SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGENDALIAN. docx

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PENGENDALIAN INTERNAL
Untuk memenuhi tugas mata kuliah SIA
Jurusan Manajemen Keuangan 4B

Disusun Oleh :
Citra RahayuRizfiani ( 2013.4.21056 )

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
AKADEMI PIMPINAN PERUSAHAAN
Jl. Timbul No. 34 Cipedak – Jagakarsa, Jakarta Selatan 12630
Telp. (021) 7270215 – 7867383, Fax. (021) 7271847
Email :akademik@app-jakarta.ac.id , Website : www.app-jakarta.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam organisasi perusahaan yang sederhana, segala aktivitas perusahaan dikelola secara
langsung oleh pemilik perusahaan tersebut hal ini dikarenakan transaksi yang terjadi belum
terlalu banyak. Dengan demikian pemilik bisa merangkap langsung sebagai pimpinan
perusahaan. Sebagai pimpinan perusahaan, ia dapat langsung mengelola dan mengawasi

kegiatan perusahaan agar sesuai dengan yang direncanakan. Tetapi dengan meningkatnya operasi
perusahaan, volume kegiatan semakin meningkat. Dan banyak pula permasalahan yang timbul
dalam perusahaan, pimpimnan perusahaan tidak mungkin dapat mengawasi operasi perusahaan
sendiri secara langsung tanpa alat bantu, baik dalam personal dan sistem.
Setelah perusahaan berkembang menjadi besar maka partisipasi pemilik atau pemimpin
tidak dapat dilakukan sepenuhnya karena keadaan perusahaan telah meluas sedemikian rupa
sehingga struktur organisasi menjadi kompleks. Dengan adanya permasalahan baru tersebut
manajemen perlu mendelegasikan tanggungjawab dan wewenang ke tingkat supervisi yang ada.
Untuk berbagai kepentingan dan sebab diatas, dalam pengertian guna perencanaan strategi dan
pengendalian manajemen, maka diperlukan suatu alat yang dapat membantu agar keterbatasan
tersebut dapat diatasi.
Disisi yang lain pada era globalisasi sekarang ini perkembangan dunia usaha di Indonesia
mengalami persaingan yang cukup ketat di segala bidang, baik dalam bidang perindustrian
maupun

perdagangan.Persaingan

tersebut

disebabkan


oleh

kemajuan

teknologi

dan

perekonomian yang semakin berkembang dengan pesat. Perusahaan sebagai suatu organisasi
mempunyai berbagai kegiatan tertentu dalam usaha untuk mencapai tujuan organisasi tersebut,
Oleh karena itu perusahaan harus bersaing untuk dapat bertahan dan berkembang serta dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya sehingga tujuan perusahaan akan tercapai.
Dilatar belakangi meningkatnya operasi perusahaan, volume kegiatan semakin
meningkat, dan banyak pula permasalahan yang timbul dalam perusahaan serta perkembangan
dunia usaha dalam persaingan yang saat ini pesat Oleh karena itu perusahaan perlu menetapkan
system pengendalian yang dapat membantu dalam mengawasi kegiatan operasi perusahaan
secara efektif dan efisien, serta perusahaan dapat bertahan dan mencapai tujuannya apabila

dikelola dengan baik dan mempunyai pengendalian intern yang baik. Yang ditujukan Sistem

pengendalian ini adalah pengendalian internal.
Pengendalian internal yang dimaksud merupakan sistem dan prosedur yang digunakan
perusahaan untuk mencapai sasaran dan tujuan yang diinginkan. Sistem Pengendalian Internal
juga merupakan suatu pengendalian atau pengawasan terhadap fungsi –fungsi atau bagian –
bagian terkait, analisis laporan – laporan dan kebijakan dalam perusahaan termasuk stuktur
organisasi yang dilakukan secara berkelanjutan. Kegiatan pada Sistem Pengendalian Internal
dilakukan pada beberapa bagian yang terkait dengan fungsi pengendalian internal yang ada.
Salah satu tujuan dari beberapa perusahaan yang pada umumnya bertujuan untuk menghasilkan
laba yang optimal agar dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya, memajukan serta
mengembangkan usahanya ketingkat yang lebih tinggi. Untuk itu setiap perusahaan harus
membuat keputusan bisnis yang baik. Keputusan bisnis tersebut dapat dilakukan dengan
menggunakan sistem internal control untuk mengarahkan kegiatan operasional perusahaan.
Pengendalian internal berperan penting dalam perusahaan karena semakin besar dan
banyaknya oprasi pada perusahaan, juga karena pengendalian internal merupakan suatu metode
dan prosedur yang secara langsung atau tidak langsung yang dapat meminimalkan segala
penyelewengan yang mungkin dapat merugikan perusahaan.Tujuan pengendalian internal ini
dapat tercapai jika unsur- unsur pengendalian internal perusahaan itu terpenuhi dengan baik, agar
pengendalian internal ini berjalan dengan efektif dan efisen.Diperlukan juga bagian tertentu
bertugas untuk mengawasi dan mengevaluasi efektivitas dan efisiensi dalam pengendalian
internal.Untuk menunjang keefektivan suatu pengendalian internal maka salah satu unsur yang

penting adalah adanya suatu bagian dalam perusahaan yang bertugas menilai kelayakan dan
keefektivan pengendalian internal yang ada dan menilai kualitas kegiatan yang telah dijalankan
perusahaan.
Oleh karena itu perlu adanya struktur pengendalian internal yang memadai agar hasil
yang dikerjakan dapat dipertanggung jawabkan dan digunakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Masalah ini sepenuhnya berada dalam tanggung jawab dan kendali manajemen
sehingga manajemen dituntut untuk hati-hati dalam menangani setiap masalah yang ada.

BAB II
TEORI

2.1

Definisi Pengendalian Internal
Pengendalian intern ialah suatu proses yang dipengaruhi oleh

dewan komisaris,

manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang dirancang untuk mendapat keyakinan
memadai tentang pencapaian tujuan dalam hal keandalan pelaporan keuangan, kesesuaian

dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku, serta efektifitas dan efisiensi operasi.
Sistem Pengendalian Intern Menurut Ahli :
Mulyadi menyebutkan bahwa “sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi,



metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi,
mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong
dipatuhinya kebijaksanaan manajemen.”
Romney and Steinbart (2003) pengertian pengendalian intern adalah “Internal Control is the



plan of organizations and the method of business use to safeguard assets, provide accurate
and reliable information, promote and improve operational efficiency, and encourage
adherence to prescribed managerial policies.”
2.2

Komponen Pengendalian Intern
Pengendalian internal yang baik harus memenuhi beberapa kriteria atau unsur- unsur.


