CUKURAN ANAK GEMBEL DIENG
t e g d u B w o L | x e l i R | n u F
1
1
2 s u t s
DIENG u
Candi, Telaga, Kawah, g
Sunrise, Semua Ada! A i is d E BULOK CUKURAN ANAK GEMBEL DIENG KOMUNITAS BIKEPACKER INDONESIA PROFIL AHMAD YUNUS EE ine FR gaz Ma
Dari Redaksi Daftar Isi
Salam ransel,
Agak berat mengangkat Dieng sebagai bahasan utama. Ini karena terlalu banyaknya bahan yang harus ditulis dan terbatasnya space di Backpackin’.
Dieng terlalu indah dengan puluhan tempat wisatanya. Ya candi, ya telaga, ya kawah, ya
4
gunung. Belum lagi tentang Carica, buah khas yang hanya bisa tumbuh di dua tempat di Indonesia, salah satunya Dieng. Belum tentang keturunan Dieng yang berambut gimbal secara alami.
PIMPINAN UMUM Khemal Nugroho
Walau sempat kena status Siaga di Kawah khemal@backpackinmagazine.com
41 Timbang, tapi Dieng tetap ramai tuh, terutama
setelah acara Dieng Culture Festival, Juli PIMPINAN REDAKSI kemarin. Semua info penting tentang Dieng ada
Ambar Arum dalam edisi ini. ambar@backpackinmagazine.com
23 Ayo ke Dieng!
EDITOR Muhammad Iqbal TIM REDAKSI
BULOK TIPS
Annisa M.F. Harahap
23 CUKURAN ANAK GEMBEL DIENG
39
6 TIPS TAHAN DINGIN
Ghamal Satya Mohammad
Jangan heran kalau sedang jalan-
Soekarno Ibrahim
jalan ke Dieng lalu melihat bocah KOMUNITAS
TIM ARTISTIK berambut gimbal keluyuran.
BIKEPACKER INDONESIA
41 Galih Permadi ORDINAT
Targetkan Penjuru Negeri
Kibar Desain Salman
DIENG
3 KULINER Candi, Telaga, Kawah, Sunrise, Semua Ada! CARICA
29 WEBMASTER RESENSI Pepaya Jaman Perang
Kurniawan Aji Saputra
BATAS
47 PANDU Memahami Indonesia dari Sudut Terluar
13 MENUJU DIENG
WEBSITE
GALERI
www.backpackinmagazine.com
Jalan paling mudah dan umum menuju
31 MEMBINGKAI MATAHARI DI EDUKASI Dieng adalah dari Wonosobo.
DIENG
BACKPACKER JUGA CINTA BUDAYA
49
redaksiezinebi@yahoo.com
CATPER PROFIL TIDAK CUKUP SEHARI KONTRIBUTOR
17 Redaksi menerima saran, kritik, AHMAD YUNUS
33 Harus rombak jadwal karena ternyata Dieng BM EDISI 10
dan artikel dari BM Readers
51 punya belasan situs.
yang bisa dikirim melalui
AKSESORI alamat email kami.
EDISI DEPAN
37 MACAM-MACAM JAKET B A C K P A C K I N JULI - AGUSTUS 2011 BROMO JULI - AGUSTUS 2011 B A C K P A C K I N
2
3 ORDINAT Dieng biasanya dijadikan senjata andalan Dinas Pariwisata Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo, Jawa Tengah. Jarang-
DIENG jarang ada satu lokasi yang punya
Candi, Telaga, Kawah, banyak spot wisata begini. Sunrise, Semua Ada! ORDINAT
Banyak spot lain yang sebetulnya Dieng mencakup wilayah yang juga terhitung tempat wisata, cuma lebih cukup besar, tapi buat supir mikrobis, definisi
"
jarang diomongin orang-orang, yaitu Telaga Dieng adalah sebuah pertigaan besar pusat
TERKADANG MUNCUL
Merdada, Telaga Cebong, Kawah Sileri, Kawah kehidupan Dieng. Di sana banyak homestay,
EMBUN BERBENTUK
Sinila, Kawah Candradimuka, Candi Gatotkaca, tempat makan, swalayan, dsb.
BUTIRAN ES DI WAKTU
Candi Bima, Candi Semar, Candi Srikandi, Rata-rata ketinggian tempat wisata
PAGI, BIASANYA DISEBUT
Candi Dwarawati, Candi Setyaki, Candi di Dieng di atas 2.000 mdpl. Karena itulah BUNPAS.
Sembrada, Gua Semar, Gua Sumur, Gua Jaran, terkadang muncul embun berbentuk butiran dan mata air Sungai Serayu (Tuk Bima Lukar). es di waktu pagi, biasanya disebut bunpas.
BUAT WISATAWAN,
Kalau mau tambahan, masih ada Buat wisatawan, fenomena ini unik, tapi buat
FENOMENA INI UNIK, TAPI
Gunung Pakuwaja (2.395 mdpl), Gunung penduduk lokal yang mayoritas petani sayuran,
BUAT PENDUDUK LOKAL
Prahu (2.565 mdpl), Telaga Dringo, Telaga ini bencana karena bisa bikin tanaman rusak.
YANG MAYORITAS PETANI
Nila, Kawah Timbang, Kawah Sibanteng, Bunpas itu artinya embun racun.
SAYURAN, INI BENCANA Kawah Siglagah, dan Kawah Sikendang.
Ada beberapa pos pintu masuk ke
KARENA BISA BIKIN
Segitu banyak spot jelas tidak bisa area wisata. Anehnya tiap pintu masuk punya
TANAMAN RUSAK. BUNPAS Candi di pelataran Dieng digarap dalam sehari. Semuanya itu punya
harga tiket yang beda, ada yang Rp 6.000,
ITU ARTINYA EMBUN
rentang yang lumayan lebar, sekitar 15 km ada yang Rp 12.000. Tiket yang harganya Rp RACUN.
Oleh : Muhammad Iqbal
dari ujung ke ujung, itupun bukan dalam satu 12.000 itu untuk masuk ke empat spot utama:
" Foto : Niko Wazir, Sang Alang, Firmansyah,
garis lurus. Ada yang musti masuk ke dalam Telaga Warna & Pengilon, Candi Arjuna,
Herman G. Anugrah beberapa kilometer.
Itu baru di Dieng, sebelum menuju SEMUA SPOT TERJADI secara alamiah,
Dieng sebetulnya ada beberapa spot lagi yang kecuali candi-candi yang dibangun sekitar jarang orang ke sana. Di Garung (kecamatan abad ke-8, Dieng Theatre, dan Museum terakhir sebelum Dieng), ada Telaga Menjer. Dieng Kailasa. Lokasi Dieng yang sudah ada di
Juga ada kebun Teh Tambi. Kebun teh Tambi dataran tinggi saja sudah bisa jadi daya tarik. punya pintu masuk di pinggir jalan, sehingga
Rata-rata spot wisata Dieng ada di ketinggian lebih mudah menemukannya dibanding Telaga 2.000 mdpl, yang jelas dingin.
