Contoh Proposal pengajuan rehab gedung pengajuan sarana dan ruang kelas baru BAB I III (ok)

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bahasa Arab merupakan mata pelajaran yang membutuhkan pengembangan pikiran dalam berkomunikasi lisan dan tulisan, untuk mengungkap dan memahami informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya. Area pelajaran utama dalam pelajaran bahasa Arab meliputi empat keterampilan yaitu: mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan tersebut haruslah seimbang demi tercapainya tujuan pembelajaran bahasa Arab, karena satu sama lain saling mempengaruhi. Misalnya, keterampilan mendengarkan memberikan konstribusi terhadap perkembangan kemampuan berbicara, dan sebaliknya pada gilirannya kedua kemampuan tersebut akan diperkuat oleh kemampuan membaca. Keterampilan menulis memberikan konstribusi pada keterampilan membaca dalam bentuk teks, begitu juga kemampuan mendengar, berbicara dan membaca sangat berpengaruh pada keterampilan menulis.

Keterampilan membaca adalah salah satu keterampilan yang sangat urgen di dalam pelajaran bahasa Arab. Di dalam keterampilan membaca ini, ada 2 aspek yang menjadi titik sentralnya, pertama, mengenal symbol-simbol tertulis. Dan kedua, memahami isi tulisan (karangan). Yang dimaksud mengenal simbol-simbol tertulis adalah siswa dikenalkan alfabet Arab terlebih dahulu, sebab system penulisannya berbeda dengan alfabet latin. Sedangkan yang dimaksud dengan memahami isi tulisan adalah memperkenalkan siswa terhadap makna kata-kata


(2)

baru dari bacaan tersebut. (Zulhannan, 2005:10). Adapun kemampuan keterampilan membaca siswa dapat diketahui melalui indikator sebagai berikut; (1) siswa mampu melafalkan huruf hijaiah dengan makhroj yang sesuai dengan kaidah, (2) siswa mampu melafalkan kata, frase dan kalimat dengan baik dan benar, (3) siswa mampu menjawab pertanyaan/latihan tentang makna kata dan kalimat serta kandungan yang terdapat dalam teks tulis/qira’ah sederhana, dan (4) siswa mampu menjelaskan gagasan yang terdapat dalam teks tulis sederhana.

Melalui observasi awal pada kelas VII di MTs Darul Amanah Kalianda, ditemukan bahwa:

1. Ada 81,48 % (22 dari 27 siswa) mampu melafalkan huruf hijaiah, kata, kalimat dan wacana tertulis dengan baik dan benar. Dan 18,52% (5 dari 27 siswa) berkemampuan sedang. Ini artinya bahwa secara umum siswa telah menguasai kompetensi dasar dalam keterampilan membaca yang pertama (mengenal symbol-simbol tertulis) yaitu ditandai dengan telah terpenuhinya indikator; (1) melafalkan huruf hijaiah dengan makhroj yang sesuai dengan kaidah, (2) melafalkan kata, frase dan kalimat dengan baik dan benar.

2. Ketika dilakukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan memahami isi tulisan arab, nilai rata-rata kelas hanya 30,33. Ini berarti bahwa secara umum siswa belum menguasai kompetensi dasar dalam keterampilan membaca yang kedua (memahami isi tulisan) yaitu ditandai dengan belum terpenuhinya indikator; (1) menjawab pertanyaan/latihan tentang makna kata dan kalimat serta kandungan yang terdapat dalam teks tulis/qira’ah


(3)

sederhana, (2) menjelaskan gagasan yang terdapat dalam teks tulis sederhana.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa masalah mendasar yang ada di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Darul Amanah Kalianda, Lampung Selatan terutama kelas VII terkait keterampilan membaca adalah rendahnya kemampuan siswa untuk memahami wacana tertulis dalam bentuk paparan atau dialog sederhana pada mata pelajaran bahasa Arab. Akibatnya secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap jenis keterampilan bahasa yang lain.

Berdasarkan observasi diketahui bahwa faktor penyebab rendahnya kemampuan keterampilan membaca siswa adalah (1) siswa cenderung meremehkan dan tidak menganggap penting pelajaran bahasa Arab, (2) siswa tidak terbiasa membaca tulisan atau bacaan dalam bahasa Arab, dan (3) kurangnya penggunaan metode atau media yang sesuai dalam pembelajaran bahasa Arab.

Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan metode al-Qira’ah untuk mencoba menyelesaikan masalah tersebut. Karena metode ini memiliki beberapa kelebihan, diantaranya; (1) dapat menambah kemampuan siswa di dalam membaca teks-teks bahasa yang dipelajari (bahasa Arab). Maksudnya siswa yang sudah memiliki basis membaca, dengan menggunakan metode ini akan lebih lancar dan memadai, (2) metode ini memberikan kesempatan yang besar terhadap siswa untuk meningkatkan kemampuannya ketingkat yang lebih tinggi. Walaupun metode ini memiliki beberapa kelemahan, diantaranya; (1) keberhasilan metode ini sangat tergantung kepada ada tidaknya buku bacaan dan (2) metode ini kurang tepat diterapkan sepenuhnya terhadap siswa yang tidak memiliki basis membaca


(4)

tulisan Arab (Zulhannan, 2005:10). Kedua titik lemah dari metode ini telah terjawab dengan (1) pihak madrasah yang telah menyediakan buku paket bahasa Arab untuk para siswa dan (2) manyoritas siswa kelas VII telah menguasai kompetensi dasar dalam keterampilan membaca yang pertama (mengenal symbol-simbol tertulis).

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan pengamatan dari latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan suatu masalah, yakni: “Apakah penerapan metode al-Qira’ah dapat meningkatkan keterampilan membaca pada pelajaran bahasa Arab siswa kelas VII semester genap di MTs Darul Amanah Kalianda, Lampung Selatan”.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah metode al-Qira’ah dapat meningkatkan keterampilan membaca pada pelajaran bahasa Arab siswa kelas VII semester genap di MTs Darul Amanah Kalianda, Lampung Selatan. 1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti

Menambah keyakinan bahwa metode ini dapat diaplikasikan di kelas dan memperoleh pengalaman dalam mengerjakan dan menyusun tulisan dalam bentuk karya ilmiah.


(5)

Meningkatkan kemampuan dalam memahami wacana tertulis dalam bentuk paparan atau dialog sederhana pada mata pelajaran bahasa Arab, sehingga diharapkan dapat meningkatkan prestasi siswa.

3. Bagi Sekolah

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sangat diperlukan oleh guru dalam memperbaiki kekurangan-kekurangan serta hal-hal yang menjadi masalah dalam pembelajaran. Dengan adanya penelitian ini diharapkan sekolah akan memperbaiki kekurangan-kekurangan tersebut serta dapat memecahkan masalah yang terjadi di dalam pembalajaan.

1.5. Batasan Masalah

Agar tidak terjadi salah penafsiran dalam menanggapi permasalahan maka penelitian ini dibatasi dengan ruang ligkup sebagai berikut:

1. Membaca pada pelajaran bahasa Arab adalah salah satu keterampilan yang terdapat dalam mata pelajaran bahasa Arab (yang terdiri dari keterampilan mendengar, berbicara, membaca, dan menulis).

2. Membaca pada pelajaran bahasa Arab yang dimaksud pada penelitian ini adalah keterampilan membaca yang kedua (memahami isi tulisan).

3. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode al-Qira’ah, yaitu metode yang dipakai dalam pembelajaran dan melatih keterampilan membaca tulisan Arab.


(6)

BAB II

KERANGKA TEORITIS

2.1. Kajian Teori

2.1.1. Metode al-Qira’ah

Metode (Ath-Thariqah) secara etimologis adalah jalan, cara, sistem, madzhab, aliran, haluan, keadaan, tiang tempat berteduh, orang mulia, goresan (garis pada sesuatu). Sedangkan pengertian metode (Ath-Thariqah) secara terminologi adalah teknik guru dalam menyajikan materi pelajaran ketika terjadi proses pembelajaran. (Zulhannan, 2005:14). Menurut kamus besar bahasa Indonesia metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Kendati demikian tidak ada metode yang paling baik dan ideal di dalam pembelajaran bahasa sebagaimana juga tidak ada satu metode yang dapat digunakan dan cocok untuk semua situasi dan kondisi pembelajaran bahasa.

