07.02.2. Presentasi Profesional
G
KOMUNIKASI EFEKTIF MENGAPRESIASI TEKS MENULIS PUISI DAN DRAMA
PEDAGOGI
(2)
PROFESIONAL:
(3)
Brainstorming
(Curah Pendapat)
Apa masalah yang dihadapi
Bapak dan Ibu dalam pembelajaran menulis puisi?
Apa masalah yang dihadapi
Bapak dan Ibu dalam pembelajaran
mengapresiasi teks drama?
Apa masalah yang dihadapi
Bapak dan Ibu dalam pembelajaran menulis puisi?
Apa masalah yang dihadapi
Bapak dan Ibu dalam pembelajaran
(4)
Tujua
n
Setelah melaksanakan pembelajaran, peserta diklat
diharapkan dapat
meningkatkan keterampilan
mengapresiasi karya sastra secara reseptif dan
produktif dengan mengintegrasikan karakter
religius, nasionalis, gotong royong, dan
(5)
Indikator Pencapaian
Kompetensi
1. Menulis Puisi Indonesia
(6)
Materi 1: Menulis Puisi
Pengertian dan Jenis
Puisi
Langkah-langkah
Menulis Puisi
(7)
Pengertian Puisi
1. Puisi adalah salah satu cabang sastra yang menggunakan kata-kata sebagai media penyampaian untuk membuahkan ilusi dan imajinasi, seperti halnya lukisan yang menggunakan garis dan warna dalam menggambarkan gagasan pelukisnya (Mc. Caulay).
2. Puisi merupakan ungkapan pikiran yang bersifat musikan (Thomas Caelyle).
3. Puisi sebagai bentuk pengucapan bahasa yang ritmis, yang
mengungkapkan pengalaman intelektual yang bersifat imajinatif dan emosional (Clive Sansom).
4. Puisi adalah kebenaran (T. S. Elliot).
5. Puisi adalah ekspresi bahasa yang kaya dan penuh daya pikat (James Reeves).
(8)
Jenis Puisi Berdasarkan Waktu
Kemunculannya
Puisi Lama
Puisi Baru
Puisi
Modern
mantra, bidal,
pantun,
karmina, talibun, seloka, gurindam, syairmantra, bidal,
pantun,
karmina, talibun, seloka, gurindam, syair(9)
Pengertian Pantun
Pantun merupakan puisi melayu lama asli
indonesia yang terdiri atas sampiran dan isi
dengan rima a-b-a-b.
Kata “Pantun” berasal dari bahasa Jawa kuno
yaitu
tuntun
, yang berarti mengatur atau
menyusun.
Pantun adalah sebuah karya yang tidak hanya
memiliki rima dan irama yang indah, namun juga
mempunyai makna yang penting.
(10)
Struktur Pantun
No. Struktur Teks Pantun
1 Baris Empat baris dalam satu bait 2 Kata 4-8 kata, 8-12 suku kata 3 Rima Akhir a-b-a-b
4 Sampiran 1) Apa guna orang bertenun
2) Untuk membuat pakaian adat 5 Isi 1) Apa guna orang berpantun
2) Untuk memberi petuah amanat 6 Ide Berpantun berguna untuk memberi
petuah dan amanat
(11)
Macam-Macam Pantun Macam-Macam Pantun
Berdasarkan Siklus Kehidupan
(Usia)
1.Pantun Anak-anak 2.Pantun Orang Muda 3.Pantun Orang Tua
Berdasarkan Isinya
1.Pantun jenaka 2.Pantun nasihat 3.Pantun teka-teki 4.Pantun kiasan
(12)
Hal-hal
yang harus diperhatikan dalam
menulis pantun
1.Membuat topik atau tema
2.Membuat isi
3.Membuat sampiran
4.Menghitung jumlah suku kata
setiap baris
(13)
Langkah-Langkah Menulis Pantun
1. Menyiapkan bagian isi, buatlah terlebih dahulu
baris ketiga dan keempat.
