Implikatur Percakapan dalam Presentasi P (2)

Volume 5, Nomor 1, Juni 2015

ISSN:2088-7582

o
Jurnal

0
ha

Jerman

0e

AUBENSEITER UND SEINE FUNKTION IN DER KINDER- UI{D
JUGENDLITERATUR (KJL)
N. Riahi und Dani Hendra

BENTUK DAN FUNGSI DEIKSIS TEMPORAL
DALAM BAHASA JERMAN DAN BAHASA INDONESIA
Yunanfathur Rahman


MEREK DAGANG DAN PERMASALAHANNYA
(Kajian linguistic forensic)
Nining Warningsih
PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA DAN HASIL BELAJAR
BAHASA JERMAN DENGAN TINDAKAN PERMAINAN
BAHASA (KOMMUNIKATIVE SPRACHSIELE) DI SMA NEGERI 2
KOTA SORONG TAIIUN AJARAN 2OI3 I2OI4
Woro Kustini

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM PRESENTA SI PROJEKTARBEIT
'TUGAS PROYEK' KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN
Hafdarani

PBMBELAJARAN PENERJEMAHAN KARYA SA S TRA JERMAN
DENGAN METODE KOLABORATIF'
Rosyidah

MODULASI DALAM PENERJEMAHAN
Siti Kudriyah


IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM PRESENTASI

da

PROJEKTARBEIT'TUGAS PROYEK'
KE,TERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN
Hafdarani

lis

ITlt

ba

*)

ke

ar.

be

Atrstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mesdeskripsikan irnplikatur percakapan presentasi
rnahasiswa dari satu tugas proyek dalam matakuliah keterampilan berbicara

se,

SA

di

bahasa Jerman
Departemen Pendidikan Bahasa Jennan FPBS UPI Bandung
paclir semester genap tahun akademtk201212013 berdasarkan prinsip kerjasama

pe

TA]


dan maksim percakapan dari H. P. Grice. Desain penelitian yang digunakan
adalah desain penelitian deskriptif-kualitatif. Wujud data berupa tuturan-tuturan
percakapan dari transkripsi rekaman video presentasi mahasiswa dalam bahasa
Jerman. Teknik catat dengan kartu data digunakan untuk mengumpulkan dan
menganalisis data. Hasil analisis data menunjukkan, bahwa pelanggaran prinsip
kerjasama yang terbanyak adalah pelanggaran maksim kuantitas, kemudian
diikuti oleh maksim cara, maksim relevansi dan maksim kualitas.
Kata kunci: implikatur percakapan, prinsip kerjasama, maksim Grice,
Proj ekt arb eil'tugas proyek', keterampilan b erbic ara b ahasa Jerman,

de

aft

Tr.

me

der


har

me
per

i

ini

1. Pendahuluan

Perkuliahan keterampilan berbahasa Jerman di Departemen Pendidikan Bahasa
Jerman FPBS UPI Bandung diselenggarakan dengan mengintegrasikan empat
keterampilan berbahasa (mendengar, berbicara, membaca dan menulis), sefta
mencakup penguasaan stuktur kalimat dan kosakata. Keterampilan berbicara
merupakan matakuliah yang ditawarkan dari semester satu sampai semester enam. Tiga
semester peltama merupakan matakuliah berbicara tingkat dasar atau tingkat A1, A2
dan 81 berdasarkan standar kompetensi berbahasa Eropa, sedangkan tiga semester
berikutnya merupakan berbicara tingkat lanjutan yang difokuskan pada kemampuan
mengungkapkan secara lisan (Miindlicher Ausdruck) yang terdiri dari

perluasan/penguatan kompetensi B1 dan kompetensi 82.
Pada rrata kuliah berbicara semester tiga'sprechen 3' dan empal'Miindlicher
Ausdruckl' (selanjutnya disingkat MA1) mahasiswa diharapkan mampu
mengungkapkan ide/pikiran/pendapat secara lisan dalam bahasa Jerman dengan baik

dan benar. Agar dapat mengungkapkan ide dengan baik diperlukan penguasaan
kosakata yang memadai sesuai dengan tema yang dibahas. Di sarnping itu mahasiswa
diharapkan Iebih banyak belajar mandiri untuk memperdalam pengetahuannya, dengan
menggunakan berbagasi sumber belajar yang ada seperti internet, perpustakaan dan

'Mediothek'.
Tetapi pada kenyataannya mahasiswa masih kurang banyak berlatih, takut
mengungkapkan pendapat dan juga kurang memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang ada.
I(ondisi seperti ini juga terlihat pada awal perkuliahan MA1 tahun akademik
201212013. Pada perkuliahan tersebut sebagian besar mahasiswa kurang aktif dan tidak

38

|


Allemania, Vol.5. No 1 Juni

dat

20 15

i*l

ma
per

per

Gri
Co

\ar

per


'ap

me

diir

dan

hln

mel
rnal

Dal
dali

(10

imF


dapat secara spontan mengemukakan ide/pikirs/pendapat clalam bahasa Jennan secara

lisan, karena kurang menguasai kosakata dan qjaran-ujaran dengan baik, serta tidak
memiliki keinginan dan keberanian yang kuat Lrntuk mengemukakan pendapat dalam
bahasa Jerman tanpa rasa takut.

