Analisis Determinan Pertumbuhan Ekonomi di Kota Medan Provinsi Sumatera Utara Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah merupakan suatu gambaran serta prosedur dan
pengolahan data yang didapat untuk memberikan hasil penelitian terhadap
hipotesis yang diajukan.

3.1. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui apakah
variable-variabel yang dianalisis yaitu realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri,
Realisasi Penanaman Modal Asing, dan Tingkat angkatan kerja yang bekerja di
Kota Medan berpengaruh terhadap Pertumbuhan ekonomi dalam kurun waktu
tahun 2000 – 2014.

3.2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.
Pemilihan lokasi ini memiliki alasan bahwa Kota Medan merupakan pusat
perekonomian maupun industri serta akurasi pendataannya pun dapat lebih
kredibel.

3.3. Spesifikasi Penelitian

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif
analitis kuantitatif yang digunakan untuk melihat pola pengaruh PMA, PMDN,
serta jumlah angkatan kerja yg bekerja terhadap Laju pertumbuhan PDRB.

56
Universitas Sumatera Utara

Bersifat deskriptif karena dari hasil penelitian ini diharapkan mampu
mendeskripsikan atau memberikan gambaran menyeluruh dan sistematis
mengenai pola pertumbuhan ekonomi Kota Medan menurut teori Solow-Swan.
Bersifat analitis kuantitatif karena diharapkan dari hasil penelitian ini dapat diukur
besaran yang dibutuhkan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi di Kota
Medan oleh Pemerintah daerah Kota Medan.

3.4. Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data sekunder dengan runtun
waktu (time series) dari tahun 2000 - 2014.
Adapun sumber data tersebut diperoleh penulis melalui laporan yang
diterbitkan oleh suatu badan atau lembaga/instansi terkait subjek data penelitian
untuk kemudian diproses sesuai dengan aturan metodologi penelitian, seperti data

yang diperoleh dari : Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara, Badan
Penanaman Modal Kota Medan, Laporan BI dan Dokumentasi serta Hasil – hasil
penulisan yang memiliki relevansi terhadap penelitian ini.

3.5. Model Analisis Data
Untuk mencapai tujuan penelitian ini, penulis menggunakan model analisis
regresi non linier berganda, yang kemudian dibentuk kedalam persamaan
ekonometrik (Dominick Salvatore, 2001:174). Adapun prosedur dalam penyajian
data adalah:
1. Spesifikasi model yang akan dianalisa, yaitu determinan pertumbuhan
ekonomi di Kota medan (persamaan 1, diatas)

57
Universitas Sumatera Utara

2. Pengumpulan data variabel (runtun waktu tahun 2000-2014).
3. Penentuan bentuk fungsi yang sesuai dari model data yang akan dianalisa,
yaitu

berbentuk


fungsi

pemangkatan

(pers.2)

yang

kemudian

ditransformasikan kedalam bentuk persamaan logaritma natural (pers.3) agar
dapat dianalisis regresi berganda linear (pers.4).
4. Melakukan prosedur analisis dengan metode analisi Ordinary Least Square
(OLS).
5. Mengembalikan persamaan tersebut kedalam fungsi asalnya (pers.2)
Pengaruh Realisasi Penanaman modal dalam negri dan realisasi penanaman
modal asing, dan tingkat angkatan kerja yang bekerja terhadap laju pertumbuhan
ekonomi di kota medan, dalam penelitian ini memiliki fungsi sebagai berikut :
PDRB = f (PMDN, PMA, Angkatan Kerja)


…………………

1

Bentuk persamaan matematika tersebut dimana variabel-variabel bebas
terhadap variabel terikatnya dilakukan dengan pendekatan teori produksi yang
sering dijumpai dalam bentuk mengikuti fungsi Cobb-Douglass, dengan
spesifikasi non linier berganda, sebagai berikut :

(

)(

)(

PDRB = a PMDN tβ 1 PMApβ 2 AK β 3

)


…………………………………

2

Untuk mengestimasikan parameter koefisien a, β1, β2, β3, dari persamaan
diatas, maka harus ditransformasikan kedalam bentuk umum dari persamaan
logaritma natural. Dari persamaan logaritma natural inilah dapat dilakukan

58
Universitas Sumatera Utara

analisis regresinya (Dominick Salvatore, 2001: 175). Persamaan tersebut diatas
menjadi:
Ln PDRB = Ln a + β1 Ln PMDN + β2 Ln PMA + β3 Ln AK + ε……

3

Lalu diringkaskan sebagai berikut:
Ln Y = Ln a + Ln X1 + Ln X2 + Ln X3 + ε
Dimana :

Y
a
X1
X2
X3
ε

=
=
=
=
=
=

...................................