2. Perhatikanlah rima yang muncul pada akhir baris
ketiga dan keempat lalu cari kata-kata yang
berbunyi sama untuk kita gunakan dalam baris
sampiran!
3. Bunyi akhir kata pada baris ketiga gunakanlah
untuk baris pertama!
4. Bunyi akhir kata pada baris keempat gunakanlah
untuk kata akhir pada baris kedua!
(14)
Langkah-Langkah Menulis Puisi
1.Menentukan tema
2.Membuat pohon kata
3.Menulis kata
4.Memilih diksi yang tepat
5.Menggunakan rima
6.Memilih gaya bahasa
(15)
Materi 2: Mengapresiasi Teks Drama
Pengertian Apresiasi
Drama
Megapresiasi Drama sebagai Karya Sastra
Tingkat-Tingkat
Apresiasi
Drama
Jenis-Jenis Apresiasi
Drama
Unsur-Unsur
Drama
(16)
Pengertian Apresiasi Drama
1. Apresiasi mengandung makna pengenalan melalui perasaan atau kepekaan batin, dan pengakuan terhadap nilai-nilai
keindahan yang diungkapkan pengarang (Aminudin).
2. Apresiasi sastra adalah penaksiran kualitas karya sastra serta pemberian nilai yang wajar kepadanya berdasarkan
pengamatan dan pengalaman yang jelas, sadar, serta kritis (Henry Guntur Tarigan).
3. Apresiasi drama berkaitan dengan kegiatan yang ada sangkut pautnya dengan drama, yaitu mendengar dan berakting
dengan penuh penghayatan yang sungguh-sungguh (Herman J. Waluyo).
(17)
Pendekatan dalam mengapresiasi drama
1. Pendekatan dari segi fungsi 2. Pendekatan derajat peristiwa 3. Pendekatan terhadap tema
4. Pendekatan terhadap drama yang berkaitan dengan segi aliran karya sastra, misalnya realisme, naturalisme, dan
ekspresionism
(18)
Tingkatan dalam apresiasi drama
1. Pembaca yang telah dapat merasakan karya sastra itu sesuatu yang hidup, dengan pelaku-pelakunya yang mengagumkan. 2. Pembaca yang telah dapat melihat dalamnya perasaan.
3. Pembaca yang telah dapat membandingkan satu drama dengan yang lain dan dapat memberikan pendapatnya mengenai satu karya, juga telah dapat membaca karya yang lebih sukar dengan kenikmatan.
4. Pembaca yang telah dapat melihat keindahan susunan dialog, setting simbolis, pemakaian kata-kata yang berirama yang
disajikan oleh sastrawan, telah mampu memberi respons pada daya sastra yang merangsang mereka berpikir dan memberi respons pada seni yang disajikan sastrawan.
(19)
Jenis Apresiasi Drama
1.Apresiasi Langsung
(20)
Unsur Intrinsik Drama
1. Tokoh
2. Penokohan alur 3. Setting/latar 4. Sudut Pandang 5. Gaya Bahasa 6. Tema
(21)
Unsur Ekstrinsik Drama
1.Pimpinan produksi
2.Sutradara
3.Tim Kreatif
4.Make up
5.Tata Busana / Kostum
6.Sound system
7.Organisasi pendukung lainnya dalam
pementasan suatu drama
(22)
No. Kode LK
Nama LK
1 LK-1.1 Konsep Pantun
2 LK-1.2 Melengkapi Pantun Rumpang 3 LK-1.3 Menulis Pantun
4 LK-1.4 Konsep Puisi
5 LK-1.5 Membuat Puisi secara Berantai 6 LK-1.6 Membuat Puisi secara Mandiri 7 LK-2.1 Konsep Apresiasi Drama
Untuk lebih memahami materi pada Modul G silakan
Bapak dan Ibu mengerjakan LK berikut ini!