Metode al-Qira’ah diajarkan bagi sekolah-sekolah yang bertujuan mengajarkan dan melatih keterampilan membaca dalam bahasa asing. Yang mana tujuan pembelajaran bahasa Arab hendaknya dapat ditargetkan dan dapat direalisasikan dalam waktu yang tersedia, seperti mentargetkan keterampilan membaca yang harus dicapai dalam jangka waktu tertentu. Tujuan prioritas metode ini adalah agar siswa mahir membaca teks-teks yang berbahasa Arab secara maksimal dan memadai. Selain itu, sebagaimana metode yang lain,


(7)

metode al-Qira’ah pun tidak lupun dari kelemahan, disamping memiliki keistimewaan tersendiri.

a. Keistimewaan dan kelemahan metode al-Qira’ah

1. Keistimewaan metode al-Qira’ah

- Metode ini dapat menambah kemampuan siswa di dalam membaca teks-teks bahasa yang dipelajari (bahasa Arab). Maksudnya siswa yang sudah memiliki basis membaca, dengan menggunakan metode ini akan lebih lancar dan memadai.

- Metode ini memberikan kesempatan yang besar terhadap siswa untuk meningkatkan kemampuannya ketingkat yang lebih tinggi, sekaligus memungkinkan mereka untuk mempelajari teks bacaan yang tingkat kesulitannya berbeda.

2. Kelemahan metode al-Qira’ah

- Keberhasilan metode ini sangat bergantung kepada ada tidaknya buku bacaan.

- Metode ini kurang tepat diterapkan terhadap siswa yang tidak memiliki basis membaca tulisan Arab.

b. Efektifitas aplikasi metode al-Qira’ah

1. Siswa dilatih mengucapkan

sistem bunyi bahasa secara intensif dan dilatih untuk membiasakan mendengar kalimat-kalimat sederhana serta mengucapkannya. Kebiasaan mendengar dimaksudkan untuk membantu siswa lancar membaca teks.


(8)

2. Membaca teks. Teks-teks yang dipakai di dalam mengajarkan bahasa asing (Arab) melalui metode ini, bisa diambil dari buku-buku tertentu tanpa harus memperhatikan gradatifitas (tingkat kesulitan) kosa kata dan pola kalimat. Hal ini dimulai oleh guru dengan membacakan teks yang diajarkan secara baik dan benar, kemudian siswa diperintahkan untuk mendengarkan dan menirukan bacaan guru baik kolektif maupun perindividu.

3. Pemahaman arti kata. Guru

menunjuk beberapa kata yang dianggap baru dalam teks, kemudian menerangkan artinya atau memerintahkan siswa untuk menanyakan arti kata tersebut dalam teks yang belum difahami. Biasanya kosa kata/mufradat baru tersebut ditulis di bawah, sebelum atau di atas teks.

4. Tamrinat/Latihan, hal ini

diberikan dengan cara:

- siswa diperintahkan membaca teks dengan suara keras sambil memperhatikan artinya

- memberikan soal-soal kandungan teks yang diajarkan. 2.1.2. Keterampilan Membaca

Dalam kamus bahasa Arab, membaca berasal dari kata

أأرأقأ

(Qoro’a) yang berarti membaca, menelaah, mempelajari, mengumpulkan, dan menyampaikan. Zulhannan (2005:10) menerangkan bahwa membaca adalah suatu aktivitas yang dapat membina kepribadian seseorang disamping memberikan motivasi tersendiri. Sedangkan membaca menurut standar


(9)

kompetensi kelulusan adalah memahami berbagai nuansa makna yang dijumpai dalam berbagai teks tertulis dengan variasi tujuan komunikasi struktur kalimat dan ciri-ciri bahasanya (Depag, 2006:4).

Jadi, membaca dapat diartikan sebagai suatu aktivitas mengumpulkan, mempelajari, serta menganalisis berbagai nuansa makna dari berrbagai teks tertulis yang diharapkan dapat meberikan pengaruh positif diri sendiri dan orang lain. Zulhannan (2005:10) menyatakan, dua aspek yang menjadi titik sentral dalam keterampilan membaca. Pertama, mengenal simbol-simbol tertulis, yaitu siswa dikenalkan simbol-simbol alfabet Arab terlebih dahulu, sebab penilisannya berbeda dengan alfbet lain. Kedua, memahami isi tulisan, yaitu memperkenalkan terhadap siswa kata-kata baru dari bacaan tersebut dengan memberikan syakal bagi pemula.

2.2. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan penjelasan masalah dan landasan teori yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan bahwa apabila guru menerapkan metode Qira’ah dalam penyampaian pembelajaran bahasa Arab, maka keterampilan membaca siswa akan meningkat.

2.3. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran, maka dapat dikemukakan hipotesis tindakan penelitian ini adalah penerapan metode Qira’ah akan meningkatkan keterampilan membaca siswa pada pelajaran bahasa Arab kelas VII semester genap di MTs Darul Amanah Kalianda, Lampung Selatan tahun pelajaran 2010/2011.


