Pendidikan Agama Islam dalam Masyarakat

”Pendidikan Agama Islam dalam Masyarakat yang

Mengglobal”
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nilai-nilai islam adalah pengaruh polapikir, pribadi, dan akhlak. Yang dalam kajiannya yaitu;
hubungan manusia dengan Tuhannya, manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungannya.
Islam juga memperkokoh kemantapan diri dalam menghadapi derasnya arus perkembangan dunia.
Juga mengatasi ketakutan dari masa depan. Sebagai tokoh muslim maka harus lah dapat berakhlaqul
karimah atas dasar pijakan yang sama.
Globalisasi telah terjadi dalam berbagai bidangnya, termasuk dalam bidang sains dan teknologi, sosiapolitik, budaya dan etika yang berimplikasi pada banyaknya masalah yang muncul dalam dunia
pendidikan diberbagai negara. Beragam permasalahan pendidikan itu mendorong pendidikan agar
selalu mengevaluasi kurikulum, khususnya dalam pendidikan agama islam dalam masyarakat yang
mengglobal.
B. Rumusan Masalah
1. Apa masyarakat global itu ?
2. Apa peran islam dalam masyarakat yang mengglobal ?

BAB II
PEMBAHASAN

Pendidikan Agama Islam dalam Masyarakat yang Mengglobal
A. Islam
Kata islam berasal dari kata salama-yusallimu yang berarti damai, selamat, pasrah, tunduk,
dan patuh. Pengertian tersebut menunjukan bahwa pengertian islam adalah agama yangmengandung
ajaran untuk menciptakan perdamaian, kerukunan, keselamatan dan kesejahtreaan bagi umat manusia
khususnya dan semuah makhluk Allah pada umumnya, bukan justru mendatangkan dan membuat
bencana atau kerusakan di muka bumi. Ini lah yang disebut sebagai fungsi islam sebagai rahmat bagi
seluruh alam (rahmatan lil alamin).1 Agama secara universal adalah konsep dari sejatinya manusia
1 Dr.H. Moch. Tolchah, M.Ag.”Pendidikan Agama Islam”.Malang:Madani. 2016. Hlm. 66.

1

dalam nilai-nilai wujud dalam jasmani tentang kemurnian kemanusiawiannya. Agama adalah sebuah
korelasi terorganisir dari kepercayaan, sistem budaya, dan pandangan dunia yang menghubungkan
manusia dengan tatanan atau perintah dari kehidupan. 2 sejatinya agama-agama adalah baik artinya
semua agama mengajarkan kebaikan, pada dasarnya islam adalah yang dianjurkan yaitu ad-din
agama Allah yang sebenarnya bagi seluruh makhluk ciptaanNya. Yang dalam sejarahnya setelah nabi
mendapatkan wahyu maka segera lah islam untuk disebarkan, bahkan diperintahkan untuk secara
terang-terangan, karena dorongan yang sangat kuat akhirnya islam disebarkan hingga pada masanya
sampai pertumpahan darah. Setelah beberapa peperangan terjadi yang terakhir disebut perang Tabuk,

