Budaya Positif yang Terwujud dari Sebuah (1)

Budaya Positif yang Terwujud dari
Sebuah Sistim Pendidikan
di Pondok Pesantren Modern
~ IBD/ IAD/ ISD ~

Dosen Pembimbing:

Imam Subchi, M.A.

Salma Hafizh
11140240000032
PRODI TARJAMAH
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS NEGERI ISLAM
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2014
Dalam Karya tulis ini, Penulis menjelaskan bagaimana lingkungan dan
kehidupan yang berjalan disalah satu pondok pesantren modern yakni
Pondok Pesantren Modern Al Umanaa, Sukabumi. Pada kesempatan ini,
penulis akan mengangkat hal-hal yang tidak biasa ditemukan di pondok
pesantren lainnya.


KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat serta karunia-Nya
sehinga penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah Tulis yang berjudul “Budaya Positif
yang Terwujud dari Sebuah Sistim Pendidikan di Pondok Pesantren Modern” dengan baik.
Pada kesempatan ini, Penulis berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan hasil
yang baik. Seiring itu pula, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada beberapa
pihak, yang telah terlibat dalam proses pembuatan karya tulis ini,
1. Bapak Imam Subchi, M.A., selaku dosen pembimbing mata kuliah IBD/IAD/ISD di
Semester 1, Prodi Tarjamah, Fakultas Adab dan Humaniora.
2. Seluruh mahasiswa/i Prodi Tarjamah kelas 1-B dan keluarga besar Pondok
Pesantren Modern Al Umanaa Sukabumi yang sangat berperan dalam
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
Karya tulis ilmiah ini merupakan hasil pengumpulan informasi dan data dari hasil
kegiatan wawancara kepada beberapa civitas Pondok Pesantren Modern Al Umanaa
mengenai budaya positif yang terwujud dari sebuah sistim pendidikan Pondok Pesantren
Modern Al Umanaa. Selain membahas mengenai budaya posistif yang terwujud dari sistim
pendidikan di Al Umanaa, karya tulis ini juga membahas hal-hal yang tidak biasa
ditemukan di Pondok Pesantren lainnya.
Penulis meminta maaf atas hasil pembuatan karya tulis ini yang mungkin belum

sempurna dan masih banyak kesalahan yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu, kritik dan
saran sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan karya tulis ini lebih lanjut .
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu penulis dalam penyelesaian karya tulis ini . Semoga karya tulis ini bermanfaat
bagi pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri. Amin.

Tangerang, 09 Januari 2015

2

Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL
………………………………………………………………………..
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………....
DAFTAR ISI
………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN ………………………………………………………………………..
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………….

1.2 Perumusan Masalah
…………………………………………………..…………..
1.3 Maksud dan Tujuan
…………………………………...………………………….
1.4 Hipotesa …………………………………………………………………………….
BAB II
LANDASAN TEORI
……………………………………………………………….
2.1 Difinisi Budaya …………..……………………..……………………………..…..
2.2 Difinisi Sistim Pendidikan
…….………………………………………………..
2.3 Difinisi Pondok Pesantren
………………………...…………………….………
2.4 Difinisi Pondok Pesantren Modern
…………………………………………….
2.5 Sistim Pendidikan di Pondok Pesantren Modern Al Umanaa ……………………..
BAB III
METODE PENELITIAN ………………………………………………………………..
3.1 Metode Penelitian ………………………………………………………………….
3.2 Setting Penelitian ……………….………………………………………………….

3.3 Teknik Pengumpulan Data ………………………………………………………...
3.4 Teknik Pengolahan Data …………………………………………………………..
BAB IV
PEMBAHASAN MASALAH ……………………………………………………………
4.1 Analisa Data
…………………………………….…………………………...
4.2 Analisa Masalah
…………………………………………………………......
4.3 Dukumen hasil wawancara
…………………………………………………….
BAB V
PENUTUP ……………………………………………………………………………….
5.1 Kesimpulan
…………………………………………………………………….
5.2 Saran
…………………………………….………………………………
DAFTAR PUSTAKA …………………….………………………………………………

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan
sosial. Karena melalui sebuah pendidikan, sesorang akan menentukan hidupnya
kedepan. Jadi, dari proses pendidikan seseorang dapat menghasilkan para generasi

3

1
2
3
4
4
4
5
5
6
6
6
8
8

11
13
13
13
14
15
16
16
24
26
27
27
27
28

penerus yang mempunyai karakter yang kokoh untuk menerima tongkat estafet
kepemimpinan bangsa.
Sayangnya, banyak pihak menilai bahwa karakter yang demikian ini justru
mulai sulit ditemukan pada siswa-siswi sekolah. Banyak di antara mereka yang terlibat
tawuran, perokok, narkoba, dan hal-hal lain yang merusak moral mereka sebagai

seorang pelajar. Keadaaan demikian meendorong kesadaran para pendidik untuk
mengembangkan pendidikan yang berkarakter.
Salah satu lembaga pendidikan yang bisa dibilang telah sukses membentuk
pendidikan yang berkarakter di Indonesia adalah pesantren. Menurut penulis,
pesantren adalah salah satu lembaga pendidikan yang unik dengan ciri-ciri khas yang
sangat kuat dan lekat. Peran yang diambil adalah upaya-upaya untuk mencerdaskan
bangsa. Pesantren bukanlah alat yang digunakan untuk mengejar kepentingan
kekuasaan, uang, maupun mencari keuntungan duniawi, tetapi ditanamkan kepada
mereka bahwa belajar adalah semata-mata kewajiban dan bentuk pengabdian kepada
Allah. Oleh karena itu, sebagai salah satu lembaga pendidikan, pesantren juga
mempunyai tanggungjawab yang tidak kecil dalam membentuk karakter para santri.
Ada banyak pesantren di Indonesia, baik tradisional maupun modern yang telah
memberikan kontribusi bagi proses pencerdasan bangsa. Salah satunya adalah Pondok
Pesantren Modern Al Umanaa, Sukabumi. Pondok pesantren ini adalah pondok
pesantren yang mengembangkan nilai-nilai islam dan kebiasaan-kebiasaan yang sudah
menjadi budaya positif untuk para santrinya.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis dapat merumuskan permasalahan
sebagai berikut :
1) Bagaimana Sistim yang sedang berjalan di Pondok Pesantren Modern Al Umanaa?