4

Laju Pertumbuhan PDRB (%)
Intercept persamaan

Realisasi Penanaman Modal Asing (Miliaran rupiah)
Realisasi Penanaman Modal Dalam Negri (Miliaran rupiah)
Jumlah Angkatan Kerja yang bekerja (jiwa)
Faktor-faktor lain yang mempengaruhi Y diluar variabel
penelitian ini atau juga disebut variabel kesalahan pengganggu
(error disturbance).

3.6. Uji Statistik.
1.

Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) dilakukan untuk melihat kemampuan variable

bebas secara bersama sama menjelaskan keterkaitannya terhadap variable terikat.
Besarannya adalah antara 0 (nol) sampai dengan 1 (satu) atau
0 ≤ R2 ≤1,
dimana bila semakin mendekati nilai 1 (satu) maka semakin kuat pengaruh nilai
variable bebas secara bersama-sama mempengaruhi nilai variable terikatnya
artinya persamaan tersebut semakin baik dan realible digunakan.
(Algifari, 1997:56).


59
Universitas Sumatera Utara

2.

Uji t-statistik (uji parsial)
Uji ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh masing-masing

variabel bebas terhadap variabel terikat (tujuan penelitian).
Hipotesa pengujian:


Ho : bi = 0,

artinya : tidak adanya pengaruh yang sangat nyata antara
masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat.




Hi : bi ≠ 0,

artinya : adanya pengaruh yang sangat nyata antara
masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat.

Dimana nilai bi adalah nilai koefisien variable bebas ke- i dari hasil regresi yang
didapat. Adapun kaidah pengambilan keputusan yang dilakukan dalam hal ini
mengikuti kaidah dari alat bantu software program SPSS yaitu dengan
membandingkan langsung nilai significant-t (Sig.t) terhadap nilai alpha (derajat
kepercayaan), yakni :
a) Jika Sig.t < nilai alpha , maka Hipotesis peneliti diterima, atau dengan kata
lain bahwa variable bebas yang diuji berpengaruh sangat nyata terhadap
variable terikatnya,
b) Sebaliknya, jika Sig.t > nilai alpha, maka hipotesis peneliti ditolak, atau
dengan kata lain bahwa variable bebas yang diuji tidak berpengaruh sangat
nyata terhadap variable terikatnya.

3.

Uji F (uji fungsi secara bersama-sama)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat ada tidaknya pengaruh semua

variable bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat (tujuan penelitian),
atau juga dapat diartikan uji F merupakan uji atas kelayakan Fungsi penelitian.

60
Universitas Sumatera Utara

Hipotesa pengujian:


Ho : bi = 0,

artinya : tidak adanya pengaruh yang sangat nyata antara
variabel bebas bersama-sama terhadap variabel terikat.
Atau dengan kata lain, Fungsi penelitian yang diajukan
tidak dapat menjelaskan hubungan sebab-akibat.




Hi : bi ≠ 0,

artinya : adanya pengaruh yang sangat nyata antara
masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat.
Atau dengan kata lain, Fungsi hasil penelitian dapat
diterima.

Adapun kaidah pengambilan keputusan yang dilakukan dalam hal ini
mengikuti kaidah dari alat bantu software program SPSS yaitu dengan
membandingkan langsung nilai significant-F (Sig.t) terhadap nilai alpha (derajat
kepercayaan), yakni :
a) Jika Sig.F < nilai alpha , maka Hipotesis peneliti diterima, atau dengan kata
lain bahwa seluruh variable bebas yang diuji secara bersama sama
berpengaruh sangat nyata terhadap variable terikatnya, atau Fungsi tersebut
diterima (layak dipakai) untuk menjelaskan hubungan sebab-akibat.
b) Sebaliknya, jika Sig.t > nilai alpha, maka hipotesis peneliti ditolak, atau
dengan kata lain bahwa seluruh variable bebas yang diuji secara bersamasama tidak berpengaruh sangat nyata terhadap variable terikatnya. Atau
Fungsi hasil penelitian tersebit tidak dapat diterima.

