JURNAL URGENSI PENATAAN LAYOUT KANTOR DA
Jurnal Manajemen Kantor
Januari 2018
URGENSI PENATAAN LAYOUT KANTOR DALAM UPAYA
MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN
Oleh
Dona Rulla Hadiatna
165211008
Program Studi D3 Administrasi Bisnis Jurusan Administrasi Niaga
Politeknik Negeri Bandung
Email : [email protected]
Abstrak
Pada era modern ini, setiap perusahaan mempunyai ciri khas tersendiri dari kantornya, salah
satunya yaitu layout kantor yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
layout kantor terhadap efektivitas kerja karyawan. Metode yang digunakan yaitu metode tinjauan
pustaka. Untuk mendapatkan informasi, maka dilakukannya tinjauan-tinjauan dan analisis dari
beberapa referensi buku maupun jurnal yang ada. Hasil analisis menunjukan bahwa layout kantor
sangatlah berpengaruh terhadap efektivitas kerja karyawan. Penataan layout kantor yang baik
dan tepat dapat menciptakan rasa nyaman di kantor, dan hal tersebut juga dapat mempengaruhi
efektivitas kerja karyawan yang pada akhirnya berdampak baik pula pada produktivitas
karyawan. Diharapkan setiap perusahaan menaruh perhatian lebih terhadap layout kantor demi
kelangsungan dan keberhasilan perusahaan.
Kata Kunci : Layout kantor, efektivitas kerja.
Abstract
In this modern era, every company has a distinctive characteristic of his office, one of them is the
layout of the office are they used. This study aims to determine the effect of office layout on
employee effectiveness. The method used is literature review method. To get a information, there
are review and analysis of some references to existing books and journals. The results show that
the layout of the office is very influential on the effectiveness of employees. Good and proper office
layout arrangement can create a sense of comfort in the office, and it can have an affect to the
effectiveness of employees who ultimately have a good impact on employee productivity. It is
expected that every company should be pay more attention to the layout of the office for the sake
of continuity and success of the company.
Keywords : Office layout, work effectiveness.
PENDAHULUAN
terapkan. Pentingnya penataan layout atau tata
letak ruang kantor tersebut adalah untuk
mempengaruhi efektivitas para karyawan yang
bekerja. Tak hanya itu, penataan layout kantor
yang tepat dan baik dapat memberikan
pandangan positif terhadap pengunjung yang
Pada era modern ini, setiap perusahaan
mempunyai ciri khas tersendiri dari kantornya.
Ciri khas tersebut dapat dilihat dari desain dan
layout kantor yang perusahaan tersebut
1
Jurnal Manajemen Kantor
Januari 2018
untuk melakukan kerja sama. Mengapa
demikian? Karena perusahaan lain akan menilai
seberapa baikkah kita dalam menata layout
kantor , dengan begitu maka perusahaan akan
mendapatkan citra dan image baik bagi
perusahaan lain. Penaataan layout kantor yang
baik juga dapat menghemat keuangan
perusahaan, arus komunikasi lancar dan
pengawasan pun lebih mudah. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa penataan
layout kantor bukanlah suatu hal yang dianggap
sepele, sebab kelancaran suatu perusahaan
dapat
tergantung
pada
layout
yang
digunakannya. Apabila layout kantor tidak
tepat, maka akan terhambatnya kelancaran
pekerjaan dan juga menggangu efektivitas kerja
para karyawan. Mengacu pada hal tersebut,
maka penataan layout harus memperhatikan
beberapa faktor, antara lain lokasi kantor,
warna, udara, suhu, cahaya, suara dan budaya
yang ada dilingkunga kantor tersebut. Selain
faktor-faktor tersebut, adapun bentuk-bentuk
layout kantor yang biasa digunakan, yaitu
bentuk terbuka, tertutup dan landscape.
menjadi daya tarik tersendiri bagi perusahaan.
Pengertian dari layout kantor atau tata letak
kantor adalah suatu cara atau kegiatan yang
dilakukan untuk menata, menyusun dan
menempatkan sesuatu sesuai kegunaannya
untuk mencapai suatu tujuan secara efektif dan
efisien. Akan tetapi masih banyak perusahaan
yang belum memperhatikan masalah penataan
layout yang baik untuk perusahaannya. Hal
tersebut dapat dilihat dari adanya beberapa
kantor yang tidak memperhatikan struktur
gedung yang digunakan, warna cat yang
digunakan, luas ruangan kerja, fasilitas-fasilitas
di kantor, udara, suhu dan yang lain-lain.
Penentuan tata letak tampat kerja, dan peralatan
di tempat yang tepat sangatlah berpengaruh
bagi efektivitas kerja bagi karyawan.
Menurut Mariam, dkk. (2014, hlm. 48)
bahwa: “Salah satu faktor yang mempengaruhi
keberhasilan kinerja staf di kantor adalah faktor
office layout atau tata ruang kantor yang
meliputi pengaturan perabotan dan mesin yang
digunakan ketika bekerja.”. Pengertian dari
Efektivitas itu sendiri adalah suatu tolak ukur
yang menyatakan keberhasilan dari pencapaian
yang telah ditentukan baik dalam hal kuantitas,
kualitas maupun waktu. Sedangkan pengertian
Efektivitas Kerja adalah pencapaian yang telah
diperoleh sesuai dengan target yang ditentukan
dan ditandai dengan penilaian baik buruknya
pelaksanaan, cara melaksanakannya dan biaya
yang dikeluarkan untuk melaksanakan
pekerjaan tersebut. Jadi dapat dikatakan bahwa
efektivitas kerja yang ada disuatu perusahaan
tergantung kepada waktu penyelesaian
pekerjaan tersebut, semakin cepat maka
semakin baik efektivitasnya. Dan hal tersebut
juga bisa dijadikan tolak ukur suatu perusahaan
untuk penilaian apakah perusahaan tersebut
berhasil atau tidak.
Dalam pelaksanaannya, penataan layout
kantor
harus
memperhatikan
dan
mempertimbanghkan tiga hal, yaitu alur kerja,
peralatan dan tenaga kerja. Penataan layout
kantor dibuat berdasarkan pada alur kerja
sehingga pada pelaksanaanya, layout kantor
tersebut dapat membantu para karyawannya
sehingga dapat bekerja seproduktif mungkin.
Kemudian, penentuan lokasi kantor juga sangat
berpengaruh
terhadap
kelangsungan
perusahaan. Sebaikmya kantor yang dipilih
adalah kantor yang mobilitasnya baik dan
mudah juga memili gedung yang masih bagus
agar meminimalisir pengeluaran biaya. Maka
dari itu, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah penataan layout kantor
yang baik dan tepat dapat berpengaruh terhadap
eektivitas karyawan dan juga untuk mengetahui
bagaimana menata layout kantor yang baik dan
tepat.
Penataan layout selain mempengaruhi
efektivitas kerja karyawan dan daya tarik
pengunjung. Penataan layout yang baik juga
dapat menjadi daya tarik bagi perusahaan lain
2
Jurnal Manajemen Kantor
Januari 2018
PEMBAHASAN
Pengetian Layout Kantor
5. Agar dapat menggunakan ruangan secara
menyeluruh tanpa adanya ruangan yang
kosong dan tidak berguna, sehingga
penggunaannya efisien untuk keperluan
para karyawan.
6. Untuk mendapatkan kesan positif bagi para
pengunjung, baik dari pengunjung biasa
maupun dari perusahaan lain.
7. Penataan tempat kerja yang fleksibel
sehingga dapat dipergunakan untuk
berbagai pekerjaan dan lebih mudah untuk
diubah.
8. Untuk memperlancar arus komunikasi antar
karyawan, antar pimpinan ataupun antara
pimpinan dan karyawan.
9. Meminimalisir kebisingan
10. Menciptakan rasa nyaman, keleluasaan
kerja dan kepuasan para karyawan dalam
bekerja.
11. Pengoptimalan
lahan,
perlengkapan,
perabotan dan mesin-mesin yang ada di
kantor.
12. Memudahkan perluasan kerja dimasa yang
akan datang.
Pengertian layout kantor atau tata letak
kantor adalah suatu cara atau kegiatan yang
dilakukan untuk menata, menyusun dan
menempatkan sesuatu sesuai kegunaannya
untuk mencapai suatu tujuan secara efektif dan
efisien. Penataan tata ruang kantor diterapkan
harus sesuai dengan aliran pekerjaan kantor,
sehingga penataan layout kantor ini dapat
membantu para karyawan dalam pekerjaannya
agar bekerja seproduktif mungkin. Penataan
layout kantor yang baik dan tepat dapat
memberikan rasa kepuasan bagi karyawan
dalam
menjalankan
pekerjaannya
dan
menimbulkan kesan tersendiri bagi para
karyawan. Penataan layout kantor juga dapat
dirumuskan sebagai
penataan perlengkapan dan perabotan kantor
yang dibutuhkan secara terperinci sesuai
dengan luas bangunan yang tersedia dengan
memperhatikan faktor-faktor fisik dan juga
dengan biaya yang layak. Maka berdasarkan
penjelasan-penjelasan tersebut bahwa penataan
layout yang baik, tepat dan efisien dapat
menimbulkan rasa nyaman, mempermudah
pekerjaan, alur kerja yang mudah dan cepat
yang dapat berdampak pada efektivitas dan
produktivitas para karyawan sehingga tujuan
layout kantor tersebut tercapai.