2) Budaya positif apa yang dimiliki Pondok Pesantren Modern Al Umanaa?
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari pembuatan karya tulis ilmiah ini adalah untuk
menyelesaikan tugas UAS IBD/IAD/ISD. Maksud dan tujuan Penulis pula menjadikan
Pondok Pesantren Modern Al Umanaa sebagai topik dari karya ilmiah ini adalah
karena sistim pendidikan Pondok Pesantren Modern Al Umanaa yang berbeda dengan
pondok pesantren lainnya. Maka dari itu, dalam karya tulis ilmiah ini Penulis akan
menjelaskan bagaimana sistim pendidikan di Pondok Pesantren Modern Al Umanaa

4

yang mana dengan sisitim pendidikan yang berjalan sekarang ini mewujudkan suatu
budaya positif bagi para santri-santrinya yang belajar di Ponpes (Pondok Pesantren)
tersebut.
1.4 Hipotesa
Dari topik yang sudah penulis paparkan diatas, penulis menetapkan hipotesa
sementara bahwa budaya positif yang ada di Pondok Pesantren Modern Al Umanaa adalah
akibat sistim pendidikannya yang berjalan dari sejak awal mula berdiri.

BAB II

LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk
dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat,

5

bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga
budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang
cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha
berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan
perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh, bersifat kompleks, abstrak, dan
luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur
sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya
dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan
nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk
memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.

Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren
untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan
perilaku orang lain.
2.2 Definisi Sistem Pendidikan
Pengertian Sistem Menurut para ahli. Asal kata Sistem berasal dari bahasa
Latin sistema dan bahasa Yunani sustema. Pengertian sistem adalah suatu kesatuan
yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan
aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Atau dapat juga
dikatakan bahwa. Pengertian Sistem adalah sekumpulan unsur /elemen yang saling
berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk
mencapai suatu tujuan. Jadi, secara umum Pengertian Sistem adalah perangkat unsur
yang teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Pengertian lain dari
Sistem adalah susunan dari pandangan, teori, asas dan sebagainya. Sebenarnya, ada
banyak pengertian sistem yang telah dikemukakan oleh para ahli, beberapa
diantaranya akan kami sajikan melalui materi ini.
Berikut ini beberapa Pengertian Sistem Menurut para Ahli:
 Pengertian Sistem Menurut Davis, G.B: Sistem secara fisik adalah kumpulan
dari elemen-elemen yang beroperasi bersama-sama untuk menyelesaikan suatu
sasaran.


6

 Pengertian Sistem Menurut Harijono Djojodihardjo: Suatu sistem adalah
sekumpulan objek yang mencakup hubungan fungsional antara tiap-tiap objek dan
hubungan antara ciri tiap objek, dan yang secara keseluruhan merupakan suatu
kesatuan secara fungsional.
 Pengertian Sistem Menurut Lani Sidharta: Sistem adalah himpunan dari bagianbagian yang saling berhubungan yang secara bersama mencapai tujuan-tujuan yang
sama.
 Pengertian Sistem Menurut Murdick, R.G: Suatu sistem adalah seperangkat
elemen yang membentuk kumpulan atau procedure-prosedure/bagan-bagan
pengolahan yang mencari suatu tujuan bagian atau tujuan bersama dengan
mengoperasikan data dan/atau barang pada waktu rujukan tertentu untuk
menghasilkan informasi dan/atau energi dan/atau barang.
 Pengertian Sistem Menurut Jerry Futz Gerald: Sistem adalah suatu jaringan
kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama
untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang
tertentu.
 Pengertian Sistem Menurut Indrajit: mengemukakan bahwa sistem mengandung
arti kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang dimiliki unsur keterkaitan
antara satu dengan lainnya.
 Pengertian Sistem Menurut Jogianto: mengemukakan bahwa sistem adalah
kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang
nyata adalah suatu objek nyata, seperti tempat, benda, dan orang-orang yang betulbetul ada dan terjadi.
Jadi, bisa di simpulkan bahwa sistem pendidikan adalah suatu strategi atau cara
yang akan di pakai untuk melakukan proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan
agar para pelajar tersebut dapat secara aktif mengembangkan potensi di dalam dirinya
yang

diperlukan

untuk

dirinya

sendiri

dan

masyarakat.

2.3 Definisi Pondok Pesantren
Istilah pesantren berasal dari kata pe-santri-an, di mana kata "santri" berarti
murid dalam Bahasa Jawa. Istilah pondok berasal dari Bahasa Arab funduuq (‫)ف ندوق‬

7

yang berarti penginapan. Khusus di Aceh, pesantren disebut juga dengan nama dayah.
Biasanya pesantren dipimpin oleh seorang Kyai. Untuk mengatur kehidupan pondok
pesantren, kyai menunjuk seorang santri senior untuk mengatur adik-adik kelasnya.
Tujuan santri dipisahkan dari orang tua dan keluarga mereka adalah agar mereka
belajar hidup mandiri dan sekaligus dapat meningkatkan ilmu dinniyah mereka sebagai
hamba Allah.
Pendapat lainnya, pesantren berasal dari kata santri yang dapat diartikan tempat
santri. Kata santri berasal dari kata Cantrik (bahasa Sansakerta, atau mungkin Jawa)
yang berarti orang yang selalu mengikuti guru, yang kemudian dikembangkan oleh
Perguruan Taman Siswa dalam sistem asrama yang disebut Pawiyatan. Istilah santri
juga dalam ada dalam bahasa Tamil, yang berarti guru mengaji, sedang C. C Berg
berpendapat bahwa istilah tersebut berasal dari istilah shastri, yang dalam bahasa India
berarti orang yang tahu buku-buku suci agama Hindu atau seorang sarjana ahli kitab
suci agama Hindu. Terkadang juga dianggap sebagai gabungan kata saint (manusia
baik) dengan suku kata tra (suka menolong), sehingga kata pesantren dapat berarti
tempat pendidikan manusia baik-baik.
2.4 Definisi Pondok Pesantren Modern
Seiring perkembangan zaman, serta tuntutan masyarakat atas kebutuhan
pendidikan Umum, kini banyak pesantren yang menyediakan menu pendidikan umum
dalam pesantren. kemudian muncul istilah pesantren Salaf dan pesantren Modern,
pesantren Salaf adalah pesantren yang murni mengajarkan Pendidikan Agama
sedangkan Pesantren Modern menggunakan sistem pengajaran pendidikan umum atau
Kurikulum.
Pondok pesantre Modern adalah pondok pesantren yang tidak hanya belajar
ilmu-ilm agama tetapi mengajarkan pendidikan umum pula. Di mana persentase
ajarannya lebih banyak ilmu-ilmu pendidikan agama Islam daripada ilmu umum
(matematika, fisika, dan lainnya). Ini sering disebut dengan istilah pondok pesantren
modern, dan umumnya tetap menekankan nilai-nilai dari kesederhanaan, keikhlasan,
kemandirian, dan pengendalian diri. Pada pesantren dengan materi ajar campuran
antara pendidikan ilmu formal dan ilmu agama Islam, para santri belajar seperti di
sekolah umum atau madrasah. Pesantren campuran untuk tingkat SMP kadang-kadang
juga dikenal dengan nama Madrasah Tsanawiyah, sedangkan untuk tingkat SMA
dengan nama Madrasah Aliyah. Namun, perbedaan pesantren dan madrasah terletak
pada sistemnya. Pesantren memasukkan santrinya ke dalam asrama, sementara dalam

