PO KAK 2017 KAK AMDAL 2017_ok
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pembangunan ekonomi nasional diselenggarakan berdasarkan prinsip
pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Pembangunan
berkelanjutan merupakan upaya sadar dan terencana yang memadukan
aspek lingkungan hidup, sosial dan ekonomi ke dalam strategi pembangunan
untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan,
kesejahteraan dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.
Namun prinsip pembangunan berkelanjutan ini belum berjalan dengan baik
sehingga kualitas lingkungan hidup semakin menurun dan mengancam
kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya sehingga perlu
dilakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang sungguhsungguh dan konsisten oleh semua pemangku kepentingan.
Mengacu
Perlindungan
kepada
dan
Undang-Undang
Pengelolaan
No.
Lingkungan
32
Tahun
Hidup,
pengelolaan lingkungan adalah upaya sistematis
2007
tentang
perlindungan
dan
dan terpadu yang
dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah
terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi
perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan dan
penegakan hukum. Pengendalian perlindungan dan pengelolaan lingkungan
meliputi pencegahan, penanggulan dan pemulihan yang dilaksanakan oleh
pemerintah, pemerintah daerah dan penanggung jawab usaha dan/atau
kegiatan sesuai dengan kewenangan, peran dan tanggung jawab masingmasing.
Analisis
Mengenai
Dampak
Lingkungan
(Amdal)
dan
Upaya
Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL)
merupakan instrumen yang dapat dilakukan untuk mencegah pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup.
Amdal sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang No. 32 Tahun
2007 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup merupakan
kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang
direncanakan
pada
lingkungan
hidup
yang
diperlukan
bagi
proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
Sedangkan UKL-UPL adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha
dan/atau kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup
yang
diperlukan
bagi
proses
pengambilan
keputusan
tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. Sebagai instrumen pencegah,
Amdal dan UKL-UPL berada pada bagian perencanaan usaha dan/atau
kegiatan
sehingga
menteri,
gubernur
ataupun
bupati/walikota
sesuai
kewenangannya mendapatkan informasi yang luas dan mendalam terkait
dengan dampak lingkungan yang mungkin terjadi dari suatu rencana
dan/atau kegiatan tersebut dan langkah-langkah pengendaliannya baik dari
aspek teknologi, sosial dan kelembagaan. Berdasarkan informasi tersebut,
menteri, gubernur ataupun bupati/walikota dapat mempertimbangkan dan
menetapkan apakah suatu rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut layak,
tidak layak, disetujui atau ditolak dan Izin Lingkungannya dapat diterbitkan.
Izin Lingkungan adalah izin yang diberikan kepada setiap orang yang
melakukan usaha dan/atau kegiatan yang wajib Amdal atau UKL-UPL dalam
rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasayarat
memperoleh Izin Usaha dan/atau Kegiatan. Dengan adanya Amdal dan UKLUPL yang merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan Izin Lingkungan
maka menuntut instansi lingkungan hidup serta instansi sektor lainnya
dapat menerapkan mekanisme Amdal dan UKL-UPL sesuai ketentuan yang
berlaku.
Mengacu kepada ketentuan dalam Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun
2012 tentang Izin Lingkungan, instansi lingkungan hidup provinsi melakukan
pembinaan terhadap Komisi Penilai Amdal kabupaten/kota dan instansi
lingkungan hidup kabupaten/kota. Kegiatan pembinaan dilakukan melalui
pendidikan dan pelatihan Amdal, bimbingan teknis UKL-UPL dan penetapan
norma, standar, prosedur dan/atau kriteria. Selain kegiatan pembinaan,
instansi lingkungan provinsi juga melakukan evaluasi kinerja terhadap
penatalaksanaan
Amdal
yang
dilakukan
oleh
Komisi
Penilai
Amdal
kabupaten/kota dan UKL-UPL yang dilakukan oleh instansi lingkungan hidup
kabupaten/kota. Evaluasi paling sedikit dilakukan terhadap pelaksanaan
norma, standar, prosedur dan/atau kriteria di bidang Amdal dan UKL-UPL,
kinerja Komisi Penilai Amdal kabupaten/kota dan kinerja pemeriksa UKL-UPL
di instansi lingkungan hidup kabupaten/kota. Untuk melaksanakan ketentuan
diatas, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2017
akan melakukan kegiatan pembinaan dan evaluasi kinerja penatalaksanaan
2
proses penilaian/pemeriksaan dokumen lingkungan hidup dengan rincian
kegiatan sebagai berikut:
1. Evaluasi kinerja penatalaksanaan penilaian Amdal atau pemeriksaan UKLUPL;
2. Pembinaan/verifikasi pengajuan persyaratan rekomendasi lisensi Komisi
Penilai Amdal (KPA) kabupaten/kota;
3. Ikut berpartisipasi melakukan penilaian
dokumen
lingkungan
di
kabupaten/kota dan menjadi narasumber bila dibutuhkan;
4. Menghadiri undangan rapat/pertemuan/sosialisasi dan/atau konsultasi
teknis terkait Amdal
1.2
Maksud dan Tujuan
Maksud
dan
tujuan
kegiatan
pembinaan
dan
evaluasi
kinerja
penatalaksanaan proses penilaian/pemeriksaan dokumen lingkungan hidup
adalah sebagai berikut:
1. Terlaksananya pelaksanaan penilaian dokumen Amdal dan pemeriksaan
UKL-UPL sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
2. Mengevaluasi kinerja penatalaksanaan penilaian Amdal atau pemeriksaan
UKL-UPL kabupaten/kota sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku;
3. Mendorong kabupaten/kota untuk memiliki Komisi Penilai Amdal yang
berlisensi.
1.3
Lokasi kegiatan
Sesuai
dengan
Dokumen
Pelaksanaan
Anggaran
(DPA)
Dinas
Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat, lokasi kegiatan pembinaan dan
evaluasi kinerja penatalaksanaan proses penilaian/pemeriksaan dokumen
lingkungan hidup adalah sebagai berikut:
1. Evaluasi kinerja penatalaksanaan penilaian Amdal atau pemeriksaan UKLUPL
Kegiatan ini dilaksanakan pada 9 (sembilan) kabupaten/kota yaitu
Kabupaten Agam, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat,
3
Kabupaten Lima Puluh Kota, Kota Padang, Kota Solok, Kota Padang
Panjang, Kota Bukittinggi dan Kota Pariaman.
