PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN PEMANFAATA

JURNAL

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN PEMANFAATAN
PERPUSTAKAAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR
MAHASISWA AKBID YAHMI TANGERANG TAHUN 2014

EVA AULIA
07.13.001.297

PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
JAKARTA
2015

Pengaruh Disiplin Belajar Dan Pemanfaatan Perpustakaan Terhadap
Prestasi Belajar Mahasiswa AKBID YAHMI Tangerang Tahun 2014
Eva Aulia1, Muhammad Hafizurrachman2
1

Akademi Kebidanan Yayasan Husada Madani Tangerang
2

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju
1
evaauliacandra@yahoo.com, 2hafizurrachman@gmail.com

ABSTRAK
Disiplin belajar dan pemanfaatan perpustakaan mempunyai peranan yang penting dalam
penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar, tanpa adanya kedua hal tersebut dapat menyebabkan
berbagai hambatan yang dapat menghasilkan prestasi belajar yang tidak maksimal. Namun disiplin
belajar dan pemanfaatan perpustakaan belum menjadi perilaku yang melembaga di kalangan
mahasiswa, sehingga mengakibatkan pencapaian prestasi belajar yang kurang. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung serta besarannya antara disiplin belajar dan
pemanfaatan perpustakaan terhadap prestasi belajar mahasiswa AKBID YAHMI Tangerang Tahun
2014. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan sampel sebanyak 70 mahasiswa.
Penelitian ini menggunakan metode analisis Structural Equation Model menggunakan SmartPLS 2.0
dan SPSS 18. Hasil penelitian ini disajikan dengan menggunakan tabel, bagan, diagram dan narasi.
Hasil penelitian menunjukkan pengaruh langsung dan tidak langsung antara variabel disiplin belajar
dan pemanfaatan perpustakaan terhadap prestasi belajar sebesar 70,45%. Variabel prestasi belajar
dipengaruhi langsung oleh beberapa variabel, diantaranya variabel disiplin belajar sebesar 26,22% dan
pemanfaatan perpustakaan sebesar 55,14%. Pengaruh tidak langsung disiplin belajar terhadap prestasi
belajar melalui pemanfaatan perpustakaan sebesar 44,23%. Disarankan agar lebih meningkatkan

disiplin belajar melalui pemberian sanksi pelanggaran aturan yang berlaku dan pemanfaatan
perpustakaan melalui pemberian tugas yang mengharuskan mencari literatur di perpustakaan serta
pemberlakuan KTI kembali sebagai syarat kelulusan mahasiswa.
Kata kunci

: disiplin, belajar, pemanfaatan perpustakaan, prestasi

ABSTRACT
Discipline of learning and use of the library has an important role in the organization of teaching
and learning activities, without both of these can cause a variety of obstacles that can produce
learning achievement that was not optimal. But the discipline of learning and use of the library has
not become institutionalized behavior among students, causing poor learning achievement. The
purpose of this research to determine the influence of direct and indirect as well the amount of
discipline of learning and use of the library on student achievement AKBID YAHMI Tangerang 2014.
This study used a cross-sectional method with a sample of 70 students. This study used a method of
analysis using the Structural Equation Model SmartPLS 2.0 and SPSS 18. The results are presented
using tables, charts, diagrams and narratives. The results show the direct and indirect influence
between variables discipline of learning and use of the library to the learning achievement of 70.45%.
Variable learning achievements directly influenced by several variables, including variables discipline
of learning 26.22% and use of the library 55.14%. Indirectly influence the discipline of learning to the

student achievement through the use of the library by 44.23%. It is recommended that further

improve the discipline of learning through the imposition of sanctions for offenders the rules
and use of the library by providing tasks that require searching the literature in the library as
well the implementation of research (KTI) return as student graduation requirements.
Keywords

: discipline, learning, use of library, achievement

1

Pendahuluan
Pendidikan merupakan suatu upaya
mewariskan nilai, yang akan menjadi penolong
dan penuntun dalam menjalani kehidupan,
sekaligus untuk memperbaiki nasib dan
peradaban umat manusia yang bisa dilakukan
sejak masih dalam kandungan.1 Menurut tabel
Liga Global yang diterbitkan oleh Firma
Pendidikan Pearson, bahwa sistem pendidikan

Indonesia menempati peringkat terendah di
Dunia. Indonesia berada di posisi terbawah
bersama Meksiko dan Brasil. Indeks
pembangunan
pendidikan
atau education
development index (EDI) berdasarkan data
tahun 2008 adalah 0,934. Nilai itu
menempatkan Indonesia di posisi ke-69 dari
127 negara di dunia. EDI dikatakan tinggi jika
mencapai 0,95-1. Kategori medium berada di
atas 0,80, sedangkan kategori rendah di bawah
0,80. Saat ini Indonesia masih tertinggal dari
Brunei Darussalam yang berada di peringkat
ke-34.2
Perguruan tinggi memang merupakan
tempat untuk membentuk cendikiawan yang
nantinya akan memiliki sejumlah pengetahuan
yang luas. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
belajar. Keberhasilan dalam prestasi belajar

dapat ditunjang faktor yang berasal dari dalam
maupun dari luar. Faktor dari luar dapat berupa
dukungan fasilitas, dana, maupun dorongan
orang tua dan orang terdekat lainnya,
sedangkan faktor dari dalam dapat berupa
disiplin dalam belajar. Faktor penting yang
mempengaruhi Prestasi Belajar salah satunya
adalah Disiplin Belajar. Di dalam pengelolaan
pengajaran, disiplin merupakan suatu masalah
penting. Tanpa adanya kesadaran dalam diri
akan keharusan melaksanakan aturan yang
sudah ditentukan sebelumnya pengajaran tidak
mungkin mencapai target yang maksimal.
Menurut Slameto tahun 1995 “Agar siswa
belajar lebih maju, siswa harus disiplin di
dalam belajar baik di sekolah, di rumah dan
juga di perpustakaan”.3 Menurut teori yang
dikemukakan oleh The Liang Gie, disiplin
yang tinggi akan membuahkan prestasi belajar
yang tinggi pula dan sebaliknya disiplin yang

rendah akan menghambat keberhasilan siswa.
Tetapi keteraturan dan disiplin harus
ditanamkan dan dikembangkan dengan penuh
kemauan dan ketangguhan.4 Rendahnya
kualitas lulusan perguruan tinggi sering
dikaitkan dengan rendahnya disiplin dalam
belajar mahasiswa ketika sedang menuntut
studi di bangku kuliah.

