T IPA 1302226 Chapter3

(1)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian, metode penelitian yang akan digunakan adalah quasi eksperiment. Metode ini memiliki karakteristik yaitu mengkaji keadaan praktis suatu objek, yang tidak memungkinkan untuk mengontrol semua variabel yang relevan kecuali variabel-variabel yang diteliti. Desain penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Pretest and Posttest Control Group Design, artinya pengambilan kelompok tanpa prosedur penempatan acak. Hal ini didasarkan pertimbangan bahwa kelas telah terbentuk sebelumnya, sehingga tidak dilakukan pengelompokan siswa secara acak (Creswell, 2010, hal. 242).

Rancangan dengan desain ini menggunakan dua kelas yang terdiri dari kelas eksperimen dan kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelompok siswa yang memperoleh pembelajaran menggunakan pendekatan SWH sedangkan kelompok kontrol merupakan kelompok siswa yang memperoleh pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik. Desain pada penelitian dapat digambarkan sebagai berikut :

O X O O O Keterangan:

O : X : --- :

Pemberian pretes (tes awal) dan postes (tes akhir) penguasaan konsep dan kemampuan komunikasi tulisan

Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Science Writing Heuristic

Sampel tidak dikelompokkan secara acak

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Penelitian ini melibatkan seluruh siswa kelas VIII pada salah satu SMP di Sumatera Barat yang terdaftar pada semester II Tahun Pelajaran 2014/2015. Jumlah kelas VIII yang terdapat di sekolah tersebut terdiri dari sembilan kelas.


(2)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sebanyak 46 siswa kelas VIII yang berasal dari dua kelas digunakan dalam penelitian ini. Dua kelas telah dipilih sebagai sampel dalam penelitian yang dijadikan untuk kelas eksperimen dan kontrol. Teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel adalah purposive sampling. Teknik ini dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu yang diperlukan dalam penelitian (Sugiyono: 2013, hal. 68). Pengambilan secara purposive sampling disesuaikan dengan tujuan penelitian agar dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien terutama mengenai kondisi subjek penelitian. Pertimbangan pemilihan sampel dalam penelitian ini menuntut adanya kemampuan berkomunikasi dalam pembelajaran dan penguasaan konsep siswa terhadap materi yang sudah diajarkan. Oleh karena itu pemilihan sampel ditujukan kepada kelas yang kemampuan komunikasinya masih pasif.

C. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini merupakan sebuah kondisi yang dimanipulasi oleh peneliti. Penelitian ini melibatkan variabel bebas, terikat, dan kontrol. Adapun variabel bebasnya adalah pendekatan pembelajaran, sedangkan variabel terikatnya adalah penguasaan konsep dan kemampuan berkomunikasi. Variabel yang dijadikan sebagai kontrol dalam penelitian ini adalah motivasi dan IQ siswa, materi pembelajaran, guru yang mengajar, dan alokasi waktu pembelajaran.

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari terjadinya kesalahan persepsi dalam menafsirkan istilah-istilah yang digunakan dalam variabel-variabel penelitian, berikut akan disajikan penjelasan operasionalnya di bawah ini:

1. Pendekatan SWH dalam penelitian ini merupakan salah satu alternatif pembelajaran memakai teori belajar konstruktivisme yang melibatkan strategi menulis dari siswa. Hasil tulisan yang dihasilkan berupa laporan ilmiah diperoleh melalui aktivitas negosiasi ide (berkomunikasi lisan) dalam dan antar anggota kelompok. Laporan ilmiah tersebut menggunakan format SWH yang diadaptasi dari format yang dirumuskan oleh Burke dan Greenbowe


(3)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

(2006). Data dari hasil penulisan laporan tersebut dijaring menggunakan rubrik dengan format SWH.

2. Penguasaan konsep merupakan perubahan peningkatan kemampuan kognitif siswa ke arah yang lebih baik setelah mengikuti proses pembelajaran. Kemampuan kognitif dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam memahami makna dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Penguasaan konsep diukur dari hasil belajar siswa melalui proses belajar pada ranah kognitif. Data dijaring dengan menggunakan Taksonomi Bloom revisi berupa soal tes pilihan ganda meliputi aspek C1, C2, C3, dan C4.

3. Kemampuan komunikasi merupakan kegiatan yang mengacu pada tindakan seseorang dalam melakukan penyelidikan ilmiah secara sistematis kemudian dituangkan dalam sebuah laporan dan hasilnya dikomunikasikan dalam kelompok kecil dan kelompok besar untuk melatih kemampuan berpikir. Indikator-indikator yang diukur dalam keterampilan berkomunikasi ini mengacu pada indikator yang dinyatakan oleh Rustaman (2005, hal. 87) yang dimodifikasi. Kemampuan berkomunikasi ini diukur dari aspek komunikasi lisan dan komunikasi tulisan. Data dari komunikasi lisan diperoleh dari rekaman video kemudian dianalisis menggunakan lembar observasi dengan memberi tanda cek list pada kolom yang disediakan. Indikator yang diukur yaitu mengemukakan pendapat, menanggapi pendapat, mengajukan pertanyaan, dan menjawab pertanyaan. Aspek komunikasi tulisan diukur menggunakan tes essay berupa tes uraian bebas (extended response essay). Indikator yang diukur yaitu mengubah bentuk penyajian, membaca tabel, membaca grafik, menjelaskan hasil percobaan, serta menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat yang digunakan untuk mengambil data yang diinginkan pada waktu penelitian menggunakan suatu metode tertentu (Arikunto, 2013, hal. 192). Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran ini meliputi silabus, RPP, dan LKS. Instrumen utama yang digunakan dalam


(4)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

penelitian ini berupa tes penguasaan konsep dan kemampuan berkomunikasi serta angket sebagai instrumen pelengkap.

1. Tes Penguasaan Konsep

Tes yang digunakan untuk mengukur penguasaan konsep ini terdiri dari 25 butir soal. Tes ini diberikan sebanyak dua kali, yaitu di awal (pretest) dan akhir (posttest) perlakuan. Tes penguasaan konsep diberikan sebelum siswa mendapat perlakuan pembelajaran (pretes) dan setelah siswa mendapat perlakuan pembelajaran (postes). Butir soal yang diujikan pada pretes dan postes adalah sama dengan pertimbangan bahwa peningkatan penguasaan konsep siswa benar-benar sebagai dampak dari pemberian perlakuan. Pretes diberikan untuk melihat kemampuan awal siswa dan postes ini digunakan untuk melihat perkembangan penguasaan konsep siswa setelah mengikuti pembelajaran.