61
Universitas Sumatera Utara

4.

Uji Penyimpangan Asumsi Klasik
Dalam hasil perhitungan regresi ada kemungkinan hasil yang dapat

menyesatkan dalam mengambil kesimpulan, maka diperlukan pengujian atas
penyimpangan asumsi klasik (Gujarati, 2004), yang terdiri dari :
a)

Multikoliniearitas, digunakan untuk menunjukkan adanya hubungan linier
diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Interpretasi dalam
regresi linier tidak diperkenankan adanya berkorelasi antara variabel
bebasnya. Dengan menggunakan SPSS maka kaidah yang dipakai adalah
dengan membandingkan nilai VIF (variance inflation factor) lebih kecil
dari 10 dan nilai tolerance lebih besar dari 0.10 maka tidak terjadi
multikoliniearitas.

b)

Autokorelasi, didefinisikan sebagai korelasi antara anggota serangkaian
observasi yang diurut menurut waktu. Dengan memakai SPSS maka untuk
mendeteksinya dapat dipakai uji langrange multiplier test (LM Test), dan
hasilnya dibandingkan dengan nilai tabel atau sesuai dengan kaidah yang
berlaku. Yakni, bila probabilitas R2 > α (5%) maka bebas autokorelasi.
Bisa juga dengan menggunakan uji DW (Durbin-Wathson) dan bilamana
pada uji DW menghasilkan nilai tidak ada kesimpulan yang pasti
( dL < d < dU ) maka dapat dilakukan uji Run Test.

c)

Heterokedastisitas, salah satu asumsi dalam model regresi liner berganda
adalah varian disturbance yang dibatasi oleh nilai tertentu mengenai
variabel – variabel bebas adalah berbentuk suatu nilai konstan yang sama.

62
Universitas Sumatera Utara

3.7.

Definisi Operasional
Setiap variabel beserta cara pengukurannya dijelaskan sebagai berikut ini

agar diperoleh kesamaan pemahaman persepsi dan arti terhadap konsep – konsep
dalam penelitian ini, yaitu:
1.

Pertumbuhan ekonomi adalah PDRB Kota Medan per tahun, yang
dipakai dalam penelitian ini adalah atas Dasar Harga Konstan 2000,
diukur dalam persen (%).

2.

Realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) adalah nilai yang diambil
adalah jumlah total penanaman modal yg telah direalisasikan pada
daerah tersebut, diukur dalam jutaan Rupiah

3.

Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) adalah nilai yang diambil
juga merupakan jumlah total penanaman modal yang telah
direalisasikan, diukur dalam jutaan rupiah.

4.

Angkatan Kerja yang bekerja pada penduduk usia kerja baik yang
sedang bekerja dan sesuai aturan penilaian oleh BPS, diukur dalam
satuan jiwa.

63
Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1

Gambaran Umum Daerah Penelitan
Kota Medan adalah ibukota dari Provinsi Sumatera Utara yang terletak

pada 30 35’ – 30 43’ Lintang Utara dan 980 40’ – 30 44’ Bujur Timur, dengan luas
wilayah ± 265,10 km2 atau sekitar 3,6% dari seluruh luas Provinsi Sumatera Utara
dengan batas-batas sebagai berikut :
o

Batas Utara

: Kabupaten Deli Serdang dan Selat Malaka,

o

Batas Selatan : Kabupaten Deli Serdang,

o

Batas Timur

: Kabupaten Deli Serdang,

o

Batas Barat

: Kabupaten Deli Serdang.

Adapun topografi Kota Medan adalah cenderung miring kearah utara dan berada
pada ketinggian 2,5 – 37,5 meter diatas permukaan laut.
Adapun profil penduduk di kota medan adalah sangat majemuk, yakni
beragam agama dan etnis serta terdiri dari 21 kecamatan dan 151 kelurahan.
Memliki penduduk 3,4 juta jiwa (sensus 2012) dengan kepadatan 8,008jiwa/km2.

