PO KAK 2017 KAK rpplh 2017

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Meningkatnya laju pertumbuhan penduduk dan pesatnya sektor pembangunan akan
berdampak terhadap penggunaan sumber daya alam dan pemanfaatan ruang. Hal ini
lebih jauh mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan hidup. Salah satu upaya
untuk mengurangi penurunan kualitas lingkungan hidup, pemanfaatan sumber daya
alam dapat dilakukan dengan memperhatikan kemampuan daya dukung dan daya
tampung lingkungan hidup (DDDTLH) yang merupakan salah satu dasar pertimbangan
dalam pembangunan dan pengembangan suatu wilayah.
Menurut UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup (PPLH), daya dukung diartikan sebagai kemampuan lingkungan hidup untuk
mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan antar
keduanya. Sedangkan daya tampung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan
hidup untuk menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang masuk atau
dimasukkan ke dalamnya.
Disamping itu UU 32/2009 tentang PPLH dalam pasal 12 sampai dengan 19
mengamanatkan bahwa pemerintah berkewajiban menetapkan DDDTLH sesuai dengan
kewenangannya dan DDDTLH dijadikan dasar dalam penyusunan RPPLH, penyusunan
atau evaluasi RTRW dan muatan dalam penyusunan KLHS. Di sisi lain DDDTLH bukan
hanya diamanatkan dalam UU 32/2009 namun juga dalam UU No. 26 Tahun 2007

tentang Penataan Ruang pasal 20, 23 dan 25 yang menyatakan bahwa penyusunan
rencana tata ruang wilayah nasional / provinsi / kabupaten /kota harus memperhatikan
daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup dan UU No. 39 tahun 2014 tentang
Perkebunan, pasal 6 poin 1 huruf d menyatakan bahwa perencanaan perkebunan
dilakukan berdasarkan daya dukung dan daya tampung lingkungan.
Berkenaan dengan hal tersebut, melalui penganggaran tahun 2017 Pemerintah Prov.
Sumbar dipandang perlu melakukan Kegiatan Pengkajian Pengembangan Kebijakan
Wilayah dalam bentuk pengkajian DDDTLH yang akan terintegrasi dengan penyusunan
RPPLH. Hal ini mengingat daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup
merupakan inti dari Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat

1

(RPPLH) dimana RPPLH merupakan acuan perlindungan dan pengelolaan terhadap
lingkungan hidup dalam mewujudkan kelangsungan kehidupan makhluk hidup dan
kelestarian

ekosistem,


kelestarian

fungsi

lingkungan

hidup

dan

pengendalian

pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana. RPPLH merupakan dokumen
perencanaan lingkungan hidup yang mengarus-utamakan lingkungan hidup namun tetap
mendorong pembangunan ekonomi dan wilayah secara berkelanjutan.
1.2. Maksud dan Tujuan
a.

Maksud
Kegiatan Pengkajian Pengembangan Kebijakan Wilayah ini dimaksudkan untuk

dapat menghasilkan :
 Dokumen kajian DDDTLH Provinsi Sumatera Barat yang terdiri dari Album
peta dengan skala 1:250.000 dan buku deskripsi/analisis peta DDDTLH;
 Draft dokumen RPPLH.

b.

Tujuan
 Memperoleh informasi mengenai jenis jasa ekosistem di Sumatera Barat serta
menuangkannya dalam bentuk peta dan deskripsi/analisis DDDTLH.
 Melaksanakan inventarisasi lingkungan hidup serta melaksanakan pemetaan
dan kajian terhadap isu strategis lingkungan hidup.
 Membuat arahan kebijakan dan strategi Rencana Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.

1.3. Lokasi Kegiatan
Sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Lingkungan Hidup
Provinsi Sumatera Barat Tahun 2017, Kegiatan Pengkajian Pengembangan
Kebijakan Wilayah dilaksanakan di Provinsi Sumatera Barat dengan pertimbangan
lokasi sebagai berikut:

a. Ground

check

pada

kegiatan

penyusunan

DDDTLH

dilakukan

atas

pertimbangan saran/masukan/koreksian terhadap draft album peta DDDTLH.
b. Inventarisasi ke kabupaten/kota untuk kegiatan RPPLH dilakukan dengan
pertimbangan mewakili wilayah pesisir, wilayah dengan hutan terluas, wilayah
perkotaan dan wilayah industri/tambang.


Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat

2

1.4. Sumber Pendanaan
Segala biaya yang ditimbulkan akibat pelaksanaan kegiatan dibebankan kepada
DPA Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat Tahun 2017 pada Kegiatan
Pengkajian Pengembangan Kebijakan Wilayah. Dana yang dialokasikan adalah
sebesar Rp. 325.000.000,- (tiga ratus dua puluh lima juta rupiah), dengan rincian

sebagai berikut:
Belanja Bahan Pakai Habis
Belanja alat tulis kantor
Belanja Bahan bakar minyak/gas sarana mobilisasi
Seminar Kit Peserta
Belanja Peralatan/Perlengkapan Pakai Habis
(Spanduk)

18.660.000

4.425.500
3.534.500
9.500.000

Belanja Jasa Kantor
Belanja Akomodasi
Belanja Transportasi

50.264.000
38.500.000

Belanja Cetak dan Penggandaan
Belanja Pencetakan
Belanja Penggandaan

24.445.000
18.240.000
6.205.000

Belanja Makanan & Minuman

Belanja makanan & minuman rapat
Belanja Makanan dan Minuman untuk Sosialisasi DDDTLH

20.030.000
7.280.000

1.200.000

11.764.000

12.750.000
114.576.000
31.760.000

Belanja Perjalanan Dinas
Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah
Biaya Perjalanan Dinas Luar daerah

82.816.000
25.525.000

21.525.000
4.000.000

Belanja Honorarium Non PNS
Honorarium Tenaga Ahli/instruktur/Narasumber
Belanja jasa moderator
Honorarium PNS
Honorarium tenaga Ahli/instruktur/narasumber
Jumlah

71.500.000
71.500.000
325.000.000

1.5. Organisasi Pelaksana
Pelaksana Kegiatan Pengkajian Pengembangan Kebijakan Wilayah dilakukan oleh
Tim yang dibentuk/ditetapkan melalui Keputusan Gubernur dimana keanggotaannya
terdiri dari unsur Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat dan expert
(ahli)/akademisi dari universitas.
Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat


3

BAB II
DATA PERENCANAAN
2.1. Data Dasar
Data-data penunjang yang dibutuhkan terkait pelaksanaan Kegiatan Pengkajian
Pengembangan Kebijakan Wilayah meliputi 2 (dua) kelompok data sebagai
berikut:
1. Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup (DDDTLH) Provinsi
Sumatera Barat


Data primer untuk kegiatan DDDTLH diperoleh dari hasil observasi
lapangan pada saat pelaksanaan ground check serta pada saat
penjaringan isu dan konsultasi publik.



Data skunder, terdiri dari:

- Kebijakan

dan

program-program

pembangunan

dari

Instansi,

lembaga/OPD terkait.
- Data spasial Sumatera Barat, yaitu data ekoregion dan data tutupan
lahan.
Tabel 1. Data utama dalam penyusunan Peta Daya Dukung dan Daya
Tampung Lingkungan Hidup Berbasis Jasa Ekosistem
Data Ekoregion
1. Kerucut Gunungapi
2. Lereng Gunungapi

3. Kaki Gunungapi
4. Pegunungan Patahan
5. Pegunungan Lipatan
6. Perbukitan Patahan
7. Perbukitan Lipatan
8. Lerengkaki Patahan
9. Lerengkaki Lipatan
10.Lembah antar Patahan
11.Lembah antar Lipatan
12.Dataran Fluvio Gunungapi
13.Dataran Aluvial
14.Dataran Fluviomarin
15.Pegunungan Solusional
16.Perbukitan Solusional
17.Lembah antar Perbukitan /
Pegunungan Solusional
18.Pegunungan Denudasional
19.Perbukitan Denudasional
Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat

