MATERI PK APIP - KPK RI 1. Overview AI-PKKN
1
PERENCANAAN AUDIT
INVESTIGATIF/PKKN
Disampaikan oleh
:
HASOLOAN MANALU
Auditor Madya Pada Perwakilan BPKP Provinsi
Jawa Tengah
Semarang, 23 Mei 2017
A LU R P IK IR
A U D IT IN V ES TIG ATIF
PENGERTIAN
KARAKTERISTIK
FRAUD
AKSIOMA
AUDIT INVESTIGATIF
PRINSIP DAN
PENDEKATAN
TAHAP-TAHAP AUDIT INVESTIGATIF
(PROSES AUDIT INVESTIGATIF)
PRA
PERENCANAAN
SUMBER
INFORMASI
TELAAH
KEPUTUSAN
PENANGANAN
PERENCANAAN
PENGUMPULAN
BUKTI
HIPOTESA
BUKTI
AUDIT
PROGRAM
RENCANA SUMBER
DAYA (SMEAC)
PENUGASAN
TEKNIK
PENGUMPULAN
BUKTI
EVALUASI
BUKTI
PELA
PORAN
TINDAK
LANJUT
ANALISA
BUKTI
PRINSIP
PELA
PORAN
KETER
AHLI
REVISI
HIPOTESA
FORMAT
KERUGIAN
KEUANGAN
UNSUR
DELIK
SUBS
TANSI
AUDIT INVESTIGATIF
3
Kegiatan pengumpulan fakta-fakta dan
bukti yang dapat diterima dalam sistem
hukum yang berlaku di indonesia dengan
tujuan mengungkap terjadinya kecurangan.
Tindakan mencari kebenaran dengan
memperhatikan keadilan dan berdasarkan
pada ketentuan peraturan
Dengan pendekatan investigatif.
Keahlian akunting, auditing, legal, dll
Karakteristik
Karakteristik
kecurangan
kecurangan
Karakterist
Karakterist
ik
ik
kecurangan
kecurangan
Tidak pernah
berulang/ sama
Bersifat tersembunyi
persis
Investigasi tidak
mungkin mengungkap
fakta 100%
Dibutuhkan kreatifitas
dan intuisi auditor
mengungkap
penyimpangan
aksiom a audit investigatif
aksiom a audit investigatif
Aksioma audit
investigasi
Kecurangan bersifat tersembunyi. Tidak ada
keyakinan absolut bahwa kecurangan benarbenar terjadi atau tidak terjadi
Untuk membukti kecurangan tidak terjadi, harus
berupaya membukti kecurangan telah terjadi
Untuk membukti kecurangan telah terjadi, harus
berupaya membukti kecurangan tidak terjadi
Setiap proses audit investigatif atas
kecurangan diasumsikan akan berakhir
hingga tahap litigasi
5
Prinsip-prinsip audit kecurangan
6
Investigasi adalah tindakan mencari kebenaran,
Kegiatan investigasi mencakup pemanfaatan sumbersumber bukti yang dapat mendukung fakta yang
dipermasalahkan,
Semakin kecil selang antara waktu terjadinya tindak
kejahatan dengan waktu untuk ‘merespon’ maka
kemungkinan bahwa suatu tindak kejahatan dapat
terungkap akan semakin besar,
Auditor mengumpulkan fakta-fakta sehingga buktibukti yang diperolehnya tersebut dapat memberikan
kesimpulan sendiri/bercerita,
Prinsip-prinsip audit kecurangan
7
Bukti fisik merupakan bukti nyata. Bukti tersebut
sampai kapanpun akan selalu mengungkapkan hal
yang sama.
Informasi yang diperoleh dari hasil wawancara dengan
saksi akan sangat dipengaruhi oleh kelemahan
manusia.
Jika auditor mengajukan pertanyaan yang cukup
kepada sejumlah orang yang cukup, maka akhirnya
akan mendapatkan jawaban yang benar.
Informasi merupakan nafas dan darahnya investigasi.
Pendekatan teori fraud
8
Analisis data yang tersedia (analyzing available
data)
Sebelum memulai interviu, data yang tersedia
harus dianalisis untuk menentukan fakta apa
yang diketahui dari data tersebut.
Membuat hipotesa (creating hypothesis)
Hipostesa merupakan suatu skenario “terburuk”.