2. Pembinaan/verifikasi terkait pengajuan lisensi Komisi Penilai Amdal
Kegiatan ini dilaksanakan pada 5 (lima) kabupaten/kota yaitu Kabupaten
Pesisir Selatan, Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Solok Selatan,
Kabupaten Solok dan Kabupaten Padang Pariaman.
1.4
Sumber Pendanaan
Sumber
dana
Kegiatan
Pembinaan
dan
Evaluasi
Kinerja
Penatalaksanaan Proses Penilaian/Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup
Tahun 2017 berasal dari DPA Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera
Barat Tahun 2017 dengan total dana sebesar Rp. 95.000.000 (sembilan puluh
lima juta rupiah) dengan rincian sebagai berikut:
1.5
-
Belanja Bahan Pakai Habis
= Rp. 6.771.000,-
-
Belanja Cetak dan Pengadaan
= Rp. 1.514.000,-
-
Belanja Makanan dan Minuman
= Rp. 4.160.000,-
-
Belanja Perjalanan Dinas
= Rp. 82.555.000,-
Total
= Rp. 95.000.000,-
Organisasi Pelaksana
Pelaksana kegiatan pembinaan dan evaluasi kinerja penatalaksanaan
proses penilaian/pemeriksaan dokumen lingkungan hidup tahun 2017
dilakukan
oleh
tim
evaluasi
penatalaksanaan
penilaian
Amdal
atau
pemeriksaan UKL-UPL serta tim pembinaan dan verifikasi permohonan
rekomendasi lisensi KPA kabupaten/kota yang dibentuk/ditetapkan melalui
keputusan Kepala Dinas Provinsi Sumatera Barat dimana keanggotaannya
terdiri dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat, Perguruan
Tinggi dan PSLH Universitas Andalas.
BAB II
4
DATA PERENCANAAN
2.1 Data Dasar
Data yang dibutuhkan terkait pelaksanaan kegiatan pembinaan dan
evaluasi kinerja penatalaksanaan proses penilaian/pemeriksaan dokumen
lingkungan hidup tahun 2017 meliputi 2 (dua) kelompok data sebagai
berikut:
1. Data primer berupa informasi yang diperoleh saat koordinasi langsung
dengan
instansi
lingkungan
hidup
di
kabupaten/kota
pada
saat
pelaksanaan pembinaan dan evaluasi.
2. Data sekunder berupa hasil pelaksanaan kegiatan pembinaan dan evaluasi
kinerja
penatalaksanaan
proses
penilaian/pemeriksaan
dokumen
lingkungan hidup tahun sebelumnya (tahun 2015 dan 2016). Data ini
diperlukan untuk melihat sejauh mana respon dari aparat instansi
lingkungan hidup kabupaten/kota terhadap pembinaan yang diberikan,
yang secara tidak langsung menunjukkan tingkat pemahaman aparat
Pemerintah
Kabupaten/Kota
penatalaksanaan
proses
yang
bersangkutan
penilaian/pemeriksaan
dalam
dokumen
pelaksanaan
lingkungan
hidup, serta kendala-kendala yang dihadapi pada saat dilakukannya
pembinaan. Dengan dukungan data dimaksud, maka dapat direncanakan
mekanisme/teknis pelaksanaan kegiatan pembinaan dan evaluasi yang
lebih baik dan tepat sasaran.
2.2 Standar
Pelaksanaan
kegiatan
pembinaan
dan
evaluasi
kinerja
penatalaksanaan proses penilaian/pemeriksaan dokumen lingkungan hidup
tahun 2017 mempedomani Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang
Izin Lingkungan. Di dalam pasal 64 peraturan tersebut dinyatakan bahwa
instansi lingkungan hidup provinsi melakukan pembinaan terhadap Komisi
Penilai Amdal kabupaten/kota dan instansi lingkungan hidup kabupaten/kota.
Pembinaan dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan Amdal, bimbingan
teknis UKL-UPL dan penetapan norma, standar, prosedur, dan/atau kriteria.
Selain pembinaan, instansi lingkungan hidup provinsi juga melakukan
evaluasi kinerja terhadap penatalaksanaan Amdal yang dilakukan oleh Komisi
5
Penilai Amdal kabupaten/kota dan UKL-UPL yang dilakukan oleh instansi
lingkungan hidup kabupaten/kota.
Selain mempedomani Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012,
kegiatan
pembinaan
penilaian/pemeriksaan
dan
evaluasi
kinerja
penatalaksanaan
dokumen lingkungan hidup
proses
juga mempedomani
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 25 Tahun 2009 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Terhadap Komisi Penilai Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup, Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.
15 Tahun 2010 tentang Persyaratan dan Tata Cara Lisensi Komisi Penilai
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup dan Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup No. 08 Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian dan
Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup serta Penerbitan Izin Lingkungan.
Teknis pelaksanaan kegiatan melalui pertemuan/koordinasi langsung
dengan aparat instansi lingkungan hidup yang bersangkutan. Pertemuan diisi
dengan wawancara/diskusi dengan aparat instansi lingkungan hidup yang
membidangi mengenai Amdal dan UKL-UPL. Dalam pertemuan tersebut
dibahas mengenai penatalaksanaan Amdal yang dilakukan oleh Komisi
Penilai Amdal kabupaten/kota, penatalaksanaan pemeriksaan UKL-UPL yang
dilakukan oleh instansi lingkungan hidup kabupaten/kota, persyaratan yang
harus dipenuhi oleh instansi lingkungan hidup terkait dengan pembentukan
Komisi Penilai Amdal kabupaten/kota dengan mengacu kepada ketentuan
dalam perundang-undangan yang berlaku. Hasil/temuan dari kegiatan
pembinaan
dan
evaluasi
kinerja
penatalaksanaan
proses
penilaian/pemeriksaan dokumen lingkungan kemudian dituangkan dalam
Berita Acara yang disepakati dan ditandatangani oleh Tim dan perwakilan
instansi lingkungan hidup kabupaten/kota di akhir pertemuan pelaksanaan
kegiatan dimaksud.