Data Tutupan Lahan
Bangunan Bukan Permukiman
Bangunan Permukiman/Campuran
Danau/Telaga
Hutan Lahan Rendah (Hutan lahan
basah)
5. Hutan Lahan Tinggi (HutanLahan
Kering)
6. Hutan Mangrove
7. Hutan Rawa/Gambut
8. Hutan Tanaman
9. Kebun dan Tanaman Campuran
(Tahunan dan semusim)
10.Kolam air asin/payau
11.Lahan Terbuka (hamparan pasir, lava)
12.Lahan Terbuka Diusahakan
13.Perkebunan
14.Pertambangan
15.Rawa Pesisir
16.Rawa Pedalaman
17.Savana/Padang rumput
1.
2.
3.
4.

4

20.Lerengkaki Perbukitan/Pegunungan
Denudasional
21.Lembah antar Perbukitan /
Pegunungan Denudasional
22.Gumuk Pasir
23.Padang Pasir
24.Pantai (Shore)
25.Pesisir (Coast)
26.Pegunungan Glasial

18.Semak dan belukar
19.Sungai
20.Tanaman Semusim Lahan Basah
(Sawah)
21.Tanaman Semusim Lahan
Kering (Tegalan/Ladang)
22.22. Waduk dan Danau Buatan
23.23. Tambak/Empang

2. Draft dokumen Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup


Data primer diperoleh dari hasil verifikasi lapangan serta pada saat
penjaringan isu dan konsultasi publik



Data skunder, terdiri dari:
1) Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD), 5 (lima) tahun terakhir.
2) Profil Daerah.
3) Daerah Dalam Angka, 5 (lima) tahun terakhir.
4) Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH), 3 (tiga) tahun terakhir.
5) Peta Indikasi Daya Dukung dan Daya Tampung.
6) Data dan informasi kehutanan tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota

2.2. Standar
Pelaksanaan

Kegiatan

Pengkajian

Pengembangan

Kebijakan

Wilayah

mempedomani UU 32/2009 tentang PPLH. Selain mempedomani UU tersebut,
penyusunan kajian DDDTLH juga berpedoman pada buku panduan Pengenalan
Metode dan Panduan Teknis Pemetaan DDDTLH Berbasis Jasa Ekosistem yang
diterbitkan oleh P3E Sumatera. Sedangkan untuk penyusunan draft RPPLH,
pedoman yang digunakan adalah Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan

No.

SE.5/MENLHK/PKTL/PLA.3/11/2016

tentang

Penyusunan

Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Dan
Kabupaten/Kota.
2.3. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang
Darurat

Nomor

19 Tahun 1957

Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat

tentang Pembentukan Daerah-daerah

5

Swantantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau menjadi UndangUndang jo Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1979;
2. Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya
Alam Hayati dan Ekosistemnya;
3. Undang-Undang RI Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan;
4. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;
5. Undang-Undang RI Nomor 24 Tahun 2007 tentang Kebencanaan;
6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
7. Undang-Undang

Nomor

32

Tahun

2009

tentang

Perlindungan

dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup;
8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
9. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air
dan Pengendalian Pencemaran Air;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Tata Ruang Nasional;
12. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 13 Tahun 2012 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2012 – 2032;
13. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat No 14 Tahun 2012 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
14. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat No 8 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Barat;
15. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat No 10 Tahun 2016 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Barat tahun
2017;
16. Peraturan Gubernur Sumatera Barat No. 75 Tahun 2016 tentang Penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017;
17. DPA OPD Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat Tahun Anggaran
2017.

Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat

6

BAB III
RUANG LINGKUP

3.1. Capaian Tujuan
Capaian pelaksanaan Kegiatan Pengkajian Pengembangan Kebijakan Wilayah
adalah persentase ketersediaan bahan penyusunan ranperda RPPLH.
3.2. Output Kegiatan
Output kegiatan ini dilihat dari “jumlah paket dokumen Daya Dukung dan Daya
Tampung Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat dan draft dokumen RPPLH
yang disusun”, yaitu 1 (satu) dokumen DDDTLH dan 1 (satu) draft dokumen
RPPLH.
3.3. Lingkup Kegiatan
Adapun lingkup Kegiatan Pengkajian Pengembangan Kebijakan Wilayah, meliputi :
a. Penyusunan Dokumen Daya Dukung Daya Tampung Lingkungan Hidup
Provinsi Sumatera Barat yang terdiri dari album peta dengan skala
1:250.000 dan buku analisis/deskripsi peta.
Tahapan pelaksanaan kegiatannya sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Tahapan ini meliputi beberapa kegiatan, seperti:
1) Penyiapan kelengkapan administrasi (persuratan) yang dibutuhkan
untuk pelaksanaan kegiatan (termasuk dalam hal ini penyiapan
PO/KAK kegiatan, surat permintaan tenaga ahli dan SK pembentukan
Tim Penyusun dokumen DDDTLH).
2) Rapat internal Bidang Tata Lingkungan dalam rangka membahas
persiapan dan teknis pelaksanaan kegiatan.
2. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini antara lain:

Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat

7

1) Sosialisasi dalam rangka pengenalan konsep daya dukung daya
tampung lingkungan hidup berbasis jasa ekosistem.


Sosialisasi dilaksanakan selama satu hari dengan menghadirkan 3
(tiga) orang nara sumber yang berasal dari universitas, P3E
Sumatera dan Dinas LH Prov. Sumbar.



Jumlah peserta sosialisasi adalah 45 orang dengan rincian
sebagai berikut:
-

Wakil dari instansi LH Kabupaten/Kota se-Sumatera Barat

-

Wakil dari Bappeda Kabupaten/Kota se-Sumatera Barat

-

Tim Ahli penyusun dokumen kajian DDDTLH dan ahli peta (7
orang)

-

Wakil dari instansi terkait Prov. Sumbar

(Bappeda, Dinas

PSDA, Dinas Hortikultura & Perkebunan, Dinas PU dan
Penataan Ruang, Dinas ESDM, Dinas Perindustrian dan
Dinas Kehutanan)
2) Penyusunan buku kajian dokumen DDDTLH oleh Tim Ahli yang terdiri
dari album peta dengan skala 1:250.000 dan buku analisis/deskripsi.
Tim penyusun buku kajian terdiri dari 5 (lima) orang tim ahli (ahli
lingkungan dan biodiversity, ahli sosial ekonomi dan budaya, ahli
hidrologi, ahli pertanian, ahli tambang dan ditambah 2 (dua) orang ahli
peta (GIS).
3) Rapat dengan Tim Ahli penyusun buku kajian dokumen DDDTLH
Pelaksanaan rapat dengan Tim Ahli dimaksudkan untuk melihat
progres kemajuan penyusunan dokumen serta membahas kendala
dan solusi yang dibutuhkan selama penyusunan buku kajian
berlangsung.
4) Rapat koordinasi dengan Instansi terkait provinsi dan kab./kota dalam
rangka pembahasan penyusunan dokumen DDDTLH Prov. Sumatera
Barat

Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat

8

 Pelaksanaan rapat direncanakan sebanyak 2 (dua) kali dengan
agenda rapat sebagai berikut:

Rapat I :
- Koreksi terhadap peta DDDTLH
- Penjaringan isu/konsultasi publik serta saran dan masukan
terkait penyusunan dokumen.
Rapat II :
- Cross check terhadap koreksi dan masukan hasil rapat I
Jumlah peserta masing-masing rapat adalah 45 orang (dengan
rincian yang sama dengan peserta sosialisasi pada point 2. di
atas):
5) Pelaksanaan ground check/verifikasi lapangan peta DDDTLH
Pelaksanaan ground check dimaksudkan untuk verifikasi lapangan
terhadap hasil koreksi peta.
6) Pembahasan hasil ground check/verifikasi lapangan peta DDDTLH
7) Finalisasi album peta dan dokumen kajian
8) Kegiatan sosialisasi dalam rangka ekspose hasil kajian DDDTLH
9) Pencetakan buku dan album peta
b. Penyusunan draft Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup Provinsi Sumatera Barat.
Tahapan pelaksanaan kegiatannya sebagai berikut:
1. Kegiatan sosialisasi dalam rangka penyamaan persepsi mengenai RPPLH
serta penjaringan isu lingkungan hidup.