Untuk mengatasi permasalahan tersebr-rt penulis melakukan penelitian tindakan
kelas dengan menerapkan pengajaran yang berorientasi pada 'projektarbeit,
[pro-yektar-bait] atau tugas proyek. Dalarn konteks pernbelajaran 'Projektarbeit' merupakan satu
bentuk khusus pernbelajaran, di mana pernbelajar melaksanakan/menghasilkan sesuatu
secara mandiri sesuai dengan rencana yang telah disusun oleh pengajar dan pernbelajar

secara bersama-sama (wicke, 2004:136). Model pembelajaran ini merupakan
pembelajaran yallg memadukan tiga komponen yaitu Kopf, Hand und Herz 'otak,
tangan dan hati/perasaan'(Wicke,2004:138) atau seperti ranah belajar yang sesuai
dengan tujuan belajar berdasarkan taksonorni Bloom yaitu kognitif, psikomotor dan
afe lctif (http //de. w i k iped
:

i


a.

org/B e nj am i n B oo m ).
I

Dalam penelitian tersebut salah satu tema yang dibahas adalah Essen und
Trinken'Makan dan Minum'. Untuk melatih kemampuan berbicara bahasa Jernan,
mahasiswa harus dapat mempresentasikan satu makanan khas negara/daerah terlentu
dengan cara yang mereka inginkan, dengan syarat bahwa setiap anggota kelompok
harus terlibat aktif. Bentuk presentasi dari enam kelompok muhasiswa yang
mengontrak mata kuliah MAI tersebut beragam: demo masak di televisi, bermain
peran, teater mini, rekaman video ketika memasak dan presentasi power poizl. Semua
data linguistik dalarn presentasi-presentasi tersebut dapat dianalisis, tetapi untuk tulisan
ini penulis mernilih presentasi dalam bentuk teater mini sebagai koipus penelitian
irnplikatur percakapan, karena di dalammya diduga terdapat beberapa pelanggaran
maksim prinsip kerjasama Grice. Berdasarkan pertimbangan tersebut masalah
penelitian kecil ini dapat dirumuskan sebagai berikut: bagaimana bentuk implikatur
percakapan yang terdapat dalam presentasi Projektarbeil berr-rpa teater mini tersebut?
Istilah "implikatur" muncul dalam aftiltel seminar filsuf bahasa Herbert Paul

Grice (lahir l3 Maret l9l3-meninggal 28 Agr-rstus l9BB, v,ikipedia.org),,Logic and
Conversation" sebagai dosen tamu dalam kuliah William Jantes di Harvird University
yang dipublikasikan pada tahun 1967. Grice mengemukakan, bahwa ada dua hal yang
penting dalam makna tuturan yang ditutLrrkan oleh penutur, yaifi what is implicatecl
'apayang diimplikasikan' dan what is said 'apa
vang dikatakan'. 'Apa yang dikatakan'
merupakan makna yang ditunjukkan oleh makna semantik, sedangkan 'apa yang
diimplikasikan' merupakan makna yang tidak dapat ditunjukkan oleh makna sernantik
dan oleh sebab itu termasuk cakupan pragmatik (Meibar-rer, 2006 dalarn Mey, 2009,
hlm.365).

Implikatur berasal dari verba .,to imply" yang benrakna ,,melipat

sesuatu

menjadi sesuatu yang lain". Karena yang tersirat dalam tuturan "terlipat di dalarn",
tnaka harus "dibuka lipatannya" agar dapat dipahami maknanya (Mey: 2001. hlm. 45).
Dalam percakapan sehari-hari proposisi sering tidak disampaikan secara eksplisit
dalam tuturan, melainkan secara implisit atau terselubung. Menurut Bilmes dalam Mey
(2001, hlm.45) penyampaian maksud secara terseh-rbung itr-r merupakan bagian dari
i

mp likatLr r percakapan (c o nv e r.s at i on a I i m I i c o lur
7t

e

s).

['lafdarani, lnplikatrrr Percokopan dulom Pre.sentusi Proje ktorheit tt 39

-

I

bukan ni

Disampingimplikaturpercakapanadajugayangdisebutdenganimplikatur

y ang penggunaannya tidak tergantung pada
konvensiona I (c onventional implicatures)
'diasosiasikan a.n[un kata-kata khustts (seperti
krtnteks, melainkan dapat
kata-kata tersebut
but/aber/tetapi) dan menghasilkan maksud tambahan apabila
Yule' 1996' hlm' 78)' Tetapi
digunakan (Mey, 2001, t t*1 Sf ; Meibauer, 2008, hlm' 37;
percakapan'
cla'iam tulisan ini yang dibahas hanyalah implikatur

