TEORI PEMBELAJARAN TEORI PEMBELAJARAN KO

฀eori Pembelajaran Konstruktivisme฀|฀฀

TEORI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME
Oleh:฀Ahmad฀Abrar฀Rangkuti
A. Pendahuluan
Permasalahan฀seputar฀pembelajaran฀menjadi฀hal฀yang฀menarik฀untuk฀dikaji.฀
Di฀ antara฀ permasalahan฀ yang฀ terjadi฀ bukan฀ disebabkan฀ karena฀ kurangnya฀
literatur฀ atau฀ sumber฀ yang฀ mengkaji฀ seputar฀ pembelajaran,฀ melainkan฀ karena฀
tidak฀ dilandasinya฀ praktik฀ pembelajaran฀ dengan฀ teori฀ pembelajaran.฀ Misalnya,฀
dalam฀ mengajarkan฀ suatu฀ konsep฀ atau฀ prinsip,฀ sebagian฀ guru฀ menyajikan฀
dengan฀ serta฀ merta฀ konsep฀ atau฀ prinsip฀฀ secara฀ utuh฀ peserta฀ didik.฀ Guru฀ tidak฀
memberikan฀ kesempatan฀ kepada฀ peserta฀ didik฀ untuk฀ menemukan฀ dan฀
membangun฀ konsep฀ atau฀ prinsip฀ tersebut฀ secara฀ mandiri฀ atau฀ berkelompok฀
(sosial).฀
Praktik฀pembelajaran฀yang฀ideal฀adalah฀praktik฀pembelajaran฀yang฀dilandasi฀
oleh฀ teori-teori฀ pembelajaran฀ yang฀ sesuai฀ dengan฀ tujuan฀ pembelajaran.฀ Hal฀ ini฀
dimaksudkan฀ agar฀ tercapai฀ keberhasilan฀ dan฀ kebermaknaan฀ dalam฀
pembelajaran.฀ Untuk฀ itu,฀ pengetahuan฀ dan฀ penguasaan฀ terhadap฀ teori฀
pembelajaran฀menjadi฀hal฀yang฀penting฀dan฀mutlak฀bagi฀guru.฀Semakin฀dalam฀
guru฀menguasai฀teori฀pembelajaran,฀semakin฀besar฀ia฀memperoleh฀keberhasilan฀
dan฀ kebermaknaan฀ dalam฀ pembelajaran.฀ Selain฀ itu,฀ penguasaan฀ guru฀ terhadap฀

teori฀pembelajaran฀memberi฀makna฀bagi฀perkembangan฀peserta฀didik.
Para฀ ilmuwan฀ berpendapat฀ bahwa฀ minimal฀ ada฀ tiga฀ fungsi฀ teori,฀ yaitu:฀ 1)฀
mendeskripsikan;฀ 2)฀ menjelaskan;฀ dan฀ 3)฀ memprediksi.฀฀ Suatu฀ teori฀ dapat฀
teraplikasi฀bila฀diformulasikan฀dalam฀konsep฀pembelajaran.฀Berdasarkan฀teoriteori฀ belajar฀ dapat฀ ditentukan฀ beberapa฀ pendekatan฀ pembelajaran,฀ selanjutnya฀
berdasarkan฀ beberapa฀ pendekatan฀ dapat฀ ditentukan฀ beberapa฀ model฀
pembelajaran.฀฀฀ Konstruktivisme฀ sebagai฀ suatu฀ teori฀ belajar฀ memiliki฀ implikasi฀
pada฀ teori฀ pembelajaran.฀ Selain฀ itu,฀ konstruktivisme฀ sebagai฀ suatu฀ teori฀
memiliki฀pendekatan฀dan฀model฀pembelajaran฀tertentu.
Makalah฀ ini฀ akan฀ membahas฀ teori฀ konstruktivisme฀ dalam฀ pembelajaran.฀
Subbahasan฀ pada฀ makalah฀ ini฀ meliputi฀ latar฀ belakang฀ teori฀ konstruktivisme,฀
pengertian฀ teori฀ konstruktivisme,฀ pendekatan฀ konstruktivisme฀ dalam฀
pembelajaran,฀ model฀ pembelajaran฀ konstruktivisme,฀ dan฀ implikasi฀ teori฀
konstruktivisme฀dalam฀pembelajaran฀Pendidikan฀Agama฀Islam.฀

฀eori Pembelajaran Konstruktivisme฀|฀2

B. Latar Belakang Teori Konstruktivisme
Sebagai฀ teori,฀ Konstruktivisme฀ tidak฀ diketahui฀ secara฀ pasti฀ kapan฀
dicetuskan.฀ Tidak฀ satu฀ orang฀ atau฀ gerakan฀ pun฀ yang฀ mengakui฀ secara฀ pasti฀
tentang฀ perkembangan฀ dan฀ sebagai฀ peletak฀ dasar-dasar฀ teori฀ konstruktivisme฀

pada฀masa฀modern.฀Benih฀pendekatan฀konstruktivisme฀dapat฀dilacak฀dari฀karya฀
Vico,฀Goodman,฀Rousseau,฀Kant,฀Dewey,฀dan฀Vygotsky.฀฀ Jean฀Piaget฀dan฀Lev฀
Vygotsky฀serta฀Jerome฀S.฀Brunner฀dan฀von฀Glasersfeld—dua฀yang฀terakhir฀pada฀
masa฀berikutnya—membentuk฀pendekatan฀konstruktivisme.฀฀
Konstruktivisme฀ sebagai฀ suatu฀ teori฀ bersifat฀ kompleks.฀ Konstruktivisme฀
berhubungan฀dengan฀filsafat,฀psikologi,฀sosiologi,฀sains,฀dan฀pendidikan.฀Dalam฀
dunia฀ pendidikan,฀ konstruktivisme฀ muncul฀ secara฀ formal฀ sebagai฀ teori฀
pengetahuan฀ dan฀ teori฀ belajar฀ sejak฀ tahun฀ 1980-an฀ melalui฀ karya฀ Bruner฀ dan฀
von฀ Glasersfeld.฀ Selanjutnya,฀ pada฀ tahun฀ 1990-an฀ karya฀ Bruner฀ dan฀ von฀
Glaserfeld฀menjadi฀karya฀฀menarik฀yang฀digunakan฀di฀kalangan฀pendidik.฀
Menurut฀ Coburn฀ dan฀ Derry฀ sebagaimana฀ dikutip฀ oleh฀ Isjoni,฀
menyatakan฀ bahwa฀ konstruktivisme฀ adalah฀ cabang฀ dari฀ kognitivisme.฀ Bila฀
ditelusuri฀ke฀belakang,฀teori-teori฀kognitivisme฀didasarkan฀atas฀teori฀Jean฀Piaget฀
dan฀ Lev฀ Vygotsky.฀ Piaget฀ dikenal฀ sebagai฀ ฀iaget Constructivism Cognitive฀
(Aliran฀ Konstruktivisme฀ Piaget)฀ dan฀ Vygotsky฀ dikenal฀ sebagai฀ Vygotsky
Constructivism Social฀(Aliran฀Konstruktivisme฀Vygotsky).฀
Teori฀Piaget฀berasaskan฀pada฀premis,฀apabila฀individu฀bekerjasama฀atas฀
presekitarnya,฀ konflik฀ sosio-kognitif฀ akan฀ berlaku฀ dan฀ akan฀ mewujudkan฀
ketidakseimbangan฀ kognitif฀ dan฀ seterusnya฀ mencetuskan฀ perkembangan฀
kognitif.฀ Teori฀ Vygotsky฀ berdasarkan฀ pada฀ premis฀ bahwa฀ pengetahuan฀ terbina฀