Menguji
hipotesa (testing the hypothesis).
Pengujian hipotesa mencakup kreasi skenario
“what if”.
Menyaring dan merubah hipotesa (refining and
amending the hypothesis)
TAHAP-TAHAP
AUDIT INVESTIGASI
Pra Perencanaan
Perencanaan
Pengumpulan dan pengevaluasian bukti
Pelaporan.
Pra Perencanaan
(preliminary planning activities)
10
Keputusan Awal Untuk Melakukan Atau Tidak Melakukan Audit
Investigatif.
Ditetapkan Berdasarkan Hasil Kegiatan Pra Perencanaan.
Proses
-
Penerimaan Informasi Awal,
Penelaahan atas informasi awal,
Pengumpulan Informasi Tambahan,
Penyusunan Simpulan dan Laporan
Hasil Penelaahan Awal.
Pra Perencanaan
(preliminary planning activities)
COMPLAINT/
RED FLAGS
IDENTIFIKASI
EVALUASI
ANALISA
INFORMASI
TAMBAHAN
Ada
indikasi
Tidak ada
indikasi
STOP
Laporan Hasil Penelaahan
Awal
12
Sumber Informasi
uraian
identitas
pihak
yang
menyampaikan informasi dan asal
informasi
tindak
kecurangan
diperoleh.
Materi Pengaduan
uraian
tentang
pengaduan yang ada
surat pengaduan.
materi
dalam
Laporan Hasil Penelaahan
Awal
13
Hasil Telaahan
uraian
hasil
analisis
yang
dilakukan
terhadap materi pengaduan dan informasi
tambahan yang berhasil diperoleh untuk
melengkapi materi pengaduan tersebut
serta dugaan awal yang dapat dibangun
berdasarkan
seluruh
informasi
yang
berhasil dihimpun.
(Apa,, Dimana, Bilamana, Kenapa “Bagaimana”+ Berapa)
Simpulan dan Rekomendasi
uraian simpulan penelaah atas surat
pengaduan dan rekomendasi yang
diajukan atas simpulan tersebut (dapat
ditindaklanjuti dengan AI atau tidak).
Mengapa AI
harus direncanakan dan
dipersiapkan ?
14
PERENCANAAN
WAKTU
KUALITAS
BIAYA
Audit Investigatif harus dapat menjawab
What
Who
Where
When
Why
How
How Much
WHAT
WHO
WHERE
WHEN
WHY
HOW
17
What
Informasi penyimpangan “apa” yang telah
dilakukan, berguna dalam hipotesa awal untuk
menentukan unsur melawan hukum dan atau
penyimpangan yang dilakukan. Penyimpangan
harus dianalisis apakah kegiatan tersebut
menggunakan atau berkaitan dengan keuangan
negara serta mengakibatkan dampak adanya
kerugian keuangan negara.
WHAT
WHO
WHERE
WHEN
WHY
HOW
18
Who
Informasi tentang siapa yang melakukan
penyimpangan, mungkin saja tidak terungkap
dalam pengaduan. Namun demikian sepanjang
informasi lainnya diungkap dalam pengaduan
seperti unsur what, where, dan when, maka
auditor dapat melakukan hipotesa awal
kemungkinan siapa yang melakukan
penyimpangan dan mungkin saja data/informasi
ini akan diperoleh setelah melakukan audit
investigatif .
WHAT
WHO
WHERE
WHEN
WHY
HOW
19
Where
Informasi tentang dimana terjadinya
penyimpangan juga merupakan salah satu faktor
yang sangat penting yang harus ada untuk
menentukan layak tidaknya dilakukan audit
investigatif. Tidak adanya informasi ini akan
menjadi kendala dalam menentukan ruang
lingkup penugasan. Oleh karena itu diperlukan
informasi/data tambahan sehingga kriteria
tersebut dapat diperoleh.
WHAT
WHO
WHERE
WHEN
WHY
HOW
20
When
Informasi tentang kapan terjadinya
penyimpangan juga merupakan salah satu faktor
yang sangat penting yang harus ada untuk
menentukan layak tidaknya dilakukan audit
investigatif. Tidak adanya informasi ini akan
menjadi kendala dalam menentukan ruang
lingkup penugasan. Oleh karena itu diperlukan
informasi/data tambahan sehingga kriteria
tersebut dapat diperoleh.