Metode penilaian yang digunakan adalah asesmen selected-response berupa tes pilihan ganda. Penyusunan instrumen ini dimulai dengan membuat kisi-kisi instrumen. Kisi-kisi merupakan deskripsi dari kemampuan, kompetensi dan materi yang akan diujikan. Tujuan penyusunan kisi-kisi adalah untuk menentukan ruang lingkup dan sebagai petunjuk dalam membuat soal. Soal disusun berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat. Secara lengkap, kisi-kisi dan instrumen tes dapat dilihat pada Lampiran B.1. Dalam penelitian ini penguasaan konsep yang dinilai berorientasi pada hasil belajar siswa.

Hasil belajar menurut Taksonomi Bloom dikelompokkan menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, ranah psikomotor. Namun, penguasaan konsep yang diukur pada penelitian ini berorientasi pada ranah kognitif yang dibatasi dari aspek C1 (mengingat), C2 (memahami), C3 (mengaplikasikan), dan C4 (menganalisis). Alasan pembatasan pengukuran ranah kognitif ini disesuaikan dengan pendekatan pembelajaran yang dipakai karena untuk pendekatan pembelajaran yang baru diterapkan belum bisa dipaksakan untuk melakukan pengukuran sampai C6. Selain itu, alasan lain yang mendukung pengukuran sampai C4 adalah materi ajar yang digunakan dalam penelitian ini umumnya bersifat abstrak, dan kemungkinan siswa masih sulit untuk memahaminya.


(5)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Taksonomi Bloom merupakan salah satu macam penilaian yang bersifat measurable, artinya memiliki kata operasional yang bisa diukur, dan hierarkinya jelas dan sangat rasional. Dasar dari penilaian Bloom ini adalah pengetahuan. Ketika siswa telah memiliki pengetahuan, siswa akan dapat menggunakan pengetahuan tersebut untuk memetakan kemampuannya.

2. Tes Kemampuan Komunikasi Tulisan

Metode penilaian yang digunakan untuk mengukur kemampuan komunikasi tulisan siswa adalah test essay berupa tes uraian bebas. Jawaban dari tes ini berbentuk uraian yang menuntut siswa mengorganisasikan dan mengekspresikan gagasan pikirannya secara bebas untuk menjawab soal yang telah disediakan. Pernyataan tersebut dikuatkan oleh Sudjana & Ibrahim (2012, hal. 3) bahwa melalui tes esai, guru dapat meminta siswa untuk menganaliasis, membandingkan membuat kesimpulan, dan atau berpikir kritis secara jelas melalui asesmen esay. Dalam penelitian ini, indikator yang diukur terhadap aspek komunikasi tulisan siswa terdiri dari lima indikator, yaitu mengubah bentuk penyajian, membaca tabel, membaca grafik, menjelaskan hasil percobaan, serta menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis. Penyusunan instrumen ini dimulai dengan membuat kisi-kisi instrumen. Kisi-kisi merupakan deskripsi dari kemampuan, kompetensi dan materi yang akan diujikan. Tujuan penyusunan kisi-kisi adalah untuk menentukan ruang lingkup dan sebagai petunjuk dalam membuat soal. Soal disusun berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat. Secara lengkap, kisi-kisi dan instrumen tes dapat dilihat pada Lampiran B.3. Untuk indikator menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis dinilai secara terpisah, yaitu menggunakan rubrik penskoran format SWH yang dinyatakan oleh Burke dan Greenbowe (2006) pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Rubrik Penilaian Laporan SWH Siswa Komponen

Laporan

Kategori Poin

Pertanyaan Awal

Pertanyaan yang dibuat adalah pertanyaan yang diputuskan secara bersama

2 Prosedur  Menyebutkan alat dan bahan yang digunakan

 Prosedur yang dilakukan sistematis


(6)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Observasi  Mendeskripsikan pengamatan kualitatif yang diamati

 Disajikan dalam bentuk tabel/gambar/grafik

2 Klaim  Dugaan dirumuskan berdasarkan data yang diperoleh

selama percobaan

 Dugaan yang dirumuskan membantu menjawab pertanyaan awal

2

Tabel 3.1. Rubrik Penilaian Laporan SWH Siswa (Lanjutan) Bukti dan

analisis

 Pernyataan yang dirumuskan mendukung klaim

 Pernyataan yang dibuat berdasarkan data yang dihasilkan dalam percobaan

6

Membaca  Merumuskan jawaban untuk menjawab pertanyaan awal yang telah dirumuskan

 Pembahasan yang dibuat memiliki hubungan antara hasil percobaan dengan konsep yang dipelajari

6

Total 20

3. Lembar Observasi Profil Komunikasi Lisan Siswa dalam Pembelajaran Kemampuan komunikasi lisan siswa diukur menggunakan metode observasi (pengamatan). Penilaian dari hasil pengamatan terhadap aktivitas komunikasi lisan siswa menggunakan rubrik yang telah ditentukan peneliti. Hal ini bertujuan memudahkan peneliti dalam mengambil data mengenai kemampuan komunikasi siswa yang muncul pada saat pembelajaran berlangsung. Indikator yang dinilai terdiri dari mengemukakan pendapat, menanggapi pendapat, mengajukan pertanyaan, dan menjawab pertanyaan. Berikut rubrik untuk penilaian aktivitas komunikasi lisan siswa disajikan pada Tabel 3.2 dan rubrik lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran B.