Pengendalian internal terdiri dari lima komponen yang saling terkait. Komponen pengendalian
internal ini antara lain :
a.

Lingkungan Pengendalian (Control Environment)
Lingkungan pengedalian menciptakan suasana pengendalian dalam suatu organisasi
dan mempengaruhi kesadaran personal organisasi tentang pengendalian. Berbagai faktor
yang membentuk lingkungan pengendalian dalam suatu entitas antara lain:


Nilai integritas dan etika



Komitmen terhadap kompetensi



Dewan komisaris dan komite audit




Filosofi dan gaya operasi manajemen (Struktur organisasif)



Pembagian wewenang dan pembebanan tanggung jawab



b.

Kebijakan dan praktik sumber daya manusia.

Penaksiran resiko (risk Asessment)
semua organisasi memiliki risiko, dalam kondisi apapun yang namanya risiko pasti
ada dalam suatu aktivitas, baik aktivitas yang berkaitan dengan bisnis (profit dan non
profit) maupun non bisnis. Suatu risiko yang telah di identifikasi dapat di analisis dan
evaluasi


sehingga

dapat

di

perkirakan

intensitas

dan

tindakan

yang

dapat

meminimalkannya. Maka dalam penaksiran resiko perlu diperhatikan:


c.



Perubahan lingkungan operasional



Personel Sistem informasi baru atau perubahan sistem informasi



Pertumbuhan cepat



Tehnologi baru




Produk atau aktivitas baru



PSAK baru (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan)

Informasi dan Komunikasi (Information and communication)
Sistem akuntansi diciptakan untuk mengidentifikasi, merakit, menggolongkan,
menganalisis, mencatat, dan melaporkan transaksi suatu entitas, serta menyelenggarakan
pertanggung jawaban kekayaan dan utang entitas tersebut.

d.

Aktivitas Pengendalian (Control Activities)
Yaitu Kebijakan dan prosedur ini memberikan keyakinan bahwa tindakan yang
diperlukan telah dilaksanakan untuk mengurangi risiko dalam pencapaian tujuan. Aktivitas
pengendalian memiliki berbagai macam tujuan dan diterapkan dalam berbagai tingkat dan
fungsi organisasi.


e.

Pemantauan (Monitoring)
proses penilaian kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu. Pemantauan
dilaksanakan oleh personal yang semestinya melakukan pekerjaan tersebut, baik pada
tahap desain maupun pengoperasian pengendalian.

2.3

Peran dan tanggung Jawab

Berikut ini adalah Peranan dan Tanggung Jawab dalam Pengendalian Internal :



Manajemen

;

Manajemen

bertanggung

jawab

untuk

mengembangkan

dan

menyelenggarakan secara efektif pengendalian internal organisasinya,


Dewan direksi dan komite audit ; Dewan komisaris bertanggung jawab untuk menentukan
apakah manajemen memenuhi tanggung jawab mereka dalam mengembangkan dan
menyelenggarakan pengendalian internal.
Fungsi komite audit yang secara langsung berdampak terhadap auditor adalah:
-

Menunjuk auditor yang melaksanakan audit tahunan terhadap laporan keuangan
perusahaan.

-

Membicarakan lingkup audit dengan auditor.

-

Meminta auditor untuk melakukan komunikasi langsung mengenai masalah- masalah
besar yang ditemukan oleh auditor dalam auditnya.



Me-Review laporan keuangan dan laporan audit pada saat audit selesai dilakukan.

Auditor Internal ; memeriksa serta mengevaluasi kecukupan pengendalian intern suatu
entitas secara periodik dan membuat rekomendasi untuk perbaikan,



Personel entitas lainnya ; menyediakan informasi kepada / menggunakan informasi yang
ada dan mengkomunikasikan masalah - masalah yang tidak sesuai dengan pengendalian
dan menggunakan informasi yang dihasilkan oleh pengendalian internal harus ditetapkan
dan dikomunikasikan dengan baik.



Auditor Independen ; menemukan kekurangan dalam pengendalian yang akan
dikomunikasikan kepada manajemen, komite audit, dewan direksi bersamaan dengan
rekomedasi perbaikan,



Pihak eksternal lainnya ; Pihak yang bertanggung jawab atas pengendalian internal entitas
adalah badan pengatur, seperti Bank Indonesia dan Bapepam.



Lingkungan Pengendalian : menetapkan suasana dari suatu organisasi yang mempengaruhi
kesadaran akan pengendalian dari berbagai pihak yang merupakan pondasi dari semua
komponen pengendalian intern lainnya.

2.4

Tujuan Pengendalian Intern
Menurut AICPA (American Institute of Certified Public Accountants), Pengendalian Intern

itu meliputi struktur organisasi dan semua cara-cara serta alat-alat yang dikoordinasikan yang
digunakan di dalam perusahaan. Definisi ini menunjukkan bahwa suatu system pengendalian
intern yang baik itu akan berguna untuk :
1.

Menjaga keamanan harta milik suatu organisasi

2.

Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi.

3.

Memajukan efisiensi dalam operasi.

4.

Membantu menjaga agar tidak ada yang menyimpang dari kebijakan manajemen yang telah
ditetapkan lebih dahulu.

2.5

Karakteristik sistem pengendalian intern

Kehandalan sistem pengendalian intern harus dilandasi dengan karakteristik, yaitu :


Adanya pendelegasian wewenang kepada petugas tertentu untuk menyetujui transaksi dan
penetapan tugas, pengecekan kepada petugas yang lain untuk mengetahui bahwa transaksi
telah disetujui oleh petugas yang berwenang.



Adanya penyelenggaraan akuntansi sedemikian rupa sehingga mudah di cek.



Adanya pendelegasian secara fisik yang tepat, termasuk penjagaan berganda terhadap
aktiva yang dimiliki.



Adanya perifikasi secara periodik terhadap eksistensi aktiva yang dicatat.



Memiliki pegawai yang cakap, mempunyai kemampuan dan latihan yang cukup, sesuai
dengan tingkat pertanggungjawabannya.



Adanya pemisahan fungsi penyimpanan aktiva dari fungsi pencatatan, dan dari
pelaksanaan transaksi yang bersangkutan.