2.3 Landasan Hukum
Adapun beberapa peraturan yang menjadi dasar/landasan hukum
dalam
pelaksanaan
kegiatan
pembinaan
dan
evaluasi
kinerja
penatalaksanaan proses penilaian/pemeriksaan dokumen lingkungan hdiup
adalah sebagai berikut:
a. Undang-Undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
6
b. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan UndangUndang Nomor 9 Tahun 2015 Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
d. Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan;
e. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 25 tahun 2009 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Terhadap Komisi Penilai Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup;
f. Peraturan Menteri Negara LH No. 07 tahun 2010 tentang Sertifikasi
Kompetensi Penyusun Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup
dan
Persyaratan
Lembaga
Pelatihan
Kompetensi
Penyusun
Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan;
g. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 15 Tahun 2010
Tentang Persyaratan dan Tata Cara Lisensi Komisi Penilai Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup;
h. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 2012 tentang Jenis
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki Amdal;
i. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 16 Tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup;
j. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 17 Tahun 2012 tentang Pedoman
Keterlibatan Masyarakat Dalam Proses Amdal dan Izin Lingkungan;
k. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 08 Tahun 2013 tentang Tata
Laksana Penilaian dan Pemeriksaaan Dokumen Lingkungan Hidup Serta
Penerbitan Izin Lingkungan;
l. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 14 Tahun 2012 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
m.Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Barat.
n. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 10 Tahun 2016 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017
o. Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 75 Tahun 2016 tentang
Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran
2017.
7
p. DPA Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat Tahun 2017.
BAB III
RUANG LINGKUP
3.1 Capaian Tujuan
Capaian
pelaksanaan
kegiatan
pembinaan
dan
evaluasi
kinerja
penatalaksanaan proses penilaian/pemeriksaan dokumen lingkungan hidup
tahun 2017 adalah jumlah kabupaten/kota yang dibina untuk penerapan
proses penilaian/pemeriksaan dokumen lingkungan hidup sesuai dengan
norma, standar, prosedur dan/atau kriteria yang telah ditetapkan melalui
peraturan yang berlaku.
3.2 Output Kegiatan
8
Output kegiatan ini adalah indikator capaian ”jumlah kabupaten/kota
yang
dibina
dan/atau
penilaian/pemeriksaan
dievaluasi
dokumen
kinerja
lingkungan
penatalaksanaan
proses
hidup”, output-nya adalah
sebagai berikut:
1. Evaluasi kinerja penatalaksanaan penilaian Amdal atau pemeriksaan UKLUPL
Kegiatan ini dilaksanakan pada 9 (sembilan) kabupaten/kota yaitu
Kabupaten Agam, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat,
Kabupaten Lima Puluh Kota, Kota Padang, Kota Solok, Kota Padang
Panjang, Kota Bukittinggi dan Kota Pariaman.
2. Pembinaan/verifikasi terkait pengajuan lisensi Komisi Penilai Amdal
Kegiatan ini dilaksanakan pada 5 (lima) kabupaten/kota yaitu Kabupaten
Pesisir Selatan, Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Solok Selatan,
Kabupaten Solok dan Kabupaten Padang Pariaman.
3.3 Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan pembinaan dan evaluasi kinerja penatalaksanaan
proses penilaian/pemeriksaan
dokumen lingkungan hidup tahun 2017
meliputi beberapa tahapan, yakni:
1. Tahap Persiapan
Tahapan ini meliputi beberapa kegiatan, seperti:
a. Penyiapan kelengkapan administrasi (persuratan) yang dibutuhkan
untuk pelaksanaan kegiatan pembinaan (termasuk dalam hal ini
penyiapan PO/KAK kegiatan, surat permintaan tenaga teknis/anggota
dan
SK
pembentukan
tim
pembinaan
dan
evaluasi
kinerja
penatalaksanaan proses penilaian/pemeriksaan dokumen lingkungan
hidup).
b. Penyiapan
surat
pemberitahuan
pelaksanaan
pembinaan
ke
Pemerintah Kabupaten/Kota terkait dan kelengkapan administrasi
lainnya.
2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan evaluasi kinerja penatalaksanaan penilaian Amdal atau
pemeriksaan UKL-UPL dilakukan dengan melakukan kunjungan ke instansi
9
lingkungan hidup kabupaten/kota dengan mengacu pada Peraturan
Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan dan Permen LH
Nomor 25 tahun 2009 tentang Pembinaan dan Pengawasan Terhadap
Komisi Penilai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup Daerah.
Kegiatan
evaluasi
kinerja
penatalaksanaan
penilaian
Amdal
atau
pemeriksaan UKL-UPL ini lebih dititikberatkan kepada evaluasi dan
pembinaan secara administrasi.
Hasil pembinaan/evaluasi dituangkan
dalam bentuk berita acara yang ditanda tangani oleh tim dan unsur LH
yang bersangkutan. Selain itu, pada tahun ini apabila masih tersedia
anggaran diupayakan akan dilakukan penilaian mutu dokumen Amdal
kabupaten/kota dengan melibatkan perguruan tinggi (anggota tim teknis
KPA Provinsi). Untuk pelaksanaan uji mutu dokumen Amdal tersebut akan
dibentuk tim penilaian melalui Surat Keputusan Kepala Dinas Lingkungan
Hidup Provinsi Sumatera Barat.
Pembinaan/verifikasi terkait dengan pengajuan lisensi Komisi Penilai
Amdal (KPA) dilakukan dengan
kunjungan/verifikasi secara langsung ke
instansi lingkungan hidup di kabupaten/kota yang akan membentuk Komisi
Penilai Amdal yang berlisensi atau sedang dalam proses pengajuan
permohonan rekomendasi lisensi. Kegiatan ini mengacu pada Permen LH
No. 15 Tahun 2010 Tentang Persyaratan dan Tata Cara Lisensi Komisi
Penilai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. Kunjungan lapangan
dilakukan oleh Tim Terpadu yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan
Kepala
Dinas
Lingkungan
Hidup
Provinsi
Sumatera
Barat
yang
keanggotaannya berasal dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera
Barat,
perguruan
tinggi
dan
unsur
dari
instansi
yang
melakukan
penunjukan dan/atau memberikan rekomendasi terhadap laboratorium
lingkungan. Hasil verifikasi lapangan dituangkan dalam bentuk berita
acara yang ditandatangani oleh anggota tim dan unsur lingkungan hidup
yang bersangkutan.
3. Tahap Evaluasi
Meliputi penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pembinaan
dan
evaluasi yang dilakukan terhadap Pemerintah Kabupaten/Kota. Hasil dari
kegiatan
pembinaan
dan
evaluasi
lebih
lanjut
digunakan
sebagai
dasar/bahan untuk membuat surat follow up kegiatan pembinaan dan
evaluasi yang telah dilakukan.