Sosialisasi dilaksanakan selama 2 (dua) hari dengan menghadirkan 5
(lima) orang nara sumber yang berasal dari KLHK, Dinas LH Prov.
Sumbar dan 3 (tiga) orang pakar.

Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat

9



Jumlah peserta sosialisasi adalah 50 orang dengan rincian sebagai
berikut:
-

Wakil dari instansi LH Kabupaten/Kota se-Sumatera Barat

-

Wakil dari Bappeda Kabupaten/Kota se-Sumatera Barat

-

Wakil dari instansi terkait Prov. Sumbar (Bappeda, Dinas PSDA,
Dinas Hortikultura & Perkebunan, Dinas PU dan Penataan Ruang,
Dinas ESDM, Dinas Perindustrian, Dinas Kehutanan, Dinas
Perhubungan, Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan,
BKSDA Sumbar dan BWS V).

-

Wakil dari Dinas Lingkungan Hidup Prov. Sumbar

2. Penyusunan draft RPPLH oleh Tim Ahli


Tim penyusun buku kajian terdiri dari 3 (tiga) orang tim ahli (ahli
lingkungan ahli kebijakan publik dan ahli tata ruang.



Tahapan penyusunan RPPLH :
-

Inventarisasi lingkungan hidup

-

Pengolahan data dan informasi hasil inventarisasi lingkungan hidup

-

Analisis data dan informasi untuk menyepakati isu pokok

-

Penentuan target perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
untuk kurun waktu 30 tahun

-

Penyusunan muatan rencana perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup untuk kurun waktu 30 tahun

3. Rapat dengan Tim Ahli penyusun draft RPPLH
Pelaksanaan rapat dengan Tim Ahli dimaksudkan untuk melihat progres
kemajuan penyusunan serta membahas kendala dan solusi yang
dibutuhkan selama penyusunan draft RPPLH berlangsung
4. Pelaksanaan

inventarisasi

data,

penjaringan

isu

dan

ground

check/verifikasi lapangan
5. Sosialisasi dalam rangka konsultasi publik


Sosialisasi dilaksanakan selama 2 (dua) hari dengan menghadirkan 5
(lima) orang nara sumber yang berasal dari KLHK, Dinas LH Prov.
Sumbar dan 3 (tiga) orang pakar.



Jumlah peserta sosialisasi adalah sama dengan jumlah peserta
sosialisasi pada point 1. ditambah peserta dari P3E Sumatera.

Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat

10

6. Perjalanan Dinas ke Jakarta untuk rapat, koordinasi dan konsultasi teknis
terkait pelaksanaan kegiatan dan audiensi dengan KLHK untuk draft final
RPPLH
7. Dokumen draft RPPLH
3.4. Peralatan dan Material
Peralatan dan material pendukung yang dibutuhkan demi kelancaran pelaksanaan
kegiatan diantaranya meliputi kendaraan roda 4 (empat) sebagai media/sarana
transportasi dari dan ke lokasi kegiatan, laptop/komputer dan infocus sebagai
media/sarana untuk pembuatan/penyajian presentasi pada saat pembinaan, ATK,
serta bahan-bahan presentasi.
3.5. Lingkup Kewenangan
Lingkup kewenangan Kegiatan Pengkajian Pengembangan Kebijakan Wilayah
adalah wilayah Provinsi Sumatera Barat sesuai dengan pedoman yang terdapat
dalam UU 32/2009 tentang PPLH pada pasal 12 sampai dengan 19 yang
mengamanatkan bahwa pemerintah berkewajiban menetapkan DDDTLH sesuai
dengan kewenangannya.
3.6. Time Schedule
Kegiatan Pengkajian Pengembangan Kebijakan Wilayah dilaksanakan dalam
periode 1 (satu) tahun (Januari – Desember 2017) yang diawali dengan penyiapan
kelengkapan administrasi, seperti PO/KAK dan SK Tim yang dimulai sejak bulan
Januari 2017. Untuk pelaksanaan Penyusunan Dokumen Daya Dukung Daya
Tampung Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat direncanakan dimulai pada
akhir bulan Januari 2017 dan selesai bulan Juni 2017, dan selanjutnya pada bulan
Juli-Desember 2017 dilaksanakan Penyusunan draft Rencana Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat.

Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat

11

BAB IV
PRODUK

4.1. Jenis produk
a. Dokumen hasil kajian
Dokumen yang dihasilkan sebagai produk dari kegiatan Pengkajian
Pengembangan Kebijakan Wilayah terdiri dari:
1. Buku kajian dokumen DDDTLH yang terdiri dari album peta dengan skala
1:250.000 dan buku analisis/deskripsi.
2. Dokumen draft Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup Provinsi Sumatera Barat.
b. Laporan
Laporan

sebagai

output

dari

pelaksanaan

Kegiatan

Pengkajian

Pengembangan Kebijakan Wilayah terdiri dari:
1. Laporan perjalanan dinas hasil pelaksanaan kegiatan ground check dan
inventarisasi data ke kabupaten/kota, menghadiri/mengikuti kegiatankegiatan terkait DDDTLH dan RPPLH di kabupaten/kota atau pun di
Pusat, serta pelaksanaan konsultasi/koordinasi ke instansi terkait di
tingkat Pusat.
2. Laporan

akhir

pelaksanaan

Kegiatan

Pengkajian

Pengembangan

Kebijakan Wilayah (yang disusun dan disampaikan di akhir tahun 2017).
4.2.

Jumlah produk
Untuk setiap jenis produk sebagaimana tersebut di atas, jumlah/volume yang
dibutuhkan adalah sebagai berikut:
1. Jumlah buku kajian dokumen DDDTLH adalah 1 (satu) album peta dengan
skala 1:250.000 dan 1 (satu) buku analisis/deskripsi.
2. Jumlah dokumen draft Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup Provinsi Sumatera Barat adalah 1 (satu) dokumen

Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat

12

3. Jumlah laporan pelaksanaan kegiatan verifikasi lapangan disesuaikan
dengan jumlah objek kegiatan, yaitu 5 (lima) objek untuk kegiatan
penyusunan DDDTLH dan 4 objek untuk penyusunan draft RPPLH. Setiap
laporan

perjalanan

dinas

dibuat

3

(tiga)

rangkap

(2

diantaranya

diperuntukkan sebagai bahan pertanggungjawaban administrasi keuangan).
4. Untuk laporan akhir Kegiatan Pengkajian Pengembangan Kebijakan
Wilayah, jumlahnya adalah 1 (satu) laporan, dan dibuat sebanyak 5 (lima)
rangkap.
4.3.

Frekuensi Pelaporan
Terkait dengan frekuensi pelaporan, untuk masing-masing laporan di atas dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Laporan perjalanan dinas dibuat setiap selesainya pelaksanaan kegiatan.
2. Untuk laporan akhir kegiatan, frekuensi pelaporannya hanya 1 (satu) kali,
yakni pada akhir tahun 2017.

Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat

13

BAB V
PENUTUP
Demikianlah Kerangka Acuan Kerja (KAK) Kegiatan Pengkajian Pengembangan
Kebijakan Wilayah ini disusun sebagai bahan acuan dalam pelaksanaan kegiatan.
Disetujui dan disyahkan
Tanggal

Januari 2017

KEPALA DINAS LINGKUNGAN HIDUP

KABID TATA LINGKUNGAN

PROVINSI SUMATERA BARAT

Drs. ASRIZAL ASNAN, MM

Ir. YANTONIUS

Pembina Utama Madya

Pembina Tk. I

NIP. 19570803 198503 1 005

NIP. 19600108 198603 1 003

Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat

14