Menurut penelitian Baker, hampir 80%
belajar di perguruan tinggi harus dilakukan
dengan membaca. Menurut Roosevelt,
sekurang-kurangnya harus membaca 20 buku
setiap tahun untuk mencapai sukses “tinggi”.5
Pendidikan tidak mungkin terselenggara
dengan baik apabila pengajar atau tenaga
pendidik dan peserta didik tidak didukung
dengan perpustakaan yang memadai.6 Dalam
prakteknya di lapangan terkait penggunaan
perpustakaan, masih terdapat kecenderungan

rendahnya mobilitas dalam mencari sumber
informasi pada mahasiswa. Mengunjungi
perpustakaan memang belum menjadi perilaku
yang melembaga di kalangan mahasiswa.7
Memanfaatan perpustakaan dalam kegiatan
belajar mengajar akan mendapatkan prestasi
belajar yang baik atau dengan kata lain
keberhasilan prestasi belajarnya sangat
dipengaruhi oleh pemanfaatan perpustakaan
sebagai sumber primer yang dapat memenuhi
kebutuhan informasi belajarnya.8 Untuk
melihat seorang mahasiswa dari segi kualitas
belajarnya dapat dilihat melalui prestasi belajar
yang telah dicapainya. Setelah mengikuti ujian
dalam suatu pelajaran tertentu seorang pelajar
atau peserta didik memperoleh pencapaian
hasil yang disebut prestasi belajar.9
Penelitian lain dilakukan oleh Suroso
tahun 2007 dengan judul penelitian Pengaruh
Disiplin Belajar dan Lingkungan Keluarga

Terhadap Hasil Belajar Ekonomi di SMPN 1
Jatinegara Kabupaten Tegal tahun 2007.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai
korelasi antara disiplin belajar dengan hasil
belajar dengan mengendalikan intelegensi
didapatkan hasil yang menunjukkan nilai
korelasi sebesar 0,148 dengan nilai p < 0,05
maka ini menunjukan bahwa besarnya
pengaruh antara disiplin belajar siswa terhadap
hasil belajar.10 Penelitian lainnya lagi yang
dilakukan oleh M. Habib Masturi pada tahun
2011 dengan judul Pengaruh Pemanfaatan
Perpustakaan Sekolah dengan Prestasi Belajar
Siswa. Berdasarkan hasil pengujian korelasi
pada taraf signifikan 1% diperoleh nilai r tabel
= 0,355 dan pada taraf signifikan 5% diperoleh
r tabel = 0,456, r hitung pada taraf signifikan
5% lebih besar dari pada r tabel (r hitung > r
tabel) 0,82 > 0,355 maka terdapat korelasi
positif antara pemanfaatan perpustakaan dan

prestasi belajar. Dengan demikian, semakin
tinggi pemanfaatan perpustakaan sekolah oleh
siswa, semakin tinggi pula tingkat prestasi
belajar siswa di sekolah.11

2

Berdasarkan hasil wawancara dengan
seorang Direktur AKBID YAHMI Tangerang
tahun 2014, beliau mengatakan bahwa
“Terdapat tidak sampai setengah dari
mahasiswa AKBID YAHMI Tangerang yang
memiliki disiplin dalam belajar yang kurang,
sekitar 40% mahasiswa yang memiliki disiplin
belajar yang kurang seperti terlambat datang
saat kuliah, tidak mengerjakan tugas dan
lainnya” (E. Emi Saputri, S.ST, M.Kes,
wawancara, 02 Juli 2014). Terdapat penurunan
dalam jumlah kunjungan dan peminjaman
buku dari tahun ke tahun di AKBID YAHMI

Tangerang,
pada
jumlah
kunjungan
perpustakaan pada tahun 2012 sebanyak 397,
tahun 2013 sebanyak 378 dan tahun 2014
sebanyak 237. Sedangkan jumlah peminjaman
buku pada tahun 2012 sebanyak 176, tahun
2013 sebanyak 168 dan tahun 2014 terhitung
sampai bulan Agustus sebanyak 79.
Sehubungan informasi yang peneliti dapatkan
bahwa dalam persyaratan kelulusan di AKBID
YAHMI Tangerang tahun 2014 sudah tidak
terdapat lagi penyusunan karya tulis ilmiah
(KTI), menurut peneliti hal tersebut menjadi
salah satu faktor penurunan presentase
kunjungan perpustakaan pada tahun 2014.
Peneliti menemukan sebagian indeks prestasi
semester (IPS) mahasiswa AKBID YAHMI
Tangerang tahun ajaran 2013/2014 masih ada

sejumlah mahasiswa yang kurang dari nilai
batas minimum yaitu < 2,75. Presentase
mahasiswa yang memiliki indeks prestasi
semester (IPS) < 2,75 pada semester 1
sebanyak 40%, semester 2 sebanyak 30%,
semester 3 sebanyak 40%, semester 4
sebanyak 10%, semester 5 sebanyak 10% dan
semester 6 sebanyak 10%.
Penelitian ini memiliki tiga variabel,
yaitu
disiplin
belajar,
pemanfaatan
perpustakaan dan prestasi belajar. Variabel
disiplin belajar dengan indikator yang meliputi
ketaatan terhadap aturan, ketepatan waktu dan
tanggung jawab. Variabel pemanfaatan
perpustakaan dengan indikator intensitas
kunjungan, jumlah rata-rata peminjaman buku
dan tujuan perpustakaan. Sedangkan variabel
prestasi belajar dengan indikator Indeks
Prestasi Semester (IPS).
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
pengaruh langsung dan tidak langsung serta
besarannya antara disiplin belajar dan
pemanfaatan perpustakaan terhadap prestasi
belajar mahasiswa AKBID YAHMI Tangerang
tahun 2014.