melalui฀interaksi฀kumpulan฀dalam฀menyelesaikan฀masalah.฀Kedua฀teori฀di฀atas฀
menjadi฀titik฀tolak฀dalam฀memahami฀teori฀konstruktivisme฀dalam฀pembelajaran.฀
Sebagai฀teori฀pengetahuan฀(knowing theory),฀konstruktivisme฀dibangun฀
atas฀ ide฀ bahwa฀ pengetahuan฀ tidak฀ berada฀ pada฀ dunia฀ objektif฀ atau฀ dunia฀ luar฀
individu.฀ Pengetahuan฀ diperoleh฀ ketika฀ individu฀ melakukan฀ proses฀
pembentukan฀pengetahuan.฀Dari฀perspektif฀ini,฀objektivisme฀menjadi฀lawan฀dari฀
konstruktivisme.฀ Objektivisme฀ berpendapat฀ bahwa฀ pengetahuan฀ merupakan฀
cerminan฀dari฀dunia฀luar.฀Dalam฀pandangan฀konstruktivisme,฀pengetahuan฀dapat฀
dibentuk฀secara฀individu฀maupun฀sosial.฀฀
Konstruktivisme฀ sebagai฀ teori฀ belajar฀ (learning theory)฀ dikembangkan฀
oleh฀Piaget,฀Vygotsky฀dan฀Bruner.฀Pemikiran฀Piaget฀dan฀Vygotsky฀merupakan฀
aliran฀ atau฀ mazhab฀ konstruktivisme.฀ Piaget฀ memiliki฀ kecenderungan฀฀ bahwa฀

฀eori Pembelajaran Konstruktivisme฀|฀3

individu฀membentuk฀makna฀(meaning)฀melalui฀proses฀di฀dalam฀diri.฀Sementara฀
itu,฀ Vygotsky฀ memiliki฀ kecenderungan฀ bahwa฀ individu฀ membentuk฀ makna฀
melalui฀proses฀interaksi฀sosial.฀฀
฀. Pengertian Teori Konstruktivisme
Konstruktivisme฀ merupakan฀ suatu฀ epistemologi฀ tentang฀ perolehan฀

pengetahuan฀ (knowledge acquisition)฀ yang฀ lebih฀ memfokuskan฀ pada฀
pembentukan฀ pengetahuan฀ daripada฀ penyampaian฀ dan฀ penyimpanan฀
pengetahuan.฀Dalam฀pandangan฀konstruktivisme,฀peserta฀didik฀berperan฀sebagai฀
pembentuk฀ (construct)฀ dan฀ pentransformasi฀ pengetahuan.฀ Adapun฀ yang฀
dimaksud฀ dengan฀ pembentukan฀ pengetahuan฀ (construct knowledge)฀ dalam฀
pandangan฀ konstruktivisme฀ meliputi฀ tiga฀ hal,฀ yaitu:฀ (1)฀ exogenous
constructivism,฀ (2)฀ endogenous constructivism,฀ dan฀ (3)฀ dialectical
constructivism.฀฀
Exogenous constructivism฀ memiliki฀ ciri฀ yang฀ sama฀ dengan฀ filsafat฀
realisme,฀ yaitu฀ sesuatu฀ dimulai฀ dengan฀ adanya฀ realitas฀ eksternal฀ yang฀
direkonstruksi฀menjadi฀pengetahuan.฀Oleh฀karena฀itu,฀struktur฀mental฀seseorang฀
akan฀ berkembang฀ untuk฀ merefleksikan฀ keadaan฀ dunia฀ luar฀ (realitas).฀ Proses฀
pembentukan฀ pengetahuan฀ dalam฀ aliran฀ psikologi฀ kognitif฀ menekankan฀ pada฀
cara฀ pandang฀ pembentukan฀ pengetahuan฀ (constructivism),฀ yang฀ dengannya฀
skema฀ dan฀ alur฀ (schemata and networks)฀ pengetahuan฀ didasarkan฀ atas฀ realitas฀
eksternal฀yang฀dialami.฀
Endogenous constructivism disebut฀juga฀konstruktivisme฀kognitif฀yang฀
memfokuskan฀ pada฀ proses฀ internal฀ individu฀ dalam฀ membentuk฀ suatu฀
pengetahuan.฀ Perspektif฀ ini฀ merupakan฀ derivasi฀ dari฀ teori฀ Jean฀ Piaget฀ (18961980)฀ yang฀ menekankan฀ pada฀ kemampuan฀ individu฀ membangun฀ pengetahuan฀
yang฀ distimulus฀ oleh฀ konflik฀ kognitif฀ internal฀ sebagai฀ cara฀ untuk฀ mengatasi฀

disekuilibirium฀ mental.฀ Intinya฀ adalah฀ bahwa฀ anak฀ atau฀ orang฀ dewasa฀ harus฀
mampu฀ bernegosiasi฀ dengan฀ pengalaman฀ dan฀ fenomena฀ yang฀ berbeda฀ dengan฀
skema฀pengetahuan฀yang฀mereka฀miliki.฀Dalam฀dunia฀pendidikan,฀para฀peserta฀
didik฀harus฀mampu฀menciptakan฀pengetahuan฀mereka฀sendiri,฀mengembangkan฀
struktur฀ kognitif฀ yang฀ sudah฀ mereka฀ miliki฀ dengan฀ cara฀ merevisi฀ dan฀
mengkreasi฀ pengetahuan฀ baru฀ selain฀ dari฀ pengetahuan฀ yang฀ sudah฀ ada฀ pada฀
struktur฀kognitif฀mereka.฀
Dialectical constructivism฀฀ disebut฀ juga฀ konstruktivisme฀ sosial฀ yang฀
memiliki฀pandangan฀bahwa฀sumber฀konstruksi฀pengetahuan฀merupakan฀bagian฀
dari฀ interaksi฀ sosial฀ yang฀ meliputi฀ berbagi฀ informasi฀ (sharing),฀ melakukan฀
pembandingan฀ (comparing),฀ dan฀ melakukan฀ debat฀ (debating)฀ antara฀ peserta฀