yang balyak
Implikatur per"ukupun merupakan suatu kajian pragmatik
(2011)
menunjukkan
mendapat perhatian para peneliti bahasa. Penelitian Candrawati
Dwilogi Fllm Before
bahwa implikatur percakapan dalam tuturan tokoh utama dalam
sunrisedanBeibresunsetditimbulkanolehpelanggarankeempatmaksim9it-t::
Budiyanto(2009),Yamazaki(2010),supriyadilzot.tl.ounsudaryanto(201T.)
humor merupakan bentuk
menernukan bahwa imflikatur p"i"ukufun dari tarikatur dan

penyimpangan maksim kerlasama Grice serta prinsip kesantunan Leech'
Sebuah tuturan y"urlg *"r",gandung implikasi tefientu trdak dapat dipahami
hanya dengan *"rggunu-kun logika formal saja, oleh sebab itu implikatur percakapan
rr"iupukui aspek penting untul dipahami dalamkonteks percakapan sehari-hari' Mey
(20oi,hm. a6y berpendalat bahwa logika dalam kehidupan sehari-hari yang alamiah
bisa
tidak selalu melihat suatu hal dengan cafa yang sama. Oleh sebab itu untuk
yang
konteks
tentang
pengetahuan
memahami implikatur percakapan diperlukan
melekat
sebuah tuturan, karena makna yang diimplikasikan tersebut tidak

$

maka ter
konsep I
rasiond-

2006. h
men\ aml

kerja'am

1.

\!al
terl;

sein

2.

Val
sinl
keh

jfta

i.
4.

\[a]
Val

mul
keti

tetl

menyertai

konvensional'
pacla makna kata secara semantis, sebagaimana halnya pada implikatur

Implikatur percakapan terdiri dari implikatur percakapan umum dan implikatur

da-n
percakapan khusus (bahaia Inggris "generalized conversational implicature"
',,particulazizedconve)sational
impliiature"; bahasa Jetman "generelle
Implikatur
kbnversationelle implikatur" dan "ipeziellekonversationelle implikatur"'
normal,
konteks
semua
di
muncul
percakapan umum adalah implikatur yang
pada
hanya
yang
munclll
sedangkan implikatur percakapan khusus adalatr implikatur

konteks tertentu (BuBmann, 2008, hlm. 280-28 1)'
ciri, yaitu:
Menurut Meibauer (2008, hlm. 31-32) implikatur percakapan memiliki tiga

Jetman (BJ):
( l)Kemampuannya yang dapat direkonstruksi kembali [Bahasa
Rekonstuierbrrtiit/ iahusa Inggris (B.lng): calculabilityl, artinya dengan bantuan
proses akhirnya implikatur ini-dapat direkonstruksi kembali berdasarkan makna
tata dari kalimat yang diungkapkan, prinsip keriasama dan maksim percakapannya
Kontextabhcingigkeit,B lng: variability). Kemunculan
(2) Terikat konieks"
di
irnplikatur pe."ukapun adalah terikat konteks. Jadi harus ada konteks,yang
yang sama'
daiamnya tidak muncul implikatur yang sesuai/tertentupada tuturan
dalam konteks
artinya
cancellability),
(3)' Dapat dibatalkan (BJ: stu;ichbarltiitln mg,
' yang sama implikatur dapat ditarik kernbali dan digantikan oleh yang lain tanpa
menimbulkan suatu kontradiksi.
makna ikutan
(4)
'' http://www.wuglette.de/Grice-Handout'pdf menambahkan bukan
(eriailment)lxtp: I lwww'wuglette.de/Grice-Handout'pdf
mitra
Komunikasi akan berhasil jika masing-masing peserla tutur (penutur dan
kerjasama
Prinsip
kerjasama.
prinsip
tutur) memegang kaidah yang diiebut dengan
dan
tersebut harus memenuhi aturan-aturan teftentu yang disebut Grice sebagai rnaxim

(BJ:

Atlemania, Vol.5. No.l Juni

Implikat
infornra
menebal

disebut

Grice

te

(2001. t

saja 1ai

teori

re

adalah I

yane

h

secara

I

dengan

serta konteks Yang dimaksud.

40 I

dibar an

2015

terka,la.:

sebab it

2.

]Iett

prol ek
Departt
baha-.a

rekama

ditulis
yang d

bukan rules. Apabila penutur atau mitra tutur rnelanggar salah satu maksim tersebut,
maka terciptalah apa yang disebut dengan lenomena irnplikatur. Grice menemukan
konsep prinsip kerjasama dan maksim percakapan sebagai dasar komunikasi yang
rasional. Grice (1989 dalam Linke etal. 1996: hhn. 199, Meibauer,2008, hlm.24-25;
2006, hlm. 365 clan http://faculty.goucher.edu leng211lH-P-Grice-Maxims.htrn)

menyampaikan empat maksim percakapan yang harus dipenuhi dalam prinsip
kerjasama yaitu sebagai berikut:
1. Maksim kuantitas: Katakanlah sebanyak yang diperlukan, dan jangan mengatakan
terlalu banyak. Atau apa yang kamu katakan kepada mitra tuturmu hendaknya
seinformatif, atau hanya sebanyak yang dibutuhkan mitra tuturmu'
2. Maksim kualitas: Jangan katakan, apa yang metturutmu tidak benar, atau berikan
sinyal, bagaimana tingkat kebenaran apa yang dikatakan tersebut. Atau katakanlah
kebenaran, jangan katakan apa yang menurutmu salah. Jangan katakan sesuatu,
jika kamu tidak memiliki bukti yang cukup.
3. Maksim relevansi/relasi: relevanlah.
4. Maksim cara: katakanlah sesuatu itu dengan cara yang sesuai dan sejelas
mungkin. Atau katakan sesuatu dengan cara yang mudah untuk dipahami. Hindari
ketidakjelasan. Hindari ambiguitas. Katakanlah sesuatu dengan singkat dan
teratur.