WHAT
WHO
WHERE
WHEN
WHY
HOW
21
Why
Identifikasi tentang “why” dalam informasi awal
penting untuk menentukan alasan logis atas
terjadinya suatu penyimpangan sehingga
memperkuat hipotesa yang akan ditetapkan.
Meskipun informasi ini jarang terungkap dalam
pengaduan, namun hal ini tidak mengurangi
perlunya dilaksanakan audit investigatif atas
suatu informasi awal, apabila informasi atas
unsur-unsur lainnya telah mencukupi.
WHAT
WHO
WHERE
WHEN
WHY
HOW
22
How
Unsur “how” berkaitan langsung dengan modus
atau cara seseorang atau pihak tertentu
melakukan penyimpangan atau pelanggaran.
Unsur “how” merupakan tindakan-tindakan verbal
seseorang sehingga secara keseluruhan
merupakan indikasi penyimpangan, atau
sebaliknya seseorang tidak melakukan suatu
tindakan sehingga mengakibatkan penyimpangan
atau kerugian keuangan negara.
PERENCANAAN
Membuat hipotesis
Menyusun audit program
Perencanaan Sumber Daya
Yang Dibutuhkan
Penugasan
HIPOTESIS
Keterangan sementara dari hubungan
fenomena-fenomena yang kompleks.
Merupakan
pernyataan
sementara
yg
bersifat terkaan dari hubungan antara dua
atau lebih variabel.
Suatu taksiran atau referensi yg dirumuskan
serta diterima untuk sementara yg dapat
menerangkan fakta-fakta ataupun kondisikondisi
yg
diduga
mengandung
penyimpangan dan digunakan sebagai
acuan untuk menentukan langkah audit
selanjutnya.
Harus diuji validitasnya.
TUJUAN HIPOTESIS
1. Memberikan batasan serta mempersempit
ruang lingkup audit;
2. Menyiagakan auditor terhadap semua fakta
dan
hubungan antar fakta yang telah
teridentifikasi;
3. Sebagai alat yang sederhana dalam
membangun
fakta-fakta
yang
tercerai-berai
tanpa
koordinasi
ke
dalam
suatu
kesatuan
penting
dan
menyeluruh;
4. Sebagai panduan dalam pengujian serta
penyesuaian
fakta
dan
antar
fakta.
The SMEAC system
Situation
Mission
Execution
Administration and
Logistic
Communication
The SMEAC system
27
Situation
Gambaran keadaan yang terjadi : Substansi
pengaduan/penyimpangan yg akan dibuktikan.
Mission
Harapan yang ingin dicapai
Misi dapat dijabarkan dalam Sub-sub
komponen.
Upaya untuk membuktikan hipotesis.
The SMEAC system
28
Execution
Bagaimana misi dapat dicapai
• Penyusunan Program Audit Investigatif
• Penentuan Komposisi Tim Audit
• Jangka waktu dan Anggaran Biiaya
Administration and Logistic
• Tugas,tujuan hasil yang akan dicapai
• Dukungan tenaga ahli yang diperlukan
• Pendelegasian, pemisahan tugas/wewenang
• Peralatan khusus yang akan digunakan
• Contingency planning
• Hal-hal penting lainnya
The SMEAC system
29
Communication
kegagalan perencanaan disebabkan kegagalan
berkomunikasi atau sistem komunikasi
Uraian rinci arus informasi;
Siapa melapor ke siapa;
Kapan harus melapor;
Daftar Nomor telp, fax dan e-mail;
Bersifat terbuka.
Matrik dalam Perencanaan
Audit Investigasi
The Evidence Matrix (Matrik bukti)
Resource Matrix (Matrik Sumber Daya)
Lembar tugas - (Matrik Penugasan)
Matrik Penilaian Resiko
Matriks Bukti
31
No
Jenis
Bukti
(tujuan)
Tim
Tgl & Waktu
Renc.
Lokasi
Aktual Renc.
Reff.
Aktual
Matrik Sumber Daya
No.
Nama Auditor
Jabatan
Keahlian
Peralatan Yang Dibutuhkan
32
No
.
Jenis
Peralatan
Digunakan
Untuk
Keterangan
Matrik Resiko Investigasi
No Jenis Resiko Audit
Alternatif
Pemecahan
Anggaran Biaya Investigasi
33
No
Uraian
Anggaran
TERIMA KASIH
Wassalam mu’alaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh.