(10)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah MTs Darul Amanah Kalianda, Lampung Selatan. Penelitian ini direncanakan akan berlangsung pada semester genap tahun pelajaran 2010/2011, dimulai pada pertengahan bulan Maret 2011 dan dilaksanakan 3 siklus. Lama penelitian ini adalah 6 minggu dengan 2 kali pertemuan per minggu dan 2 jam pelajaran per pertemuan, jadi ada 12 kali pertemuan atau 24 jam pelajaran.

3.2. Objek Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK. Pelaksanaan tindakan terdiri atas tahap perencanaan tindakan, pemberian tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini menggunakan PTK agar teori-teori yang telah ditemukan para peneliti dapat diterapkan guru yang diharapkan akan meningkatkan mutu pendidikan dan pofesionalisme guru.

Objek penelitian ini adalah siswa kelas VII semester genap MTs Darul Amanah Kalianda, Lampung Selatan tahun pelajaran 2010/2011. Pemilihan objek ini karena berdasarkan hasil observasi yang ditemukan di lapangan bahwa mayoritas siswa mengalami kesulitan dalam memahami teks-teks arab.


(11)

3.3. Langkah-langkah Penelitian

Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam gambar 1 berikut:

Gambar 1 Bagan pelaksanaan penelitian SIKLUS 1

RENCANA

TINDAKAN

OBSERVASI

ANALISIS/ REFLEKSI PRATINDAKAN

TINDAKAN 2 OBSERVASI 2

PERBAIKAN

& RENCANA REFLEKSI 3ANALISIS/ OBSERVASI 3

PERBAIKAN & RENCANA ANALISIS/

REFLEKSI 2

TINDAKAN 3 SIKLUS 3 SIKLUS 2


(12)

Secara lebih rinci prosedur penelitian ini untuk setiap siklus dapat dijabarkan sebagai berikut:

3.3.1. Tahap Perencanaan

Langkah-langkah yang akan ditempuh dalam tahap ini adalah sebagai berikut: 1. Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari program tahunan,

program semester, Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 2. Membuat instrumen evaluasi untuk penilaian hasil pembelajaran. 3.3.2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan yang dilaksankan pada tahap ini adalah proses pengelolaan pembelajaran di kelas dengan metode Qira’ah. Secara umum gambaran dari pelaksanaan metode ini adalah sebagai berikut;

1. Siswa dilatih mengucapkan sistem bunyi bahasa secara intensif dan dilatih untuk membiasakan mendengar kalimat-kalimat sederhana serta mengucapkannya.

2. Membaca teks. Teks-teks yang dipakai di dalam mengajarkan bahasa Arab melalui metode ini, diambil dari buku paket yang ada pada siswa. Hal ini dimulai oleh guru dengan membacakan teks yang ada secara baik dan benar, kemudian siswa diperintahkan untuk mendengarkan dan menirukan bacaan guru baik kolektif maupun perindividu.

3. Pemahaman arti kata. Guru menunjuk beberapa kata yang dianggap baru dalam teks, kemudian menerangkan artinya atau memerintahkan siswa untuk menanyakan arti kata tersebut dalam teks yang belum difahami.


(13)

4. Tamrinat/Latihan, hal ini diberikan dengan cara:

- siswa diperintahkan membaca teks dengan suara keras sambil memperhatikan artinya

- memberikan soal-soal kandungan teks yang diajarkan. 3.3.3. Tahap Observasi

Observasi/pengamatan dilakukan sebagai sarana melihat tingkat keberhasilan dan ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah direncanakan serta berbagai masalah yang dihadapi selama penelitian yang selanjutnya akan disempurnakan pada tahap refleksi. Data kemampuan keterampilan siswa diperoleh melalui pemberian tes /evaluasi keterampilan membaca siswa yang telah disiapkan oleh peneliti pada setiap akhir siklus. 3.3.4. Tahap Refleksi

Setelah tahap tindakan dan observasi dilaksanakan, maka hasil yang diperoleh pada tahap observasi di setiap siklus dikumpulkan. Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tes/evaluasi keterampilan membaca siswa pada setiap akhir siklus. Hasil dari analisis ini selanjutnya sebagai acuan untuk merencanakan tindakan pada siklus selanjutnya.