฀eori Pembelajaran Konstruktivisme฀|฀4

didik฀ dan฀ guru.฀ Melalui฀ proses฀ interaksi฀ yang฀ intensif,฀ lingkungan฀ sosial฀
pembelajaran฀akan฀terbentuk฀dan฀memberikan฀kesempatan฀kepada฀peserta฀didik฀
untuk฀ membentuk฀ pengetahuannya฀ secara฀ mandiri.฀ Perspektif฀ ini฀ merupakan฀
pemikiran฀dari฀Vygotsky฀(1978)฀dalam฀teori฀belajar฀sosiokultural.฀Teori฀belajar฀
tersebut฀ menitikberatkan฀ pada฀ adanya฀ bimbingan฀ dari฀ seorang฀ guru฀ yang฀
dianggap฀ mampu฀ melatih฀ peserta฀ didik฀ untuk฀ memperoleh฀ keterampilan฀ dan฀

pemahaman฀ yang฀ kompleks฀ serta฀ kompetensi฀ yang฀ mandiri.฀฀ Pandangan฀
konstruktivisme฀ sosial฀ murni฀ berpendapat฀ bahwa฀ pembelajaran฀ dapat฀
berlangsung฀ melalui฀ interaksi฀ sosial฀ dengan฀ melibatkan฀ unsur฀ budaya฀ dan฀
bahasa.฀
Ada฀empat฀karakteristik฀pembelajaran฀dalam฀teori฀konstruktivisme.
a. Adanya฀pembelajaran฀yang฀dibentuk฀oleh฀para฀peserta฀didik฀secara฀
mandiri.
b. Adanya฀ hubungan฀ antara฀ pemahaman฀ baru฀ yang฀ dimiliki฀ para฀
peserta฀didik฀dengan฀pemahaman฀lama฀yang฀mereka฀miliki;
c. Adanya฀aturan฀yang฀jelas฀tentang฀interaksi฀sosial;
d. Adanya฀ kebutuhan฀ terhadap฀ pembelajaran฀ otentik฀ untuk฀
mewujudkan฀pembelajaran฀yang฀bermakna฀(meaningful learning)
Konstruktivisme฀ adalah฀ satu฀ pandangan฀ bahwa฀ peserta฀ didik฀ membina฀
sendiri฀ pengetahuan฀฀ (individual perception) atau฀ konsep฀ secara฀ aktif฀฀
berdasarkan฀pengetahuan฀dan฀pengalaman฀yang฀ada฀(prior experience).฀Dalam฀
proses฀ini,฀peserta฀didik฀akan฀menyesuaikan฀pengetahuan฀yang฀diterima฀dengan฀
pengetahuan฀ yang฀ ada฀ untuk฀ membina฀ pengetahuan฀ baru.฀ Pembelajaran฀ secara฀
konstruktivisme฀ berlaku฀ di฀ mana฀ peserta฀ didik฀ membina฀ pengetahuan฀ dengan฀
menguji฀ ide฀ dan฀ pendekatan฀ berdasarkan฀ pengetahuan฀ dan฀ pengalaman฀ yang฀
ada,฀ kemudian฀ mengimplikasikannya฀ pada฀ satu฀ situasi฀ baru฀ dan฀

mengintegrasikan฀ pengetahuan฀ baru฀ yang฀ diperoleh฀ dengan฀ binaan฀ intelektual฀
yang฀akan฀diwujudkan.฀
Dalam฀ dunia฀ pendidikan,฀ konstruktivisme฀ menunjukkan฀ pada฀ teori฀
perolehan฀ pengetahuan฀ dan฀ belajar.฀ Teori-teori฀ tersebut฀ menyatakan฀ bahwa฀
pengetahuan฀itu฀dibentuk฀bukan฀diterima฀dari฀dari฀dunia฀luar฀an sich.฀Misalnya,฀
pengetahuan฀ tidak฀ berada฀ di฀ dalam฀ buku฀ akan฀ tetapi฀ lebih฀ pada฀ pengetahuan฀
yang฀diproses฀melalui฀kegiatan฀membaca.฀฀
Sehubungan฀ dengan฀ itu,฀ ada฀ beberapa฀ ciri฀ atau฀ prinsip฀ belajar฀ yang฀
dijelaskan฀sebagai฀berikut.
a. Belajar฀ berarti฀ mencari฀ makna.฀ Makna฀ diciptakan฀ oleh฀ peserta฀
didik฀dari฀apa฀yang฀mereka฀lihat,฀dengar,฀rasa,฀dan฀alami.

฀eori Pembelajaran Konstruktivisme฀|฀5

b. Konstruksi฀makna฀adalah฀proses฀yang฀terus฀menerus.
c. Belajar฀ bukanlah฀ kegiatan฀ mengumpulkan฀ fakta,฀ tetapi฀
merupakan฀ pengembangan฀ pemikiran฀ dengan฀ membuat฀
pengertian฀ yang฀ baru.฀ Belajar฀ bukanlah฀ hasil฀ perkembangan฀
tetapi฀perkembangan฀itu฀sendiri.
d. Hasil฀ belajar฀ dipengaruhi฀ oleh฀ pengalaman฀ subjek฀ belajar฀

dengan฀dunia฀fisik฀lingkungannya.
e. Hasil฀belajar฀seseorang฀tergantung฀pada฀apa฀yang฀telah฀diketahui฀
si฀ subjek฀ belajar,฀ tujuan,฀ motivasi฀ yang฀ memengaruhi฀ proses฀
interaksi฀dengan฀bahan฀yang฀sedang฀dipelajari.฀

2. Pendekatan Konstruktivisme Dalam Pembelajaran
Pendekatan฀ (approach)฀ merupakan฀ titik฀ tolak฀ atau฀ sudut฀ pandang฀ kita฀
terhadap฀ proses฀ pembelajaran.฀ Strategi฀ dan฀ metode฀ pembelajaran฀ yang฀
digunakan฀ dapat฀ bersumber฀ atau฀ tergantung฀ dari฀ pendekatan฀ tertentu.฀ Roy฀
Killen฀ misalnya,฀ mencatat฀ ada฀ dua฀ pendekatan฀ dalam฀ pembelajaran,฀ yaitu฀
pendekatan฀ yang฀ berpusat฀ pada฀ guru฀ (teacher-centred approaches) dan฀
pendekatan฀ yang฀ berpusat฀ pada฀ peserta฀ didik฀ (student-centred approaches).
Pendekatan฀ yang฀ berpusat฀ pada฀ guru฀ menurunkan฀ strategi฀ pembelajaran฀
langsung฀ (direct instruction), pembelajaran฀ deduktif฀ atau฀ pembelajaran฀
ekspositori.฀ Sedangkan,฀ pendekatan฀ pembelajaran฀ yang฀ berpusat฀ pada฀ peserta฀
didik฀ menurunkan฀ strategi฀ pembelajaran฀ discovery dan฀ inkuiri฀ serta฀ strategi฀
pembelajaran฀induktif.฀
Konstruktivisme฀ sebagai฀ suatu฀ pendekatan฀ dalam฀ pembelajaran฀
didefinisikan฀ sebagai฀ sebagai฀ pendekatan฀ di฀ mana฀ peserta฀ didik฀ secara฀
individual฀ menemukan฀ dan฀ mentransformasikan฀ informasi฀ yang฀ kompleks,฀

memeriksa฀ dengan฀ aturan฀ yang฀ ada฀ dan฀ merivisinya฀ jika฀ perlu.฀ Paham฀
konstruktivisme฀ memandang฀ peserta฀ didik฀ datang฀ ke฀ sekolah฀ membawa฀
persiapan฀mental฀dan฀kognitifnya.฀Artinya,฀peserta฀didik฀yang฀datang฀ke฀sekolah฀
sudah฀ memiliki฀ konsep฀ awal฀ dari฀ materi฀ yang฀ akan฀ dipelajari,฀ karena฀ mereka฀
mempunyai฀ potensi฀ untuk฀ pembelajaran฀ mandiri฀ terlebih฀ dahulu฀ dari฀ sumber฀
yang฀ada฀atau฀dari฀pengalaman฀dalam฀lingkungan฀kehidupannya.฀Dalam฀hal฀ini฀
guru฀bertindak฀sebagai฀fasilitator฀dan฀narasumber.฀฀
Landasan฀ berpikir฀ konstruktivisme฀ agak฀ berbeda฀ dengan฀ pandangan฀
kaum฀ objektivis,฀ yang฀ lebih฀ menekankan฀ pada฀ hasil฀ pembelajaran.฀ Dalam฀
pandangan฀ konstruktivis,฀ strategi฀ memperoleh฀ lebih฀ diutamakan฀ daripada฀

