MATERI PK APIP - KPK RI SOAL PRE
Nama:
NIP:
Pre- test
Audit Investigatif
Hari/Tanggal
: .......... / ... September 2017
Waktu
: 10 MENIT
Petunjuk mengerjakan soal :
1. Soal terdiri dari 10 soal pilihan ganda.
2. Pilihlah salah satu jawaban a, b, c, atau d yang paling benar.
1.
Pengertian dari Fraud atau Kecurangan adalah
a. Perbuatan disengaja maupun tidak sengaja yang menyimpang dari
ketentuan yang berlaku sehingga merugikan pihak lain atau negara
b. Penyimpangan terhadap ketentuan yang mengakibatkan kerugian pihak
lain yang disebabkan kelalaian
c. Perbuatan tidak sesuai dengan ketentuan yang disebabkan ketidak tahuan
yang mengakibatkan kerugian pihak lain atau negara
d. Segala sesuatu yang dilakukan dengan menggunakan akal/kecerdikan
untuk memperoleh keuntungan dengan jalan menipu/memperdaya,
menekan sehingga ada pihak yang dirugikan
2.
Defenisi Audit Investigatif adalah
a. Proses mencari, menemukan, dan mengumpulkan bukti secara sistematis
yang bertujuan mengungkapkan terjadi atau tidaknya suatu perbuatan, dan
pelakunya guna dilakukan tindakan hukum selanjutnya.
b. Proses pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi yang dapat
diukur mengenai suatu satuan usaha yg dilakukan oleh seseorang yg
kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan
kesesuaian dengan kriteria.
c. Adalah audit dalam rangka tujuan tertentu yg dimaksudkan utk menyatakan
pendapat mengenai nilai kerugian keuagan negara yg timbul dari suatu
kasus penyimpangan, dan digunakan untuk proses litigasi.
d. Proses mencari, menemukan, dan mengumpulkan bukti secara sistematis
yang bertujuan mengungkapkan terjadi atau tidaknya suatu perbuatan, dan
menetapkan siapa yang bersalah.
3.
Pengertian Korupsi berdasarkan UU No. 31 tahun 1999 (pasal 2 ayat 1)
adalah:
a. Setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang
lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan
atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat
merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
b. Korupsi adalah penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara
(perusahaan dsb.) untuk keuntungan pribadi atau orang lain.
c. Setiap orang yang secara melawan hukum memperkaya diri sendiri atau
orang lain, atau suatu korporasi, yang dapat merugikan keuangan negara
atau perekonomian negara.
d. Pilihan a, b, dan c salah semua
4.
Menurut perspektif hukum, definisi korupsi dijelaskan dalam 13 Pasal (UU
No.31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001) merumuskan 30 bentuk/jenis
tindak pidana korupsi, yang dikelompokkan sbb.:
a. Kerugian keuangan negara, Suap-menyuap, dan Penggelapan dalam
jabatan
b. Pemerasan, dan Perbuatan curang
c. Benturan kepentingan dalam pengadaan dan Gratifikasi
d. Mencakup a, b dan c
5.
Sumber penugasan audit Investigatif berasal dari
a. Pengembangan hasil audit operasional, dan Pengaduan masyarakat.
b. Permintaan instansi penyidik/penetapan pengadilan, permintaan obyek
penugasan.
c. Pengaduan masyarakat, Permintaan instansi penyidik/penetapan
pengadilan, permintaan obyek penugasan
d. Pengembangan hasil audit operasional, Pengaduan masyarakat,
Permintaan instansi penyidik/penetapan pengadilan, permintaan obyek
penugasan.
6.
Bukti audit dapat berupa, antara lain:
a. Fisik, konfirmasi, dokumen, tanya jawab, pelaksanaan ulang, analisis.
b. Konfirmasi, dokumen, observasi, tanya jawab, pelaksanaan ulang, analisis.
c. Fisik, konfirmasi, dokumen, observasi, tanya jawab, perhitungan /
penelusuran ulang, analisis.
d. Fisik, konfirmasi, dokumen, observasi, tanya jawab, analisis.
7.