3.4. Data dan Metode pengumpulan Data

Data hasil belajar siswa diperoleh melalui pemberian tes pada akhir setiap siklus penelitian yang berfungsi untuk


(14)

mengetahui kemapuan siswa dan tingkat keberhasilan penggunaan metode Qira’ah. Instrumen yang digunakan adalah soal-soal evaluasi penguasaan materi yang terdapat pada setiap rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Proses pengumpulan data ini didokumentasikan dalam lembar hasil belajar yang terdapat dalam tabel 1 yang selanjutnya akan dianalisis dan dijadikan sebagai indikator perubahan pada penerapan metode Qira’ah.

Tabel 1 Hasil Evaluasi Pembelajaran

No Nama Siswa Pretest Postes I Postest II Postest.... 1

2 3 4 5

Jumlah

Nilai Rata-rata kls

3.5. Teknik Analisis Data

Pengolahan data hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil tes evaluasi dilakukan dengan mencari nilai rata-rata kelas yang didapat oleh siswa dan prosentase perubahan yang terjadi pada setiap siklusnya. Data ini secara garis besar akan dapat menggambarkan perubahan yang ditimbulakan oleh penerapan metode Qira’ah pada kemampuan keterampilan membaca mata pelajaran bahasa Arab.


(15)

Penghitungan nilai hasil belajar siswa pada setiap siklusnya dilakukan dengan menggunakan rumus:

NR =

JS JNS

Keterangan :

NR : Nilai Rata-Rata JNS : Jumlah Nilai Siswa JS : Jumlah Siswa

Sedangkan prosentase perubahan hasil belajar siswa setiap siklus dapat diketahui menggunakan rumus:

Prosentase Perubahan :

RSx RSx

RSn

X 100% Keterangan :

RSn : Nilai Rata-Rata Siklus ke-n

RSx : Nilai rata-rata siklus sebelum siklus ke-n

* Apabila hasil bernilai negatif maka terjadi penurunan nilai

rata-rata

Apabila hasil bernilai positif maka terjadi kenaikan nilai rata-rata 3.6. Indikator Kinerja

Indikator kinerja dalam penelitian ini adalah adanya perubahan keterampilan membaca siswa pada setiap siklusnya.


(16)

DAFTAR PUSTAKA

Anggoro, Toha. Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka, 2008 Arikunto, Suharsimi. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara, 2009 Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai

Pustaka, 1990

Munawwir, AW. Kamus Lengkap Bahasa Arab–Indonesia, Indonesia-Arab, Jogjakarta:1997

Muslich, Masnur. Melaksanakan PTK Itu Mudah (Classroom Action Reserch) Pedoman Praktis bagi Guru dan Profesional. Jakarta: Bumi Aksara, 2009

TIM LPPM. Panduan Penyusunan Skripsi STIT Darul Fattah. Bandar Lampung, 2010

Wardani, Igak. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka, 2008 Zulhannan. Paradigma Baru Pembelajaran Bahasa Arab (Kajian Teoritis dan


(1)

3.3. Langkah-langkah Penelitian

Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam gambar 1 berikut:

Gambar 1 Bagan pelaksanaan penelitian SIKLUS 1

RENCANA

TINDAKAN

OBSERVASI

ANALISIS/ REFLEKSI PRATINDAKAN

TINDAKAN 2 OBSERVASI 2

PERBAIKAN

& RENCANA REFLEKSI 3ANALISIS/ OBSERVASI 3

PERBAIKAN & RENCANA ANALISIS/

REFLEKSI 2

TINDAKAN 3 SIKLUS 3 SIKLUS 2


(2)

Secara lebih rinci prosedur penelitian ini untuk setiap siklus dapat dijabarkan sebagai berikut:

3.3.1. Tahap Perencanaan

Langkah-langkah yang akan ditempuh dalam tahap ini adalah sebagai berikut: 1. Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari program tahunan,

program semester, Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 2. Membuat instrumen evaluasi untuk penilaian hasil pembelajaran. 3.3.2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan yang dilaksankan pada tahap ini adalah proses pengelolaan pembelajaran di kelas dengan metode Qira’ah. Secara umum gambaran dari pelaksanaan metode ini adalah sebagai berikut;

1. Siswa dilatih mengucapkan sistem bunyi bahasa secara intensif dan dilatih untuk membiasakan mendengar kalimat-kalimat sederhana serta mengucapkannya.

2. Membaca teks. Teks-teks yang dipakai di dalam mengajarkan bahasa Arab melalui metode ini, diambil dari buku paket yang ada pada siswa. Hal ini dimulai oleh guru dengan membacakan teks yang ada secara baik dan benar, kemudian siswa diperintahkan untuk mendengarkan dan menirukan bacaan guru baik kolektif maupun perindividu.