maka sampailah dititik perang sebenarnya, yang Nabi bersabda; “marilah kita kembali dari perang
kecil menuji perang besar, yaitu perang dengan nafsu yang benar-benar musuhmu yang selalu terisi
didalam dadamu.” memahami konteks hadis ini islam akan terus mengislamisasikan pemeluknya,
yang diperintahkanNya setelah memerintahkan nabi untuk menyampaikan dakhwa islam secara
terang-terangan . Ini adalah bentung kemurahanNya dalam cengkram Kasih SayangNya.
B. Pendidikan Islam
1. Pengertian Pendidikan
Marimba (1989:19) menyatakan bahwa pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara
sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya
kepribadian yang utama. Pendapat Marimba membawa dalam artian sempit tentang pendidikan yang
dipengaruhi oleh bimbingan dari seorang pendidik yang menentukan tarap perkembangan anak didik
yang berbuah kpribadian. Berbeda dengan Lodge (1974:23) menyatakan bahwa pendidikan itu
menyangkut seluruh pengalaman. Ini semakin meluas bahkan dapat diartikan pendidikan adalah
kehidupan ini pada batas nafas dan ketiadaan.
Istilah umum yang digunakan dalam pendidikan Islam, yaitu Tarbiyah (pengetahuan tentang
ar-rabb), Ta’lim (ilmu teoritik, kreativitas, komitmen tinggi dalam mengembangkan ilmu, serta sikap
hidup yang menjunjung tinggi nilai-nilai ilmiah), Ta’dib (integrasi ilmu dan amal). 3 M. Arifin
(1993:237) menyatakan bahwa rumusan tujuan tujuan pendidikan Islam adalah merealisasikan
manusia muslim yang beriman, bertakwa dan berilmu pengetahuan yang mampu mengabdikan dirinya
kepada Sang Khalik dengan sikap dan kepribadian bulat menyerahkan diri kepada Allah dalam segala

aspek kehidupan dalam rangka mencari keridhaan-Nya. Dari istilah ini dapat disimpulkan bahwa
pendidikan Islam adalah suatu sistem yang memungkinkan seseorang (peserta didik) dapat
mengarahkan kehidupannya sesuai dengan ideologi Islam.
C. Pendidikan Agama Islam dalam Masyarakat yang Mengglobal
1. Apa Masyarakat Global itu ?
Menurut Soerjono Soekanto, masyarakat padaumumnya mempunyai ciri-ciri dengan kriteria
seperti ; (a) Manusia yang hidup bersama, sekurang-kurangnya terdiri atas dua orang, (b) bergaul atau
bercampur dalam jangka waktu yang cukup lama. Berkumpulnya manusia akan menimbulkan
2 https://id.m.wikipedia.orng/wiki/Agama
3 (Hasan Langgulung : 1988).

2

manusia baru. Sebagai akibat hidup bersama, timbul sistem komunikasi dan peraturan yang mengatur
hukum antar manusia, (c) sadar bahwa mereka adalah satu kesatuan, (d) merupakan suatu sistem
bersama . sistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan karena mereka merasa dirinya terkait
satu samalain.4
Menurut An-nabhani bahwa masyarakat adalah sekelompok inidividu seperti manusia yang
memiliki pemikiran serta perasaan, dan sistem atau aturan yang sama, dan terjadi interaksi antar
sesama karena kesamaan tersebut untuk kebaikan masyarakat itu sendiri dan warga masyarakat. 5 Jadi

masyarakat adalah kesadaran keberadaannya dari masing-masing dalam memandang perkembangan
yang ada. Jika dikembangkan arti masyarakat ialah persatuan atau kesamaan tujuan, urusan, keinginan
dari setiap individu itu sendiri. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia global adalah kata sifat yang
artinya secara umum dan keseluruhan. Secara garis besar yang meliputi seluruh dunia sementara kata
mengglobal merupakan bentuk kata kerjanya yang berarti mendunia atau meluas keseluruh dunia.
Seperti contoh penggunaannya antaralain; pemanasan global, krisi global, ekonomi global, desa
global, dan lain-lain. Jadi masyarakat global bisa diartikan seklompok, persatuan, aturan atau bahkan
pergaulan yang meluas keseluruh dunia. Sehingga masyarakat berpijak disatu sistem yang sama dari
hasil persatuan, tujuan yang sama. Dari sini mungkin berkaitan dengan masalah dalam pengkajian
islam: pada lingkungan hidup; kemajuan teknologi informasi; konvergensi ilmu dan teknologi;
ekonomi berbasi pengetahuan; kebangkitan industri kreatif dan budaya; pergeseran kekuatan ekonomi
dunia; pengaruh dan imbas tekno-sains; mutu, investasi dan trasformasi pada sektor pendidikan, dan
masi banyak lagi dari berbagai aspek. Sebagaimana ditulis oleh Ernest Gellner,
"Salah satu ide yang paling dikenal dan paling banyak diadakan dalam ilmu sosial adalah
tesis sekularisasi: dalam masyarakat industri dan industrialisasi, di pengaruh agama berkurang. Ada
beberapa versi dari teori ini: dasar ilmiah dari teknologi baru merusak iman, atau erosi unit sosial
menghilangkan agama basis organisasinya, atau doktrin terpusat, unitarian, agama dirasionalisasi
akhirnya memotong tenggorokan sendiri.”

