PERSEPSI SANTRI TERHADAP KEMANDIRIAN DAL (1)

PERSEPSI SANTRI TERHADAP KEMANDIRIAN DALAM PENDIDIKAN ISLAM
DI PONDOK PESANTREN THAWALIB PADANG
Yusutria1
Abstrak:
Problems motivated by the lack of independence of students in learning and daily
tasks, the lack of independence in the face of day-to-day needs, the lack of independence in
respect of time, lack of independence in the act and not hesitate in doing good, especially
the learners (students) at boarding school Thawalib Padang. This research is a field of
research using descriptive methods Based on the results of this study concluded that the
attitude of self-reliance learners (students) in learning is the learners (students) have learned
peribadi schedule, learn peribadi regular schedule, schedule peribadi not done everything,
fix peribadi schedule, have their own textbooks, if it did not have book learners (students)
to buy the book, in addition to hours of learning school learners (students) have a 1 to 2
hours outside of school every day learning, learners have difficulties in learning, ask each
teacher if difficulties in learning and to understand and master the eye lessons outside of
school learners (students) learn with the guidance of the teacher and learner independence
stance (students) in daily tasks learners (students) often have daily tasks, working alone,
has the daily task of the school, working at night, Direct writing assignment, have a special
note for daily tasks, daily tasks do not understand, ask the teacher if you do not understand
the same, daily chores himself, feeling ashamed of cheating or copying the work,
unfamiliarity learners (students) that causes copying or cheating daily tasks and selfreliance in the face of the daily requirement is daily needs of learners (students) 5,000, - up

to Rp. 7.500, -, derived from parents, feeling quite daily needs, there is a shortage of daily
needs, saving in the face of a shortage of daily needs, regular face daily needs, never
borrow money friends, waiting for shipment from parents to cover daily needs, trying to
resolve peribadi alone in facing the problems in the cottage.Masalah dilatar belakangi oleh
kurangnya kemandirian santri dalam belajar dan mengerjakan tugas harian, kurangnya
kemandirian dalam menghadapi kebutuhan sehari-hari, kurangnya kemandirian dalam
menghargai waktu, kurangnya kemandirian dalam berbuat dan ragu-ragu dalam berbuat
kebaikan khususnya peserta didik (santri) di Pondok Pesantren Thawalib Padang. Penelitian
ini merupakan penelitian lapangan menggunakan metode deskriptif
Kata Kunci: Persepsi, Santri, Kemandirian, Pendidikan Islam.
1) PENDAHULUAN
Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang menerapkan
nilai-nilai pendidikan Islam dalam pondok pesantren dinamakan dengan pancajiwa
pesantren atau lima nilai-nilai pendidikan yang menjiwai dalam setiap segi kehidupan
pesantren atau lima nilai-nilai pendidikan yang menjiwai dalam setiap segi kehidupan
1Yusutria adalah Dosen MKDK/MKDU STKIP PGRI Sumatera Barat