10
3.4 Peralatan dan Material
Peralatan dan material pendukung yang dibutuhkan demi kelancaran
pelaksanaan kegiatan diantaranya meliputi kendaraan roda 4 (empat)
sebagai media/sarana transportasi dari dan ke lokasi kegiatan pembinaan
dan evaluasi, laptop/komputer sebagai media/sarana untuk pembuatan
berita acara pada saat pembinaan dan evaluasi, ATK, serta kumpulan
peraturan terkait.
3.5 Lingkup Kewenangan
Mengacu kepada Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang Izin
Lingkungan, instansi lingkungan hidup provinsi melakukan pembinaan
terhadap penatalaksanaan penilaian Amdal atau pemeriksaan UKL-UPL
terhadap Komisi Penilai Amdal kabupaten/kota dan instansi lingkungan hidup
kabupaten/kota. Instansi lingkungan hidup provinsi juga melakukan evaluasi
kinerja terhadap penatalaksanaan Amdal yang dilakukan oleh Komisi Penilai
Amdal kabupaten/kota serta UKL-UPL yang dilakukan oleh instansi lingkungan
hidup kabupaten/kota.
Sesuai dengan No. 25 Tahun 2009 tentang Pembinaan Dan Pengawasan
Terhadap Komisi Penilai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
Daerah, pembinaan dan pengawasan terhadap komisi penilai AMDAL
kabupaten/kota
dilakukan
Gubernur
yang
dilegasikan
melalui
instansi
lingkungan hidup provinsi.
3.6 Time Schedule
Kegiatan pembinaan dan evaluasi kinerja penatalaksanaan proses
penilaian/pemeriksaan dokumen lingkungan hidup tahun 2017 dilaksanakan
dalam periode 1 (satu) tahun (Januari – Desember 2017) yang diawali
dengan penyiapan kelengkapan administrasi, seperti PO/KAK dan SK Tim
yang dimulai sejak bulan Januari 2017. Untuk pelaksanaan pembinaan dan
evaluasi terhadap kabupaten/kota direncanakan dimulai pada akhir bulan
Februari 2017 hingga Oktober 2017.
11
BAB IV
PRODUK
4.1 Jenis Laporan
Laporan sebagai output dari pelaksanaan kegiatan pembinaan dan
evaluasi kinerja penatalaksanaan proses penilaian/pemeriksaan dokumen
lingkungan hidup tahun 2017 terdiri dari:
1. Laporan perjalanan dinas hasil pelaksanaan kegiatan pembinaan dan
evaluasi kinerja penatalaksanaan proses penilaian/pemeriksaan dokumen
lingkungan hidup ke kabupaten/kota, menghadiri/mengikuti kegiatankegiatan terkait dokumen lingkungan hidup di kabupaten/kota atau pun di
Pusat, serta pelaksanaan konsultasi/koordinasi ke instansi terkait di tingkat
Pusat.
2. Laporan
pelaksanaan
penatalaksanaan
proses
kegiatan
pembinaan
penilaian/pemeriksaan
dan
evaluasi
dokumen
kinerja
lingkungan
hidup tahun 2017 (yang disusun dan disampaikan di akhir tahun 2017).
Laporan ini memuat hasil pelaksanaan kegiatan kegiatan pembinaan dan
12
evaluasi kinerja penatalaksanaan proses penilaian/pemeriksaan dokumen
lingkungan hidup ke kabupaten/kota.
4.2 Jumlah Laporan
Untuk
setiap
jenis
laporan
sebagaimana
tersebut
di
atas,
jumlah/volume yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
1. Untuk laporan perjalanan dinas (pelaksanaan kegiatan tertentu), jumlah
laporan
yang
dilaksanakan
dibutuhkan
dalam
kurun
tergantung
waktu
1
dari
jumlah
(satu)
tahun
kegiatan
terkait
yang
dengan
pelaksanaan kegiatan pembinaan dan evaluasi kinerja penatalaksanaan
proses penilaian/pemeriksaan dokumen lingkungan hidup. Beberapa jenis
kegiatan dapat diprediksi jumlah pelaporannya pada tahap perencanaan
ini, misalnya untuk kegiatan evaluasi kinerja penatalaksanaan penilaian
Amdal atau pemeriksaan UKL-UPL, mengingat objek pembinaan yang
direncanakan adalah 9 (sembilan) kabupaten/kota, maka jumlah laporan
pelaksanaan kegiatan pembinaan tentunya (maksimal) juga 9 (sembilan).
Setiap laporan perjalanan dinas (pelaksanaan kegiatan tertentu) ini dibuat
3
(tiga)
rangkap
(2
diantaranya
diperuntukkan
sebagai
bahan
pertanggungjawaban administrasi keuangan).
2. Untuk laporan kegiatan pembinaan dan evaluasi kinerja penatalaksanaan
proses penilaian/pemeriksaan dokumen lingkungan hidup tahun 2017,
jumlahnya adalah 1 (satu) laporan, dan dibuat sebanyak 5 (lima) rangkap.
4.3 Frekuensi Pelaporan
Terkait dengan frekuensi pelaporan, untuk masing-masing laporan di
atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Untuk laporan perjalanan dinas (pelaksanan kegiatan tertentu), dibuat
setiap selesainya pelaksanaan kegiatan-kegiatan tertentu.
2. Untuk laporan pembinaan dan evaluasi kinerja penatalaksanaan proses
penilaian/pemeriksaan dokumen lingkungan hidup, frekuensi pelaporannya
hanya 1 (satu) kali, yakni pada akhir tahun 2017.
13
BAB V
PENUTUP
Demikian
Kerangka
Acuan
Kerja
ini
dibuat
untuk
dapat
menjadi
acuan/pedoman bagi pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan Kegiatan Pembinaan
dan
Evaluasi
Kinerja
Penatalaksanaan
Penilaian/Pemeriksaan
Dokumen
Lingkungan Hidup.
14
Padang,
Mengetahui,
Ka. Dinas Lingkungan Hidup
Lingkungan
Provinsi Sumatera Barat
Drs. Asrizal Asnan, MM
Yantonius
NIP. 19570803 198503 1 005
Januari 2017
Kabid.
Tata
Ir.