Jika semua tuturan harus bersandar pada maksim Grice, maka

dapat

dibayangkan betapa kakunya percakapan yang dilakukan penutur dan mitra tutur'
Implikatur sengaja cliciptakan oleh penutur sebagai akibat dari tidak diberikannya
informasi secara utuh. Informasi yang disembunyikan itu mengakibatkan mitra tutur
menebak-nebak apa yang disembunyikan itu. Informasi yang ditebak-tebak tersebut
disebut oleh Sperber&Wilson (1986, dalam Blutner) sebagai eksplikatur.Pendapat
Grice tentang maksim kerjasama dibantah oleh Sperber & Wilson, 1986, dalam Mey
(2001, hlm. 85), yang mengatakan bahwa pragmatik hanya membutuhkan satn rnaksim
saja yaitu maksim relevansi atal super ruaxim, karena asumsi atau prinsip berdasarkan
teori relevansi mengatakan, bahwa di setiap konteks, apapun yang dikatakan orang
adalah relevan.
Percakapan dalam presentasi tugas proyek mata kuliah keterarnpilan berbicara

yang berbentuk teater mini terdiri dari tuturan-tuturan yang disusun oleh mahasiswa
secara mandiri dan kreatif. Mahasiswa berusaha rnenciptakan tuturan yang relevan
dengan terna yang mereka angkat. Agar percakapan mengalir dan tidak kaku,
terkadang terjadi felanggaran maksim kerjasama Grice pada tuturan tertentu. Oleh
sebab itu perlu dilakukan analisis terhadap implikatur percakapan tersebut.
2. Metode Penelitian

Subjek penelitian ini adalah satuan-satuan bahasa dalam presentasi tugas
proyek,l,oiu kuliah keterampilan berbicara yang dilakukan oleh mahasiswa
Departemen Pendiclikan Bahasa Jerman dalam bentr-rk teater mini. Satuan-satuan
bahasa tersebut diperoleh dari transkripsi percakapandalam bahasa Jerman dari
rekaman video. Kernudian tuturan diterjernahkan ke dalam bahasa Indonesia dan
clitLrlis langsung di bawah tutnran versi bahasa Jerman sebagai padanannya. Tutttran
yang dicatat terdiri dari 61 tuturan.Tentu saja tuturan-tuturan tersebut tidak bebas

Hafdarani. lmplikattrr Percctkupttn tlalum Presentosi Proiektarbe it

I

11

rrnan ;t B:rnrm hal tersebut
tidak menjadi fokus penelitian utama, karena fokus penelitian edelah dari sudut
pandang pragmatik. Oleh sebab itu transkripsi percakapan
lang dianalisis adalah
percakapan yang otentik. Tetapi sebagai pelengkap art ,tdirampirkan juga
kesalahan baik dari sudut pandang silctaksis maupun

transkripsi percakapan yang sudah dikoreksi baik-secara sintalisis maupun
semantik.
(Lihat lampiran2)
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kualitatif. Data yang
dianalisis adalah semua tuturan yang ada teater mini tersebut
)-ang mengandung

pelanggaran maksim Grice.

Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri sebagai human instrument, seda
teknik pengumpulan data adalah teknik catat dengan menggunakan kartu data yang

terdiri dari deskripsi dan analisis pelanggaran maksim.
Untuk menganalisis data digunakan teknik deskriptif. Pertama-tam a data yang
terkumpul akan dipilah dan dikategorisasikan berdasaikan bentuk penyi-pangui
terhadap prinsip kerja sama dan maksim percakapan. Kemudian terhadap
imptito:tr.
percakapan. Validitas data diperoleh dengan menggunakan validitas
semantik berupa

pemaknaan satuan-satuan lingual yang mengandung implikatur
pe."akapan.

Reliabilitas data diperoleh melalui teknik intra-ratei yaitu iengan baca dan kaji
setara
berulang-ulang.

3. Hasil Penelitian
Percakapan dalam teater mini dengan tema Spezialitc)ten 'makanan
khas, yang
ditampilkan oleh mahasiswa Departemen Fendidikan Bahasa Jerman pada
mata tutia[

-.