Tabel 3. 2. Rubrik Penilaian Kemampuan Berkomunikasi Lisan Siswa

Indikator 3 2 1

Mengemukakan pendapat

 Sesuai topik yang dibahas

 sesuai hasil praktikum,

 menggunakan referensi lain

yang mendukung

Memenuhi 2 dari 3 kriteria yang ada

Memenuhi 1

dari 3 kriteria yang ada Menanggapi

pendapat orang lain

 Sesuai topik yang dibahas

 hasil praktikum

 Bukti-bukti yang benar dan

kuat

Memenuhi 2 dari 3 kriteria yang ada

Memenuhi 1

dari 3 kriteria yang ada Mengajukan

pertanyaan

 Sesuai topik yang dibahas

 Pertanyaan fokus dan terkait

dengan materi praktikum,

 Menggunakan kalimat yang

Memenuhi 2 dari 3 kriteria yang ada

Memenuhi 1

dari 3 kriteria yang ada


(7)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu jelas

Menjawab pertanyaan

 Sesuai topik yang dibahas

 Jawaban terkait dengan materi

praktikum

 Menggunakan kalimat yang

jelas

Memenuhi 2 dari 3 kriteria yang ada

Memenuhi 1 dari 3 kriteria yang ada

(Diadaptasi dari Rustaman, 2005, hal. 87) 4. Angket mengenai Respon Siswa terhadap Pembelajaran Menggunakan

Pendekatan SWH

Angket ini digunakan untuk memperoleh informasi tentang tanggapan siswa terhadap penerapan pembelajaran menggunakan pendekatan SWH pada konsep pendengaran manusia. Angket ini memuat daftar pernyataan terkait penerapan pendekatan SWH yang dilaksanakan. Arikunto (2013, hal. 268) mengungkapkan bahwa angket adalah instrumen untuk mengetahui pendapat atau fakta, bukan pengukur kemampuan. Oleh karena itu jawaban yang diberikan responden tidak harus bervariasi.

Pemberian angket respon dalam penelitian ini hanya diberikan kepada siswa dengan pertimbangan karena siswa adalah objek yang mendapat perlakuan. Instrumen angket respon untuk siswa mengacu pada skala Likert yang memuat kolom sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Siswa diminta memberikan tanda cek () pada pernyataan yang terdapat pada angket. Skala ini sengaja dipakai dalam penelitian, karena menurut Arifin (2009, hal. 160), skala ini banyak dipakai dalam penelitian karena sederhana dan mudah mengembangkannya. Sugiyono (2013) menambahkan dengan skala Likert variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang berupa pernyataan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar (Sugiyono, 2013, hal. 29). Teknik pengumpulan data


(8)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga jenis yaitu melalui tes, lembar observasi, dan angket (kuesioner). Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dan kualitatif yang didapat dari :

a. skor pretest dan posttest dari penguasaan konsep

b. skor prestest dan posttest dari kemampuan berkomunikasi tulisan c. Hasil analisis aktivitas kemampuan berkomunikasi lisan

d. Respon siswa mengenai pembelajaran menggunakan pendekatan SWH. Hasil angket ini akan dinyatakan dalam persentase untuk dideskripsikan.

Untuk lebih jelasnya, teknik pengumpulan data dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3. Teknik Pengumpulan Data

No. Jenis Data Sumber

Data

Teknik Pengump ulan Data

Instrumen

1. Hasil penguasaan konsep siswa sebelum dan setelah pembelajaran

Siswa Pretest dan Posttest

Tes pilihan ganda yang memuat kemampuan

penguasaan konsep 2. Kemampuan komunikasi

tulisan siswa sebelum dan setelah pembelajaran

Siswa Pretest dan Posttest

Tes essay yang memuat indikator kemampuan berkomunikasi tulisan 3. Kemampuan komunikasi

lisan selama pembelajaran berlangsung

Siswa observasi Lembar observasi

4. Respon siswa mengenai pembelajaran

menggunakan pendekatan SWH

Siswa Angket Lembar angket

G. Uji Coba Instrumen

Instrumen penelitian yang dibuat perlu diujicobakan dan dianalisis untuk mengetahui soal mana yang layak atau tidak layak digunakan. Ujicoba instrumen juga melihat sejauh mana instrumen yang dibuat dapat mencapai sasaran dan tujuan. Sebelum melakukan uji coba, instrumen yang disusun divalidasi terlebih dahulu oleh tiga tenaga ahli. Hasil ujicoba soal dianalisis menggunakan bantuan


(9)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

program AnatesV4 for Windows. Jawaban subjek di lapangan merupakan data empiris yang kemudian dianalisis validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran dari instrumen yang dikembangkan.

1. Validitas Butir Soal

Pengujian validitas soal dilakukan secara validitas muka dan isi dengan cara meminta pertimbangan (judgement) oleh ahli. Validitas permukaan disebut juga validitas bentuk instrumen atau validitas tampilan, yaitu keabsahaan susunan kalimat atau kata-kata dalam instrumen sehingga jelas pengertiannya atau tidak menimbulkan penafsiran ganda. Validitas isi suatu tes artinya ketepatan tes tersebut ditinjau dari segi materi yang diujikan. Pengujian validitas bertujuan untuk mengetahui apakah instrumen yang disusun sudah mengukur apa yang hendak diukur (ketepatan). Para ahli diminta memberikan tanggapan pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun.

Dalam penelitian ini, pengujian validitas isi dilakukan dengan melihat kesesuaian antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang diajarkan meliputi dimensi pengetahuan dan indikator pembelajaran. Jumlah tenaga ahli (judgement expert) yang memberikan pertimbangan terhadap instrument penelitian ini sebanyak tiga orang. Hasil validasi dari tenaga ahli ahli dianalisis secara deskriptif. Hasil pertimbangan ahli secara umum menunjukkan bahwa terdapat kesalahan mengelompokkan butir soal ke dalam dimensi kognitif (C1, C2, C3, dan C4) dan dimensi pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural). Selain itu terdapat gambar yang terlalu kecil dan kurang jelas, kurangnya keterangan pada soal, dan kesalahan pemilihan kata. Selanjutnya peneliti melakukan revisi terhadap instrumen tersebut dan melakukan ujicoba di lapangan.

Selanjutnya butir soal tersebut diujicobakan dan dianalisis dengan analisis item. Analisis item dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor butir instrumen dengan skor total (Sugiyono, 2013, hal. 228) menggunakan bantuan program AnatesV4 for Windows. Perhitungan lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C. Untuk memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada Tabel 3.4 di


(10)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

bawah ini (Surapranata, 2009, hal. 59). Kriteria validitas butir soal yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari kriteria rendah, cukup, tinggi, dan snagat tinggi.

Tabel 3.4. Kriteria Validitas Butir Soal

Batasan Kriteria

0,80 ≤ rxy < 1,00 Validitas Sangat Tinggi 0,60 ≤ rxy < 0,80 Validitas Tinggi 0,40 ≤ rxy < 0,60 Validitas Cukup 0,20 ≤ rxy < 0,40 Validitas Rendah 0,00 ≤ rxy < 0,20 Validitas Sangat Rendah 2. Reliabilitas Butir Soal

Reliabilitas menurut Siregar (2013, hal. 55) digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tepat konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula . Tes dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila diberikan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda (Arifin, 2013, hal. 258). Untuk memberikan penafsiran terhadap kriteria reliabelitas butir soal dapat dilihat pada Tabel 3.5 di bawah ini. Kriteria reliabilitas butir soal yang digunakan dalam penelitian adalah sangat tinggi.