Persyaratan Kantor
Sebelum memulai penataan layout
kantor, sebaiknya kita harus mengetahui
persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi
oleh sebuah kantor. Paa umumnya setiap kantor
memiliki persyaratan yang berbeda-beda
berdasarkan dari keputusan dan peraturan ang
dikeluarkan. Seperti contoh pada peraturan
menurut Kementrian Pekerjaan Umum dengan
nomor SK 29/PRT/M/2006 yang berisi tentang
penitikberatan sebuah kantor pada bentuk fisik
bangunan, sarana prasarana kantor dan
penyesuaian dengan tata ruang kota berbeda
dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh
Kementrian Tenga Kerja No. 7 Tahun 1964
mengenai syarat-syarat kantor harus meliputi
kesehatan, kenyamanan, kebersihan serta
penerangan pada tempat kerja. Dalam penataan
kantor inilah seorang manajer kantor sangat
Tujuan Penataan Layout Kantor
Penataan layout kantor ini memiliki
banyak tujuan, antara lain :
1. Untuk menciptakan jarak tempuh se
pendek-pendeknya pada saat pelaksanaan
pekerjaan.
2. Pekerjaan tata usaha dapat berjalan dengan
lancar.
3. Terpeliharanya kesehatan dan kepuasan
karyawan.
4. Agar pengawasan terhadap karyawan dapat
dilaksanakan secara maksimal dan juga
memuaskan.
3
Jurnal Manajemen Kantor
Januari 2018
berperan dalam menyesuaikan peraturan dan
persyaratan yang berlaku sesuai dengan
kebutuhan yang dibutuhkan oleh perusahaan.
5. Memiliki keamanan yang tinggi, baik
itu kontruksi bangunan maupun
karyawan.
6. Terjaganya kebersihan.
7. Adanya toilet yang cukup.
8. Memiliki bacaan di tuangan tunggu.
9. Mempunyai struktur organisasi.
10. Tersedianya air minum dan washtafel
atau tempat pencuci tangan.
Sangat tidak baik apabila seorang
manajer menyerahkan penataan layout kantor
sepenuhnya kepada kontraktor, karena belum
tentu sesuai dengan keadaan dan kebutuhan
para karyawan diperusahaan tersebut. Maka
dengan begitu, tujuan dari penataan layout
kantor untuk meningkatkan produktivitas dan
efektivitas kerja karyawan tidaklah tercapai,
bahkan akan menjadi pemborosan bagi
perusahaan tersebut.
Manfaat Penataan Layout yang Baik
Selain hal itu, adapun persyaratan
kantor yang lain yang bersifat umum dan
khusus, diantaranya adalah :
Penataan layout yang baik tentunya
memiliki manfaat, baik itu manfaat bagi
perusahaan itu sendiri, bagi karyawan maupun
bagi pihak lain. Manfaat-manfaat tersebut
diantaranya adalah :
a. Syarat Utama (Primer)
Syarat-syarat ini merupakan syarat
utama yang harus dimiliki oleh sebuah
kantor, antara lain :
1. Memiliki ruangan kerja.
2. Memiliki alat komunikasi seperti
telephone, fax, internet.
3. Memiliki perabotan kantor.
4. Memiliki ATK.
5. Memiliki ruangan tamu.
6. Memiliki prasarana yang baik seperti
operasionaal books, SOP, aturan-aturan
yang mengatur pekerjaan tata usaha,
prosedur, atau juklak.
1. Menghemat tenaga dan waktu para
karyawan.
2. Menciptakan kelancaran kerja.
3. Penggunaan lahan seefisien mungkin
sehingga dapat dipergunakan untuk
kepentingan yang lain-lainnya.
4. Meminimalisir terganggunya karyawan di
suatu bagian oleh karyawan bagian lain atau
oleh publik yang sedang mengunjungi
bagian tertentu.
5. Dalam pelaksanaan kerja, akan lebih mudah
untuk mengontrol alur kerja karyawan.
6. Para pimpinan dapat lebih mudah
mengontrol para karyawannya.
b. Syarat Pendukung (Sekunder)
Selain persyaratan utama, kantor juga
memiliki beberapa persyaratan pendukung
untuk melaksanakan kegiatan dikantor,
antara lain:
1. Memiliki alat-alat kesehatan seperti
P3K.
2. Memiliki penerangan yang baik dan
cukup.
3. Memiliki ventilasi yang cukup
4. Memiliki suhu udara yang baik.
Penentuan Lokasi Kantor
Sebelum menentuan penataan layout
kantor, seorang manajer kantor sebaiknya harus
menentukan terlebih dahulu lokasi kantor yang
akan digunakan. Dalam menentukan lokasi
kantor, seorang manajer harus menentukan
faktor-faktor yang dibutuhkan oleh perusahaan,
dan alangkah lebih baiknya seorang manajer
melibatkan pihak-pihak yang paham akan hal
penataan layout kantor seperti pimpinan,
supervisior, asosiasi dan lain-lain. Dalam
4
Jurnal Manajemen Kantor
Januari 2018
b. Metode Biaya
Pada metode biaya ini, penilaian dititik
beratkan pada perkiraan biaya yang akan
digunakan pada lokasi yang dipilih. cara
penilaian berdasarkan metode biaya dengan
cara :
➢ Menghitung perkiraan biaya yang akan
dikeluarkan oleh perusahaan untuk
calon lokasi-lokasi yang terpilih.
➢ Pembiayaan dikelompokkan atas 3
bentuk, yaitu Material cost (direct,
indirect), Labor cost (direct, indirect),
Overhead cost.
➢ Lalu masukan perkiraan-perkiraan
tersebut pada label yang disediakan.
➢ Biaya terendahlah yang nantinya akan
dipilih.
penentuan
lokasi
kantor
hendaknya
memperhatikan
dan
mempertimbangkan
beberapa faktor seperti corak gedung, fasilitas,
letaknya apakah strategis atau tidak,
lingkungan, biaya, flexibilitas ruangan,
penerangan dan ventilasi, suhu, kebersihan, dan
suara. Secara singkatnya dapat ikatakan bahwa
dalam penentuan lokasi perusahaan harus
mempertimbangkan 3 hal yang mencakup
keuangan, operasional dan karyawan.
Setelah menentukan lokasi kantor,
maka hal selanjutnya yang harus dilakukan
adalah memilih lokasi-lokasi yang cocok untuk
dijadikan kantor. Ada 2 metode dalam
pemilihan lokasi kantor tersebut, yaitu
pemilihan berdasarkan metode bobot atau nilai,
dan
pemilihan
berdasarkan
metode
perbandingan biaya.
a. Metode Bobot atau Nilai
Dalam metode ini, ada beberapa hal
yang harus diperhatikan, antara lain :
➢ Menentukan faktor-faktor penting.
➢ Penilaian oleh pihak yang menentukan
terhadap faktor-faktor yang telah
dipilih. setiap faktor diberi rentang nilai,
yang bobot nilai akhirmya sebesar 100.
➢ Penentuan bobot nilai diambil dari nilai
rata-rata setiap faktor atau variable
sesuai banyaknya orang yang menilai.
➢ Total skor masing-masing orang
sebesar 100.
➢ Lakukan penilaian kembali terhadap
gedung-gedung yang dipilih tersebut.
➢ Bobot yang terbesarlah yang nantinya
akan dipilih.
Jenis-Jenis Kantor
Kantor memiliki beberapa jenis yang
dibagi berdasarkan aktivitas kantornya. Jenis
kantor dibagi menjadi 3, antara lain:
•
•
•
5
Kantor Pusat, yaitu kantor yang aktivitas
utamanya bersatu dalam satu gedung atau
satu lokasi yang sama.
Kantor Cabang, yatu sebuah gedung atau
kantor yang jaraknha jauh dari aktivitas
utama perusahaan tersebut.
Campuran, yaitu sebagian kantor yang
aktivitas utama perusahaannya bersatu, dan
sebagian lagi terdapat di pusat-pusat yang
jauh dari aktivitas utama kantor dan juga
berbeda lokasi.
Jurnal Manajemen Kantor
Januari 2018
Bentuk-bentuk Layout Kantor
Ada 3 bentuk layout kantor, diantaranya
layout terbuka, layout tertutup dan layout
landscape atau gabungan.
1. Layout Terbuka
Layout terbuka adalah bentuk kantor
dimana tidak adanya penghalang atau
pembatas antara tempat kerja karyawan
dengan karyawan yang lainnya, sehingga
pada pelaksanaan kerja para karyawan
dapat saling berkomunikasi dengan mudah,
saling mengawasi, bersosialisasi dan dapat
menggunakan peralatan atau perabotan
kantor secara bersama sama.
Untuk layout kantor terbuka biasanya
dibutuhkan lahan atau bangunan yang luas
dengan jumlah karyawan yang banyak.
Bentuk dari layout terbuka ini bisa
berbentuk seperti kelas, atau saling
berhadap-hadapan di meja yang besar. Itu
semua dapat diatur sedemikan rupa selama
tidak ada sekat yang memisahkan antara
karyawan satu dengan yang lainnya.
Berikut adalah beberapa contoh dari
layout terbuka :
Dari gambar diatas, dapat disimpulkan
bahwa layout kantor terbuka adalah bentuk
layout dimana antar karyawan tidak
dipisahkan atau dihalangi oleh sekat-sekat,
dan bentuknyapun dapat disesuaikan
dengan ruangan yang ada dan kebutuhan
karyawan.
Contoh
kantor
yang
menggunakan layout terbuka adalah Bank
di bagian teller, customer service, kantor
pos, dll.
2. Layout Tertutup
Layout tertutup adalah bentuk kantor
dimana setiap karyawan memiliki ruanganruangan tersendiri yang dibatasi oleh sekatsekat atau tembok yang terdiri dari beberapa
kamar-kamar yang tertutup. Adanya
penyekat atau bentuk kamar-kamar ini
disebabkan oleh keadaan gedung yang
terdiri dari kamar-kamar atau bisa juga
karena sifat suatu pekerjaan yang
memerlukan konsentrasi tinggi sehingga
membutuhkan ruangan tersendiri. Seperti
ruangan untuk karyawan bidang keuangan,
untuk arsitektur, Teknisi IT, Teknik sipil,
Teknik mesin, dan yang lain-lainnya.