1

pesantren, yakni keikhlasan, kesederhanaan, kemandirian, ukhuwah Islamiyah,

kebebasan dan kebijaksanaan (Imam Zarkasyi: 1994). Pancajiwa pesantren yang
menjiwai dalam setiap segi dalam kehidupan pesantren sudah menjadi bagian nilainilai pendidikan Islam yang meliputi: wisdom (kebijaksanaan), bebas terpimpin, self
government (membangun diri), kolektivisme (kebersamaan), adanya hubungan guru,
murid, orang tua dan masyarakat, sikap positif dan negatif terhadap ilmu, mandiri,
sederhana, ibadah (Mustafa dan Abdullah Aly: 1999).
Kemandirian bertujuan membentuk kepribadian dan membina santri agar
mampu dalam tingkah laku, belajar, bekerja, mampu mengatur diri sendiri tanpa
meminta bantuan orang lain. Karena santri terlepas dari lingkungan keluarga dan
masyarakat menuntut mereka untuk melakukan fungsi hidup secara longgar, sehingga
santri mengatur kehidupan sehari-hari dan mengorganisir sistem administrasi secara
mandiri (Manfrek Ziemek: 1986). Kemandirian yang diberikan oleh podok pesantren
kepada santrinya seperti kemandirian santri dalam belajar dan mengerjakan tugas
harian, kemandirian dalam menghadapi kebutuhan sehari-hari, kemandirian dalam
menghargai waktu, kemandirian dalam berbuat dan tidak ragu-ragu dalam berbuat
kebaikan. Sikap kemandirian akan membentuk peserta didik dalam perubahan sikap,
perilaku dan keperibadian yang sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan, yang telah
direncanakan oleh pendidikan Islam.
Melihat kenyataannya, masih ada santri khususnya santri yang ada di Pondok
Pesantren Thawalib Padang yang kurang kemandirian santri dalam belajar dan
mengerjakan tugas harian, kurangnya kemandirian dalam menghadapi kebutuhan

sehari-hari, kurangnya kemandirian dalam menghargai waktu, kurangnya kemandirian
dalam berbuat dan ragu-ragu dalam berbuat kebaikan serta masih adanya yang
menokohkan dan menauladani sosok yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
2) METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah field research (penelitian lapangan) (Ibnu Hajar: 1996).
Sumber data merupakan subjek untuk memperoleh data (Suharsimi Arikunto: 2001).
Data primer adalah guru dan data skunder diambil secara tidak langsung berasal dari
Pimpinan Pondok Pesantren, kepala sekolah, wakil kepala sekolah. Untuk
2

mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam melaksanakan penelitian ini penulis
menggunakan teknik, yaitu: observasi, wawancara, studi dokumentasi, angket.
Langkah-langkah untuk menganalisa data adalah reduksi data, display data,
pengambilan kesimpulan dengan verifikasi data dan analisa dan interpretasi dengan
ketentuan rumus:
P = F x 100 %
N
Keterangan:
P : Persentasi
F

: Frekwensi siswa menjawab benar
N
: Jumlah santri
3) HASIL PENELITIAN
A Sikap Kemandirian Santri dalam Belajar
Tabel
Sikap Kemandirian Santri
Pondok Pesantren Thawalib Padang Dalam Belajar
No Aspek Masalah
Alternatif
1. Mempunyai jadwal belajar peribadi, Mempunyai jadwal
selain jadwal belajar dari pondok
belajar peribadi
Tidak mempunyai
jadwal belajar peribadi
2.

Jadwal belajar peribadi yang teratur

Ya

Tidak

3.

Jadwal belajar peribadi yang teratur
dapat terlaksana semuanya

Ya
Tidak

4.

Usaha jika jika tidak terlaksana
semuanya

Memperbaiki
Mengulangi
Tetap menyelesaikan

5.


Buku pelajaran sendiri

Punya
Tidak
Pinjam

6.

Usaha jika tidak punya buku
pelajaran sendiri

Membeli
Meminjam

3

F
48


%
82,8

10

17,2

58
39
19
58
16
42
58
40
12
6
58
38
14

6
58
46
12

100
67,2
32,8
100
27,6
72,4
100
69,0
20,7
10,3
100
60,5
24,2
10,3
100

79,3
20,7

7.

Belajar setiap hari, selain jam
sekolah

Satu sampai dua jam
Tiga sampai empat jam
Lima sampai enam jam

8.

Mempunyai kesulitan dalam belajar

Ya
Tidak

9.