8

madrasah tidak. Ada juga jenis pesantren semimodern yang masih mempertahankan
kesalafannya dan memasukkan kurikulum modern di pesantren tersebut.
Ciri Khas Pesantren Modern
Beberapa unsur yang menjadi ciri khas pondok pesantren modern adalah sebagai
berikut:
1. Penekanan pada percakapan menggunakan bahasa Arab
2. Memakai buku-buku literatur bahasa Arab kontemporer (bukan klasik/kitab kuning)
3. Memiliki sekolah formal dibawah kurikulum Diknas dan/atau Kemenag dari SD/MI
MTS/SMP MA/SMA maupun sekolah tinggi.
4. Tidak lagi memakai sistem pengajian tradisional seperti sorogan, wetonan, dan
bandongan.
Kriteria-kriteria di atas belum tentu terpenuhi semua pada sebuah pesantren yang
mengklaim modern. Ciri-ciri tersebut hanyalah sebagian dari cirri khas sebuah
pondok pesantren modern.
2.5 Sistim Pendidikan di Pondok Pesantren Modern Al Umanaa
Yayasan Al Umanaa adalah yayasan yang bergerak dalam bidang sosial,
keagamaan, dan kemanusiaan. Yayasan ini beralamat di Jl. Pelabuhan II KM 10
Pasirmalang Rt 001 Rw 14 Desa Kebonmanggu Kecamatan Gunungguruh Kabupaten
Sukabumi Jawa Barat. Yayasan Al Umanaa diprakarsai oleh beberapa orang yang
mempunyai kesamaan cita-cita, yaitu ingin mencerdaskan, mensejahterakan, dan
mendidik generasi penerus agar kelak mampu mengemban amanah Allah SWT sebagai
khalifah-Nya di muka bumi. Yayasan ini berpedoman kepada Diin al-Islam yang
bersumber kepada Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya, bukan organisasi kekuatan
sosial politik, dan bukan pula bagian dari salah satu organisasi kekuatan politik
manapun juga. Yayasan Al Umanaa merupakan organisasi non profit.
Dalam bidang sosial, Yayasan Al Umanaa memprogramkan: 1) Dalam jangka
pendek mendirikan lembaga pendidikan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), SD,
SMP, SMA, dan sederajat. 2) Dalam jangka panjang mendirikan Perguruan Tinggi. 3)
Mendirikan dan menyelenggarakan kursus-kursus keterampilan sebagai upaya untuk
memberdayakan generasi muda. 4) Memberikan beasiswa pendidikan kepada peserta
didik yang berprestasi dan tidak mampu secara ekonomi. 5) Dalam jangka panjang

9

mendirikan Poliklinik (Rumah Sehat) untuk memenuhi hajat masyarakat, terutama
kaum dhuafa.
Dalam bidang kemanusiaan, Yayasan Al Umanaa memberikan perhatian dan
kepedulian untuk merespon masalah-masalah yang dihadapi masyarakat “bawah” atau
“marginal” (terpinggirkan) melalui kegiatan dan fasilitas yang tersedia sebagai
pengejawantahan tanggung jawab, dengan motto “dari oleh dan untuk ummat”
dengan jiwa “ta-awun” (tolong menolong) dan “tawazun” (gotong royong). Yayasan
Al Umanaa dapat bertindak selaku fasilitator dan mediator untuk menjembatani
sekaligus mempersempit jurang masyarakat “the haves” dengan masyarakat “the
haves not”.
Dalam bidang keagamaan memprogramkan: 1) Mendirikan masjid sebagai
pusat kegiatan ummat yang juga berfungsi untuk mengelola infaq, zakat, shodaqoh,
dan lain sebagainya. 2) Mendirikan pesantren yang bertujuan untuk menanamkan
pemahaman ilmu dan penghayatan serta pengamalan ajaran Islam (tafaqquh fi al-din)
sebagai upaya menciptakan lingkungan pergaulan masyarakat yang beriman, berilmu,
terdidik, bertaqwa, berakhlaq karimah, damai dan sejahtera.
VISI dan MISI yang dimiliki oleh Yayasan Al Umanaa :
VISI
Menjadi lembaga (Yayasan) yang mandiri, unggul dalam akhlak dan prestasi
serta mampu menciptakan kader pemimpin masa depan dan intelektual muslim yang
berquran.
MISI
 Menyelenggarakan pendidikan boarding (pesantren) untuk menghasilkan lulusan
yang berakidah kokoh kuat, mandiri dan bermanfaat bagi kemaslahatan ummat.
 Menyelenggarakan pendidikan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), SD (sekolah
Dasar), SMP (Sekolah Menengah Pertama), SMA (sekolah menegah Atas) dan
Perguruan Tinggi sebagai upaya menghasilkan lulusan yang cerdas, sehat dan
berakhlak mulia.
 Mendirikan poliklinik untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam

bidang kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkan.

10

 Mendirikan kursus-kursus keterampilan untuk menghasilkan lulusan yang terampil,
berwawasan luas dan berakhlak mulia.
 Ikut serta dan peduli terhadap keseimbangan ekosistem dan lingkungan hidup yang
asri.
TUJUAN
 Turut serta menunjang pembangunan Indonesia bidang pendidikan sumber daya
manusia yang tangguh dan berkualitas.
 Menghasilkan sumber daya manusia calon pemimpin masa depan yang berakidah
Islamiyah, bertakwa kepada Allah SWT, berakhlak al-karimah, sehat, cerdas,
amanah, berwawasan luas, terampil, kreatif, berjiwa besar dan bercita-cita tinggi,
serta bertanggungjawab terhadap agama, bangsa dan negaranya.
 Pendidikan adalah sebuah kebutuhan, bukan hanya bagi individu melainkan juga
kebutuhan bangsa akan tersedianya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
Oleh karenanya pendidikan merupakan investasi utama suatu bangsa untuk
melahirkan SDM atau generasi yang handal dan berkualitas. Generasi yang handal
dapat diwujudkan jika terjadi proses pendidikan yang baik dalam lingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat.
 Sebagai bentuk kontribusi Yayasan Al Umanaa untuk mewujudkan generasi masa
depan yang berkualitas, Yayasan Al Umanaa mendirikan pendidikan dengan sistem
Boarding (Ma’had/Pesantren). Sistem boarding diselenggarakan untuk memberikan
lingkungan yang kondusif bagi perkembangan peserta didik. Dalam upaya
membangun peserta didik menjadi manusia seutuhnya dan berada pada fitrahnya,
Al Umanaa menyelenggarakan pendidikan yang mengintegrasikan pendidikan
keimanan, akhlak, ilmu pengetahuan, sains dan teknologi, serta keterampilan hidup.
Tamatan atau output pendidikan Al Umanaa diharapkan memiliki akidah (iman)
yang kokoh kuat, berakhlak al-karimah, berilmu dan visioner, terampil dan mampu
memanfaatkan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi), mandiri, memiliki
kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan, serta unggul, sehingga dapat bersaing
dengan bangsa-bangsa lain dalam hidup di era globalisasi.
Keunggulan Pelayanan Pendidikan Al Umanaa