Keterampilan Berbicara-sebagai hasil tugas proyek mengandung tuturan-tuturan
yang
mereka persiapkan sendiri dalam bentuk suatu skenario teater-mini. Dari
transkiipsl
percakapan yang direkam dalam bentuak video dapat disimpulkan,
bahwa terdapat
26implikatur percakapan sebagai akibat dari pelanggaran keempat maksim
Grice.
Implikatur tebanyak adalah akibat pelanggaran *r[ri* kuantitas (lgx), kemudian
diikuti oleh maksim cara (6x), maksim relevansi (4x) dan maksim kualitas (1x).
Satu
tuturan mengandung tiga implikatur sekarigus yaitu pelanggaran terhadap
maksim
kuantitas, kualitas dan cara (lx); dua tuturan ,r"rgundrng IIa implikatur
sekaligus,
yaitu pelanggaran terhadap maksim kuantitas dai cara
aun terhadap -ukri*
fz*;
kuantitas dan relevansi (lx). Bentuk pelanggaran tersebut dijelaskan
sebagai 6erikut:
3.1. Pelanggaran terhadap Maksim Kuantitas

Maksim kuantitas menuntut penutur untuk memberikan kontribusi dalam

sebuah peristiwa komunikasi seinformatif seperti yang diminta
dan tidak memberikan
kontribusi yang lebih informatif dari yang diminta. P-elanggaran terhadap
maksim ini

akan memunculkan implikatur percakapan. Hal
berikut:

ll

ini ditemukan dalam tuturan-tuturan

52: ,,Ach, schdnen guten Tag, -ja, Anggi. Endlich haben wir die Priifung gemacht.
Ich mrichte mich erholen.
'Hai, selamat siang, Anggi. Akhirnya kita selesai ujian. Aku mau bersantai
dulu.'

42 | Allemania, Vol.5.

No

1

Juni 2015

:l

tersebut

lmplikatur 2: 52 telah menge{akan ujian. t-tjian yang dia kerjakan mungkin cukup

sudut

melelahkan sehingga 52 memerlukan kesernpatan untuk rnenghilangkan
lelah dengan bersantai.

j::i

..s adalali
:\3n juga
.entantik.

D:ta y'ang
:rSandnng

2] 53:,.Ach, ja. Ach, Lulu, ich habe eine Idee."
'Oh ya, Lulu, aku p
a ide.'
Implikatur 3: 53 mempunyai pemikiran atau solusi dengan apa orang dapat melakukan
kegiatan setelah ujian.

nr:iir.

seda

:jta

)'ang

3]S3: ,,Ich mag Obstsalat. Das ist einfach.

'Aku suka salat buah.

Jlia vang
',:rp3ng2n

::rrlikatur

::i.

berupa
e:: akapan.

q:ii

secara

::i.1S !an$

:":a

Implikatur 5: 53 mengusulkan untuk membuat selada buah karena dua alasan: pefiama,
karena dia menyukai seladabuah dan kedua , karena membuat selada
buah tidaklah sulit.

4l 53: ,,Ja, natiirlich. Das machen wir."
'Ya, tentu saia. Kita lakukan itu.
lmplikatur

:r:nskripsi

" terdapat
.::r
Grice.

33 menyetujui tawaran 52 untuk mengundang CIad an Risna. Mereka
berdua akan melakukannya (mengundang).

kLrliah

:--rall ),ang

6:

5lSl: ,,Hm, ia, ich auch. Aber ich miichte Stadtbummel , um mich zu entspannen."
'Hm, ya, aku juga. Tapi aku mau jalan-jalan di kota, untuk menghilangkan

'

:,3tlludian

r i. Satu

,: lrlakSim
' ::raligtts,
l: nraksim
: c: ikttt:

:-.:

dalam

r.;: !erikan
:-."rsittt

it-ti

.::I.-1Llttlfan

Implikatur B: Salah satu cara untuk menghilangkan pusing/stress/penat karena telah
selesai mengerjakan ujian adalah dengan jalan-jalan di kota.
6l 54: ..Ooli, da habe ich kein Geld, Claindri. Schade."
'Wah, untuk itrr aku nggak
uans Claindri. Savans sekali.
Implikatur 9 maksim cara: ,,Ooh".
Maksirn kuantitas: Untuk jalan2 biasanya orang memerlukan uang, terutama untuk
berbelanja. Jalan-jalan seringkali identik dengan berbelanja, nonton
film di bioskop, makan atau minurn di Kafe, sehingga memerlukarr
uang. 54 tidak memiliki uang, sehingga tidak bisa ikut Claindri untuk
jalan-.jalan di kota.

7]

SI

: ,.Also, ich rnochte (einen) Stadtbummel machen, aber Risna hat kein Geld."

'Begini, aku rnau-ialan-ialan di kota, tapi Risna nggak punya uang.'
Implikatur l2: S1 menambahkan informasi dengan mengatakan,.aber Risna hat kein
Geld." 'tapi Risna nggak punya uang'.

Hafdarani, lmplikotur Percakapon clolum Presentasi

I'rojektorbeit

13

8] 52: "Schade."
'Savans sekali.'