Alat bukti menurut Kitab Undang-undang Hukum Aacara Pidana (KUHAP)
mencakup:
a. Keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk, keterangan tersangka
b. Keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk, keterangan terdakwa
c. Keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk, keterangan penyidik
d. Keterangan saksi, keterangan saksi ahli, surat, petunjuk, keterangan
terdakwa
8.
Bukti audit yang kompeten adalah bukti:
a. Yang dibuat oleh pihak yang kompeten
b. Yang diperoleh dengan cara yang sah
c. Yang diperoleh oleh auditor yang kompeten
d. Yang dibuat oleh pihak yang kompeten dan diperoleh dengan cara yang sah
9.
Yang dimaksud dengan bukti yang Cukup adalah …
a. Bukti dengan nilai uang yang tercantum dalam bukti cukup besar
b. Jumlah bukti yang dikumpulkan oleh auditor telah cukup untuk dijadikan
dasar dalam menarik suatu simpulan hasil audit
c. Bukti sebanyak-banyaknya yang dikumpulkan oleh auditor untuk dapat
menarik sikpulan
d. Bukti yang dibutuhkan untuk mengungkapkan kelemahan atau
penyimpangan
10.
Pengertian kerugian keuangan negara dalam UU No 1/2004 tentang
perbendaharaan Negara, pasal 1 butir 22 dinyatakan
a. Kerugian keuangan negara adalah kekurangan uang negara yang nyata
dan pasti jumlahnya sebagai akibat perbuatan melawan hukum baik
sengaja maupun lalai
b. Kerugian keuangan negara adalah kekurangan kekayaan negara yang
nyata dan pasti jumlahnya sebagai akibat perbuatan melawan hukum baik
sengaja maupun lalai
c. Kerugian keuangan negara adalah kekurangan barang milik negara yang
nyata dan pasti jumlahnya sebagai akibat perbuatan melawan hukum baik
sengaja maupun lalai
d. Kerugian keuangan negara adalah kekurangan uang, surat berharga dan
barang yang nyata dan pasti jumlahnya sebagai akibat perbuatan melawan
hukum baik sengaja maupun lalai
NIP:
Pre- test
Audit Investigatif
Hari/Tanggal
: .......... / ... September 2017
Waktu
: 10 MENIT
Petunjuk mengerjakan soal :
1. Soal terdiri dari 10 soal pilihan ganda.
2. Pilihlah salah satu jawaban a, b, c, atau d yang paling benar.
1.
Pengertian dari Fraud atau Kecurangan adalah
a. Perbuatan disengaja maupun tidak sengaja yang menyimpang dari
ketentuan yang berlaku sehingga merugikan pihak lain atau negara
b. Penyimpangan terhadap ketentuan yang mengakibatkan kerugian pihak
lain yang disebabkan kelalaian
c. Perbuatan tidak sesuai dengan ketentuan yang disebabkan ketidak tahuan
yang mengakibatkan kerugian pihak lain atau negara
d. Segala sesuatu yang dilakukan dengan menggunakan akal/kecerdikan
untuk memperoleh keuntungan dengan jalan menipu/memperdaya,
menekan sehingga ada pihak yang dirugikan
2.
Defenisi Audit Investigatif adalah
a. Proses mencari, menemukan, dan mengumpulkan bukti secara sistematis
yang bertujuan mengungkapkan terjadi atau tidaknya suatu perbuatan, dan
pelakunya guna dilakukan tindakan hukum selanjutnya.
b. Proses pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi yang dapat
diukur mengenai suatu satuan usaha yg dilakukan oleh seseorang yg
kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan
kesesuaian dengan kriteria.
c. Adalah audit dalam rangka tujuan tertentu yg dimaksudkan utk menyatakan
pendapat mengenai nilai kerugian keuagan negara yg timbul dari suatu
kasus penyimpangan, dan digunakan untuk proses litigasi.
d. Proses mencari, menemukan, dan mengumpulkan bukti secara sistematis
yang bertujuan mengungkapkan terjadi atau tidaknya suatu perbuatan, dan
menetapkan siapa yang bersalah.
3.