Tabel 3.5. Kriteria Reliabilitas Butir Soal

Batasan Kriteria

0,80 ≤ rxy < 1,00 Reliabilitas Sangat Tinggi 0,60 ≤ rxy < 0,80 Reliabilitas Tinggi 0,40 ≤ rxy < 0,60 Reliabilitas Cukup 0,20 ≤ rxy < 0,40 Reliabilitas Rendah 0,00 ≤ rxy < 0,20 Reliabilitas Sangat Rendah

(Surapranata, 2009, hal. 59) Perhitungan reliabilitas tes dalam penelitian ini dilakukan menggunakan bantuan program AnatesV4 for Windows untuk soal pilihan ganda dan uraian. Nilai hasil reliabilitas tes untuk penguasaan konsep dan kemampuan komunikasi tulisan secara berurutan adalah 0,96 dengan kriteria tinggi dan 0,86 dengan kriteria tinggi. Hasil uji coba menunjukkan bahwa kedua instrumen tersebut telah memenuhi karakteristik yang memadai untuk digunakan dalam penelitian dengan kriteria reliabel. Reliabel mengartikan bahwa butir-butir soal akan memberikan hasil yang sama jika diujikan kembali pada siswa yang berbeda.


(11)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 3. Daya Pembeda Butir Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan siswa yang menguasai kompetensi dengan siswa yang belum/kurang menguasai kompetensi. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi (D). Perhitungan daya beda soal dalam penelitian ini dilakukan menggunakan bantuan program AnatesV4 for Windows untuk soal pilihan ganda dan uraian. Perhitungan secara lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C. Kriteria indeks daya pembeda dapat dilihat pada Tabel 3.6 menurut Surapranata (2014, hal. 47) di bawah ini. Kriteria indeks daya beda soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah kriteria diterima.

Tabel 3.6. Kriteria Indeks Daya Pembeda

Batasan Kriteria

> 0,30 Diterima

0,10 – 0,29 Direvisi

< 0,10 Ditolak

4. Tingkat Kesukaran Soal

Tingkat kesukaran soal merupakan bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal. Perhitungan tingkat kesukaran soal dalam penelitian ini dilakukan menggunakan bantuan program AnatesV4 for Windows untuk soal pilihan ganda dan uraian. Perhitungan secara lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C. Kriteria untuk tingkat kesukaran soal mengacu pada kriteria yang dinyatakan oleh Surapranata (2009, hal. 21) meliputi sukar, sedang, dan mudah Berikut kriteria tingkat kesukaran soal disajikan pada Tabel 3.7 sebagai berikut:

Tabel 3.7. Kriteria Tingkat Kesukaran

Batasan Kriteria

P < 0,3 Sukar

0,30 ≤ P≤ 0,70 Sedang

P> 0,7 Mudah

H. Hasil Ujicoba Instrumen

Ujicoba instrumen tes penguasaan konsep dan kemampuan berkomunikasi tulisan siswa dilakukan pada siswa SMP kelas IX di salah satu sekolah di kota Bandung. Soal tes penguasaan konsep yang diujicobakan berjumlah 30 butir soal


(12)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dalam bentuk pilihan ganda dan tes kemampuan komunikasi tulisan berjumlah enam soal dalam bentuk essay. Analisis instrumen tersebut dilakukan dengan menggunakan program Anates V4 untuk menguji validitas butir soal, reliabilitas tes, tingkat kesukaran soal, dan daya pembeda soal. Rekapitulasi hasil ujicoba instrumen tes pengusaan konsep dapat dilihat pada Tabel 3.8.

Tabel 3.8. Rekapitulasi hasi Ujicoba Instrumen Penguasaan Konsep No.

Soal

Daya Pembeda Tingkat Kesukaran

Validitas

Keputusan ID Kriteria P Kriteria Nilai Kriteria Signifikansi

1. 0,42 Diterima 0,59 sedang 0,39 rendah signifikan digunakan 2. 0,71 Diterima 0,51 sedang 0,47 cukup sangat

signifikan

digunakan Tabel 3.8. Rekapitulasi hasi Ujicoba Instrumen Penguasaan Konsep (Lanjutan) 3. 0,71 Diterima 0,29 sukar 0,57 cukup sangat

signifikan

digunakan 4. 0,42 Diterima 0,29 sukar 0,39 rendah signifikan digunakan 5. 0,85 Diterima 0,74 mudah 0,78 tinggi sangat

signifikan

digunakan 6. 0,85 Diterima 0,74 mudah 0,72 tinggi sangat

signifikan

digunakan 7. 0,57 Diterima 0,85 sangat

mudah

0,60 tinggi sangat signifikan

digunakan 8. 0,42 Diterima 0,88 sangat

mudah

0,63 tinggi sangat signifikan

digunakan 9. 0,85 Diterima 0,66 sedang 0,71 tinggi sangat

signifikan

digunakan 10. 0,42 Diterima 0,85 sangat

mudah

0,50 cukup sangat signifikan

tidak digunakan 11. 0,71 Diterima 0,66 sedang 0,63 tinggi sangat

signifikan

digunakan 12. 0,28 Direvisi 0,77 mudah 0,21 rendah - tidak

digunakan 13. 0,71 Diterima 0,51 Sedang 0,41 cukup signifikan digunakan 14. 0,57 Diterima 0,59 sedang 0,52 cukup sangat

signifikan

digunakan 15. 0,57 Diterima 0,70 sangat

mudah

0,48 cukup sangat signifikan

digunakan 16. 0,57 Diterima 0,62 sedang 0,48 cukup sangat

signifikan

digunakan 17. 0,42 Diterima 0,77 mudah 0,40 cukup signifikan digunakan 18. 0,14 Direvisi 0,62 sedang 0,16 sangat

rendah

- tidak

digunakan 19. 0,28 Direvisi 0,48 sedang 0,15 sangat

rendah

- tidak

digunakan 20. 1 Diterima 0,40 sedang 0,70 tinggi sangat

signifikan

digunakan 21. 1 Diterima 0,62 sedang 0,73 tinggi sangat

signifikan

digunakan 22. 1 Diterima 0,55 sedang 0,72 tinggi sangat digunakan


(13)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu signifikan 23 0,85 Diterima 0,62 sedang 0,64 tinggi sangat