2.6

Dokumen Informasi Pengendalian Intern yang Berlaku
Ada tiga cara yang biasanya digunakan oleh auditor untuk mendokumentasikan informasi

mengenai pengendalian intern yang berlaku dalam perusahaan:


Kuesioner pengendalian intern
Kuesioner

merupakan

cara

yang

banyak

dipakai

oleh

auditor

dalam

mendokumentasikan informasi pengendalian intern kliennya.


Uraian tertulis
Ini biasanya berisi identitas karyawan yang melaksanakan suatu fungsi dan uraian
terinci cara pelaksanaan fungsinya.Penggunaan uraian tertulis hanya praktis diterpkan pada
audit atas laporan keuangan perusahhan yang kecil saja.



Bagan alir system
suatu sistem yang digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol tertentu. Simbolsimbol yang dapat digunakan oleh auditor untuk membuat deskripsi pengendalian intern
kliennya.

2.7

Pengujian Pengendalian
Untuk menguji kepatuhan terhadap pengendalian internal, auditor melakukan dua macam

pengujian : Pengujian adanya kepatuhan terhadap pengendalian internal dan Pengujian tingkat
kepatuhan terhadap pengendalian internal. Berikut ini akan dijelaskan masing-masing dari kedua
pengujian di atas :


Pengujian adanya kepatuhan terhadap pengendalian internal untuk menentukan apakah
informasi mengenai pengendalian yang dikumpulkan oleh auditor benar-benar ada,
auditor melakukan dua macam pengujian :
a. Pengujian transaksi dengan cara mengikuti pelaksanaan transaksi tertentu Dalam
membuktikan adanya kepatuhan pengendalian interrnal, auditor dapat memilih
transaksi tertentu, kemudian melakukan pengamatan adanya unsur - unsur
pengendalian internal dalam pelaksanaan transaksi tersebut, sejak transaksi tersebut
dimulai sampai dengan selesai.
b. Pengujian transaksi tertentu yang telah terjadi dan yang telah dicatat Dalam hal ini
auditor harus memilih transaksi tertentu kemudian mengikuti pelaksanaannya sejak
awal sampai selesai, melalui dokumen-dokumen yang dibuat dalam transaksi tersebut
dan pencatatannya dalam catatan akuntansi.



Pengujian tingkat kepatuhan, Dalam pengujian pengendalian terhadap pengendalian
internal,

auditor

tidak

hanya

berkepentingan

terhadap

eksistensi

unsur-unsur

pengendalian internal, namun auditor juga berkepentingan terhadap tingkat kepatuhan
klien terhadap pengendalian internal.

BAB III
PROFIL PERUSAHAAN
3.1

Sejarah Singkat Perusahaan
PT Bank Mega Tbk. Berawal dari sebuah usaha milik keluarga bernama Bank Karman

yang didirikan pada 15 April 1969 yang berkedudukan di Surabaya, selanjutnya pada tanggal 28
Januari 1992 berubag nama menjadi PT. Mega Bank dan melakukan relokasi kantor Pusat di
Jakarta. Seiring dengan berkembangnya PT. Mega Bank, pada tanggal 28 Maret 1996 diambil
alih oleh PARA GROUP. Untuk lebih menigkatkan citra PT. Mega Bank, pada bulan Juni 1997
melakukan perubahan logo dengan tujuan bahwa sebagai lembaga keuangan terpercaya
masyarakat, akan lebih mudah dikenal melalui logo perusahaan baru tersebut. Pada tanggal 21
Januari 2000 melakukan perubahan nama dari PT. Bank Mega menjadi PT. Bank Mega Tbk.
Untuk memperkuat struktur permodalan maka pada tanggal 1 Maret 2000, melakukan Initial
Public Offering dengan menawarkan pada saham public, dengan demikian sebagian saham PT.
bank Mega Tbk dimiliki oleh masyarakat. Sejak tanggal 17 April 2000 saham PT Bank Mega
Tbk secara resmi mulai diperdagangkan dibursa efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya
(BES). Mulai tahun 2000 mendapatkan izin dari Bank Indonesia sebagai Bank Devisa sehingga
memungkinkan PT. Bank Mega Tbk memperluas dan menjangkau bisnis yang lebih luas lagi.
PT. Bank Mega Tbk yang bersemboyan “Mega Tujuan Anda” tumbuh dengan pesat dan
terkendali serta menjadi Lembaga Keuangan yang mampu disejajarkan dengan bank – bank
terkemuka di Asia Pasifik dan telah mendapatkan berbagai penghargaan dan prestasi baik di
tingkat Nasional, Regional maupun Internasional.
Dalam upaya mewujudkan kinerja sesuai dengan nama yang disandangnya, PT. Bank Mega
Tbk berpegang pada azas Profesionalisme, Keterbukaan dan kehati-hatian dengan struktur
permodalan yang kuat serta produk dan fasilitas perbankan terkini hingga saat ini PT. Bank
Mega Tbk memiliki 102 Jaringan Kerja yang terdiri dari kantor cabang, kantor cabang pembantu
dan kantor kas yang tersebar hamper diseluruh kota besar di Indonesia dan satu buah Priority
Banking.
3.2

Visi dan Misi Perusahaan
Sebagai sebuah Bank Nasional yang cukup besar PT. Bank Mega Tbk mempunyai visi

“Menjadi Kebanggaan Bangsa” dan memiliki misi mewujudkan hubungan baik yang

berkesinambungan dengan nasabah melalui pelayanan jasa keuangan yang prima dan
kemampuan kinerja organisasi terbaik untuk meningkatkan nilai bagi pemegang saham. Dan
untuk mencapai visi dan misi diatas, PT. bank Mega mempunyai strategi-strategi sebagai
berikut:
a. Tumbuh dengan rasio financial yang optimal, risiko minimal dan patuh terhadap
ketentuan yang berlaku.
b. Menyelaraskan sumber daya manusia.
c. Memberikan kepuasan untuk nasabah dan masyarakat.
3.3

Struktur Organisasi
Perusahaan adalah organisasi formal yang terdiri dari orang-orang yang bekerja sama