Menjer yang harus masuk sekitar 3 km dari Dari sekian banyak spot wisata, jalan utama Wonosobo-Dieng. ada beberapa jawara yang biasanya jadi
Mulai Garung sampai Dieng (sekitar rekomendasi orang-orang. Kalau ke Dieng 12 km) jalannya sudah aspal bagus dan punya ya harus ke situ, di antaranya Telaga Warna karakter khas jalan pegunungan, naik turun
& Telaga Pengilon, Candi Arjuna, Kawah dan berkelok-kelok. Di kanan kiri jalan, mudah Sikidang, Gunung Sikunir (2.263 mdpl), dan ditemukan tanaman sayur-mayur, terutama Dieng Theatre. Kesemuanya ini letaknya relatif kentang. berdekatan, jadi bisa lah digarap semua dalam sehari.
Salah satu koleksi Museum Kaliasa B A C K P A C K I N JULI - AGUSTUS 2011
JULI - AGUSTUS 2011 B A C K P A C K I N
5
6 ORDINAT
Kawah Sikidang, dan Dieng Plateu Theatre.
"
Sedangkan tiket yang Rp 6.000 hanya untuk
DIENG ITU AMAN
masuk ke dua tempat. Petugas penjaga loket BUAT WISATAWAN. punya info yang padat tentang rute, sejarah
" singkat, juga tempat menginap yang murah.
Telaga Pengilon tidak punya Pada pertengahan 2011, sempat perubahan warna seperti yang terjadi di Telaga marak berita di banyak media massa bahkan
Warna, padahal keduanya hanya berjarak sampai milis, tentang status Siaga Dieng. beberapa meter. Kalau mendengar beritanya memang tidak
Terkadang, bau belerang tercium enak didengar. Malah dikabarkan sampai menyengat. Di beberapa tempat, terlihat tikus-tikus mati segala. Gambarannya seakan- pinggir telaga seperti air mendidih. Asap putih akan Dieng tidak layak dikunjungi. keluar, itulah sumber keluarnya bau belerang. Padahal tidak separah itu. Kawah
Tapi karena udaranya terbuka, jadi relatif Timbang, yang jadi pusat pemberitaan itu, tidak berbahaya. Di telaga, banyak itik yang letaknya jauh dari tempat-tempat wisata yang berenang dan terkadang terbang di seputaran dikunjugi. Kalau dihitung dari pusat wisata telaga.Kata orang lokal, memang disitulah Dieng (Telaga Warna, Kawah Sikidang, dkk) habitat mereka. jaraknya belasan kilometer. Gara-gara berita ini wisatawan sempat drop.
Beberapa minggu kemudian dibuatlah acara Dieng Culture Festival (DCF) II. Event ini membuat sedikit banyak orang sadar bahwa Dieng itu aman buat wisatawan. Nyatanya acara itu ramai tuh. Efek lanjutannya, paradigma bahwa Dieng itu bahaya jadi netral lagi.
Tiga hari perhelatan DCF II baru selesai. Ada banyak acara di dalamnya, tapi yang sering dibicarakan orang adalah acara pamungkasnya, yaitu pemotongan rambut gimbal. TELAGA WARNA DAN TELAGA PENGILON
Keduanya terletak berdempetan dan hanya terpisah sederet pohon cemara. Disebut Telaga Warna karena warnanya suka berubah,
Salah satu sisi arca candi Dieng Culture Festival II kadang biru, kadang hijau, kadang magenta.
B A C K P A C K I N JULI - AGUSTUS 2011 JULI - AGUSTUS 2011 B A C K P A C K I N
7
8 ORDINAT
CANDI ARJUNA Jalan setapak menghubungkan parkiran Nama-nama candi di Dieng, dengan. Candi Arjuna dan beberapa candi lain termasuk Arjuna, diambil dari nama-nama seperti Puntadewa, Semar, dan Sembrada. dalam kisah Mahabarata. Juga Kawah Candradimuka yang diambil dari nama tempat KAWAH SIKIDANG bersatunya berbagai senjata pusaka dengan Banyak orang bilang kalau ke Dieng tubuh Gatot Kaca. ya harus ke Kawah Sikidang. Pamornya Beberapa candi pendamping sebelas dua belas lah sama Telaga Warna. membuat candi utama dalam komplek Candi Sebetulnya area ini bahaya, banyak celah- Arjuna semakin gagah. Di sekeliling komplek, celah kecil yang mengeluarkan gelembung tidak ada pohon besar sehingga Candi Arjuna seperti air mendidih. Kalau diinjak bisa bisa dilihat dari kejauhan dengan jelas. melepuh. Tapi mau bagaimana lagi, Sikidang
Motor tidak bisa masuk ke dalam sudah terlanjur indah, jadi tetap saja banyak komplek. Pengunjung biasanya meletakkan yang datang. Untungnya pemerintah situ juga kendaraannya di parkiran yang dikelilingi membuka daerah itu, tentu dengan warning di banyak tempat makan, lalu berjalan kaki ke sana-sini. Tinggal pintar-pintarnya pengunjung komplek candi sekitar 200 meter. jaga diri saja.
Bau belerang khas kawah aktif biasanya menjadi keluhan wisatawan. Jangan lama-lama di Sikidang karena bisa bahaya buat kesehatan, selain juga, apa kuat? Bau lumayan ternetralisir dengan masker. Di sana banyak yang menjual masker, harganya tidak lebih dari Rp 2.000.
" KAWAH CANDRADIMUKA
DIAMBIL DARI NAMA TEMPAT BERSATUNYA BERBAGAI SENJATA PUSAKA DENGAN TUBUH GATOT KACA.
" Salah satu anak gimbal
Candi Bima B A C K P A C K I N JULI - AGUSTUS
JULI - AGUSTUS 2011 B A C K P A C K I N
10
9 ORDINAT
Dalam bahawa Jawa, sikidang artinya kijang. Sifat letupan kawah ini mirip sifat kijang yang suka lompat lompat. Legenda panjang tentang sikidang mudah dijumpai di banyak artikel di internet. GUNUNG SIKUNIR
Tempat yang ini butuh perjuangan lebih buat menggapainya. Selain tempatnya mencil (sekitar 4 km) dengan area wisata utama. Jalannya pun bukan jalan yang mulus.
Biasanya, orang ke Gunung Sikunir untuk mengejar sun rise. Jadi kebayang kan jam berapa harus bangun dan di jam segitu suhunya gimana. Mayoritas wisatawan kalau ke sana pakai jasa guide.
