Perkembangan Aksara dalam Peradaban Bara

PERKEMBANGAN AKSARA
DALAM PERADABAN BARAT KUNO

OLEH:
EROS GUSTI
INTAN NURUL QOLBI
VIRZANIRA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
KELAS B
JURUSAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2012

Abstrak
Peradaban manusia merupakan mesin pencetak kebudayaan dengan kemampuan dan
instingnya dalam bertahan hidup. Manusia juga sebagai makhluk yang mempunyai akal
dibandingkan hewan ataupun tumbuhan. Dengan akalnya, manusia menciptakan alat dalam
membantu mereka mempermudah melakukan sesuatu demi kelangsungan hidupnya. Dengan
akalnya pula, manusia berkomunikasi bukan hanya menggunakan bahasa tubuh, namun

menciptakan alat sebagai penyalur ide atau gagasannya. Dalam Sejarah peradaban manusia
yang maju, salah satunya adalah ditemukannya aksara. Dalam tulisan ini, akan dibahas asal
mula aksara tersebut hingga peran aksara dalam kehidupan manusia.

BAB I
PENDAHULUAN

Sejarah perkembangan tulisan adalah salah satu sejarah terpenting dalam
perkembangan peradaban manusia. Tanpa tulisan, maka manusia tidak dapat menuangkan
ide-idenya. Tanpa tulisan, manusia bahkan tidak dapat berkembang banyak dalam bidang
sains.
Aksara atau huruf adalah lambang bunyi 1. Bunyi yang dimaksud adalah bunyibunyian yang mampu di produksi oleh mulut manusia. Aksara tentunya mulai berkembang
setelah manusia menemukan bahasa sebagai alat komunikasi. Menurut Van Doren, selama
berabad-abad , kegunaan paling utama dalam menulis adalah untuk keperluan akuntansi2.
Peradaban barat kuno adalah peradaban awal (selain Cina) yang berdiri di dunia
seperti Mesir, Mesopotamia, dan Yunani. Peradaban yang paling muda mungkin adalah Aztec
dan Inca yang terletak di peradaban Mesoamerica, yang sekarang ini kita kenal dengan
Amerika Tengah.
Aksara pertama kali berkembang di peradaban Barat khususnya di Mesir. Tulisan
yang muncul pertama kali bukanlah huruf alphabet. Di Mesir misalnya, yang memulai


1
2

Ensiklopedi Indonesia jilid 6, p. 133
Charles Van Doren, A History of Knowledge, (New York: Ballantine Books, 1991), p. 10

perkembangan aksara nya dengan huruf Hieroglyph. Huruf ini merupakan kumpulan dari
simbol atau gambar yang memiliki arti tersendiri.
Tulisan ini berusaha fokus kepada perkembangan aksara di peradaban Barat, karena
wilayah inilah yang dianggap berhasil mengembangkan aksara hingga ke tahap sekarang.
Berbeda dengan aksara di Cina, yang walaupun mengagumkan, tapi terlalu kompleks dan
tidak dapat digunakan secara universal.
Ketika membicarakan sejarah aksara, beberapa pertanyaan muncul. Apa yang
membuat manusia sadar bahwa mereka perlu menyimbolkan apa yang ada di pikirannya?
Pemikiran seperti ini tentunya bukan pemikiran yang datang secara tiba-tiba. Bukan
pemikiran yang datang sebagai ilham.
Disamping itu, mengapa huruf alphabet pada akhirnya hanya berkembang di barat?
Padahal, orang Cina lebih dahulu menemukan huruf. Tidak seperti alphabet pertama yang
hanya memiliki huruf konsonan, Cina memiliki caranya sendiri untuk menuliskan huruf

vokal. Namun pada akhirnya huruf alphabet berhasil dikembangkan pertama kali di
peradaban Barat.
Hal terakhir dan yang terpenting, apakah peran tulisan dalam perkembangan sejarah
sains dan teknologi? Karena mata kuliah yang bersangkutan, penulis menganggap penting
untuk membahas hal tersebut. Ketiga hal ini lah yang akan menjadi fokus dan pembahasan
dalam tulisan ini.