Metode
Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian
dilakukan untuk mempelajari dinamika
korelasi antara variabel eksogen atau variabel
bebas dengan variabel endogen atau variabel
terikat yang dilakukan pada waktu bersamaan
dan sifatnya sesaat.
Penelitian ini dilaksanakan di AKBID
YAHMI Tangerang pada bulan November
2014. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh mahasiswa di AKBID YAHMI
Tangerang tahun 2014 yang berjumlah 70
orang dengan kriteria responden. Pada
pengambilan sampel penelitian ini peneliti
menggunakan seluruh anggota populasi dengan
teknik non probability sampling.
Jumlah sampel tersebut diambil oleh
peneliti langsung melalui objeknya sebanyak
70 mahasiswa. Kriteria responden adalah
sebagai berikut: (1) Kriteria inklusi, yaitu
mahasiswa semester 3 ke atas di AKBID
YAHMI Tangerang tahun 2014 dan mahasiswa
yang memiliki Indeks Prestasi Semester (IPS).
(2) Kriteria Eksklusi yaitu mahasiswa AKBID
YAHMI Tangerang yang memiliki nilai belum
lengkap ketika diperiksa.
Dari tahap ini maka proses yang
dikembangkan adalah pengumpulan data
primer dengan cara penyebaran angket kepada
responden di AKBID YAHMI Tangerang dan
pengambilan data sekunder berupa daftar nilai
Indeks Prestasi Semester (IPS) mahasiswa
yang menjadi responden penelitian. Angket
merupakan sejumlah pernyataan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan pribadinya atau
hal-hal yang diketahui.10
Pernyataan dalam angket disebarkan
kepada responden dibuat dengan menggunakan
skala semantic differential dengan interval 1-5.
Skala semantic differential ini digunakan untuk
mengukur sikap/karakteristik tertentu yang
dipunyai oleh seseorang. Skala tersebut
tersusun dalam satu garis kontinum yang jawab
“sangat positifnya” terletak di bagian kanan
garis dan jawaban yang “sangat negatif”
terletak dibagian kiri garis, atau sebaliknya.11
Dalam instrumen yang digunakan untuk
mengukur variabel disiplin belajar terdapat 18
pernyatan yang sudah terbagi kedalam 3
indikator yaitu ketepatan waktu, ketaatan
terhadap aturan dan tanggung jawab.
Sedangkan instrumen untuk mengukur variabel
pemanfaatan perpustakaan terdapat 10

3

pernyataan yang sudah terbagi dalam 3
indikator yaitu frekuensi kunjungan, rata-rata
jumlah peminjaman buku dan tujuan ke
perpustakaan.
Uji coba instrumen pada penelitian ini
menggunakan uji coba terpakai. Angket yang
telah dibuat langsung diujicobakan kepada
sampel penelitian, dengan kata lain yaitu
melaksanakan uji coba sekaligus pengumpulan
data. Dari perolehan data tersebut langsung
dijadikan dasar untuk mengukur validitas dan
reliabilitasnya. Teknik uji coba terpakai ini
dilakukan karena pertimbangan penghematan
dan efisiensi waktu.
Pengolahan data menggunakan SPSS 18
untuk pengolahan statistik deskriptif dan
bivariat dengan menggunakan Chi Square,
sedangkan untuk mengetahui pengaruh antara
variabel disiplin belajar dan pemanfaatan
perpustakaan terhadap prestasi
belajar
menggunakan
SmartPLS
2.0.
Dalam
pengolahan data dilakukan editing, coding,
processing, cleaning dan transforming.
Teknik analisis data yang digunakan
untuk membahas
permasalahan dalam
penelitian ini adalah Structural Equation
Model (SEM). Maruyama pada tahun 1998
menyebutkan Structural Equation Model
(SEM) adalah sebuah model statistik yang
memberikan perkiraan perhitungan dari
kekuatan hubungan hipotesis diantara variabel
dalam sebuah model teoritis, baik secara
langsung atau melalui variabel antara
(intervening or mediating variables).12
Adapun langkah-langkah dalam analisis
data PLS adalah sebagai berikut : (1)
Merancang model structural (Inner Model).
Inner
model
atau
model
structural
menggambarkan hubungan antar variabel laten
berdasarkan
pada
substantive
teori.
Perancangan model structural hubungan antar
variabel laten didasarkan pada rumusan
masalah atau hipotesis penelitian. (2)
Merancang model pengukuran (Outer Model).
Outer model atau yang dinamakan model
pengukuran mendefinisikan bagaimana setiap
blok indikator berhubungan dengan variabel
latennya. Perancangan model pengukuran
menentukan sifat indikator dari masing-masing
variabel laten, apakah refleksif atau formatif.
Dala penelitian ini, variabel disiplin belajar,
pemanfaatan perpustakaan dan prestasi belajar
dibentuk model refleksif. (3) Model reflektif.
Model reflektif sering disebut juga prinsipal
model dimana covarian pengukuran indikator

dipengaruhi oleh konstruk laten atau
mencerminkan variasi dari konstruk laten.
Pada model reflektif konstruktif undimensional
digambarkan dengan bentuk elips dan terdapat
beberapa anak panah darimonstruk ke
indikator model, ini menghipotesiskan bahwa
perubahan pada konstruk laten akan
mempengaruhi perubahan pada indikator.
Model reflektif harus memiliki internal
konsisten, oleh karena semua ukuran indikator
diasumsikan semuanya valid untuk mengukur
suatu konstruk sehingga dua ukuran indikator
yang sama reliabilitasnya dapat saling
dipertukarkan. Walaupun reliabilitas suatu
konstruk akan rendah jika hanya ada sedikit
indikator tetapi validitas konstruk tidak akan
berubah jika satu indikator dihilangkan. (4)
Konstruk diagram jalur. Hasil perancangan
inner model dan outer model yang sudah
dibuat kemudian perlu dinyatakan dalam
bentuk diagram jalur. Diagram jalur adalah
sebuah diagram yang menggambarkan
hubungan kausal antar variabel. Pembangunan
diagram jalur yaitu dimaksudkan untuk
memvisualisasikan keseluruhan hubungan
variabel yang dihipotesiskan. (5) Model
spesifikasi dengan PLS. Model analisis jalur
semua variabel laten dalam PLS terdiri dari
tiga set hubungan: 1) inner model yang
spesifikasinya hubungan antar variabel laten
(structural model), kemudian diukur dengan
menggunakan Q-Square Predictive Relevance
dengan rumus Q2=1-(1-R12)(1-R22), 2) outer
model yang menspesifikasikan hubungan antar
variabel laten dengan indikatornya atau
variabel manifestnya (measurement model),
diukur dengan melihat convergent validity dan
discriminant validity. Convergen validity
dengan nilai loading 0,5 sampai 0,6 dianggap
cukup untuk jumlah indikator dari variabel
laten berkisar 3 sampai 7, sedangkan
discriminant validity direkomendasikan nilai
AVE lebih besar dari 0,5 dan juga dengan
melihat weight relation 3) weight relation
dimana nilai kasus dari variabel laten tetap
diestimasi.
Hasil dari ata penelitian ini disajikan
dalam bentuk (1) penyajian frekuensi dari
sampel. Data yang disajikan pada awal analisa
adalah berupa gambaran atau deskripsi
mengenai sampel dalam penelitian, dimana
penjelasan juga disertai ringkasan berupa tabel
dari deskripsi yang utama. Hal ini dilakukan
untuk membantu pembaca untuk lebih
mengenal karakteristik dari responden yang

