Penelitian Tindakan Kelas (3). docx

PENDEKATAN JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS) UNTUK MENINGKATKAN
KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM KELAS VII
SMP KRANGKENG
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Individu
Mata Kuliah: Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Dosen Pengampu: Mega

Disusun Oleh:
Wahyudiyanto
14111620102
IPA BIOLOGI C / VI

KEMENTERIAN AGAMA ISLAM REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2014

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya sekolah merupakan wahana proses belajar mengajar yang paling
pokok dan sebagai proses tingkah laku ditimbulkannya melalui latihan atau pengalaman.
Dalam proses belajar ini seseorang berinteraksi langsung dengan objek belajar dengan
menggunakan alat inderanya. Karena itu pentingnya pendidikan, maka bagian terbesar
upaya riset dan experimen serta pendidikan diarahkan pada tercapainya pemahaman yang
lebih luas dan mendalam mengenai proses perubahan. Mengajar adalah menyampaikan
pengetahuan pada anak didik, ini berarti tujuan belajar siswa itu hanya sekedar ingin
mendapatkan pengetahuan sebagai konsekuensi pengertian semacam ini dapat membuat
suatu kecenderungan anak menjadi pasif karena hanya menerima informasi oleh gurunya.
Jadi gurulah yang memegang kunci dalam proses belajar mengajar dikelas, (Sadiman,
1996).
Sistem penyelenggaraan pendidikan secara garis besar hanya meliputi dua hal,
yaitu berkaitan dengan sistem pengelolaan administrasi pemenuhan pendidikan dan
substansi kurikulum pendidikan. Dua hal inilah yang menjadi persoalan utama dalam
membangun dunia pendidikan saat ini. Dua hal tersebut yaitu Pertama, membangun
sistem pengelolaan administrasi dan penegakan dalam pemenuhan hak pendidikan. Hal
ini berkaitan dengan tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan pendidikan bagi
masyarakat. Pendidikan merupakan hak bagi masyarakat, dengan arti bahwa masyarakat
berhak untuk menanyakan dan menuntut hak yang seharusnya diperoleh dalam dunia
pendidikan. Sedangkan kewajiban negara untuk memenuhinya adalah usaha negara

dalam mewujudkan dan melaksanakan kewajiban terhadap pemenuhan kebutuhan pokok
masyarakat yang salah satunya adalah kebutuhan pendidikan.

Kedua, substansi

kurikulum pendidikan. Substansi kurikulum pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk
membentuk

kepribadian

yang

benar

bagi

anak

didik


dan

membangun

keahlian/ketrampilan yang dapat digunakan dalam menjalani kehidupannya kelak, (aqib
zainal, 2001)
Proses pendidikan itu melibatkan indentifikasi permasalahan yang terjadi di
masyarakat. Konteks pendidikan negara agraris misalnya, kurikulum pendidikannya juga
harus melibatkan realitas permasalahan pertanian di dalamnya. Menurut (Freire, 2012)
mengatakan bahwasannya para murid diharuskan memahami bahwa kegiatan mengetahui
adalah suatu proses yang tidak pernah berakhir. Sedangkan bagi para guru, mereka harus
memposisikan diri juga sebagai murid yang tidak pernah berhenti untuk belajar. Dalam
tahap ini, Freire percaya bahwa pendidikan yang dialogis dengan rakyat yang tertindas
dapat menuntun pada dunia yang lebih manusiawi. Dari pernyataan tersebut terdapat
perbedaan antara kondisi pendidikan yang ideal dengan kondisi pendidikan yang terjadi
SMP Krangkeng. Saat ini pelaksanaan pembelajaran Biologi di SMP Krangkeng masih
didominasi oleh suatu kondisi kelas yang masih terfokus pada guru sebagai sumber utama
dari pengetahuan. Ceramah masih menjadi pilihan utama guru dalam mengajar,
sedangkan proses sains belum biasa dikembangkan dalam proses pembelajaran. Aktivitas
siswa dalam kegiatan belajar mengajar masih kurang, siswa hanya menerima

