Formulasi Gel Pengharum Ruangan Menggunakan Glukomanan Dan Gom Xantan Dengan Pewangi Minyak APEL

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Bentuk pengharum ruangan di pasaran ada beberapa jenis antara lain,

padat, cair, semprot dan gel. Pengharum berbentuk gel biasanya digunakan
dengan cara digantung atau diletakkan di suatu tempat. Pengharum ruangan dalam
bentuk sedian gel penggunaannya lebih praktis dan mudah dibandingkan dengan
pengharum ruangan dalam bentuk aerosol karena harus disemprot ke ruangan
terlebih dahulu. Sediaan gel pengharum ruangan lebih mudah dalam hal
penyimpanan dan pengemasannya serta dapat menghambat pelepasan zat volatil
pada pengharum ruangan sehingga wanginya lebih tahan lama (Rahmaisni, 2011).
Glukomanan tidak dapat membentuk gel kecuali dengan adanya gom
xantan, dimana asosiasi antar rantai mendukung gelasi atau pengentalan (Thomas
1997). Glukomanan dapat membentuk gel yang tidak mudah rusak, mampu
mengurangi tegangan permukaan bila di campurkan dengan gom xantan dan dapat
menutupi sifat rapuh gel dari gom xantan. Kombinasi glukomanan dengan gom
xantan menghasilkan gel yang lebih elastis dan tidak sineresis, gel yang terbentuk
bersifat reversible (Ozu, et al., 1993).

Menurut penelitian Kritsanakriangkrai and Pongsawatmanit (2005) yang
berjudul “Influence of Glucomannan and pH on Properties of Kappa
Carrageenan Gel” dengan menggunakan karagenan dan glukomanan sebagai
basis gel sifat elastis gel akan semakin meningkat dengan semakin banyaknya
penggunaan glukomanan. Tingkat sineresis gel akan makin berkurang dengan
makin banyaknya proporsi glukomanan yang digunakan.

Universitas Sumatera Utara

Bahan pewangi yang sangat beragam membuat semakin banyak variasi
efek-efek yang diberikan pada masing-masing dari jenis bahan pewangi tersebut.
Contohnya, bahan pewangi dari aromaterapi minyak apel dapat menjernihkan
pikiran, mengurangi gejala migrain dan dapat memperbaiki suasana hati yang
buruk (Anonim, 2012).
Minyak nilam dapat berfungsi sebagai zat pengikat yang baik jadi sangat
penting sebagai bahan fiksatif gel pengharum ruangan. Zat pengikat adalah suatu
senyawa yang mempunyai daya menguap lebih rendah atau titik uapnya lebih
tinggi dari zat pewangi, sehingga kecepatan penguapan zat pewangi dapat
dikurangi atau dihambat. Penambahan zat pengikat ini didalam pengharum
ruangan bertujuan untuk mengikat bau wangi dengan mencegah laju penguapan

zat pewangi yang terlalu cepat, sehingga bau wangi tidak cepat hilang (Santoso,
1990). Menurut Rahmaisni (2011) dan Kaya, dkk., (2015) konsentrasi bahan
fiksatif minyak nilam yang efektif untuk menahan wangi dari gel pengharum
ruangan adalah konsentrasi minyak nilam sebesar 1%.
Penggunaan gel pengharum ruangan yang alami merupakan suatu solusi
yang dapat dikembangkan melalui penelitian sehingga lebih aman untuk
digunakan. Penulis akan melakukan penelitian pembuatan gel pengharum ruangan
dengan menggunakan bahan-bahan yang alami. Gel pengharum ruangan yang
alami wanginya tidak bertahan lama jika digunakan pada ruangan yang bersuhu
tinggi. Oleh karena itu pada penelitian ini memanfaatkan minyak nilam 1%
sebagai fiksatif alami untuk mempertahankan atau mengikat wangi gel pengharum
ruangan agar wanginya dapat bertahan lebih lama jika digunakan di ruangan yang
bersuhu tinggi.

Universitas Sumatera Utara

1.2
a.

Rumusan Masalah

Apakah basis gel dari variasi rasio perbandingan glukomanan dan gom
xantan dengan konsentrasi 4% dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan
gel pengharum ruangan ?

b.

Konsentrasi berapakah dari minyak apel yang memberikan aroma yang
paling disukai pada sediaan gel pengharum ruangan ?

1.3
a.

Hipotesis
Basis gel dari variasi rasio perbandingan glukomanan dan gom xantan
dengan konsentrasi 4% dapat diformulasikan sebagai sediaan gel
pengharum ruangan.

b.

Konsentrasi dari minyak apel yang paling disukai pada sediaan gel

pengharum ruangan adalah konsentrasi 8%.

1.4
a.

Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah basis gel dari variasi rasio perbandingan
glukomanan dan gom xantan dengan konsentrasi 4% dapat diformulasikan
dalam bentuk sediaan gel pengharum ruangan.

b.

Untuk mengetahui konsentrasi minyak apel yang paling disukai pada
sediaan gel pengharum ruangan.

Universitas Sumatera Utara

1.5

Manfaat Penelitian


a.

Sebagai sumber informasi bahwa glukomanan dapat dikombinasi dengan
gom xantan dalam pembuatan gel pengharum ruangan.

b.

Untuk

mengembangkan

formulasi

pengharum

ruangan

dengan


menggunakan minyak apel dan minyak nilam dalam sediaan berbasis gel.

1.6

Kerangka Penelitian

Variabel Bebas
Variasi rasio
perbandingan
gluko manan :
gom xantan
(90:10; 80:20;
70:30; 60:40;
dan 50:50)

Variabel Terikat

Parameter
Uji
Organoleptik


Gel pengharum
ruangan

Uji Kesukaan
(Hedonic Test)

Uji Penguapan
Zat Cair
Minyak apel
2%, 4%, 6% dan
8%

Uji Kesukaan
Ketahanan Wangi
Gel Pengharum
Ruangan

Universitas Sumatera Utara