Bentuk layout yang berkamar-kamar ini
juga bertujuan agar setiap karyawan atau
bagian memiliki privasinya tersendiri
sehingga karyawan atau pihak lain tidak
dapat
dengan
mudah
mengakses
kepentingan karyawan atau bagian tersebut.
Keuntungan dari layout kantor tertutup
ini yaitu menjaga privasi karyawan, bekerja
tanpa terhambat gangguan, meningkatkan
6
Jurnal Manajemen Kantor
Januari 2018
kreatifitas
karyawan,
meminimalisir
terjadinya gosip antar karyawan, bersaing
degan sehat, meningkatkan konsentrasi,
mengurangi kebisingan, dan meningkatkan
produkifitas.
Akan
tetepi
dalam
penggunaan layout bentuk ini tak lepas dari
kekurangan, antara lain yaitu perlunya
memiliki ruangan yang sangat luas karena
bentuknya yang berkamar-kamar sehingga
akan memakan cukup ruang, karyawan sulit
diawasi, komunikasi antar karyawan akan
berkurang, biaya yang dibutuhkan akan
lebih besar, kemungkinan karyawan
berperilaku negative, tidak lancarnya arus
komunikasi, dan tingkat kemalasan
meningkat.
Berikut adalah contoh dari bentuk
layout tertutup :
berkomunikasi dan bisa melihat karyawan
lain tanpa terhalang sekat yang berkamarkamar. Layout kantor landscape ini dibuat
untuk meminimalisir kekurangan yang ada
di layout kantor terbuka dan layout kantor
tertutup, sehingga layout kantor ini
merupakan perpaduan dari kelebihan
keduanya. Pada layout landscape ini,
penataan meja kantor disusun berdasarkan
kelompok kerja dan secara individual.
Semua karyawan dikelompokan sesuai
bagian-bagian dan tugasnya. Kantor yang
menggunakan layout landscape diantaranya
call center, ruangan dosen, dll.
Berikut adalah contoh dari bentuk
layout landscape :
3. Layout Lanscape
Layout kantor landscape adalah suatu
bentuk kantor yang didesaign hampir mirip
dengan layout terbuka, hanya saja pada
layout landscape diberi sekat atau pembatas
yang berukuran sekitar 1m -1,5m antara
karyawan satu dengan yang lainnya
sehingga antar karyawan masih bisa
7
Jurnal Manajemen Kantor
Januari 2018
Prinsip-Prinsip dalam Penataan Layout
Kantor
Dalam penataan layout kantor, ada
beberapa prinsip atau pedoman yang harus
diperhatikan antara lain :
1. Penataan layout kantor dirancang agar
pada pelaksanaannya seuatu pekerjaan
menempuh alur atau jarak sependekpendeknya.
2. Kegiatan kantor harus berjalan selancar
mungkin.
3. Seluruh ruangan di kantor digunakan
seefektif dan seefisien mungkin untuk
kepentigan pekerjaan.
4. Ruangan kerja yang bersifat flexible.
5. Bagian yang sering dikunjungi tamu,
maka lokasinya harus ditempatkan
didekat pintu utama atau ditempat yang
mudah
dikunjungi
agar
tidak
mengganggu
kelangsungan
kerja
karyawan yang lainnya.
6. Bagian atau orang-orang yang memiliki
kepentingan yang sama dan saling
berhubungan,
maka
harus
dikelompokan menjadi sat atau saling
berdekatan.
7. Bagian ketatausahaan perusahaan
alangkah baikya ditempatkan ditengahtengah agar dapat terjangkau oleh
semua bagian.
8. Pekerjaan yang menghasilkan suara
yang berisik sebaiknya ditempatkan
ditempat yang jauh dari bagian-bagian
lain.
9. Ruangan
pimpinan
sebaiknya
ditempatkan dekat dengan para
bawahannya agar mempermudah dalam
pengawasan.
10. Perlu adanya lorong utama yang
digunakan sebagai jalan untuk lalu
lintas di perusahaan tersebut yang
memiliki lebar minimal 1,2m, lorong
tambahan yang lebarnya sekitar 0,9m,
dan lebar antar meja minimal 0,6-0,9m
agar memiliki cukup ruang untuk kursi.
Penyusunan Meja Kerja
Penyusunan meja kerja sangatlah
penting, tetapi penyusunan tu sendiri harus
bergantung pada bentuk layout apa yang
digunakan oleh perusahaan tersebut. Ada
beberapa bentuk meja kerja yang dapat disusun,
diantaranya adalah :
Bentuk Kelas, dimana semua karyawan
duduk dimeja kantor yang penataannya
mirip dengan meja-meja yang ada
dikelas dimana setiap karyawan
membelakangi karyawan lainnya.
Bentuk L, dimana meja kerja para
karyawan disusun seperti huruf L.
Bentuk U, dimana meja kerja para
karyawan disusun seperti huruf U.
8
Jurnal Manajemen Kantor
Januari 2018
Selain bentuk-bentuk tersebut, meja
kerja juga dapat dirancang sekreatif
mungkin dengan bentuk apapun, bisa
saja berbentuk huruf T, meja bundar,
atau yang lainnya.
sedang melaksanakan meeting. Ada beberapa
bentuk dari penyusunan meja meeting, antara
lain :
Bentuk U
Bentuk Bundar
Bentuk V
Penyusunan Meja Meeting
Selain penyusunan meja kerja, adapula
penyusunan meja meeting yang tak kalah
pentingnya dengan penyusunan meja kerja.
Penyusunan meja meeting ini bertujuan agar
terciptanya kenyamanan bagi sesorang yang
Bentuk Seperti Panggung Bioskop,
bentuk setengah bundar, bentuk kelas,
dan bentuk perahu.
9
Jurnal Manajemen Kantor
Januari 2018
Sumber cahaya alami didapatkan dari
cahaya matahari, sedangkan cahaya buatan
didapatkan dari hasil buatan manusia,
seperti lilin, lampu, dll. Cahaya buatan
memiliki 3 jenis, yaitu cahaya langsung,
cahaya tidak langsung, dan cahaya setengah
tak langsung.
Ciri-ciri dari pencahayaan yang baik
diantaranya adalah intensitas cahaya yang
cukup atau terang, cahaya yang digunakan
tidak menyilaukan mata para karyawan,
kontrasnya tidak tajam, pencahayaan
merata ke seluruh ruangan tanpa ada
bayangan atau berkedip-kedip, dan tidak
menimbulkan getaran atau cahaya yang
bergelombang.
Penggunaan cahaya di setiap ruangan
berbeda-beda tergantung pada fungsi dari
ruangan itu sendiri. Pencahayaan yang
digunakan
untuk
ruangan
yang
membutuhkan pengelihatan dan konsentrai
yang sederhana seperti loby, resespsionis,
toilet, lorong, dan tangga dapat
menggunakan lampu sebesar 5-10 watt saja.
Untuk ruangan yang membutuhkan
pengelihatan dan konsentrasi yang agak
tajam seperti ruangan arsip, ruangan
meeting,
ruang
pustaka
sebaiknya
menggunakan lampu sebesar 40-50 watt.
Untuk ruangan yang membutuhkan
pengelihatan dan konsentrasi yang lebih
tajam seperti ruangan tulis, ruangan baca,
ruangan surat menyurat menggunakan
lampu berukuran 50-70 watt. Dan untuk
ruangan
yang
memiliki
tingkat
pengelihatan dan konsentrasi yang sangat
tajam serta tulisan atau huruf yang kecil
seperti ruangan gambar, ruangan keuangan,
ruang perencanaan, alangkah baiknya jika
menggunakan lampu berukuran 100 watt.
Penyebab Penataan Ulang Layout Kantor
Setiap perusahaan ada kalanya
melakukan perubahan ulang pada layout
kantornya. Ada beberapa hal yang menjadi
alasan untuk melakukan hal tersebut,
diantaranya :
1. Berkurang atau bertambahnya karyawan di
perusahaan yang bersangkutan.
2. Adanya penambahan, penggantian, atau
pengurangan perabor=t dan perlengkapan
kantor lainnya.
3. Adanya perubahan fungsi baik kualitas
maupun kuantitasnya.
4. Adanya perubahan pada proses kerja suatu
bagian di perusahaan.
5. Bisa jadi dikarenakan layout yang sedang
digunakan sudah lama tidak diubah.
Peninjauan ulang pada layout kantor ini
perlu dilaksanakan. Peninjauan itu sendiri
dilakukan sekitar 2-3 tahun lamanya. Alangkah
baiknya jika perubahan layout kantor tidak
sering dilakukan, karena hal tersebut cukup
memakan waktu dan biaya.
Faktor yang Mempengaruhi Kondisi Kantor
Ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi kondisi kantor, seperti cahaya,
suhu, udara, warna, corak gedung, suara,
hingga budaya yang ada di kantor tersebut.
Semua hal itu harus diperhatikan oleh pihak
perusahaab demi terciptanya kondisi kantor
yang baik, aman, dan nyaman. Berikut adalah
penjelasan dari faktor-faktor tersebut :
a. Cahaya
Pencahayaan yang cukup dan tepat di
suatu ruangan dapat membantu para
karyawan
dalam
mengerjakan
pekerjaannya, pencahayaan yang baik dan
tepat pul dapat mengurangi kelelahan mata
para karyawan dan memberikan efek
nyaman bagi karyawan yang melakukan
pekerjaannya. Sumber cahaya terdapat dari
dua sumber, yaitu sumber alami dan buatan.
b. Warna
Warna sangat berpengaruh bagi
emosional seseorang. Setiap warna
memiliki efek emosional yang berbeda10
Jurnal Manajemen Kantor
Januari 2018
beda. Warna yang tepat dapat memberikan
rasa nyaman kepada para karyawan dan bisa
juga meningkatkan efektivitas dan
produktivitas kerja karyawan. Warna ini
dibagi menjadi 3 kelompok dasar, yaitu :
• Merah, yang dapat memberikan kesan
panas, gejolak, semangat, dan gigih.