11



Memadukan tiga ranah pendidikan (kognitif, afektif dan psikomotorik) agar peserta
didik menjadi manusia seutuhnya (cerdas, terampil, berakhlak, bertakwa, sehat, dan
mandiri)



Mendekatkan

peserta

didik

kepada

Allah

sebagai

Pencipta

dengan

menyelenggarakan program tadarus, tahfizh Al Quran, shalat berjama’ah, dan
bimbingan ibadah lainnya


Mendekatkan peserta didik pada alam, dengan menyelenggarakan program
pertanian, peternakan, perikanan, serta program pendidikan yang terintegrasi
dengan alam dan ramah lingkungan



Memberikan bimbingan hidup sehat kepada peserta didik dengan membiasakan
pola hidup, pola makan, pola olah raga, dan pola istirahat yang baik



Membantu peserta didik menemukan minat, bakat, dan potensinya, serta
membimbing dan mengarahkannya agar menjadi pribadi-pribadi unggul dan
memiliki kepercayaan diri yang tinggi



Memberikan berbagai keterampilan hidup, sebagai bekal peserta didik untuk
mencapai kemandirian dalam hidup



Mengenalkan peserta didik pada keteladanan Rasulullah SAW, antara lain dengan
menerapkan prinsip uswatun hasanah dalam setiap aktivitas, berlandaskan
Kitabullah (Al Quran) dan Sunnah Rasul-Nya

12

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah, Penulis menggunakan beberapa metode
pengambilan data untuk mengakuratkan karya ilmiah tulis ini. Metode yang dilakukan
yaitu,
Wawancara

: Saya melakukan tanya jawab terhadap santri dan santriwati
Pondok Pesantren Modern Al Umanaa, Bagian Tata Usaha
Pondok Peantren Modern Al Umanaa, Alumni Pondok Pesantren
Modern Al Umanaa dan Guru tetap yang mengajar di Pondok
Pesantren Al Umanaa.

3.2 Setting Penelitian
 . Pengertian Wawancara
Wawancara atau interview adalah suatu cara mengumpulkan data dengan
mengajukan pertanyaan langsung kepada seorang informan atau narasumber.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan biasanya disiapkan terlebih dahulu yang
diarahkan pada perolehan informasi yang diinginkan. Pada pelaksanaannya,
pewawancara dapat mengembangkan pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun
sebelumnya. Jika ada informasi yang menarik dan perlu diketahui lebih lanjut,
pewawancara dapat mengajukan pertanyaan baru di luar konsep pertanyaan yang
telah disediakan.
Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan dari wawancara :


Kelebihan Wawancara:
1. Hasil wawancara secara kualitas dapat dipertanggung jawabkan

13

2. Mempunyai nilai yang tinggi
3. Semua kesalahpahaman dapat dihindari
4. Pertanyaan yang telah disiapkan dapat dijawab oleh narasumber dengan
penjelasan penjelasan tambahan
5. Setiap pertanyaan dapat dikembangkan lebih lanjut
6. Informasi yang diperoleh langsung dari sumber pertama
 Kelemahan Wawancara:
1. Data atau informasi yang dikumpulkan sangat terbatas
2. Memakan waktu dan biaya yang besar jika, dilakukan dalam suatu wilayah yang
luas


Langkah Langkah Berwawancara
Beberapa tahap dalam wawancara, yakni sebagai berikut.
 Tahap Pendahuluan atau Pembukaan
Tahap ini merupakan tahap awal untuk memberi kesan yang menyenangkan dan
untuk menciptakan suasana yang nyaman sehingga kegiatan wawancara berjalan
dengan baik.
 Tahap Kegiatan Tanya Jawab
Tahap ini merupakan tahap selanjutnya setelah suasana untuk wawancara telah
memungkinkan.
 Tahap Penutup
Tahap ini merupakan tahap penyimpulan terhadap masalah yang menjadi pokok
perbincangan.
Kita dapat mendengarkan dan memahami informasi yang diberikan oleh
narasumber pada tahap tanya jawab. Berdasarkan tanya jawab tersebut, kita pun
dapat menyimpulkan hasilnya. Adapun bentuk pertanyaan yang dapat
disampaikan, di antaranya:

14

 Pertanyaan terbuka, yakni pertanyaan yang menghendaki jawaban yang luas dan
bebas.
 Pertanyaan langsung, yakni pertanyaan yang menghendaki jawaban singkat, dan
kadang-kadang dapat dijawab dengan “ya” atau “tidak”.
 Pertanyaan tertutup, yakni pertanyaan yang membatasi ruang gerak narasumber,
bahkan kemungkinan jawabannya telah tersedia.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Arikunto ( 2006 : 232 ), “ pengumpulan data adalah mengamati
variabel yang akan diteliti dengan metode interview, tes observasi, kuesioner,
dan sebagainya “
Pengumpulan data dalam pembuatan karya tulis ini dilakukan dengan
bebrapa teknik, yaitu tinjauan pustaka, penyebaran angket, dan wawancara .
Tinjauan pustaka dilakukan guna menetapkan teori yang mendasari
permasalahan yang dibahas dalam karya tulis ini .
Penyebaran angket dilakukan dengan tujuan menyampaikan pertanyaan
tertulis untuk diajukan kepada subyek untuk mendapatkan jawaban secara
tertulis juga. Namun pada karya tulis ilmiah ini, penulis belum berkesempatan
untuk mengadakan angket sebagai penguat tujuan dari karya tulis ini.
Wawancara dilakukan untuk menganalisa respon atau tanggapan mengenai
permasalahan yang dirumuskan oleh penulis.
Dari ketiga teknik tersebut, penulis dapat menentukan upaya-upaya yang
dapat dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut .
3.4 Teknik Pengolahan Data
Semua keterangan hasil wawancara dijadikan landasan untuk melakukan
refleksi . dalam hal ini, peneliti akan membandingkan keterangan hasil wawancara
yang telah dilakukan untuk menentukan sampai tidaknya pada hal yang ingin
dicapai .