฀eori Pembelajaran Konstruktivisme฀|฀6

seberapa฀banyak฀peserta฀didik฀memperoleh฀dan฀mengingat฀pengetahuan.฀Untuk฀
itu,฀tugas฀guru฀adalah฀memfasilitasi฀proses฀tersebut฀dengan:
a. Menjadikan฀pengetahuan฀bermakna฀dan฀relevan฀bagi฀peserta฀didik;
b. Memberi฀kesempatan฀peserta฀didik฀menemukan฀dan฀menerapkan฀idenya฀
sendiri;฀dan
c. Menyadarkan฀ peserta฀ didik฀ agar฀ menerapkan฀ strategi฀ mereka฀ sendiri฀
dalam฀belajar.฀



Dalam฀ pandangan฀ konstruktivisme,฀ peserta฀ didik฀ merupakan฀
pembelajar.฀ Peserta฀ didik฀ yang฀ membangun฀ pengetahuannya฀ secara฀ mandiri.฀
Pendekatan฀ konstruktivisme฀ dimaknai฀ sebagai฀ pendekatan฀ pembelajaran฀ di฀
mana฀ pengetahuan฀ baru฀ tidak฀ diberikan฀ dalam฀ bentuk฀ jadi฀ atau฀ final,฀ tetapi฀
pelajar฀ membentuk฀ pengetahuannya฀ sendiri฀ melalui฀ interaksi฀ dengan฀
lingkungan฀ dalam฀ proses฀ asimilasi฀ dan฀ akomidasi.฀฀ Oleh฀ karena฀ itu,฀
pembelajaran฀ dengan฀ menggunakan฀ pendekatan฀ konstruktivisme฀ bersifat฀
student centered (terpusat฀kepada฀peserta฀didik).฀฀฀
Pengetahuan฀ tumbuh฀ berkembang฀ melalui฀ pengalaman.฀ Pemahaman฀
berkembang฀ semakin฀ dalam฀ dan฀ semakin฀ kuat฀ apabila฀ selalu฀ diuji฀ dengan฀
pengalaman฀ baru.฀ Menurut฀ Piaget,฀ manusia฀ memiliki฀ struktur฀ pengetahuan฀฀
dalam฀ otaknya,฀ seperti฀ kotak-kotak฀ yang฀ masing-masing฀ berisi฀ informasi฀
bermakna฀ yang฀ berbeda-beda.฀ Pengalaman฀ sama฀ bagi฀ beberapa฀ orang฀ akan฀
dimaknai฀berbeda฀oleh฀masing-masing฀individu฀dan฀disimpan฀dalam฀kotak฀yang฀
berbeda.฀ Setiap฀ pengalaman฀ baru฀ dihubungkan฀ dengan฀ kotak-kotak฀ (struktur฀
pengetahuan)฀ dalam฀ otak฀ manusia฀ melalui฀ dua฀ cara,฀ yaitu฀ asimilasi฀ dan฀
akomodasi.฀฀ Asimilasi฀ maksudnya฀ struktur฀ pengetahuan฀ baru฀ dibuat฀ atau฀
dibangun฀ atas฀ dasar฀ struktur฀ pengetahuan฀ yang฀ ada.฀ Akomodasi฀ maksudnya฀

struktur฀ pengetahuan฀ yang฀ sudah฀ ada฀ dimodifikasi฀ untuk฀ menampung฀ dan฀
menyesuaikan฀dengan฀hadirnya฀pengalaman฀baru.฀฀
Konstruktivisme฀ memaknai฀ pembelajaran฀ sebagai฀ suatu฀ usaha฀ yang฀
memiliki฀ tujuan,฀ dilakukan฀ secara฀ sengaja฀ dan฀ terencana฀ (intentional),฀ serta฀
bersifat฀ kolaboratif.฀ Konstruktivisme฀ tidak฀ mempersyaratkan฀ adanya฀
seperangkat฀฀ aktivitas฀ pembelajaran฀฀ dan฀ proses฀ berfikir฀ tertentu฀ bagi฀ peserta฀
didik฀ untuk฀ memperoleh฀ pemahaman.฀ Suasana฀ pembelajaran฀ konstruktivisme฀
didesain฀untuk฀mengkonstruksi฀informasi฀(knowledge construction).฀
Pengajaran฀ dengan฀ menggunakan฀ pendekatan฀ konstruktivisme฀
mengharuskan฀guru฀melakukan฀langkah-langkah฀sebagai฀berikut.

฀eori Pembelajaran Konstruktivisme฀|฀7

a. Merumuskan฀ fokus,฀ tantangan,฀ kasus฀ atau฀ masalah฀ dalam฀
pembelajaran.
b. Mempersiapkan฀tugas฀yang฀akan฀diselesaikan฀oleh฀peserta฀didik.
c. Merancang฀ secara฀ spesifik฀ seperangkat฀ tujuan฀ pembelajaran฀
(goals and objectives)฀yang฀harus฀dikuasai฀oleh฀peserta฀didik.
d. Mengidentifikasi฀ secara฀ baik฀ strategi฀ dan฀ sarana฀ pembelajaran฀
yang฀sesuai฀dengan฀tingkat฀masalah฀฀dalam฀pembelajaran.฀
e. Mengolaborasikan฀proses฀pembelajaran฀antara฀guru฀dengan฀murid.฀
Konstruktivisme฀ pada฀ dasarnya฀ merupakan฀ teori฀ belajar฀ bukan฀ teori฀
mengajar.฀ Pada฀ sisi฀ lain,฀ konstruktivisme฀ dapat฀ mendeskripsikan฀ tentang฀
pengajaran฀ (teaching).฀ Ada฀ enam฀ hal฀ yang฀ menunjukkan฀ konstruktivisme฀
sebagai฀teori฀belajar฀sekaligus฀mendeskripsikan฀tentang฀pengajaran.
a. Peserta฀ didik฀ dimotivasi฀ untuk฀ mengungkapkan฀ pertanyaan,฀
menyusun฀hipotesis,฀dan฀mengukur฀kemampuan฀mereka.
b. Peserta฀ didik฀ diberikan฀ tantangan฀ melalui฀ ide-ide,฀฀ dan฀
pengalaman฀ yang฀ mampu฀ melahirkan฀ konflik฀ kognitif฀ atau฀
disekuilibirium.฀
c. Peserta฀ didik฀ diberikan฀ waktu฀ yang฀ cukup฀ untuk฀ melakukan฀
refleksi,฀menulis,฀dan฀berdiskusi.
d. Peserta฀didik฀melakukan฀dialog฀฀dan฀kelas฀dijadikan฀sebagai฀suatu฀
komunitas฀ untuk฀ melakukan฀ kegiatan฀ dialog,฀ refleksi,฀ dan฀
percakapan.
e. Peserta฀ didik฀ diberikan฀ kesempatan฀ untuk฀ mengkomunikasikan฀
dan฀mempertahankan฀ide฀mereka฀dengan฀peserta฀didik฀lainnya.
f. Peserta฀ didik฀ harus฀ mampu฀ menemukan฀ idenya฀ sendiri,฀
menemukan฀ prinsip,฀ dan฀ melakukan฀ generalisasi฀ terhadap฀ hal฀
yang฀dialaminya.
Honebein฀ mengembangkan฀ seperangkat฀ tujuan฀ yang฀ dapat฀ membantu฀
penyusunan฀ desain฀ pembelajaran฀ konstruktivisme.฀ Tujuan-tujuan฀ tersebut฀
adalah:
a. Merancang฀ pengalaman฀ belajar฀ dengan฀ mengaktifkan฀ proses฀
pembentukan฀pengetahuan.
b. Memberikan฀penghargaan฀dalam฀pembelajaran.
c. Merancang฀konteks฀pembelajaran฀yang฀relevan฀dan฀realistis.
d. Menciptakan฀suasana฀belajar฀yang฀dinamis฀dan฀aktif.
e. Melibatkan฀suasana฀pengalaman฀sosial฀dalam฀pembelajaran.

