semua artikel selesai diproduksi, kegiatan selanjutnya adalah merakitnya menjadi komponen stopcontact tipe 754 yang utuh. Pada saat perakitan, juga dilakukan pemeriksaan–pemeriksaan, yaitu pemeriksaan terhadap berfungsi atau tidaknya stopcontact yang telah dirakit dan pemeriksaan ketepatan rakitan.

2.6.2.4. Pengepakan Setelah stopcontact selesai dirakit, langkah terakhir adalah mengemasnya.

  

stopcontact dikemas ke dalam kotak kecil, dimana setiap kemasan dapat diisi 1

  unit stopcontact. Lalu kemudian kemasan–kemasan kecil ini dikemas ke dalam kardus besar yang bermuatan 36 kemasan kecil. Produk stopcontact 754 yang sudah selesai dirakit dapat dilihat pada Gambar 2.3.

  Sumber : PT Voltama Vista Megah Electric Industry

Gambar 2.3. Produk Stopcontact Tipe 754

2.6.3. Mesin dan Peralatan

  Dalam proses produksinya, PT. Voltama Vista Megah Electric Industry menggunakan mesin-mesin dan juga peralatan-peralatan produksi yang sangat berperan dalam menghasilkan produknya.

2.6.3.1. Mesin Produksi

  Adapun mesin–mesin dan spesifikasinya yang dipergunakan dalam melakukan kegiatan produksi di PT. Voltama Vista Megah Electric Industry adalah seperti pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4. Mesin Produksi No Jenis Mesin Spesifikasi

  Fungsi

  Kode No. : JG21 – 10, JG21 - 14 Buatan : RRC Jumlah : 44 unit Ukuran : 1050 mm × 900 mm × 1700 mm

  Untuk membentuk plat koil menjadi Kapasitas : 10 ton dan 14 ton

  1 Auto Power Press Machine bentuk komponen atau artikel

  Daya : 1.1 KW dalam alat listrik yang diinginkan Putaran : 940 rpm Arus : 3.2 A Frekuensi : 50 Hz Tegangan : 380 V Kode No. : PYI – 180 POR No. 9525 Buatan : Po Yuen Machine Fty Ltd., RRC Jumlah : 20 unit

  Untuk mencetak plastik berbahan

  2 Mesin Injection Termoplastik Ukuran : 4000 mm × 1200 mm × 1800 mm baku tepung abs (termoplastik).

  Kapasitas per tembakan : 345.9 gr Tegangan : 380 V Frekuensi : 50 Hz Kode No. : RJ – 140 B Buatan : Meiki Co. Ltd., RRC Jumlah : 9 unit

  Untuk mencetak plastik berbahan

  3 Mesin Injection Termosetting Ukuran : 4000 mm × 1200 mm × 1800 mm baku tepung urea (termosetting) Kapasitas tembakan : 500 gr Tegangan : 380 V Frekunsi : 50 Hz

  Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.4. Mesin Produksi (Lanjutan) No Jenis Mesin Spesifikasi

  Fungsi

  Merk : The Kinetic Machinery Buatan : Hongkong

  Untuk memotong plat koil selebar Jumlah : 1 unit

  4 Slitting Cut Machine 12 inchi menjadi plat dengan lebar

  Ukuran : 1000 mm × 1800 mm × 1000 mm sesuai yang diinginkan Tegangan : 380 V Frekuensi : 50 Hz Kode No. : Accu 412 Merk : Big Accu Tapper

  Untuk membuat ulir pada

  5 Tap Matic Machine Buatan : Daishowa Seiki Co. Ltd., Jepang komponen alat listrik Jumlah : 23 unit Ukuran : 460 mm × 300 mm × 500 mm Buatan : RRC

  Untuk membentuk kawat menjadi

  6 Mesin Per Jumlah : 1 unit per sesuai dengan kebutuhan.

  Ukuran : 800 mm × 800 mm × 1000 mm Kode No. : 101 – 2 Series no : 03910249 Buatan : RRC Jumlah : 1 unit

  Electric Drying Oven with

  Untuk memanaskan per yang baru

  7 Ukuran : 1000 mm 3 650 mm 3 1450 mm

  Forced Convection dibentuk agar elastis.