Sudah jauh, mesti pagi-pagi buta, bayar guide pula. Walaupun begitu, banyak yang merekomendasikan tempat ini. Tempat terbaik di Dieng buat kejar sun rise ya di Sikunir ini. Kalau hoki, tidak terhalang awan, bisa jelas terlihat Gunung Sindoro.
Sikunir, tempat favorit mengejar sunrise
DIENG THEATRE Tempatnya lumayan enak. Kursinya total sekitar 40, tidak kalah lah sama kursi
Menurut video itu, terkadang kalau berambut gimbal. Mereka sendiri pun tidak Bioskop 21. Layarnya juga proporsional. Durasi musim kemarau, embun yang biasa ada di tahu kenapa anak si anu gimbal, tapi anak si
" video sekitar 20 menit.
tumbuh-tumbuhan waktu pagi itu bentuknya anu berambut lurus. Biasanya mereka buat
TEMPAT TERBAIK
Tempat ini bagus sekali buat yang es, bukan air. upacara khusus, ada makan-makannya, lalu
BUAT KEJAR SUNRISE
mau tahu gambaran besar Dieng. Di video Video itu juga menjelaskan keunikan menggunting rambut gimbal si anak. Biasanya, YA DI SIKUNIR INI. itu dijabarkan potensi alam Dieng, sosial anak-anak Dieng yang berambut gimbal setelah upacara itu, rambut mereka menjadi
"
kemasyarakatan, kejadian-kejadian heboh secara alami. Tidak semua anak Dieng lurus. yang pernah ada di Dieng.
B A C K P A C K I N JULI - AGUSTUS 2011 JULI - AGUSTUS 2011 B A C K P A C K I N
12
11
PANDU
MENUJU WONOSOBO
Dari mana-mana ke Wonosobo cuma ada bus, tidak ada jalur kereta, tidak juga bandara. Dari Jakarta: Ada bus langsung dari Terminal Kampung Rambutan, Rawamangun, Lebak Bulus. Tarif ekonomi Rp 60.000 – Rp 65.000, tarif AC Rp 70.000 – Rp 75.000.
Dari Semarang: Ada bus langsung dari Terminal Terboyo, tarif ekonomi Rp 15.000.
Dari Jogja: Jogja-Magelang-Wonosobo. Micro bus Jogja (Giwangan) – Magelang (Rp 12.000; 1 jam). Micro bus Magelang – Wonosobo (Rp 15.000; 2 jam).
MENUJU DIENG
Terminal besar Wonosobo (tempat bus-
JALAN PALING MUDAH dan umum menuju Dieng adalah dari
bus AKAP) menuju terminal micro bus
KONTAK PENTING
Wonosobo. Dari kota Wonosobo tinggal naik sekali ke Dieng. Ada jalur Wonosobo - Dieng.
Lanjut naik micro bus jurusan Wonosobo-
jalur lain yang menantang dan jarang banget orang coba, yaitu dari Tohar 085226720698
Garung-Dieng-Batur turun di Dieng (Rp Pekalongan. Yang ini lumayan melelahkan tapi pemandangannya seru.
(homestay, catering, transport, dll)
7.000; 1 jam; 26 km)
B A C K P A C K I N JULI - AGUSTUS 2011 JULI - AGUSTUS 2011 B A C K P A C K I N
14
13
Pekalongan-Kali Bening naik bus besar (Rp 20.000; 3 jam). Kali Bening-Wanayasa naik mikro bus (Rp 4.000). Wanayasa-Batur naik pick up plat hitam (Rp 5.000). Batur-Dieng naik mikro bus (Rp 3.000)
- Bawa jaket tebal! * Jangan cuma 1 hari di Dieng.
- Terkadang, ada losmen yang tidak menyediakan selimut, persiapkan untuk itu.
- Losmen Arjuna atau Losmen Cempaka; Rp 150.000 (hari biasa); Air hangat, 2 kasur besar, muat sampai 6 orang.
- Losmen Asri; Rp 25.000; muat untuk 2 orang.
4. Nonton review Dieng di Dieng Theatre.
3. Wisata Budaya: Candi Arjuna, Candi Bima, Candi Gatotkaca, dll.
2. Mancing di Telaga Cebong.
BEBERAPA AKTIVITAS PILIHAN 1. Tracking keliling Telaga Warna dan Pengilon.
TIPS
Kalau musim hujan, susah ke mana- mana karena hujan terus dan banyak kabut yang ganggu pemandangan sun rise di Gunung Sikunir. Lagipula, kalau musim hujan, jalan keliling Dieng sulit, walau pakai payung.
WAKTU TERBAIK Musim kemarau.
PENGINAPAN
KORBAN KAWAH TIMBANG JALUR ALTERNATIF Pekalongan - Kali Bening - Wanayasa -Batur - Dieng.
15 B A C K P A C K I N
Kawah Timbang dan Kawah Sinila letaknya jauh dari spot-spot wisata Dieng (lebih dari 10 km) yang biasa dikunjungi wisatawan. Jadi, ini seharusnya tidak berpengaruh pada industri pariwisata Dieng. Namun, terkadang wisatawan sudah enggan duluan karena menganggap bahwa keseluruhan Dieng berbahaya. Paradigma ini menyulitkan masyarakat Dieng yang hidupnya sudah tergantung dengan industri pariwisata.
Ilustrasi kejadian ini tergambarkan bagus dalam video 20 menit yang diputar di Dieng Theatre. Di situ digambarkan, warga berlarian malah justru ke tempat gas beracun. Mereka terjebak di dalamnya dan meninggal.
Menurut Wikipedia, 149 jiwa melayang dan banyak ternak mati. Kejadian itu sangat tiba-tiba, tidak ada tanda apa-apa, tidak ada penaikan status menjadi Siaga, tidak ada pemberitahuan apapun.
Di suatu subuh, tiba-tiba Kawah Timbang mengeluarkan gas CO2 akibat terpicu letusan Sinila. Memang Kawah Timbang diketahui menyimpan CO2 berkonsentrasi tinggi yang itu jelas beracun buat manusia.
Timbang menjadi Siaga pada Juli 2011 lalu bukanlah yang pertama kalinya terjadi. Pada tahun 1979, kejadian serupa yang jauh lebih parah, juga terjadi di Kawah Timbang.
6 PANDU KEJADIAN STATUS DAERAH Kawah
1
JULI - AGUSTUS 2011 JULI - AGUSTUS 2011 B A C K P A C K I N
5. Melihat langsung anak-anak kecil berrambut gimbal alami. CATPER Tidak Cukup Sehari Harus rombak jadwal karena ternyata Dieng punya belasan situs.
Oleh : Muhammad Iqbal Foto : Firmansyah, Sang Alang KALI INI TUJUAN utamaku Dieng. Akhir Maret 2011, aku berangkat dari Jogja lewat Magelang. Pagi itu, aku sarapan dengan Nasi Megono. Katanya sih, khas Wonosobo. Bagian yang paling unik dari Nasi Megono adalah campuran potongan sayur yang diaduk rata dengan nasinya.