Maka warna ini dapat digunakan untuk
membangkitkan semangat karyawan
dalam bekerja.
• Kuning, dapat memberikan kesan
kehangatan seperti matahari, gembira,
riang, dan dapat menghilangkan
perasaan tertekan pada karyawan.
Penerapan warna ini sangat cocok untuk
diterapkan di ruangan yag tidak
mendapatkan cahaya matahari dan
diruangan
yang
karyawannya
melakukan pekerjaan dibawah tekanan
sehingga menimbulkan kesan riang dan
gembira saat bekerja.
• Biru, adalah warna yang menimbulkan
kesan tenang, tentram, dan nyaman.
Warna ini cocok untuk digunakan
diruangan
yang
membutuhkan
konsentrasi yang tinggi agar dapat
menimbulkan
kesan
tenang,
mengurangi ketegangan otot, dan
mengurangi stress. Akan tetapi,
penggunaan warna biru yang berlebihan
dapat juga menimbulkan rasa tertekan
bagi para karyawan tersebut. Jadi
sebaiknya gunakanlah warna biru
secukupnya, atau bisa di padukan
dengan warna lainnya.
bisa jadi kesehatan fisik, kesehatan mata
ataupun kesehatan mentalnya.
c. Udara
Kondisi fisik para karyawan dapat
dipengaruhi oleh udara di sekitarnya karena
udara
merupakan
faktor
yang
mempengaruhi rasa nyaman para karyawan.
Suhu udara yang baik bagi tubuh untuk
bekerja yaitu berkisar 20oC – 25oC. Apabila
karyawan kurang mendapatkan udara, maka
hal tersebut akan memicu terjadinya stress
pada karyawan.
Udara tersebut dapat dikendalikan
dengan beberapa cara, diantaranya adalah:
Pembuatan ventilasi udara yang cukup
sehingga sirkulasi udara dari ruangan ke
luar ruangan dapat berjalan baik dan
lancar.
Penggunaan kipas angina untuk
membantu kelancaran sirkulasi udara
diruangan kerja.
Pemasangan AC ataupun penghangat
ruangan.
Pemakaian pakaian kerja yang tepat
juga dapat berpengaruh terhadap
keberlangsungan kerja karyawan.
Pakailah pakaian sesuai dengan suhu
udara dilingkungan kerja.
d. Suara
Suara adalah hal yang sangat
berpengaruh terhadap pendengaran para
karyawan, telebih jika suara tersebut
menimbulkan kebisingan. Hal tersebut
dapat mengganggu pendengaran dan
mengganggu konsentrasi para karyawan
sehingga menimbulkan rasa kurang nyaman
yang
dapat
berpengaruh
terhadap
efektivitas dan produktivitas karyawan. Hal
tersebut juga dapat memicu perasaan stress
pada karyawan.
Suara
bising
tersebut
dapat
dikendalikan dengan beberapa cara, seperti:
Pemantulan cahaya yang dipantulkan
oleh warna berbeda-beda. Warna yang
persentase pemantulan cahayanya paling
tinggi yaitu warna putih sebesar 86%, dan
persentase pemantuan cahaya paling rendah
yaitu warna hijau tua dengan persentas
sebesar 10%. Apabila penerapan warna
pada ruangan kurang tepat, maka akan
berdampak bagi kesehatan para karyawan,
11
Jurnal Manajemen Kantor
Januari 2018
➢ Penggunaan design ruangan yang dapat
meredam suara, seperti penggunaan
karpet, penggunaan lantai kayu,
penggunaan lapisan dinding dari bahan
kayu atau melapisinya dengan kain dan
busa-busa, membuat langit-langit dari
bahan kayu, dan lain-lain.
➢ Penempatan peralatan kantor yang
menimbulkan suara gaduh di tempat
yang jauh dari bagian atau unit lainnya
juga ditempatkan ditempat yang telah
memiliki peredam suara, sehingga tidak
mengganggu aktivitas para karyawan
lainnya.
➢ Gunakanlah perabotan yang terbuat dari
bahan yang mampu meredam suara,
seperti kayu, kain dan lain-lain.
pihak-pihak
tersebut.
yang ada
di
perusahaan
KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan sebelumnya,
dapat ditarik kesimpulan bahwa efektivitas
kerja karyawan dapat dipengaruhi oleh salah
satu faktor yaitu layout kantor yang digunakan
dalam perusahaan. Penataan layout kantor
yang baik dapat memberikan pengaruh yang
besar terhadap efektivitas karyawan dalam
bekerja. Tak hanya itu, layout kantor juga dapat
memberikan kesan positif dari pihak lain.
Suasana kantor yang nyaman, tenang dan
menyenangkan dapat meningkatkan efektivitas
kerja karyawan yang nantinya juga akan
berpengaruh terhadap produktivitas kerja.
Penerapan bentuk layout yang tepat harus
mempertimbangkan beberapa hal, seperti lokasi
kantor, luas ruangan, cahaya, warna, suhu,
suara dan budaya yang ada di kantor. Selain itu,
mempertimbangkan prinsip-prinsip penataan
layout juga merupakan hal yang penting yang
harus dilakukan untuk menciptakan layout
kantor yang baik.
Oleh karena itu diharapkan setiap
perusahaa menaruh perhatian lebih terhadap
penataan layout kantor demi kelangsungan
perusahaan dan demi terciptanya efektivitas
dan produktivitas kerja karyawan. Semakin
baik perencanaan dan pelaksanaanya, maka
efektivitas dan produktivitas karyawan pun
akan meningkat lebih baik. Tidak hanya itu,
penataan layout yang baik pun
dapat
memberikan kontribusi yang baik untuk
perusahaan, baik itu secara kuantitas, kualitas
maupun waktu.
e. Budaya
Budaya adalah sebuah perilaku atau
kebiasaan yang turun temurun dan juga
berkembang disuatu lingkungan tertentu
yang ada dalam lingkungan kerja,
lingkungan bermain atau lingkungan
keluarga. Budaya dalam bekerja biasanya
terbentuk oleh kebersamaan, namun dapat
juga berawal dari pimpinan yang didukung
oleh bawahannya. Contoh dari budaya
misalnyam budaya ramah, tepat waktu,
rapih dalam bekerja maupun berpakaian,
menjaga kebersihan, dan lain-lain.
Dalam lingkungan kerja, perlu adanya
penciptaan budaya yang baik, sehat,
nyaman,
ramah,
dan
demokrasi.
Terciptanya budaya tersebut dipengaruhi
oleh elemen-elemen yang ada di perusahaan
tersebut. Budaya juga akan sangat
berpengaruh kepada efektivitas dan
produktivitas para karyawan, karena jika
budaya di perusahaan tersebut tidak baik
maka akan berdampak pada mental dan
kenyamanan
karyawan.
Sehingga
penciptaan budaya yang baik harus
dilaksanakan oleh seluruh elemen atau
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, W., & Yuniarsih, T. (2017).
Dampak Tata Ruang Kantor Terhadap
Efektivitas Kerja Pegawai Dinas
Pendidikan
Kota
Bandung.
12
Jurnal Manajemen Kantor
Januari 2018
JurnalPendidikan
Perkantoran, I, 1-8.
Sedarmayanti. (2001). Sumber Daya Manusia
dan Produktivitas Kerja. Bandung: CV
Mandar Maju.
Manajemen
Ardhya, R. (2016). Pengaruh Tata Ruang
Kantor Terhadap Kinerja Karyawan PT.
Tempo Group Cabang Surabaya 2 . 115.
Sukoco, B. M. (2007). Manajemen
Administrasi Perkantoran Modern.
Jakarta: Erlangga.
Suratno, A., & Yuana , M. (2014). Pengaruh
Penataan Layout Kantor Terhadap
Efektivitas Kerja Karyawan Bagian
Umum Dan Kepegawaian Pada Dinas
Perindustrian
Dan
Perdagangan
Propinsi Jawa Tengah. 22, 74-82.
Armiati. (2015). Meningkatkan Efektivitas
Kerja Pegawai Melalui Penataan
Layout Kantor . 334-343.
Chaniago, H. (2013). Manajemen Kantor
Kontemporer. Bandung : CV Akbar
Limas Perkasa.
Dawati, M. R. (2012). Pengaruh Tata Ruang
Kantor dan Gaya Kepemimpinan
Terhadap Semangat Kerja Pegawai di
Kantor Badan Kepegawain Daerah
(BKD) Kabupaten Sijunjung. 1-9.
Evianty, F. (2009). Manajemen Perkantoran.
Bandung: PKN LPKI.
Ford, R. (1990). Manajemen Perkantotan
Modern. Jakarta: Bina Putra Aksara.
Gie, T. L. (2009). Administrasi Perkantoran
Modern. Yogyakarta: Liberty.
Laksmi, & dkk. (2008). Managemen
Perkantoran Modern. Jakarta : Penaku.
Moekijat. (2002). Manajemen Perkantoran.
Bandung: Mandar Maju.
Moekijat. (2002). Tata Laksana
Bandung: Mandar Maju.
Rasto.
Kantor.
(2015). Manajemen Perkantoran
Paradigma Baru. Bandung : Alfabeta.
Sedamaryanti, & dkk. (2014). Pengaruh Tata
Ruang Kantor Terhadap Kinerja
Pegawai
Dinas
Tenaga
Kerja
Transmigrasi Sosial Kota Cimahi.
