PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM
I MPLEMENTASI PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM Surakarta, 16 Februari 2009 Direktorat Pembinaan PK BLU, Ditjen Perbendaharaan, Departemen Keuangan RI
- TI D AK D I PI SAH KAN >TI D AK D I PI SAH KAN
- D I PI SAH KAN
- D I PI SAH KAN
- Dikelola melalui sistem APBN
- Tunduk sepenuhnya pada perundang
- Dikelola melalui sistem APBN
- Tunduk sepenuhnya pada perundang
undangan keuangan negara Berlaku prinsip2 umum pengelolaan keuangan negara, a.l. azas bruto, universalitas, non afektasi, non kontraksi .
undangan keuangan negara
Berlaku prinsip2 umum pengelolaan keuangan negara, a.l. azas bruto, universalitas, non afektasi, non kontraksi .
Dipisahkan y Tunduk pada rezim perundang-undangan tersendiri, yaitu UU BUMN. y Tunduk pada rezim perundang-undangan tersendiri, yaitu UU BUMN.
MASALAH dalam Pelayanan PELAYANAN UMUM Umum PUBLIC vs PRIVATE
- KUALITA
PUBLIC (PEMERINTAH) PRIVATE (KORPORASI)
- HARGA
y MOTIVASI = y MOTIVASI = MENYEDIAKAN KEUNTUNGAN (PROFIT) LAYANAN KPD y PENDANAAN = DARI
MASYARAKAT PRIVATE (KORPORASI) MASYARAKAT PUBLIC (PEMERINTAH) y PENDANAAN= DARI y KUALITAS = TINGGI y PENGELOLAAN = TIDAK y KUALITAS = RENDAH
PENERIMAAN PAJAK MELALUI SISTEM APBN y HARGA = TINGGI y HARGA = RENDAH y PENGELOLAAN :
MELALUI SISTEM APBN GAGASAN IDEAL LAYANAN
MENGAPA BLU? UMUM
Alasan utama : meningkatkan efisiensi dan efektivitas (TERTENTU) pelayanan publik.
Paradigma baru: y KUALITAS : TINGGI y Let the Managers Manage – dengan membiarkan manajer pengelola y HARGA : SHARING jasa-jasa pemerintah untuk menggunakan anggaran dengan cara yang paling efisien y
LEMBAGA : PEMERINTAH y Make the Managers Manage – memastikan bahwa manajer y
PENGELOLAAN : model korporasi menghasilkan kinerja
PK BLU – Merupakan implementasi enterprising the government dan penganggaran berbasis kinerja
Dasar Hukum BLU y
UU No. 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara; y
PP No. 23/2005 tentang PK BLU; yg di ikuti oleh 7 PMK :
1. PMK No. 119/PMK.05/2007 tentang Persyaratan Adm Dalam Rangka Pengusulan dan Penetapan Satker Instansi Pem. untuk Menerapkan PK BLU;
BLU adalah instansi di lingkungan Pemerintah PMK No. 08/PMK.02/2006 tentang Kewenangan Pengadaan Barang/Jasa
2. pada BLU; yang dibentuk untuk memberikan pelayananPMK No. 109/PMK.05/2007 tentang Pembentukan Dewas pada BLU; 3.
4. PMK No. 10/PMK.02/2006 tentang Pedoman Penetapan Remunerasi Bagi kepada masyarakat berupa penyediaan barang
Pejabat Pengelola, Dewas, dan Pengawai BLU; dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan 5. PMK No. 73/PMK.05/2007 tentang Perubahan atas PMK No.
10/PMK.02/2006; mencari keuntungan dan dalam melakukan
6. PMK No. 66/PMK.02/2006 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengajuan, Penetapan, dan Perubahan RBA, serta Dokumen Pelaksanaan Anggaran kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi
BLU;
7. PMK No. 76/PMK.05/2008 tentang Pedoman Akuntansi dan Pelaporan dan produktivitas Keuangan BLU.
(UU 1/2004 Ps 1 angka 23) 10 PASAL 68: 1) BLU dibentuk untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa
BAB XII – PENGELOLAAN KEUANGAN BLU
2) Kekayaan BLU merupakan kekayaan negara/daerah yang tidak dipisahkan serta dikelola dan dimanfaatkan sepenuhnya untuk menyelenggarakan kegiatan BLU
3) Pembinaan BLU Pemerintah Pusat dilakukan oleh Menkeu, sedangkan pembinaan Teknis dilakukan oleh Menteri ybs.