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Agar kerja samadapat berlangsung dengan baik,
maka perlu disusun suatu organisasi, yaitu suatu system hubungan kerja yang ada dalam
organisasi. PT. Bank Mega Tbk memiliki struktur organisasi berbentuk organisasi satu arah,
dimana setiap bawahan menerima perintah dari satu atasan, yang berarti pimpinan tertinggi
memberikan instruksi kepada para kepala bagian kemudian diteruskan oleh kepala bagian
kepada masing-masing kepala seksi dan para pegawai untuk melaksanakan tugas-tugas sesuai
dengan disiplin bagiannya masing-masing.
Adapun pembagian tugas (Job Description) dari masing-masing bagian dalam struktur
organisasi diatas, adalah :
a. Direktur Utama
Tugas dan wewenang
 Memimpin perencanaan, pembinaan, pengawasan terhadap seluruh kegiatan yang
dilakukan dalam lingkungan perusahaan.
 Melaksanakan pengawasan dan penelitian terhadap prestasi kerja dari bagian yang
ada dibawah kepemimpinannya serta memelihara suasana kerja yang baik dalam
organisasi perusahaan.
 Melakukan pengelolaan perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan sesuai
dengan kebijakan yang telah ditentukan.
 Bertanggung jawab penuh atas seluruh aktivitas yang dilakukan perusahaan, dan
melaporkannya kepada Dewan Komisaris.
b. Direktur Retail Banking
Tugas dan wewenang
 Membawa perusahaan bank retail dan pimpinan card center.

 Mengawasi dan bertanggung jawab atas kualitas pelayanan.
 Bertanggung jawab atas promosi perusahaan.
 Menjaga jaringan perusahaan yang telah ada dengan pihak luar perusahaan.
 Bertanggung

jawab

penuh

atas

seluruh

aktifitas

departemennya

dan

melaporkannya kepada direktur utama
c. Direktur Corporate and Commercial Banking
Tugas dan wewenang :
 Membawahi pimpinan Corporate Banking dan bank komersial.
 Bertanggung jawab atas pengembangan produk dan bisnis perusahaan.
 Bertanggung jawab atas pelayanan manajemen kas dan deposito.
 Bertanggung jawab atas manajemen asset khusus.
 Bertanggung jawab penuh atas seluruh aktivitas departemennya dan melaporkan
kepada Direktur Utama.
d. Direktur Operasional dan Teknologi Informasi
Tugas dan wewenang
 Membawahi Departemen operasional dan teknologi informasi.
 Bertanggung jawab atas pengembangan teknologi informasi.
 Bertanggung jawab atas pelayanan teknologi informasi.
 Bertanggung jawab atas pelayanan operasional.
 Bertanggung jawab atas pengembangan operasional.
 Bertanggung

jawab

penuh

atas

seluruh

aktivitas

departemennya

dan

melaporkannya kepada Direktur Utama.
e. Direktur Treasury dan International Banking
Tugas dan wewenang
 Membawahi departemen Treasury dan International Banking
 Bertanggung Jawab atas pelayanan pasar modal.
 Bertanggung jawab atas seluruh aktivitas departemennya dan melaporkannya
kepada Direktur Utama.
f. Direktur Sumber Daya Manusia dan Compliance
Tugas dan wewenang
 Membawahi departemen sumber daya manusia.
 Membawahi departemen pengembangan dan pelatihan sumber daya manusia.
 Membawahi unit khusus KYC.

 Membawahi departemen Compliance and Good Corporate Governance.
 Bertanggung

jawab

penuh

atas

seluruh

aktivitas

departemennya

dan

melaporkannya kepada Direktur Utama.
3.4

Ketenagakerjaan dan Jaminan Sosial
Saat ini PT. bank Mega Tbk mempunyai karyawan yang berjumlah 3625 karyawan yang

tersebar di 102 kantor yang terdiri dari 2216 karyawan berjenis kelamin pria dan 1409 karyawan
berjenis kelamin wanita. Semua karyawan tersebut merupakan karyawan tetap dan tercantum
dalam struktur perusahaan, dan menandatangani ikatan kerja dengan kompensasi gaji tetap.
Kompensasi ini meliputi fasilitas kantor yang diberikan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
jabatan masing-masing, selain itu juga ada tunjangan hari raya (THR).
3.5

Jam Kerja dan Tata Tertib Kerja
Karyawan PT bank Mega Tbk bekerja selama lima hari dalam seminggu karena untuk

hari sabtu dan minggu aktivitas kerja ditiadakan atau libur disebabkan PT. Bank Mega Tbk
mengacu kepada aturan kerja yang dibuat oleh Departemen Keuangan. Jam kerja dari hari senin
sampai hari Kamis dimulai pukul 07.30 WIB s/d pukul 17.00 WIB dan diselingi oleh jam
istirahat selama 60menit, tepatnya pukul 12.00 s/d 13.00, sementara untuk hari Jumat jam kerja
dimulai pukul 08.00 s/d 16.00 dan diselingi waktu istirahat selama 90 menit, tepatnya pukul
11.30 s/d 13.00
Seluruh karyawan yang bernaung di dalam structural PY. Bank Mega Tbk, mendapatkan
hak cuti selama 12 Hari dalam setahun. Khusus bagi direktur Utama dan Dewan Direksi
mendapatkan cuti panjang selama tiga bulan dalam jangka waktu enam tahun. Sedangkan bagi
karyawan/pegawai wanita yang akan melahirkan (sedang hamil) berhak mendapatkan cuti hamil
selama 2 bulan 15 hari.
3.6

Fasilitas Kesejahteraan Karyawan
PT Bank Mega Tbk memberikan sarana dan fasilitas kepada seluruh karyawan dan

keluarga agar dapat bekerja dengan nyaman, baik sungguh-sungguh, harmonis dan bertanggung
jawab. Adapun fasilitas yang diberikan oleh perusahaan kepada para pegawainya berupa :
a. Penyediaan rumah dinas dan perabotnya bagi Direktur Utama dan Dewan Direksi.
b. Penyediaan tunjangan dana Kontrakan tempat tinggal bagi para Pemimpin Cabang.

c. Penyediaan mobil dinas priadi dan operasional bagi Direktur Utama, Dewan Direksi dan
Pimpinan Cabang.
d. Penyediaan beberapa mobil dinas operasional diperuntukan bagi seluruh kegiatan
pegawai yang berkaitan dengan kepentingan perusahaan.
e. Penyediaan fasilitas pengobatan berupa Ruang P3K dan penggantian biaya pengobatan
Rawat Inap.