4

diteliti, yang dimana data penelitian tersebut
diperoleh. (2) penyajian analisa SEM. Data
penyajian analisa SEM dari pengolahan data
output yang menggunakan bantuan SPSS 18
dan SmartPLS 2.0, disajikan dalam diagram,
tabel dan lain-lain. Penyajian data yang lebih
lengkap disajikan dalam lampiran termasuk
tampilan angket.
Hasil penelitian dipaparkan oleh peneliti
yang berasal dari angket sebagai data primer
dan nilai Indeks Prestasi Semester (IPS)
sebagai data sekunder, disajikan dengan bentuk
tabel, diagram dan juga narasi.
Hasil
Penyajian hasil penelitian disusun
berdasarkan sistematika yang dimulai dengan
gambaran analisis univariat yang bertujuan
untuk melihat distribusi frekuensi variabel
eksogen dan endogen. Sedangkan analisis
bivariat untuk melihat hubungan antara
karakteristik responden dengan variabel
eksogen dan endogen, serta untuk melihat
pengaruh antara variabel eksogen dengan
variabel endogen. Kemudian di akhir
penelitian ini diberikan gambaran analisis
Structural Equation Modeling (SEM) untuk
menjelaskan hubungan yang kompleks dari
beberapa variabel yang diuji dalam penelitian
ini, sehingga penggunaan teknik multivariate
yang lainnya tidak memadai untuk digunakan.
Analisis ini memang pada umumnya
digunakan untuk penelitian-penelitian yang
menggunakan banyak variabel.
Untuk memberikan gambaran tentang
tanggapan responden mengenai variabelvariabel penelitian yang menunjukan angka
minimum, maksimum, rata-rata, serta standar
deviasi dapat digunakan statistik deskriptif
pada variabel penelitian. Variabel yang
digambarkan mengenai sebaran jawaban antara
lain disiplin belajar dan pemanfaatan
perpustakaan, sedangkan pada variabel prestasi
belajar digambarkan dengan mendeskripsikan
Indeks Prestasi Semester (IPS) mahasiswa.
Data penelitian ini dikumpulkan dari 70
responden yang meliputi disiplin belajar
responden, pemanfaatan perpustakaan oleh
responden dan prestasi belajar responden.
Penilaian di isi oleh responden untuk menilai
pengaruh disiplin belajar dan pemanfaatan
perpustakaan terhadap prestasi
belajar
mahasiswa.
Gambaran sebaran jawaban responden
meliputi variabel disiplin belajar dan
pemanfaatan perpustakaan, serta prestasi

belajar yang dilihat dari nilai Indeks Prestasi
Semester (IPS) mahasiswa yang menjadi
responden. Dari 70 responden terdapat 35
responden (50%) yang memiliki nilai dalam
disiplin belajar 42-46 dan yang paling sedikit
responden yang memiliki nilai dalam disiplin
belajar 62-66 dengan jumlah 2 responden
(2,9%). Selanjutnya terdapat 25 responden
(35,7%) yang memiliki hasil nilai dalam
pemanfaatan perpustakaan 15-17 dan yang
paling sedikit responden yang memiliki nilai
dalam pemanfaatan perpustakaan 24-26
dengan jumlah 1 responden (1,4%). Dalam
penilaian prestasi belajar, terdapat 25
responden (35,7%) yang memiliki nilai Indeks
Prestasi Semester 2,5-2,6 dan yang paling
sedikit responden yang memiliki nilai Indeks
Prestasi Semester 2,1-2,2 dengan jumlah 1
responden (1,4%).
Berdasarkan hasil uji deskriptif, maka
didapatkan
gambaran
tentang
sebaran
karakteristik responden yaitu, dari 70
responden terdapat 54 responden (77,1%)
memiliki usia 25
tahun sebanyak 16 responden (22,9%).
Selanjutnya dilihat dari tingkatan semester
responden, terlihat sebagian besar responden
ada pada semester 5 dalam pendidikannya
dengan jumlah 47 mahasiswa (67,1%) dan
yang paling sedikit responden yang sedang
berada di semester 3 dengan jumlah 23
responden (32,9%). Kemudian, dari program
kelas responden didapatkan sebagian besar dari
program reguler sebanyak 57 responden
(81,4%) dan yang paling sedikit responden
yang berasal dari program ekstensi dengan
jumlah 13 responden (18,6%).
Selanjutnya dilakukan pengujian antara
sebaran total jawaban responden terhadap
karakteristik responden secara bivariat dengan
uji Chi Square menggunakan SPSS 18. Hasil
dari uji Chi Square tersebut menunjukkan tidak
ada hubungan antar setiap variabel dengan
sebaran karakteristik responden, karena dari
semua hasil uji tersebut menunjukkan nilai
Pvalue>0,05 (0,161-985).
Setelah melakukan pengolahan data
dengan menggunakan software SPSS 18 untuk
mendapatkan hasil frekuensi sebaran jawaban
responden dan karakteristik responden, serta
uji bivariat dengan uji Chi Square maka data
kemudian diolah dengan menggunakan
program SmartPLS 2.0 yang menghasilkan
evaluasi Outer Model dan Inner Model.

5

Evaluasi Outer Model

Gambar 1 Outer Model (Loading Factor)
Evaluasi dengan loading factor dilakukan
untuk menilai signifikasi konstruk laten
dengan dengan konstruknya, loading factor di
atas 0.70 sangat direkomendasikan namun
demikian loading factor 0.50 – 0.60 masih
dapat ditolerir sepanjang model masih dalam
tahap pengembangan.13
Dari gambar 1 maka terlihat bahwa setiap
indikator atau dimensi pembentuk variabel
laten menunjukkan hasil yang baik yaitu,
dengan nilai loading factor yang tinggi dimana
masing-masing indikator lebih besar dari 0.70,
yaitu indikator ketepatan waktu 0,989977,
ketaatan terhadap aturan 0,984159, tanggung
jawab 0,977371, pada intensitas kunjungan
0,967946, rata-rata jumlah pinjaman buku
0,970379, tujuan ke perpustakaan 0,978155
dan Indeks Prestasi Semester (IPS) 1,000000.
Dengan hasil ini, maka dapat dikatakan bahwa
indikator pembentuk variabel laten konstruk
disiplin belajar, pemanfaatan perpustakaan dan
prestasi belajar memiliki Loading Factor lebih

besar dari 0.50 sehingga kriteria uji terhadap
indikator diukur dinyatakan valid.
Selain evaluasi dengan loading factor
untuk melihat discriminant validity adalah
dengan melihat nilai square root of averange
variance extracted (AVE). Konstruk dengan
validitas yang baik dipersyaratkan nilai AVE
harus di atas 0.50. Hasil evaluasi Average
Variance Extracted (AVE) di atas pada disiplin
belajar, pemanfaatan perpustakaan dan prestasi
belajar dinyatakan valid karena nilai AVE di
atas 0.50, yaitu pada variabel disiplin belajar
0,983849, pemanfaatan perpustakaan 0,972169
dan disiplin belajar 1,000000 maka dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa evaluasi
pengukuran model memiliki discriminant
validity yang baik
Uji reliabilitas dilakukan dengan melihat
nilai Composite Reliability dan Cronbach
Alpha , nilai Composite Reliability dan
Cronbach Alpha untuk semua konstruk
Exogen, Endogen dan Moderating semua