34
PERENCANAAN AUDIT
INVESTIGATIF/PKKN
Disampaikan oleh
:
HASOLOAN MANALU
Auditor Madya Pada Perwakilan BPKP Provinsi
Jawa Tengah
Semarang, 23 Mei 2017
A LU R P IK IR
A U D IT IN V ES TIG ATIF
PENGERTIAN
KARAKTERISTIK
FRAUD
AKSIOMA
AUDIT INVESTIGATIF
PRINSIP DAN
PENDEKATAN
TAHAP-TAHAP AUDIT INVESTIGATIF
(PROSES AUDIT INVESTIGATIF)
PRA
PERENCANAAN
SUMBER
INFORMASI
TELAAH
KEPUTUSAN
PENANGANAN
PERENCANAAN
PENGUMPULAN
BUKTI
HIPOTESA
BUKTI
AUDIT
PROGRAM
RENCANA SUMBER
DAYA (SMEAC)
PENUGASAN
TEKNIK
PENGUMPULAN
BUKTI
EVALUASI
BUKTI
PELA
PORAN
TINDAK
LANJUT
ANALISA
BUKTI
PRINSIP
PELA
PORAN
KETER
AHLI
REVISI
HIPOTESA
FORMAT
KERUGIAN
KEUANGAN
UNSUR
DELIK
SUBS
TANSI
AUDIT INVESTIGATIF
3
Kegiatan pengumpulan fakta-fakta dan
bukti yang dapat diterima dalam sistem
hukum yang berlaku di indonesia dengan
tujuan mengungkap terjadinya kecurangan.
Tindakan mencari kebenaran dengan
memperhatikan keadilan dan berdasarkan
pada ketentuan peraturan
Dengan pendekatan investigatif.
Keahlian akunting, auditing, legal, dll
Karakteristik
Karakteristik
kecurangan
kecurangan
Karakterist
Karakterist
ik
ik
kecurangan
kecurangan
Tidak pernah
berulang/ sama
Bersifat tersembunyi
persis
Investigasi tidak
mungkin mengungkap
fakta 100%
Dibutuhkan kreatifitas
dan intuisi auditor
mengungkap
penyimpangan
aksiom a audit investigatif
aksiom a audit investigatif
Aksioma audit
investigasi
Kecurangan bersifat tersembunyi. Tidak ada
keyakinan absolut bahwa kecurangan benarbenar terjadi atau tidak terjadi
Untuk membukti kecurangan tidak terjadi, harus
berupaya membukti kecurangan telah terjadi
Untuk membukti kecurangan telah terjadi, harus
berupaya membukti kecurangan tidak terjadi
Setiap proses audit investigatif atas
kecurangan diasumsikan akan berakhir
hingga tahap litigasi
5
Prinsip-prinsip audit kecurangan
6
Investigasi adalah tindakan mencari kebenaran,
Kegiatan investigasi mencakup pemanfaatan sumbersumber bukti yang dapat mendukung fakta yang
dipermasalahkan,
Semakin kecil selang antara waktu terjadinya tindak
kejahatan dengan waktu untuk ‘merespon’ maka
kemungkinan bahwa suatu tindak kejahatan dapat
terungkap akan semakin besar,
Auditor mengumpulkan fakta-fakta sehingga buktibukti yang diperolehnya tersebut dapat memberikan
kesimpulan sendiri/bercerita,
Prinsip-prinsip audit kecurangan
7
Bukti fisik merupakan bukti nyata. Bukti tersebut
sampai kapanpun akan selalu mengungkapkan hal
yang sama.
Informasi yang diperoleh dari hasil wawancara dengan
saksi akan sangat dipengaruhi oleh kelemahan
manusia.
Jika auditor mengajukan pertanyaan yang cukup
kepada sejumlah orang yang cukup, maka akhirnya
akan mendapatkan jawaban yang benar.
Informasi merupakan nafas dan darahnya investigasi.
Pendekatan teori fraud
8
Analisis data yang tersedia (analyzing available
data)
Sebelum memulai interviu, data yang tersedia
harus dianalisis untuk menentukan fakta apa
yang diketahui dari data tersebut.
Membuat hipotesa (creating hypothesis)
Hipostesa merupakan suatu skenario “terburuk”.
Menguji
hipotesa (testing the hypothesis).