Cara menghadapi jika punya
kesulitan dalam belajar

Sendiri
Bertanya sama teman
Bertanya sama guru

10

Cara belajar selain jam sekolah

Sendiri
Bersama teman
Bimbingan guru

11

Cara untuk memahami mata
pelajaran di luar jam sekolah


Sendiri
Bersama teman
Bertanya sama guru

58
36
12

100
62,1
20,7

10

17,2

58
46
12
58
12
18
28

100
79,3
20,7
100
20,7
31,0
48,3

58
10
12
36
58
6
12
40
58

100
17,2
20,7
62,1
100
10,3
20,7
69,0
100

Interpretasi data
Pada item 1 tentang peserta didik (santri) yang mempunyai jadwal belajar
peribadi. Sebanyak 48 responden (82,8%) menjawab mempunyai jadwal belajar
peribadi, sebanyak 10 responden (17,2%) menjawab dengan tidak mempunyai
jadwal belajar peribadi. Pada item 2 tentang jadwal belajar peribadi peserta didik
(santri) yang teratur. Sebanyak 39 responden (67,2%) yang menjawab teratur,
sebanyak 19 responden (32,8%) yang menjawab tidak teratur. Pada item 3 tentang
terlaksananya jadwal peribadi. Sebanyak 16 responden (27,6%) yang menjawab
terlaksana semuanya, sebanyak 42 responden (72,4%) yang menjawab tidak
terlaksana semuanya. Pada item 4 tentang usaha jika tidak terlaksana semua.
Sebanyak 40 responden (69%) yang menjawab memperbaiki, sebanyak 12
responden (20,7%) yang menjawab mengulangi, sebanyak 6 responden (10,3%)
yang menjawab tetap menyelesaikannya. Pada item 5 tentang yang mempunyai
4

buku pelajaran sendiri oleh peserta didik (santri). Sebanyak responden 38 (60,5%)
yang menjawab punya buku pelajaran sendiri, sebanyak 14 responden (24,1%)
yang menjawab tidak punya buku pelajaran sendiri, sebanyak 6 responden (10,3%)
yang menjawab pinjam buku pelajaran. Pada item 6 tentang usaha, jika tidak
punya buku pelajaran sendiri. Sebanyak 46 responden (79,3%) yang menjawab
membeli buku pelajaran, sebanyak 12 responden (20,7%) yang menjawab
meminjam buku pelajaran. Pada item 7 tentang belajar peserta didik (santri) setiap
hari selain jam sekolah. Sebanyak 36 responden (62,1%) yang menjawab satu
sampai dua jam, sebanyak 12 responden (20,7%) yang menjawab tiga sampai
empat jam, sebanyak 10 responden (17,2%) yang menjawab lima sampai enam
jam. Pada item 8 tentang peserta didik (santri) yang mempunyai kesulitan dalam
belajar. Sebanyak 46 responden (79,3%) yang menjawab mempunyai kesulitan
dalam belajar, sebanyak 12 responden (47%) yang menjawab tidak ada kesulitan
dalam belajar. Pada item 9 tentang cara peserta didik (santri) menghadapi jika
punya kesulitan dalam belajar. Sebanyak 12 responden (20,7%) yang menjawab
belajar sendiri, sebanyak 18 responden (31%) yang menjawab belajar bersama
teman, sebanyak 28 responden (48,3%) yang menjawab belajar dengan guru.
Pada item 10 tentang cara peserta didik (santri) belajar selain jam sekolah.
Sebanyak 10 responden (17,2%) yang menjawab belajar sendiri, sebanyak 12
responden (20,7%) yang menjawab belajar bersama teman dan sebanyak 36
responden (62,7%) yang menjawab belajar bersama guru. Pada item 11 tentang
cara peserta didik (santri) untuk memahami mata pelajaran di luar jam sekolah.
Sebanyak 6 responden (10,3%) belajar sendiri, sebanyak 12 responden (20,7%)
yang menjawab belajar bersama teman dan sebanyak 40 responden (69,0%) yang
menjawab belajar bersama guru.

B Kemandirian dalam mengerjakan tugas harian

N
O

Tabel
Kemandirian Dalam Mengerjakan Tugas Harian
Aspek Masalah
Alternatif
5

F

%

1.