6

sangat reliabel jika nilainya di atas 0.70.
Didapatkan dari hasil pengolahan data bahwa
seluruh nilai Cronbach’s Alpha dan Composite
Reliability memiliki nilai lebih besar dari 0,7,
yaitu pada nilai Cronbach Alpha disiplin
belajar 0,983437, pemanfaatan perpustakaan
0,97066 dan prestasi belajar 1,000000,

sedangkan pada nilai Composite Reliability
disiplin belajar 0,989086, pemanfaatan
perpustakaan 0,981009 dan prestasi belajar
1,000000, sehingga dapat dikatakan bahwa
konstruk Disiplin Belajar, Pemanfaatan
Perpustakaan dan Prestasi Belajar memiliki
reliabilitas yang baik.

Evaluasi Inner Model

Gambar 2 Inner Model (T-Statistic) Bootstrapping 70
Inner model disebut juga dengan model
struktural dan dapat dievaluasi dengan melihat
nilai uji R-Square, T-Statistik, presentase
pengaruh langsung dan tidak langsung serta
Predictive Relevance (Nilai Q-Square).
Setelah dilakuakan evaluasi terhadap
Outer Model atau model pengukuran,
dilakukan evaluasi pengujian Inner Model atau
model struktural dapat dilihat nilai R-Square
yang berfungsi untuk menilai pada besaran
keragaman atau variasi data pnelitian terhadap
fenomena yang sedang dikaji. Penilaian model
dengan PLS dimulai dengan melihat R-square
untuk setiap variabel laten dependen.
Perubahan nilai R-square dapat digunakan
untuk menilai pengaruh variabel eksogen

tertentu terhadap variabel endogen apakah
menpunyai pengaruh yang substantif. Berikut
ini adalah hasil pengukuran nilai R-Square :
Tabel 1
Evaluasi Nilai R-Square
Variabel
R-Square
Disiplin belajar
Pemanfaatan perpustakaan
0,802303
Prestasi belajar
0,813623
Sumber : SmartPLS 2.0 diolah tahun 2014
Dari tabel R-Square di atas dapat dilihat
bahwa konstruk pemanfaatan perpustakaan
didapatkan angka sebesar 0,802303 dapat
diinterpretasikan bahwa variabilitas konstruk
pemanfaatan perpustakaan dapat dijelaskan

7

oleh konstruk disiplin belajar sebesar 80% dan
sisanya 20% dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak diteliti dalam penelitian ini,
kemudian pada variabel prestasi belajar
didapatkan angka sebesar 0,813623 dapat
diinterpretasikan bahwa variabilitas konstruk
prestasi belajar dapat dijelaskan oleh konstruk
disiplin belajar sebesar 81% dan sisanya 19%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini.

Pengujian hipotesis yang diajukan, dapat
dilihat dari besarnya hasil nilai T-statistik.
Pada signifikansi parameter yang diestimasi
memberikan informasi yang sangat berguna
mengenai hubungan antara variabel-variabel
penelitian. Batas untuk menolak dan menerima
hipotesis yang diajukan adalah 1,96, dimana
apabila nilai t lebih besar dari 1,96 maka
hipotesis akan ditolak. Tabel 2 memberikan
output estimasi untuk pengujian model
struktural.
Tabel 2

Evaluasi Nilai T-Statistic
Original Sample (O)

T-Statistic
(|O/STERR|)

Nilai T
(CI)

H0

0,305219

2,652526

1,96

Ditolak

Berpengaruh
Positif dan
Signifikan

Disiplin belajar
 Prestasi
belajar
Disiplin belajar
 Pemanfaatan
perpustakaan

0,895714

Hipotesis/
Kesimpulan

23,624422

1,96

Ditolak

Berpengaruh
Positif dan
Signifikan

5,549931

1,96

Ditolak

Berpengaruh
Positif dan
Signifikan

Pemanfaatan
perpustakaan 
0,618355
Prestasi belajar
Sumber : SmartPLS 2.0 diolah tahun 2014
Berdasarkan hasil tabel 2 di atas,
didapatkan hasil ketiga hubungan variabel
memiliki nilai t-statistik lebih besar dari batas
untuk menolak dan menerima hipotesis yang
diajukan yaitu 1,96. Pada variabel Disiplin
Belajar terhadap variabel Prestasi Belajar
sebesar 2,652526>1,96, variabel Pemanfaatan
Perpustakaan terhadap variabel Prestasi Belajar
sebesar 5,549931>1,96 dan variabel Disiplin
Belajar terhadap variabel Pemanfaatan

Perpustakaan
sebesar
23,624422>1,96
sehingga dari ketiga hubungan tersebut
menghasilkan H0 ditolak. Pada hasil tiga pola
hubungan variabel tersebut secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan karena nilai
t-statistik lebih besar dari batas untuk menolak
dan menerima hipotesis yang diajukan yaitu
1,96 sehingga dapat dikatakan pada tiga pola
hubungan variabel tersebut signifikan pada α =
5%.

Tabel 3
Presentase Pengaruh Antar Variabel terhadap Variabel Prestasi Belajar
Variabel

LVC

Direct
Rho

Indirect
Rho

Total

Direct
%

Indirect
%

Disiplin
belajar
Pemanfaatan
perpustakaan

0,859087

0,305219

0,553869

0,859088

26,22%

44,23%

Total
%
70,43%

0,891743

0,618355

0

0,618355

55,14%

0

55,14%

81,36%

44,23%

Total
Sumber : SmartPLS 2.0 diolah tahun 2014
Dari penyajian tabel di atas maka
dinyatakan, bahwa pada Disiplin Belajar
berpengaruh secara langsung terhadap Prestasi

Belajar. Hasil uji terhadap koefesien parameter
antara Disiplin Belajar terhadap Prestasi
Belajar menunjukkan pengaruh langsung