฀eori Pembelajaran Konstruktivisme฀|฀8

f.

Menggunakan฀ variasi฀ ilustrasi,฀ simbol,฀ pernyataan,฀ atau฀
deskripsi฀dalam฀pembelajaran.
g. Mengembangkan฀ kesadaran฀ diri฀ (self-awareness)฀ peserta฀ didik฀
terhadap฀proses฀pembentukan฀pengetahuan.฀
Pandangan฀ konstruktivisme฀ tentang฀ pembelajaran฀ adalah฀ peserta฀ didik฀
diberikan฀ kesempatan฀ dan฀ menggunakan฀ model฀ pembelajaran฀ sendiri.฀ Guru฀
bertugas฀ membimbing฀ peserta฀ didik฀ ke฀ tingkat฀ pengetahuan฀ yang฀ lebih฀ tinggi.฀
Peserta฀ didik฀ harus฀ mengkonstruksi฀ pengetahuan฀ dalam฀ pikirannya฀ sendiri.฀
Secara฀ lebih฀ rinci฀ Driver฀ dan฀ Bell฀ sebagaimana฀ dikutip฀ oleh฀ Isjoni฀
mengemukakan฀prinsip-prinsip฀konstruktivisme฀dalam฀pembelajaran,฀yaitu:฀(a)฀
hasil฀ pembelajaran฀ tidak฀ hanya฀ tergantung฀฀ dari฀ pengalaman฀ pembelajaran฀ di฀
ruangan฀kelas,฀tetapi฀tergantung฀pula฀pada฀pengetahuan฀belajar฀sebelumnya,฀(b)฀
pembelajaran฀ adalah฀ mengkonstruksi฀ konsep-konsep,฀ (c)฀ mengkonstruksi฀
konsep฀ adalah฀ proses฀ aktif฀ dalam฀ diri฀ pelajar,฀ (d)฀ konsep-konsep฀ yang฀ telah฀
dikonstruksi฀ akan฀ dievaluasi฀ yang฀ selanjutnya฀ konsep฀ tersebut฀ diterima฀ atau฀
ditolak,฀ (e)฀ peserta฀ didik฀ lah฀ yang฀ sesungguhnya฀ paling฀ bertanggung฀ jawab฀
terhadap฀ cara฀ dan฀ hasil฀ pembelajaran฀ mereka,฀ dan฀ (f)฀ adanya฀ semacam฀ pola฀
terhadap฀konsep-konsep฀yang฀dikonstruksi฀pelajar฀dalam฀struktur฀kognitifnya.฀
3. Model Pembelajaran dalam Teori Konstruktivisme
Istilah฀ model฀ pembelajaran฀ mempunyai฀ empat฀ ciri฀ khusus฀ yang฀ tidak฀
dimiliki฀oleh฀strategi฀atau฀prosedur฀tertentu.฀Ciri-ciri฀tersebut฀adalah฀(1)฀rasional฀
teoritik฀ yang฀ logis฀ yang฀ disusun฀ oleh฀ para฀ pencipta฀ atau฀ pengembangnya;฀ (2)฀
landasan฀ pemikiran฀ tentang฀ apa฀ dan฀ bagaimana฀ peserta฀ didik฀ belajar฀ (tujuan฀
pembelajaran฀ yang฀ akan฀ dicapai);฀ (3)฀ tingkah฀ laku฀ mengajar฀ yang฀ diperlukan฀
agar฀ model฀ tersebut฀ dapat฀ dilaksanakan฀ dengan฀ berhasil;฀ dan฀ (4)฀ lingkungan฀
belajar฀yang฀diperlukan฀agar฀tujuan฀pembelajaran฀itu฀dapat฀tercapai.฀
Ide-ide฀ konstruktivisme฀ modern฀ banyak฀ berlandaskan฀ pada฀ teori฀
Vygotsky฀ yang฀ telah฀ digunakan฀ untuk฀ menunjang฀ metode฀ pengajaran฀ yang฀
menekankan฀ pada฀ pembelajaran฀ kooperatif,฀ pembelajaran฀ berbasis฀ kegiatran฀
dan฀ penemuan.฀ Dalam฀ membentuk฀ pemahaman฀ peserta฀ didik,฀ pembelajaran฀
secara฀ kooperatif฀ dapat฀ digunakan฀ sebagai฀ model฀ pembelajaran.฀ Model฀ ini฀
merupakan฀derivasi฀dari฀teori฀konstruktivisme.฀
Salah฀ satu฀ prinsip฀ kunci฀ yang฀ diturunkan฀ dari฀ teori฀ konstruktivisme฀
adalah฀ penekanan฀฀ pada฀ hakikat฀ sosial฀ dari฀ pembelajaran.฀ Melalui฀ prinsip฀ ini฀
memungkinkan฀ bahwa฀ peserta฀ didik฀ belajar฀ melalui฀ interaksi฀ dengan฀฀ orang฀
dewasa฀ atau฀ teman฀ sebaya฀ yang฀ lebih฀ mampu.฀ Berdasarkan฀ teori฀ ini฀
dikembangkanlah฀pembelajaran฀kooperatif,฀yaitu฀para฀peserta฀didik฀lebih฀mudah฀