Mengerjakan tugas
harian

Sering
Kadang-kadang
Jarang sekali
Tidak pernah

30
13
10
5

2.

Usaha mengerjakan
tugas harian sekolah

a. Bertanya sama teman
b. Mengerjakan sendiri
c. Bertanya sama guru

58
12
28
18

3.

Tugas harian sekolah

Ya
Tidak

58
43
15

4.

Waktu menyelesaikan
tugas harian

Langsung pulang sekolah
Sore hari
Malam hari
Pagi hari

58
2
3
50
3

5.

Menulis langsung tugas
harian dari sekolah

Ya
Tidak

58
31
27

6.

Mempunyai cacatan
khusus tugas harian

Catatan khusus
Kertas selembar

58
40
18

7.

Pemahaman tentang
tugas harian

Ya
Tidak

58
50
8

a. Bertanya sama teman
Bertanya sama guru
Meninggalkan

58
16
36
6

8.

Yang dilakukan peserta
didik (santri) jika tidak
paham tugas harian dari
sekolah atau guru

6

51,
8
22,
4
17,
2
8,6
100
20,
7
48,
3
31,
0
100
74,
1
25,
9
100
3,4
5,2
86,
2
5,2
100
53,
4
46,
5
100
69,
0
31,
0
100
86,
2
13,
8
100
27,
6
62,
1
10,

9.

Cara mengerjakan tugas
harian yang diberikan
sekolah atau guru

10.

Perasaan nyontek
mengerjakan tugas
harian

11.

Alasan nyontek dalam
melaksanakan tugas
harian

Mengerjakannya sendiri
Melihat pekerjaan teman
Mengerjakan bersama teman

58
40
9
9

Biasa saja
Senang
Malu

58
11
3
44

Tidak mengerti
Malas

58
42
16
58

3
100
69,
0
15,
5
15,
5
100
19,
0
5,2
75,
8
100
72,
4
27,
6
100

Interprestasi data
Pada item 1 tentang peserta didik (santri) yang mempunyai tugas harian dari
sekolah. Sebanyak 30 responden (51,8%) yang menjawab sering punya tugas harian dari
sekolah, sebanyak 13 responden (22,4%) yang menjawab kadang-kadang mempunyai tugas
harian, sebanyak 10 responden (17,2%) yang menjawab jarang sekali yang mempunyai
tugas dan sebanyak 5 responden (8,6%) yang menjawab tidak mempunyai tugas harian dari
sekolah.
Pada item 2 tentang usaha peserta didik (santri) untuk mengerjakannya tugas harian
dari sekolah. Sebanyak 12 responden (20,7%) yang menjawab bertanya sama teman,
sebanyak 28 responden (48,3%) yang menjawab mengerjakan sendiri dan sebanyak 18
responden (31,0%) yang menjawab bertanya sama guru dalam mengerjakan tugas dari
sekolah. Pada item 3 tentang peserta didik (santri) yang mengerti tentang tugas harian.
Sebanyak 43 responden (74,1%) yang menjawab paham tugas harian, sebanyak 15
responden (25,9%) yang menjawab tidak mengerti tentang tugas harian. Pada item 4
tentang peserta didik (santri) yang waktunya mengerjakan