Implikatur 13: menyayangkan Risna tidak punya uang sehingga kemungkinan besar
tidak bisa ikut jalan-jalan di kota'

9]S1 & 54: ,,Ja, gerne."
'Ya- tentu saia.'

hnplikatur

14:

Sl dan 54 menyatakan persetujuannya untuk ikut

masak bersama

penutur
Sebenarnya sudah cukup jawaban dengan "Ja" saja, tetapi
ikut
bersedia
menambahkan dengan "gerne" untuk memberi kesan
serta memasak.

10]S3: ,,Ok, wir gehen nach meinem Haus."
'Ok. kita ke rumahku.'

Implikatur

Masak bersama dilakukan

di

rumah 53, sehingga

mengajak

kaw an2ny a untuk kerumahnYa.

t

tI

St ,,a"n ja, mtissen wir jetzt einkaufen, oder?"
'
kita harus berbelania, kan?'

bahan
Implikatur 17: Semula mereka berasumsi kalau Anggi memiliki persediaan
makanandikulkasyangbisadigunakanuntukmemmasak/membuat
harus
salat buah, namun ku."ru kulkas Anggi kosong maka mereka
berbelanja bahan salat buah di pasar atau di tempat perbelanjaan.
121 54:

r

Ct"irari. Mein Bruder ist ja im Supermarkt'"
tidak claindri. Kakak (laki-laki)-ku kan sedang di pasar swa

,"q"t,;"rt,
,Ah.

salat
Implikatur 18: Mereka tidak perlu ke pasar untuk berbelanja bahan pembuatan
pasar
buah,karenasaudaralaki-lakinyasedangberbelanjadi
untuk
swalayan.Merekadapatmintatolongsaudaralaki-lakiRisna

membelikan bahan makanan yang diperlukan'

13] 55: ,,Ja, gerne. Was braucht ihr?"

'Ya. tentu saia/ dengan senang hati. Kalian

20: Rio bersedia dengan senang hati membelikan semua bahan yang
Implikatur
^

diperlukan untuk membuat salat buah.Sebenarnya sudah cukup

jawabandengan"la"saja,tetapipenuturmenambahkandengan
"gerne" untuk memberi kesan bersedia menolong'

44 |

Allemania, Vol.5. No I Juni2015

3-

di

kr
m
te

rnitntachen?"
t+1 SSt,,Kein Problem' Kann ich auch
'Sama-sama. Bisa
dengan ungkapan "Kein Problem"'
Implikatur 23: 35 membalas ucapan terimakasih
"Keine Ursache"' kerludian
sebenarnya yung Ai"lutt"a adalah
keinginannya untuk, ikut
menambahkun a"ngun-*t'.'gungkupkan
membuat salad buah'
bergabung dengan Lu*un-iuo'in adiknya
bergabung dengan mereka'
sehingga ia bertanya apakah boleh

G1S"t^. e"nutur:

"Ja, nattirlich'"
'Ya- tentu sa

hati menerima tawaran 55 untuk ikut
Implikatur 24: Kawan-kawan dengan senang
bergabung memasak salat buah'

,,{n Wiirfel?"

'Dalam bentuk dadu?'
yaitu verba "schneiden "'memotong"
Implikatur 26: Penutur mengurangi informasi
namun dia tidak.yakin
52 akan memotong buah-buahan yang ada'
itu dia
tersebut' Oleh karena
harus sepefti upu."*otong buah-buahan
rupa
;;n;"il apakah aiu hu*t"*emotong buah-buahan sedemikian
sehingga potongannya berbentuk dadu'

@cht

schneiden, Rio?"

'Mungkin kamu mau memotongnya' Rio?'

lmplikatur2T:s|menyuruhRio.untukturutsertamemotongbuah-buahanyangada
dalam bentuk dadu'

ch finde' das ist lecker"'

.Kemudian t iiu

"u-pur

Saya kira,
buah-buahanriya dengan yoghurt.

die Mischung Obst und
Imptikatur 28: Kurang informasi'. Seharusnya "Ich finde.'
Joghirtistlecker.,,Penuturinginmenyatakanbahwacamptlranantara
enak'
buah dan yoghurt itu menurutnya
3.2. Pelanggaran terhadap Maksim Kualitas

Jikamaksirnkuantitasberkaitana"ngunkadarataujumlalrinformasiyang
penutur untuk memberikan
diberikan oleh penutur, maka maksim kualitasiewajibkan
tidak
rn.ngutukl ?p1 {ung diyakini salah dan
kontribusi yang benar dengan cara tidak
Pelanggaran
cukup.
yang
m"emiliki bukti
mengatakan ,"suatrl lir.u'f""*t"r tidak
tuturan berikut:
t".f.,JOup maksim kualiias tampak pada

Presentasi ['rojektorbe it
Hafclarani, lmplikantr l'ercokcrpan dalctm

|

45

1l S1: ,,Also, ich mrichte (einen) Stadtbummelmachen, aber Risna hat kein Geld."
'Besini. aku mau ialan-ialan di kota, tapi Risna nggak punya uang.'