6


bahwa globalisasi dengan serta-merta menyebabkan

posisi agama berada di pinggiran.
Masyarakat yang mengglobal memalingkan keberadaan manusai sebagai individualisme, yang
pada dasarnya berperan atas pertanggung jawaban dari keberadaannya. Dalam ke-universalan
masyarakat mengikis setiap pondasi keyakinan, keberakalan, dan rasa dalam pengolahan pendidikan
4 http://www.seputarpengetahuan.com/2016/06/14-pengertian-masyarakat-menurutpara-ahli-lengkap.htm
5 http://www.seputarpengetahuan.com/2016/06/14-pengertian-masyarakat-menurutpara-ahli-lengkap.htm

6
http://www.geocities.ws/endang.komara/PERAN_PENDIDIKAN_ISLAM_DALAM_ERA_GLOBAL
ISASI.htm

3

khusunya dalam islam. Seperti yang dikatakan M. Arifin, masyarakat yang mengglobal ini
mematahkan paradigma berpikir mengenai kebaikan-kebaikan diantara baik dan benar. Sebagaimana
dikemukakan Soerjono Soekanto, dalam kriteria masyarakat bahwa berkumpulnya manusia akan
menimbulkan manusia baru. Sebagai akibat hidup bersama, timbul sistem komunikasi dan peraturan

yang mengatur hukum antar manusia.
2. Akhlak dan Aktualisasinya dalam Kehidupan
Aktualisasi akhlak adalah bagai manana seseorang mengimplementasikan seluruh ajaran
islam dalam setiap tingkah laku sehari-hari, serta akhlak seharusnya diaktualisasikan dalam kehidupan
seorang muslim seperti dibawah ini:
a. Akhlak terhadap Allah
1) Menauhidkan Allah (QS. Al-Ikhlas: 1-4).
2) Tidak berbuat musyrik pada Allah (QS. Luqman: 13).
3) Bertakwa pada Allah (QS. An Nisa: 1).
4) Banyak berzikir pada Allah (QS. Al Ahzab: 41-44).
5) Bertawakal hanya pada Allah (QS. Ali Imron: 159).
b. Akhlah terhadap rasulullah
1) Mengikuti atau menjelaskan sunahnya (QS. Ali Imran:30).
2) Meneladani Akhlaknya (QS. Al Ahzab: 21).
3) Bershalawat kepadanya (QS. Al Ahzab: 56).
c. Akhlak terhadap diri sendiri
1) Sikap sadar (QS. Al Baqarah: 153).
2) Sikap syukur (QS. Ibrahim:7).
3) Sikap amanah atau jujur (QS. Al Ahzab: 72).
4) Sikap tawadhu (rendah hati)(QS. Luqman: 18).