Pengujian hipotesa mencakup kreasi skenario
“what if”.
Menyaring dan merubah hipotesa (refining and
amending the hypothesis)
TAHAP-TAHAP
AUDIT INVESTIGASI
Pra Perencanaan
Perencanaan
Pengumpulan dan pengevaluasian bukti
Pelaporan.
Pra Perencanaan
(preliminary planning activities)
10
Keputusan Awal Untuk Melakukan Atau Tidak Melakukan Audit
Investigatif.
Ditetapkan Berdasarkan Hasil Kegiatan Pra Perencanaan.
Proses
-
Penerimaan Informasi Awal,
Penelaahan atas informasi awal,
Pengumpulan Informasi Tambahan,
Penyusunan Simpulan dan Laporan
Hasil Penelaahan Awal.
Pra Perencanaan
(preliminary planning activities)
COMPLAINT/
RED FLAGS
IDENTIFIKASI
EVALUASI
ANALISA
INFORMASI
TAMBAHAN
Ada
indikasi
Tidak ada
indikasi
STOP
Laporan Hasil Penelaahan
Awal
12
Sumber Informasi
uraian
identitas
pihak
yang
menyampaikan informasi dan asal
informasi
tindak
kecurangan
diperoleh.
Materi Pengaduan
uraian
tentang
pengaduan yang ada
surat pengaduan.
materi
dalam
Laporan Hasil Penelaahan
Awal
13
Hasil Telaahan
uraian
hasil
analisis
yang
dilakukan
terhadap materi pengaduan dan informasi
tambahan yang berhasil diperoleh untuk
melengkapi materi pengaduan tersebut
serta dugaan awal yang dapat dibangun
berdasarkan
seluruh
informasi
yang
berhasil dihimpun.
(Apa,, Dimana, Bilamana, Kenapa “Bagaimana”+ Berapa)
Simpulan dan Rekomendasi
uraian simpulan penelaah atas surat
pengaduan dan rekomendasi yang
diajukan atas simpulan tersebut (dapat
ditindaklanjuti dengan AI atau tidak).
Mengapa AI
harus direncanakan dan
dipersiapkan ?
14
PERENCANAAN
WAKTU
KUALITAS
BIAYA
Audit Investigatif harus dapat menjawab
What
Who
Where
When
Why
How
How Much
WHAT
WHO
WHERE
WHEN
WHY
HOW
17
What
Informasi penyimpangan “apa” yang telah
dilakukan, berguna dalam hipotesa awal untuk
menentukan unsur melawan hukum dan atau
penyimpangan yang dilakukan. Penyimpangan
harus dianalisis apakah kegiatan tersebut
menggunakan atau berkaitan dengan keuangan
negara serta mengakibatkan dampak adanya
kerugian keuangan negara.
WHAT
WHO
WHERE
WHEN
WHY
HOW
18
Who
Informasi tentang siapa yang melakukan
penyimpangan, mungkin saja tidak terungkap
dalam pengaduan. Namun demikian sepanjang
informasi lainnya diungkap dalam pengaduan
seperti unsur what, where, dan when, maka
auditor dapat melakukan hipotesa awal
kemungkinan siapa yang melakukan
penyimpangan dan mungkin saja data/informasi
ini akan diperoleh setelah melakukan audit
investigatif .
WHAT
WHO
WHERE
WHEN
WHY
HOW
19
Where
Informasi tentang dimana terjadinya
penyimpangan juga merupakan salah satu faktor
yang sangat penting yang harus ada untuk
menentukan layak tidaknya dilakukan audit
investigatif. Tidak adanya informasi ini akan
menjadi kendala dalam menentukan ruang
lingkup penugasan. Oleh karena itu diperlukan
informasi/data tambahan sehingga kriteria
tersebut dapat diperoleh.
WHAT
WHO
WHERE
WHEN
WHY
HOW
20
When
Informasi tentang kapan terjadinya
penyimpangan juga merupakan salah satu faktor
yang sangat penting yang harus ada untuk
menentukan layak tidaknya dilakukan audit
investigatif. Tidak adanya informasi ini akan
menjadi kendala dalam menentukan ruang
lingkup penugasan. Oleh karena itu diperlukan
informasi/data tambahan sehingga kriteria
tersebut dapat diperoleh.