15

Analisis data dilakukan dengan mengumpulkan semua hasil catatan pada
saat pelaksanaan wawancara. Semua keterangan mengenai pengetahuan responden
mengenai permasalahan yang diangkat dalam karya tulis ini, akan dianalisis.

BAB IV
PEMBAHASAN MASALAH
4.1 Analisa Data
Penulis telah melakukan wawancara dengan beberapa pihak yang berkaitan
langsung (civitas Boarding) dengan sisitim pendidikan yang berlangsung di Pondok
Pesantren Modern Al Umanaa. Penulis melakukan wawancara ini selama 2 hari yaitu
pada tanggal 1 dan tanggal 2 Januari 2015 di Pondok Pesantren Modern Al Umanaa.
Adapun beberapa pertanyaan yang penulis tanyakan kepada para narasumber dan
jawaban para narasumber itu sendiri yaitu,
1. Ustadz Burhanuddin sebagai guru (ustadz) di Pondok Pesantren Modern Al
Umanaa
a. Pertanyaan: Kapan Pondok Pesantren Modern ini didirikan?
Jawaban :
“Pondok Pesantren Modern Al Umanaa ini mulai beroprasi pada tanggal 9
Juli 2009 namun resmi didirikan pada tanggal 11 Agustus 2009 . Berawal dari
berdirinya sebuah Pondok Pesantren Rintisan Al Umanaa di Cibinong, Bogor.
Kemudian tahun ini berpindah ke Gunungguruh(Cikaret), Sukabumi.”
b. Pertanyaan: Apa yang membuat Pondok Pesantren ini berpindah dari Cibinong
ke Sukabumi?
Jawaban :

16

“Mengapa Pondok Pesantren Al Umanaa ini berpindah dari Cibinong ke
Sukabumi karena lahan yang ada di Cibinong itu sangat tidak memungkinkan
untuk keberlangsungan pendidikan. Berawal dari 7 orang santri yang
bersekolah disini, lama-kelamaan orangtua banyak yang berdatangan ingin
menyekolahkan anaknya di Al Umanaa. Dengan banyaknya santri yang ingin
masuk di Al Umanaa, ini tidak sebanding dengan lahan yang ada saat itu.
Sedangkan tidak mungkin pihak pondok pesantren menolak santri-santri yang
ingin mendapatkan pendidikan di Al Umanaa. Jadi dengan kasus ini, Pengurus
pondok pesantren ini merasa punya tanggungjawab besar untuk tetap
menerima mereka dan satu-satunya cara adalah segera berpindah ke lahan
yang lebih luas lagi untuk menjalankan pendidikan yang selama ini
berlangsung di Al Umanaa.”
c. Pertanyaan: Siapa yang menjadi pemimpin/Pembina di Pondok Pesantren
Modern Al Umanaa ini?
Jawaban:
“Pembina/Pimpinan Pondok Pesantren Modern Al Umanaa adalah
Ustadz Mindjali A.S.”
d. Pertanyaan: Apa makna dari Al Umanaa?
Jawaban:
“Al Umanaa berasal dari kata al-Amin yang mana jamaknya adalah
Umanaa. Arti dari al Umanaa sendiri adalah orang-orang yang amanah. Jadi,
Al Umanaa ini merupakan tempat berkumpulnya, bernaugnya dan
bertempatnya orang-orang yang amanah.”
e. Pertanyaan: Mengapa Pondok Pesantren ini dinamakan Pondok pesantren
Modern?
Jawaban:
“Pondok Pesantren ini dinamakan Pondok Pesantren Modern karena yang
dipelajari dipondok pesantren ini selain mendapatkan bimbingan aqidah,
mereka juga belajar dengan alam seperti bertani dan berternak. Tidak hanya
itu, mereka juga dibekali 3 bahasa asing yakni bahasa Arab, bahasa Inggris,
dan bahasa Jepang. Mereka juga dibiasakan berkomunikasi menggunakan

17

bahasa Arab dan bahasa Inggris setiap pekannya, entah sesame teman
maupun dengan ustadz dan ustadzahnya,”
f. Pertanyaan: Bagaimana sistim pendidikan di Al Umanaa yang sekarang
berjalan ini?
Jawaban:
“Sistim yang sedang berjalan di Al Umanaa sekarang ini adalah
pendidikan yang berbasis akhlaq. Mengingat bahwa ada salah satu riwayat
hadits yang berbunyi:

‫خل لقق‬
‫ت ل قأ أتلقمملم لم ل‬
‫كاقرلم ال خأ ل خ‬
‫إقن مللما أبقعثخ أ‬
Bahwa sesungguhnya aku hadir(datang) untuk menyempurnakan Akhlaq
Karimah.
Jadi, dasar mengapa basis pendidikan di Al Umanaa ini adalah akhlaq karena
melihat bahwa Indonesia sekarang akhlaq (adab) mereka sudah kacau. Sangat
rendah sekali pemahaman mereka tentang akhlaq. Terbukti dengan semakin
tingginya pendidikan seseorang, mereka justru semakin rendah akhlaqnya.
Kenapa saya bilang seperti itu, karena fakta selama ini yang melakukan tindak
korupsi adalah dari kalangan orang-oranng berpendidikan S1, S2, S3 bahkan
professor sekaligus. Maka dari itu, sisitim pendidikan kami lebih
mementingkan akhlaq yang baik daripada nilai rapot yang tinggi namun tidak
berakhlaq.”
g. Pertanyaan: Budaya Positif apa yang membedakan Ponpes Al Umanaa dengan
ponpes lainnya?
Jawaban:
“Banyak sekali hal-hal positif yang menjadi budaya/kultur di Pondok
Pesantren ini yang setahu saya tidak ditemukan di Pondok Pesantren lainnya.
Salah satunya adalah bertenak, bertani dan mengembangkan 7 keterampilan
dasar yang ditanamkan pada diri santri. Tujuh keterampilan dasar yang kami
bekali kepada santri adalah:
1. Membuat anggaran

18

2. Membayar tagihan
3. Menyusun daftar menu
4. Keterampilan Berbelanja
5. Keterampilan memasak
6. Mencuci pakaian
7. Merawat kendaraan

2. Faruq Aziz sebagai alumni Pondok Pesantren Modern Al Umanaa yang
masih ikut andil dalam berjalanannya sistim penddikan di Al Umanaa.
a. Pertanyaan: Kapan Pondok Pesantren Modern ini didirikan?
Jawaban :
“Pondok Pesantren Modern Al Umanaa ini mulai resmi didirikan pada
tanggal 11 Agustus 2009 namun sudah mulai beroprasi pada tanngal 9 Juli
2009.”
b. Pertanyaan: Siapa yang menjadi pemimpin/Pembina di Pondok Pesantren
Modern Al Umanaa ini?
Jawaban:
“Pembina/Pimpinan Pondok Pesantren Modern Al Umanaa adalah
Ustadz Mindjali A.S.”
c. Pertanyaan: Apa makna dari Al Umanaa?
Jawaban:
“Al Umanaa sendiri adalah jamak dari al-Amin yang berarti orangorang yang dapat dipercaya. Jadi, Al Umanaa ini merupakan tempat
berkumpulnya orang-orang yang dapat dipercaya. Dengan ini, diharapkan
santri-santrinya mampu menjadi orang-orang yang dapat dipercaya oleh
masyarakat dari semua kalangan untuk mengemban amanah untuk memajukan
dan membuat bangga bangsa dan negara.”