NIP. 19600108 198603
1 003
15
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pembangunan ekonomi nasional diselenggarakan berdasarkan prinsip
pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Pembangunan
berkelanjutan merupakan upaya sadar dan terencana yang memadukan
aspek lingkungan hidup, sosial dan ekonomi ke dalam strategi pembangunan
untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan,
kesejahteraan dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.
Namun prinsip pembangunan berkelanjutan ini belum berjalan dengan baik
sehingga kualitas lingkungan hidup semakin menurun dan mengancam
kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya sehingga perlu
dilakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang sungguhsungguh dan konsisten oleh semua pemangku kepentingan.
Mengacu
Perlindungan
kepada
dan
Undang-Undang
Pengelolaan
No.
Lingkungan
32
Tahun
Hidup,
pengelolaan lingkungan adalah upaya sistematis
2007
tentang
perlindungan
dan
dan terpadu yang
dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah
terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi
perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan dan
penegakan hukum. Pengendalian perlindungan dan pengelolaan lingkungan
meliputi pencegahan, penanggulan dan pemulihan yang dilaksanakan oleh
pemerintah, pemerintah daerah dan penanggung jawab usaha dan/atau
kegiatan sesuai dengan kewenangan, peran dan tanggung jawab masingmasing.
Analisis
Mengenai
Dampak
Lingkungan
(Amdal)
dan
Upaya
Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL)
merupakan instrumen yang dapat dilakukan untuk mencegah pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup.
Amdal sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang No. 32 Tahun
2007 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup merupakan
kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang
direncanakan
pada
lingkungan
hidup
yang
diperlukan
bagi
proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
Sedangkan UKL-UPL adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha
dan/atau kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup
yang
diperlukan
bagi
proses
pengambilan
keputusan
tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. Sebagai instrumen pencegah,
Amdal dan UKL-UPL berada pada bagian perencanaan usaha dan/atau
kegiatan
sehingga
menteri,
gubernur
ataupun
bupati/walikota
sesuai
kewenangannya mendapatkan informasi yang luas dan mendalam terkait
dengan dampak lingkungan yang mungkin terjadi dari suatu rencana
dan/atau kegiatan tersebut dan langkah-langkah pengendaliannya baik dari
aspek teknologi, sosial dan kelembagaan. Berdasarkan informasi tersebut,
menteri, gubernur ataupun bupati/walikota dapat mempertimbangkan dan
menetapkan apakah suatu rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut layak,
tidak layak, disetujui atau ditolak dan Izin Lingkungannya dapat diterbitkan.
Izin Lingkungan adalah izin yang diberikan kepada setiap orang yang
melakukan usaha dan/atau kegiatan yang wajib Amdal atau UKL-UPL dalam
rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasayarat
memperoleh Izin Usaha dan/atau Kegiatan. Dengan adanya Amdal dan UKLUPL yang merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan Izin Lingkungan
maka menuntut instansi lingkungan hidup serta instansi sektor lainnya
dapat menerapkan mekanisme Amdal dan UKL-UPL sesuai ketentuan yang
berlaku.
Mengacu kepada ketentuan dalam Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun
2012 tentang Izin Lingkungan, instansi lingkungan hidup provinsi melakukan
pembinaan terhadap Komisi Penilai Amdal kabupaten/kota dan instansi
lingkungan hidup kabupaten/kota. Kegiatan pembinaan dilakukan melalui
pendidikan dan pelatihan Amdal, bimbingan teknis UKL-UPL dan penetapan
norma, standar, prosedur dan/atau kriteria. Selain kegiatan pembinaan,
instansi lingkungan provinsi juga melakukan evaluasi kinerja terhadap
penatalaksanaan
Amdal
yang
dilakukan
oleh
Komisi
Penilai
Amdal
kabupaten/kota dan UKL-UPL yang dilakukan oleh instansi lingkungan hidup
kabupaten/kota. Evaluasi paling sedikit dilakukan terhadap pelaksanaan
norma, standar, prosedur dan/atau kriteria di bidang Amdal dan UKL-UPL,
kinerja Komisi Penilai Amdal kabupaten/kota dan kinerja pemeriksa UKL-UPL
di instansi lingkungan hidup kabupaten/kota. Untuk melaksanakan ketentuan
diatas, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2017
akan melakukan kegiatan pembinaan dan evaluasi kinerja penatalaksanaan
2
proses penilaian/pemeriksaan dokumen lingkungan hidup dengan rincian
kegiatan sebagai berikut:
1. Evaluasi kinerja penatalaksanaan penilaian Amdal atau pemeriksaan UKLUPL;
2. Pembinaan/verifikasi pengajuan persyaratan rekomendasi lisensi Komisi
Penilai Amdal (KPA) kabupaten/kota;
3. Ikut berpartisipasi melakukan penilaian
dokumen
lingkungan
di
kabupaten/kota dan menjadi narasumber bila dibutuhkan;
4. Menghadiri undangan rapat/pertemuan/sosialisasi dan/atau konsultasi
teknis terkait Amdal
1.2
Maksud dan Tujuan
Maksud
dan
tujuan
kegiatan
pembinaan
dan
evaluasi
kinerja
penatalaksanaan proses penilaian/pemeriksaan dokumen lingkungan hidup
adalah sebagai berikut:
1. Terlaksananya pelaksanaan penilaian dokumen Amdal dan pemeriksaan
UKL-UPL sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
2. Mengevaluasi kinerja penatalaksanaan penilaian Amdal atau pemeriksaan
UKL-UPL kabupaten/kota sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku;
3. Mendorong kabupaten/kota untuk memiliki Komisi Penilai Amdal yang
berlisensi.
1.3
Lokasi kegiatan
Sesuai
dengan
Dokumen
Pelaksanaan
Anggaran
(DPA)
Dinas
Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat, lokasi kegiatan pembinaan dan
evaluasi kinerja penatalaksanaan proses penilaian/pemeriksaan dokumen
lingkungan hidup adalah sebagai berikut:
1. Evaluasi kinerja penatalaksanaan penilaian Amdal atau pemeriksaan UKLUPL
Kegiatan ini dilaksanakan pada 9 (sembilan) kabupaten/kota yaitu
Kabupaten Agam, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat,
3
Kabupaten Lima Puluh Kota, Kota Padang, Kota Solok, Kota Padang
Panjang, Kota Bukittinggi dan Kota Pariaman.