Jurnal Ilmu Administrasi, XI, 501-510.
13
Januari 2018
URGENSI PENATAAN LAYOUT KANTOR DALAM UPAYA
MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN
Oleh
Dona Rulla Hadiatna
165211008
Program Studi D3 Administrasi Bisnis Jurusan Administrasi Niaga
Politeknik Negeri Bandung
Email : [email protected]
Abstrak
Pada era modern ini, setiap perusahaan mempunyai ciri khas tersendiri dari kantornya, salah
satunya yaitu layout kantor yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
layout kantor terhadap efektivitas kerja karyawan. Metode yang digunakan yaitu metode tinjauan
pustaka. Untuk mendapatkan informasi, maka dilakukannya tinjauan-tinjauan dan analisis dari
beberapa referensi buku maupun jurnal yang ada. Hasil analisis menunjukan bahwa layout kantor
sangatlah berpengaruh terhadap efektivitas kerja karyawan. Penataan layout kantor yang baik
dan tepat dapat menciptakan rasa nyaman di kantor, dan hal tersebut juga dapat mempengaruhi
efektivitas kerja karyawan yang pada akhirnya berdampak baik pula pada produktivitas
karyawan. Diharapkan setiap perusahaan menaruh perhatian lebih terhadap layout kantor demi
kelangsungan dan keberhasilan perusahaan.
Kata Kunci : Layout kantor, efektivitas kerja.
Abstract
In this modern era, every company has a distinctive characteristic of his office, one of them is the
layout of the office are they used. This study aims to determine the effect of office layout on
employee effectiveness. The method used is literature review method. To get a information, there
are review and analysis of some references to existing books and journals. The results show that
the layout of the office is very influential on the effectiveness of employees. Good and proper office
layout arrangement can create a sense of comfort in the office, and it can have an affect to the
effectiveness of employees who ultimately have a good impact on employee productivity. It is
expected that every company should be pay more attention to the layout of the office for the sake
of continuity and success of the company.
Keywords : Office layout, work effectiveness.
PENDAHULUAN
terapkan. Pentingnya penataan layout atau tata
letak ruang kantor tersebut adalah untuk
mempengaruhi efektivitas para karyawan yang
bekerja. Tak hanya itu, penataan layout kantor
yang tepat dan baik dapat memberikan
pandangan positif terhadap pengunjung yang
Pada era modern ini, setiap perusahaan
mempunyai ciri khas tersendiri dari kantornya.
Ciri khas tersebut dapat dilihat dari desain dan
layout kantor yang perusahaan tersebut
1
Jurnal Manajemen Kantor
Januari 2018
untuk melakukan kerja sama. Mengapa
demikian? Karena perusahaan lain akan menilai
seberapa baikkah kita dalam menata layout
kantor , dengan begitu maka perusahaan akan
mendapatkan citra dan image baik bagi
perusahaan lain. Penaataan layout kantor yang
baik juga dapat menghemat keuangan
perusahaan, arus komunikasi lancar dan
pengawasan pun lebih mudah. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa penataan
layout kantor bukanlah suatu hal yang dianggap
sepele, sebab kelancaran suatu perusahaan
dapat
tergantung
pada
layout
yang
digunakannya. Apabila layout kantor tidak
tepat, maka akan terhambatnya kelancaran
pekerjaan dan juga menggangu efektivitas kerja
para karyawan. Mengacu pada hal tersebut,
maka penataan layout harus memperhatikan
beberapa faktor, antara lain lokasi kantor,
warna, udara, suhu, cahaya, suara dan budaya
yang ada dilingkunga kantor tersebut. Selain
faktor-faktor tersebut, adapun bentuk-bentuk
layout kantor yang biasa digunakan, yaitu
bentuk terbuka, tertutup dan landscape.
menjadi daya tarik tersendiri bagi perusahaan.
Pengertian dari layout kantor atau tata letak
kantor adalah suatu cara atau kegiatan yang
dilakukan untuk menata, menyusun dan
menempatkan sesuatu sesuai kegunaannya
untuk mencapai suatu tujuan secara efektif dan
efisien. Akan tetapi masih banyak perusahaan
yang belum memperhatikan masalah penataan
layout yang baik untuk perusahaannya. Hal
tersebut dapat dilihat dari adanya beberapa
kantor yang tidak memperhatikan struktur
gedung yang digunakan, warna cat yang
digunakan, luas ruangan kerja, fasilitas-fasilitas
di kantor, udara, suhu dan yang lain-lain.
Penentuan tata letak tampat kerja, dan peralatan
di tempat yang tepat sangatlah berpengaruh
bagi efektivitas kerja bagi karyawan.
Menurut Mariam, dkk. (2014, hlm. 48)
bahwa: “Salah satu faktor yang mempengaruhi
keberhasilan kinerja staf di kantor adalah faktor
office layout atau tata ruang kantor yang
meliputi pengaturan perabotan dan mesin yang
digunakan ketika bekerja.”. Pengertian dari
Efektivitas itu sendiri adalah suatu tolak ukur
yang menyatakan keberhasilan dari pencapaian
yang telah ditentukan baik dalam hal kuantitas,
kualitas maupun waktu. Sedangkan pengertian
Efektivitas Kerja adalah pencapaian yang telah
diperoleh sesuai dengan target yang ditentukan
dan ditandai dengan penilaian baik buruknya
pelaksanaan, cara melaksanakannya dan biaya
yang dikeluarkan untuk melaksanakan
pekerjaan tersebut. Jadi dapat dikatakan bahwa
efektivitas kerja yang ada disuatu perusahaan
tergantung kepada waktu penyelesaian
pekerjaan tersebut, semakin cepat maka
semakin baik efektivitasnya. Dan hal tersebut
juga bisa dijadikan tolak ukur suatu perusahaan
untuk penilaian apakah perusahaan tersebut
berhasil atau tidak.
Dalam pelaksanaannya, penataan layout
kantor
harus
memperhatikan
dan
mempertimbanghkan tiga hal, yaitu alur kerja,
peralatan dan tenaga kerja. Penataan layout
kantor dibuat berdasarkan pada alur kerja
sehingga pada pelaksanaanya, layout kantor
tersebut dapat membantu para karyawannya
sehingga dapat bekerja seproduktif mungkin.
Kemudian, penentuan lokasi kantor juga sangat
berpengaruh
terhadap
kelangsungan
perusahaan. Sebaikmya kantor yang dipilih
adalah kantor yang mobilitasnya baik dan
mudah juga memili gedung yang masih bagus
agar meminimalisir pengeluaran biaya. Maka
dari itu, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah penataan layout kantor
yang baik dan tepat dapat berpengaruh terhadap
eektivitas karyawan dan juga untuk mengetahui
bagaimana menata layout kantor yang baik dan
tepat.
Penataan layout selain mempengaruhi
efektivitas kerja karyawan dan daya tarik
pengunjung. Penataan layout yang baik juga
dapat menjadi daya tarik bagi perusahaan lain
2
Jurnal Manajemen Kantor
Januari 2018
PEMBAHASAN
Pengetian Layout Kantor
5. Agar dapat menggunakan ruangan secara
menyeluruh tanpa adanya ruangan yang
kosong dan tidak berguna, sehingga
penggunaannya efisien untuk keperluan
para karyawan.
6. Untuk mendapatkan kesan positif bagi para
pengunjung, baik dari pengunjung biasa
maupun dari perusahaan lain.
7. Penataan tempat kerja yang fleksibel
sehingga dapat dipergunakan untuk
berbagai pekerjaan dan lebih mudah untuk
diubah.
8. Untuk memperlancar arus komunikasi antar
karyawan, antar pimpinan ataupun antara
pimpinan dan karyawan.
9. Meminimalisir kebisingan
10. Menciptakan rasa nyaman, keleluasaan
kerja dan kepuasan para karyawan dalam
bekerja.
11. Pengoptimalan
lahan,
perlengkapan,
perabotan dan mesin-mesin yang ada di
kantor.
12. Memudahkan perluasan kerja dimasa yang
akan datang.
Pengertian layout kantor atau tata letak
kantor adalah suatu cara atau kegiatan yang
dilakukan untuk menata, menyusun dan
menempatkan sesuatu sesuai kegunaannya
untuk mencapai suatu tujuan secara efektif dan
efisien. Penataan tata ruang kantor diterapkan
harus sesuai dengan aliran pekerjaan kantor,
sehingga penataan layout kantor ini dapat
membantu para karyawan dalam pekerjaannya
agar bekerja seproduktif mungkin. Penataan
layout kantor yang baik dan tepat dapat
memberikan rasa kepuasan bagi karyawan
dalam
menjalankan
pekerjaannya
dan
menimbulkan kesan tersendiri bagi para
karyawan. Penataan layout kantor juga dapat
dirumuskan sebagai
penataan perlengkapan dan perabotan kantor
yang dibutuhkan secara terperinci sesuai
dengan luas bangunan yang tersedia dengan
memperhatikan faktor-faktor fisik dan juga
dengan biaya yang layak. Maka berdasarkan
penjelasan-penjelasan tersebut bahwa penataan
layout yang baik, tepat dan efisien dapat
menimbulkan rasa nyaman, mempermudah
pekerjaan, alur kerja yang mudah dan cepat
yang dapat berdampak pada efektivitas dan
produktivitas para karyawan sehingga tujuan
layout kantor tersebut tercapai.