WHAT
WHO
WHERE
WHEN
WHY
HOW
21
Why
Identifikasi tentang “why” dalam informasi awal
penting untuk menentukan alasan logis atas
terjadinya suatu penyimpangan sehingga
memperkuat hipotesa yang akan ditetapkan.
Meskipun informasi ini jarang terungkap dalam
pengaduan, namun hal ini tidak mengurangi
perlunya dilaksanakan audit investigatif atas
suatu informasi awal, apabila informasi atas
unsur-unsur lainnya telah mencukupi.
WHAT
WHO
WHERE
WHEN
WHY
HOW
22
How
Unsur “how” berkaitan langsung dengan modus
atau cara seseorang atau pihak tertentu
melakukan penyimpangan atau pelanggaran.
Unsur “how” merupakan tindakan-tindakan verbal
seseorang sehingga secara keseluruhan
merupakan indikasi penyimpangan, atau
sebaliknya seseorang tidak melakukan suatu
tindakan sehingga mengakibatkan penyimpangan
atau kerugian keuangan negara.
PERENCANAAN
Membuat hipotesis
Menyusun audit program
Perencanaan Sumber Daya
Yang Dibutuhkan
Penugasan
HIPOTESIS
Keterangan sementara dari hubungan
fenomena-fenomena yang kompleks.
Merupakan
pernyataan
sementara
yg
bersifat terkaan dari hubungan antara dua
atau lebih variabel.
Suatu taksiran atau referensi yg dirumuskan
serta diterima untuk sementara yg dapat
menerangkan fakta-fakta ataupun kondisikondisi
yg
diduga
mengandung
penyimpangan dan digunakan sebagai
acuan untuk menentukan langkah audit
selanjutnya.
Harus diuji validitasnya.
TUJUAN HIPOTESIS
1. Memberikan batasan serta mempersempit
ruang lingkup audit;
2. Menyiagakan auditor terhadap semua fakta
dan
hubungan antar fakta yang telah
teridentifikasi;
3. Sebagai alat yang sederhana dalam
membangun
fakta-fakta
yang
tercerai-berai
tanpa
koordinasi
ke
dalam
suatu
kesatuan
penting
dan
menyeluruh;
4. Sebagai panduan dalam pengujian serta
penyesuaian
fakta
dan
antar
fakta.
The SMEAC system
Situation
Mission
Execution
Administration and
Logistic
Communication
The SMEAC system
27
Situation
Gambaran keadaan yang terjadi : Substansi
pengaduan/penyimpangan yg akan dibuktikan.
Mission
Harapan yang ingin dicapai
Misi dapat dijabarkan dalam Sub-sub
komponen.
Upaya untuk membuktikan hipotesis.
The SMEAC system
28
Execution
Bagaimana misi dapat dicapai
• Penyusunan Program Audit Investigatif
• Penentuan Komposisi Tim Audit
• Jangka waktu dan Anggaran Biiaya
Administration and Logistic
• Tugas,tujuan hasil yang akan dicapai
• Dukungan tenaga ahli yang diperlukan
• Pendelegasian, pemisahan tugas/wewenang
• Peralatan khusus yang akan digunakan
• Contingency planning
• Hal-hal penting lainnya
The SMEAC system
29
Communication
kegagalan perencanaan disebabkan kegagalan
berkomunikasi atau sistem komunikasi
Uraian rinci arus informasi;
Siapa melapor ke siapa;
Kapan harus melapor;
Daftar Nomor telp, fax dan e-mail;
Bersifat terbuka.
Matrik dalam Perencanaan
Audit Investigasi
The Evidence Matrix (Matrik bukti)
Resource Matrix (Matrik Sumber Daya)
Lembar tugas - (Matrik Penugasan)
Matrik Penilaian Resiko
Matriks Bukti
31
No
Jenis
Bukti
(tujuan)
Tim
Tgl & Waktu
Renc.
Lokasi
Aktual Renc.
Reff.
Aktual
Matrik Sumber Daya
No.
Nama Auditor
Jabatan
Keahlian
Peralatan Yang Dibutuhkan
32
No
.
Jenis
Peralatan
Digunakan
Untuk
Keterangan
Matrik Resiko Investigasi
No Jenis Resiko Audit
Alternatif
Pemecahan
Anggaran Biaya Investigasi
33
No
Uraian
Anggaran
TERIMA KASIH
Wassalam mu’alaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh.
34