฀eori Pembelajaran Konstruktivisme฀|฀9

menemukan฀ dan฀ memahami฀ konsep-konsep฀ yang฀ sulit฀ jika฀ mereka฀
mendiskusikan฀masalah฀tersebut฀dengan฀temannya.฀
Menurut฀ teori฀ konstruktivisme,฀ kelas฀ yang฀ menggunakan฀ model฀
pembelajaran฀kooperatif฀harus฀bersifat฀dinamis.฀Artinya,฀suasana฀pembelajaran฀
di฀ dalam฀ kelas฀ tidak฀ selamanya฀ harus฀ bersifat฀ sistematis,฀ tenang,฀ dan฀ kondisi฀
peserta฀didik฀mudah฀diatur.฀Suasana฀tersebut฀tidak฀selamanya฀ideal฀untuk฀model฀
pembelajaran฀ kooperatif.฀ Satu฀ hal฀ yang฀ dituntut฀ dalam฀ model฀ pembelajaran฀
kooperatif฀ adalah฀ adanya฀ partisipasi฀ peserta฀ didik฀ secara฀ aktif฀ dalam฀
membentuk฀ informasi฀ tanpa฀฀ guru฀ harus฀ kehilangan฀ kontrol฀ terhadap฀ suasana฀
kelas.฀
Terdapat฀ berbagai฀ teori฀ tentang฀ pembelajaran฀ kooperatif.฀ Dua฀ di฀
antaranya฀ adalah฀ teori฀ Jean฀ Piaget฀ dan฀ Lev฀ Vygotsky.฀ Kedua฀ tokoh฀ ini฀
menggunakan฀ pendekatan฀ konstruktivisme.฀ Menurut฀ Piaget,฀ setiap฀ individu฀
mengalami฀tingkat-tingkat฀perkembangan฀intelektual฀sebagai฀berikut:
a. Senoris฀motorik฀(0-2฀tahun)
b. Praoperasional฀(2-7฀tahun)
c. Operasional฀konkrit฀(7-11฀tahun)
d. Operasional฀formal฀(11฀tahun฀ke฀atas)
Dalam฀ hubungannya฀ dengan฀ pembelajaran,฀ teori฀ ini฀ mengacu฀ kepada฀
kegiatan฀ pembelajaran฀ yang฀ harus฀ melibatkan฀ partisipasi฀ peserta฀ didik.฀
Sehingga฀menurut฀teori฀ini฀pengetahuan฀tidak฀hanya฀sekedar฀dipindahkan฀secara฀
verbal฀ tetapi฀ harus฀ dikonstruksi฀ oleh฀ peserta฀ didik.฀ Sebagai฀ realisasi฀ teori฀ ini,฀
maka฀ dalam฀ kegiatan฀ pembelajaran฀ peserta฀ didik฀ haruslah฀ bersifat฀ aktif.฀
Pembelajaran฀ kooperatif฀ adalah฀ sebuah฀ model฀ pembelajaran฀ aktif฀ dan฀
partisipatif.฀
Vygotsky฀ mengemukakan฀ pembelajaran฀ sebagai฀ suatu฀ perkembangan฀
pengertian.฀ Ia฀ membedakan฀ adanya฀ dua฀ pengertian฀ yang฀ spontan฀ dan฀ ilmiah.฀
Spontan฀ adalah฀ pengertian฀ yang฀ didapatkan฀ dari฀ pengalaman฀ anak฀ sehari-hari.฀
Ilmiah฀adalah฀pengertian฀yang฀didapat฀dari฀ruangan฀kelas,฀atau฀yang฀diperoleh฀
dari฀pelajaran฀di฀sekolah.
Sumbangan฀ dari฀ teori฀ Vygotsky฀ adalah฀ penekanan฀ pada฀ bakat฀
sosiokultural฀dalam฀pembelajaran.฀
1) Zone of ฀roximal Development
Teori฀ Vygotsky฀ mengatakan฀ bahwa฀ peserta฀ didik฀ belajar฀
konsep฀ paling฀ baik฀ apabila฀ konsep฀ itu฀ berada฀ dalam฀฀ daerah฀
perkembangan฀ terdekat฀ atau฀ zone of proximal development฀ peserta฀
didik.฀ Daerah฀ perkembangan฀ terdekat฀ adalah฀ tingkat฀ perkembangan฀

฀eori Pembelajaran Konstruktivisme฀|฀฀0

sedikit฀ di฀ atas฀ tingkat฀ perkembangan฀ seseorang฀ saat฀ ini.฀ Tingkat฀
perkembangan฀seseorang฀saat฀ini฀tidak฀lain฀adalah฀tingkat฀pengetahuan฀฀
awal฀atau฀pengetahuan฀prasyarat฀itu฀telah฀dikuasai,฀maka฀kemungkinan฀
sekali฀akan฀terjadi฀pembelajaran฀bermakna.฀Tetapi฀apabila฀pengetahuan฀
pembelajaran฀ hafalan฀ yang฀ membosankan฀ dan฀ tidak฀ menumbuhkan฀
motivasi฀ peserta฀ didik,฀ apabila฀ proses฀ belajar฀ mengajar฀ ini฀ terus฀
menerus฀ berlangsung฀ dari฀ tahun฀ ke฀ tahun,฀ maka฀ kemungkinan฀ besar฀
banyak฀peserta฀didik฀yang฀tidak฀menyukai฀pembelajaran.฀
Menurutnya฀pembelajaran฀terjadi฀saat฀anak฀bekerja฀dalam฀zona฀
perkembangan฀ proksimal฀ (zone of proximal development).฀ Zona฀
perkembangan฀ proksimal฀ adalah฀ tingkat฀ perkembangan฀ sedikit฀ di฀ atas฀
tingkat฀ perkembangan฀ seseorang฀ pada฀ saat฀ ini.฀ Zona฀ perkembangan฀
proksimal฀juga฀dimaksudkan฀sebagai฀jarak฀antara฀tingkat฀perkembangan฀
sesungguhnya฀dengan฀tingkat฀perkembangan฀potensial.฀฀

฀฀฀Kemampuan฀Potensial
Zona฀Perkembangan
Terdekat
Kemampuan฀Aktual

2) Scaffolding
Ide฀penting฀lain฀yang฀diturunkan฀Vygotsky฀adalah฀scaffolding,฀
yaitu฀memberikan฀sejumlah฀bantuan฀kepada฀anak฀pada฀tahap-tahap฀awal฀
pembelajaran,฀ kemudian฀ menguranginya฀ dan฀ memberi฀ kesempatan฀
kepada฀ anak฀ untuk฀ mengambil฀ alih฀ tanggung฀ jawab฀ saat฀ mereka฀
mampu.฀ Bantuan฀ tersebut฀ berupa฀ petunjuk,฀ peringatan,฀ dorongan,฀