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1

Lingkungan Pengendalian atas Penggajian
Lingkungan pengendalian membantu kerapihan dan kelancaran dalam perusahaan, dan

juga dapat mempengaruhi kesadaran pengendalian dari karyawannya. Dalam hal ini PT. Bank
Mega Tbk telah memiliki unsur – unsur yang terkandung di dalamnya dan telah melakukan
usaha-usaha pengendalian internal terhadap pembayaran gaji dan upah. Adapun data data yang
telah kami dapatkan yaitu :
4.1.1 Lingkungan Pengendalian


Nilai etik dan kejujuran
Etika dan kejujuran merupakan dasar dari pengendalian yang dilakukan oleh
manajemen dalam mengurangi dan meredam tindakan penyelewengan yang dilakukan
oleh oknum – oknum di dalam perusahaan. dalam hal ini perusahaan selalu menanamkan
semangat kerja kepada setiap karyawannya, komunikasi secara terbuka dan memberi
contoh tingkah laku yang baik.



Keinginan untuk maju
Bagi sebuah perushaan yang ingin berkembang searah dengan kemajuan
teknologi, sangat membutuhkan orang – orang yang selalu berkeinginan untuk
mengembangkan dirinya dan perusahaan tempat dia bekerja. Keinginan untuk maju
berkaitan dengan kecakapan seseorang untuk menambah keahlian dan pengetahuan yang
dimilikinya. Dalam hal ini PT. Bank Mega Tbk selalu berupaya untuk terus
mengembangkan kemampuan karyawannya dengan cara melakukan pelatihan dan
pendidikan dan selalu memperhatikan kesejahteraan karyawan.
Dengan usaha ini diharapkan karyawan akan lebih terdorong untuk maju dan
berkembang sehingga akan meningkatkan prestasi kerjanya.



Falsafah Manajemen dan Gaya Operasi
Menunjukan sikap manajemen akan pentingnya pengendalian, saat PT. Bank
Mega Tbk menerapkan unsur – unsur pengendalian internal, yang dilakukan pihak
manajemen dalam mengambil dan memantau risiko serta terdapatnya sikap manajemen
dalam merencanakan anggaran dan mencapai laba serta tujuan perusahaan



Struktur Organisasi
Struktur Organisasi PT Bank Mega Tbk memiliki pemisahan fungsi dan pembagian tugas
yang jelas, antara lain sebagai berikut :
 Fungsi pembuatan daftar gaji dan upah dan pembayarannya dilakukan oleh Bagian
Sumber Daya Manusia.
 Fungsi pemeriksaan perhitungan gaji dan upah dilakukan oleh Bagian Pemeriksaan.



Pelimpahan Wewenang dan Tanggung Jawab
Perusahaan telah melakukan pemisahan fungsi, wewenang dan tanggung jawab
yang jelas sesuai dengan tingkat jabatan yang terdapat di dalam struktur organisasi
perusahaan.



Kebijakan dan Prosedur Kepegawaian
Dalam

menerapkan

kebijakan

dan

prosedur

kepegawaian

perusahaan

memperhatikan kemampuan, kejujuran, kedisiplinan, ketaatan, kesejahteraan pegawai,
pelatihan calon pegawai baru, konsultasi antara pegawai dengan pimpinan, serta
memelihara hubungan kerja sama yang baik antara pegawai.
4.1.2

Perkiraan Risiko
Perusahaan selalu berusaha dalam menangani dan mengambil langkah – langkah yang

diperlukan dalam menghadapi dan menyelesaikan risiko yang timbul karena keadaan –
keadaan yang mungkin terjadi berikut ini :


Perubahan dalam lingkungan operasi perusahaan
Perubahan yang terjadi di perusahaan dalam kaitannya dengan prosedur penggajian dan
pengupahan biasanya mengenai perubahan kebijakan mengenai standar gaji dan upah
karyawan PT. Bank Mega Tbk telah menetapkan kebijakan dan prosedur penggajian dan
pengupahan yang seminimal mungkin mengurangi keluhan – keluhan atau ketidakpuasan
yang timbul karena seseorang pegawai yang selevel mengetahui upahnya tidak sama
dengan yang lain.



Laju Pertumbuhan yang Cepat

Pertumbuhan dunia usaha yang cepat umumnya diiringi dengan risiko yang tinggi
pula. Untuk mengimbangi dan mengendalikan risiko – risiko tersebut, PT. Bank Mega
Tbk telah mengambil langkah – langkah yang diperlukan, diantaranya :
 Menyempurnakan peraturan dan kebijakan yang sudah ada termasuk kebijakan dan
prosedur penggajian dan pengupahan karena dengan kebijakan dan prosedur
penggajian yang baik akan mendorong timbulnya motivasi para pegawai.
 Meningkatkan

keahlian

dan

profesionalisme

pegawai

dengan

melakukan

pendudukan dan pelatihan kerja.
 Menerapkan teknologi – teknologi baru yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
 PT. Bank Mega Tbk telah menggunakan teknologi computer dalam memproses
transaksi penggajian dan pengupahan. Walaupun demikian penggunaan computer
bisa saja menimbulkan resiko seperti kesalahan dalam pemrosesan, data yang sudah
ada dihapus oleh orang yang yang tidak berhak sehingga data tersebut hilang. Untuk
itu pengendalian yang dilakukan adalah pemeriksaan transaksi penggajian dan
pengupahan oleh system computer dan pengecekan kembali data yang diperlukan
atas seluruh pencatatan atas arsip yang ada secara manual.


System Informasi Baru
Perubahan dalam penerapan system informasi yang dilakukan secra mendadak
akan menimbulkan risiko di dalam kegiatan operasional perusahaan, oleh karena itu
penerapan system informasi baru haruslah diterapkan secara perlahan – lahan dengan
sosialisasi yang cukup dan perlu diberikan pelatihan – pelatihan kepada pegawai agar
resiko yang mungkin timbul dapat diminimalkan. PT. Bank Mega Tbk dalam penerapan
system informasi baru selalu mengsosialisasikan terlebih dahulu bahwa aka nada
penerapan system informasi baru dan memberikan pelatihan kepada pegawainya agar tidak
terjadi kesalahan – kesalahan dalam kegiatan operasional perusahaan seperti yang sudah
diperkirakan oleh bagian pengendalian internal.

4.1.3

Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang dibuat untuk

memberikan keyakinan bahwa petunjuk yang dibuat oleh manajemen dilaksanakan. Selain itu
juga aktivitas pengendalian membantu manajemen dalam mengambil tindakan yang
diperlukan untuk menghadapi risiko yang timbul dalam pencapaian tujuan perusahaan.