tugas harian. Sebanyak 2

responden (3,4%) yang menjawab langsung mengerjakan tugas harian dari sekolah,
7

sebanyak 3 responden (5,2%) yang menjawab mengerjakan pada sore hari, sebanyak 53
responden (91,4%) yang menjawab mengerjakan pada malam hari dan tidak ada responden
yang menjawab mengerjakan tugas harian pada pagi hari.
Pada item 5 tentang peserta didik (santri) yang mempunyai catatan khusus untuk
tugas harian. Sebanyak 31 responden (53,4%) yang menjawab punya catatan khusus untuk
tugas harian, sebanyak 27 responden (47,0%) yang menjawab mengerjakan pada sore hari,
sebanyak 53 responden (91,4%) yang menjawab mempunyai catatan khusus untuk tugas
harian. Pada item 6 tentang cara peserta didik (santri) dalam mengerjakan tugas harian.
Sebanyak 40 responden (69,0%) yang menjawab mengerjakan sendiri, sebanyak 9
responden (15,5%) yang menjawab melihat pekerjaan teman, sebanyak 9 responden
(15,5%) yang menjawab merjakan bersama teman.
Pada item 7 tentang peserta didik (santri) dalam mengerjakan tugas harian.
Sebanyak 24 responden (41,4%) yang menjawab sering mengerjakan tugas harian,
sebanyak 25 responden (43,1%) menjawab kadang-kadang mengerjakan tugas harian dari
sekolah, sebanyak 7 responden (12,0%) yang menjawab jarang sekali mengerjakan tugas
harian dan sebanyak 2 responden (3,4%) menjawab jarang sekali mengejakan tugas harian.
Pada item 8 tentang pemahaman peserta didik (santri) dalam memahami tugas harian dari
sekolah atau guru. Sebanyak 16 responden (27,6%) yang menjawab bertanya sama teman,
sebanyak 36 responden (62,1%) yang menjawab bertanya sama guru, sebanyak 6 responden
(8,6%) yang menjawab meninggalkan tugas yang diberikan oleh sekolah atau guru.
Pada item 9 tentang perasaan peserta didik (santri) menyontek dalam mengerjakan
tugas harian dari sekolah atau guru. Sebanyak 11 responden (19,0%) yang menjawab biasa
saja, sebanyak 3 responden (5,2%) menjawab senang melihat sama teman, sebanyak 44
responden (75,9%) yang menjawab malu menyontek dalam membuat tugas harian sekolah.
Pada item 10 tentang alasan peserta didik (santri) menyontek dalam mengerjakan tugas
harian dari sekolah atau guru. Sebanyak 42 responden (72,4%) yang menjawab tidak
mengerti, sebanyak 16 responden (27,6%) yang menjawab malas membuat tugas harian
yang diberikan oleh sekolah.
Pada item 11 tentang seringnya peserta didik (santri) mengerjakan tugas harian dari
sekolah atau guru. Sebanyak 29 responden (50,0%) yang menjawab sering mengerjakan
tugas harian, sebanyak 16 responden (27,6%) yang menjawab kadang-kadang membuat
8

tugas harian yang diberikan oleh sekolah, sebanyak 8 responden (13,8%) yang menjawab
jarang sekali yang mengerjakan tugas harian dari sekolah dan guru, sebanyak 5 responden
(8,6%) yang menjawab tidak sering mengerjakan tugas harian dari sekolah dan guru.
C Kemandirian Santri dalam Menghadapi Kebutuhan Harian
Tabel
Kemandirian Santri Dalam Menghadapi Kebutuhan Harian
No
1.

Aspek Masalah
Kebutuhan harian

Alternatif
Rp. 5.000,- sampai
Rp. 7.500,Rp. 8.000,- sampai
Rp. 10.000,Rp.10.500,- sampai
Rp. 15.000,-

2.

Cara memperoleh kebutuhan

Dari orang tua
Dari saudara
Dari usaha sendiri

3.

Kebutuhan harian peserta didik
(santri)

Cukup
Berlebih
Kurang

4.

Kekurangan kebutuhan harian

Ada
Tidak ada
Kadang-kadang

5.

Cara peserta didik (santri)
dalam menutupinya

Berusaha hemat
Meminjam pada teman
Meminta pada orang tua

6.

Tanggapan peserta didik
(santri) dalam menghadapi
kebutuhan harian

Biasa saja
Bingung
Tenang

7.

Peserta didik (santri)
meminjam uang atau meminta
sesuatu dari teman

Tidak pernah
Jarang sekali
Sering
Kadang-kadang

8.