8

sebesar 26,22%, sedangkan untuk pengaruh
tidak langsung Disiplin Belajar terhadap
Prestasi
Belajar
melalui
Pemanfaatan
Perpustakaan didapat dengan mengalikan
koefesien jalur (Disiplin Belajar 
Pemanfaatan Perpustakaan) dengan koefesien
jalur (Pemanfaatan Perpustakaan  Prestasi
Belajar) didapatkan sebesar 44,23%.
Demikian untuk variabel Pemanfaatan
Perpustakaan yang menunjukkan berpengaruh
secara langsung. Hasil uji terhadap koefesien
parameter antara Pemanfaatan Perpustakaan
terhadap Prestasi Belajar menujukkan terdapat
pengaruh secara langsung sebesar 55,14%.
Nilai hasil dari masing-masing pengaruh
langsung variabel laten independent tersebut
apabila secara bersama-sama menunjukkan
kesesuaian dengan Nilai R Square atau dengan
kata lain hal ini menyatakan bahwa variabel
Disiplin Belajar dan variabelPemanfaatan
Perpustakaan mampu menjelaskan variabel
Prestasi Belajar sebesar (26,22%+55,14%) =
81,36%.
Jadi pengaruh tidak langsung Disiplin
Belajar terhadap Prestasi Belajar melalui
Pemanfaatan Perpustakaan adalah :
a. Loading Variabel Correlation (disiplin
belajarpemanfaatan perpustakaan) x
Rho
(disiplin
belajarpemanfaatan
perpustakaan)
0,895714 x 0,895714 = 0,8023 atau
sebesar 80,23%
b. Loading
Variabel
Correlation
(pemanfaatan
perpustakaan)prestasi
belajar)
x
Rho
pemanfaatan
perpustakaanprestasi belajar)
0,891743 x 0,618355 = 0,5514 atau
sebesar 55,14%
Sehingga pengaruh tidak langsung disiplin
belajar terhadap prestasi belajar melalui
pemanfaatan prestasi belajar adalah sebesar
(80,23%x55,14%) = 44,23%.
Sehingga dari analisis di atas dapat dibuat
persamaan matematik dari variabel Prestasi
Belajar adalah sebagai berikut :
1 = γ1 ξ1 + 1
Pemanfaatan Perpustakaan = 0,896 Disiplin
Belajar + 0,104 Faktor Lain
2 = γ2 ξ1 + ᵦ 1 + 2
Prestasi Belajar = 0,305 Disiplin Belajar +
0,618 Pemanfaatan Perpustakaan + 0,077
Faktor lain
Dari persamaan matematik diperoleh
bahwa Pemanfaatan Perpustakaan dipengaruhi
Disiplin Belajar sebesar 0,896 atau ada

kontribusinya sebesar 89,6% dan sisanya
sebesar 10,4% dipengaruhi oleh faktor lain.
Hal yang sama pada variabel Prestasi Belajar
dipengaruhi oleh Disiplin Belajar sebesar
0,305 dan Pemanfaatan Perpustakaan sebesar
0,618 atau ada kontribusinya bersama-sama
sebesar 92,3% dan sisanya sebesar 7,7%
dipengaruhi oleh faktor lain.
Nilai Q-Square bertujuan untuk menilai
besaran keragaman data atau variasi data
penelitian terhadap fenomena yang sedang
diteliti. Formula yang digunakan untuk
mengukur Q-Square (Q2) adalah sebagai
berikut :
Q2
= 1 – (1 – R12) (1 – R22)
= 1 – (1 – 0,802303) (1 – 0,813623)
= 1 – (0,197697) (0,186377)
= 1 – 0,036846
= 0,963154 atau 96,31%
Jadi nilai Q-Square adalah 96,31%
Galat model
= 1 - Q2
= 1 - 0,963154
= 0,036846
Jadi nilai galat model yaitu 0,036846 atau
3,68%
Dari hasil di atas dapat menunjukkan
model hasil analisis dapat menjelaskan 96,31%
keragaman data dan mampu mengkaji
fenomena yang dipakai dalam penelitian,
sedangkan 3,68% merupakan faktor-faktor lain
dari luar variabel yang diteliti dalam penelitian
ini.
Diskusi
Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap
Prestasi Belajar Mahasiswa AKBID
YAHMI Tangerang
Disiplin belajar berpengaruh secara
signifikan terhadap prestasi belajar. Disiplin
belajar adalah kepatuhan peserta didik dalam
menaati semua peraturan dan norma yang
berlaku di suatu tempat. Adapun disiplin
belajar juga merupakan serangkaian perilaku
yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan dan
kepatuhan pada ketentuan yang berlaku dapat
memicu individu atau mahasiswa tersebut
untuk berusaha mendapatkan hasil yang bagus
dalam belajar.
Pengaruh langsung dan besaran disiplin
belajar terhadap prestasi belajar Mahasiswa
AKBID YAHMI Tangerang Tahun 2014
adalah sebesar 26,22% dan pengaruh tidak
langsungnya sebesar 47,58%. Variabel disiplin
belajar memiliki pengaruh langsung dan positif
secara signifikan terhadap prestasi belajar
dengan nilai t-statistik 2,484789 > 1,96 pada α

9

= 0,05 atau CI 95% dan adapun besarannya
0,305219. Artinya disiplin belajar memberikan
pengaruh yang baik terhadap prestasi belajar.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Dian Fitri
Puspitasari
tahun 2014 yang berjudul
Pengaruh Disiplin Belajar dan Lingkungan
Teman Sebaya Terhadap Prestasi Belajar
Mahasiswa Program Studi Pendidik Akutansi
Angkatan 2010 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur. Subjek dalam penelitian ini
sebanyak 189 mahasiswa atau seluruh
populasi. Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Partial Least
Square (PLS). Berdasarkan hasil uji
menggunakan PLS didapatkan Disiplin Belajar
berpengaruh secara signifikan terhadap
Prestasi Belajar dengan koefisien sebesar
0,471, dapat diterima dimana nilai T-Statistic =
4,844 lebih besar dari nilai α = 0,05 (5%)
=1,96, maka Signifikan (Positif).
Hasil penelitian sesuai dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Avif Roy
Rahman tahun 2011 yang berjudul Pengaruh
Motivasi Lingkungan Dan Disiplin Terhadap
Prestasi Belajar Siswa Pada Jurusan Teknik
Audio Video SMK Negeri 3 Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian Ex-post
Facto yang bersifat deskriptif korelasional
dengan pendekatan kuantitatif dan subjeknya
siswa kelas XI Teknik Audio Video yang
berjumlah 34 siswa. Berdasarkan hasil analisis
didapatkan variabel disiplin memberikan
pengaruh terhadap prestasi belajar dengan
sumbangan efektif sebesar 44,61%.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Drs. Udiyono,
M.Pd tahun 2011 yang berjudul Pengaruh
Motivas Orang Tua, Kondisi Lingkungan dan
Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Akademik
Mahasiswa
Pendididkan
Matematika
Universitas Widya Dharma Klaten Semester
Gasal Tahun Akademik 2010/2011. Subjek
dalam penelitian ini sebanyak 40 orang yang
diambil secara acak dengan teknik random
sampling cara undian. Teknik analisis data
menggunakan analisis deskriptif, analisis
kolerasi
dan
analisis regresi
ganda.
Berdasarkan hasil uji korelasi terdapat
hubungan positif yang signifikan antara
disiplin belajar dengan prestasi akademik (r =
0,401).
Secara
bersama-sama
terdapat
hubungan positif yang signifikan antara
motivasi orang tua kondisi lingkungan dan