5) Cepat bertaubat juka berbuat khilaf (QS. Ali Imran: 135).
d. Akhlak pada keluarga
1) Birul Walidain (Berbakti kepada orang tua) (QS. An Nisa: 36).
2) Membina dan mendidik keluarga (QS. At Tahrim: 58-59).
3) Memelihara keturunan (QS. An Nahl: 58-59).
e. Akhlak terhadap manusia
1) Merajut ukhuwah atau persaudaraan (QS. Al Hujurat: 10).
2) Ta’awun atau saling tolong menolong (QS. Al Maidah: 2).
3) Suka memaafkan kesalahan orang lain (QS. Ali Imran: 135 & 159).
4) Menepati janji (QS. At Taubah: 111).

f. Akhlak terhadap sesama makhluk
1) Tafakur (memperhatikan dan merenungkan ciptaan dalam semesta) (QS. Ali Imran: 190). 7
Dalam pendidikannya islam sangat mengajarkan manusia ketarap manusiawi, namun pada
instrumen-instrumen inilah sebagai muslim harus melekat dan dirawat. Harun Nasution berpendapat,
pembaharuan dalam islam mempunyai tujuan yang sama. Tetapi dalam pada itu perlu diingat bahwa
dalam islam ada ajaran-ajaran yang bersipat mutlak, yaitu penafsiran atau interpretasi dari ajaran7 Dr. M. Arfan Mu’ammar, M.Pd.i, Drs. Moch. Kalam Mollah, M.Pd.I, Dr.H. Moch. Tolchah,
M.Ag.”Pendidikan Agama Islam”.Malang:Madani. 2016. Hlm. 58-59.

4


ajaran yang bersifat mutlak. Dengan kata lain pembaharuan mengenai ajaran-ajaran yang bersifat
mutlak tak dapat diadakan. Pembaharuan dapat dilakukan mengenai interpretasi atau penafsiran dalam
aspek-aspek teologi, hukum, politik, dan seterusnya dan mengenai lembaga-lembaga 8. Artinya dari
segala masyarakat yang mengglobal ini tetap lah islam sebagi bimbingan bernafas (hidup).
Tempat pendidikan yang pokok ada tiga: (1) didalam rumah tangga, (2) di masyarakat, dan (3)
di sekolah9. Dari ketiga poko ini pertama, sebagai orang tua haruslah menjadi pasilitator dalam
mendidik anak yang berada dialam rasanya. Kedua, sebagai muslim dibutukan kreatifitas dalam
berbudaya islam yang modern untuk memalingkan dari globalnya masyarakat. Dan ketiga, adalah
peran guru dalam kekreatif variasi mengajarnya, yang dapat diselaraskan antara kurikulum dan
pendidikan agama islam, juga dapat mengaktifkan rasa anak didik dalam pencarian pribadinya
menurut islam.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahwa dalam masyarakat yang berkesatuan haruslah tetap sadar dalam pertumbuhan pribadi
diri sendiri tentunya tetap bergerak dalam keadaan yang ditetapkan islam. Sebagai muslim yang abadi
harus terus menyempurnakan akhlaknya dalam segala perkembangannya terhadap Allah, nabi, diri
sendiri, orang tua, manusia, dan sesama makhluk hidup lainnya. Sebagai dikatakan sebelumnya islam

adalah rahmat bagi seluruh alam.

DAFTAR PUSTAKA
Tafsir, Ahmad, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014.
Tolcha, Moch, Mu’ammar, Arfan, Kalam Mollah, Moch, Pendidikan Agama Islam, Malang: Madani,
2016.
Nasution, Harun, Ilam ditinjau dari berbagai aspeknya, Jakarta: Universitas Indonesia, 2012.
Idi, Abdullah, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik, Depok: Rajagrapindo Persada, 2014.
https://id.m.wikipedia.orng/wiki/Agama
http://www.seputarpengetahuan.com/2016/06/14-pengertian-masyarakat-menurut-para-ahlilengkap.htm

8 Lihat Haru Nasution “Islam ditinjau dari berbagai aspeknya”. Hlm. 91-92.
9 Dr. Ahmad Tafsir. “ Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam”. Bandung: Rosdakarya.
2014. Hlm. 26.

5

http://www.geocities.ws/endang.komara/PERAN_PENDIDIKAN_ISLAM_DALAM_ERA_GLOBA
LISASI.htm


6