In

Irnplikatur l0: Claindri ingin mengatakan bahwa Risna tidak bisa ikut serta jalan-jalan
di kota karena tidak punya uang, tetapi kebenarannya belum jelas,
walaupun Risna mengatakan hal itu sebelumnya kepada Claindri, yang
barangkali hanya untuk menolak ajarkan Claindri untuk jalan-jalan di

3.

kota.

tr(

3.3. Pelanggaran terhadap Maksim Relevansi
Maksim relevansi menuntut penutur untuk menyampaikan informasi yang
relevan dengan konteks tuturan. Pelanggaran terhadap maksim relevansi dapat dilihat

te

pada tuturan-tuturan berikut:

lS3 J"h *6chte*ir" kleine Party machen.

Zum Beispiel, zusammen kochen

vielleicht."
'Aku mau bikin oesta kecil. Misalnva. mungkin memasak bersama''

Ttr

Implikatur 3: 53 mengusulkan untuk membuat pesta kecil yang diisi dengan kegiatan
memasak sesuatu bersama-sama. Kegiatan memasak bersama dia
anggap sebagai sebuah pesta dalam skala kecil. Pesta menurutnya
identik dengan makan dan minum bersama-sama.

2l

etr

nggiundichmochtenobstsa1atkochenmachen,und
3l

kannst du bitte Zurtaten kaufen?"

'Hallo, Rio. Ya, Lulu, Cla, Anggi dan aku mau membuat salat buah,

dan

bisakah kamu membelikan bahan-bahannya?'

Implikatur 18: Ungkapan "Ja" tidak relevan pada awal tuturan, karena Rio tidak
mengajukan pertanyaan keputusan yang dijawab dengan "ya" atau
"tidak".
3ls4

Gi"t

,,H"11" Rio. Ja, Lulu, Cla, Anggi und ich mochten Obstsalat kochen
machen, und kannst du bitte Zutaten kaufen?
'Hallo, Rio. Ya, Lulu, Cla, Anggi dan aku mau membuat salat buah, dan
bi

In
In

Im

sakah kamu membel ikan bahan-bahannya?'

Implikatur l9: Ungkapan "Ja" tidak relevan pada awal tuturan, karena Rio tidak
mengajukan PeftanYaan kePutusan yang dijawab dengan "Ya" aIaD
"tidak".

Im

4lS5: .,Kein Problem. Kann ich auch mitmachen?"
ikut iusa?.'
'Sama-sarna. Bisa sa

46 I

Allemania, Vol.5. No 1 Juni 2015

Implikatur 22: 35 membalas ucapan terimakasih dengan ungkapan "kein Problem",
sebenamya yang dimaksud adalah "Keine Ursache", kemudian
menanyakan keinginannya ikut bergabung dengan kawan-kawan
adiknya membuat salad buah, sehingga ia bertanya apakah boleh
bergabung dengan mereka.

3.4. Pelanggaran terhadap Maksim Cara
Maksim cara mensyaratkan agar penutur menyampaikan tuturan dengan jelas,
tidak berlele-tele, tidak ambigu dan runtut. Tuturan berikut menunjukkan pelanggaran
terhadap maksim cara.

l]

S

I

(Claindri):,,Meine Damen und Herren, einen schcinen guten Morgen! Ah,
schcjnen Guten Tag! Entschuldigung."

'Ibu-ibu/Saudari-saudari

dan

Bapak-bapaVSaudara-saudara,

selamat paei! Eh, selamat siang, maaf!

lmplikatur 1: Penutur menggunakan "Ah" 'eh' untuk memperbaiki kesalahannya
dalam mengucapkan salam. seharusnya,,Selamat siang.", tetapi
diucapkan,,Selamat pagi."

2] S1 (Claindri):

,,Hm,

ja, ich

auch. Aber ich mcjchte Stadtbummel

, um mich

zu

entspannen."

'Hm, ya, aku juga. Tapi aku mau jalan-jalan

di kota, untuk

menghilangkan capek.'
3] 54 (Risna) : ,,Ooh, da habe ich kein Geld, Claindri. Schade."
'Wah- untuk itu aku nssak nunva uans Claindri. Savans sekali.'

Implikatur 7: Penggunaan "Hm, ja, ich auch"
Implikatur 9: Penggunaan ,,Ooh."

4] S I : ,,Also, ich mrjchte (einen) Stadtbummel machen, aber Risna hat kein Geld."
'Begini, aku mau ialan-ialan di kota, tapi Risna nggak punya uang.'

Implikatur 10: Claindri tidak langsung menjawab apa yang akan dia lakukan, tetapi
menggunakan ungkapan,,elso" terlebih dahulLr. untuk menunda
tuturannya.

5l 54: ,,Ach

so,

okay, okay. Auf Wiederhoren."

'Oh besitu. Baiklah. Sampai nanti!'

Implikatur 21: 55 sudah mengerti dan bisa rnengingat apa saJa yang harus dia beli di
pasar swalayan, tetapi menggunakan, "Ach so" dan "Okay" dua kali.