B A C K P A C K I N JULI - AGUSTUS 2011 JULI - AGUSTUS 2011 B A C K P A C K I N
1
17
8
19 B A C K P A C K I N
JULI - AGUSTUS 2011 JULI - AGUSTUS 2011 B A C K P A C K I N
20 CATPER
Telaga Warna baru terlihat kerennya kalau sudut pandang kita agak tinggi. Kalau cuma dari pinggirnya saja mah biasa banget. Banyak semacam didihan air di pinggir telaga, kelihatannya panas.
Aku jalan terus, tiba-tiba aku tembus di pintu masuk telaga. Loh, berarti tadi aku lewat jalan belakang ya. Pantas kok jalannya agak aneh, sepi tidak terurus, ada kemenyan- kemenyan pula.
Di dekat situ ada Teater Dieng. Perlu naik tangga yang lumayan tinggi dulu kalau lewat pintu masuk utama. Videonya singkat tapi padat informasi. Tempat duduknya enak, ruangan gelap, dingin, wah cocok buat tidur.
Setelah beres nonton video Dieng, aku mampir ke penjual kentang goreng yang mangkal persis di depan teater. Kentang dan jamur termasuk makanan khas Dieng. Wonosobo-Dieng ternyata masih 2 jam lagi. Sampai di Dieng, aku berjalan menuju sebuah pos penjagaan. Seorang wanita menyodorkan tiket terusan seharga Rp 12 ribu. Di tiket itu tertulis 4 kawasan wisata yang termasuk dalam harga tiket: Telaga Warna & Pangelon, Kompleks Candi Arjuna, Kawah Sikidang, dan Theater Dieng.
Di balik tiket ada peta keempat tempat itu, tapi tidak jelas patokannya apa, beloknya di mana, jaraknya berapa. Jadi, peta itu buatku cuma pemanis tiket saja.
Menuju Telaga Warna, aku berjalan dari sebuah jalan becek yang ditunjuk oleh petugas pos. terakhir aku baru tahu bahwa itu bukanlah “jalan resmi”. Aku terus telusuri jalan melingkar itu sampai ketemu Telaga Pengilon, itu semua sampai keliling penuh makan sekitar 1 jam.
Sampai juga di Dieng! Telaga Warna CATPER
Setelah Subuh, aku berjalan menuju Waktu liburanku habis, padahal Telaga Menjer. Dari pasar Garung sekitar 1 jam masih banyak spot di Dieng yang belum
"
jalan kaki. Jalannya aspal tapi nanjak terus, disambangi. Padahal aku sudah tambah waktu
KATA LONELY PLANET
jadi, yah lumayan pegal juga. 1 hari, tapi tetap saja banyak sisa spot yang
TERBITAN 2008, Akhirnya sampai. Tapi mana belum tergapai. ADA JALAN YANG
telaganya? Dari pinggir halaman rumput, aku Aku pamit dari Wonosobo lalu
MENGHUBUNGKAN
tidak bisa melihat apa-apa ke bawah. Hanya mencari akses ke Pantura. Kata lonely planet
WONOSOBO DENGAN
ada sedikit bayangan pohon, selebihnya terbitan 2008, ada jalan yang menghubungkan
PEKALONGAN, YAITU
tertutup kabut. Satu-per-satu anak tangga aku Wonosobo dengan Pekalongan, yaitu lewat
LEWAT BATUR. BIS
turuni, makin lama makin jelas terlihat telaga Batur. Bis Batur-Pekalongan ongkosnya Rp
BATUR-PEKALONGAN besar yang tenang. 12.000. ONGKOSNYA RP 12.000.
Tangga paling bawah langsung Kemudian aku baru tahu bahwa bersentuhan dengan telaga, tidak ada jalan ke informasi itu tidak valid. Tidak ada bus
KEMUDIAN AKU BARU
mana-mana lagi. Ujungnya ya itu. Beberapa langsung Batur-Pekalongan. Harus naik turun
TAHU BAHWA INFORMASI
bebek kayuh tertambat di pinggir telaga, beberapa kali. Pertama Batur-Wanayasa
ITU TIDAK VALID. TIDAK
dihiasi dengan sampah-sampah plastik di naik pick up modif berplat hitam. Kedua
ADA BUS LANGSUNG
sekelilingnya. Wanayasa-Kalibening naik mikrobis. Ketiga
Udah ada plang, tapi saya tetep nyasar BATUR-PEKALONGAN.
Mereka menunggu majikan yang Kalibening-Pekalongan naik bis besar.
"
menyewanya, biasanya ramai pada hari libur Sewadah kentang goreng yang besarnya
(kata warga lokal), tapi menurut salah satu sekitar ukuran medium di restoran fast food itu blogger yang pernah Minggu di sana, sepi juga harganya Rp 5.000. tuh. Aku jalan kaki ke arah Sikidang. Tapi
Bukit-bukit di sekeliling Telaga karena dasar sok tahu, aku tidak tanya-tanya, Menjer semakin jelas tampak seiring hilangnya walhasil nyasar. kabut selimut Telaga Menjer. Tapi tetap tidak
Aku lanjut jalan ke komplek Candi terlihat aktivitas. Bebek-bebek kayuh tetap Arjuna. Karena tidak paham sejarahnya, jadi diam walau sudah lama dirubung sampah. Air buatku terkesan biasa saja. Di dekat kompleks telaga tetap tidak beriak. Sekembalinya aku ke Candi Arjuna ini ada beberapa candi lagi yang pintu telaga juga tetap tidak ada orang. lebih kecil. Bangunannya ya begitu-begitu juga. Ada beberapa anak tangga yang menuju
"
dalam candi. Hanya ada ruangan gelap tinggi
WAKTU LIBURANKU HABIS, sempit di dalamnya.
PADAHAL MASIH BANYAK
Aku pulang, menginap di rumah
SPOT DI DIENG YANG
saudaraku di daerah Garung (kecamatan BELUM DISAMBANGI. tetangga Dieng). Di sini saja kalau tidur
" Kompleks Candi Arjuna
dinginnya sampai ke tulang, apalagi di Dieng.B A C K P A C K I N JULI - AGUSTUS 2011 JULI - AGUSTUS 2011 B A C K P A C K I N
22
21
BULOK Oleh : Ambar Arum Foto : Niko Wazir, Herman G. Anugrah, Jangan heran kalau sedang jalan-jalan ke Dieng lalu melihat bocah berambut gimbal keluyuran. Sebagian bocah di Dataran Tinggi Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah, memiliki bakat berambut gimbal. Ini terjadi secara alamiah, tidak ada keterangan medis yang dapat menjelaskannya.