Pengendalian Pengolahan Informasi

Kegiatan pengendalian hubungannya dengan proses pengolahan informasi mencakup dua
bagian, yaitu :
 Pengendalian Umum
Pengendalian umum merupakan pengendalian terhadap operasi pusat data dan
pemeliharaan

system

software

dan

hardware,

akses

pengamanan

serta

pengembangan system aplikasi. Pada PT. Bank Mega Tbk telah terdapat pemisahan
tugas antara Programmer dan Operator, di perusahaan juga telah terdapat ruang
penyimpanan yang memadai untuk perangkat lunak dan file dan guna melindungi
dari kehilangan, system pemadam kebakaran yang cepat dan tepat dimana hanya
orang-orang tertentu yang berwenang yang dapat menggunakan alat tersebut dan
mempunyai akses langsung terhadap perangkat lunak dan file data.
 Pengendalian Aplikasi
Pada pengendalian aplikasi di PT bank Mega Tbk hanya bagian Administrasi
Keuangan, Sumber Daya Manusia dan bagian Pemeriksaan yang diizinkan
menggunakan terminal computer yang memproses gaji. Selain itu juga harus
menggunakan kata sandi (Password) setiap kali menggunakan perangkat lunak.
Pada PT Bank Mega Tbk semua data lengkap mengenai karyawan disimpan dalam
computer. Dengan demikian bagian pemeriksa dapat melakukan pengendalian
berikut :
-

Pengecekan keabsahan, dengan memeriksa apakah nomor induk pegawai
tercantum dalam daftar semua pegawai.

-

Pengujian kelengkapan dengan memeriksa apakah nomor pegawai, nama,
jumlah kerja tetap, jumlah kerja lembur pegawai.

-

Pengujian kecocokan, dengan memeriksa apakah karyawan bekerja pada bagian
yang sama seperti yang ditugaskan untuknya.



Pemisahan Fungsi yang Memadai
Pemisahan fungsi dimaksudkan untuk mempermudah pembagian tugas kepada
unit – unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan – kegiatan pokok
perusahaan. fungsi – fungsi yang dibentuk adalah :
 Penerimaan pegawai oleh bagian Sumber Daya Manusia
 Pencatatan Jurnal oleh bagian Administrasi Keuangan.
 Pemeriksaan laporan Keuangan yang terdiri atas Neraca, laba rugi, Arus kas oleh
bagian Pemeriksaan.



Pengendalian fisik atas Kekayaan dan Catatan
Cara yang terbaik dalam perlindungan kekayaan dan catatan serta dokumen
adalah dengan menyediakan perlindungan fisik. Upaya yang dilakukan oleh perusahaan
untuk melindungi harta dan kekayaan seperti berikut :
 Penggunaan lemari besi untuk penyimpanan uang dan dokumen.
 Penggunaan mesin register kas.

 Penggunaan Backup records
4.1.4 Informasi dan Komunikasi
Sistem Informasi yang mencakup system Komunikasi terdiri dari metode dan catatan
yang ditetapkan untuk mencatat, memproses, meringkas dan melaporkan seluruh transaksi
organisasi. System informasi akuntansi pada PT Bank Mega Tbk dapat digambarkan sebagai
berikut :
 Adanya pengidentifikasian dan pencatatan semua transaksi sah atas gaji dan upah
sebagai sumber informasi pimpinan dalam mengontrol gaji dan upah dimana terdapat
suatu jurnal pembayaran gaji.
 Adanya penggambaran yang tepat waktu dan cukup rinci untuk memungkinkan
penggolongan semestinya untuk pelaporan keuangan, dimana terdapat buku
pedoman system akuntansi dan buku pedoman rekening.
 Adanya pengukuran transaksi yang memungkinkan pencatatan nilai keuangan yang
layak, yaitu seluruh nilai transaksi telah sesuai dengan nilai moneter yang layak
dalam laporan keuangan.
 Adanya penentuan periode terjadinya transaksi yang memungkinkan pencatatan
periode akuntansi yang semestinya, yaitu karena biaya gaji bersufat periodic, dicatat
dalam periode dimana biaya tersebut menjadi beban.
 Adanya penyajian transaksi dengan semestinya dan mengungkapkannya dalam
laporan keuangan, seluruh kegiatan transaksi diungkapkan dan dicatat dalam laporan
keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.
4.1.5 Pengawasan (Monitoring)
Proses monitoring adalah suatu proses menilai kualitas pelaksanaan pengendalian
internal yang dilakukan perusahaan. pada PT bank Mega Tbk proses monitoring biasanya
dilakukan oleh tingkat kepala bagian dengan jalan memonitor aktivitas-aktivitas yang terjadi di

dalam bagiannya masing-masing dan melakukan penilaian terpisah serta mengadakan
perbaikan-perbaikan yang diperlukan.
Upaya yang dilakukan perusahaan mengenai pelaksanaan monitoring dalam
kaitannya dengan pengendalian internal gaji dan upah dengan mengamati secara langsung
apakah prosedur kepegawaian yang ada di perusahaan sudah dijalankan dengan benar dan
menilai prosedur penggajian dan pengupahan telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan.
Selain dari terpenuhinya komponen-komponen pengendalian internal yang
dilaksanakan perusahaan dan untuk mengetahui sampai sejauh mana pelaksanaan
pengendalian internal. Maka hasilnya diperusahaan akan dapat dilihat dari tercapainya
tujuan pengendalian internal gaji dan upah yang terperinci, yaitu :
- Setiap pembayaran gaji dan upah yang dicatat adalah untuk pekerjaan yang dilakukan
oleh karyawan yang non fiktif.
- Setiap transaksi pembayaran gaji dan upah telah diotorisasi dengan tepat.
- Setiap transaksi pembayaran gaji dan upah yang terjadi selalu dicatat oleh bagian
administrasi dan keuangan.
- Setiap transaksi pembayaran gaji dan upah adalah untuk keseluruhan jumlah waktu kerja
dan dengan tariff pembayaran yang tepat, setiap potongan telah dihitung dengan tepat,
hal ini dilakukan oleh bagian sumber daya manusia.
- Setiap pembayaran gaji dan upah selalu dicatat pada waktu yang tepat.
- Setiap transaksi pembayaran gaji dan upah telah dimasukkan dengan tepat ke dalam
catatan pendapatan karyawan.
4.2

Pembahasan Efektivitas Pelaksanaan Pengendalian Internal atas Penggajian
Pengendalian internal atas penggajian dapat dikatakan efektif, bila memadainya

komponen pengendalian internal dan tercapainya tujuan pengendalian internal atas penggajian,
pada PT. Bank Mega Tbk, pengendalian internal atas penggajian telah memenuhi dua syarat
diatas, hal ini dapat dibuktikan sebagai berikut :
4.2.1 Komponen Pengendalian Internal Meliputi :
a. Lingkungan pengendalian yang memadai , meliput :


Adanya kode etik yang harus ditaati oleh seorang karyawan.