2. Pembinaan/verifikasi terkait pengajuan lisensi Komisi Penilai Amdal
Kegiatan ini dilaksanakan pada 5 (lima) kabupaten/kota yaitu Kabupaten
Pesisir Selatan, Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Solok Selatan,
Kabupaten Solok dan Kabupaten Padang Pariaman.
1.4
Sumber Pendanaan
Sumber
dana
Kegiatan
Pembinaan
dan
Evaluasi
Kinerja
Penatalaksanaan Proses Penilaian/Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup
Tahun 2017 berasal dari DPA Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera
Barat Tahun 2017 dengan total dana sebesar Rp. 95.000.000 (sembilan puluh
lima juta rupiah) dengan rincian sebagai berikut:
1.5
-
Belanja Bahan Pakai Habis
= Rp. 6.771.000,-
-
Belanja Cetak dan Pengadaan
= Rp. 1.514.000,-
-
Belanja Makanan dan Minuman
= Rp. 4.160.000,-
-
Belanja Perjalanan Dinas
= Rp. 82.555.000,-
Total
= Rp. 95.000.000,-
Organisasi Pelaksana
Pelaksana kegiatan pembinaan dan evaluasi kinerja penatalaksanaan
proses penilaian/pemeriksaan dokumen lingkungan hidup tahun 2017
dilakukan
oleh
tim
evaluasi
penatalaksanaan
penilaian
Amdal
atau
pemeriksaan UKL-UPL serta tim pembinaan dan verifikasi permohonan
rekomendasi lisensi KPA kabupaten/kota yang dibentuk/ditetapkan melalui
keputusan Kepala Dinas Provinsi Sumatera Barat dimana keanggotaannya
terdiri dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat, Perguruan
Tinggi dan PSLH Universitas Andalas.
BAB II
4
DATA PERENCANAAN
2.1 Data Dasar
Data yang dibutuhkan terkait pelaksanaan kegiatan pembinaan dan
evaluasi kinerja penatalaksanaan proses penilaian/pemeriksaan dokumen
lingkungan hidup tahun 2017 meliputi 2 (dua) kelompok data sebagai
berikut:
1. Data primer berupa informasi yang diperoleh saat koordinasi langsung
dengan
instansi
lingkungan
hidup
di
kabupaten/kota
pada
saat
pelaksanaan pembinaan dan evaluasi.
2. Data sekunder berupa hasil pelaksanaan kegiatan pembinaan dan evaluasi
kinerja
penatalaksanaan
proses
penilaian/pemeriksaan
dokumen
lingkungan hidup tahun sebelumnya (tahun 2015 dan 2016). Data ini
diperlukan untuk melihat sejauh mana respon dari aparat instansi
lingkungan hidup kabupaten/kota terhadap pembinaan yang diberikan,
yang secara tidak langsung menunjukkan tingkat pemahaman aparat
Pemerintah
Kabupaten/Kota
penatalaksanaan
proses
yang
bersangkutan
penilaian/pemeriksaan
dalam
dokumen
pelaksanaan
lingkungan
hidup, serta kendala-kendala yang dihadapi pada saat dilakukannya
pembinaan. Dengan dukungan data dimaksud, maka dapat direncanakan
mekanisme/teknis pelaksanaan kegiatan pembinaan dan evaluasi yang
lebih baik dan tepat sasaran.
2.2 Standar
Pelaksanaan
kegiatan
pembinaan
dan
evaluasi
kinerja
penatalaksanaan proses penilaian/pemeriksaan dokumen lingkungan hidup
tahun 2017 mempedomani Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang
Izin Lingkungan. Di dalam pasal 64 peraturan tersebut dinyatakan bahwa
instansi lingkungan hidup provinsi melakukan pembinaan terhadap Komisi
Penilai Amdal kabupaten/kota dan instansi lingkungan hidup kabupaten/kota.
Pembinaan dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan Amdal, bimbingan
teknis UKL-UPL dan penetapan norma, standar, prosedur, dan/atau kriteria.
Selain pembinaan, instansi lingkungan hidup provinsi juga melakukan
evaluasi kinerja terhadap penatalaksanaan Amdal yang dilakukan oleh Komisi
5
Penilai Amdal kabupaten/kota dan UKL-UPL yang dilakukan oleh instansi
lingkungan hidup kabupaten/kota.
Selain mempedomani Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012,
kegiatan
pembinaan
penilaian/pemeriksaan
dan
evaluasi
kinerja
penatalaksanaan
dokumen lingkungan hidup
proses
juga mempedomani
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 25 Tahun 2009 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Terhadap Komisi Penilai Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup, Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.
15 Tahun 2010 tentang Persyaratan dan Tata Cara Lisensi Komisi Penilai
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup dan Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup No. 08 Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian dan
Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup serta Penerbitan Izin Lingkungan.
Teknis pelaksanaan kegiatan melalui pertemuan/koordinasi langsung
dengan aparat instansi lingkungan hidup yang bersangkutan. Pertemuan diisi
dengan wawancara/diskusi dengan aparat instansi lingkungan hidup yang
membidangi mengenai Amdal dan UKL-UPL. Dalam pertemuan tersebut
dibahas mengenai penatalaksanaan Amdal yang dilakukan oleh Komisi
Penilai Amdal kabupaten/kota, penatalaksanaan pemeriksaan UKL-UPL yang
dilakukan oleh instansi lingkungan hidup kabupaten/kota, persyaratan yang
harus dipenuhi oleh instansi lingkungan hidup terkait dengan pembentukan
Komisi Penilai Amdal kabupaten/kota dengan mengacu kepada ketentuan
dalam perundang-undangan yang berlaku. Hasil/temuan dari kegiatan
pembinaan
dan
evaluasi
kinerja
penatalaksanaan
proses
penilaian/pemeriksaan dokumen lingkungan kemudian dituangkan dalam
Berita Acara yang disepakati dan ditandatangani oleh Tim dan perwakilan
instansi lingkungan hidup kabupaten/kota di akhir pertemuan pelaksanaan
kegiatan dimaksud.
