Perbedaan Kadar Ion Kalsium Saliva Pasien Periodontitis Kronis yang Merokok dan Tidak Merokok di Instalasi Periodonsia RSGM FKG USU

1
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Saliva adalah cairan tubuh yang kompleks dan memiliki peran penting untuk
menjaga kesehatan mulut. Saliva dibutuhkan untuk melindungi mukosa mulut,
remineralisasi gigi, pencernaan, sensasi rasa, keseimbangan pH dan fonasi.1 Komposisi
saliva manusia terdiri dari 98% air dan 2% berbagai komponen lainya, seperti elektrolit
(natrium, kalium, kalisium, klorida, magnesium, bikarbonat, dan fosfat), mukosa,
antibakteri, protein dalam bentuk enzim, immunoglobulin, glikoprotein mukosa,
albumin dan beberapa jenis polipeptida serta oligopeptida.2,3 Laju aliran saliva dan
komposisi saliva mengalami perubahan selama masa perkembangan penyakit.
Perubahan komponen saliva dari waktu ke waktu dapat menggambarkan faktor
hormonal, pengaruh eksternal dan kondisi sistemik.4
Saliva merupakan cairan biologis yang pertama kali terpapar asap pada saat
merokok yang mengandung banyak komposisi beracun yang dapat merubah struktur
dan fungsi saliva.4 Asap panas rokok yang berhembus terus menerus ke dalam rongga
mulut merupakan iritan panas yang dapat mengiritasi mukosa mulut secara langsung
dan menyebabkan perubahan aliran darah dan mengurangi sekresi saliva.5
Merokok menjadi salah satu faktor risiko utama terjadinya kondisi patologis di

rongga mulut, seperti penyakit periodontal dan kehilangan gigi.6 Penelitian terdahulu
membuktikan bahwa merokok dapat memberikan pengaruh langsung terhadap jaringan
periodontal. Perokok aktif memiliki peluang lebih besar menderita dan memperburuk
keparahan penyakit periodontal seperti kehilangan tulang alveolar, peningkatan
kedalaman poket periodontal, serta kehilangan gigi dibandingkan yang bukan
perokok.5,6 Pindbrog cit Malhotra R, menemukan bahwa perokok lebih banyak
mengalami periodontitis dan memiliki oral hygiene yang buruk.7
Ada bukti bahwa peningkatan konsentrasi kalsium saliva berperan dalam
patogenesis periodontitis.8 Konsentrasi normal kalsium dalam saliva adalah 1-2
mmol/l.9 Tingginya konsentrasi kalsium saliva berhubungan dengan cepatnya

Universitas Sumatera Utara

2
mineralisasi plak dan peningkatan kerentanan terhadap periodontitis.8 Hal ini sejalan
dengan hasil penelitian

Acharya dkk, menemukan bahwa penyakit periodontal

berkaitan dengan tingginya kadar level kalsium saliva (penyakit periodontal 2,11±

0,24 mmol/l, kontrol 1,86±0,25 mmol/l), sehingga memungkinkan bahwa level
kalsium saliva merupakan faktor risiko terhadap perkembangan penyakit periodontal.10
Selain itu, kadar ion kalsium saliva pada penderita periodontitis kronis yang
merokok juga lebih tinggi dibandingkan yang tidak merokok, sesuai dengan hasil
penelitian Kiss E di Hungaria yaitu terdapat peningkatan signifikan terhadap kadar ion
kalsium saliva periodontitis kronis yang merokok jika dibandingkan dengan yang tidak
merokok.8 Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Kambalyal dkk di India
menunjukkan kadar ion kalsium saliva pada penderita periodontitis yang merokok 2,66
± 0,02 mmol/L, kontrol 2,01 ± 0,08 mmol/L.11 Namun, hal ini berbeda dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Abhay dkk di India yang menyatakan bahwa ion
kalsium saliva penderita periodontitis kronis yang merokok lebih randah dibandingkan
yang tidak merokok.12
Oleh sebab itu, peneliti tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui perbedaan
kadar ion kalsium saliva pada pasien periodontitis kronis yang merokok dan tidak
merokok di Instalasi Periodonsia RSGM FKG Universitas Sumatera Utara.

1.2 Rumusan Masalah
Pada penelitian ini dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
Apakah ada perbedaan kadar ion kalsium saliva pada pasien periodontitis kronis
yang merokok dan yang tidak merokok di Instalasi Periodonsia RSGM FKG USU.


1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
Untuk mengetahui perbedaan kadar ion kalsium saliva pada pasien periodontitis
kronis yang merokok dan yang tidak merokok di Instalasi Periodonsia RSGM FKG
USU.

Universitas Sumatera Utara

3
1.4 Hipotesis Penelitian
Ada perbedaan antara kadar ion kalsium saliva pada pasien periodontitis kronis
yang merokok dan yang tidak merokok di Instalasi Periodonsia RSGM FKG USU.

1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teroritis
1. Sebagai informasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan kedokteran gigi
khususnya dalam bidang Periodonsia mengenai pengaruh peningkatan kadar ion
kalsium saliva pada penderita periodontitis kronis dan pada perokok.
2. Sebagai informasi bagi masyarakat agar meningkatkan pengetahuan dan

kesadaran dalam menjaga kebersihan mulut.

1.5.2 Manfaat Praktis
Sebagai informasi kepada klinisi mengenai kadar kalsium yang terus menerus
tinggi dalam saliva dapat memengaruhi prognosis perawatan penyakit periodontal
karena dapat mempercepat pembentukan kalkulus, yang menjadi penyebab penyakit
periodontal, selain itu dapat dijadikan sebagai prediktor untuk melihat kerusakan
jaringan periodontal.

Universitas Sumatera Utara