Adalnya ketentuan yang mengatur penerimaan, penempatan, pelatihan karyawan
baru untuk menjaga kompetensi karyawan perusahaan.



Adanya badan pengawasan yang secara tidak langsung melakukan pengawasan
terhadap jalannya kegiatan atau operasi perusahaan.



Adanya struktur organisasi yang jelas.



Terdapatnya metode pelimpahan wewenang dan pertanggung jawaban yang jelas.



Adanya kebijakan dan prosedur kepegawaian, diantaranya : kebijakan
penerimaan pegawai, kebijakan pwnwmpatan pegawai, kebijakan pelatihan
pegawai, kebijakan penilaian pegawai dan kebijakan pemberian gaji pegawai.

b. Penetapan resiko yang mungkin terjadi dan akanmempengaruhi aktivitas dan
penyiapan laoran penggajian yang dapat disebabkan oleh perubahan dalam
lingkungan kerja, adanya karyawan baru, adanya system informasi, dan teknologi
baru dan adanya perusahaan dalam struktur organisasi. Kemungkinan timbulnya
resiko-resiko tersebut telah diantisipasi oleh perusahaan dengan matang dengan
melakukan berbagai tindalakn dan aktivitas yang buruk terhadap perusahaan di masa
yang akan dating.
c. Kegiatan pengendalian yang memadai, meliputi :


Adanya peninjauan ulang atas hasil kerja yang sesungguhnya ( review
kinerja)



Informasi penggajian yang diolah dengan tepat.



Melakukan pengendalian fisik terhadap asset perusahaan.



Adanya pemisahaan tugas yang jelas sehingga tidak ada bagian yang
merangkap bagian lainnya.

d. Informasi dan komunikasi yang memadai, meliputi :


Informasi yang diperoleh dapat diandalkan sebagai dasar pengambilan
keputusan pengendalian internal penggajian.



Setiap karyawan yang memahami aktivitasnnya masing-masing.

e. Pemantauan yang dilakukan oleh auditor internal dengan cara mengawasi secara
berkesinambungan agar jika terjadi penyelewengan penggajian dapat segera diketahui
dan dikendalikan dengan segera.
Dari uraian diatas dapat terlihat bahwa komponen – komponen pengendalian internal
yang ditetapkan perusahaan telah memadai.
4.2.2 Tujuan pengendalian Internal atas Penggajian
a.

Keandalan pelaporan keuangan

keandalan laporan keuangan di PT. Bank Mega Tbk dapat dilihat dari adanya
catatan – catatan dan laporan keuangan yang memadai dan disajikan untuk
mengambil suatu keputusahn yang tepat dalam perusahaan PT Bank Mega Tbk telah
menetapkan pengendalian internal gaji yang memadai untuk menguji kebenaran dari
data akuntansi perusahaan yang menghasilkan laporan penggajian yang handal,
seperti dalam hal :


Ketelitian menghitung gaji, tunjangan, potongan serta tarif lembur dilakukan
dengan computer. Perhitungan ini dilakukan oleh bagian personalia, bagian ini
melakukan perhitungan gaji dan membuat daftar gaji. Kemudian diperiksa dan
dikoreksi dulu, apabila telah sesuai baru dirangkap tiga. Pihak SPI melakukan
pemeriksaan apabila terdapat kesalahan perhitungan dan menilai apakah
perhitungan tersebut esuai dengan perusahaan yang dibuat. Dengan adanya
ketelitian dalam melakukan perhitungan gaji, tunjangan, potongan dan tariff
kerja lembur dapat menunjang keandalan pelaporan pembayaran gaji.



Ketepatan waktu, pembayaran gaji pada PT. bank Mega Tbk telah sesuai dengan
jadwal yang ditetapkan, tepatnya pada tanggal 1 atau 2, apabila hari pembayaran
jatuh pada hari libur, pembayaran dilakukan sesudahnya antara tanggal 1 sampai
dengan tanggal 4.



Dokumen dan catatan yang memadai sangatlah berpengaruh dalam pengelolaan
gaji. Dokumen – dokumen tersebut diberikan nomor setiap akan melakukan
transaksi. Oleh sebab itu memudahkan dalam pencairan dokumen sebelumnya.

b.

Keefektifan dan Keefisienan Aktivitas Perusahaan
peningkatan efisiensi pada PT Bank Mega Tbk sangatlah diperlukan.
Perusahaan ini telah menerapkan prosedur pegawai dan penggajian dengan memadai
mulai dari prosedur penerimaan pegawai agar memiliki pegawai yang cakap dan
cekatan, penggolongan pegawai, pencatatan waktu kerja, pencatatan dan pembayaran
gaji, serta pelaporan penggajian. Proses tersebut dilakukan dengan menggunakan
computer.

BAB V
Kesimpulan
1.1

Kesimpulan
Bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan terhadap hasil pembahasan masalah yang ada,

dan diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat. Bank merupakan industri yang
harus diatur dan diawasi secara sangat ketat Krisis sektor perbankan, merupakan bukti tentang
pentingnya pengendalian internal terhadap perbankan. Lingkungan pengendalian pada
perbankan membantu kerapihan dan kelancaran dalam perusahaan, dan juga dapat
mempengaruhi kesadaran pengendalian dari karyawannya. Dalam hal ini PT. Bank Mega Tbk
telah memiliki unsur – unsur yang terkandung di dalamnya dan telah melakukan usaha-usaha
pengendalian internal terhadap pembayaran gaji dan upah.
Seperti yang disebutkan dibawah ini :


Nilai etik dan kejujuran



Keinginan untuk maju



Falsafah Manajemen dan Gaya Operasi



Struktur Organisasi



Pelimpahan Wewenang dan Tanggung Jawab



Kebijakan dan Prosedur Kepegawaian
Ada pula Perkiraan Risiko Perusahaan selalu berusaha dalam menangani dan

mengambil langkah – langkah yang diperlukan dalam menghadapi dan menyelesaikan risiko
yang timbul karena keadaan – keadaan yang mungkin terjadi berikut ini :