signifikan

digunakan 24. 0,42 Diterima 0,11 sangat

sukar

0,43 cukup signifikan digunakan 25. 0,57 Diterima 0,77 mudah 0,59 cukup sangat

signifikan

digunakan 26. 0,85 diterima 0,55 sedang 0,64 tinggi sangat

signifikan

digunakan 27. 0,00 Ditolak 100 sangat

mudah

NAN sangat rendah

NAN tidak digunakan 28. 0,85 diterima 0,74 mudah 0,71 tinggi sangat

signifikan

digunakan 29. 0,42 diterima 0,85 sangat

mudah

0,42 cukup signifikan digunakan 30. 0,57 diterima 0,74 nudah 0,47 cukup sangat

signifikan

digunakan

Berdasarkan tabel di atas, hasil analisis meliputi perolehan nilai validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran terhadap 30 butir soal yang diujicobakan diperoleh 25 butir soal penguasaan konsep yang berada pada kategori valid dengan nilai reliabilitas sebesar 0,91 berada pada kriteria sangat tinggi, sedangkan 4 butir soal dinyatakan tidak valid sehingga soal tersebut tidak dipakai dalam penelitian. Hasil analisis diperoleh 25 soal yang digunakan dalam penelitian untuk pretest dan posstest. Hasil ujicoba instrumen untuk tes kemampuan komunikasi tulisan siswa dapat dilihat pada Tabel 3.9 berikut ini.

Tabel 3.9. Hasi Ujicoba Instrumen Kemampuan Komunikasi Tulisan No.

Soal

Daya Pembeda Tingkat Kesukaran

Validitas

Keputusan ID Kriteria P Kriteria Nilai Kriteria Signifikansi

1. 0,67 diterima 0,62 sedang 0,88 sangat tinggi

sangat signifikan

digunakan 2. 0,52 diterima 0,73 mudah 0,71 tinggi sangat

signifikan

digunakan 3. 0,68 diterima 0,68 sedang 0,85 sangat

tinggi

sangat signifikan

digunakan 4. 0,61 diterima 0,53 sedang 0,67 tinggi signifikan digunakan 5. 0,58 diterima 0,59 sedang 0,69 tinggi signifikan digunakan 6. 0,91 diterima 0,59 sedang 0,84 sangat

tinggi

sangat signifikan

digunakan

Berdasarkan Tabel 3.9 diperoleh informasi bahwa keenam soal komunikasi tulisan yang diujicobakan valid dengan kriteria penilaian tinggi dan sangat tinggi. Perolehan nilai reliabilitas untuk kemampuan komunikasi tulisan sebesar 0,86 dengan kriteria sangat tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan


(14)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

butir soal untuk kemampuan komunikasi tulisan dinyatakan valid dan reliabel sehingga semua soal tersebut dapat digunakan untuk pretest dan posstest. Hasil pengolahan data ujicoba instrumen penguasaan konsep dan komunikasi tulisan secara rinci disajikan pada Lampiran C.

I. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Data yang akan diperoleh dari penelitian ini berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif merupakan data utama dalam penelitian yang meliputi data hasil pretest dan posttest dari tes kemampuan penguasaan konsep dan kemampuan komunikasi tulisan, sedangkan data kualitatif merupakan data pendukung yang akan dianalisis secara deskripitif. Data kualitatif meliputi data hasil analisis observasi dari aspek komunikasi lisan siswa dan data respon siswa mengenai pendekatan SWH. Pengolahan data secara garis besar dilakukan dengan menggunakan bantuan secara hierarki statistik.

1. Data Kemampuan Penguasaan Konsep dan Kemampuan Komunikasi Tulisan

Data yang diperoleh dari hasil pretes dan postes kemudian dianalisis menggunakan n-gain untuk mengetahui peningkatan yang lebih baik dari penguasaan konsep dan kemampuan komunikasi tulisan siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Selanjutnya dilakukan uji statistik untuk melihat penguasaan konsep dan kemampuan komunikasi tulisan siswa pada kelompok eksperimen lebih baik atau tidak secara signifikan daripada siswa pada kelompok kontrol. Seluruh analisis dilakukan menggunakan bantuan IBM SPSS Statistics 22 dan Microsoft Office Excel 2007. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut

a. Pemberian skor

Penskoran untuk penguasaan konsep siswa dilihat dari hasil tes hasil belajar kognitif siswa menggunakan aturan penskoran untuk tes pilihan ganda yaitu 1 atau 0. Skor satu jika jawaban tepat, dan skor nol jika jawaban salah. Skor maksimum ideal sama dengan jumlah soal yang diberikan. Penskoran untuk kemampuan komunikasi tulisan menggunakan aturan penskoran untuk tes


(15)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

uraian yaitu menggunakan rubrik penskoran. Rubrik penskoran tersebut disajikan pada Tabel 3.10 di bawah ini.

Tabel 3.10. Rubrik Penilaian Kemampuan Komunikasi Tulisan Siswa Indikator No

Soal

Kriteria Skor

total Mengubah

bentuk penyajian

1 4= Menjelaskan 8 tahap yang dilalui dan menjelaskan 3 proses yang terjadi (situasi di udara, daun telinga, dan koklea)

3= Menjelaskan 8 tahap yang dilalui dan menjelaskan 2 proses yang terjadi dari 3 yang ada

2= Menjelaskan 8 tahap yang dilalui dan menjelaskan 1 proses yang terjadi dari 3 yang ada

1= Menjelaskan 8 tahap yang dilalui tanpa proses

4

Tabel 3.10. Rubrik Penilaian Kemampuan Komunikasi Tulisan Siswa (Lanjutan) Indikator No

Soal

Kriteria Skor

total

2 3

=

Tabel terdiri dari 3 kolom atau 3 baris, jawaban lengkap (menyebutkan 2 jawaban untuk telinga luar, 4 jawaban untuk teliga tengah, dan 3 jawaban untuk telinga dalam) 2

=

Tabel terdiri dari 3 kolom, jawaban kurang lengkap atau jawaban lengkap tapi tanpa tabel

3

1 =

Tabel terdiri dari 3 kolom dan jawaban salah atau tidak membuat tabel dan jawaban adan yang salah