2.3 Landasan Hukum
Adapun beberapa peraturan yang menjadi dasar/landasan hukum
dalam
pelaksanaan
kegiatan
pembinaan
dan
evaluasi
kinerja
penatalaksanaan proses penilaian/pemeriksaan dokumen lingkungan hdiup
adalah sebagai berikut:
a. Undang-Undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
6
b. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan UndangUndang Nomor 9 Tahun 2015 Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
d. Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan;
e. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 25 tahun 2009 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Terhadap Komisi Penilai Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup;
f. Peraturan Menteri Negara LH No. 07 tahun 2010 tentang Sertifikasi
Kompetensi Penyusun Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup
dan
Persyaratan
Lembaga
Pelatihan
Kompetensi
Penyusun
Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan;
g. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 15 Tahun 2010
Tentang Persyaratan dan Tata Cara Lisensi Komisi Penilai Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup;
h. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 2012 tentang Jenis
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki Amdal;
i. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 16 Tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup;
j. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 17 Tahun 2012 tentang Pedoman
Keterlibatan Masyarakat Dalam Proses Amdal dan Izin Lingkungan;
k. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 08 Tahun 2013 tentang Tata
Laksana Penilaian dan Pemeriksaaan Dokumen Lingkungan Hidup Serta
Penerbitan Izin Lingkungan;
l. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 14 Tahun 2012 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
m.Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Barat.
n. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 10 Tahun 2016 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017
o. Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 75 Tahun 2016 tentang
Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran
2017.
7
p. DPA Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat Tahun 2017.
BAB III
RUANG LINGKUP
3.1 Capaian Tujuan
Capaian
pelaksanaan
kegiatan
pembinaan
dan
evaluasi
kinerja
penatalaksanaan proses penilaian/pemeriksaan dokumen lingkungan hidup
tahun 2017 adalah jumlah kabupaten/kota yang dibina untuk penerapan
proses penilaian/pemeriksaan dokumen lingkungan hidup sesuai dengan
norma, standar, prosedur dan/atau kriteria yang telah ditetapkan melalui
peraturan yang berlaku.
3.2 Output Kegiatan
8
Output kegiatan ini adalah indikator capaian ”jumlah kabupaten/kota
yang
dibina
dan/atau
penilaian/pemeriksaan
dievaluasi
dokumen
kinerja
lingkungan
penatalaksanaan
proses
hidup”, output-nya adalah
sebagai berikut:
1. Evaluasi kinerja penatalaksanaan penilaian Amdal atau pemeriksaan UKLUPL
Kegiatan ini dilaksanakan pada 9 (sembilan) kabupaten/kota yaitu
Kabupaten Agam, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat,
Kabupaten Lima Puluh Kota, Kota Padang, Kota Solok, Kota Padang
Panjang, Kota Bukittinggi dan Kota Pariaman.
2. Pembinaan/verifikasi terkait pengajuan lisensi Komisi Penilai Amdal
Kegiatan ini dilaksanakan pada 5 (lima) kabupaten/kota yaitu Kabupaten
Pesisir Selatan, Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Solok Selatan,
Kabupaten Solok dan Kabupaten Padang Pariaman.
3.3 Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan pembinaan dan evaluasi kinerja penatalaksanaan
proses penilaian/pemeriksaan
dokumen lingkungan hidup tahun 2017
meliputi beberapa tahapan, yakni:
1. Tahap Persiapan
Tahapan ini meliputi beberapa kegiatan, seperti:
a. Penyiapan kelengkapan administrasi (persuratan) yang dibutuhkan
untuk pelaksanaan kegiatan pembinaan (termasuk dalam hal ini
penyiapan PO/KAK kegiatan, surat permintaan tenaga teknis/anggota
dan
SK
pembentukan
tim
pembinaan
dan
evaluasi
kinerja
penatalaksanaan proses penilaian/pemeriksaan dokumen lingkungan
hidup).
b. Penyiapan
surat
pemberitahuan
pelaksanaan
pembinaan
ke
Pemerintah Kabupaten/Kota terkait dan kelengkapan administrasi
lainnya.
2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan evaluasi kinerja penatalaksanaan penilaian Amdal atau
pemeriksaan UKL-UPL dilakukan dengan melakukan kunjungan ke instansi
9
lingkungan hidup kabupaten/kota dengan mengacu pada Peraturan
Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan dan Permen LH
Nomor 25 tahun 2009 tentang Pembinaan dan Pengawasan Terhadap
Komisi Penilai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup Daerah.
Kegiatan
evaluasi
kinerja
penatalaksanaan
penilaian
Amdal
atau
pemeriksaan UKL-UPL ini lebih dititikberatkan kepada evaluasi dan
pembinaan secara administrasi.
Hasil pembinaan/evaluasi dituangkan
dalam bentuk berita acara yang ditanda tangani oleh tim dan unsur LH
yang bersangkutan. Selain itu, pada tahun ini apabila masih tersedia
anggaran diupayakan akan dilakukan penilaian mutu dokumen Amdal
kabupaten/kota dengan melibatkan perguruan tinggi (anggota tim teknis
KPA Provinsi). Untuk pelaksanaan uji mutu dokumen Amdal tersebut akan
dibentuk tim penilaian melalui Surat Keputusan Kepala Dinas Lingkungan
Hidup Provinsi Sumatera Barat.
Pembinaan/verifikasi terkait dengan pengajuan lisensi Komisi Penilai
Amdal (KPA) dilakukan dengan
kunjungan/verifikasi secara langsung ke
instansi lingkungan hidup di kabupaten/kota yang akan membentuk Komisi
Penilai Amdal yang berlisensi atau sedang dalam proses pengajuan
permohonan rekomendasi lisensi. Kegiatan ini mengacu pada Permen LH
No. 15 Tahun 2010 Tentang Persyaratan dan Tata Cara Lisensi Komisi
Penilai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. Kunjungan lapangan
dilakukan oleh Tim Terpadu yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan
Kepala
Dinas
Lingkungan
Hidup
Provinsi
Sumatera
Barat
yang
keanggotaannya berasal dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera
Barat,
perguruan
tinggi
dan
unsur
dari
instansi
yang
melakukan
penunjukan dan/atau memberikan rekomendasi terhadap laboratorium
lingkungan. Hasil verifikasi lapangan dituangkan dalam bentuk berita
acara yang ditandatangani oleh anggota tim dan unsur lingkungan hidup
yang bersangkutan.
3. Tahap Evaluasi
Meliputi penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pembinaan
dan
evaluasi yang dilakukan terhadap Pemerintah Kabupaten/Kota. Hasil dari
kegiatan
pembinaan
dan
evaluasi
lebih
lanjut
digunakan
sebagai
dasar/bahan untuk membuat surat follow up kegiatan pembinaan dan
evaluasi yang telah dilakukan.