Perubahan dalam lingkungan operasi perusahaan



Laju Pertumbuhan yang Cepat



System Informasi Baru
Aktivitas Pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang dibuat untuk

memberikan keyakinan bahwa petunjuk yang dibuat oleh manajemen dilaksanakan. Selain itu
juga aktivitas pengendalian membantu manajemen dalam mengambil tindakan yang diperlukan
untuk menghadapi risiko yang timbul dalam pencapaian tujuan perusahaan, seperti :


Pengendalian Pengolahan Informasi



Pemisahan Fungsi yang Memadai



Pengendalian fisik atas Kekayaan dan Catatan



Informasi dan Komunikasi



Pengawasan (Monitoring)
Dalam Bank Mega Pembahasan Efektivitas Pelaksanaan Pengendalian Internal

atas Penggajian dikatakan efektif, bila memadainya komponen pengendalian internal dan
tercapainya tujuan pengendalian internal atas penggajian, pada PT. Bank Mega Tbk,
pengendalian internal atas penggajian telah memenuhi dua syarat diatas, hal ini dapat dibuktikan
sebagai berikut :
1.

Komponen Pengendalian Internal Meliputi :
Lingkungan pengendalian,Adanya kode etik yang harus ditaati oleh seorang

karyawan.Adalnya ketentuan yang mengatur penerimaan, penempatan, pelatihan karyawan baru
untuk menjaga kompetensi karyawan perusahaan.Adanya badan pengawasan yang secara tidak
langsung melakukan pengawasan terhadap jalannya kegiatan atau operasi perusahaan.Adanya
struktur organisasi yang jelas.Terdapatnya metode pelimpahan wewenang dan pertanggung
jawaban yang jelas.Adanya kebijakan dan prosedur kepegawaian, diantaranya : kebijakan
penerimaan pegawai, kebijakan pwnwmpatan pegawai, kebijakan pelatihan pegawai, kebijakan
penilaian pegawai dan kebijakan pemberian gaji pegawai.
Penetapan resiko yang mungkin terjadi dan akanmempengaruhi aktivitas dan penyiapan
laoran penggajian yang dapat disebabkan oleh perubahan dalam lingkungan kerja, adanya
karyawan baru, adanya system informasi, dan teknologi baru dan adanya perusahaan dalam
struktur organisasi. Kemungkinan timbulnya resiko-resiko tersebut telah diantisipasi oleh
perusahaan dengan matang dengan melakukan berbagai tindalakn dan aktivitas yang buruk
terhadap perusahaan di masa yang akan datang.
Kegiatan pengendalian yang memadai, meliputi :
Adanya peninjauan ulang atas hasil kerja yang sesungguhnya ( review kinerja), Informasi
penggajian yang diolah dengan tepat,Melakukan pengendalian fisik terhadap asset
perusahaan,Adanya pemisahaan tugas yang jelas sehingga tidak ada bagian yang merangkap
bagian lainnya, Informasi dan komunikasi yang memadai.
Pemantauan yang dilakukan oleh auditor internal dengan cara mengawasi secara
berkesinambungan agar jika terjadi penyelewengan penggajian dapat segera diketahui dan
dikendalikan dengan segera.

Jika dilihat dari Tujuan pengendalian Internal atas Penggajian PT. Bank Mega
yaitu, Keandalan pelaporan keuangan di PT. Bank Mega Tbk dapat dilihat dari adanya catatan –
catatan dan laporan keuangan yang memadai dan disajikan untuk mengambil suatu keputusahn
yang tepat dalam perusahaan PT Bank Mega Tbk.


Ketelitian menghitung gaji, tunjangan, potongan serta tariff lembur dilakukan dengan
computer. Perhitungan ini dilakukan oleh bagian personalia. Dengan adanya ketelitian
dalam melakukan perhitungan gaji, tunjangan, potongan dan tariff kerja lembur dapat
menunjang keandalan pelaporan pembayaran gaji.



Ketepatan waktu, pembayaran gaji pada PT. bank Mega Tbk telah sesuai dengan jadwal
yang ditetapkan



Dokumen dan catatan yang memadai sangatlah berpengaruh dalam pengelolaan gaji.
Dokumen – dokumen tersebut diberikan nomor setiap akan melakukan transaksi. Oleh
sebab itu memudahkan dalam pencairan dokumen sebelumnya.

Dan tujuan yang kedua yaitu Keefektifan dan Keefisienan Aktivitas Perusahaan di PT. Bank
Mega Tbk dapat prosedur pegawai dan penggajian dengan memadai mulai dari prosedur
penerimaan pegawai agar memiliki pegawai yang cakap dan cekatan, penggolongan pegawai,
pencatatan waktu kerja, pencatatan dan pembayaran gaji, serta pelaporan penggajian. Proses
tersebut dilakukan dengan menggunakan computer.

DAFTAR PUSTAKA



Bank Indonesia. 1995. Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank



Pengertian Sistem Pengendalian Intern | Ilmu Akuntansi
http://ilmuakuntansi.web.id/pengertian-sistem-pengendalian-intern/



http://id.wikipedia.org/wiki/Pengendalian_intern



Marshall B.Romney dan Paul Jhon Steinbart, Accounting Information System, Salemba
Empat, Jakarta, 2006



https://www.bankmega.com/tentang_kami.php



https://www.academia.edu/7252562/RESUME_SISTEM_PENGENDALIAN_INTERNAL



http://keuanganlsm.com/definisi-pengendalian-internal-versi-coso/



http://spi-blu.uinjkt.ac.id/?p=282

Dokumen yang terkait

SISTEM OTOMATISASI SONAR (LV MAX SONAR EZ1) DAN DIODA LASER PADA KAPAL SELAM

15 214 17

PERANCANGAN SISTEM PENGEREMAN HIDROLIS PADA MOBIL URBAN DIESEL TUGAS AKHIR BIDANG KONTRUKSI

8 121 19

ANALISIS SISTEM TEBANG ANGKUT DAN RENDEMEN PADA PEMANENAN TEBU DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (Persero) PABRIK GULA DJOMBANG BARU

36 327 27

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

SIMULASI SISTEM KENDALI KECEPATAN MOBIL SECARA OTOMATIS

1 82 1

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL TERNAK ITIK PETELUR DENGAN SISTEM INTENSIF DAN TRADISIONAL DI KABUPATEN PRINGSEWU

10 119 159

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

6 77 70

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK WIYATA KARYA NATAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

10 119 78

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59