pengetahuan yang berasal dari guru saja. Siswa masih minimal sekali melakukan kegiatan
yang melibatkan keterampilan dan kemampuan berpikir, ketika pelaksanaan pelajaran
guru masuk kelas memberikan materi secara ceramah yang kadang kala menggunakan
bantuan media powerpoint. Proses pembelajaran yang monoton ini menyebabkan siswa
menjadi pasif, tidak termotivasi dan minat terhadap pelajaran biologi rendah.
Masalah yang terjadi dikelas sangat beragam jenisnya mulai dari siswa sering
telat baik jam pertama pelajaran berlangsung maupun jam akhir pelajaran. Selain itu pada
saat KBM berlangsung kebanyakan siswa pasif, akan tetapi masih ada siswa yang masih
aktif. Siswa masih belum sepenuhnya menghargai dan megnghormati gurunya, selain itu
terkadang siswapun masih tidak patuh pada perintah gurunya.
Dari beberapa masalah yang dialami oleh siswa tersebut harapan yang sangat
diinginkan yaitu, guru dapat menumbuhkan rasa semangat dari siswa untuk belajar dan
rasa ingin tau yang tinggi. Selain itu diharapkan siswa dapat mempunyai tatakrama,
sopan santun yang tinggi dan aktif pada saat pembelajaran berlangsung. Alasan memilih
judul yang dibuat karena judul ini diharapkan mampu merubah siswa yang pasif menjadi

aktif, mampu menciptakan kebersamaan dan keperdulian terhadap sesama, serta mampu
menanamkan tatakrama terhadap siswa.
Penggunaan metode JAS yang akan dilakukan tersebut bertujuan agar siswa lebih
aktif dan antusias dalam melakukan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran JAS adalah

salah satu inovasi pendekatan pembelajaran biologi dan maupun bagi kajian ilmu lain
yang bercirikan memanfaatkan lingkungan sekitar dan simulasinya sebagai sumber
belajar melalui kerja ilmiah, serta diikuti pelaksanaan belajar yang berpusat pada peserta
didik. Belajar adalah kegiatan aktif peserta didik dalam membangun pemahaman atau
makna. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran JAS memberi keleluasaan
kepada peserta didik untuk membangun gagasan yang muncul dan berkembang setelah
pembelajaran berakhir. Di sisi lain dengan pendekatan pembelajaran JAS tampak secara
eksplisit bahwa tanggung jawab belajar berada pada peserta didik dan guru mempunyai
tanggung jawab menciptakan situasi yang mendorong prakarsa, motivasi dan tanggung
jawab siswa untuk belajar sepanjang hayat, (Mulyani, 2008).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah cara meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran ekosistem ?
2. Apakah terdapat peningkatan pada hasil belajar siswa pada materi ekosistem ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk meningkatkan keaktifan siswa pada materi ekosistem
2. Untuk mengetahui peningjatan hasil belajar siswa pada materi ekosistem
D. Manfaat Penelitian
1. Dapat meningkatkan keaktifan siswa pada materi ekosistem
2. Dapat mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada materi ekosistem


Daftar Pustaka
A.M. Sadiman, 1996. Interksi dan motivasi belajar mengajar. Bandung : Raja Gravindo
Persada

Aqib zainal. 2001. Penelitian tindakan kelas. Surabaya : Yiama Widya
http://www.balairungpress.com/2012/08/pendidikan-ideal-menurut-paulo-friere/
Ridlo.S, 2005 Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) Dipresentasikan pada Seminar dan
Lokakarya Pengembangna Kurikulum dan Desain Inovasi Pembelajaran.
Semarang : Jurusan Biologi FMIPA UNNES
Mulyani, Sri.E.S.Prof.Dr. M.Pd, dkk. 2008. Jelajah Alam Sekitar (JAS) Pendekatan
Pembelajaran Biologi. Semarang : Jurusan Biologi FMIPA UNNES
Dimyati dan Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Depdiknas. (2006). Panduan pengembangan pembelajaran IPA terpadu, Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTS). Jakarta: Pusat Kurikulum,
Balitbang Depdiknas.

Dokumen yang terkait

Anal isi s L e ve l Pe r tanyaan p ad a S oal Ce r ita d alam B u k u T e k s M at e m at ik a Pe n u n jang S MK Pr ogr a m Keahl ian T e k n ologi , Kese h at an , d an Pe r tani an Kelas X T e r b itan E r lan gga B e r d asarkan T ak s on om i S OL O

2 99 16

PERBEDAAN ANATOMI JARINGAN EPIDERMIS DAN STOMATA BERBAGAI DAUN GENUS ALLAMANDA (Dikembangkan menjadi Handout Siswa Biologi Kelas XI SMA)

5 148 23

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Upaya guru PAI dalam mengembangkan kreativitas siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam Kelas VIII SMP Nusantara Plus Ciputat

48 349 84

Tinjauan atas pembuatan laporan anggaran Bulan Agustus 2003 pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Bandung

0 76 64

Antiremed Kelas 12 Matematika (4)

4 115 8

Mari Belajar Seni Rupa Kelas 7 Tri Edy Margono dan Abdul Aziz 2010

17 329 204

LKS Matematika Kelas XI

76 461 72

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA PADA MATERI POKOK PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Waway Karya Lampung Timur Tahun Pela

7 98 60