Pengertian Korupsi berdasarkan UU No. 31 tahun 1999 (pasal 2 ayat 1)
adalah:
a. Setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang
lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan
atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat
merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
b. Korupsi adalah penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara
(perusahaan dsb.) untuk keuntungan pribadi atau orang lain.
c. Setiap orang yang secara melawan hukum memperkaya diri sendiri atau
orang lain, atau suatu korporasi, yang dapat merugikan keuangan negara
atau perekonomian negara.
d. Pilihan a, b, dan c salah semua
4.
Menurut perspektif hukum, definisi korupsi dijelaskan dalam 13 Pasal (UU
No.31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001) merumuskan 30 bentuk/jenis
tindak pidana korupsi, yang dikelompokkan sbb.:
a. Kerugian keuangan negara, Suap-menyuap, dan Penggelapan dalam
jabatan
b. Pemerasan, dan Perbuatan curang
c. Benturan kepentingan dalam pengadaan dan Gratifikasi
d. Mencakup a, b dan c
5.
Sumber penugasan audit Investigatif berasal dari
a. Pengembangan hasil audit operasional, dan Pengaduan masyarakat.
b. Permintaan instansi penyidik/penetapan pengadilan, permintaan obyek
penugasan.
c. Pengaduan masyarakat, Permintaan instansi penyidik/penetapan
pengadilan, permintaan obyek penugasan
d. Pengembangan hasil audit operasional, Pengaduan masyarakat,
Permintaan instansi penyidik/penetapan pengadilan, permintaan obyek
penugasan.
6.
Bukti audit dapat berupa, antara lain:
a. Fisik, konfirmasi, dokumen, tanya jawab, pelaksanaan ulang, analisis.
b. Konfirmasi, dokumen, observasi, tanya jawab, pelaksanaan ulang, analisis.
c. Fisik, konfirmasi, dokumen, observasi, tanya jawab, perhitungan /
penelusuran ulang, analisis.
d. Fisik, konfirmasi, dokumen, observasi, tanya jawab, analisis.
7.
Alat bukti menurut Kitab Undang-undang Hukum Aacara Pidana (KUHAP)
mencakup:
a. Keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk, keterangan tersangka
b. Keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk, keterangan terdakwa
c. Keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk, keterangan penyidik
d. Keterangan saksi, keterangan saksi ahli, surat, petunjuk, keterangan
terdakwa
8.
Bukti audit yang kompeten adalah bukti:
a. Yang dibuat oleh pihak yang kompeten
b. Yang diperoleh dengan cara yang sah
c. Yang diperoleh oleh auditor yang kompeten
d. Yang dibuat oleh pihak yang kompeten dan diperoleh dengan cara yang sah
9.
Yang dimaksud dengan bukti yang Cukup adalah …
a. Bukti dengan nilai uang yang tercantum dalam bukti cukup besar
b. Jumlah bukti yang dikumpulkan oleh auditor telah cukup untuk dijadikan
dasar dalam menarik suatu simpulan hasil audit
c. Bukti sebanyak-banyaknya yang dikumpulkan oleh auditor untuk dapat
menarik sikpulan
d. Bukti yang dibutuhkan untuk mengungkapkan kelemahan atau
penyimpangan
10.
Pengertian kerugian keuangan negara dalam UU No 1/2004 tentang
perbendaharaan Negara, pasal 1 butir 22 dinyatakan
a. Kerugian keuangan negara adalah kekurangan uang negara yang nyata
dan pasti jumlahnya sebagai akibat perbuatan melawan hukum baik
sengaja maupun lalai
b. Kerugian keuangan negara adalah kekurangan kekayaan negara yang
nyata dan pasti jumlahnya sebagai akibat perbuatan melawan hukum baik
sengaja maupun lalai
c. Kerugian keuangan negara adalah kekurangan barang milik negara yang
nyata dan pasti jumlahnya sebagai akibat perbuatan melawan hukum baik
sengaja maupun lalai
d. Kerugian keuangan negara adalah kekurangan uang, surat berharga dan
barang yang nyata dan pasti jumlahnya sebagai akibat perbuatan melawan
hukum baik sengaja maupun lalai