10
3.4 Peralatan dan Material
Peralatan dan material pendukung yang dibutuhkan demi kelancaran
pelaksanaan kegiatan diantaranya meliputi kendaraan roda 4 (empat)
sebagai media/sarana transportasi dari dan ke lokasi kegiatan pembinaan
dan evaluasi, laptop/komputer sebagai media/sarana untuk pembuatan
berita acara pada saat pembinaan dan evaluasi, ATK, serta kumpulan
peraturan terkait.
3.5 Lingkup Kewenangan
Mengacu kepada Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang Izin
Lingkungan, instansi lingkungan hidup provinsi melakukan pembinaan
terhadap penatalaksanaan penilaian Amdal atau pemeriksaan UKL-UPL
terhadap Komisi Penilai Amdal kabupaten/kota dan instansi lingkungan hidup
kabupaten/kota. Instansi lingkungan hidup provinsi juga melakukan evaluasi
kinerja terhadap penatalaksanaan Amdal yang dilakukan oleh Komisi Penilai
Amdal kabupaten/kota serta UKL-UPL yang dilakukan oleh instansi lingkungan
hidup kabupaten/kota.
Sesuai dengan No. 25 Tahun 2009 tentang Pembinaan Dan Pengawasan
Terhadap Komisi Penilai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
Daerah, pembinaan dan pengawasan terhadap komisi penilai AMDAL
kabupaten/kota
dilakukan
Gubernur
yang
dilegasikan
melalui
instansi
lingkungan hidup provinsi.
3.6 Time Schedule
Kegiatan pembinaan dan evaluasi kinerja penatalaksanaan proses
penilaian/pemeriksaan dokumen lingkungan hidup tahun 2017 dilaksanakan
dalam periode 1 (satu) tahun (Januari – Desember 2017) yang diawali
dengan penyiapan kelengkapan administrasi, seperti PO/KAK dan SK Tim
yang dimulai sejak bulan Januari 2017. Untuk pelaksanaan pembinaan dan
evaluasi terhadap kabupaten/kota direncanakan dimulai pada akhir bulan
Februari 2017 hingga Oktober 2017.
11
BAB IV
PRODUK
4.1 Jenis Laporan
Laporan sebagai output dari pelaksanaan kegiatan pembinaan dan
evaluasi kinerja penatalaksanaan proses penilaian/pemeriksaan dokumen
lingkungan hidup tahun 2017 terdiri dari:
1. Laporan perjalanan dinas hasil pelaksanaan kegiatan pembinaan dan
evaluasi kinerja penatalaksanaan proses penilaian/pemeriksaan dokumen
lingkungan hidup ke kabupaten/kota, menghadiri/mengikuti kegiatankegiatan terkait dokumen lingkungan hidup di kabupaten/kota atau pun di
Pusat, serta pelaksanaan konsultasi/koordinasi ke instansi terkait di tingkat
Pusat.
2. Laporan
pelaksanaan
penatalaksanaan
proses
kegiatan
pembinaan
penilaian/pemeriksaan
dan
evaluasi
dokumen
kinerja
lingkungan
hidup tahun 2017 (yang disusun dan disampaikan di akhir tahun 2017).
Laporan ini memuat hasil pelaksanaan kegiatan kegiatan pembinaan dan
12
evaluasi kinerja penatalaksanaan proses penilaian/pemeriksaan dokumen
lingkungan hidup ke kabupaten/kota.
4.2 Jumlah Laporan
Untuk
setiap
jenis
laporan
sebagaimana
tersebut
di
atas,
jumlah/volume yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
1. Untuk laporan perjalanan dinas (pelaksanaan kegiatan tertentu), jumlah
laporan
yang
dilaksanakan
dibutuhkan
dalam
kurun
tergantung
waktu
1
dari
jumlah
(satu)
tahun
kegiatan
terkait
yang
dengan
pelaksanaan kegiatan pembinaan dan evaluasi kinerja penatalaksanaan
proses penilaian/pemeriksaan dokumen lingkungan hidup. Beberapa jenis
kegiatan dapat diprediksi jumlah pelaporannya pada tahap perencanaan
ini, misalnya untuk kegiatan evaluasi kinerja penatalaksanaan penilaian
Amdal atau pemeriksaan UKL-UPL, mengingat objek pembinaan yang
direncanakan adalah 9 (sembilan) kabupaten/kota, maka jumlah laporan
pelaksanaan kegiatan pembinaan tentunya (maksimal) juga 9 (sembilan).
Setiap laporan perjalanan dinas (pelaksanaan kegiatan tertentu) ini dibuat
3
(tiga)
rangkap
(2
diantaranya
diperuntukkan
sebagai
bahan
pertanggungjawaban administrasi keuangan).
2. Untuk laporan kegiatan pembinaan dan evaluasi kinerja penatalaksanaan
proses penilaian/pemeriksaan dokumen lingkungan hidup tahun 2017,
jumlahnya adalah 1 (satu) laporan, dan dibuat sebanyak 5 (lima) rangkap.
4.3 Frekuensi Pelaporan
Terkait dengan frekuensi pelaporan, untuk masing-masing laporan di
atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Untuk laporan perjalanan dinas (pelaksanan kegiatan tertentu), dibuat
setiap selesainya pelaksanaan kegiatan-kegiatan tertentu.
2. Untuk laporan pembinaan dan evaluasi kinerja penatalaksanaan proses
penilaian/pemeriksaan dokumen lingkungan hidup, frekuensi pelaporannya
hanya 1 (satu) kali, yakni pada akhir tahun 2017.
13
BAB V
PENUTUP
Demikian
Kerangka
Acuan
Kerja
ini
dibuat
untuk
dapat
menjadi
acuan/pedoman bagi pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan Kegiatan Pembinaan
dan
Evaluasi
Kinerja
Penatalaksanaan
Penilaian/Pemeriksaan
Dokumen
Lingkungan Hidup.
14
Padang,
Mengetahui,
Ka. Dinas Lingkungan Hidup
Lingkungan
Provinsi Sumatera Barat
Drs. Asrizal Asnan, MM
Yantonius
NIP. 19570803 198503 1 005
Januari 2017
Kabid.
Tata
Ir.
NIP. 19600108 198603
1 003
15