4.2

PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi di Kota Medan
Besaran PDRB adalah paling umum digunakan oleh para ekonomi sebagai

dasar analisa ekonomi serta melakukan suatu peramalan. Juga adalah indikator
atas kinerja perekonomian dari suatu daerah dalam kurun waktu tertentu. Besaran
nilai PDRB ini mampu memberikan informasi tentang gambaran nilai tambah
bruto yang dihasilkan unit-unit produksi suatu daerah dalam periode tertentu. Juga

64
Universitas Sumatera Utara

merupakan tingkat keberhasilan dari pembangunan daerah yang tercermin dari
pertumbuhan nilai PDRB atas dasar harga konstan tahun tertentu.

Tabel 4.1

Tahun
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014

Perkembangan PDRB atas dasar harga berlaku dan
harga konstan 2000 periode tahun 2000 - 2014
PDRB Menurut
PDRB Menurut
Laju Pertumbuhan PDRB
HK Thn 2000
Menurut HK Thn 2000 (%)
HB (Milyar Rp)
(Milyar Rp)
13.958,61
13.958,61
21.806,48
19.628,08
4,58%
25.005,49
20.652,67
5,22%
28.671,30
21.829,87
5,70%
33.115,35
23.421,27
7,29%
42.792,45
25.056,07
6,98%
48.849,95
27.000,43
7,76%
55.542,51
29.101,06
7,78%
65.277,87
31.106,12
6,89%
72.630,21
33.143,57
6,55%
90.615,46
35.516,65
7,16%
104.059,43
38.283,40
7,79%
117.487,21
41.215,91
7,66%
131.323,82
42.988,19
4,30%
147.325,15
44.385,31
3,25%
Sumber : BPS Kota Medan, (diolah berbagai tahun)

Dalam melakukan analisa disini tingkat pertumbuhan ekonomi diukur dari
laju pertumbuhan PDRB menurut harga Konstan tahun 2000, hal ini agar hasil
yang diberikan lebih riil. Peningkatan laju pertumbuhan terbesar terjadi pada
tahun 2007 dimana terjadi kenaikan 7,78%, dan yang terendah sejak tahun 2013
sampai 2014 sebesar 4,23%.
Terlihat sejak tahun 2000 sampai tahun 2004 terjadi kenaikan
pertumbuhan yang riil, namun terjadi penurunan dari tahun 2004 sampai tahun
2005. Tetapi dari tahun 2005 sampai tahun 2007 terjadi kenaikan.

65
Universitas Sumatera Utara

4.3

Perkembangan Investasi PMDN Di Kota Medan
Penelitian ini menggunakan Investasi yang dilakukan menurut sumber

modalnya, dalam hal ini adalah yang bersumber dari dalam negeri atau dikenal
PMDN (Penanaman Modal Dalam Negri).
Pada umumnya investasi akan memberikan efek lipat ganda atau
multiplier effect, hal ini dikarenakan membuat lapangan kerja baru yang
menghasilkan pendapatan perkapita secara langsung serta membuat ouput
produksi baru yang akan memberikan pertumbuhan ekonomi.
Tabel berikut ini memaparkan perkembangan PMDN di kota medan.

Tabel 4.2 Perkembangan Investasi PMDN di Kota Medan (2001 - 2012)
Tahun PMDN (jutaan Rp)
Pertumbuhan (%)
2000
90.400,00
2001
119.250,00
31,91%
2002
122.100,00
2,39%
2003
201.760,00
65,24%
2004
297.120,00
47,26%
2005
235.890,00
-20,61%
2006
473.340,00
100,66%
2007
504.450,00
6,57%
2008
593.870,00
17,73%
2009
890.050,00
49,87%
2010
511.309,06
-42,55%
2011
332.364,50
-35,00%
2012
323.289,54
-2,73%
Sumber : Badan Investasi dan Promosi Sumatera Utara, BPS (diolah berbagai
tahun).

Terlihat dari tabel diatas, bahwa perkembangan investasi dari dalam negri
sangat berfluktuatif. Realisasi investasi PMDN yang tertinggi adalah pada tahun
2009 sebesar Rp 890 Milyar dan terkecil adalah pada tahun 2000 hanya sebesar
Rp 90,4 Milliar. Terlihat sejak tahun 2009 sampai 2011 terjadi penurunan

66
Universitas Sumatera Utara

investasi yang sangat drastis. Adapun hal tersebut kemungkinan besar sangat
dipengaruhi berbagai faktor ekonomi di dalam masyarakat sendiri.