฀eori Pembelajaran Konstruktivisme฀|฀฀฀

menguraikan฀ masalah,฀ memberi฀ contoh,฀ ataupun฀ hal฀ lain฀ yang฀
memungkinkan฀peserta฀didik฀tumbuh฀mandiri.฀
Dalam฀teori฀Vygotsky฀dijelaskan฀ada฀hubungan฀langsung฀antara฀domain฀
kognitif฀ dengan฀ sosial฀ budaya.฀ Kualitas฀ berpikir฀ peserta฀ didik฀ dibangun฀ di฀
dalam฀ ruangan฀ kelas,฀ sedangkan฀ aktivitas฀ sosialnya฀ dikembangkan฀ dalam฀
bentuk฀ kerjasama฀ antara฀ pelajar฀ dengan฀ pelajar฀ lainnya฀ yang฀ lebih฀ mampu฀ di฀
bawah฀bimbingan฀orang฀dewasa฀dalam฀hal฀ini฀guru.
Dalam฀perspektif฀konstruktivisme,฀pembelajaran฀dipersyaratkan฀adanya฀
interaksi฀ seorang฀ peserta฀ didik฀ dengan฀ peserta฀ didik฀ yang฀ lain.฀ Proses฀ berfikir฀
peserta฀ didik฀ tidak฀ boleh฀ dipersempit฀ dengan฀ kebiasaan฀ guru฀ bertanya฀ yang฀
akhirnya฀ memberi฀ keyakinan฀ kepada฀ peserta฀ didik฀ bahwa฀ hanya฀ ada฀ satu฀
jawaban฀ yang฀ benar฀ dari฀ pertanyaan฀ itu.฀ Guru฀ harus฀ menyadari฀ bahwa฀ yang฀
terpenting฀ dalam฀ model฀ pembelajaran฀ kooperatif฀ adalah฀ memberanikan฀ para฀
peserta฀ didik฀ untuk฀ mengungkapkan฀ pertanyaan฀ mereka฀ sendiri฀ dan฀
mengarahkan฀mereka฀untuk฀dapat฀menemukan฀jawaban฀mereka฀sendiri฀pula.฀
Ada฀dua฀unsur฀yang฀utama฀dalam฀model฀pembelajaran฀kooperatif,฀yaitu:฀
(1)฀ adanya฀ proses฀ penemuan฀ dan฀ pembentukan฀ informasi฀ (inquiry),฀ dan฀ (2)฀
adanya฀ proses฀ pemecahan฀ masalah฀ (problem solving).฀ Pembelajaran฀ akan฀
berlangsung฀bilamana฀peserta฀didik฀berusaha฀menemukan฀hubungan฀antara฀apa฀
yang฀ telah฀ diketahui฀ dengan฀ apa฀ yang฀ dialami.฀ Guru฀ dapat฀ membentuk฀
kelompok-kelompok฀kecil฀di฀dalam฀kelas,฀dan฀melakukan฀model฀pembelajaran฀
kooperatif฀ secara฀ langsung฀ (face to face)฀ dengan฀ peserta฀ didik.฀฀ Bila฀ suasana฀
pembelajaran฀ memiliki฀ dua฀ unsur฀ di฀ atas,฀ peserta฀ didik฀ akan฀ memiliki฀
keberanian฀ mengambil฀ resiko,฀ mengeksplorasi฀ ide-ide฀ baru,฀ dan฀ mengalami฀
proses฀ inquiry฀ secara฀ mendalam.฀ Konstruktivisme฀ memberi฀ penekanan฀ pada฀
pengajaran฀bahwa฀guru฀jangan฀hanya฀mengamati฀apa฀yang฀dapat฀diulangi฀oleh฀
peserta฀didik,฀tetapi฀guru฀harus฀mengamati฀apa฀yang฀dapat฀dibentuk฀(generate),฀
didemonstrasikan฀(demonstrate),฀dan฀ditampilkan฀(exhibit)฀peserta฀didik.฀฀
Pembelajaran฀kooperatif฀adalah฀suatu฀model฀pembelajaran฀yang฀banyak฀
digunakan฀ untuk฀ mewujudkan฀ kegiatan฀ belajar฀ mengajar฀ yang฀ berpusat฀ pada฀
peserta฀ didik฀ (student centered),฀ terutama฀ untuk฀ mengatasi฀ permasalahan฀ yang฀
ditemukan฀ guru฀ dalam฀ mengaktifkan฀ peserta฀ didik.฀ Model฀ pembelajaran฀ ini฀
telah฀terbutkti฀dapat฀dipergunakan฀dalam฀berbagai฀mata฀pelajaran฀dan฀berbagai฀
usia.฀
Beberapa฀ ciri฀ pembelajaran฀ kooperatif฀ adalah:฀ (a)฀ setiap฀ anggota฀
memiliki฀peran,฀(b)฀terjadi฀hubungan฀interaksi฀langsung฀di฀antara฀peserta฀didik,฀
(c)฀setiap฀anggota฀kelompok฀bertanggung฀jawab฀atas฀belajarnya฀dan฀juga฀teman-

฀eori Pembelajaran Konstruktivisme฀|฀฀2

teman฀ sekelompoknya,฀ (d)฀ guru฀ membantu฀ mengembangkan฀ keterampilanketerampilan฀ interpersonal฀ kelompok,฀ dan฀ (e)฀ guru฀ hanya฀ berinteraksi฀ dengan฀
kelompok฀saat฀diperlukan.฀
Pada฀ dasarnya฀ model฀ pembelajaran฀ kooperatif฀ dikembangkan฀ untuk฀
mencapai฀setidak-tidaknya฀tiga฀tujuan฀pembelajaran฀penting฀yaitu:
a. Hasil฀belajar฀akademik,
b. Penerimaan฀terhadap฀perbedaan฀individu,฀dan
c. Pengembangan฀keterampilan฀sosial.
Pada฀setiap฀model฀pembelajaran฀dikenal฀adanya฀sintaks฀atau฀pola฀urutan฀
yang฀ menggambarkan฀ keseluruhan฀ alur฀ langkah฀ yang฀ pada฀ umumnya฀ diikuti฀
oleh฀ serangkaian฀ kegiatan฀ pembelajaran.฀ Sintaks฀ pembelajaran฀ menunjukkan฀
dengan฀ jelas฀ kegiatan-kegiatan฀ apa฀ yang฀ perlu฀ dilakukan฀ guru฀ atau฀ peserta฀
didik,฀ urutan฀ kegiatan-kegiatan฀ tersebut,฀ dan฀ tugas-tugas฀ khusus฀ yang฀ perlu฀
dilakukan฀oleh฀peserta฀didik.฀
Adapun฀sintaks฀umum฀model฀pembelajaran฀kooperatif฀adalah:

Tabel ฀. Sintaks Pembelajaran Kooperatif
Fase-fase
Tingkah Laku Guru
Fase฀1
Guru฀menyampaikan฀tujuan฀pembelajaran฀yang฀ingin฀
dicapai฀pada฀pelajaran฀tersebut฀dan฀memotivasi฀peserta฀
didik฀belajar
Menyampaikan฀tujuan฀dan฀
memotivasi฀peserta฀didik
Fase฀2
Guru฀menyajikan฀informasi฀kepada฀peserta฀didik฀degan฀
jalan฀demonstrasi฀atau฀lewat฀bahan฀bacaan
Menyajikan฀informasi
Fase฀3
Guru฀menjelaskan฀kepada฀peserta฀didik฀bagaimana฀caranya฀
membentuk฀kelompok฀belajar฀dan฀membantu฀setiap฀
kelompok฀agar฀melakukan฀transisi฀secara฀efisien
Mengorganisasi฀peserta฀didik฀ke฀
dalam฀kelompok-kelompok฀
belajar
Fase฀4
Guru฀membimbing฀kelompok-kelompok฀belajar฀pada฀saat฀
mereka฀mengerjakan฀tugas฀mereka
Membimbing฀kelompok฀bekerja฀
dan฀belajar
Fase฀5
Guru฀mengevaluasi฀hasil฀belajar฀tentang฀materi฀yang฀telah฀
dipelajari฀atau฀masing-masing฀kelompok฀
mempresentasikan฀hasil฀kerjanya
Evaluasi

฀eori Pembelajaran Konstruktivisme฀|฀฀3

Fase฀6

Guru฀mencari฀cara-cara฀untuk฀menghargai฀baik฀upaya฀
maupun฀hasil฀belajar฀individu฀dan฀kelompok.