B A C K P A C K I N JULI - AGUSTUS 2011 JULI - AGUSTUS 2011 B A C K P A C K I N
24
23
TIDAK BISA HILANG.
Kabupaten Banjarnegara. Melalui DCF, panitia membantu orangtua mengabulkan permintaan sang anak gimbal.
Pemotongan rambut gimbal Bocah gimbal
Sebenarnya ruwatan itu sendiri bisa dilakukan kapan saja. Namun sekalian meningkatkan pariwisata Dieng, maka dibuatlah DCF. Acara ini mendapat dukungan penuh dari Dinas Budaya dan Pariwisata
Pada Dieng Culture Festival/ DCF (1-3 Juli 2011) kemarin, ritual ruwat pencukuran rambut gimbal dilakukan. Ini merupakan tahun kedua penyelenggaraan DCF. Pada tahun pertama, acara ruwatan cukur rambut gimbal juga dijadikan sebagai menu utama festival.
Mau dikeramas pakai sampo apapun, tetap saja menjadi gimbal. Bahkan, sekalipun sudah dipotong, gimbal akan kembali muncul. keturunannya membantu menghadapi gangguan rambut gimbal yang dirasa cukup mengganggu. Maka diwariskanlah rambut gimbal ini ke anak cucunya.
Umumnya diawali dengan gejala demam tinggi dan mengigau waktu tidur. Gejala ini tidak bisa diobati. Si anak akan sembuh dengan sendirinya, kemudian rambut mereka perlahan menjadi kusut dan menyatu sehingga terbentuklah gimbal dengan sempurna.
PROSES PENGGIMBALAN TIDAK terjadi begitu saja. Saat lahir, si anak gimbal punya rambut yang sama seperti anak lain. Rambut gimbal baru muncul pada usia balita.
Tentu bukan hanya ruwatan yang ada dalam DCF, tapi juga ada bermacam tarian dari warga setempat dan napak tilas ke beberapa tempat wisata Dieng. Ruwatan adalah acara terakhir yang ditunggu-tunggu wisatawan.
2
5 B A C K P A C K I N JULI - AGUSTUS 2011 JULI - AGUSTUS 2011 B A C K P A C K I N
ITU. KALAU TIDAK, RAMBUT GIMBALNYA
PERMINTAANYA HARUS DIPENUHI, SESULIT APAPUN
" SI ANAK MENJADI RAJA SESAAT, KARENA
Masyarakat lokal meyakini bocah gimbal itu merupakan titisan dari Kyai Kolodete yang dipercaya sebagai leluhur dataran tinggi Dieng. Semasa hidupnya, Kolodete memiliki rambut gimbal. Konon ketika meninggal, beliau berpesan agar
Dalam ruwatan tersebut, dilakukan pencukuran rambut dengan didoakan oleh sesepuh atau pemangku adat. Si anak menjadi raja sesaat, karena permintaanya harus dipenuhi, sesulit apapun itu. Kalau tidak, rambut gimbalnya tidak bisa hilang.
Menurut kepercayaan penduduk lokal, dan memang biasanya begitu, rambut gimbal tersebut tidak dapat hilang kecuali diruwat.
26 BULOK
"
2
Tahun ini, total ada 7 bocah gimbal yang diruwat. Inilah mereka:
Anak gimbal hendak dicukur Rizi sang pangeran gimbal
7. Naisila. Permintaan : minyak rambut, bola bekel, karet, dan boneka.
6. Mutoharoh. Permintaan : tempe mentah 500 buah.
5. Dewi anjani. Permintaan : telur ayam 600 butir, tahu matang 500 buah, dan tempe matang 600 buah.
4. Fajar. Permintaan : kambing brengos dan tempe kemul 100 biji.
3. Nurseli Selina. Permintaan : ikan asin dan pindang dua keranjang.
2. Maroah. Permintaan : anting emas satu gram, baju muslim, dan sandal.
1. Saibatul Asmiah. Permintaan : sepeda warna ungu.
Prosesi ruwat ditutup dengan melarung rambut gembel ke Sungai Serayu yang akan mengantar rambut gembel ini ke Laut Selatan.
7 B A C K P A C K I N JULI - AGUSTUS 2011 JULI - AGUSTUS 2011 B A C K P A C K I N
Puncaknya adalah pencukuran rambut gembel di Kompleks Candi Arjuna yang dipandu langsung oleh pemangku adat. Tak jauh dari sini, dilakukan ngalap berkah, berupa perebutan tumpeng dan makanan. Penduduk lokal percaya bahwa orang yang mengikutinya akan mendapat berkah.
Kirab diramaikan dengan beragam pentas seni dari penduduk sekitar, ada tarian, barongsai, dll. Anak gembel dimandikan (jamasan) sesampainya di Sedayu.
Kirab (arak-arakan) menandai dimulainya proses ruwatan. Titik mulainya adalah rumah sesepuh pemangku adat, sampai ujungnya di Sendang Sedayu (utara Darmasala Kompleks Candi Arjuna).
Prosesi
Rizi sudah sangat terbiasa dengan rambut gimbalnya, dan sampai sekarang masih belum bersedia dicukur. Namun rasanya sulit juga meruwat bocah yang satu ini, lantaran Rizi punya permintaan yang ajaib: Reog Ponorogo dari tahun yang kuno, dan Barongsai. Nah lo!
Selain ketujuh bocah ini, masih banyak anak gimbal lain yang belum dicukur. Ada di antara mereka yang cukup popular, namanya Rizi. Dia bahkan juga dikenal dengan sebutan sang pangeran gimbal. Sosoknya mudah dikenali, bocah tengil dengan rambut gimbal panjang, itulah dia.
BARONGSAI, DLL.
"
DENGAN BERAGAM PENTAS SENI DARI PENDUDUK SEKITAR, ADA TARIAN,
28 BULOK " KIRAB DIRAMAIKAN PENGANAN
Menariknya, di Indonesia buah ini hanya berhasil dibudidayakan di dataran tinggi Dieng dan sebagian kecil daerah di Bali. Sedangkan aslinya, buah ini berasal dari dataran tinggi Andes, Amerika Selatan.
Carica amat mudah tumbuh di Dieng, karena itulah umumnya penduduk Dieng menanam pohon ini bersamaan dengan tanaman sayuran lainnya.
Pohonnya mirip dengan pepaya biasa, hanya memiliki lebih banyak cabang dan buahnya kecil-kecil, tidak sampai sejengkal. Bentuknya juga seperti pepaya, tapi jauh lebih kecil dan imut. Rata-rata panjangnya hanya 6-15 cm dengan diameter sekitar 5 cm.