Cara mengembalikan pinjaman
teman

Pinjam sama teman yang
lainnya
Biasa-biasa saja
Menunggu kiriman orang tua

9.

Usaha menghadapi persoalan
peribadi dalam pondok

Berusaha
Menyelesaikannya sendiri
9

F
46

%
79,4

6

10,3

6

10,3

58
42
16
58
35
15
8
58
12
361
0
58
34
9
15
58
45
7
6
58
39
3
7
9
58
15

100
72,4
27,6
100
60,3
25,9
13,8
100
20,7
62,1
17,2
100
58,6
15,5
25,9
100
77,6
12,0
10,4
100
67,3
5,2
12,0
15,5
100
26,0

10
33
58
39

17,2
56,8
100
67,3

Meminta bantuan orang tua
Meminta bantuan teman
Masa bodoh

3

5,2

7
9
58

12,0
15,5
100

Interprestasi data
Pada item 1 tentang kebutuhan harian peserta didik (santri).

Sebanyak 46

responden (79,4%) yang menjawab Rp. 5.000,- sampai Rp. 7.500,-, sebanyak 6 responden
(10,3%) yang menjawab Rp. 8.000,- sampai Rp. 10.000,-, sebanyak 6 responden (10,3%)
yang menjawab Rp. 10.500,- sampai Rp. 15.000,-. Pada item 2 tentang memperoleh
kebutuhan harian. Sebanyak 42 responden (72,4%) yang menjawab dari orang tua,
sebanyak 16 responden (27,6%) yang menjawab dari saudara, dan tidak ada yang
menjawab dari usaha sendiri. Pada item 3 tentang kecukupan harian peserta didik (santri).
Sebanyak 35 responden (60,3%) yang menjawab cukup, sebanyak 15 responden (25,9%)
yang menjawab berlebih, sebanyak 8 responden (13,8%) yang menjawab kurang. Pada item
4 tentang kekurangan peserta didik (santri) dalam kebutuhan hariannya. Sebanyak 12
responden (20,7%) yang menjawab ada, sebanyak 36 responden (62,1%) yang menjawab
tidak ada dan sebanyak 10 responden (17,2%) yang menjawab kadang-kadang kurang. Pada
item 5 tentang usaha peserta didik (santri) dalam mencukupi

kebutuhan hariannya.

Sebanyak 34 responden (58,6%) yang menjawab berusaha hemat, sebanyak 9 responden
(15,5%) yang menjawab meminjam uang kepada teman, sebanyak 15 responden (25,9%)
yang meminta sama orang tua.
Pada item 6 tentang tanggapan peserta didik (santri) dalam menghadapi kebutuhan
harian. Sebanyak 45 responden (77,6%) yang menjawab biasa saja, sebanyak 7 responden
(12,0%) yang menjawab bingung, sebanyak 6 responden (10,4%) yang menjawab tenang
dalam menghadapinya. Pada item 7 tentang peserta didik (santri) yang meminjam uang atau
meminta sesuatu pada temannya. Sebanyak 39 responden (67,3%) yang menjawab tidak
pernah, sebanyak 3 responden (5,2%) yang menjawab jarang sekali, sebanyak 7 responden
(12,0%) yang menjawab sering, sebanyak 9 responden (15,5%) yang menjawab kadangkadang. Pada item 8 tentang usaha peserta didik (santri) dalam mengembalikan pinjaman
teman untuk menutupi kebutuhan harian. Sebanyak 15 responden (26,0%) yang menjawab
pinjam sama teman yang lainnya, sebanyak 10 responden (17,2%) yang menjawab biasa10