BAB II
PEMBAHASAN

Awal Mula Tulisan
Pada mulanya, manusia berkomunikasi lebih banyak menggunakan gerakan tubuh,
mimik dan bahasa tubuh untuk memberi pesan kepada individu lain. Namun, dengan
bertambahnya kebutuhan dan karena manusia belajar dari pengalaman, mereka mulai beralih
dan mengenalkan buah pikirannya melalui lukisan-lukisan yang mereka buat di dinding gua
sebagai sarananya. Hal ini ditemukan di zaman Paleolitik atas. Lukisan tersebut berupa
lukisan tangan, coret-coretan abstrak, hingga lukisan hewan-hewan liar. Meskipun begitu,
lukisan-lukisan tersebut hanya dimaksudkan untuk kebutuhan praktis, yakni sebagai strategi
untuk berburu, khususnya lukisan hewan liar. Selain itu lukisan-lukisan ini sebagian besar
juga hanya berperan sebagai karya seni yang memiliki makna abstrak daripada sebuah catatan

atau sesuatu untuk melatih pikiran.
Di samping

itu, selain sebagai strategi berburu ataupun karya seni, manusia

mengembangkan lagi fungsi lukisan-lukisan tersebut menjadi suatu ‘alat penyalur gagasan’
untuk mempermudah interaksi antar individu. Sarananya pun tidak hanya di gua saja. Mereka
mulai melukis di benda-benda seperti tanah liat, batu sampai kulit binatang.
Setelah lukisan-lukisan, penulisan mulai berkembang di zaman Neolitik akhir. Hal
yang berkembang bukan hanya bentuknya namun juga fungsinya. Yang awalnya hanya
berbentuk lukisan, tulisan mulai berkembang menjadi simbol yang memiliki arti-arti dan
bertujuan untuk menyampaikan maksud tertentu. Simbol-simbol ini bukan hanya sebagai
strategi, namun sebagai simbol dari segala nya. Simbol dari benda maupun kata kerja. Hal ini
nanti nya akan terus berkembang hingga ditemukannya huruf alphabet. Perihal ini akan
dijelaskan lebih lanjut di subbab berikutnya.
Apabila kita memperhatikan alasan manusia membuat lukisan, sebenarnya bukan
tanpa tujuan. Terdapat banyak alasan mengapa manusia mulai menulis. Pada zaman paleolitik
mereka melukis untuk menggambarkan strategi berburunya. Selain itu mereka juga
menceritakan kegiatan sehari-hari dalam lukisan itu.


Setelah zaman paleolitik, terdapat zaman baru bernama zaman neolitik. Bila kita ingat
kembali, zaman neolitik disebut juga sebagai revolusi neolitik. Revolusi yang dimaksud
adalah perubahan cara hidup manusia mulai dari cara mengumpulkan makanan hingga cara
berteduh. Pada zaman ini manusia yang awalnya nomaden mulai menetap karena bertani.
Manusia tidak lagi hidup sendiri-sendiri. Mereka mulai hidup berkelompok dan mulai
mengenal adanya suku-suku. Perubahan ini menyebabkan perkembangan aksara pula. Di
zaman ini, simbol-simbol digunakan sebagai keperluan sensus dan juga catatan agrikultur.
Setelah revolusi neolitik, dikenal pula revolusi lain yang disebut Urban Revolution.
Yang terjadi dalam revolusi ini adalah munculnya peradaban di beberapa wilayah di dunia
dalam waktu yang hampir bersamaan. Otomatis struktur sosial pun berkembang semakin
kompleks. Hal ini, lagi-lagi menyebabkan bertambahnya fungsi aksara. Tidak semua manusia
dapat membaca dan menulis saat itu, apalagi simbol-simbol aksara sendiri, secara teknis,
telah berkembang semakin kompleks. Hanya orang-orang tertentu yang dapat membaca dan
menulis misalnya para pendeta atau juru tulis. Menurut Van Doren, pengetahuan dalam bacatulis adalah cara untuk mendapatkan kemakmuran dan kekuasaaan di antara orang-orang
Sumeria, Akkadia, Babilonia, dan Assiria (Peradaban Mesopotamia) 3.
Dalam peradaban Yunani, aksara memiliki peran yang sangat penting. Sebaliknya,
Yunani pun memiliki peran penting dalam perkembangan aksara, tepatnya dalam
perkembangan huruf alphabet. Peradaban Yunani kuno terkenal sebagai tempat lahirnya para
filsuf-filsuf awal. Memang, tidak semua filsuf menuliskan ajaran atau pemikirannya,
misalnya Socrates. Namun, kita dapat mengenal dan mempelajari ajaran-ajaran filsuf-filsuf