4.4

Perkembangan Investasi PMA Di Kota Medan
Investasi PMA adalah investasi yang dilakukan bersumber dari masyarakat

asing, sehingga disini minat asing sangat dipengaruhi oleh prospek ekonomi di
Kota medan yang akan memberikan keuntungan bagi investor.
Berikut ini adalah tabel perkembangan investas PMA di Kota medan.
Tabel. 4.3 Perkembangan Investasi PMA di Kota Medan (2001 - 2012)
Tahun PMA (jutaan Rp)
Pertumbuhan (%)
2000
88.880,00
2001
62.650,00
-29,51%
2002
111.760,00
78,39%
2003
276.340,00
147,26%
2004
387.670,00
40,29%
2005
423.490,00
9,24%
2006
587.900,00
38,82%
2007
691.450,00
17,61%
2008
783.760,00
13,35%
2009
467.350,00
-40,37%
2010
689.344,02
47,50%
2011
861.081,64
24,91%
2012
853.429,63
-0,89%
Sumber : Badan Investasi dan Promosi Sumatera Utara, BPS (diolah berbagai
tahun).
Terlihat Perkembangan Investasi asing juga sangat berfluktuatif, hal ini
juga dimungkinkan kebijakan-kebijakan investasi di dalam negeri dalam
menyambut investor asing di Kota medan.
Tabel dihalaman berikut ini memaparkan perbandingan total realisasi
investasi yang dilakukan serta pertumbuhannya secara menyeluruh dan menurut
sumbernya.

67
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.4 Perbandingan Total Investasi dan Pertumbuhan Investasi PMDN &
PMA di Medan (2001 - 2014).
Pertumbuhan
Total Investasi (Juta
Pertumbuhan Pertumbuhan
Tahun
Investasi Total
Rupiah)
PMDN (%)
PMA (%)
(%)
2000
172.280,00
2001
181.900,00
5,58%
31,91%
-29,51%
2002
233.860,00
28,57%
2,39%
78,39%
2003
478.100,00
104,44%
65,24%
147,26%
2004
684.790,00
43,23%
47,26%
40,29%
2005
659.380,00
-3,71%
-20,61%
9,24%
2006
1.061.240,00
60,95%
100,66%
38,82%
2007
1.195.900,00
12,69%
6,57%
17,61%
2008
1.377.630,00
15,20%
17,73%
13,35%
2009
1.357.400,00
-1,47%
49,87%
-40,37%
2010
1.200.653,08
-11,55%
-42,55%
47,50%
2011
1.193.446,14
-0,60%
-35,00%
24,91%
2012
1.176.719,17
-1,40%
-2,73%
-0,89%
Sumber : Data olahan

Terlihat dari tabel dihalaman sebelumnya bahwa secara total investasi
yang direalisasikan di kota medan terjadi penurunan drastis sejak 2009, hal ini
harus menjadi perhatian utama sebab penyebabnya oleh kebijakan pemerintah
baik pusat maupun daerah.

4.5

Perkembangan Jumlah Angkatan Kerja yang Bekerja di Kota Medan
Hal yang sangat terpenting dalam baik dalam suatu kegiatan ekonomi

maupun menganalisa suatu pembangunan ekonomi adalah tenaga kerja.
Sebagaimana diketahui bahwa tenaga kerja merupakan faktor input produksi yang
sangat penting, maka jumlah angkatan kerja adalah sisi penawaran tenaga kerja
yang sangat penting. Sisi penawaran tenaga kerja ini pada dasarnya di tentukan
oleh pergeseran tingkat usia produktifitas. Walaupun secara kenyataan banyak

68
Universitas Sumatera Utara

juga tenaga kerja produktif tidak pada usia kerja sebagaimana menurut ketentuan
hukum yang berlaku.
Tabel 4.5 Jumlah angkatan kerja di kota medan (2001 – 2014).
Tahun Jlh Angkatan kerja yang Bekerja
2001
351.635,00
2002
406.215,00
2003
450.426,00
2004
632.380,00
2005
819.161,00
2006
755.882,00
2007
729.892,00
2008
833.832,00
2009
824.250,00
2010
866.815,00
2011
902.097,00
2012
851.642,00
2013
904.331,00
2014
882.514,00
Sumber : BPS (diolah dari berbagai tahun)

4.6

Analisis Pengujian Hipotesis & Uji Asumsi Klasik.