Tidak cuma imut dan sedap dipandang, buah ini juga memiliki rasa yang enak, manis dan segar. Juga seperti halnya
Pohon Carica Carica, papaya mini
buah lain, makan carica dapat menyehatkan tubuh. Satu buah carica mengandung kalsium, Lantaran manfaat dan keunikannya gula, serta vitamin A dan C. itu, buah ini menjadi primadona khas daerah Dieng. Carica biasanya diolah dalam bentuk sirup, jus, manisan, selai, atau dijual buahnya
" begitu saja kepada wisatawan. CARICA AMAT MUDAH
Di daerah asalnya, Amerika Selatan,
TUMBUH DI DIENG,
pengolahan buah ini lebih maksimal. Selain
C a r i c a KARENA ITULAH
Pepaya Zaman Perang
dijadikan selai, carica juga digubah menjadi
UMUMNYA PENDUDUK minuman ringan bebas alkohol. DIENG MENANAM POHON
Sedangkan buah yang masih muda
Oleh : Ambar Arum
JUDUL DIATAS TIDAK mengada-
INI BERSAMAAN DENGAN
dikeringkan untuk jadi serbuk bahan obat
Foto : Ambar Arum, Herman G. Anugrah
ada. Carica, atau sering juga disebut papaya
TANAMAN SAYURAN penyakit kulit atau kosmetik.
gunung, adalah buah yang dibawa oleh LAINNYA.
Sama seperti daun papaya, daun pemerintah kolonial Belanda ketika Perang
"
carica juga mengandung enzim papain yang Dunia II hendak meletus. biasa digunakan untuk melunakkan daging.
9 B A C K P A C K I N JULI - AGUSTUS 2011 JULI - AGUSTUS 2011 B A C K P A C K I N
30
2
31 B A C K P A C K I N
JULI - AGUSTUS 2011 JULI - AGUSTUS 2011 B A C K P A C K I N
32 GALERI Oleh : Niko Wazir dan Budi Riawan TOKOH " TARGETNYA SEKITAR
100 PULAU DALAM SATU TAHUN PENUH PERJALANAN DARAT DAN LAUT. NAMUN KAMI HANYA SANGGUP
80 PULAU. DAN MENGHASILKAN 70 JAM
VIDEO, 10 RIBU FRAME
"
saya, Farid Gaban dan kawan-kawan dari Maumere melakukan liputan bersama soal kehidupan pulau dan ekonominya.
Ini pengalaman pertama saya dan Ceritain dong inspirasi perjalanan Ekspedisi
Farid Gaban turun ke lapangan. Kemudian Zambrud Khatulistiwa itu dari mana? hari, Farid Gaban punya ide lebih besar lagi;
TerMasuk kenapa naik motor, kenapa cuma mengajak saya keliling Indonesia, naik sepeda berdua aja, dan sama Mas Farid Gaban pula. motor dan memotret kehidupan pulau di 50 gugus pulau. Targetnya sekitar 100 pulau
Kami berdua termasuk orang yang dalam satu tahun penuh perjalanan darat dan suka berpetualang. Main ke gunung, melihat laut. Namun kami hanya sanggup 80 pulau. laut, melakukan aktivitas di alam.
A h m a d Y u n u s :
Dan menghasilkan 70 jam video, 10 ribu frame Apalagi, saya berprofesi sebagai video dan ratusan catatan perjalanan. wartawan. Saya kemudian mengenal daerah
Kebanyakan (backpacker lokal) masih sekedar lain. Mulai keliling Indonesia. Tapi tidak rutin. berwisata dan menikmati keindahan alam (saja) …
Boleh sharing juga gak tentang pengalaman Satu-satunya yang cukup lama; saat berada di paling buruk selama di perjalanan? Kemalingan Nusa Tenggara Timur. Saya hampir satu tahun misalnya, atau berurusan dengan aparat? Atau tinggal di Ende dan Maumere. berantem sama Mas Farid Gaban hehehe.. Sebelumnya, saya hanya mengenal
INDONESIA MEMILIKI SEKITAR 17.508 pulau. 80 diantaranya
Farid Gaban lewan tulisan saja yang terbit di
sudah dijelajahi oleh Ahmad Yunus bersama Farid Gaban dengan motor
Pengalaman buruk dan paling media. Baru satu atau dua kali berjumpa dalam
saktinya dalam ekspedisi Zambrud Khatulistiwa. Berikut petikan wawancara sering dikeluhkan cuma masalah motor saja.
diskusi dan pelatihan kecil. Dan saya sempat Backpackin’ dengan Ahmad Yunus.
Modifikasinya tidak tepat untuk melakukan mengajak dia ke salah satu pulau kecil di dekat perjalanan jauh. Design jok sangat membuat
Maumere. Namanya, Pulau Kojodai. Di sana,
B A C K P A C K I N JULI - AGUSTUS 2011 JULI - AGUSTUS 2011 B A C K P A C K I N
34
33 TOKOH
kami tersiksa. Dan kelistrikan juga bermasalah ketika mesti melakukan perjalanan malam hari. Dalam perjalanan, kami beruntung tidak pernah kemalingan. Mungkin kalaupun ketemu dengan maling pasti berpikir seribu kali. Apa yang mau dimaling melihat perjalanan ini kere.
Berurusan dengan aparat paling sering. Dengan kepolisian yang merazia kendaraan kami, maklum tak ada spion, lighting kiri kanan jebol, spakbor patah, surat-surat kendaraan lewat masa berlaku, dan paling konyol, saya sebelum melakukan perjalanan kehilangan SIM. Jadi selama perjalanan keliling Indonesia saya hanya membawa surat tilang yang cuma berlaku satu bulan tapi saya pakai satu tahun penuh :)
Di beberapa tempat, juga kami menjadi saksi bagaimana aparat keamanan memalak kapal sayur di Selat Malaka atau menuduh saya sebagai teroris melihat
Gimana pendapat Mas Ahmad tentang tren Banyak ide baru dan tujuan wisata brewok di wajah saya semakin lebat bak backpacker di Indonesia sekarang ini yang baru yang jarang orang kunjungi mulai Perjalanan berikutnya mau kemana lagi nih? hutan Amazon. Rasanya, jarang ada konflik kayaknya lagi naik daun. Mulai banyak yang terdengar. Nah, salah satu trend dari wisata dengan Farid Gaban (FG). Kecuali meributkan pakai istilah ini, peminatnya juga banyak, tapi ini adalah backpacker. Melihat banyak tempat, Saya rencananya akan melakukan soal sepatu saya yang basah dan kemudian apakah semua dari mereka paham tentang menikmati liburan seirit mungkin. perjalanan dan mengeksplor di Sumatra. mengeluarkan bau yang menyengat..hehehe. konsep backpacker itu sendiri? Saya sering bertemu dengan banyak Menulis tentang kebudayaan, sastra, arkeologi, turis yang melakukan wisata secara backpack. sejarah, pesona alam dll. Tahun ini saya
Menurut saya sih bagus,ya. Banyak Namun, pelajaran penting yang saya petik mengajak keluarga melakukan perjalanan; istri
" orang Indonesia sendiri mulai menyiapkan dari perjumpaan itu, mereka juga melakukan dan anak saya. MEREKA JUGA
waktu dan uang untuk berwisata. Secara tidak aktivitas sosial; seperti mengajar bahasa
MELAKUKAN AKTIVITAS
langsung ini membangkitkan dunia pariwisata Inggris di sekolah dasar atau pertama, ada Okeyy, selamat melanjutkan perjalanan, Mas!