ini karena sebagian besar dari mereka menuliskannya.
Tujuan manusia menulis dari masa ke masa memang berubah-ubah. Namun bila kita
perhatikan lebih seksama, tujuan utama, hal yang paling inti dari menulis adalah sebagai
reminder atau pengingat. Manusia tidak dapat lagi mengandalkan ingatan mereka sedangkan
kebutuhan manusia semakin kompleks. Memindahkan pengetahuan kepada individu lain tak
cukup lagi menggunakan tradisi lisan. Karena itulah manusia mulai menulis. Hanya dengan
menyalurkan bahasanya ke bentuk tulisan, manusia dapat melampaui batas temporal dan
spasial4.

3
4

Ibid, p.10
John W. Humphrey, Ancient Technology, (Westport: Greenwood Press, 2006), p. 81-82

Perkembangan Huruf
Perkembangan aksara dibagi menjadi dua bagian. Yang pertama yakni tulisan praalphabet. Aksara dalam masa pra-alphabet ini masih berupa tulisan gambar sampai dengan
alphabet pertama yang muncul, tetapi belum sempurna.
Pada zaman paleolitik, pra-alphabet yang berkembang disebut Iconografi. Iconografi
ini, seperti yang dijelaskan di subbab sebelumnya, merupakan tulisan gambar yang

ditemukan di gua-gua tempat tinggal pada masa Paleolitikum Atas. Hal-hal yang
digambarkan oleh lukisan-lukisan ini lebih menceritakan kehidupan sehari-hari mereka
seperti berburu.
Di akhir zaman Neolitik, lukisan-lukisan ini (Iconografi) bertransformasi menjadi
berbagai simbol-simbol unik dengan karakteristiknya sendiri. Simbol-simbol ini disebut
Piktografi. Transformasi tersebut merupakan awal mula aksara yang sebenarnya 5. Piktografi
pertama kali ada di Mesopotamia dan Mesir pada akhir abad ke-4 sebelum masehi. Kedua
peradaban ini selain menciptakan sistem irigasi yang handal dalam pemanfaatan banjir
tahunan di sungai Eufrat-Tigris dan Nil, tetapi hasil dari surplus irigrasi tersebut
meningkatkan kemakmuran dan angka populasi sehingga otomatis mempengaruhi teknik
komunikasi yang juga membutuhkan peningkatan. Disinilah aksara memiliki peran sebagai
sarana catat-mencatat, salah satunya dalam sensus penduduk. Kelebihan dari piktografi ini,
simbol-simbol telah berupa bentuk objek fisik, bentuk tubuh ataupun kombinasi keduanya
dan sudah mulai dimengerti, namun makna dari simbol tersebut mempunyai arti yang luas
dan bersifat representatif.
Perkembangan selanjutnya dari piktografi yakni ideografik yang merupakan simbolsimbol

hasil

penyempurnaan


piktografi.

