Tahapan Perkembangan pancasila sebagai i

Tahapan Perkembangan pancasila sebagai ideoogi

22.46 |

Tahapan perkembangan pancasila sebagai ideologi
Soerjono soekamto (1991) berpendapat bahwa kesadaran masyarakat terhadap ideologinya
berjalan bertahap dalam intensitasnya, tergantung bagaimana masyarakat mempersiapkan
ideologinya ke periode berikutnya.
1. Pancasila sebagai ideologi persatuan
Ideologi berfungsi mempersatukan rakyat majemuk menjadi bangsa yang berkepribadian
dan percaya pada diri sendiri.
Masyarakat Indonesia bersifat majemuk, yakni terdiri dari multi etnis, multi religius,
multi ideologis. Kemajemukan dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat dapat memperkaya
khasanah budaya untuk membangun bangsa yang kuat, dapat juga memperlemah kekuatan
bangsa dengan adanya percecokan, perselisihan dan berbagai konflik.
Pancasila menjadi faktor integratif bagi bangsa Indonesia yang heterogen
2. Pancasila sebagai ideologi pembangunan
Pancasila memberikan legitimasi kekuasaan untuk pembangunan nasional. Timbul
kesadaran masyarakat bahwa perekonomian perlu ditangani segera dengan memerangi
kemiskinan yang menjadi penderitaan rakyat. Namun, pembangunan ekonomi membutuhkan
stabilitas politik dan pemuluhan keamanan.

Legitimasi kekuasaan memberikan kewenangan untuk mengambil langkah dan
kebijaksanaan dalam mewujudkan cita-cita dan mencapai tujuan.
Pancasila mampu memberikan orientasi dalam pembangunanm wawasan kedepan dengan
konsep dari nilai dasar pancasila.
3. Pancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila menjabarkan nilai-nilai dasar melalui interpretasi dan reinterpretasi yang kritis
sehingga pancasila menjadi ideologi yang dinamis.
Ideologi terbuka terbentuk atas kesepakatan masyarakat, sedang ideologi tertutup
memutlakkan pandangan secara totaliter.

a.

Menurut Fans Magnis S (1995), ideologi dikatakan sebagai ideologi terbuka jika :
Nilai dan cita-cita bersumber dari kekayaan budaya masyarakat sendiri
Ideologi bukan dari paksaan dari luar namun, digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral,
dan budaya masyarakatnya. Bukan juga dari Negara, sekelompok orang, melainkan berdasar atas
konsensus masyarakat dan menjadi milik masyarakat.

b. Isinya tidak langsung operasional


Nilai ideologi terbuka tidak dapat langsung dioperasionalkan dalam masyarakat dalam setiap
waktu dan tempat tertentu. Masyarakat menggali kembali nilai falsafah dalam ideologi dan
mencari implikasinya bagi situasi sendiri.
Sehingga mengandung arti terbuka terhadap pemikiran dan perkembangan baru
dimasyarakatnya.

a.

Pancasila mengandung 3 dimensi yaitu :
Dimensi realitas
Nilai ideologi bersumber dari nilai yang riil hidup dimasyarakat Indonesia yang telah
dijalankan, diamalkkan, dan dihayati sebagai nilai dasar bersama. Kelima dasar ditemukan dalam
suasana dan pengalaman kehidupan masyarakat yang bersifat kekeluargaan, kegotongroyongan,
kebersamaan.

b. Dimensi idealitas
Ideologi mengandung cita-cita yang ingin dicapai dalam berbagai kehidupan. Ideologi tidak
sekadar menggambarkan hakikat manusia namun ,beri gambaran ideal masyarakat dan memberi
arah pedoman yang ingin dituju masyarakat.
Juga bersifat futuristik yang member gambaran masa depan.

c.

a.

Dimensi fleksibilitas
Ideologi memiliki keluwesan yang memungkinkan dan merangsang pengembangan
pemikiran baru yang relevan tanpa menghilangkan hakikat yang terkandung dalam nilai
dasarnya.
Nilai dasar pancasila adalah fleksibel karena dapat dikembangkan dan disesuaikan dengan
tuntutan perubahan

Faktor pendorong untuk mengkaji pancasila sebagai idologi terbuka :
Dalam melaksanakan pembangunan, banyak masalah yang timbul dan jawabannya tidak
diperoleh dari pemikiran ideologi sebelumnya.

b. Pengertian ideologi terbuka adalah ideologi yang berinteraksi secara dinamis dengan
perkembangan lingkungan sekitarnya

c.


Pada masa komunisme ideologinya tertutup, pancasila menjadi merosot perannya. Pancasila
digunakan sebagai senjata untuk menyerang lawan-lawan polotik, perbedaan pendapat yang
perlu dikoreksi.

d. Tekad untuk menjadikan pancasila sebagai dasar Negara sekaligis ideologi nasional dalam
bernegara dan dilaksanakan secara konsisten.

Pengertian Ideologi Pancasila
Ideologi Pancasila merupakan nilai-nilai luhur budaya dan religius bangsa Indonesia. Pancasila
berkedudukan sebagai dasar negara dan ideologi negara. Jadi, Ideologi pancasila adalah
kumpulan nilai-nilai atau norma yang berdasarkan sila-sila pancasila.

Fungsi Pancasila sebagai Ideologi Negara
1. Menyatukan bangsa Indonesia, memperkokoh dan memelihara kesatuan dan persatuan.
2. Membimbing dan mengarahkan bangsa Indonesia unutk mencapai tujuannya.
3. Memberikan kemauan untuk memelihara dan mengembangkan identitas bangsa Indonesia
4. Menerangi dan mengawasi keadaan, serta kritis kepada adanya upaya untuk mewujudkan
cita-cita yang terkandung di dalam pancasila.
5. Sebagai pedoman bagi kehidupan bangsa Indonesia dalam upaya menjaga keutuhan
negara dan memperbaiki kehidupan dari bangsa Indonesia.


Makna Ideologi Pancasila
Pancasila selain berkedudukan sebagai dasar negara, juga berkedudukan sebagai Ideologi
Nasional bangsa Indonesia.
Sehingga makna pancasila dari ketetapan tersebut bahwa nilai-nilai yang tercamtum dalam ideologi
pancasila menjadi cita-cita normatif bagi penyelenggaraan bernegara.
Pancasila sebagai ideologi mempunyai makna sebagai berikut:
1. Nilai-nilai yang tercantum dalam Pancasila menjadi cita-cita normatif penyelenggaraan
bernegara.
2. Nilai-nilai yang tercantum dalam Pancasila merupakan nilai yang disepakati bersama dan
oleh karena itu menjadi salah satu sarana pemersatu (integrasi) masyarakat Indonesia.

3 Dimensi Ideologi Pancasila
1. Dimensi Realita, artinya nilai-nilai dasar yang tercamtum di ideologi tersebut mencerminkan
kenyataan hidup yang ada di dalam masyarakat dimana ideologi itu ada untuk pertama kalinya.
Pelajari juga: Pengertian, Fungsi dan Tujuan Pancasila (Lengkap)
2. Dimensi Idealisme, artinya kualitas ideologi yang tercamtum dalam nilai dasar tersebut bisa
memberikan harapan kepada berbagai kelompok dan masyarakat mengenai masa depan yang lebih
baik.
3. Dimensi Fleksibilitas, artinya kemampuan ideologi dalam mempengaruhi dan menyesuaikan diri

dengan perkembangan masyarakatnya.