19

d. Pertanyaan: Apa yang membedakan Ponpes Al Umanaa dengan pesantren
lainnya?
Jawaban:
“Yang membedakan Pondok Pesantren Al Umanaa dengan pondok
pesantren lainnya adalah Ponpes Al Umanaa sendiri menekankan kepada
ahklaq dan kemandirian. Karena melihat fakta social yang terjadi sekarang
ini, maka Al Umanaa lebih menekankan aspek tersebut. Pondok Pesantren ini
juga didukung oleh tenaga pendidik yang sesuai dengan keahliannya masingmasing. Kebanyakan dari mereka adalah lulusan Perguruan tinggi papan atas
di Indonesia seperti ITB, IPB, UI, UNPAD, UNSUD, UIN, dll.”
e. Pertanyaan: Bagaimana sistim pendidikan di Al Umanaa yang sekarang
berjalan ini?
Jawaban:
“Sistim yang sedang berjalan di Al Umanaa sekarang ini ada dua sistim
yakni sisitim pendidikan formal dan informal.Untuk sistim pendidikan informal
yaitu SD dan SMA, sedangkan sistim pendidikan formalnya adalah SMP.
Untuk SD Al Umanaa, mereka belajar disekolah formal sekitar Pondok
Pesantren. Ini dilakukan agar pihak pondok mudah dalam mengawasi mereka
yang bersekolah diluar. Santri yang SD sendiri mendapatkan pendidikan
pondok pesantren dan pelajaran untuk menunjang belajar mereka disekolah
formalnya. Sedangkan untuk santri SMA saat ini, mereka adalah yang
mengambil pendidikan homeschooling, jadi tidak bersekolah formal diluar.
Jadi, mereka mendapatkan pendidikan langsung full di Al Umanaa baik
pendidikan pesantren maupun pembelajaran yang akan di ujikan nanti.
Pendidikan formal saat ini baru SMP dan baru beroprasi pada tahun ajaran
ini 2014/2015.”
f. Pertanyaan: Budaya positif apa yang anda rasakan setelah menjadi alumni
Pondok Pesantren Al Umanaa ini?
Jawaban:
“Banyak sekali hal-hal positif yang saya dapatkan selama saya menjadi
santri di Pondok Pesantren Al Umanaa ini dan Alhamdulillah sekarang

20

mrnjadi menjadi budaya saya yang sangat bermanfaat bagi kehidupan saya
setelah lulus dari SMA kemarin. Beberapa budaya positif adalah kebiasaan
saya untuk tahfidz Quran, makan tepat waktu, tidak menggunakan celana
jeans, mengisi waktu luang dengan membaca buku-buku bermanfaat,
membawa buku note kecil kemanapun saya berada dan bangun pagi jam 4.
Kurang lebih itu hal-hal positif yang manfaatnya sangat saya rasakan setelah
melanjutkan ke perguruan tinggi. Tutorial sebaya juga salah satu budaya yang
diberlakukan di Pondok Pesantren ini. Dan ini merupakan kebiasaan yang
sangat positif menurut saya.”

3. Ustadzah Afra Zahirah Achmad selaku bagian Tata Usaha Pondok
Pesantren Modern Al Umanaa
a. Pertanyaan: Kapan Pondok Pesantren Modern ini didirikan?
Jawaban :
“Pondok Pesantren Modern Al Umanaa ini mulai resmi didirikan pada
tanggal 11 Agustus 2009 namun sudah mulai beroprasi pada tanngal 9 Juli
2009. Sedangkan pindah di Sukabumi pada tahun ajaran 2014/2015 tepat
pada bulan Juli kemarin.”
b. Pertanyaan: Siapa yang menjadi pemimpin/Pembina di Pondok Pesantren
Modern Al Umanaa ini?
Jawaban:
“Pembina/Pimpinan Pondok Pesantren Modern Al Umanaa adalah
Ustadz Mindjali A.S.”
c. Pertanyaan: Apa makna dari Al Umanaa?
Jawaban:
“Al Umanaa merupakan jamak dari mufrad Al Amin yang artinya orangorang yang dapat dipercaya.”
d. Pertanyaan: Apa yang membedakan Ponpes Al Umanaa dengan pesantren
lainnya?

21

Jawaban:
“Yang membedakan Pondok Pesantren Al Umanaa dengan pondok
pesantren lainnya menurut saya sebagai bagian tata usaha adalah Ponpes Al
Umanaa sendiri menekankan kepada ahklaq, mandiri, dan pola hidup sehat.
Mengapa pola hidup sehat? Karena santri di Al Umanaa ini diwajibkan
memakan sayur setiap makan. Tidak hanya itu, minyak yang masih ada sisa
bila telah selesai masak tidak boleh digunakan lagi. Jadi tidak ada satupun
masakan yang boleh menggunakan minyak bekas. Santri juga dilarang untuk
mengkonsumsi mie instan. Santri sendiri apabila membawa maupun dapat
kiriman makanan/snack-snack dari orangtuanya itu harus diperiksa dibagian
tata usaha. Ini dilakukan untuk memilah-milah makanan, apabila ada
makanan yang berbau micin dan MSG, maka kebijakan dari pihak Pondok
adalah menyita makanan yang dilarang itu, tentunya dari pihak Tata Usaha.
Jadi, insa Allah santri di Al Umanaa ini selalu memakan makanan yang
menyehatkan. Sesuai dengan Q.S 2: 247