Dalam

ideografik,

simbol

tidak

hanya

menggambarkan objek fisik saja yang bersifat representatif atau mewakili maksud si penulis,
tetapi sudah berupa simbol penggambungan ide si penulis dengan objek fisik tertentu. Ide-ide
yang terkandung dalam simbol tersebut secara umum bisa dimengerti oleh pembaca, namun
penulisan simbol ini dikhususkan bagi para ahli kitab (pendeta) yang bisa membaca makna
dari simbol-simbol tersebut. Disini terlihat bahwa fungsi dari askara tersebut lebih mengarah
ke unsur religi. Sebagai contoh, peradaban Sumeria di Mesopotamia pada tahun 3000
sebelum masehi, yang mencatat hasil pertanian oleh para petani untuk dipersembahkan

kepada dewa di kuil-kuil yang mereka anggap suci6.
Perkembangan aksara mulai mengarah kepada aspek religi dan perannya sebagai
simbol-simbol suci untuk ‘mengenang’ para agamawan maupun tokoh penting di masyarakat.
5
6

Ibid. p.82
Ibid, p.83

Di Mesir, aksara tersebut di kenal dengan nama Hieroglyphs (Etimologi : tulisan suci) yang
terdapat pada kuil-kuil dan makam suci sejak raja pertama Pharaoh sekitar 3000 tahun
sebelum masehi. Tulisan ini merupakan pengaruh dari tulisan Mesopotamia dan fungsinya
pun juga sebagai lambang-lambang suci. Dengan kata lain, walaupun penggunaan aksara
sebagai ‘reminder’, namun ditujukan sebagai mengenang tokoh-tokoh penting saja, bukan
sebagai penghasil informasi.
Tahap kedua dari perkembangan aksara di Peradaban Barat yakni huruf alphabet.
Menurut Van Doren, Alphabet diperkirakan muncul pertama kali di Mesopotamia pada
sekitar pertengahan milenium ke 2 SM, tetapi bangsa Fenisia (Phoenicia) lah yang berhak
mendapat penghargaan sebagai bangsa pertama yang mengembangkan huruf alphabet7.
Bangsa Fenisia mengembangkan alphabet ini untuk keperluan ekonominya, barter. Ketika

tulisan masih berupa Ideogram, yang di Mesopotamia disebut cuneiform, pembaca tulisan
haruslah mengerti bahasa dari tulisan itu. Ini berarti Ideogram tidak bersifat universal
sedangkan Bangsa Fenisia melakukan barter hingga keluar Mesopotamia. Itulah mengapa
mereka mulai mengembangkan alphabet, yang dapat di gunakan tanpa harus merujuk kepada
satu bahasa tertentu.
Meski begitu, alphabet pertama ini belumlah sempurna. Huruf alphabet yang
dikembangkan oleh bangsa Fenisia hanya memiliki huruf konsonan tanpa huruf vokal
sehingga arti dari sebuah tulisan menjadi ambigu. Maka, bangsa Yunani mengembangkan
alphabet Fenisia dan menambahkan huruf vokal kedalamnya.
Bangsa Yunani, dianggap ‘meminjam’ huruf alphabet Fenisia karena alphabet Yunani
memang sangat mirip dengan huruf Semitic itu. Waktu persis dari peminjaman ini belum
dapat ditentukan. Namun kontak langsung antara kedua bangsa ini terjadi pada abad 12-8
SM. Alphabet Yunani lah yang menjadi cikal bakal dari huruf Latin dan juga Silirik hingga
akhirnya sampai ke alphabet yang manusia gunakan sekarang.
Pertanyaan penting dari subbab ini adalah, mengapa peradaban Barat? Mengapa
alphabet, sebagai huruf yang sekarang digunakan secara universal, berkembang pertama kali
di Barat? Bangsa Cina juga berhasil menemukan huruf dan bahkan menemukan cara agar
hurufnya mengandung huruf vokal dan bukan hanya konsonan. Mengapa justru huruf
alphabet yang digunakan secara universal?
Seperti yang telah disinggung dalam pendahuluan. Huruf, pertama kali di diciptakan

di Cina pada abad 15 SM lalu menyusul di Mesopotamia kemudian Yunani pada abad ke-8
SM. Namun aksara Cina rupanya menjadi universal seperti aksara Yunani yang justru
diciptakan jauh setelah aksara China berkembang.
7