SOSIAL; SEPERTI
lokal kita. Dan dari sana mereka mulai juga yang kemudian hari menjadi aktivis untuk Sepatu bau nya diganti dulu ya!
MENGAJAR BAHASA bercerita dan menulis di mana saja. Informasi membantu memberdayakan masyarakat lokal.
INGGRIS DI SEKOLAH
semakin berlimpah. Mereka mencatat bahasa, sesuatu
DASAR ATAU PERTAMA
yang menarik dll, ini yang tidak pernah saya
" lihat di wisatawan backpack orang Indonesia.
Kebanyakan masih sekedar berwisata dan menikmati keindahan alam dan sebagainya.
B A C K P A C K I N JULI - AGUSTUS 2011 JULI - AGUSTUS 2011 B A C K P A C K I N
36
35
37 B A C K P A C K I N
JULI - AGUSTUS 2011 JULI - AGUSTUS 2011 B A C K P A C K I N
38 Foto : shop.consina-adventure.com
DINGIN-DINGIN, PALING enak ya jaketan. Tapi sekarang banyak jaket yang tidak hanya berfungsi sebagai penahan dingin, banyak yang juga berfungsi sebagai penahan angin, penahan badai, bahkan penahan hujan. Malah terkadang beberapa fungsi sekaligus ada dalam satu jaket. Berikut beberapa di antaranya:
AKSESORI
JAKET WINDBREAKER Fungsi utamanya menahan angin. Umumnya memiliki bahan luar polyester atau nilon. Bagian dalamnya ada yang berjaring, ada juga yang polar. Lebih keren lagi, ada yang jaket polar bagian dalamnya bisa dilepas, jadi semacam jaket 2 in 1.
JAKET POLAR
Yang ini andal di suhu dingin yang tidak terlalu banyak angin, seperti di Dieng. Bahan polar yang empuk dan tebal dapat menahan dingin hingga mendekati nol derajat celcius. Tapi bahan yang satu ini sama sekali tidak waterproof.
JAKET WATERPROOF Fungsi utamanya menahan hujan. Bahan luarnya polyester, sedangkan bahan dalamnya berjaring atau polar.
Biasanya jaket waterproof memiliki fungsi windbreaker juga.
JAKET LIGHT / QUICK DRY Biasanya dipakai para pengguna sepeda. Bahannya nilon tipis sehingga mudah menyerap keringat dan cepat kering. TIPS (Dimodifikasi dari www.belantaraindonesia.org) CUACA DINGIN TIDAK dapat kita hindari kalau bepergian ke dataran tinggi, salah satunya ke Dieng. Walaupun tidak sama seperti di gunung, namun dingin di Dieng juga dapat mencapai suhu nol derajat pada waktu-waktu tertentu. Berikut tips untuk mengatasi dingin di dataran tinggi seperti Dieng.
Lakukan aklimatisasi (penyesuaian tubuh terhadap suhu dan kondisi alam sekitar) terlebih dahulu. Jangan terburu-buru memakai jaket, biarkan kulit merasakan
1 dinginnya udara untuk beberapa saat agar terbiasa.
Minum minuman hangat terutama yang sudah dicampur dengan jahe, seperti wedang jahe, sekoteng, dan lain-lain, untuk menghangatkan tubuh dari dalam. Jahe mempunyai
2 senyawa anti bakteri yang berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh dari penyakit.
Makan makanan hangat dengan perhitungan protein dan karbohidrat yang lebih tinggi. Karbohidrat sebagai sumber energi dibutuhkan lebih banyak dari kondisi lingkungan suhu
3
normal untuk menjaga suhu tubuh tetap normal. Sedangkan protein berfungsi sebagai bahan dasar pembuat antibodi sehingga daya tahan tubuh terjaga. Tutup rapat bagian-bagian tubuh yang lebih rawan terserang hawa dingin, yaitu telinga, telapak tangan dan jari, serta pergelangan kaki sampai ke jari.
4 Balut dengan kupluk, kaos tangan, dan kaos kaki.
Gunakan jaket berbahan polar. Walau tidak tahan air, tapi bahan ini sangat baik untuk suhu rendah.
5 Hindari memakai pakaian berbahan dasar jeans. Selain memberatkan, sulit kering, jeans juga tidak dapat menahan dingin dengan sempurna.
6 B A C K P A C K I N JULI - AGUSTUS 2011 JULI - AGUSTUS 2011 B A C K P A C K I N
40
39
KOMUNITAS FENOMENA BERSEPEDA SUDAH lama muncul di Indonesia, baik bersepeda hanya untuk ke kantor, maupun bersepeda jarak jauh melintasi kota, provinsi, pulau, bahkan negara.
Sebut saja Bambang Hertadi Mas yang sudah keliling Indonesia dan dunia dengan sepeda. Juga ada Iwan Sunter, seorang biker sekaligus pecinta gunung yang telah berhasil menggapai puncak-puncak gunung di Indonesia dengan bersepeda.
“Tapi awalnya para biker jarak jauh itu biasanya sendiri-sendiri,” ujar Muhammad Firdaus, salah seorang pengaggas Bikepacker Indonesia.
Daus, panggilan akrabnya, juga " prihatin dengan banyaknya masyarakat
DAUS, PANGGILAN Indonesia yang lebih memilih jalan-jalan ke
AKRABNYA, JUGA PRIHATIN negara lain ketimbang keliling Indonesia.
DENGAN BANYAKNYA “Udah jauh-jauh ke Eropa, tapi belum pernah
MASYARAKAT INDONESIA ke Kiluan. Kiluan aja mungkin mereka nggak
YANG LEBIH MEMILIH tau ada dimana,” lanjut Daus.
JALAN-JALAN Atas dasar itulah, kemudian
KE NEGARA LAIN Daus mengumpulkan para biker jarak jauh
KETIMBANG KELILING yang tadinya jalan sendiri-sendiri itu. Ide INDONESIA.
Targetkan Penjuru Negeri membentuk komunitas dibahas bersama,
" hingga akhirnya pada 14 April 2009 ketika
Mengenal Indonesia itu tidak dengan Oleh : Ambar Arum Foto : Dok. Bikepacker Indonesia touring ke Sawarna, komunitas Bikepacker melongo dari jendela bus.
Indonesia lahir.