Membaca Tabel

3 5= Memenuhi 5 jawaban yang diminta

4= Menyebutkan 4 jawaban dari 5 yang diminta 3= Menyebutkan 3 jawaban dari 5 yang diminta 2= Menyebutkan 2 jawaban dari 5 yang diminta 1= Menyebutkan 1 jawaban dari 5 yang diminta

5

Menjelas kan hasil Percobaan

4 Gambar a dan b (@=2)

2= Menyebutkan dua karakteristik gelombang bunyi

1= Memenuhi 1 dari dua karakteristik yang diminta

4

5 a. Skor 1 b. 2


(16)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 2= Jawaban lengkap

1= Tidak lengkap Membaca

Grafik

3 3= Menjawab 7 jawaban yang diminta

2= Menjawab lebih dari 4 jawaban dari 7 yang diminta

1= Menjawab 3 jawaban dari 7 yang diminta

3

Skor total 22

b. Membuat tabel skor pretes dan postes siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

c. Menentukan skor peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan komunikasi tulisan siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dihitung dengan rumus faktor gain (g) yang dikembangkan oleh Hake dengan rumus:

Gain ternormanisasi (N-Gain) =

(Hake, 1999 dalam Metlzer, 2002 ) Hasil perhitungan N-Gain yang diperoleh kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria yang disajikan pada Tabel 3.11 berikut ini

Tabel 3.11. Kriteria Gain dinormalisasi

G Kriteria

g ≥ 0,7 Tinggi 0,3  g < 0,7 Sedang

g < 0,3 Rendah

d. Melakukan uji analisis statistik deskriptif

Analisis deskriptif bertujuan untuk mendapatkan gambaran umum tentang pencapaian yang diperoleh siswa dalam kemampuan penguasaan konsep dan kemampuan berkomunikasi tulisan yang terdiri dari dari jumlah sampel, nilai tertinggi, nilai terendah, nilai rata-rata, dan standar deviasi. Data yang diperoleh melalui analisis deskriptif membantu peneliti dalam mengambil kesimpulanumum mengenai populasi berdasarkan temuan-temuan dalam sampel.


(17)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Analisis inferensial dimaksudkan untuk menguji hipotesis dalam penarikan sampel. Uji yang digunakan adalah uji beda dua rata-rata antara kelas sampel. Untuk pengujian ini, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas data.

1) Uji normalitas terhadap data hasil pretes, postes, dan n-gain penguasaan konsep dan kemampuan komunikasi tulisan siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menggunakan uji Kolmogorov-Sminorv. Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui data-data yang diperoleh berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Rumusan hipotesisnya adalah:

H0 : Data berdistribusi normal H1 : Data berdistribusi tidak normal Dengan kriteria uji sebagai berikut:

Jika nilai sig. (p-value) < α (α = 0,05), maka H0 ditolak. Jika nilai sig. (p-value) ≥ α (α = 0,05), maka H0 diterima.

2) Uji homogenitas data hasil pretes, postes, dan n-gain penguasaan konsep dan kemampuan komunikasi tulisan siswa menggunakan uji Levene. Uji homogenitas bertujuan untuk menentukan apakah kedua kelompok data mempunyai varians yang homogen atau tidak. Hipotesis yang akan diuji adalah:

H0 : σ12= σ22 Varians data kelompok eksperimen dan kelompok kontrol homogen

H1 : σ12≠σ22 Varians data kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak homogen

Dengan σ12 = varians skor kelompok eksperimen σ22 = varians skor kelompok kontrol Dengan kriteria uji sebagai berikut:

Jika nilai sig. (p-value) < α (α = 0,05), maka H0 ditolak. Jika nilai sig. (p-value) ≥ α (α = 0,05), maka H0 diterima.

f. Setelah data memenuhi syarat normal dan homogen, selanjutnya dilakukan uji perbedaan rata-rata skor pretes, postes dan n-gain penguasaan konsep dan


(18)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

kemampuan komunikasi tulisan siswa menggunakan uji t satu pihak (Independent one tail t-test)dengan taraf signifikan α = 0,05.

Rumusan hipotesisnya adalah H0 : µ1 = µ2

H1 : µ1 > µ2

Dengan kriteria uji sebagai berikut:

Jika nilai sig. (p-value) < α (α = 0,05), maka H1 diterima dan H0 ditolak, Jika nilai sig. (p-value) ≥ α (α = 0,05), maka H1 ditolak dan H0 diterima

g. Jika data yang diperoleh terdistribusi normal namun memiliki varians yang tidak homogen, pengolahan datanya menggunakan uji-t’ satu pihak (t’-test). h. Jika distribusi datanya ada yang tidak normal maka pengujian hipotesis dilakukan dengan uji statistik non-parametrik. Uji statistik non-parametrik yang digunakan jika asumsi parametrik tidak terpenuhi adalah uji Mann-Whitney U.

2. Data Profil Komunikasi Lisan

Data hasil observasi aktivitas komunikasi lisan dan keterlaksanaan pembelajaran SWH dalam penelitian ini diolah dengan mencari persentase untuk dianalisis secara deskriptif. Data aktivitas komunikasi lisan diolah dengan beberapa langkah sebagai berikut:

a) Menjumlahkan skor yang diperoleh tiap-tiap siswa

b) Menghitung skor tersebut dengan menggunakan persamaan berikut:

Persentase Aktivitas =

x 100%

Penilaian yang diberikan untuk mengetahui kategori kemampuan aktivitas komunikasi lisan oleh siswa dapat diinterpretasikan dengan mengadaptasi pedoman penilaian yang dinyatakan oleh Arikunto (2013, hal. 57) pada Tabel 3.12 di bawah ini

Tabel 3.12. Kriteria Kemampuan Komunikasi Lisan

Nilai Kategori Kemampuan


(19)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

66-79 Baik

50-65 Cukup

40-49 Kurang

30-39 Sangat Kurang

< 30 Kurang Sekali

3. Data Respon Siswa mengenai Pembelajaran SWH

Data mengenai penerapan pembelajaran menggunakan pendekatan SWH diambil melalui penggunaan angket (kuesioner). Pengolahan dari kedua data tersebut dilakukan dengan cara mencari persentasenya kemudian dianalisis secara deskriptif. Langkah-langkah secara rinci yang peneliti lakukan untuk mengolah data respon siswa adalah dengan:

1. Memberikan skor untuk setiap item dari angket tanggapan siswa sesuai dengan yang dinyatakan Arifin (2009, hal. 160) berdasarkan Tabel 3.13 berikut ini

Tabel 3.13. Skor Item Tanggapan Siswa Item Tanggapan Pernyataan (+) Pernyataan (-)

SS 5 1

S 4 2

N 3 3

TS 2 4

STS 1 5

2. Menghitung jumlah jawaban “SS”,“S”,”N” ,“TS” dan “STS” yang disi oleh responden pada format angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran.