A History of Knowledge, p.25

Sebenarnya transformasi aksara Cina tidak jauh berbeda dengan transformasi
alphabet. Pada zaman pra-aksara, pictogram Cina masih berupa karakter gambar yang
memiliki satu makna. Kemudian aksara ini distandarisasi, disederhanakan, dan bergaya agar
mempermudah mereka dalam menulis. Kemudian karakter-karakter ini bertransformasi
kembali di zaman ideogramic menjadi penggabungan dari dua huruf yang memiliki arti
ketiga. Transformasi terus terjadi, hingga menjadi aksara yang sekarang di gunakan di Cina.
Disamping itu, aksara Cina memang memiliki keunikan sendiri. Setiap hurufnya, jika
di gabungkan dapat menciptakan makna yang baru. Aksara Cina juga tidak pernah
mengalami penyederhanaan fonetik atau secara silabik seperti Mesir kuno, Sumeria dan
Babilonia.
Selain itu,

alphabet jauh lebih sederhana dari pada aksara Cina. Apalagi jika

mengingat jumlah aksara China yang pda abad ke 9 SM saja sudah mencapai 5000 karakter.
Tentu bangsa lain kesulitan untuk memahaminya. Itulah mangapa alphabet lebih bersifat
universal dibanding aksara Cina.

Peran Tulisan dalam Perkembangan Sains dan Teknologi
Pada

awalnya,

di

zaman

paleolitikum,

aksara

digunakan

sebagai

sarana

pengekspresian diri. Kemudian fungsi dari aksara semakin berkembang mengikuti
perkembangan manusia. Dalam peradaban awal, aksara digunakan dalam bidang ekonomi,
sosial, dan politik. Dalam bidang ekonomi, aksara digunakan untuk mencatat pertukaran
barang atau perdangangan yang telah dilakukan. Sedangkan dalam bidang sosial, aksara
digunakan untuk mencatat sensus penduduk yang perlu dilakukan karena semakin banyaknya
populasi dalam suatu wilayah, tepatnya suatu peradaban. Yang terakhir, dalam bidang politik,
aksara digunakan sebagai alat kekuasaan. Hanya orang-orang tertentu yang menguasai bacatulis sehingga hanya orang-orang inilah yang dapat memegang kuasa.
Namun, disamping itu semua, apa sebenarnya peran aksara dalam bidang sains dan
teknologi? Pengertian teknologi itu sendiri menurut Wikipedia yakni:
“The word technology refers to the making, modification, usage, and knowledge of
tools, machines, techniques, crafts, systems, and methods of organization, in order to
solve a problem, improve a preexisting solution to a problem, achieve a goal, handle
an applied input/output relation or perform a specific function.”8
8

Wikipedia, Technology, http://en.wikipedia.org/wiki/Technology, diakses pada tanggal 18 Juni 2013

Secara garis besar, definisi teknologi adalah pembuatan, modifikasi, penggunaan, dan
pengetahuan mengenai alat, mesin, teknik, kerajinan tangan, sistem, dan metode organisasi
yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah, mengembangkan solusi yang sudah ada, dan
mencapai tujuan tertentu. Pendeknya, teknologi merupakan segala alat atau teknik yang dapat
mempermudah kelangsungan hidup manusia.
Tulisan atau aksara, yang sudah dijelaskan dalam subbab pertama, memiliki tujuan
sebagai pengingat. Ini berarti bahwa aksara berhasil mempermudah manusia dalam
mengingat sesuatu. Aksara atau tulisan itu sendiri merupakan teknologi.
Disamping itu, aksara, khususnya mulai pada peradaban Yunani kuno, mulai
digunakan sebagai sarana mencatat pengetahuan. Para filsuf-filsuf yang ada saat itu,
menuliskan pemikiran dan ajaran-ajaran mereka. Karena itulah kita dapat mengetahui dan
memahami sejarah pemikiran di Yunani.
Singkatnya, aksara merupakan sebuah teknologi. Di samping itu, perkembangan sains
membutuhkan aksara, karena tanpanya, tidak akan ada transfer ilmu dari satu tempat ke
tempat lain. Ilmu tidak akan dapat diturunkan ke generasi selanjutnya tanpa aksara.
Khususnya, dalam bidang sains dan teknologi, aksara merupakan teknologi dari sains itu
sendiri.