6l Sl: "Also, zuerst wir haben ...
'ok,
-tama kita

Hafdarani. lmplikttttr Percakapan clolant Presentct.si Projektorbeit t\ 47

Irnplikatur 25: Kalirnat tidak selesai, mungkin terjadi Denkblokade 'blokade berpikir'
atau kelupaan.
,1,

Penutup

Tuturan-tuturan yang dalam percakapan teater mini yang dipresentasikan oleh
dari
pelanggaran terhadap prinsip kerja sama dan maksim percakapan dari Grice. Maksim

J:.'

U

I=

Yamaz:.:..
I
u:
:-hr-;
Yule. Gr',:

Pt.:.

Daftar Pustaka
1)[utner, Reinhard. "Optimality Theoretic Progntatics and the

I

I

Explicature/Implicature". Distinction University of Amsterdam. Diakses dari
http://www. b lutner.de/Explicature_fi rst%20drafl.pdfpada 1 9 Juni 20 I 5
Rudiyanto, Dwi. (2009). "Penyimpangan Implikatur Percakapan dalam Humor-Humor
Gus Dur" dalam LITERA, Vol. 8, No. 2. Oktober 2009. Diakses dari
http://journal.unlz.ac.id/index.php/litera/article/viewl1206 pada 15 Maret 2013 .
BuBman, Hadumond. (2008). Lexikon der Sprachwissenschaft. Stuttgart: Alfred Kroner
Verlag.
Candrawati, E, & FX Nadar, M.A. (201 1)"Impilkatur dan Presuposisi dalam Interaksi
Berbahasa (Studi Kasus terhadap Tuturan Tokoh Utama dalarn Dwilogi Film
Before Sunrise dan Before Sunset) Doctoral Disserlation, Universitas Gadjah
Mada. Diakses dari

http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod:penelitian detail&sub:Penelitia
nDetai I &act:vi ew&tvp:html& buku i d:5 0 779 pada tan ggal 26 Mei 20 1 5
Grice's Conversational Maxims. Diakses dari
http://faculr-v.goucher.edu/eng21 I /H:P:Grice:Maxims.htm pada 1 B Juni 2015
Paul Grice. Diakses dari https:i/en.wikipedia.org/wiki/Paul:Grice pada

2l

Juni 2015.

Grice, H Paul: Logic And Conversation. Diakses dari
http //www'.wuglette. de/Grice:Handout. pdf pada 2 I J un i 2 0 I 5.
Mey, Jacob L. (2001). Pragmatics, an Introdttction. Second edition. Oxford: Blackwell
:

Publishing.
Meibauer, Jorg (2006). Implicature. Universitiit Mainz, Mainz, Germany: E,lsevier Ltd.
Dalam Mey, Jacob L. (2009) Concise Encyclopedia of Pragmatics. Oxford:
Elsevier Ltd.
Meibauer, Jorg. (2008) . "Pragrnatik" Eine Eiffihrung Zv,eite verbessefte Auflage,
Stauffenb r"rrg : Stau ff'enburg Verlag B ri gitte N arr GrnbH.
Sudaryanto. (2012) Wacana Humor VerbalTulis Gus Dur: Kajian Sosiopragmatik.
Tesis. Program Str"rdi Linguistik Terapan, Program Pascasarjana, Universitas
Negeri Yogyakarta. Diakses dari http://eprints.uny.ac.idlS43SlllCOVER%20%200910625 101 8.pdf pada I 5 Maret 201 3.
Supriyadi, Slamet. (201 1)."Karikatur Karya G.M Sudarta di Surat Kabar Kompas.

Kajian Pragmatik" dalam Humaniora, Vol. 23. No. 1 Februari2011: 81 -97

48 |

Allemania, Vol.5. No I Juni

20

l5

..
--

L',:

\

tnahasiswa banyak memunculkan implikatur percakapan sebagai akibat

yang paling banyak dilanggar adalah maksim kuantitas, kemudian disusul maksim
cara, relevansi dan kualitas. Pelanggaran maksim tersebut sengaja dilakukan oleh
penutur untuk menghidupkan suasana percakapan agar tidak terjadi kekakuan.

.:\'

hu::.
Wicke. R;

*)

Penu."r

diakses dari http://jurnal.ugm.ac.id/index.php/jurnalhumaniora/article/view/l 0 13 I 842 pada 1 5 Maret 20 1 3'
Wicke, Reiner E. (2004). Aktiv uncl Kreativ Lernen Projektorientierte Spracharbeit im
(Jnteruicht Deustch als Fremdspr ache. Ismanig- Deutschland:Max Hueber

Verlag.
Yamazaki,Tatsuroh. (2010) ,,Conversational Implicature in Stand-up Comedies"
dalam Tama Journal, Maret 2010. Diakses dari
1 0 I 1 4 I 6459 pada 1 5 Maret 20 1 3 .
Indah Fajar wahyuni. Yogyakarta:
Penerjemah:
Yule, Georg".ltqqo Pragmatics.
Pustaka Pelajar.

http ://repo.lib.hosei.ac j plhandle/

-) P@da

Departemen Pendidikan Bahasa Jerman FPBS
Universitas Pendidikan Indonesia - Bandung (hafdarani@upi.edu )

Hafdarani, lntplikotur Percakop1n dalom Presentasi Proiektarbeit

I

49