‫لزالدأه لبخصط لةة قفي ال خقعل خمق لو ال خقجخسمق‬
Yang intinya santri Al Umanaa itu tidak hanya uggul dalam ilmu saja, akan
tetapi jasmaninya juga. Karena bagi kami, seseorang itu percuma bila hanya
ilmi yang diunnggulkan tetapi jasmaninya lemah.
Selain itu, mereka juga tidak diperkenankan membawa alat elektronik bentuk
apapun. Mereka boleh berkomunikasi setiap hari Jumat dan itu pula terpusat
pada nomor Pondok Pesantren Moder Al Umanaa.”
e. Pertanyaan: Menurut anda, budaya positif apa yang hanya ada dipondok
pesantren ini?
Jawaban:
“Budaya positif yang ada di Pondok Pesantren ini seperti yang sudah saya
jelaskan sebelumnya. Kebiasaan pola hidup sehat. Mengapa saya bisa katakan
seperti itu, karena saya melihat kebanyakan pondok pesantren hanya
membiasakan santrinya unutk menghafal kitab-kitab, sedangkan kebersihan
dan kesehatan mereka tidak diperhatikan sama sekali. Mereka tidak menyedari
bahwa itu juga perlu diperhatikan. Seperti memakan makanan instan, makan
bersama dalam satu wadah, dapur yang tidak higienis. Kebanyakan pesantren

22

tidak mengerti bahwa makan makanan dalam satu wadah itu akan timbul
berbagai macam penyakit karena setiap anak memiliki bakteri yang berbeda.
Maka dari itu, di pondok pesantren ini dilarang menggunakan piring dan gelas
bersama. Kalau alasannya untuk kebersamaan, itu bukan alas an yang logis.
Karena di Al Umanaa sendiri makan dan berdoa sebelum juga setelah makan
secara berjamaah(bebarengan). Satu dengan yang lainnya harus menunggu,
dengan ini kita bisa mengontrol dan memastikan bahwa tidak ada santri yang
tidak makan.”

4. Khurin Aini sebagai santriwati SMA Homeschooling di Pondok Pesantren
Modern Al Umanaa.
a. Pertanyaan: Kapan Pondok Pesantren Modern ini didirikan?
Jawaban :
“Pondok Pesantren Modern Al Umanaa ini didirikan pada tanngal 9 Juli
2009.”
b. Pertanyaan: Siapa yang menjadi pemimpin/Pembina di Pondok Pesantren
Modern Al Umanaa ini?
Jawaban:
“Pembina/Pimpinan Pondok Pesantren Modern Al Umanaa adalah
Ustadz Mindjali A.S.”
c. Pertanyaan: Apa makna dari Al Umanaa?
Jawaban:
“Al Umanaa sendiri adalah jamak dari kata al-Amin yang memiliki arti
orang-yang dapat dipercaya. Jadi, Al Umanaa itu berarti orang-orang yang
dapat dipercaya.”
d. Pertanyaan: Apa yang membedakan Ponpes Al Umanaa dengan pesantren
lainnya?
Jawaban:

23

“Yang membedakan Pondok Pesantren Al Umanaa dengan pondok
pesantren lainnya selama saya menjadi santri disini adalah Ponpes Al
Umanaa sendiri menekankan kepada ahklaq. Selain itu, di Al Umanaa kita
diajarkan berbagai skill yang wajib dimiliki oleh setiap orang. Jadi di Al
Umanaa ini, kita tidak hanya belajar di dalam kelas yang hanya belajar dan
menghafalkan rumus-rumus tetapi juga turun langsung ke lapangan seperti
bercocok tanam dan bertani.”
e. Pertanyaan: Menurut anda, hal apa yang membuat pesantren ini dinamaan
pesantren modern?
Jawaban:
“Kalau menurut saya, mengapa pondok pesantren ini dinamakan modern
karena pembelajaran yang saya dapatkan di Ponpes Al Umanaa ini selain
keagamaan akan tetapi saya juga mempelajari ilmu pengetahuan umum dan
belajar langsug di alam. Namun, lebih ditekankan pada pembelajaran
kegamaannya.”
f. Pertanyaan: Sistim pendidikan apa yang diterapkan di Al Umanaa ini?
Jawaban:
“Sistim pendidikan di Al Umanaa ini berbasis akhlaq juga keterampian
hidup. Jadi selain kita dibekali aqidah, di Al Umanaa ini kita juga dibekali
keterampilan hidup.”
g. Pertanyaan: Mengapa Anda ingin menjadi santri Homeschooling di Pondok
Pesantren Modern Al Umanaa ini?
Jawaban:
“Saya memilih menjadi santri homeschooling di Al Umanaa ini karena
selain otak kita dipakai untuk berfikir, fisik kita juga diajak untuk bekerja. Di
sini juga dilatih berbagai keterampilan dan pengetahuan dunia seperti AFTA
yang akan ada ditahun 2015 nanti. Apa yang kita pelajari selalu dipraktikan
langsung dilapangan. Berbeda dengn bersekolah formal diluar yang hanya
duduk mendengarkakn guru dengan pengetahuan diawang-awang saja. Di
SKBC (Sanggar Kegiatan Belajar Cikembar) tempat saya belajar formal untuk
ujuan nanti juga sangat membosankan. Saya merasa kehabisan waktu bila

24

belajar di sana, hanya duduk dan mendengarkan penjelasan guru, muridmurid disana juga pasif di dalam kelas selama pembelajaran berlangsung
bahkan apabila guru tidak ada hanya duduk manis menuggu guru pejaran
selanjutnya datang.”

5. Aufa Ahda Sabiila sebagai santri SMP yang bersekolah formal diluar Pondok
Pesantren Modern Al Umanaa.
a. Pertanyaan: Kapan Pondok Pesantren ini didirikan?
Jawaban:
“Pondok ini didirikan pada tanggal 9 Juli 2009.”
b. Pertanyaan: Apa pengertian dari Al Umanaa?
Jawaban:
“Al Umanaa jamak dari Al Amin yang artinya orang-orang yang dapat
dipercaya.”
c. Pertanyaan: Menurut anda, apa yang membuat pondok pesantren ini berbeda
dengan pondok pesantren lainnya?
Jawaban:
“Menurut saya yang membedaka Pondok Pesantren Modern Al Umanaa
dengan pondok pesantren lainnya adalah memiliki sisitim pendidikan yang
berbasis akhlaq dan tempat tinggal asrama yang menyatu dengan alam sekitar.
Sistim pendidikan disini juga menerapkan pola hidup sehat seperti makan
sayur, makan tepat waktu dan tidak menggunakan minyak yang sama ketika
memasak.Disini juga didukung oleh tenaga pengajar yang sudah ahli
dibidangnya masing-masing namun masih muda-muda. Seperti lulusan ITB,
IPB, UI, UNPAD, UNSUD, UIN, dll.”
d. Pertanyaan: Apa yang membuat anda betah di Pondok Pesantren Al Umanaa?
Jawaban:

25

”Yang membuat saya betah di Al Umanaa adalah karena waktu saya lebih
bermanfaat dan keterampilan saya bertambah disini. Saya juga dapat
membenarkan akhlaqku yang dulunya suka main games sekarang saya suka
mengumandangkan adzan.