BAB III
KESIMPULAN

Perkembangan aksara adalah salah satu hal terpenting dalam sejarah manusia, setelah
ditemukannya api dan bahasa. Perkembangan yang terjadi pada aksara bukan semata-mata
hanya karena waktu. Perkembangan aksara terjadi seiring dengan perkembangan manusia dan
kebutuhannya yang semakin kompleks.
Pada awalnya, manusia terbiasa menyampaikan informasi dengan menggunakan
tradisi lisan. Namun, karena kebutuhan yang semakin kompleks itu, manusia tidak dapat lagi
terus menerus mengandalkan ingatannya. Terlalu banyak informasi yang harus dicerna dan
diingat. Maka dimulailah tradisi menulis. Tujuan utama aksara yakni reminder.
Teknologi menulis terus berubah dari zaman ke zaman. Pada zaman Paleolitikum,
hanya ditemukan lukisan-lukisan. Memang abstrak, namun tentunya menyampaikan sesuatu.
Lukisan-lukisan lalu berkembang menjadi simbol dan simbol berkembang menjadi alphabet.
Alphabet yang menjadi aksara universal, berkembang pertama kali di Peradaban Barat.
Mengapa di Barat? Mengapa bukan di Cina yang menemukan huruf lebih dulu?
Huruf Cina memang mengagumkan. Namun seperti kata McClellan dibukunya,
karena kompleksitasnya, dan karena aksara Cina mengadung elemen-elemen fonetis dan
piktografis, aksara Cina tidaklah mudah dikuasai, baik dulu maupun sekarang.9 Terlebih lagi
aksara Cina memiliki lebih dari 5000 karakter pada abad ke-9 SM.
Disamping itu orang Cina menganggap bahwa aksara Cina berhubungan dengan
keselarasan, seperti ajaran Yin dan Yang nya. Hal ini berkaitan dengan unsur-unsur
kepercayaan, karena itu tak ada aksara lain yang dikembangkan di Cina. Berbeda dengan
peradaban Barat yang menggunakan aksara lebih kepada kegunaan praktisnya.
Dari zaman paleolitikum hingga masa kini, aksara memiliki peran dalam bidang Sains
dan Teknologi. Aksara digunakan untuk mempermudah kehidupan manusia, karena itu aksara
merupakan teknologi. Terlepas itu semua, aksara juga membantu perkembangan Sains. Tanpa
9

James E. McClelllan dan Harold Dorn, Science and Technology in World History: An Introduction (Baltimore:
The John Hopkins University Press, 2006), p.117

aksara, sains tidak mungkin berkembang. Sains tidak mungkin dapat dipelajari banyak orang
tanpa aksara. Tanpa aksara, penulis bahkan tidak akan mungkin menyusun tulisan ini. Aksara
merupakan teknologi bagi sains itu sendiri.

Daftar Pustaka
Bernal, J.D. Science in History. (1954). England: Penguin Books
Doren, Charles Van. A History of Knowledge. (1991).New York: Ballantine Books
Ensiklopedi Indonesia jilid 6. (1984). Jakarta; Ichtiar Baru
Humphrey, John Williams. Ancient Technology. (2006). Westport: Greenwood Press
McClellan, James E., Dorn Harold. Science and Technology in World History; An
Introduction. (2006). Baltimore: The JohnHopkins University Press

Sumber Internet:
Wikipedia. Technolgy. http://en.wikipedia.org/wiki/Technology. Diakses tanggal 18 Juni 2013
Wikipedia. Chinese characters. http://en.wikipedia.org/wiki/Chinese_script#Pictograms.
Diakses tanggal 18 Juni 2013
Wikipedia. History of Writing. en.wikipedia.org/wiki/History_of_writing. Diakses tanggal 16
Juni 2013