disiplin belajar dengan prestasi akademik (ry
(1,2,3) = 0,512) dengan koefisien determinasi
(r2 = 0,263) harga Fregresi = 4,274 signifikan
pada taraf signifikansi 5%. Sehingga semakin
tinggi tingkat disiplin belajar maka akan
semakin tinggi pula tingkat prestasi akademik.
Hasil penelitian ini sesuai pula dengan
teori yang dikemukakan oleh Gie yang dikutip
oleh widiastuti, yaitu disiplin yang tinggi akan
membuahkan prestasi belajar yang tinggi pula
dan sebaliknya disiplin yang rendah akan
menghambat keberhasilan siswa. Tetapi
keteraturan dan disiplin harus ditanamkan dan
dikembangkan dengan penuh kemauan dan
ketangguhan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Muhammad
Khafid dan Suroso tahun 2007 yang berjudul
Pengaruh Disiplin Belajar dan Lingkungan
Keluarga Terhadap Hasil Belajar Ekonomi.
Subjek dalam penelitian ini sebanyak 138
siswa
dengan
menggunakan
teknik
pengambilan sampel proportional simple
random sampling. Berdasarkan hasil uji
korelasi antara variabel disiplin belajar dengan
prestasi belajar didapatkan hasil yaitu ada
pengaruh antara disiplin belajar terhadap hasil
belajar dengan diperoleh t hitung = 3,472
dengan signifikansi 0,001 (signifikan pada
taraf signifikansi 5 %) dan besarnya pengaruh
disiplin belajar tersebut dapat dilihat dari nilai
r2, yaitu sebesar 0,0817 yang berarti besarnya
pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar
ekonomi sebesar 8,17%.
Dalam penelitian ini peneliti berasumsi
disiplin belajar itu adalah kesadaran dan
kesediaan seseorang menaati semua peraturan
disuatu tempat dan norma-norma yang berlaku,
sehingga dengan menanamkan disiplin dalam
belajar seorang pasti akan dengan mudah
mencapai prestasi belajar yang maksimal.
Pengaruh
Pemanfaatan
Perpustakaan
Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa
AKBID YAHMI Tangerang
Pemanfaatan perpustakaan adalah suatu
proses kegiatan yang dilakukan oleh pengguna
dengan menggunakan berbagai layanan dan
fasilitas yang ada di sarana perpustakaan.
Perpustakaan tampak bermanfaat apabila
benar-benar memperlancar pencapaian tujuan
proses belajar mengajar. Indikasi manfaat
tersebut tidak hanya tingginya prestasi belajar
peserta didik, tetapi akan lebih jauh lagi, antara
lain adalah mampu mencari, menemukan,
menyaring dan menilai informasi, terbiasa

10

belajar mandiri, tanggung jawab, mengikuti
perkembangan IPTEK dan sebagainya.
Pengaruh
langsung
dan
besaran
pemanfaatan perpustakaan terhadap prestasi
belajar
Mahasiswa
AKBID
YAHMI
Tangerang Tahun 2014 adalah sebesar 55,14%.
Variabel pemanfaatan perpustakaan memiliki
pengaruh langsung dan positif secara
signifikan terhadap prestasi belajar dengan
nilai t-statistik 5,061055 > 1,96 pada α = 0,05
atau CI 95% dan adapun besarannya 0,618355.
Artinya, bahwa pemanfaatan perpustakaan
memberikan pengaruh yang baik terhadap
prestasi belajar.
Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh M. Habib Masturi pada
tahun
2011
dengan
judul
Pengaruh
Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah dengan
Prestasi Belajar Siswa. Jenis penelitiannya
menggunakan metode korelasional dengan
subjek sebanyak 31 siswa. Berdasarkan hasil
pengujian korelasi pada taraf signifikan 1%
diperoleh nilai r tabel = 0,355 dan pada taraf
signifikan 5% diperoleh r tabel = 0,456, r
hitung pada taraf signifikan 5% lebih besar
dari pada r tabel (r hitung > r tabel) 0,82 >
0,355 maka terdapat korelasi positif antara
pemanfaatan perpustakaan dan prestasi belajar.
Dengan demikian, semakin tinggi pemanfaatan
perpustakaan sekolah oleh siswa, semakin
tinggi pula tingkat prestasi belajar siswa di
sekolah. Hal ini dapat dibuktikan oleh nilai
raport siswa yang tinggi.
Sesuai
pula
dengan
teori
yang
dikemukakan
oleh
Sudarnoto,
yaitu
memanfaatan perpustakaan dalam kegiatan
belajar mengajar akan mendapatkan prestasi
belajar yang baik atau dengan kata lain
keberhasilan prestasi belajarnya sangat
dipengaruhi oleh pemanfaatan perpustakaan
sebagai sumber primer yang dapat memenuhi
kebutuhan informasi belajarnya.
Sesuai
pula
dengan
teori
yang
dikemukakan oleh Dani dkk yang dikutip oleh
Barnawi dan Arifin, perpustakaan dalam
sebuah institusi akan bermanfaat jika
memperlancar pencapaian tujuan proses belajar
mengajar. Indikasi manfaat tersebut tidak
hanya berupa tigginya prestasi belajar peserta
didik, tetapi lebih jauh lagi.
Dalam penelitian ini peneliti berasumsi
bahwa pemanfaatan perpustakaan memiliki
pengaruh terhadap prestasi belajar, karena
dengan memanfaatkan perpustkaan sebagai
sumber belajar, peserta didik mendapatkan