3. Melakukan perhitungan persentase angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan persamaan berikut:

%Tanggapan Responden

Untuk mengetahui kategori dari pengolahan angket tiap indikator dapat diinterpretasikan menggunakan pedoman penilaian yang diadaptasi dari Purwanto (2009, hal. 102-103) yang disajikan pada Tabel 3.14 di bawah ini

Tabel 3.14. Kriteria Persentase Angket Tanggapan Siswa Rentang


(20)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Rentang

(%) Kriteria

0-19 Sangat Tidak Setuju

20-39 Tidak Setuju

40-59 Netral

60-79 Setuju

80-100 Sangat Setuju

J. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang sistematis perlu disusun agar tujuan penelitian yang telah ditetapkan tercapai. Secara umum prosedur penelitian dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan dan akhir.

1. Tahap Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan meliputi:

a. Melakukan studi literatur dengan cara membaca hasil jurnal nasional dan internasional serta membaca hasil laporan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya.

b. Melakukan studi pendahuluan ke lokasi tujuan penelitian untuk mengidentifikasi permasalahan yang ada melalui kegiatan observasi ke sekolah dengan cara berkonsultasi kepada guru mengenai proses pembelajaran yang dilakukan berkaitan dengan kurikulum 2013. Studi ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang akan diteliti, mengetahui kondisi awal nilai siswa.

c. Analisis silabus untuk menentukan materi ajar yang akan dipakai

d. Menyusun perangkat pembelajaran meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) untuk tiga kali pertemuan dengan konsep indera pendengaran dan getaran, gelombang, dan bunyi.

e. Menyusun dan mengembangkan instrumen penelitian yang terdiri dari instrumen untuk mengukur kemampuan penguasaan konsep, keterampilan komunikasi, dan angket respon siswa mengenai penerapan pendekatan SWH pada konsep indera pendengaran.


(21)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

f. Meminta pertimbangan (judgment) instrumen penelitian kepada dosen ahli g. Melakukan uji coba instrumen penelitian

h. Menganalisis hasil coba instrumen kemudian merevisi atau memperbaiki instrumen untuk digunakan dalam penelitian. Analisis instrumen meliputi validitas, relibilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran soal.

i. Meminta izin kepada instansi yang terkait sehubungan dengan penelitian yang diadakan.

2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan meliputi:

a. Memberikan tes awal (pretest) untuk mengukur kemampuan awal siswa sebelum diberi perlakuan (treatment) pada kelas eksperimen dan kontrol b. Memberikan perlakuan dengan menerapkan pembelajaran menggunakan

pendekatan SWH pada kelas eksperimen dan menerapkan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik untuk kelas kontrol. Pengamatan kedua kelas eksperimen dibantu oleh empat orang observer.

c. Pada saat pembelajaran berlangsung dilakukan observasi pada kelas eksperimen untuk melihat ketercapaian siswa dalam berkomunikasi lisan. Kegiatan observasi dibantu oleh empat orang observer.

d. Memberikan tes akhir (posttest) guna mengetahui peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan komunikasi tulisan siswa pada kelas eksperimen dan kontrol.

e. Setelah pembelajaran selesai, dilakukan pengisian angket pada siswa pada kelas eksperimen untuk mengetahui respon mereka mengenai pembelajaran menggunakan pendekatan SWH.

3. Tahap Akhir

Kegiatan yang dilakukan pada tahap akhir antara lain:

a. Melakukan pengolahan data hasil penelitian meliputi data pretest, posttest, dan n-gain terhadap penguasaan konsep dan berkomunikasi tulisan siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

b. Melakukan pengolahan data tambahan pada kelas eksperimen yang dijaring melalui aspek komunikasi lisan dan angket respon siswa.


(22)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

c. Menganalisis data dan membahas hasil penelitian berdasarkan data yang telah diolah pada kelas ekperimen dan kontrol

d. Melakukan penarikan kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian

e. Pembuatan laporan hasil penelitian

Untuk lebih jelasnya, alur penelitian yang dilakukan dijelaskan pada Gambar 3.1 di bawah ini

Tahap Persiapan

Analisis silabus

Studi Pendahuluan


(23)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Tahap Pelaksanaan

Tahap Akhir

Gambar 3.1 Diagram Alur Proses Penelitian Pengolahan Data

Uji Coba dan Analisis Instrumen Penelitian

Kesimpulan

Judgment/Validasi Ahli Instrumen Penelitian Pembuatan Instrumen Penelitian

Perbaikan

KELAS EKSPERIMEN Kegiatan Belajar Mengajar menggunakan Pendekatan SWH

Observasi

Pretest

Posttest

Pembuatan Perangkat Pembelajaran

KELAS KONTROL Kegiatan Belajar Mengajar menggunakan pembelajaran saintifik


(1)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

kemampuan komunikasi tulisan siswa menggunakan uji t satu pihak (Independent one tail t-test)dengan taraf signifikan α = 0,05.

Rumusan hipotesisnya adalah H0 : µ1 = µ2

H1 : µ1 > µ2

Dengan kriteria uji sebagai berikut:

Jika nilai sig. (p-value) < α (α = 0,05), maka H1 diterima dan H0 ditolak,

Jika nilai sig. (p-value) ≥ α (α = 0,05), maka H1 ditolak dan H0 diterima

g. Jika data yang diperoleh terdistribusi normal namun memiliki varians yang tidak homogen, pengolahan datanya menggunakan uji-t’ satu pihak (t’-test). h. Jika distribusi datanya ada yang tidak normal maka pengujian hipotesis dilakukan dengan uji statistik non-parametrik. Uji statistik non-parametrik yang digunakan jika asumsi parametrik tidak terpenuhi adalah uji Mann-Whitney U.