(2) Rencana Kerja & Anggaran (RKA) serta laporan keu & Kinerja BLU disusun dan disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari RKA serta laporan keu & kinerja Kementrian Negara/Lembaga/ pemda
t a h u n a n m e n ga cu k e Re n st r a KL/ RPJM D
KL/ RKA SKPD
RBA BLU m e r u pa k a n ba gia n da r i RKA
da n k e m a m pu a n pe n da pa t a n dise r t a i de n ga n st a n da r pe la y a n a n m in im u m da n bia ya da r i ou t pu t ya n g dih a silk a n .
RBA disu su n be r da sa r k a n k e bu t u h a n
k in e r j a , pe r h it u n ga n a k u n t a n si bia ya
BLU m e n y u su n RBA t ia p t a h u n be r ba sis
BLU m e m bu a t r e n ca n a bisn is lim a
(3)Pendapatan dan Belanja BLU dalam RKA tahunan dikonsolidasikan dalam RKA Kementrian Negara/ lembaga/Pemda. (4) Pendapatan BLU sehubungan dengan layanan yang diberikan merupakan pendapatan negara/daerah (6) Pendapatan dimaksud dapat digunakan untuk membiayai belanja BLU yb.
Nom enklat ur kelem bagaan dan pim pinan Perencanaan dan Anggaran
Surplus/ defisit y St at us Kepegaw aian PNS dan non PNS y
Rem unerasi y
Pengelolaan Barang y Akunt ansi y
Pengelolaan Kas y Pengelolaan Piut ang dan Ut ang y I nvest asi y
DIPISAHKAN TIDAK DIPISAHKAN BLU Fleksibilitas PK BLU y Pendapat an dan Belanj a y
Diagram tingkat fleksibilitas Pengelolaan Keuangan Negara Tingkat fleksibilitas
Pasal 10 PP 23/2005
An gga r a n y
RBA ya n g dise t u j u i a dl da sa r u n t u k m e m bu a t D I PA BLU. y
D I PA BLU disa h k a n ole h M e n t e r i Ke u a n ga n / pe j a ba t pe n ge lola a n k e u a n ga n da e r a h ( BLUD ) y D I PA BLU m e r u pa k a n la m pir a n da r i pe r j a n j ia n k e r j a a n t a r a pim pin a n BLU de n ga n k e m e n t e r ia n / k e pa la da e r a h ( BLUD ) y D I PA BLU m e n j a di da sa r pe na r ik a n da n a da r i
PNBP K/L
Pasal 12 PP 23/2005
18 Sumber Pendapatan BLU - Be la n j a Pe g, Ba r a n g, & M oda l - Pe n a r ik a n da n a dgn SPM Dapat dikelola langsung sesuai RAB Alokasi APBN Hasil Layanan BLU Hibah Terikat Hasil Kerjasama Dgn Pihak Lain
17 D ok u m e n Pe la k sa n a a n
Pengelolaan kas berdasarkan praktek bisnis yang sehat
Pasal 16 PP 23/2005
BLU dapat melakukan investasi jangka pendek dalam rangka cash management.
Rekening bank BLU dibuka di bank umum oleh pimpinan BLU
Penarikan dana APBN dengan SPM
Pasal 15 PP 23/2005 Pengelolaan Kas
PNBP K/L Sesuai persyaratan pemberi hibah
jasa di kementerian/lembaga/pemerintah daerah
APBN / APBD
ke Menkeu/kepala daerah
y Jika terjadi kekurangan anggaran, dapat diajukan
persetujuan Menkeu/kepala daerah
y Jika melampaui ambang batas hrs mendapat
batas yang ditetapkan dalam RBA
Belanja y Pengelolaan belanja fleksibel sesuai dengan ambang
Pasal 14 PP 23/2005 Alokasi APBN Hasil Layanan BLU Usaha Lainnya Hasil Kerjasama Dgn Pihak Lain
y Belanja BLU dilaporkan sebagai belanja barang dan y BLU dapat memberikan piutang terkait dengan kegiatannya. y Piutang dikelola sesuai dengan praktek bisnis yang
sehat
y Piutang dapat dihapus secara berjenjang sesuai dengan kewenangan. y Kewenangan penghapusan piutang diatur oleh
Menkeu/kepala daerah
Pasal 17 PP 23/2005 22 Pengelolaan Utang y BLU dapat memiliki utang sehubungan dengan
kegiatan operasionalnya/perikatan peminjaman dengan pihak lain
y Utang dikelola sesuai dengan praktek bisnis yang
sehat
y Utang jangka pendek untuk belanja operasional y Utang jangka panjang untuk belanja modal y Perikatan peminjaman sesuai dengan jenjang
kewenangan yang diatur oleh Menkeu/kepala daerah
y Pembayaran utang merupakan tanggungjawab BLU Pasal 18 PP 23/2005 Investasi y BLU/D tidak dapat melakukan investasi jangka panjang kecuali atas ijin Menkeu/kepala daerah. y Keuntungan dari investasi Æ pendapatan BLU/D.