informasi dan pengetahuan yang lebih luas
sehingga menghasilkan prestasi belajar yang
lebih tinggi.
Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap
Pemanfaatan Perpustakaan Mahasiswa
AKBID YAHMI Tangerang
Pengaruh langsung dan besaran disiplin
belajar terhadap pemanfaatan perpustakaan
mahasiswa AKBID YAHMI Tangerang Tahun
2014 adalah sebesar 80,23%. Variabel disiplin
belajar memiliki pengaruh langsung dan positif
secara signifikan terhadap pemanfaatan
perpustakaan dengan nilai t-statistik 20,745361
> 1,96 pada α = 0,05 atau CI 95% dan adapun
besarannya 0,618355. Artinya disiplin belajar
memberikan pengaruh yang baik terhadap
pemanfaatan perpustakaan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori
Christopher dan Menon yang dikutip oleh
Omehia dan Obi dalam Jurnalnya yang
berjudul Student Characteristics and Use of
Library Services in the University of Uyo , yaitu
banyak penulis yang telah meringkas survey
patron dimana mereka mencatat usia, disiplin
dan tingkat pendapatan yang signifikan
penentu pemanfaatan perpustakaan dalam lebih
dari 90 persen dari penelitian menggunakan
variabel tersebut.
Dalam penelitian ini peneliti berasumsi
bahwa mahasiswa yang memiliki disiplin
belajar yang tinggi maka akan meningkatkan
tingkat pemanfaatan perpustakaan dalam
mencari pengetahuan dan informasi yang baru.
Karena siswa yang memiliki disiplin belajar
yang tinggi, tanggung jawab terhadap tugas
akademiknya pasti tinggi sehingga dalam
proses penyelesaian tugas akademiknya
mahasiswa tersebut menggunakan atau
memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber
belajarnya.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka
didapatkan temuan sebagai berikut : (1) Tiga
hubungan
antar
variabel
berpengaruh
signifikan secara positif dengan taraf α=5%
(0,05 = Confidence 95%) dan sampel 70
mahasiswa. (2) Terbentuk tiga variabel
(disiplin
belajar
dan
pemanfaatan
perpustakaan) yang memiliki pengaruh secara
langsung dengan goodness of fit yang
signifikan terhadap variabel prestasi belajar.
Variabel
pemanfaatan
perpustakaan
merupakan variabel yang paling berpengaruh
terhadap prestasi belajar, dengan Thitung sebesar
5,549 di atas nilai Ttabel (1,96). (3) Presentase

11

pengaruh semua variabel terhadap prestasi
belajar dalam model ini sebesar 70,43%, yang
terdiri dari pengaruh langsung sebesar 26,22%
dan pengaruh tidak langsung sebesar 44,23%.
(4) Nilai Q-Square (predictive relevance)
sebesar 96,31%, yang memiliki arti bahwa
model secara representatif mampu menjelaskan
keragaman serta mampu mengkaji fenomena
yang ada di dalam penelitian ini.
Dari temuan tersebut dapat disimpulkan
bahwa variabel prestasi belajar dipengaruhi
oleh variabel disiplin belajar dan pemanfaatan
perpustakaan secara simultan sebesar 70,43%.
Artinya sebaik apapun disiplin belajar
mahasiswa serta pemanfaatan perpustakaan
yang maksimal hanya mampu mempengaruhi
prestasi belajar sebesar 70,43%, sedangkan
29,57% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak diteliti. Namun pada studi lain
mengatakan bahwa prestasi belajar selain
dipengaruhi oleh variabel di atas, juga
dipengaruhi oleh motivasi diri dan orang tua
serta kondisi lingkungan.
Berdasarkan keterbatasan dalam penelitian
ini, adapun saran-saran dalam penelitian
selanjutnya, sebagai berikut : (1) Penelitian
selanjutnya dapat mengembangkan penelitian
ini dengan menggunakan metode kualitatif,
melalui observasi secara langsung dan
wawancara sehingga dapat meminimalkan bias
penilaian baik oleh rater maupun responden,
selain itu model ini perlu penambahan variabel
lainnya yang secara teori dapat mempengaruhi
prestasi belajar. (2) Dari hasil penelitian ini
dapat dilakukan intervensi serta evaluasi
terhadap prestasi belajar mahasiswa secara
berkesinambungan serta sebagai bahan kajian
bagi pembuat kebijakan di AKBID YAHMI
Tangerang untuk meningkatkan prestasi belajar
mahasiswa melalui peningkatan disiplin belajar
dan pemanfaatan perpustakaan.
Daftar Pustaka
1. Khaeruddin. Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Konsep dan Implementasinya
di Madrasah, Jogjakarta: Nuansa Aksara :
2007
2. Latief, “Pendidikan Nasional: Indeks
Pendidikan
Indonesia
Menurun”,
diperoleh pada tanggal 30 Agustus 2014
pukul
21.45
WIB
diakses
dari
http://edukasi.kompas.com/read/2011/03/
02/18555569/Indeks.Pendidikan.Indonesi
a.Menurun : 2011
3. Puspitasari, Dian. Pengaruh Disiplin
Belajar dan Lingkungan Teman Sebaya

4.

5.

6.

7.

8.

9.
10.

11.

12.
13.

14.

Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Angkatan 2010 Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UPN Jawa Timur , Skripsi: Program
Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan
2010 Fakultas Ekonomi dan Bisnis UPN
Jawa Timur : 2014
Riyadi, Agus. Korelasi Antara Disiplin
Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak
Kelas VIII di MTs Ma’Arif Sikampuh
Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap
Tahun 2010, Skripsi: Institut Agama
Islam Negeri Walisongo Semarang : 2011
Muljono,
Pudji.
Pemanfaatan
Perpustakaan Studi Kasus di Institut
Pertanian Bogor , diperoleh pada tanggal
31 Agustus 2014, pukul 15.55 WIB
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handl
e/123456789/34302/KPMpjm,JPP050196,
Pemanfaatan%20perpustakaan.pdf?seque
nce=1 : 2012
Barnawi, Arifin. Manajemen Sarana dan
Prasarana Sekolah, Jogjakarta: Ar-ruzz
Media : 2012
Astuti,. Pengaruh Musik Klasik Terhadap
Intensitas Kunjungan Mahasiswa Ke
Perpustakaan Program Studi Psikologi
Universitas
Diponegoro
Semarang,
Skripsi: Fakultas Kedokteran UNDIP
Semarang : 2006
Sudarnoto, Abdul. Perpustakaan dan
Pendidikan Pemetaan Peran Serta
Perpustakaan dalam Proses Belajar
Mengajar, Jakarta: Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Jakarta : 2007
Dariyo, Agoes. Dasar-dasar Pedagogi
Modern, Jakarta: PT. Indeks : 2013
Suroso, Khafid. Pengaruh Disiplin
Belajar dan Lingkungan Keluarga
Terhadap Hasil Belajar Ekonomi, Jakarta
: Fakultas Ilmu Ekonomi UNNES : 2007
Masturi, Habib. Pengaruh Pemanfaatan
Perpustakaan Sekolah Terhadap Prestasi
Belajar Siswa , Jakarta : Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN : 2011
Arikunto. Prosedur Penelitian, Jakarta:
Rineka Cipta : 2010
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D, Bandung: Alfabeta : 2013
Mustafa, Wijaya. Panduan Teknik
Statistik SEM & PLS dengan SPSS
AMOS, Yogyakarta: Cahaya Atma
Pustaka 2012

12

15. Ghazali. Structural Equation Modeling
Metode Alternatif dengan Partial Least
Square (PLS), Semarang : UNDIP : 2008

13