Saya juga mendapatkan banyak teman dan

pengalaman dari mereka karena asal-usul mereka yang bereda beda. Seperti
teman saya yang dari Lampung, Bengkulu, Sulawesi, Kalimantan, Jawa Timur,
Yogyakarta, dan mereka yang dari Jabodetabek. Kalau saya sedang belajar di
sekolah formal diluar, saya pengen cepat-cepat pulang ke Pondok karena
teman-teman saya mengajak saya berbuat yang aneh-aneh. Sekalinya saya
berbuat sesuatu yang sifatnya agamis saya malah dihina. Maka dari itu,
Pondok Pesantren Al Umanaa bagi saya adalah lingkungan yang paling baik
dan tepat untuk saya.”
4.2 Analisa Masalah
1) Bagaimana Sistim yang sedang berjalan di Pondok Pesantren Modern Al Umanaa?
Sistim pendidikan yang berjalan di Al Umanaa ini ada 2 yakni pendidikan formal
dan pendidikan non formal. Pendidikan nonformal yang ada sekarang adalah SD
dan SMA sedangkan pendidikan formalnya adalah SMP. Sedangkan sistim
penddikan yang berjalan saat ini berbasis akhlaq. Akhlaq sangat ditekankan pada
sisitim pendidikan ini daripada nilai tinggi dirapor. Karena Pondok pesantren ini
menganggap bahwa seserorang percuma memiliki nilai tinggi dirapor apabila
memiliki akhlaq yang rendah. Sistim pendidikan di Ponpes Al Umanaa ini juga
mengedepankan pola hidup sehat dan membekali santri dengan keterampilan dasar
yang akan menunjang kehidupan mereka.
Sistim pendidikan ini menurut penulis sangat diperlukan melihat keadaan
Indonesia yang semakin tidak karuan. Dilahat dari latar belakang sisitim pendidikan
itu sendiri yakni akhlaq. Karena menurut penulis, apa yang dikatakan oleh
narasumber mengenai betapa pentingnya akhlaq itu sangatlah benar. Penulis juga
teringat sebuah hadits juga yang bunyinya:

" ‫ت‬
‫وإننما اتلمم ال ت‬
‫ت فإ ت‬
‫ن همو ذهب ت‬
‫خلْقا ما بقي ت‬
‫خلْقاهم ذهبوا‬
‫"أ ت‬

26

Yang artinya Suatu umat akan jaya apabila akhlaq masih ada padanya, dan umat itu
akan hancur dan binasa bila akhlaq sudah tidak ada lagi padanya. Ini meyakinkan
penulis bahwa penddikan akhlaq itu sangat penting melihat fenomena di negara
Indonesia ini yang banyak dari mereka tidak berakhlaq.
2) Budaya positif apa yang dimiliki Pondok Pesantren Modern Al Umanaa?
Budaya positif di Pondok Pesantren Modern Al Umanaa yang dapat penulis ambil
dari hasil wawancara sangatlah banyak. Penulis beranggapan bahwa sistim
pendidikan yang diterapkan di Pondok Pesantren ini sangat berbeda dengan pondok
pesantren lainnya. Karena dengan sisitim pendidikan suatu pondok pesantren
pastinya akan mewakili apa yang ada didalamnya. Budaya positif yang dapat saya
simpulkan di Pondok Pesantren Modern Al Umanaa ini adalah:
 Makan dan berdoa sebelum makan juga setelah makan dengan berjamaah
(bersamaan) dengan dipimpin oleh satu orang santri senior.
 Larangan memakan makanan instan dan mengandung MSG sperti ciki-cikian
dan mie instan.
 Tidak memakai minyak bekas dalam proses memasak.
 Selalu ada sayur di setiap menu makan
 Mewajibkan santri membawa buku catatan kecil dimanapun mereka berada
 Menggunakan bahasa Arab dan Inggris dalam berkomunikasi sehari-hari
 Selalu memberikan wawasan kepada santrinya tentang peristiwa yang sedang
terjadi di dunia sperti AFTA 2015
 Membekali santrinya dengan keterampilan-keterampilan dasar
 Larangan minum dan makan dalam satu tempat secara bersamaan
 Melarang santri untuk mengenakan pakaian yang berbahan jeans
 Tutorial sebaya dalam peningkatan proses belajar mengajar

27

Dokumentasi Hasil Wawancara Penulis
di Pondok Pesantren Modern Al Umanaa

28

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

29

Dari pembahasan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :
“Pondok Pesantren Modern Al Umanaa memiliki sistim pendidikan yang
berbasiskan akhlaq, itulah kenapa di Pondok Pesantren Modern Al Umanaa ini timbul
kultur atau budaya yang positif bagi santri-santri yang ada di lingkungan tersebut.”
Jadi, data yang penulis dapatkan mengenai Sistim pendidikan denga budaya
ppositif d Pondok Pesantren Modern Al Umanaa sesuai dengan hipotesa awal. Yakni,
budaya positif yang ada di Pondok Pesantren Modern Al Umanaa adlah akibat sistim
pendidikan yang berlangsung sejak pondok ini didirikan.
5.2 Saran
Dari kesimpulan diatas, maka penulis dapat memberikan saran kepada :
Para pembaca karya ilmiah ini dapat menerapkan budaya positif yang ada di
Pondok Pesantren Modern Al Umanaa ini. Apabila masih ragu dengan hasil Karya
ilmiah ini, pembaca dapat menelusurinya langsung di Pondok Pesantren Modern Al
Umanaa, Sukabumi.

DAFTAR PUSTAKA
http://lib.uin-malang.ac.id/?mod=th_detail&id=07730008
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
http://www.alumanaa.com

30

31

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

ANALISA BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN PENGANGKUT SAMPAH KOTA MALANG (Studi Kasus : Pengangkutan Sampah dari TPS Kec. Blimbing ke TPA Supiturang, Malang)

24 196 2

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Isolasi Senyawa Aktif Antioksidan dari Fraksi Etil Asetat Tumbuhan Paku Nephrolepis falcata (Cav.) C. Chr.

2 95 93

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan manajemen mutu terpadu pada Galih Bakery,Ciledug,Tangerang,Banten

6 163 90

Aplikasi penentu hukum halal haram makanan dari jenis hewan berbasis WEB

48 291 143

Efek ekstrak biji jintan hitam (nigella sativa) terhadap jumlah spermatozoa mencit yang diinduksi gentamisin

2 59 75

Pengaruh Rasio Kecukupan Modal dan Dana Pihak Ketiga Terhadap Penyaluran Kredit (Studi Kasus pada BUSN Non Devisa Konvensional yang Terdaftar di OJK 2011-2014)

9 104 46

Pengaruh Etika Profesi dan Pengalaman Auditor Terhadap Audit Judgment (Penelitian pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK RI)

24 152 62