Memberikan฀penghargaan

4. Implikasi Teori Konstruktivisme Dalam Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam
Konstruktivisme฀ adalah฀ satu฀ pandangan฀ bahwa฀ peserta฀ didik฀ membina฀
sendiri฀ pengetahuan฀฀ atau฀ konsep฀ secara฀ aktif฀฀ berdasarkan฀ pengetahuan฀ dan฀
pengalaman฀ yang฀ ada.฀ Hal฀ ini฀ berimplikasi฀ bahwa฀ guru฀ berperan฀ sebagai฀
fasilitator฀ dalam฀ pembelajaran.฀ Guru฀ tidak฀ selamanya฀ harus฀ serta฀ merta฀
menyampaikan฀ suatu฀ konsep฀ atau฀ prinsip฀ secara฀ utuh฀ kepada฀ peserta฀ didik.฀
Guru฀dapat฀mengarahkan฀peserta฀didik฀secara฀mandiri฀atau฀berkelompok฀untuk฀
menemukan฀dan฀membangun฀konsep฀atau฀prinsip฀secara฀mandiri.฀
Bila฀ merujuk฀ pada฀ teori฀ Piaget,฀ maka฀ peserta฀ didik฀ yang฀ berada฀ pada฀
jenjang฀ SMP/MTs฀ (usia฀ sekitar฀ 12-14/15฀ tahun),฀ termasuk฀ dalam฀ kategori฀
tingkat฀operasional฀formal.฀Pada฀periode฀ini฀anak฀dapat฀menggunakan฀operasioperasi฀ konkretnya฀ untuk฀ membentuk฀ operasi-operasi฀ yang฀ lebih฀ kompleks.฀
Kemajuan฀ utama฀ pada฀ peserta฀ didik฀ pada฀ periode฀ ini฀ adalah฀ ia฀ tidak฀ perlu฀
berpikir฀ dengan฀ pertolongan฀ benda-benda฀ atau฀ peristiwa-peristiwa฀ konkret.฀
Peserta฀didik฀sudah฀mampu฀berpikir฀abstrak,฀karena฀itu฀pembelajaran฀kooperatif฀
dapat฀dilaksanakan฀pada฀jenjang฀SMP/MTs.
Dengan฀ menggunakan฀ teori฀ konstruktivisme,฀ guru฀ Pendidikan฀ Agama฀
Islam฀ pada฀ jenjang฀ SMP/MTs.฀ tidak฀ merasa฀ kesulitan฀ ketika฀ membelajarkan฀
peserta฀didik฀dengan฀menggunakan฀bahan฀ajar฀yang฀bersifat฀konsep.฀Misalnya,฀
pada฀ pembelajaran฀ dengan฀ judul฀ materi฀ Iman฀ Kepada฀ Hari฀ Akhir,฀ guru฀
Pendidikan฀Agama฀Islam฀tidak฀terlalu฀sulit฀untuk฀membelajarkan฀peserta฀didik฀
dengan฀ materi฀ ini.฀ Konsep฀ Iman฀ Kepada฀ Hari฀ Akhir฀ memerlukan฀ kemampuan฀
peserta฀didik฀dalam฀berpikir฀abstrak.฀Peserta฀didik฀pada฀jenjang฀pendidikan฀ini฀
sudah฀ memiliki฀ keterampilan฀ berpikir฀ abstrak.฀ Oleh฀ karena฀ itu,฀ model฀
pembelajaran฀ kooperatif฀ sebagai฀ bagian฀ dari฀ teori฀ konstruktivisme฀ dapat฀
digunakan฀ untuk฀ mengkonstruksi฀ pengetahuan฀ peserta฀ didik฀ mengenai฀ materi฀
ajar฀di฀atas.฀
Guru฀ dapat฀ mengarahkan฀ peserta฀ didik฀ untuk฀ membentuk฀ beberapa฀
kelompok฀ belajar.฀ Sesuai฀ dengan฀ sintaks฀ pembelajaran฀ kooperatif,฀ guru฀
berperan฀ sebagai฀ fasilitator฀ dalam฀ pembelajaran.฀ Dengan฀ model฀ pembelajaran฀
seperti฀ini,฀peserta฀didik฀dapat฀berinteraksi฀dengan฀peserta฀didik฀lain฀untuk฀dapat฀
mengkonstruksi฀pengetahuan฀mereka฀tentang฀materi฀yang฀disampaikan.

฀eori Pembelajaran Konstruktivisme฀|฀฀4

C. Penutup
Menurut฀ teori฀ konstruktivisme,฀ belajar฀ merupakan฀ proses฀ aktif฀ dari฀ si฀
subjek฀ belajar฀ untuk฀ merekonstruksi฀ makna฀ sesuatu,฀ apakah฀ teks,฀ kegiatan฀
dialog,฀ pengalaman฀ fisik,฀ dan฀ lain-lain.฀ Belajar฀ merupakan฀ proses฀
mengasimilasikan฀dan฀menghubungkan฀pengalaman฀atau฀bahan฀yang฀dipelajari฀
dengan฀ pengertian฀ yang฀ sudah฀ dimiliki,฀ sehingga฀ pengertiannya฀ menjadi฀
berkembang.
Dalam฀pandangan฀konstruktivisme,฀mengajar฀adalah฀bentuk฀partisipasi฀
dengan฀ subjek฀ belajar฀ dalam฀ membentuk฀ pengetahuan,฀ dan฀ membuat฀ makna,฀
mencari฀ kejelasan,฀ dan฀ menentukan฀ justifikasi.฀ Guru฀ dalam฀ hal฀ ini฀ berperan฀
sebagai฀ mediator฀ dan฀ fasilitator฀ untuk฀ membantu฀ optimalisasi฀ belajar฀ peserta฀
didik.

DAFTAR PUSTAKA
฀.M., Sardiman. ฀nteraksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali
Press, 2009.
Departemen ฀gama RI. Pedoman Pendidikan Agama ฀slam Untuk Sekolah
Umum. Jakarta: Dirjen Kelembagaan ฀gama Islam, 2004.
Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional.
Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya. 2008.
Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi ฀ksara, 2008.
Honebein, P. Seven Goals For The Design of Constructivist Learning
Environment dalam B. Wilson, Constructivist Learning Environments.
New Jersey: Educational Technology Publication, 1996.

฀eori Pembelajaran Konstruktivisme฀|฀฀5

Isjoni. Pembelajaran Kooperatif . Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.
James M. ฀ppliefield, et.al. Constructivism in Theory and Practice: Toward a
Better Understanding. The High School Journal, 2001.
Lowenthal, Patrick dan Rodney Muth, Constructivism. dalam E. F. Provenzo, Jr.
(Ed.), Encyclopedia of the Social and Cultural Foundations of
Education. Thousand Oak, C฀: Sage, 2008.
Sukmadinata, Nana Syaodih. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek.
Bandung: Remaja Rosda Karya, 1997.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

2 5 46

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

6 77 70

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

11 75 34

ANALISIS HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP DITINJAU DARI SKILL ARGUMENTASI ILMIAH SISWA PADA PEMBELAJARAN EKSPERIMEN DI LABORATORIUM NYATA DAN MAYA

4 85 57

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING(PBL) DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI)

6 62 67

BAHASA PADA SURAT DINAS BALAI PENYULUHAN PERTANIAN KECAMATAN SRAGI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2010 DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

7 85 1

MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA REALIA DI KELAS III SD NEGERI I MATARAM KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

21 126 83

PENGARUH KEMAMPUAN AWAL MATEMATIKADAN MOTIFBERPRESTASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

8 74 14

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

3 72 62