3. Pemahaman arti kata. Guru menunjuk beberapa kata yang dianggap baru dalam teks, kemudian menerangkan artinya atau memerintahkan siswa untuk menanyakan arti kata tersebut dalam teks yang belum difahami.


(3)

4. Tamrinat/Latihan, hal ini diberikan dengan cara:

- siswa diperintahkan membaca teks dengan suara keras sambil memperhatikan artinya

- memberikan soal-soal kandungan teks yang diajarkan.

3.3.3. Tahap Observasi

Observasi/pengamatan dilakukan sebagai sarana melihat tingkat keberhasilan dan ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah direncanakan serta berbagai masalah yang dihadapi selama penelitian yang selanjutnya akan disempurnakan pada tahap refleksi. Data kemampuan keterampilan siswa diperoleh melalui pemberian tes /evaluasi keterampilan membaca siswa yang telah disiapkan oleh peneliti pada setiap akhir siklus.

3.3.4. Tahap Refleksi

Setelah tahap tindakan dan observasi dilaksanakan, maka hasil yang diperoleh pada tahap observasi di setiap siklus dikumpulkan. Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tes/evaluasi keterampilan membaca siswa pada setiap akhir siklus. Hasil dari analisis ini selanjutnya sebagai acuan untuk merencanakan tindakan pada siklus selanjutnya.

3.4. Data dan Metode pengumpulan Data

Data hasil belajar siswa diperoleh melalui pemberian tes pada akhir setiap siklus penelitian yang berfungsi untuk


(4)

mengetahui kemapuan siswa dan tingkat keberhasilan penggunaan metode Qira’ah. Instrumen yang digunakan adalah soal-soal evaluasi penguasaan materi yang terdapat pada setiap rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Proses pengumpulan data ini didokumentasikan dalam lembar hasil belajar yang terdapat dalam tabel 1 yang selanjutnya akan dianalisis dan dijadikan sebagai indikator perubahan pada penerapan metode Qira’ah.

Tabel 1 Hasil Evaluasi Pembelajaran

No Nama Siswa Pretest Postes I Postest II Postest.... 1

2 3 4 5

Jumlah

Nilai Rata-rata kls

3.5. Teknik Analisis Data

Pengolahan data hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil tes evaluasi dilakukan dengan mencari nilai rata-rata kelas yang didapat oleh siswa dan prosentase perubahan yang terjadi pada setiap siklusnya. Data ini secara garis besar akan dapat menggambarkan perubahan yang ditimbulakan oleh penerapan metode Qira’ah pada kemampuan keterampilan membaca mata pelajaran bahasa Arab.


(5)

Penghitungan nilai hasil belajar siswa pada setiap siklusnya dilakukan dengan menggunakan rumus:

NR = JS JNS

Keterangan :

NR : Nilai Rata-Rata JNS : Jumlah Nilai Siswa JS : Jumlah Siswa

Sedangkan prosentase perubahan hasil belajar siswa setiap siklus dapat diketahui menggunakan rumus:

Prosentase Perubahan :

RSx RSx RSn

X 100% Keterangan :

RSn : Nilai Rata-Rata Siklus ke-n

RSx : Nilai rata-rata siklus sebelum siklus ke-n

* Apabila hasil bernilai negatif maka terjadi penurunan nilai

rata-rata

Apabila hasil bernilai positif maka terjadi kenaikan nilai rata-rata 3.6. Indikator Kinerja

Indikator kinerja dalam penelitian ini adalah adanya perubahan keterampilan membaca siswa pada setiap siklusnya.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Anggoro, Toha. Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka, 2008 Arikunto, Suharsimi. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara, 2009 Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai

Pustaka, 1990

Munawwir, AW. Kamus Lengkap Bahasa Arab–Indonesia, Indonesia-Arab, Jogjakarta:1997

Muslich, Masnur. Melaksanakan PTK Itu Mudah (Classroom Action Reserch) Pedoman Praktis bagi Guru dan Profesional. Jakarta: Bumi Aksara, 2009

TIM LPPM. Panduan Penyusunan Skripsi STIT Darul Fattah. Bandar Lampung, 2010

Wardani, Igak. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka, 2008 Zulhannan. Paradigma Baru Pembelajaran Bahasa Arab (Kajian Teoritis dan