B A C K P A C K I N JULI - AGUSTUS 2011 JULI - AGUSTUS 2011 B A C K P A C K I N
42
41
KOMUNITAS
sebuah petualangan ke penjuru Indonesia, baik touring maupun sekedar kopdar, langsung hingga ke perbatasan-perbatasan yang jarang saja datang. Siapapun yang punya hobi sama diperhatikan pemerintah dan masyarakat bisa ikutan meramaikan komunitas ini. Indonesia sendiri, seperti Sota, Sebatik, Pulau Rupat, dll. Email: bikepackerindonesia@yahoo.com
Tujuannya, selain untuk Facebook group: Bikepacker Indonesia
Iwan Sunter, biker sekaligus pecinta gunung
memperkenalkan Indonesia, juga untuk Website: www.bikepacker-indonesia.com memperkaya informasi rute, medan, dan apapun yang dapat bermanfaat bagi para biker
Lebih dari sekedar komunitas pecinta yang mau ke tempat tersebut. sepeda pada umumnya, Bikepacker Indonesia
Untuk bergabung mudah saja, ikuti memiliki semangat untuk bersepeda jarak jauh, terus fb dan web-nya. Begitu ada info acara, menikmati indahnya alam sekaligus mengenal lebih dekat budaya setempat. Dari situ tali persaudaraan juga dapat terjalin di berbagai
TIPS BERSEPEDA JARAK JAUH
daerah. Tak kalah penting, semua itu dilakukan 1. Pelajari pengetahuan dasar, seperti bagaimana ketika rantai putus, cara ganti ban, dsb. dengan prinsip ramah lingkungan.
2. Gunakan sepeda dengan frame besi dan pakai komponen yang murah, agar kalau rusak, Sampai saat ini, sudah lebih dari 12 mudah dicari di perjalanan. touring pernah dijabani Bikepacker Indonesia, 3. Warna dan aksesori jangan terlalu mencolok untuk menghindari kejahatan. di antaranya dengan rute Sawarna, Ujung 4. Lakukan persiapan fisik yang cukup seperti bersepeda setiap hari dan jogging.
Genteng, dan Jogja. Anggotanya sendiri sudah
5. Pelajari manajemen touring, misalnya berapa kecepatan yang aman, berapa jam sekali banyak yang menempuh Jakarta – Aceh, juga harus istirahat, apa saja yang sebaiknya dibawa, juga tempat yang aman untuk menginap. keliling Sulawesi dan Kalimantan.
6. Kumpulkan informasi tentang destinasi yang dituju, mulai dari rute, medan, cuaca, Yang paling menarik adalah program serta perkembangan politik dan budaya setempat.
Bikepacker Penjuru Negeri. Merupakan
B A C K P A C K I N JULI - AGUSTUS 2011 JULI - AGUSTUS 2011 B A C K P A C K I N
44
43
Kenali
INDONESIA lebih dekat
Foto : Budi Riawan RESENSI Memahami Indonesia dari Sudut Terluar
Oleh: Rakhel Adinda Victoria Naskah cerita film ini ditulis oleh aktor senior Slamet Rahardjo Soejaro dengan mengangkat kondisi masyarakat dan pendidikan anak negeri di wilayah perbatasan.
BERMULA DARI SEORANG
"
perempuan bernama Jaleswari (diperankan
UNTUK DAPAT MENCAPAI
oleh Marcella Zalianty) yang berinisiatif
DAERAH PEDALAMAN
untuk menyelesaikan masalah pendidikan
TERSEBUT, JALESWARI
di wilayah perbatasan Indonesia dengan
HARUS MENEMPUH
Malaysia, tepatnya di Provinisi Kalimantan
PERJALANAN OFF-ROAD, Barat, Kabupaten Pontianak.
SERTA MENGGUNAKAN
Digambarkan bahwa tidak ada
PERAHU NELAYAN
guru kontrak yang dapat bertahan lama,
KECIL YANG HANYA sehingga Jaleswari pun mengambil alih.
BISA MENAMPUNG
Adeus adalah satu-satunya guru yang
TAK LEBIH DARI EMPAT
bertahan, itupun karena dia adalah pemuda
ORANG UNTUK MENUJU setempat. KAMPUNG PEDALAMAN.
Jaleswari, sebagai pendatang
"
baru, tentu harus beradaptasi dengan masyarakat, yang memberi harga rendah kondisi pedalaman Kalimantan, baik itu terhadap pendidikan. Masyarakat setempat kondisi fisik maupun budayanya. lebih ingin menjadi TKI sebagai sumber
Untuk dapat mencapai daerah penghidupan. pedalaman tersebut, Jaleswari harus
Teror dan ancaman selalu menempuh perjalanan off-road, serta datang pada orang yang membawa nilai Sutradara : Rudi Soedjarwo. menggunakan perahu nelayan kecil yang baru, walau itu benar. Namun Jaleswari,
Produser : Marcella Zalian.y. hanya bisa menampung tak lebih dari empat
Penulis : Slamet Rahardjo, dibantu Adeus, Panglima Galiong Bengker Pemeran : Marcella Zalianty, Arifin Putra, Ardina Rasti, Jajang C Noer. orang untuk menuju kampung pedalaman.
(Kepala Adat), Arif (intel negara di wilayah Distributor : Keana Production. Program CSR yang diberikan perbatasan), dan anak Dayak setempat,
Tanggal rilis : 19 Mei 2011. oleh perusahaan tempat Jaleswari bekerja dapat bangkit dan menyadarkan masyarakat rupanya tidak sesuai dengan keinginan untuk memperjuangkan pendidikan untuk penduduk perbatasan.
B A C K P A C K I N JULI - AGUSTUS 2011 JULI - AGUSTUS 2011 B A C K P A C K I N
48
47
EDUKASI B a c k p a c k e r
KETIKA KE SUATU tempat, kita berharap mendapat pemandangan yang indah dan kebersamaan dengan teman seperjalanan. Lalu pulang dengan kenangan manis.
J u g a
Apa itu sudah cukup? Menginjakkan kaki di pasir putih, atau di gunung tertinggi, belum membuat kita mengenal tanah air ini dengan sempurna. Rasanya sulit mengenal
Definisi backpacker tidak hanya Indonesia, tanpa berinteraksi dengan sesempit pengguna tas punggung. Juga tidak penduduk lokal.
C i n t a B u d a y a
sekedar tukang jalan-jalan murah, dan pecinta Sebagaimana diuraikan oleh keindahan alam. wikipedia, umumnya para backpacker memiliki
Namun, backpacker juga kerap semangat untuk bergaul dengan siapapun
"BACKPACKING IS A TERM THAT HAS HISTORICALLY
berinteraksi dengan penduduk lokal. Lebih yang mereka temui, “an interest in meeting the
BEEN USED TO DENOTE A FORM OF LOW-COST,