Persyaratan Kantor
Sebelum memulai penataan layout
kantor, sebaiknya kita harus mengetahui
persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi
oleh sebuah kantor. Paa umumnya setiap kantor
memiliki persyaratan yang berbeda-beda
berdasarkan dari keputusan dan peraturan ang
dikeluarkan. Seperti contoh pada peraturan
menurut Kementrian Pekerjaan Umum dengan
nomor SK 29/PRT/M/2006 yang berisi tentang
penitikberatan sebuah kantor pada bentuk fisik
bangunan, sarana prasarana kantor dan
penyesuaian dengan tata ruang kota berbeda
dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh
Kementrian Tenga Kerja No. 7 Tahun 1964
mengenai syarat-syarat kantor harus meliputi
kesehatan, kenyamanan, kebersihan serta
penerangan pada tempat kerja. Dalam penataan
kantor inilah seorang manajer kantor sangat
Tujuan Penataan Layout Kantor
Penataan layout kantor ini memiliki
banyak tujuan, antara lain :
1. Untuk menciptakan jarak tempuh se
pendek-pendeknya pada saat pelaksanaan
pekerjaan.
2. Pekerjaan tata usaha dapat berjalan dengan
lancar.
3. Terpeliharanya kesehatan dan kepuasan
karyawan.
4. Agar pengawasan terhadap karyawan dapat
dilaksanakan secara maksimal dan juga
memuaskan.
3
Jurnal Manajemen Kantor
Januari 2018
berperan dalam menyesuaikan peraturan dan
persyaratan yang berlaku sesuai dengan
kebutuhan yang dibutuhkan oleh perusahaan.
5. Memiliki keamanan yang tinggi, baik
itu kontruksi bangunan maupun
karyawan.
6. Terjaganya kebersihan.
7. Adanya toilet yang cukup.
8. Memiliki bacaan di tuangan tunggu.
9. Mempunyai struktur organisasi.
10. Tersedianya air minum dan washtafel
atau tempat pencuci tangan.
Sangat tidak baik apabila seorang
manajer menyerahkan penataan layout kantor
sepenuhnya kepada kontraktor, karena belum
tentu sesuai dengan keadaan dan kebutuhan
para karyawan diperusahaan tersebut. Maka
dengan begitu, tujuan dari penataan layout
kantor untuk meningkatkan produktivitas dan
efektivitas kerja karyawan tidaklah tercapai,
bahkan akan menjadi pemborosan bagi
perusahaan tersebut.
Manfaat Penataan Layout yang Baik
Selain hal itu, adapun persyaratan
kantor yang lain yang bersifat umum dan
khusus, diantaranya adalah :
Penataan layout yang baik tentunya
memiliki manfaat, baik itu manfaat bagi
perusahaan itu sendiri, bagi karyawan maupun
bagi pihak lain. Manfaat-manfaat tersebut
diantaranya adalah :
a. Syarat Utama (Primer)
Syarat-syarat ini merupakan syarat
utama yang harus dimiliki oleh sebuah
kantor, antara lain :
1. Memiliki ruangan kerja.
2. Memiliki alat komunikasi seperti
telephone, fax, internet.
3. Memiliki perabotan kantor.
4. Memiliki ATK.
5. Memiliki ruangan tamu.
6. Memiliki prasarana yang baik seperti
operasionaal books, SOP, aturan-aturan
yang mengatur pekerjaan tata usaha,
prosedur, atau juklak.
1. Menghemat tenaga dan waktu para
karyawan.
2. Menciptakan kelancaran kerja.
3. Penggunaan lahan seefisien mungkin
sehingga dapat dipergunakan untuk
kepentingan yang lain-lainnya.
4. Meminimalisir terganggunya karyawan di
suatu bagian oleh karyawan bagian lain atau
oleh publik yang sedang mengunjungi
bagian tertentu.
5. Dalam pelaksanaan kerja, akan lebih mudah
untuk mengontrol alur kerja karyawan.
6. Para pimpinan dapat lebih mudah
mengontrol para karyawannya.
b. Syarat Pendukung (Sekunder)
Selain persyaratan utama, kantor juga
memiliki beberapa persyaratan pendukung
untuk melaksanakan kegiatan dikantor,
antara lain:
1. Memiliki alat-alat kesehatan seperti
P3K.
2. Memiliki penerangan yang baik dan
cukup.
3. Memiliki ventilasi yang cukup
4. Memiliki suhu udara yang baik.
Penentuan Lokasi Kantor
Sebelum menentuan penataan layout
kantor, seorang manajer kantor sebaiknya harus
menentukan terlebih dahulu lokasi kantor yang
akan digunakan. Dalam menentukan lokasi
kantor, seorang manajer harus menentukan
faktor-faktor yang dibutuhkan oleh perusahaan,
dan alangkah lebih baiknya seorang manajer
melibatkan pihak-pihak yang paham akan hal
penataan layout kantor seperti pimpinan,
supervisior, asosiasi dan lain-lain. Dalam
4
Jurnal Manajemen Kantor
Januari 2018
b. Metode Biaya
Pada metode biaya ini, penilaian dititik
beratkan pada perkiraan biaya yang akan
digunakan pada lokasi yang dipilih. cara
penilaian berdasarkan metode biaya dengan
cara :
➢ Menghitung perkiraan biaya yang akan
dikeluarkan oleh perusahaan untuk
calon lokasi-lokasi yang terpilih.
➢ Pembiayaan dikelompokkan atas 3
bentuk, yaitu Material cost (direct,
indirect), Labor cost (direct, indirect),
Overhead cost.
➢ Lalu masukan perkiraan-perkiraan
tersebut pada label yang disediakan.
➢ Biaya terendahlah yang nantinya akan
dipilih.
penentuan
lokasi
kantor
hendaknya
memperhatikan
dan
mempertimbangkan
beberapa faktor seperti corak gedung, fasilitas,
letaknya apakah strategis atau tidak,
lingkungan, biaya, flexibilitas ruangan,
penerangan dan ventilasi, suhu, kebersihan, dan
suara. Secara singkatnya dapat ikatakan bahwa
dalam penentuan lokasi perusahaan harus
mempertimbangkan 3 hal yang mencakup
keuangan, operasional dan karyawan.
Setelah menentukan lokasi kantor,
maka hal selanjutnya yang harus dilakukan
adalah memilih lokasi-lokasi yang cocok untuk
dijadikan kantor. Ada 2 metode dalam
pemilihan lokasi kantor tersebut, yaitu
pemilihan berdasarkan metode bobot atau nilai,
dan
pemilihan
berdasarkan
metode
perbandingan biaya.
a. Metode Bobot atau Nilai
Dalam metode ini, ada beberapa hal
yang harus diperhatikan, antara lain :
➢ Menentukan faktor-faktor penting.
➢ Penilaian oleh pihak yang menentukan
terhadap faktor-faktor yang telah
dipilih. setiap faktor diberi rentang nilai,
yang bobot nilai akhirmya sebesar 100.
➢ Penentuan bobot nilai diambil dari nilai
rata-rata setiap faktor atau variable
sesuai banyaknya orang yang menilai.
➢ Total skor masing-masing orang
sebesar 100.
➢ Lakukan penilaian kembali terhadap
gedung-gedung yang dipilih tersebut.
➢ Bobot yang terbesarlah yang nantinya
akan dipilih.
Jenis-Jenis Kantor
Kantor memiliki beberapa jenis yang
dibagi berdasarkan aktivitas kantornya. Jenis
kantor dibagi menjadi 3, antara lain:
•
•
•
5
Kantor Pusat, yaitu kantor yang aktivitas
utamanya bersatu dalam satu gedung atau
satu lokasi yang sama.
Kantor Cabang, yatu sebuah gedung atau
kantor yang jaraknha jauh dari aktivitas
utama perusahaan tersebut.
Campuran, yaitu sebagian kantor yang
aktivitas utama perusahaannya bersatu, dan
sebagian lagi terdapat di pusat-pusat yang
jauh dari aktivitas utama kantor dan juga
berbeda lokasi.
Jurnal Manajemen Kantor
Januari 2018
Bentuk-bentuk Layout Kantor
Ada 3 bentuk layout kantor, diantaranya
layout terbuka, layout tertutup dan layout
landscape atau gabungan.
1. Layout Terbuka
Layout terbuka adalah bentuk kantor
dimana tidak adanya penghalang atau
pembatas antara tempat kerja karyawan
dengan karyawan yang lainnya, sehingga
pada pelaksanaan kerja para karyawan
dapat saling berkomunikasi dengan mudah,
saling mengawasi, bersosialisasi dan dapat
menggunakan peralatan atau perabotan
kantor secara bersama sama.
Untuk layout kantor terbuka biasanya
dibutuhkan lahan atau bangunan yang luas
dengan jumlah karyawan yang banyak.
Bentuk dari layout terbuka ini bisa
berbentuk seperti kelas, atau saling
berhadap-hadapan di meja yang besar. Itu
semua dapat diatur sedemikan rupa selama
tidak ada sekat yang memisahkan antara
karyawan satu dengan yang lainnya.
Berikut adalah beberapa contoh dari
layout terbuka :
Dari gambar diatas, dapat disimpulkan
bahwa layout kantor terbuka adalah bentuk
layout dimana antar karyawan tidak
dipisahkan atau dihalangi oleh sekat-sekat,
dan bentuknyapun dapat disesuaikan
dengan ruangan yang ada dan kebutuhan
karyawan.
Contoh
kantor
yang
menggunakan layout terbuka adalah Bank
di bagian teller, customer service, kantor
pos, dll.
2. Layout Tertutup
Layout tertutup adalah bentuk kantor
dimana setiap karyawan memiliki ruanganruangan tersendiri yang dibatasi oleh sekatsekat atau tembok yang terdiri dari beberapa
kamar-kamar yang tertutup. Adanya
penyekat atau bentuk kamar-kamar ini
disebabkan oleh keadaan gedung yang
terdiri dari kamar-kamar atau bisa juga
karena sifat suatu pekerjaan yang
memerlukan konsentrasi tinggi sehingga
membutuhkan ruangan tersendiri. Seperti
ruangan untuk karyawan bidang keuangan,
untuk arsitektur, Teknisi IT, Teknik sipil,
Teknik mesin, dan yang lain-lainnya.