4.6.1

Koefisien Determinasi (R2).
Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

kemampuan model penelitian yang diajukan peneliti untuk menjelaskan variabel
terikatnya (goodness-fit test). Dari hasil pengolahan data menggunakan SPSS
ver.20 terlihat sebagai berikut ini;
Tabel 4.6. Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model
1

R
,941a

R Square
,886

Adjusted R Square
,843

Std. Error of the Estimate
,06858

a. Predictors: (Constant), LN_Yg Bekerja, LN_PMDN, LN_PMA
b. Dependent Variable: LN_Y

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2016

69
Universitas Sumatera Utara

Dari tabel di halaman sebelumnya terlihat R2 sebesar 0,886 atau 88,6%,
artinya Fungsi produksi cobb-douglas yang dipakai peneliti untuk teori
pertumbuhan ekonomi solow-swan mampu menjelaskan sampai derajat 88,6%
selainnya sebesar 11,4% diterangkan oleh faktor – faktor yang tidak dimasukkan
peneliti sebagai variabel bebasnya.
4.6.2

Uji Statistik F.
Uji berikut ini adalah untuk melihat bagaimana masing masing secara

parsial dari variabel-variabel bebasnya mempengaruhi variabel terikatnya. Tabel
berikut dibawah ini akan menunjukkan hasil uji.
Tabel 4.7. Hasil uji Fungsi Penelitian
ANOVAb
Model
1

Sum of Squares

df

Mean Square

Regression

,292

3

,097

Residual

,038

8

,005

Total

,330

11

F
21,710

Sig.
,000a

a. Predictors: (Constant), LN_Yg Bekerja, LN_PMDN, LN_PMA
b. Dependent Variable: ln_hk
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2016

Tabel diatas menyatakan bahwa Nilai uji F dari data penelitan adalah
sebesar 21,710 dan lebih besar dari nilai sig = 0,000 maka (tingkat kesalahan 5%
uji 2 sisi atau Sig < 5%), menyatakan bahwa hipotesa peneliti dapat diterima pada
tingkat kepercayaan 95% dengan kata lain bahwa fungsi penelitian yang diajukan
: Ln Y = Ln a + Ln X1 + Ln X2 + Ln X3 + ε adalah dapat dipergunakan.
Interpretasi ekonomis dari hasil uji F ini berarti dasar toeri yang penulis
lakukan dari adaptasi teori fungsi produksi Coubb-douglas untuk menganalisis
pertumbuhan ekonomi di kota medan adalah dapat diterima dengan keyakinan

70
Universitas Sumatera Utara

95%. Maka pertumbuhan ekonomi di kota medan dapat dipandang suatu fungsi
produksi secara makro ekonomi.
4.6.3

Uji Statistik t (parsial)
Setelah hasil uji F pada sub bab sebelumnya menyatakan Fungsi penelitian

yang diajukan dapat dipakai dengan tingkat kepercayaan secara nyata (95%),
maka peneliti kini meneliti Uji-t. Dalam program bantu SPSS, dalam melalukan
uji-t juga digunakan untuk mengetahui besaran koefisien masing-masing variabel
bebasnya serta hasil signifikansi apakah berpengaruh atau tidaknya masingmasing variabel secara parsial terhadap variabel terikatnya dalam fungsi peneliti.
Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan hasil SPSS untuk uji-t tersebut
beserta besaran koefisiennya.
Tabel 4.8. Hasil Koefisien variabel-variabel bebas dan Uji-t
Unstandardized Coefficients
Model
1

(Constant)
LN_PMA
LN_PMDN
LN_Yg Bekerja

Standardized
Coefficients
T
-3,708

Sig.
,006

,883

2,562

,034

,058

-,167

-,810

,442

,188

,198

,552

,596

B
-5,883

Std. Error
1,587

,184

,072

-,047
,104

Beta

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2016
Maka didapat fungsi penelitian dan sesuai persamaan 3 pada BAB III,
yakni :
Ln ∆PDRB = LN (-5,883) + 0,184 LN (PMA) – 0,047 LN (PMDN) + 0,104 Ln (A.Kerja)
Lalu dikembalikan menurut fungsi tujuan penelitian sesuai persamaan 2
pada BAB III, yakni :