21 Pengelolaan piutang
Ps. 19 PP 23/2005 Pengelolaan Barang (1) y Pengadaan barang berdasarkan prinsip efisien dan ekonomis sesuai dengan praktek bisnis yang sehat
Ædapat dibebaskan seluruhnya atau sebagian dari ketentuan yang berlaku bila terdapat alasan efektivitas dan efisiensi y
Kewenangan pengadaan barang secara berjenjang berdasarkan nilai yang diatur oleh Menkeu/kepala daerah. y Barang inventaris dapat dialihkan dan dihapuskan oleh
BLU dan dilaporkan secara berkala kepada menteri/pimpinan lembaga/kepala daerah.
Ps. 20-21 PP 23/2005
Akuntansi, Pelaporan dan Pengelolaan Barang (2)
Pertanggungjawaban Keuangan y
BLU tidak dapat mengalihkan/menghapuskan Aset tetap BLU menyelenggarakan akuntansi sesuai dengan SAK yang kecuali ijin pejabat yang berwenang. y diterbitkan asosiasi profesi akuntansi Indonesia. y Pengalihan/penghapusan aset tetap dilakukan secara y Jika tidak ada standar akuntasi, dapat menerapkan berjenjang berdasarkan nilai dan jenis barang yang sesuai standar akuntansi industri yang spesifik setelah mendapat dengan peraturan perundangan. persetujuan Menteri Keuangan Laporan Keuangan terdiri dari LRA, Neraca, LAK dan CaLK y y
Pengalihan/penghapusan aset tetap dilaporkan kepada disertai laporan kinerja. menteri/pimpinan lembaga/kepala SKPD y Laporan keuangan tersebut disampaikan kepada y
Tanah dan bangunan disertifikat atas nama Pemerintah RI menteri/pimpinan lembaga/kepala daerah secara berkala LK tersebut menjadi bagian dari LK kementerian/ y lembaga/pemerintah daerah.
Ps 22-23 PP 23/2005 y LK sebagai LPJ BLU diaudit oleh auditor eksternal . 25 Ps 25-27 PP 23/2005 26 Surplus dan Defisit y Surplus anggaran dapat digunakan untuk TA Tata Kelola berikutnya.
Kelembagaan tunduk pada peraturan perundangan y Surplus dapat disetor sebagian/seluruhnya ke Kas sektoral.
Negara/Kas Daerah atas perintah Menkeu/kepala Jika terjadi perubahan kelembagaan, harus daerah dengan mempertimbangkan likuiditas BLU
berpedoman pada ketentuan Menteri PAN
y Defisit anggaran BLU dapat diajukan
Pejabat pengelola BLU dapat terdiri dari PNS dan
pembiayaannya dalam TA berikutnya kepada
non PNS
Menkeu/kepala daerah melalui menteri/pimpinan Nomenklatur pejabat pengelola BLU disesuaikan lembaga/kepala SKPD dengan nomenklatur yang berlaku di instansi BLU.
Ps 31-33 PP 23/2005 Ps. 29 PP 23/2005 Pembinaan dan
TERIMA KASIH
Pengawasan TERIMA KASIH y Pembinaan Teknis BLU
Æmenteri/pimpinan
lembaga/kepala SKPD
y Pembinaan Keuangan Æ Menteri Keuangan/
Pejabat Pengelolaan Keuangan Daerah
y Dapat dibentuk suatu dewan pengawas dalam
melaksanakan pembinaan untuk BLU yang
Kontak: memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Menteri
Gedung Direktorat Jenderal Perbendaharaan Lt. 5 Keuangan. Jln . Lapangan Banteng Timur No. 2-4 y Pemeriksaan intern dilakukan oleh satuan
Jakarta Pusat 10710 pemeriksaan intern BLU. Telp. (021)381-1174; Fax (021)381-2767 y Pemeriksaan ekstern BLU sesuai dengan peraturan perundangan.
Ps.34-35 PP 23/2005 29 30