Bentuk layout yang berkamar-kamar ini
juga bertujuan agar setiap karyawan atau
bagian memiliki privasinya tersendiri
sehingga karyawan atau pihak lain tidak
dapat
dengan
mudah
mengakses
kepentingan karyawan atau bagian tersebut.
Keuntungan dari layout kantor tertutup
ini yaitu menjaga privasi karyawan, bekerja
tanpa terhambat gangguan, meningkatkan
6
Jurnal Manajemen Kantor
Januari 2018
kreatifitas
karyawan,
meminimalisir
terjadinya gosip antar karyawan, bersaing
degan sehat, meningkatkan konsentrasi,
mengurangi kebisingan, dan meningkatkan
produkifitas.
Akan
tetepi
dalam
penggunaan layout bentuk ini tak lepas dari
kekurangan, antara lain yaitu perlunya
memiliki ruangan yang sangat luas karena
bentuknya yang berkamar-kamar sehingga
akan memakan cukup ruang, karyawan sulit
diawasi, komunikasi antar karyawan akan
berkurang, biaya yang dibutuhkan akan
lebih besar, kemungkinan karyawan
berperilaku negative, tidak lancarnya arus
komunikasi, dan tingkat kemalasan
meningkat.
Berikut adalah contoh dari bentuk
layout tertutup :
berkomunikasi dan bisa melihat karyawan
lain tanpa terhalang sekat yang berkamarkamar. Layout kantor landscape ini dibuat
untuk meminimalisir kekurangan yang ada
di layout kantor terbuka dan layout kantor
tertutup, sehingga layout kantor ini
merupakan perpaduan dari kelebihan
keduanya. Pada layout landscape ini,
penataan meja kantor disusun berdasarkan
kelompok kerja dan secara individual.
Semua karyawan dikelompokan sesuai
bagian-bagian dan tugasnya. Kantor yang
menggunakan layout landscape diantaranya
call center, ruangan dosen, dll.
Berikut adalah contoh dari bentuk
layout landscape :
3. Layout Lanscape
Layout kantor landscape adalah suatu
bentuk kantor yang didesaign hampir mirip
dengan layout terbuka, hanya saja pada
layout landscape diberi sekat atau pembatas
yang berukuran sekitar 1m -1,5m antara
karyawan satu dengan yang lainnya
sehingga antar karyawan masih bisa
7
Jurnal Manajemen Kantor
Januari 2018
Prinsip-Prinsip dalam Penataan Layout
Kantor
Dalam penataan layout kantor, ada
beberapa prinsip atau pedoman yang harus
diperhatikan antara lain :
1. Penataan layout kantor dirancang agar
pada pelaksanaannya seuatu pekerjaan
menempuh alur atau jarak sependekpendeknya.
2. Kegiatan kantor harus berjalan selancar
mungkin.
3. Seluruh ruangan di kantor digunakan
seefektif dan seefisien mungkin untuk
kepentigan pekerjaan.
4. Ruangan kerja yang bersifat flexible.
5. Bagian yang sering dikunjungi tamu,
maka lokasinya harus ditempatkan
didekat pintu utama atau ditempat yang
mudah
dikunjungi
agar
tidak
mengganggu
kelangsungan
kerja
karyawan yang lainnya.
6. Bagian atau orang-orang yang memiliki
kepentingan yang sama dan saling
berhubungan,
maka
harus
dikelompokan menjadi sat atau saling
berdekatan.
7. Bagian ketatausahaan perusahaan
alangkah baikya ditempatkan ditengahtengah agar dapat terjangkau oleh
semua bagian.
8. Pekerjaan yang menghasilkan suara
yang berisik sebaiknya ditempatkan
ditempat yang jauh dari bagian-bagian
lain.
9. Ruangan
pimpinan
sebaiknya
ditempatkan dekat dengan para
bawahannya agar mempermudah dalam
pengawasan.
10. Perlu adanya lorong utama yang
digunakan sebagai jalan untuk lalu
lintas di perusahaan tersebut yang
memiliki lebar minimal 1,2m, lorong
tambahan yang lebarnya sekitar 0,9m,
dan lebar antar meja minimal 0,6-0,9m
agar memiliki cukup ruang untuk kursi.
Penyusunan Meja Kerja
Penyusunan meja kerja sangatlah
penting, tetapi penyusunan tu sendiri harus
bergantung pada bentuk layout apa yang
digunakan oleh perusahaan tersebut. Ada
beberapa bentuk meja kerja yang dapat disusun,
diantaranya adalah :
Bentuk Kelas, dimana semua karyawan
duduk dimeja kantor yang penataannya
mirip dengan meja-meja yang ada
dikelas dimana setiap karyawan
membelakangi karyawan lainnya.
Bentuk L, dimana meja kerja para
karyawan disusun seperti huruf L.
Bentuk U, dimana meja kerja para
karyawan disusun seperti huruf U.
8
Jurnal Manajemen Kantor
Januari 2018
Selain bentuk-bentuk tersebut, meja
kerja juga dapat dirancang sekreatif
mungkin dengan bentuk apapun, bisa
saja berbentuk huruf T, meja bundar,
atau yang lainnya.
sedang melaksanakan meeting. Ada beberapa
bentuk dari penyusunan meja meeting, antara
lain :
Bentuk U
Bentuk Bundar
Bentuk V
Penyusunan Meja Meeting
Selain penyusunan meja kerja, adapula
penyusunan meja meeting yang tak kalah
pentingnya dengan penyusunan meja kerja.
Penyusunan meja meeting ini bertujuan agar
terciptanya kenyamanan bagi sesorang yang
Bentuk Seperti Panggung Bioskop,
bentuk setengah bundar, bentuk kelas,
dan bentuk perahu.
9
Jurnal Manajemen Kantor
Januari 2018
Sumber cahaya alami didapatkan dari
cahaya matahari, sedangkan cahaya buatan
didapatkan dari hasil buatan manusia,
seperti lilin, lampu, dll. Cahaya buatan
memiliki 3 jenis, yaitu cahaya langsung,
cahaya tidak langsung, dan cahaya setengah
tak langsung.
Ciri-ciri dari pencahayaan yang baik
diantaranya adalah intensitas cahaya yang
cukup atau terang, cahaya yang digunakan
tidak menyilaukan mata para karyawan,
kontrasnya tidak tajam, pencahayaan
merata ke seluruh ruangan tanpa ada
bayangan atau berkedip-kedip, dan tidak
menimbulkan getaran atau cahaya yang
bergelombang.
Penggunaan cahaya di setiap ruangan
berbeda-beda tergantung pada fungsi dari
ruangan itu sendiri. Pencahayaan yang
digunakan
untuk
ruangan
yang
membutuhkan pengelihatan dan konsentrai
yang sederhana seperti loby, resespsionis,
toilet, lorong, dan tangga dapat
menggunakan lampu sebesar 5-10 watt saja.
Untuk ruangan yang membutuhkan
pengelihatan dan konsentrasi yang agak
tajam seperti ruangan arsip, ruangan
meeting,
ruang
pustaka
sebaiknya
menggunakan lampu sebesar 40-50 watt.
Untuk ruangan yang membutuhkan
pengelihatan dan konsentrasi yang lebih
tajam seperti ruangan tulis, ruangan baca,
ruangan surat menyurat menggunakan
lampu berukuran 50-70 watt. Dan untuk
ruangan
yang
memiliki
tingkat
pengelihatan dan konsentrasi yang sangat
tajam serta tulisan atau huruf yang kecil
seperti ruangan gambar, ruangan keuangan,
ruang perencanaan, alangkah baiknya jika
menggunakan lampu berukuran 100 watt.
Penyebab Penataan Ulang Layout Kantor
Setiap perusahaan ada kalanya
melakukan perubahan ulang pada layout
kantornya. Ada beberapa hal yang menjadi
alasan untuk melakukan hal tersebut,
diantaranya :
1. Berkurang atau bertambahnya karyawan di
perusahaan yang bersangkutan.
2. Adanya penambahan, penggantian, atau
pengurangan perabor=t dan perlengkapan
kantor lainnya.
3. Adanya perubahan fungsi baik kualitas
maupun kuantitasnya.
4. Adanya perubahan pada proses kerja suatu
bagian di perusahaan.
5. Bisa jadi dikarenakan layout yang sedang
digunakan sudah lama tidak diubah.
Peninjauan ulang pada layout kantor ini
perlu dilaksanakan. Peninjauan itu sendiri
dilakukan sekitar 2-3 tahun lamanya. Alangkah
baiknya jika perubahan layout kantor tidak
sering dilakukan, karena hal tersebut cukup
memakan waktu dan biaya.
Faktor yang Mempengaruhi Kondisi Kantor
Ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi kondisi kantor, seperti cahaya,
suhu, udara, warna, corak gedung, suara,
hingga budaya yang ada di kantor tersebut.
Semua hal itu harus diperhatikan oleh pihak
perusahaab demi terciptanya kondisi kantor
yang baik, aman, dan nyaman. Berikut adalah
penjelasan dari faktor-faktor tersebut :
a. Cahaya
Pencahayaan yang cukup dan tepat di
suatu ruangan dapat membantu para
karyawan
dalam
mengerjakan
pekerjaannya, pencahayaan yang baik dan
tepat pul dapat mengurangi kelelahan mata
para karyawan dan memberikan efek
nyaman bagi karyawan yang melakukan
pekerjaannya. Sumber cahaya terdapat dari
dua sumber, yaitu sumber alami dan buatan.
b. Warna
Warna sangat berpengaruh bagi
emosional seseorang. Setiap warna
memiliki efek emosional yang berbeda10
Jurnal Manajemen Kantor
Januari 2018
beda. Warna yang tepat dapat memberikan
rasa nyaman kepada para karyawan dan bisa
juga meningkatkan efektivitas dan
produktivitas kerja karyawan. Warna ini
dibagi menjadi 3 kelompok dasar, yaitu :
• Merah, yang dapat memberikan kesan
panas, gejolak, semangat, dan gigih.