2. Data Profil Komunikasi Lisan

Data hasil observasi aktivitas komunikasi lisan dan keterlaksanaan pembelajaran SWH dalam penelitian ini diolah dengan mencari persentase untuk dianalisis secara deskriptif. Data aktivitas komunikasi lisan diolah dengan beberapa langkah sebagai berikut:

a) Menjumlahkan skor yang diperoleh tiap-tiap siswa

b) Menghitung skor tersebut dengan menggunakan persamaan berikut:

Persentase Aktivitas =

x 100%

Penilaian yang diberikan untuk mengetahui kategori kemampuan aktivitas komunikasi lisan oleh siswa dapat diinterpretasikan dengan mengadaptasi pedoman penilaian yang dinyatakan oleh Arikunto (2013, hal. 57) pada Tabel 3.12 di bawah ini

Tabel 3.12. Kriteria Kemampuan Komunikasi Lisan

Nilai Kategori Kemampuan


(2)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

66-79 Baik

50-65 Cukup

40-49 Kurang

30-39 Sangat Kurang

< 30 Kurang Sekali

3. Data Respon Siswa mengenai Pembelajaran SWH

Data mengenai penerapan pembelajaran menggunakan pendekatan SWH diambil melalui penggunaan angket (kuesioner). Pengolahan dari kedua data tersebut dilakukan dengan cara mencari persentasenya kemudian dianalisis secara deskriptif. Langkah-langkah secara rinci yang peneliti lakukan untuk mengolah data respon siswa adalah dengan:

1. Memberikan skor untuk setiap item dari angket tanggapan siswa sesuai dengan yang dinyatakan Arifin (2009, hal. 160) berdasarkan Tabel 3.13 berikut ini

Tabel 3.13. Skor Item Tanggapan Siswa Item Tanggapan Pernyataan (+) Pernyataan (-)

SS 5 1

S 4 2

N 3 3

TS 2 4

STS 1 5

2. Menghitung jumlah jawaban “SS”,“S”,”N” ,“TS” dan “STS” yang disi oleh responden pada format angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran.

3. Melakukan perhitungan persentase angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan persamaan berikut:

%Tanggapan Responden

Untuk mengetahui kategori dari pengolahan angket tiap indikator dapat diinterpretasikan menggunakan pedoman penilaian yang diadaptasi dari Purwanto (2009, hal. 102-103) yang disajikan pada Tabel 3.14 di bawah ini

Tabel 3.14. Kriteria Persentase Angket Tanggapan Siswa Rentang


(3)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Rentang

(%) Kriteria

0-19 Sangat Tidak Setuju

20-39 Tidak Setuju

40-59 Netral

60-79 Setuju

80-100 Sangat Setuju

J. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang sistematis perlu disusun agar tujuan penelitian yang telah ditetapkan tercapai. Secara umum prosedur penelitian dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan dan akhir.

1. Tahap Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan meliputi:

a. Melakukan studi literatur dengan cara membaca hasil jurnal nasional dan internasional serta membaca hasil laporan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya.

b. Melakukan studi pendahuluan ke lokasi tujuan penelitian untuk mengidentifikasi permasalahan yang ada melalui kegiatan observasi ke sekolah dengan cara berkonsultasi kepada guru mengenai proses pembelajaran yang dilakukan berkaitan dengan kurikulum 2013. Studi ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang akan diteliti, mengetahui kondisi awal nilai siswa.

c. Analisis silabus untuk menentukan materi ajar yang akan dipakai

d. Menyusun perangkat pembelajaran meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) untuk tiga kali pertemuan dengan konsep indera pendengaran dan getaran, gelombang, dan bunyi.

e. Menyusun dan mengembangkan instrumen penelitian yang terdiri dari instrumen untuk mengukur kemampuan penguasaan konsep, keterampilan komunikasi, dan angket respon siswa mengenai penerapan pendekatan SWH pada konsep indera pendengaran.


(4)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

f. Meminta pertimbangan (judgment) instrumen penelitian kepada dosen ahli g. Melakukan uji coba instrumen penelitian

h. Menganalisis hasil coba instrumen kemudian merevisi atau memperbaiki instrumen untuk digunakan dalam penelitian. Analisis instrumen meliputi validitas, relibilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran soal.

i. Meminta izin kepada instansi yang terkait sehubungan dengan penelitian yang diadakan.

2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan meliputi:

a. Memberikan tes awal (pretest) untuk mengukur kemampuan awal siswa sebelum diberi perlakuan (treatment) pada kelas eksperimen dan kontrol b. Memberikan perlakuan dengan menerapkan pembelajaran menggunakan

pendekatan SWH pada kelas eksperimen dan menerapkan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik untuk kelas kontrol. Pengamatan kedua kelas eksperimen dibantu oleh empat orang observer.

c. Pada saat pembelajaran berlangsung dilakukan observasi pada kelas eksperimen untuk melihat ketercapaian siswa dalam berkomunikasi lisan. Kegiatan observasi dibantu oleh empat orang observer.

d. Memberikan tes akhir (posttest) guna mengetahui peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan komunikasi tulisan siswa pada kelas eksperimen dan kontrol.

e. Setelah pembelajaran selesai, dilakukan pengisian angket pada siswa pada kelas eksperimen untuk mengetahui respon mereka mengenai pembelajaran menggunakan pendekatan SWH.

3. Tahap Akhir

Kegiatan yang dilakukan pada tahap akhir antara lain:

a. Melakukan pengolahan data hasil penelitian meliputi data pretest, posttest, dan n-gain terhadap penguasaan konsep dan berkomunikasi tulisan siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

b. Melakukan pengolahan data tambahan pada kelas eksperimen yang dijaring melalui aspek komunikasi lisan dan angket respon siswa.


(5)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

c. Menganalisis data dan membahas hasil penelitian berdasarkan data yang telah diolah pada kelas ekperimen dan kontrol

d. Melakukan penarikan kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian

e. Pembuatan laporan hasil penelitian

Untuk lebih jelasnya, alur penelitian yang dilakukan dijelaskan pada Gambar 3.1 di bawah ini

Tahap Persiapan

Analisis silabus Studi Pendahuluan


(6)

Winda Yusefni, 2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Tahap Pelaksanaan

Tahap Akhir

Gambar 3.1 Diagram Alur Proses Penelitian Pengolahan Data

Uji Coba dan Analisis Instrumen Penelitian

Kesimpulan

Judgment/Validasi Ahli Instrumen Penelitian Pembuatan Instrumen Penelitian

Perbaikan

KELAS EKSPERIMEN Kegiatan Belajar Mengajar menggunakan Pendekatan SWH

Observasi

Pretest

Posttest

Pembuatan Perangkat Pembelajaran

KELAS KONTROL Kegiatan Belajar Mengajar menggunakan pembelajaran saintifik