biasa saja, sebanyak 33 responden (56,8%) yang menjawab menunggu kiriman orang tua.
Pada item 9 tentang usaha peserta didik (santri) dalam menghadapi persoalan peribadinya.
Sebanyak 39 responden (67,3%) menyelesaikan sendiri, sebanyak 3 responden (5,2%) yang
meminta bantuan orang tua dan sebanyak 7 responden (12,0%) yang minta bantuan teman
serta sebanyak 9 responden (15,5%) yang menjawab masa bodoh dengan persoalan
peribadinya.
4) KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari hasil penelitian di, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Sikap kemandirian peserta didik (santri) dalam belajar mempunyai jadwal
belajar peribadi yang teratur, jadwal peribadi tersebut tidak terlaksana
semuanya, memperbaiki jadwal peribadi tersebut, mempunyai buku pelajaran
sendiri, jika tidak punya buku peserta didik (santri) membeli buku, selain jam
belajar sekolah peserta didik (santri) 1 sampai 2 jam di luar belajar sekolah
setiap hari, peserta didik mempunyai kesulitan dalam belajar, bertanya sama
guru jika kesulitan dalam belajar dan untuk memahami serta menguasai mata
pelajaran di luar sekolah peserta didik (santri) belajar dengan bimbingan guru.
2. Sikap kemandirian Peserta didik (santri) dalam mengerjakan tugas

harian

adalah peserta didik (santri) sering mempunyai tugas harian dari sekolah,
sendiri mengerjakannya, punya tugas harian dari sekolah, mengerjakannya pada
malam hari, menulis langsung tugas yang diberikan, mempunyai catatan khusus
untuk tugas harian, tidak paham akan tugas harian, bertanya sama guru jika ada
yang kurang mengerti, mengerjakan tugas harian sendiri, merasa malu
menyontek atau mencontoh dalam mengerjakan tugas harian, ketidak pahaman
peserta didik (santri) yang menyebabkan peserta didik (santri) mencontoh atau
menyontek tugas harian.
3. Kemandirian peserta didik (santri) dalam menghadapi kebutuhan harian adalah
kebutuhan harian peserta didik (santri) Rp.5.000,- sampai Rp. 7.500,-,
kebutuhan hariannya dari orang tua, merasa cukup akan kebutuhan harian, ada
11

yang kekurangan kebutuhan harian, hemat untuk menghadapi kekurangan
kebutuhan harian, biasa saja dalam menghadapi kebutuhan harian, tidak pernah
meminjam uang sama teman jika kekurangan dalam kebutuhan harian,
menunggu kiriman dari orangtua untuk menutupi kebutuhan harian, berusaha
menyelesaikan sendiri dalam menghadapi persoalan peribadi dalam pondok.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat ditunjukan beberapa saran, yaitu:
1. Kepada setiap pendidik khususnya dalam lembaga pendidikan Islam penulis
mengharapkan, agar setiap pendidik menanamkan kemandirian dalam diri
peserta didik. Diantara cara yang dilakukan adalah dengan memberikan
pengarahan, nasehat, contoh-contoh dalam perbuatan dan tingkah laku harian.
2. Kepada peserta didik agar hidup mandiri dengan membiasakan hidup dengan
apa adanya, tidak mengharapkan bantuan orang lain, dengan tidak menutup
bantuan dari pihak lain, menanamkan kemandirian dalam dirinya sebagai
peserta didik.
3. Diharapkan kepada pemerintah, pendidik, masyarakat setempat untuk
memberikan contoh dan suritauladan dalam hidup mandiri, seperti mandiri
dalam belajar, mandiri dalam mengambil keputusan untuk menghadapi
persoalan peribadi.
5) DAFTAR PUSTAKA
Mustafa, A dan Abdullah Aly. 1998. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia.
Bandung: Pustaka Setia.
Ziemek, Manfrek.1986. Pesantren dalam Perubahan Sosial. Jakarta: LP3M.
Zarkasyi, Imam. 1994. Serba-serbi Singkat tentang Pondok Modern Gontor.
Gontor: Darussalam Press.

12