Maka warna ini dapat digunakan untuk
membangkitkan semangat karyawan
dalam bekerja.
• Kuning, dapat memberikan kesan
kehangatan seperti matahari, gembira,
riang, dan dapat menghilangkan
perasaan tertekan pada karyawan.
Penerapan warna ini sangat cocok untuk
diterapkan di ruangan yag tidak
mendapatkan cahaya matahari dan
diruangan
yang
karyawannya
melakukan pekerjaan dibawah tekanan
sehingga menimbulkan kesan riang dan
gembira saat bekerja.
• Biru, adalah warna yang menimbulkan
kesan tenang, tentram, dan nyaman.
Warna ini cocok untuk digunakan
diruangan
yang
membutuhkan
konsentrasi yang tinggi agar dapat
menimbulkan
kesan
tenang,
mengurangi ketegangan otot, dan
mengurangi stress. Akan tetapi,
penggunaan warna biru yang berlebihan
dapat juga menimbulkan rasa tertekan
bagi para karyawan tersebut. Jadi
sebaiknya gunakanlah warna biru
secukupnya, atau bisa di padukan
dengan warna lainnya.
bisa jadi kesehatan fisik, kesehatan mata
ataupun kesehatan mentalnya.
c. Udara
Kondisi fisik para karyawan dapat
dipengaruhi oleh udara di sekitarnya karena
udara
merupakan
faktor
yang
mempengaruhi rasa nyaman para karyawan.
Suhu udara yang baik bagi tubuh untuk
bekerja yaitu berkisar 20oC – 25oC. Apabila
karyawan kurang mendapatkan udara, maka
hal tersebut akan memicu terjadinya stress
pada karyawan.
Udara tersebut dapat dikendalikan
dengan beberapa cara, diantaranya adalah:
Pembuatan ventilasi udara yang cukup
sehingga sirkulasi udara dari ruangan ke
luar ruangan dapat berjalan baik dan
lancar.
Penggunaan kipas angina untuk
membantu kelancaran sirkulasi udara
diruangan kerja.
Pemasangan AC ataupun penghangat
ruangan.
Pemakaian pakaian kerja yang tepat
juga dapat berpengaruh terhadap
keberlangsungan kerja karyawan.
Pakailah pakaian sesuai dengan suhu
udara dilingkungan kerja.
d. Suara
Suara adalah hal yang sangat
berpengaruh terhadap pendengaran para
karyawan, telebih jika suara tersebut
menimbulkan kebisingan. Hal tersebut
dapat mengganggu pendengaran dan
mengganggu konsentrasi para karyawan
sehingga menimbulkan rasa kurang nyaman
yang
dapat
berpengaruh
terhadap
efektivitas dan produktivitas karyawan. Hal
tersebut juga dapat memicu perasaan stress
pada karyawan.
Suara
bising
tersebut
dapat
dikendalikan dengan beberapa cara, seperti:
Pemantulan cahaya yang dipantulkan
oleh warna berbeda-beda. Warna yang
persentase pemantulan cahayanya paling
tinggi yaitu warna putih sebesar 86%, dan
persentase pemantuan cahaya paling rendah
yaitu warna hijau tua dengan persentas
sebesar 10%. Apabila penerapan warna
pada ruangan kurang tepat, maka akan
berdampak bagi kesehatan para karyawan,
11
Jurnal Manajemen Kantor
Januari 2018
➢ Penggunaan design ruangan yang dapat
meredam suara, seperti penggunaan
karpet, penggunaan lantai kayu,
penggunaan lapisan dinding dari bahan
kayu atau melapisinya dengan kain dan
busa-busa, membuat langit-langit dari
bahan kayu, dan lain-lain.
➢ Penempatan peralatan kantor yang
menimbulkan suara gaduh di tempat
yang jauh dari bagian atau unit lainnya
juga ditempatkan ditempat yang telah
memiliki peredam suara, sehingga tidak
mengganggu aktivitas para karyawan
lainnya.
➢ Gunakanlah perabotan yang terbuat dari
bahan yang mampu meredam suara,
seperti kayu, kain dan lain-lain.
pihak-pihak
tersebut.
yang ada
di
perusahaan
KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan sebelumnya,
dapat ditarik kesimpulan bahwa efektivitas
kerja karyawan dapat dipengaruhi oleh salah
satu faktor yaitu layout kantor yang digunakan
dalam perusahaan. Penataan layout kantor
yang baik dapat memberikan pengaruh yang
besar terhadap efektivitas karyawan dalam
bekerja. Tak hanya itu, layout kantor juga dapat
memberikan kesan positif dari pihak lain.
Suasana kantor yang nyaman, tenang dan
menyenangkan dapat meningkatkan efektivitas
kerja karyawan yang nantinya juga akan
berpengaruh terhadap produktivitas kerja.
Penerapan bentuk layout yang tepat harus
mempertimbangkan beberapa hal, seperti lokasi
kantor, luas ruangan, cahaya, warna, suhu,
suara dan budaya yang ada di kantor. Selain itu,
mempertimbangkan prinsip-prinsip penataan
layout juga merupakan hal yang penting yang
harus dilakukan untuk menciptakan layout
kantor yang baik.
Oleh karena itu diharapkan setiap
perusahaa menaruh perhatian lebih terhadap
penataan layout kantor demi kelangsungan
perusahaan dan demi terciptanya efektivitas
dan produktivitas kerja karyawan. Semakin
baik perencanaan dan pelaksanaanya, maka
efektivitas dan produktivitas karyawan pun
akan meningkat lebih baik. Tidak hanya itu,
penataan layout yang baik pun
dapat
memberikan kontribusi yang baik untuk
perusahaan, baik itu secara kuantitas, kualitas
maupun waktu.
e. Budaya
Budaya adalah sebuah perilaku atau
kebiasaan yang turun temurun dan juga
berkembang disuatu lingkungan tertentu
yang ada dalam lingkungan kerja,
lingkungan bermain atau lingkungan
keluarga. Budaya dalam bekerja biasanya
terbentuk oleh kebersamaan, namun dapat
juga berawal dari pimpinan yang didukung
oleh bawahannya. Contoh dari budaya
misalnyam budaya ramah, tepat waktu,
rapih dalam bekerja maupun berpakaian,
menjaga kebersihan, dan lain-lain.
Dalam lingkungan kerja, perlu adanya
penciptaan budaya yang baik, sehat,
nyaman,
ramah,
dan
demokrasi.
Terciptanya budaya tersebut dipengaruhi
oleh elemen-elemen yang ada di perusahaan
tersebut. Budaya juga akan sangat
berpengaruh kepada efektivitas dan
produktivitas para karyawan, karena jika
budaya di perusahaan tersebut tidak baik
maka akan berdampak pada mental dan
kenyamanan
karyawan.
Sehingga
penciptaan budaya yang baik harus
dilaksanakan oleh seluruh elemen atau
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, W., & Yuniarsih, T. (2017).
Dampak Tata Ruang Kantor Terhadap
Efektivitas Kerja Pegawai Dinas
Pendidikan
Kota
Bandung.
12
Jurnal Manajemen Kantor
Januari 2018
JurnalPendidikan
Perkantoran, I, 1-8.
Sedarmayanti. (2001). Sumber Daya Manusia
dan Produktivitas Kerja. Bandung: CV
Mandar Maju.
Manajemen
Ardhya, R. (2016). Pengaruh Tata Ruang
Kantor Terhadap Kinerja Karyawan PT.
Tempo Group Cabang Surabaya 2 . 115.
Sukoco, B. M. (2007). Manajemen
Administrasi Perkantoran Modern.
Jakarta: Erlangga.
Suratno, A., & Yuana , M. (2014). Pengaruh
Penataan Layout Kantor Terhadap
Efektivitas Kerja Karyawan Bagian
Umum Dan Kepegawaian Pada Dinas
Perindustrian
Dan
Perdagangan
Propinsi Jawa Tengah. 22, 74-82.
Armiati. (2015). Meningkatkan Efektivitas
Kerja Pegawai Melalui Penataan
Layout Kantor . 334-343.
Chaniago, H. (2013). Manajemen Kantor
Kontemporer. Bandung : CV Akbar
Limas Perkasa.
Dawati, M. R. (2012). Pengaruh Tata Ruang
Kantor dan Gaya Kepemimpinan
Terhadap Semangat Kerja Pegawai di
Kantor Badan Kepegawain Daerah
(BKD) Kabupaten Sijunjung. 1-9.
Evianty, F. (2009). Manajemen Perkantoran.
Bandung: PKN LPKI.
Ford, R. (1990). Manajemen Perkantotan
Modern. Jakarta: Bina Putra Aksara.
Gie, T. L. (2009). Administrasi Perkantoran
Modern. Yogyakarta: Liberty.
Laksmi, & dkk. (2008). Managemen
Perkantoran Modern. Jakarta : Penaku.
Moekijat. (2002). Manajemen Perkantoran.
Bandung: Mandar Maju.
Moekijat. (2002). Tata Laksana
Bandung: Mandar Maju.
Rasto.
Kantor.
(2015). Manajemen Perkantoran
Paradigma Baru. Bandung : Alfabeta.
Sedamaryanti, & dkk. (2014). Pengaruh Tata
Ruang Kantor Terhadap Kinerja
Pegawai
Dinas
Tenaga
Kerja
Transmigrasi Sosial Kota Cimahi.
Jurnal Ilmu Administrasi, XI, 501-510.
13