∆PDRB = e-5,883 (PMAt0,184) x (PMDNt-0,047) x (AKt0,104) , atau
∆PDRB = 0,002786 (PMAt0,184) x (PMDNt-0,047) x (AKt0,104)

71
Universitas Sumatera Utara

Lalu didapat pada hasil uji-t untuk melihat signifikansi parsial koefisien
autonomous = (0,002786) ternyata memiliki nilai 0,006 dimana lebih kecil dari
5%, maka hipotesa peneliti diterima, yakni secara parsial variabel autonomus
berpengaruh secara signifikan terhadap laju pertumbuhan ekonomi. Jadi dapat
disimpulkan, bila tidak ada faktor produksi yang berproduksi seperti PMA,
PMDN dan Tenaga kerja tentunya pertumbuhan ekonomi akan turun, maka hal ini
sesuai dengan teori maupun logika,
Pada uji-t koefisien PMA terlihat signifikansi = 0,034 adalah lebih kecil
dari nilai α=5%, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesia peneliti di terima.
Artinya bahwa koefisien variabel PMA berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi di Kota Medan. Juga hal ini sesuai dengan landasan teori
yang dikemukakan peneliti.
Pada uji-t koefisien PMDN terlihat signifikansi = 0,442 adalah lebih besar
dari nilai α=5%, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesia peneliti di tolak.
Artinya bahwa koefisien variabel PMDN tidak berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi di Kota Medan. Hal ini tidaklah sesuai dengan landasan
teori yang dikemukakan peneliti.
Dan uji-t koefisien Tenaga Kerja terlihat signifikansi = 0,596 adalah lebih
besar dari nilai α=5%, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesa peneliti di tolak.
Artinya bahwa koefisien tenaga kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi di kota medan. Bila dipandang bahwa realisasi investasi di
Kota Medan sebagai total PMA dan PMDN (tidak dipisahkan) terlihat tingkat

72
Universitas Sumatera Utara

tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota
Medan.
Secara umum didapat bahwa :
a) Nilai konstanta berpengaruh secara significan terhadap pertumbuhan PDRB,
b) Variabel PMDN tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan
PDRB dan tidak terjadi multikoliniearitas,
c) Variabel PMA berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan PDRB
dan tidak terjadi multikoliniearitas, dan
d) Variabel Angkatan Kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
pertumbuhan PDRB dan tidak terjadi multikoliniearitas.

4.6.4
a)

Uji Asumsi klasik lainnya.
Uji Multikoliniearitas,
Dengan

menggunakan

software

SPSS,

pada

tabel

dibawah

ini

menunjukkan hasil multikoliniearitas dari nilai VIF nya. Adapun kriteria
pengambilan keputusan adalah bila VIF lebih besar dari 10 maka terjadi
multikoliniearitas.
Tabel 4.9 Nilai Hasil VIF
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model
1
(Constant)
LN_Yg Bekerja
LN_PMDN
LN_PMA

Standardized
Coefficients

Collinearity Statistics
t
-3,708

Sig.
,006

Tolerance

,883

2,562

,034

,120

8,334

,058

-,167

-,810

,442

,334

2,994

,188

,198

,552

,596

,111

8,978

B
-5,883

Std. Error
1,587

,184

,072

-,047
,104

Beta

VIF

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2016

73
Universitas Sumatera Utara

Terlihat pada tabel diatas ternyata untuk semua variabel bebasnya
memiliki VIF lebih kecil dari 10, maka multikoliniearitas tidak terjadi.
b)

Uji Auto Korelasi
Untuk melihat hasil dari ada atau tidaknya auto korelasi antara variabel-

variabel bebas dalam fungsi penelitian ini maka dilakukan uji autokorelasi.
Dengan bantuan software SPSS dilakukan dengan melihat hasil koefisien DW
(Durbin Watson)
Tabel 4.10 Nilai Hasil Uji Autokorelasi (DW)
Model Summaryb

Model
1

R
,941

R Square
,886

Adjusted
R Square
,843

Std. Error
of the
Estimate
,06858

Change Statistics
R Square
Change
,886

F Change
20,710

df1
3

df2
8

Sig. F
Change
,000

DurbinWatson
2,147

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2016
Diketahui hasil DW tabel (k=3 dan n=12) pada α=5% utk uji 2 sisi adalah
dL