Dinamika Ekspor Kopi Indonesia Ke Jerman
ABSTRAK
A. Nama
B. NIM
C. Judul
D. Jumla Halaman
E. Daftar Acuan
F. Pembimbing I
Pembimbing II
G. Ringkasan :
: Jasmindo Riechard Komaling
: 1070750044
: Dinamika Ekspor Kopi Indonesia ke Jerman Periode
2009-2013
: x + 104 halaman
: 20 buku + 7 website +2 Buletin + 3 Laporan
: Dr. F.X. Tugiyono, MM., MBA
: Verdinand Robertua, M.Soc.Sc
Kopi produksi Indonesia merupakan komoditas yang memiliki potensi
besar untuk bersaing di pasar luar negeri khususnya Eropa. Meskipun berada
pada kawasan yang berbeda namun dengan adanya kerjasama ekonomi yang
terjalin antara Indonesia dan Jerman menandakan adanya pola kehidupan yang
saling ketergantungan satu sama lain. Kerjasama tersebut akan berlangsung
selama pihak-pihak yang bersangkutan masih memiliki kepentingan yang
sama khususnya dalam bidang perekonomian. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana perkembangan ekspor kopi Indonesia ke Jerman pada
periode 2009-2013 dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi dinamika
perdagangan ekspor kopi Indonesia ke Jerman.
Teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah Keunggulan Komparatif
David Ricardo, Keunggulan Kompetitif Michael E. Porter, Proteksionisme,
dan Diplomasi Perdagangan. Metodologi yang digunakan adalah metodoloogi
penelitian kualitatif yang besifat deskriptif análisis. Data yang digunakan
adalah data sekunder yang diperoleh dari Organisasi Kopi Internasional,
Kementrian Perdagangan RI, Kementrian Pertanian, Badan Pusat Statistik
(BPS) dan Bank Indonesia (BI).
Jerman merupakan negara ketiga terbesar di dunia yang mengimpor
kopi dari Indonesia selain Amerika dan Jepang. Walaupun hanya menempati
posisi ketiga namun Jerman dinilai dapat menguntungkan Indonesia didalam
kegiatan ekspor kopi Indonesia. Dalam peluang seperti ini Indonesia melihat
bahwa prospek ekspor kopi sangat baik dan berdasarkan perkopian dunia
mengalami banyak perubahan, mulai dari fluktuatifnya harga kopi di pasar
internasional hingga jumlah volume ekspor kopi tiap-tiap negara yang saling
bersaing. Hal ini diharapkan dapat membuka peluang dan berpotensi menjadi
pintu masuk untuk Indonesia ke pasar Eropa untuk memperluas pasar ekspor
kopi indonesia di wilayah Eropa (Uni Eropa). Ada beberapa faktor hambatan
peraturan yang dibuat oleh Uni Eropa yaitu hambatan perdagangan non-tariff
seperti kuota impor, pembatasan ekspor secara “sukarela” dan tindakantindakan anti-dumping sehingga tingkat tarif di berbagai negara diturunkan
secara berarti melalui serangkaian negosiasi ekonomi perdagangan, jumlah
dan peranan berbagai bentuk hambatan perdaganagn non-tarif tersebut.
Kata Kunci : Ekspor, Keunggulan, Proteksionisme, Diplomasi, Kuota Impor,
Perdaganagan;Kopi, Jerman, Bilateral.
i
A. Nama
B. NIM
C. Judul
D. Jumla Halaman
E. Daftar Acuan
F. Pembimbing I
Pembimbing II
G. Ringkasan :
: Jasmindo Riechard Komaling
: 1070750044
: Dinamika Ekspor Kopi Indonesia ke Jerman Periode
2009-2013
: x + 104 halaman
: 20 buku + 7 website +2 Buletin + 3 Laporan
: Dr. F.X. Tugiyono, MM., MBA
: Verdinand Robertua, M.Soc.Sc
Kopi produksi Indonesia merupakan komoditas yang memiliki potensi
besar untuk bersaing di pasar luar negeri khususnya Eropa. Meskipun berada
pada kawasan yang berbeda namun dengan adanya kerjasama ekonomi yang
terjalin antara Indonesia dan Jerman menandakan adanya pola kehidupan yang
saling ketergantungan satu sama lain. Kerjasama tersebut akan berlangsung
selama pihak-pihak yang bersangkutan masih memiliki kepentingan yang
sama khususnya dalam bidang perekonomian. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana perkembangan ekspor kopi Indonesia ke Jerman pada
periode 2009-2013 dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi dinamika
perdagangan ekspor kopi Indonesia ke Jerman.
Teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah Keunggulan Komparatif
David Ricardo, Keunggulan Kompetitif Michael E. Porter, Proteksionisme,
dan Diplomasi Perdagangan. Metodologi yang digunakan adalah metodoloogi
penelitian kualitatif yang besifat deskriptif análisis. Data yang digunakan
adalah data sekunder yang diperoleh dari Organisasi Kopi Internasional,
Kementrian Perdagangan RI, Kementrian Pertanian, Badan Pusat Statistik
(BPS) dan Bank Indonesia (BI).
Jerman merupakan negara ketiga terbesar di dunia yang mengimpor
kopi dari Indonesia selain Amerika dan Jepang. Walaupun hanya menempati
posisi ketiga namun Jerman dinilai dapat menguntungkan Indonesia didalam
kegiatan ekspor kopi Indonesia. Dalam peluang seperti ini Indonesia melihat
bahwa prospek ekspor kopi sangat baik dan berdasarkan perkopian dunia
mengalami banyak perubahan, mulai dari fluktuatifnya harga kopi di pasar
internasional hingga jumlah volume ekspor kopi tiap-tiap negara yang saling
bersaing. Hal ini diharapkan dapat membuka peluang dan berpotensi menjadi
pintu masuk untuk Indonesia ke pasar Eropa untuk memperluas pasar ekspor
kopi indonesia di wilayah Eropa (Uni Eropa). Ada beberapa faktor hambatan
peraturan yang dibuat oleh Uni Eropa yaitu hambatan perdagangan non-tariff
seperti kuota impor, pembatasan ekspor secara “sukarela” dan tindakantindakan anti-dumping sehingga tingkat tarif di berbagai negara diturunkan
secara berarti melalui serangkaian negosiasi ekonomi perdagangan, jumlah
dan peranan berbagai bentuk hambatan perdaganagn non-tarif tersebut.
Kata Kunci : Ekspor, Keunggulan, Proteksionisme, Diplomasi, Kuota Impor,
Perdaganagan;Kopi, Jerman, Bilateral.
i