  Kapasitas : 550 mm 3 550 mm 3 450 mm Tegangan : 220 V Frekuensi : 50 Hz Buatan : RRC1 unit Untuk memotong kawat lichen

  8 Mesin Kawat Ukuran : 1600 mm × 600 mm × 1000 mm menjadi ukuran yang sesuai.

  Jumlah : 5 unit untuk membuang bram pada

  9 Mesin Molen Ukuran : 1000 mm × 600 mm × 600 mm cetakan thermosetting

  Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.4. Mesin Produksi (Lanjutan) No Jenis Mesin Spesifikasi

  Fungsi

  Merk : Thread Rolling Machine Buatan : RRC Jumlah : 2 unit

  Untuk menghancurkan hasil cetakan Ukuran : 42 inchi × 32 inchi × 37 inchi (108 mm termoplastik dan bram untuk

  10 Mesin Penggiling × 82 mm × 95 mm) digunakan sebagai bahan baku Tegangan : 380 V kembali.

  Frekuensi : 50 Hz Putaran : 1400 rpm Buatan : RRC Jumlah : 3 unit Ukuran : 600 mm × 800 mm × 650 mm

  Untuk mengeringkan logam pada

  11 Mesin Pengering Tegangan : 380 V proses penyepuhan Arus : 3 A Frekuensi : 50 Hz Putaran : 1400 rpm Merk : Maspion Buatan : Indonesia untuk mendinginkan per yang telah

  12 Kipas Angin Jumlah : 1 unit dipanaskan dengan oven

  Ukuran : 350 mm × 100 mm × 350 mm

  Sumber: PT. Voltama Vista Megah Electric Industrry Universitas Sumatera Utara

2.6.3.2. Peralatan (Equipment)

  Peralatan yang digunakan dalam kegiatan produksi beserta dengan spesifikasinya adalah sebagai berikut:

  1. Hand Press Kode No. : JB 04 Buatan : Hong Kong Jumlah : 167 unit Ukuran : 460 mm × 305 mm × 450 mm Fungsi : Untuk membantu perakitan antara beberapa artikel.

  2. Keranjang Fungsi : Untuk membantu perpindahan barang pada saat penyepuhan.

  3. Troli Fungsi : Untuk membantu pengangkutan barang.

Dokumen yang terkait

Hubungan Kualitas Air Saat Pasang dan Surut Serta Penggunaan Air Sungai Silau Hilir terhadap Keluhan Penyakit Gastroenteritis di Kecamatan Tanjung Balai Utara Kota Tanjung Balai

2 35 102

Hubungan Kondisi Sanitasi Dasar dan Kualitas Air Sungai dengan Keluhan Kesehatan Diare Pada Pengguna Air Sungai Di Kelurahan Sukaraja Kecamatan Medan Maimun Kota Medan Tahun 2012

3 46 106

Analisis Kualitas Air Dan Keluhan Gangguan Kulit Pada Masyarakat Pengguna Air Sungai Siak Di Pelabuhan Sungai Duku Kelurahan Tanjung Rhu Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru Tahun 2012

2 65 212

Hubungan Higiene Pengguna Air Sungai Deli Dengan Keluhan Kesehatan Kulit dan Gambaran Tindakan Pencemaran Sungai di Kelurahan Hamdan Kecamatan Medan Maimun Kota Medan Tahun 2013

0 39 86

Analisis Kualitas Air Sungai Dan Perilaku Pengguna Serta Kaitanya Dengan Keluhan Kesehatan Kulit Pada Masyarakat Sekitar Sungai Babura Kecamatan Medan Baru Tahun 2012

14 76 108

Perilaku Ibu Rumah Tangga Terhadap Penggunan Air Sungai Siak Sebagai Sumber Air Bersih Di Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru Tahun 2004

0 44 79

Hubungan Kualitas dan Penggunaan air Sungai Belumai dengan Keluhan Kesehatan pada Pengguna Air di Kecamatan Tanjung Morawa

7 58 116

Hubungan Keterpaparan Masyarakat Pada Air Sungai Yang Dicemari Limbah Rumah Sakit Dengan Penyakit Kulit Di Kelurahan Silalas Kecamatan Medan Barat Tahun 2009

3 75 123

Hubungan Perilaku Pengguna Air dengan Keluhan Kesehatan Pengguna Air Sungai di Desa Pagar Manik Kecamatan Silinda Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010

5 35 104

Perilaku Masyarakat Dalam Penggunaan Air Sungai Lau Gerbong Dan Keluhan Kesehatan Kulit Di Desa Perbesi Kecamatan Tiga Binanga Kabupaten Karo Tahun 2010

11 80 80