Aktivitas
Pembelajaran
LK Menulis Puisi LK Menulis Puisi
(23)
LK Mengapresiasi Teks Drama
8 LK-2.2 Mengapresiasi Teks Drama secara Berkelompok
9 LK-2.3 Mengapresiasi Teks Drama dari Unsur Intrinsik dan Unsur Ekstrinsik secara Mandiri
10 LK-2.4 Menyusun Soal Apresiasi Teks Drama
No. Kode LK
(24)
Latih
an
Setelah Bapak dan Ibu mengkaji Modul G
silakan kerjakan evaluasi pada halaman
89-97 dengan penuh tanggung jawab dan
percaya diri!
(25)
Pada dasarnya bahasa puisi mengandung irama dan kiasan. Ciri puisi juga
tampak dari wujud puisi tersebut dan bahasa yang dipergunakannya. Wujud puisi meliputi bentukberbait, letak tertata ke bawah, tidak terlalu mementingkan
ejaan, serta diksi yang dipilih cenderung bermakna konotatif.
Apresiasi drama dapat dilakukan dengan memahami drama secara mendalam, merasakan cerita yang ditayangkan, serta mampu menyerap dan mengkaji nilai-nilai ekstrinsik dan intrinsik yang terkandung dalam drama. Selain itu, apresiasi juga dapat dilakukan dengan menghargai drama sebagai seni dengan kelebihan dan kelemahannya dari teks yang dibuat atau dari jalan main pementasan drama.
Fasilitator memberikan penguatan terhadap materi yang masih dianggap perlu penjelasan.
Penguat
an
(26)
(1)
Unsur Ekstrinsik Drama
1.Pimpinan produksi
2.Sutradara
3.Tim Kreatif
4.Make up
5.Tata Busana / Kostum
6.Sound system
7.Organisasi pendukung lainnya dalam
pementasan suatu drama
(2)
No.
Kode
LK
Nama LK
1
LK-1.1
Konsep Pantun
2
LK-1.2
Melengkapi Pantun Rumpang
3
LK-1.3
Menulis Pantun
4
LK-1.4
Konsep Puisi
5
LK-1.5
Membuat Puisi secara Berantai
6
LK-1.6
Membuat Puisi secara Mandiri
7
LK-2.1
Konsep Apresiasi Drama
Untuk lebih memahami materi pada Modul G silakan
Bapak dan Ibu mengerjakan LK berikut ini!
Aktivitas
Pembelajaran
LK Menulis Puisi
(3)
LK Mengapresiasi Teks Drama
8
LK-2.2
Mengapresiasi Teks Drama secara Berkelompok
9
LK-2.3
Mengapresiasi Teks Drama dari Unsur Intrinsik dan
Unsur Ekstrinsik secara Mandiri
10
LK-2.4
Menyusun Soal Apresiasi Teks Drama
No.
Kode
LK
(4)
Latih
an
Setelah Bapak dan Ibu mengkaji Modul G
silakan kerjakan evaluasi pada halaman
89-97 dengan penuh tanggung jawab dan
percaya diri!
(5)
Pada dasarnya bahasa puisi mengandung irama dan kiasan. Ciri puisi juga
tampak dari wujud puisi tersebut dan bahasa yang dipergunakannya. Wujud puisi meliputi bentukberbait, letak tertata ke bawah, tidak terlalu mementingkan
ejaan, serta diksi yang dipilih cenderung bermakna konotatif.
Apresiasi drama dapat dilakukan dengan memahami drama secara mendalam, merasakan cerita yang ditayangkan, serta mampu menyerap dan mengkaji nilai-nilai ekstrinsik dan intrinsik yang terkandung dalam drama. Selain itu, apresiasi juga dapat dilakukan dengan menghargai drama sebagai seni dengan kelebihan dan kelemahannya dari teks yang dibuat atau dari jalan main pementasan drama.
Fasilitator memberikan penguatan terhadap materi yang masih dianggap perlu penjelasan.
Penguat
an
(6)